0 ratings 0% found this document useful (0 votes) 3K views 15 pages Jurnal Pembelajaran School Well-Being (Aksi Nyata) 100% Valid
The document is a reflection on the implementation of school well-being in the 6th grade at SDN Sungai Dalam 1 as part of a teacher training program. It discusses the definition, dimensions, and influencing factors of school well-being, as well as personal experiences and strategies for creating a positive learning environment. The author emphasizes the importance of collaboration among teachers, students, parents, and the community to enhance the overall well-being of students in schools.
AI-enhanced title and description
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content,
claim it here .
Available Formats
Download as PDF or read online on Scribd
Carousel Previous Carousel Next
Save Jurnal Pembelajaran School Well-being (Aksi nyata)... For Later JURNAL PEMBELAJARAN
RIFLEKS! PEMBELAJARAN SCHOOL WELL-BEING PADA KELAS 6 SDN SUNGAI DALAM 1
UNTUK MEMENUHI TUGAS JURNAL MODUL 2
PPG GURU DALAM JABATAN TAHAP 1 TAHUN 2025
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
DISUSUN OLEH :
NAMA : DEDDY HIDAYAT
NO. UKG : 202000294317
Bidang Studi: PENDIDIKAN SEJARAH
LPTK : UNIVERSITAS NUSA CENDANADAFTAR ISI
RIFLEKSI AWAL
MATERI SCHOOL WELL-BEING..
Pengertian School well-being.
Dimensi School well-being
Faktor yang memengaruhi School well-being.
Iklim Ruang Kelas...
UMPAN BALIK MATERI YANG TELAH DIPELAJARI
11
STRATEGI PENERAPAN SCHOOL WELL-BEING
SCHOOL WELL-BEING DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN, ett
INTEGRASI SCHOOL WELL-BEING DI SEKOLAH ..... iz
AKSI NYATA : SCHOOL WELL-BEING. o.oo. ents)
UMPAN BALIK.... sodA. RIFLEKSI AWAL
Pada bagian ini Anda diminta untuk merefleksikan kembali pengalaman Anda dalam lingkungan
sekolah/pembelajaran!
Tabel 24. Refleksi Diri
Identifikasi stres atau tantangan
apa yang seringkali Anda
hadapi di lingkungan sekolah?
Rifleksi Respon
Internal :
- Stress
= emosi diri
Eksternal
= Perilaku siswa
- Kondisi emosional siswa yang
berbeda-beda
= _sumber daya yang terbatas
Bagaimana Anda menghadapi
keadaan/tantangan tersebut?
Saya berusaha mengelola emosi diri,
mencari strategi pembelajaran yang
mengakomodasi keberagaman, berupaya
membangun hubungan sosial yang positif
dengan peserta didik
Bagaimana kondisi lingkungan
di sekolah yang pernah Anda
rasakan? Jelaskan apakah
menyenangkan, bersih, dil. Apa
yang Anda rasakan sebagai
peserta didik di sana?
Kondisi lingkungan sekolah yang pernah
saya rasakan dulu cukup menyenangkan
dan bersih.
sebagai peserta didik, saya merasa bebas
dari kecemasan untuk pergi ke sekolah
karena suasana yang mendukung dan
minim konflik
Bagaimana tanggapan/pendapat
‘Anda mengenai profesi guru?
Apakah profesi tersebut
membahagiakan untuk Anda?
Mengapa?
menurut saya, profesi gura sangat
membahagiakan.
gura memiliki peran penting dalam
menciptakan lingkungan sekolah yang
sejahtera dan menyenangkan, serta
melihat perkembangan positif peserta
didik adalah kepuasan tersendiriB. MATERI SCHOOL WELL-BEIN!
1. Pengertian School well-being
School well-being adalah konsep yang menggambarkan kondisi kesejahteraan secara
menyeluruh (psikologis, emosional, sosial, dan fisik) siswa di lingkungan sekolah.
Singkatnya, ini tentang bagaimana siswa merasa bahagia, nyaman, aman, dan dapat
mengembangkan potensi diri mereka di sekolah.
