Kereta api Brantas
Informasi umum | |
---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota |
Status | Beroperasi |
Daerah operasi | Daerah Operasi VII Madiun |
Mulai beroperasi | 1 Oktober 1998 |
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia |
Jumlah penumpang harian | 4.000 penumpang per hari (rata-rata sementara)[butuh rujukan] |
Lintas pelayanan | |
Stasiun awal | Blitar |
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah. |
Stasiun akhir | Pasar Senen |
Jarak tempuh | 805 km |
Waktu tempuh rerata | 12 jam 55 menit[1] |
Frekuensi perjalanan | Satu kali keberangkatan tiap hari |
Jenis rel | Rel berat |
Pelayanan penumpang | |
Kelas | Eksekutif dan Ekonomi |
Pengaturan tempat duduk |
|
Fasilitas restorasi | Ada (bergabung dengan kereta pembangkit) |
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, tanpa tirai, lapisan laminasi isolator panas. |
Fasilitas hiburan | Ada |
Fasilitas lain | Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara. |
Teknis sarana dan prasarana | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kecepatan operasional | 75 s.d. 100 km/jam |
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI |
Nomor pada jadwal | 111-112 |
Kereta api Brantas merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani relasi Blitar–Pasar Senen melalui lintas utara Jawa (via Semarang Tawang–Solo Jebres).
Asal usul penamaan
[sunting | sunting sumber]Nama kereta api ini diambil dari nama sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa yang mengalir melalui empat kabupaten dan dua kota di Jawa Timur yang dilalui kereta api tersebut seperti Kabupaten dan Kota Blitar (Blitar), Kabupaten Tulungagung (Ngunut dan Tulungagung), Kabupaten dan Kota Kediri (Kediri dan Papar) serta Kabupaten Nganjuk (Kertosono dan Nganjuk) bernama, Kali Brantas.
Pengoperasian
[sunting | sunting sumber]Kereta api ini pertama kali dioperasikan pada tanggal 1 Oktober 1998 dengan relasi Kediri–Tanahabang via Manggarai. Saat itu, kereta api ini menggunakan kereta kelas ekonomi buatan PT INKA tahun 1998.
Pada tanggal 1 Januari 2013, PT KAI mengubah stasiun tujuan akhir dari kereta api ini menjadi Tanjung Priok. Pada tanggal 1 November 2014, stasiun tujuan akhir dari kereta api ini kembali diubah menjadi Pasar Senen.[2] Pada tanggal 1 April 2017, stasiun tujuan akhir dari kereta api ini diubah menjadi Blitar. Pada akhir tahun 2019, PT KAI menambah kereta kelas eksekutif pada kereta api ini dan kereta api ini mulai rutin bertukar rangkaian dengan Kereta Api Dharmawangsa relasi Pasar Senen - Surabaya Pasarturi. Pada tanggal 1 Februari 2022, kereta api ini mulai berhenti secara rutin di Cikarang.
Mulai 17 Oktober 2024, kereta api Brantas dan Dharmawangsa sudah menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi generasi terbaru yang merupakan lungsuran dari rangkaian kereta api Jayabaya, Kereta api ini sudah mendapatkan rangkaian baru bertipe baja nirkarat generasi terbaru buatan PT INKA Madiun. Kereta ekonomi generasi terbaru yang merupakan hasil modifikasi oleh Balai Yasa Manggarai dari rangkaian sebelumnya dengan pengurangan jumlah tempat duduk dari 80 tempat duduk menjadi 72 tempat duduk.
