LP REMAJA DAN PRANIKAH Marlita Irbawati
LP REMAJA DAN PRANIKAH Marlita Irbawati
Dosen Pembimbing
Nurmisih, S.Pd, M.Kes
OLEH :
Marlita Irbawati
PO.71.242240069
Remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja
adalah masa dimana terjadi perubahan pada tubuh secara tiba-tiba dan banyak memunculkan
pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran para remaja. Pertama mereka tidak mampu mengatasi
perubahan-perubahan tersebut, dan yang kedua perubahan tersebut juga membawa masalah.
Permasalahan yang penuh dengan tantangan pada anak remaja putri adalah yang berkaitan
banyak terdapat pembuluh darah dan peristiwa ini terjadi setiap satu bulan sekali. Siklus
menstruasi adalah jarak antara mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi
Pada saat remaja terjadi perubahan perubahan psikologis seperti emosi yang tidak
stabil sehingga dapat mempengaruhi remaja dalam menghadapi dan memecahkan masalah
yang sedang dialami. Keadaan emosi yang selalu berubahubah akan menyebabkan remaja
sulit memahami diri sendiri dan akan mendapatkan jalan yang buntu. Apabila masalah tidak
ditangani secara benar, maka akan menimbulkan stres pada remaja (Maghafiroh dkk, 2011).
Hasil penelitian yang dilakukan di Turki oleh Cakir M et al (2015) bahwa dismenorea
siklus menstruasi (31,2%) dan panjangnya durasi menstruasi (5,3%). Perubahan kadar
hormon akibat stres atau dalam keadaan emosi yang kurang stabil juga dapat memicu
gangguan pada menstruasi. Selain itu perubahan drastis dalam porsi olahraga dimana
olahraga yang terlalu berat juga mampu menyebabkan gangguan pada fisiologi siklus
1. Pengertian
Menstruasi adalah darah kotor dan selaput lendir rongga rahim yang terlepas
dengan sendirinya akibat perubahan kadar hormone ekstrogen dan progesterone, yang
akan keluar dari rahim melalui liang vagina. Selaput lendir yang terlepas tersebut akan
diubah oleh zat yang terkandung didalamnya menjadi lendir. Pembuluh darah dibagian
dasarpun akan terkelupas sehingga terbuka, dan darah mengalir keluar. Kadang– kadang
karena sesuatu, selaput lendir belum sempurna menjadi lendir karena misalnya
bergumpal – gumpal. Setelah haid selesai, akan tumbuh selaput lendir baru yang akan
terus berkembang hingga mencapai tingkat ketebalan tertentu. Haid akan berlangsung
selama beberapa hari, berhenti selama beberpa minggu, dan kembali lagi seterusnya
Siklus menstruasi yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarak haid yang
setiap bulannya relative tetap yaitu selama 28 hari. Jika meleset pun, perbedaan waktunya
juga tidak terlalu jauh berbeda, tetap padakisaran 20 hingga 35 hari, dihitung dari haid
pertama haid sampai bulan berikutnya. Lama haid dilihat dari darah keluar sampai bersih,
antara 2–10 hari. Darah yang keluar dalam waktu sehari belaum dapat dikatakan sebagai
haid. Namun bila telah lebih dari 10 hari, dapat dikategorikan sebagai gangguan. Jumlah
darah haid yang keluar perhari adalah 60–80 cc, atau tidak lebih dari 5 pembalut penuh.
Ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh, atau bisa
juga karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor di indung
telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena faktor lainnya seperti stress,
Tingkat kesuburan seorang wanita dapat dilihat dari ada tidaknya produksi sel telur
dalam tubuh. Seorang wanita dikatakan subur jika ia mampu memproduksi sel telur
sebulan seklai, mematangkan telur, dan mengeluarkan telur yang masih setengah matang
dari indung telur. Pematangan sel telur dan keluarnya sel telur dari indungnya merupakan
kerjasama dari otak, indung telur, dan kelenjar buntu di otak yang disebut sebagai
pematangan telur hingga dapat mendekati permukaan indung telur untuk dilepas. Jika
tidak terjadi pembuahan dalam waktu 24 jam, sel telur ini akan mati (Indiarti, 2015).