2. Dimensi School well-being
Menurut Konu dan Rimpela (2002), school well-being memiliki empat dimensi utama:
1 Having: Kondisi dan fasilitas fisik sekolah (lingkungan, pelajaran, jadwal, layanan,
keamanan).
2 Loving: Hubungan sosial di sekolah (iklim sekolah, dinamika kelompok, hubungan
dengan guru, teman sebaya, dan keluarga).
3 Being: Pemenuhan iri (kesempatan untuk mengembangkan diri, merasa dihargai,
bimbingan, peningkatan harga diri, kreativitas).
4 Health: Status kesehatan fisik dan mental
Well-being in Schools
WELL-BEING
SURROUNDING
COMMUNITY
Gambar 24. School Well-being Konu & Rimpela
3. Faktor yang memengaruhi School well-being
1. Faktor Internal (dari dalam diri siswa):
© Kesehatan Fisik dan Mental: Kondisi kesehatan yang baik sangat berpengaruh
pada kemampuan siswa belajar dan berinteraksiKarakteristik Kepribadian: Termasuk motivasi belajar, kepercayaan diri,
kemampuan berkomunikasi, disiplin, dan kemampuan bekerja sama
Determinasi Diri: Kemampuan siswa untuk mengatur tujuan dan merasa
‘memiliki kontrol atas kehidupannya di sekolah,
Kemampuan Menyesuaikan Diri: Fleksibilitas siswa dalam beradaptasi dengan
perubahan dan tantangan di lingkungan sekolah,
Penilaian Diri: Bagaimana siswa memandang diri sendiri, termasuk harga diti
dan konsep diri positif terkait akademik.
‘Tujuan dan Aspirasi: Komitmen siswa terhadap tujuan hidup dan pendi
2. Faktor Eksternal (dari lingkungan sekolah dan luar):
Lingkungan Fisik Sekolah (Having):
© Fasilitas: Kebersihan, keamanan, kenyamanan ruang kelas, toilet,
perpustakaan, laboratorium, kantin, tempat ibadah,
Desain Ruang: Ergonomi dan desain yang mendukung pembelajaran,
Ketersediaan Sarana: Adanya fasilitas yang memadai untuk mendukung,
aktivitas siswa.
Hubungan Sosial (Loving):
Hubungan Guru-
jswa: Interaksi positif dan dukungan dari guru,
Hubungan Teman Sebaya: Dukungan teman, dinamika kelompok, dan tidak
adanya bullying.
Iklim Sekolah: Suasana sekolah yang positif, inklusif, dan saling menghargai.
Kerja Sama Sekolah-Rumah: Komunikasi dan kolaborasi antara sekolah dan
orang tua.
Pemenuhan Diri (Being):
© Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran: Metode pengajaran yang inovatif,
kurikulum yang relevan, pengalaman belajar yang bermakna,
© Kesempatan Mengembangkan Diri: Adanya bimbingan, kesempatan berkrea
dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
© Pengakuan dan Penghargaan: Siswa merasa dihargai dan diakui.
Kebijakan dan Manajemen Sekolah:
© Kebijakan yang inklusif, transparan, dan adil
© Manajemen yang efektif dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dukungan Kesehatan Mental: Ketersediaan program dan akses terhadap
dukungan psikologis di sekolah.
Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Dukungan dari rumah dan lingkungan
sekitar sekolah,4. Iklim Ruang Kelas
Tabel 25. Ilim atau Situasi Ruang Kelas
1. Sangat berorientasi pada tugas.
High 2
a 2. Menggunakan hukuman atau membuat mal
Warmth 3. Jarang/tidak pemah memberikan pujian.
Kontrol 4. Guru yang memiliki inisiatif
ct 5. Lebih berpusat pada guru/ guru lebih banyak
rendah) ——
1. Memberikan hadiab/pujian bagi perilaku yang
High Control diinginkan
HighWarmth | 2. Menanggapi peserta didik.
(Kontrol 3. Berfokus pada tugas.
tinggi, 4. Kebanyakan inisiatif dari gu.
kehangatan 5. Guru banyak menjadi fokus/lebih banyak
tinggi) berbicara
1. Seringkali memberiken pujian.
Low Control
High Wa 2. Peraturan yang informal.