Tarif
[sunting | sunting sumber]Mulai 2 Januari 2020, tarif kereta api ini berkisar antara Rp85.000,00–Rp140.000,00 untuk kelas ekonomi dan Rp240.000–Rp450.000,00 untuk kelas eksekutif tergantung pada jarak tempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, dan hari-hari tertentu seperti akhir pekan maupun libur nasional.[3]
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Kereta api Brantas di Stasiun Pasar Senen
-
Tampak luar Kelas Eksekutif pada kereta api Brantas di Stasiun Pasar Senen
-
Kereta api Brantas saat masih menggunakan Kelas Ekonomi livery Nutrisari berhenti di Stasiun Barat (kini Stasiun Magetan), 2014
-
Kereta api Brantas saat akan memasuki Stasiun Madiun, 2015
-
Kereta api Brantas saat melintas di Cipinang
-
Kereta api Brantas saat melintas JPL 99 Jalan Baru Kompas, Tambun
-
Kereta Api Brantas akan melintasi Stasiun Klari, menggunakan lokomotif dengan livery vintage
-
Kereta api Brantas melintas langsung Stasiun Cikampek
Insiden
[sunting | sunting sumber]Pada 13 Desember 2020, Kereta Api Brantas menabrak mobil patroli milik Polsek Kalijambe, yang berisi anggota polisi dan TNI Koramil di perlintasan tanpa palang pintu di Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang (aparat) meninggal dunia.[4]
Pada 18 Juli 2023, Selasa pukul 19.32 WIB. Sebelum masuk Stasiun Semarang Tawang, KA 112 Brantas tujuan Blitar menabrak truk trailer di jembatan Jalan Madukoro, Kota Semarang, Jawa Tengah. Akibatnya truk trailer tersebut terbakar dan terseret sejauh 50 meter, dan semua kereta api dari arah Jakarta dan dari Jawa Timur perjalanannya terhambat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tetapi satu penumpang mengalami patah tulang karena nekat melompat keluar saat kejadian.[5]
Stasiun pemberhentian
[sunting | sunting sumber]Provinsi | Kabupaten/kota | Stasiun[6] | Keterangan | Status |
---|---|---|---|---|
Daerah Khusus Ibukota Jakarta | Pasar Senen | Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan layanan BRT Transjakarta |
★ | |
Jatinegara | Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan layanan BRT Transjakarta |
▲ | ||
Jawa Barat | Kota Bekasi | Bekasi | Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang |
■ |
Indramayu | Haurgeulis | – | ▼ | |
Jatibarang | ■ | |||
Kota Cirebon | Cirebon Prujakan | ■ | ||
Jawa Tengah | Brebes | Brebes | ■ | |
Kota Tegal | Tegal | ■ | ||
Kota Pekalongan | Pekalongan | Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa | ■ | |
Kota Semarang | Semarang Tawang | 2 3A 3B 4 7 Terintegrasi dengan Kedung Sepur serta layanan bus Trans Semarang dan Trans Jateng |
■ | |
Demak | Brumbung | Terinterasi dengan Kedung Sepur | ■ | |
Grobogan | Gundih | – | ■ | |
Kota Surakarta | Solo Jebres | Y Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta dan layanan bus Batik Solo Trans |
■ | |
Sragen | Sragen | – | ■ | |
Jawa Timur | Ngawi | Walikukun | ■ | |
Ngawi | ■ | |||
Magetan | Magetan | ■ | ||
Kota Madiun | Madiun | ■ | ||
Madiun | Caruban | ■ | ||
Nganjuk | Nganjuk | ■ | ||
Kertosono | D Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho |
■ | ||
Kediri | Papar | ■ | ||
Kota Kediri | Kediri | ■ | ||
Tulungagung | Tulungagung | ■ | ||
Ngunut | ■ | |||
Kota Blitar | Blitar | D P Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho dan Penataran |
★ |
Legenda
★ | Stasiun ujung (terminus) |
■ | Berhenti untuk semua arah |
▲ | Berhenti hanya arah Pasar Senen (satu arah) |
▼ | Berhenti hanya arah Blitar (satu arah) |
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Kabinet Reformasi Pembangunan Republik Indonesia 1998–1999. Departemen Penerangan RI. 1999. hlm. 258.
- ^ "KA Matarmaja - Brantas - Pasundan - Logawa Harga Tiketnya Naik". Kereta Api Kita. 2019-12-04. Diakses tanggal 2020-01-01.
- ^ "KA Brantas Tabrak Mobil Patroli Polisi, 3 Aparat Tewas". Okezone.com. Surakarta: MNC Media. 2020-12-14. Diakses tanggal 2020-12-29.
- ^ Hayat, Wiji Nur. "Kronologi & Sebab Kecelakaan KA Brantas vs Truk di Semarang". CNBC Indonesia. Semarang: Trans Media. Diakses tanggal 2023-07-19.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 374. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs resmi kereta api Indonesia
- (Indonesia) Brantas Meninggalkan Stasiun Madiun