Setiap gangguan pada hormon FSH dan LH tidak akan menyebabkan terbentuknya sel
telur. Jika demikian, hormone ekstrogen dan progesteron juga tidak akan terbentuk
Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal.Seorang
memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid
dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami
gangguan kesuburan. Dan dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan
sel telur. Menstruasi merupakan siklus yang kompleks karena melibatkan berbagai unsur
panca indera, korteks serebri, hipotalamus, aksis hipofisis-ovarium, dan organ tujuan
(uterus, organ seks sekunder) (Indiarti, 2015). Menurut Eva (2016) Siklus menstruasi
1) Stadium menstruasi atau desquamasi yaitu endometrium dilepas dari dinding rahim
disertai perdarahan, hanya lapisan tipis (stratum basale) yang tinggal. Ini berlangsung
dari serviks).
2) Stadium post menstrum atau stadium regenerasi yaitu luka karena endometrium
dilepas berangsur–angsur ditutup kembali oleh selaput lendir yang baru (berasal dari
endometrium kurang lebih 0,5 mm. stadium ini sudah mulai waktu stadium
tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm, kelenjarnya tumbuh lebih cepat dari jaringan lain
hingga berkelok, berlangsung dari hari ke- 5 sampai hari ke -14 dari haid hari
pertama.
menetap, tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan
mengeluarkan getah, dalam endometrium sudah tertimbul glycogen dan kapur yang
Menurut Eva (2016) ada beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat
- Demam
- Keputihan
- Radang padavagina
- Emosi meningkat
- Nyeri dan bengkak pada payudara
menuju ke hipofisis anterior mellalui sistem portal dari system serat saraf. Melalui system
yang nantinya meransang folikel primer untuk bertumbuh kembang sampai matang
dari hipotalamus. Pars anterior fungsinya menerima rangsangan melalui system fortal
satu arahdan mengeluarkan dua bentuk releasing hormon yaitu FSH (follicle stimulating
diperkirakan membawa sekitar 100.000 folikel primordial dalam berbagai stadia. Selama
kurun waktu reproduksi aktif, perempuan dapat melepaskan ovumnya sekitar 500 buah
sehingga kesempatan untuk terjadinya konsepsi adalah selama 1.500 hari (tiga hari masa
Primodial folikel ovarium akan diransang oleh FSH (follicle stimulating hormone)
sehingga mengalami perubahan pematangan menjadi folikel de graaf yang sudah matang.
Kapsul folikel yang telah matang mendekati permukaan ovarium dan mendesak
demikian akan memudahkan pelepasan ovum pada saat ovulasi. Setelah ovulasi, ovum
dilepaskan. Segera setelah ovulasi, seolah – olah terjadi tekanan negatif di dalam bekas
folikel de graaf. Sel granulose masuk ke dalam folikel de graaf, untuk membentuk korpus
rubrum. Penurunan drastic pengeluaran ekstrogen, estradiol 17β, menimbulkan ransangan
Fungsi tonic luteinzing hormone ini adalah mengubah korpus rubrum menjadi korpus
luteum untuk mengeluarkan dua hormone dasar yaitu hormone ekstrigen serta
progesterone. Kedua hormone ini mengubah status endometrium dari fase poliferasi
menjadi fase sekresi, sebagai persiapan untuk menerima “nidasi atau impaltasi”, dan
(Hasdianah, 2017).
1. Pengertian
Keputihan dikalangan medis dikenal dengan istilah leukore atau fluor albus, yaitu
keluarnya cairan dari vagina (Ababa, 2003). Leukore adalah semua pengeluaran cairan
dari alat genetalia yang bukan darah tetapi merupakan manifestasi klinik berbagai infeksi,
keganasan atau tumor jinak organ reproduksi. Pengertian lebih khusus keputihan
merupakan infeksi jamur kandida pada genetalia wanita dan disebabkan oleh organisme
Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis)
dan keputihan abnormal (patologis). Keputihan normal dapat terjadi pada masa
menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 saat
menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan seksual. Keputihan abnormal dapat terjadi
pada semua alat genitalia (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, rahim
dan jaringan penyangga, dan pada infeksi penyakit hubungan seksual) (Manuaba, 2015).