(Kontrol 3. Peserta didik dapat menanggapi dengan spontan.
oe 4. Guru berperan sebagai moderator atau partisipan,
tinggi)
1. Guru seringkali membentak.
Low Control
ot Central | 2. Sedikit peraturan di Kelas.
(Kontrol 3. Guru berbicara untuk meminimalisir perilak
rendah, peserta didi
kehangatan 4. Kurang adanya kegiatan atau tugas.
rendah)
C. UMPAN BALIK MATERI YANG TELAH DIPELAJARI
Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari.
Tabel 26. School well-being
Observasi kelas Anda saat ini dan | Saya wali kelas 6 SDN Sungai dalam 1, peserta didik
kemudian jelaskan iklim kelas
Anda? Siapa yang lebih berperan
dalam pembelajaran? Bagaimana
saya berjumlah :
¥ 4 siswa laki-laki
5peran guru, bagaimana peran
peserta didik di kelas?
~ 4 siswi Perempuan
Iklim kelas (Atmosfer) dikelas saya yang saya
pegang sangat beragam, terutama karakter peserta
didik dan gaya belajar mereka :
Berikut observasi saya pada peserta didik :
|\&6eece
Yazid fakhri
karakter
Kinestetik, Naturalis
Junaidi
karakter
Visnal-Spasial, Naturalis
M. raihan
karakter
Visual, Interpersonal
M. Taufik
karakter
Legis-Matematis, Interpersonal
Sahira Astia Rahmah
karakter
Visual, Naturalis~ Nisa Amelia
4) karakter
Logit-Matematis, Intrapersonal
Maulida Azizah
karakter
Legis-Matematis, Auditorik
Ridha hayati
karakter
Kinestetik, Naturalis
Jika dilihat dalam sudut pandang scholl well-being
maka, sekolah sudah memberikan aspek having
(kebutuhan) dan health (Kesehatan)
Sedangkan peran saya sebagai wali kelas
memberikan aspek loving (aspek sosial) dan being
(aspek pemenuhan diri)
a
Gombor 1 Dokumentasi tahun 2024, pelojaran bahasa indonesio®(aspek being)
+ Sumber gambar : Facebook SDN Sungai Dalam 1 -https://mwwfacebook.com/profile.php?id=61566431135213Gambar 4 Dokumentasi 2025 -Pembelajoran di tera kelas (aspek being){Gambor 5 Dokumentas 2025 - membuat karya seni 30 dari sabun (aspek being)
1
Gombor 6 Dokumentasi 2025 - membuat Kolase (Aspek being)
‘Gambar 8 Dokumentas| 2025 - kerja kelompok (Aspek being).Gambar 7 Dokumentas 2025 - Kejuton dar peserta didi perayaon lang tohun
{aspek loving)
Dari hasil rifleksi ini
selama mengajar ternyata tanpa saya sadari,
telah memberikan aspek Loving dan Being serta
telah menerapkan pembelajaran sosial emosional
(PSE)? kepada peserta didik.
10D. STRATEGI PENERAPAN SCHOOL WELL-BEING
Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang — atau
sesuai pembagian dalam kelas.
Mengapa dalam mendukung school well-being perlu melibatkan berbagai pihak?
Dalam mendukung school well-being, melibatkan berbagai pihak itu sangat
penting karena kesejahteraan di sekolah merupakan tanggung jawab
bersama. Keterlibatan ini memastikan terciptanya lingkungan yang
menyenangkan dan sejahtera bagi seluruh warga sekolah, bukan hanya
guru dan siswa, tetapi juga orang tua dan masyarakat sekitar.
E. SCHOOL WELL-BEING DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang school well-being dan kondisi pembelajaran,
buatlah pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep yang masih Anda belum pahami.
Adakah strategi konkret yang paling efektif untuk mengukur dan
mengevaluasi tingkat schoo! well-being di sekolah secara berkala?