tersebut dapat disebabkan oleh faktor fisiologis maupun faktor patologis. Gejala
2. Penyebab Keputihan
Keputihan bukan merupakan penyakit tetapi hanya suatu gejala penyakit, sehingga
penyebab yang pasti perlu ditetapkan. Oleh karena itu untuk mengetahui adanya suatu
penyakit perlu dilakukan berbagai pemeriksaan cairan yang keluar dari alat genitalia
jamur), preparat basah (infeksi trikomonas), preparat KOH (infeksi jamur), kultur atau
pembiakan (menentukan jenias bakteri penyebab), dan pap smear (untuk menentukan
Menurut Ababa (2003), penyebab paling sering dari keputihan tidak normal adalah
infeksi. Organ genitalia pada perempuan yang dapat terkena infeksi adalah vulva, vagina,
leher rahim, dan rongga rahim. Infeksi ini dapat disebabkan oleh:
a. Bakteri (kuman)
paling sering ditemukan yaitu gonore. Pada laki-laki penyakit ini menyebabkan
2) Chlamydia trachomatis Keputihan yang ditimbulkan oleh bakteri ini tidak begitu
keruh keabu-abuan, agak lengket dan berbau amis seperti ikan, disertai rasa gatal
b. Jamur Candida
Candida merupakan penghuni normal rongga mulut, usus besar, dan vagina. Bila
jamur candida di vagina terdapat dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keputihan
tergantung dari berat ringannya infeksi. Cairan yang keluar biasanya kental, berwarna
putih susu, dan bergumpal seperti kepala susu atau susu pecah, disertai rasa gatal
yang hebat, tidak berbau dan berbau asam. Daerah vulva (bibir genitalia) dan vagina
Keputihan akibat Candida terjadi sewaktu hamil maka bayi yang dilahirkan
melalui saluran vagina pun akan tertular. Penularan terjadi karena jamur tersebut akan
tertelan dan masuk kedalam usus. Dalam rongga mulut, jamur tersebut dapat
menyebabkan sariawan yang serius jika tidak diberi pengobatan. Pada suatu saat
jamur yang tertelan tadi akan menyebar ke organ lain, termasuk ke alat kelamin dan
c. Parasit
akibat parasit ini menyebabkan keputihan yang ditandai oleh banyaknya keluar cairan
yang encer, berwarna kuning kehijauan, berbuih menyerupai air sabun, dan baunya
tidak enak. Meskipun dibilas dengan air, cairan ini tetap keluar. Keputihan akibat
parasit ini tidak begitu gatal, namun vagina tampak merah, nyeri bila ditekan, dan
strawberry. Bila keputihan sangat banyak, dapat timbul iritasi di lipat paha dan sekitar
bibir genitalia. Pada infeksi yang telah menjadi kronis, cairan yang keluar biasanya
telah berkurang dan warnanya menjadi abu–abu atau hijau muda sampai kuning.
Parasit lain yang juga menyebabkan keputihan adalah cacing kremi. Cacing ini
biasanya menyerang anak perempuan umur 2–8 tahun. Infeksi terjadi akibat sering
bermain di tanah, atau penjalaran cacing dari lubang dubur ke alat genital. Keputihan
akibat cacing kremi dasertai rasa gatal, sehingga anak sering menggaruk genitalianya
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus sering disebabkan oleh Virus Herpes Simplex
(VHS) tipe 2 dan Human Papilloma Virus (HPV). Infeksi HPV telah terbukti dapat
meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis, dan vulva. Sedangkan virus herpes
Keluhan yang timbul pada infeksi VHS tipe 2 berupa rasa terbakar, nyeri, atau
rasa kesemutan pada tempat masuknya virus tersebut. Pada pemeriksaan tampak
kemerahan yang cepat pecah dan membentuk tukak yang basah. Kelenjar limfe
setempat teraba membesar dan nyeri. Pada perempuan, penyakit ini dapat disertai
keluhan nyeri sewaktu kencing, keputihan, dan radang di mulut rahim. Pencetus
berulangnya penyakit ini adalah stres, aktivitas sek, sengatan matahari, beberapa jenis
Benda asing di vagina akan merangsang produksi cairan yang berlebihan. Pada
anak–anak, benda asing dalam vagina berupa biji– bijian atau kotoran yang berasal
dari tanah. Pada perempuan dewasa benda asing dapat berupa tampon, kondom yang
tertinggal didalam akibat lepas saat melakukan senggama, cincin pesarium yang
dipasang pada penderita hernia organ kandungan (prolaps uteri), atau adanya IUD
Cairan yang keluar mula–mula jernih dan tidak berbau. Tetapi jika terjadi luka
dan infeksi dengan jasad renik normal yang biasanya hidup di vagina, keputihan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan, misalnya
keluarnya cairan encer, jernih, dan tidak berbau. Pada kanker rahim atau kanker
serviks (leher rahim), cairan yang keluar bisa banyak disertai bau busuk dan kadang
disertai darah.
Kelelahan, anemia (kurang darah), sakit yang telah berlangsung lama, perasaan
cemas, kurang gizi, usia lanjut,terlalu lama berdiri di lingkungan yang panas,
peranakan turun (prolaps uteri), dan dorongan seks tidak terpuaskan dapat juga
panjang.
sehingga membran mukosa vagina membentuk barier terhadap invasi bakteri. Dengan
demikian tidak mudah terkena infeksi. Hal–hal diatas dapat terjadi karena dalam sel
epitel vagina yang menebal banyak mengandung glikogen. Lactobacilli doderlein
yang dalam keadaan normal hidup di vagina, akan memanfaatkan glikogen tadi
diatas akan mempertahankan pH vagina yang dalam keadaan normal memang bersifat
asam, yaitu sekitar 3,5–4,5. Keluarnya mucus servix (lendir leher rahim) sehingga
vagina tidak terasa kering juga dipengaruhi oleh stimulasi estrogen. Hormon estrogen
yang dihasilkan oleh indung telur akan berkurang pada perempuan menjelang dan
sesudah menopouse (tidak haid). Akibatnya dinding vagina menjadi kering, produksi
menghilangnya suasana asam sehingga vagina dan uretra mudah terinfeksi dan sering
timbul gatal. Akibat rasa gatal di vagina, maka garukan yang sering dilakukan
kedua ovarium (indung telur) akibat kista atau kanker, atau karena radiasi
(penyinaran) indung telur yang terserang kanker. Pada masa pubertas, remaja putri
mengeluh keputihan selama beberapa tahun sebelum dan sesudah menarche (haid
pertama).
e. Fistel di vagina
kandung kemih atau usus, bisa terjadi akibat cacat bawaan, cedera persalinan, kanker,
atau akibat penyinaran pada pengobatan kanker serviks. Kelainan ini akan
menyebabkan timbulnya cairan di vagina yang bercampur feses atau air kemih.
3. Pencegahan Keputihan
Menurut Army (2007), beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mencegah
1) Mencuci bagian vulva (bagian luar vagina) setiap hari dan menjaga agar tetap
2) Saat menstruasi biasakan mengganti pembalut apabila sudah terasa basah dan
lembab;
3) Menggunakan sabun non parfum saat mandi untuk mencegah timbulnya iritasi
pada vagina;
deodoran dan bahan kimia terlalu berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu
5) Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah depan ke
6) Menjaga kuku tetap bersih dan pendek. Kuku dapat terinfeksi Candida akibat
garukan pada kulit yang terinfeksi. Candida yang tertimbun dibawah kuku
1) Apabila celana dalam yang dipakai sudah terasa lembab sebaiknya segera diganti
3) Tidak duduk dengan pakaian basah (misalnya: selesai olahraga dan selesai renang
karena jamur lebih senang pada lingkungan yang basah dan lembab;
2) Mengendalikan stres;
3) Rajin berolahraga agar stamina tubuh meningkat untuk melawan serangan infeksi;
4) Mengkonsumsi diet yang tinggi protein. Mengurangi makanan tinggi gula dan
5) Menjaga berat badan tetap ideal dan seimbang. Kegemukan dapat membuat kedua
dengan yang diresepkan agar bakteri tidak kebal dan keputihan tidak datang lagi;
dalam harus yang pas sehingga pembalut tidak bergeser dari belakang ke
depan.
c. Cara cebok / membilas yang benar adalah dari depan kebelakang. Jika
terbalik, ada kemungkinan masuknya bakteri atau jasad renik dari dubur ke
d. Menghindari penggunaan celana dalam yang ketat atau dari bahan yang tidak
menyerap keringat seperti nilon, serta tidak memakai celana yang berlapis–
lapis atau celana yang terlalu tebal karena akan menyebabkan kondisi lembab
jamur. Usahakan memakai celana dalam dari bahan katun atau kaos.