Bagaimana peran teknologi dan platform digital dapat dimanfaatkan
secara optimal untuk mendukung school well-being, khususnya dalam aspek
keschatan mental peserta didik dan guru?
creBagaimana cara melibatkan orang tua dan komunitas di sekitar sekolah dalam menciptakan school
well-being di sekolah?
Melibatkan orang tua dan komunitas dalam menciptakan school well-
being caranya adalah dengan membangun komunikasi secara rutin,
misalnya melalui pertemuan, workshop tentang kesejahterdan mental, atau
media informasi. Selain itu, sekolah bisa mengundang orang tua dan
komunitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, seperti menjadi
sukarelawan atau narasumber, yang dapat memperkuat hubungan sosial
F. INTEGRASI SCHOOL WELL-BEING DI SEKOLAH
Buatlah koneksi antar materi tentang School well-being dengan topik lain yang telah anda pelajari.
Koneksi antar materi ini bisa berupa poster, infografis, mind map, dsb
‘School Wellbeing
Menciptakan Lingkungan
‘Sekolah Positif
Mendikung Penuh Brkontibusi Positfpada
Implementasi Pembelajaran a
Sosial Emosional
‘Meningkatkan Kesejanteraan ‘Mengoptimaikan Kompetensi
Emosional Siswa & Guru Mengajar Guru
Peto konsep 1 Koneks! School wil being dengan PSE (Pembelojarn Sosil Emosional)?
* Koleksipribadi mind mapping -htps://wm.mermaldchart.com/app/projects/eBbt76ct- 24a bt
{9081 1aad05d0/¢iagrams/936b59d6-2ea1-4807-946c-31658debdbAl/version/vO.1/edit
2G. AKSI NYATA : SCHOOL WELL-BEING.
Setelah Anda memahami bagaimana lingkungan, kondisi emosi, kepribadian, dan
banyak hal lain memengaruhi school well-being, jelaskan pendapat Anda:
1. Bagaimana Anda sebagai guru mengelola emosi supaya bisa berpengaruk positif pada
lingkungan pembelajaran Anda? Dan
Dalam Mengelola Emosi Guru Saya akan menerapkan pembelajaran sosial
emosional (PSE) pada diri sendiri, fokus pada kesadaran diri dan
pengelolaan divi. Ini berarti saya akan mengenali pemicu stres, melatih
teknik relaksasi, dan mempertahankan pola pikir positif agar stres guru
tidak berdampak negatif pada suasana kelas.
2. Bagaimana menciptakan lingkungan positif dengan kemampuan peserta didik yang
beragam?
Saya akan menciptakan lingkungan positif dengan memberi siswa pilihan
dan otonomi dalam belajar, seperti memilih topik presentasi. Ini diperkuat
lewat Kesepakatan Kelas: persetujuan bersama tentang nilai & perilaku.
Siswa terlibat merumuskan harapan & konsekuensi, sehingga mereka
merasa memiliki dan bertanggung jawab atas suasana kelas posi
13,H. UMPAN BALIK.
MUHAMMAD TAUFIK, s.Pd
Nip, 19980107 202421 1 008
Menurut saya, dari hasil
rifleksi pembelajaran bapak
deddy hidayat sudah bagus,
dari sini saya mendapatkan
gambaran bagaimana
sekolah dalam sudut.
pandang School Well-Being
SYARWANI, S.Pd.
NIP, 19811214 201101 1 003,
Menurat saya, setelah
mempelajari jurnal
pembelajaran yang dibuat
pak deddy hidayat
memberikan inspirasi baru
bagaimana cara saya
mengajar dikelas,
I. RIFLEKSI
Setelah mempelajari Modul 2 tentang Sosial Emosional - Topik 4
School well-being
Saya mencoba melakukan rifleksi pembelajaran di kelas 6 SDN
Sungai dalam 1 selama tahun 2024 sampai 2025, ternyata Secara
tanpa saya sadari, telah menerapkan pembelajaran social emosional
(PSE) dan konsep School well being selama ini, hanya saja selama ini
belum dibelaki materi tentang social emosional dan school well
being
Namun saya merasa masih merasa banyak kekurangan, Dimana
aspek health masih perlu ditingkatkan untuk peserta didik,
14