e. Usahakan tidak memakai celana dalam atau celana orang lain. Karena hal ini
1. Pengertian
Dismenore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling
umum pada perempuan muda yang datang ke klinik atau dokter. Hampir semua
perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama haid, seperti rasa tidak enak di perut
bagian bawah dan biasanya juga disertai dengan mual, pusing, bahkan pingsan. Dengan
demikian istilah disminor hanya digunakan jika nyeri haid demikian hebatnya sehingga
memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktifitas rutinya
sehari-hari selama beberapa jam atau beberapa hari. Istilah ini juga digunakan jika nyeri
haid yang terjadi membuat perempuan tersebut tidak dapat aktifitas secara normal dan
Menstruasi seringkali muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri. Nyeri yang dirasakan
setiap individu dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Secara etimologi nyeri
menstruasi (dismenore) berasal dari bahasa Yunani kuno (Greek).Kata tersebut berasal
dari dys yang berarti sulit, nyeri abnormal, meno yang berarti bulan dan rrhea yang
berarti aliran atau arus. Disimpulkan bahwa dysmenorrhea atau dismenore adalah aliran
menstruasi yang sulit atau aliran menstruasi yang mengalami nyeri (Syafni, 2018).
Nyeri haid merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Istila disminorea biasa
dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat. Dalam kondisi ini penderita harus mengibati
peraatan yang tepat. Disminorea berat adalah nyeri haid yang disertai mual, muntah,
diare, pusing, nyeri kepala, dan kadang-kadang pinsan. Jika sudah demikian, penderita
tidak boleh menganggap remeh dan harus memeriksakan diri ke dokter. Penanganan pun
akan dilakukan menyeluruh dengan memerisa kondisi kesehatan dan latar belakang, serta
riwayat penyakit pada keluarga. Bisa jadi, kondisi nyeri tersebut dipicu oleh penyakit lain
(Anurogo,2011).
konsultasi ke dokter, atau datang kebidan. Salah satu terjadinya dismenore karena di
temukannya perubahan kadar PGE2 dan PGF2a dalam endometrium dan darah wanita
yang menderita dismenore dengan kadar yang sangat tinggi. Efek mual, muntah, bahkan
diare akan terjadi apabila dilepaksannya jumlah prostglandin dalam darah (Prawiroharjo,
2014).
2. Patofisiologi
Pada setiap bulannya wanita selalu mengalami menstruasi. Menstruasi terjadi akibat
adanya interaksi hormon di dalam tubuh manusia. Menurut Anurogo (2011) interaksi
hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, dan indung telur menyebabkan lapisan sel
mememberikan sinyal pada telur di dalam indung telur untuk berkembang. Telur akan
dilepaskan dari indung telur menuju tuba falopi dan menuju uterus. Telur yang tidak
menstruasi.
Pada saat masa subur terjadi peningkatan dan penurunan hormon. Peningkatan dan
penurunan hormon terjadi pada fase folikuler (pertumbuhan folikel sel telur). Pada masa
pertengahan fase folikuler, kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone) akan meningkat
dan merangsang sel telur untuk memproduksi hormon estrogen. Pada saat estrogen
meningkat maka kadar progesteron akan menurun. Penurunan kadar progesteron ini
2017).
3. Faktor Penyebab
tingkat maksimum pada wanita menstruasi di bawah pengaruh progresteron selama fase
endometrium, perdarahan, dan nyeri. Nyeri mungkin mendahului sampai 24 jam sebelum
pengeluaran darah menstruasi, tetapi biasanya muncul bersamaan dengan pengeluaran
serviks, polip endometrium yang menyebabkan sumbatan aliran keluar serviks, penyakit
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), produk kontrasepsi yang tertinggal setelah abortus
spontan, abortus terapeutik atau melahirkan, kanker ovarium atau uterus. Penyebab
utama dismenore primer adalah adanya prostaglandin F2a (PGF2a) yang dihasilkan oleh
mengalami dismenore primer, rendahnya kadar progesteron pada fase corpus luteum.
esterogen merangsang kontraktilitas uterus. Di sisi lain endometrium dalam fase sekresi
kadar prostaglandin yang berlebihan memasuki peredaran darah maka selain disminorea
dapat juga dijumpai efek lainya seperti nuasea (mual), muntah, diare, flushing (respons
involunter tak terkontrol dari sistem saraf yang memicu pelebaran pembuluh kapiler
kulit, dapat berubah warna kemerahan atau sensasi panas). Jelasla bahwa peningkatan
2011).
4. Klasifikasi
a. Dismenore Primer
Dismenore primer adalah nyeri perut bagian bawah yang terjadi pada saat
menstruasi tanpa terdapat gangguan fisik atau penyakit lain. Nyeri tersebut terjadi
akibat adanya jumlah prostaglandin F2α yang berlebihan pada darah menstruasi,
yang merangsang hiperaktivitas uterus. Dismenore primer adalah nyeri pada saat
menstruasi yang timbul tanpa ditemukan adanya kelainan patologi pada panggul.
Dismenore primer berhubungan dengan siklus ovulasi dan disebabkan oleh kontraksi
oleh endometrium pada fase sekresi. Dismenore seringkali disertai dengan keluhan
mual, muntah, nyeri kepala, atau diare yang diduga timbul karena prostaglandin
(Prawirohardjo, 2014).
Dismenore primer adalah nyeri menstruasi tanpa kelainan patologis pada organ
genetalia wanita. Perawatannya termasuk konseling, obat pereda nyeri, dan terapi
hormone. Umumnya terjadi pada wanita nulipara muda tanpa gangguan pada organ
reproduksi (Wahyuni, 2020). Dismenore primer adalah nyeri yang banyak dialami
oleh remaja tanpa kelainan pada alat genital. Menyatakan bahwa usia 15 tahun – 25
tahun wanita akan mengalami dismenore primer dan akan menghilang setalah usia 30
b. Dismenore Sekunder
selama siklus menstruasi anovulasi. Dismenorea sekunder lebih sering terjadi pada
wanita berusia lebih dari 20 tahun. Penyebab umum dismenorea sekunder adalah
meningkat. Disminorea sekunder berlangsung lebih lama dari pada dismonor skunder.
Dismenore sekunder adalah nyeri perut yang terjadi akibat adanyagangguan fisik atau
kondisi yang mendasari dan umumnya terjadi di kalangan wanita berusia 40 tahun
Gejala utama adalah nyeri, dimulai pada saat wanita menstruasi. Nyeri bersifat
tajam, tumpul, siklik, atau menetap, dapat berlangsung dalam beberapa jam sampai 1
hari. Kadang-kadang, gejala-gejala tersebut dapat lebih lama dari 1 hari tapi jarang
melebihi 72 jam. Dismenore mungkin disertai oleh berbagai gejala sistemik berupa
bahkan pingsan. Setengah dari wanita yang mengalami masa haid ini amat menderita
ketika mengalami masa hait ini amat menderita dan amat menyakitkan (Ernawati,2017).
timbul dan terjadi terus-menerus yang terasa pada perut bagian bawah. Nyeri yang
dirasakan akan terjadi sebelum dan selama menstruasi. Gejala klinis dismenore adalah
Menurut anurogo (2011), faktor-faktor resiko berikut ini berhubungan dengan nyeri
a. Menarche sebelum usia 12 tahun akan mengalami paparan prostaglandin uterus lebih
lama.
b. Priode haid yang lama.
c. Kegemukan.
peningkatan prostaglandin.
h. Endometriosis
i. Andenomyosis
7. Penatalaksanaan Dismenore
- Terapi Farmakologi
menggunakan obat antiinflamasi non steroid atau Non Steroid Anti Inflammatory Drug
kontraksi uterus dapat dikurangi. Dengan demikian nyeri juga akan berkurang. NSAID
termasuk obat penghilang rasa sakit yang umum seperti aspirin, naproxen, ibuprofen,
makanan, dan modifikasi gaya hidup (exercise), obat herbal jepang, akupunktur,
- Terapi pembedahan
Terapi bedah yang dilakukan karena ada indikasi tertentu yang disebabkan oleh
1. Pengertian
Anemia adalah suatu keadaan dimaana kadar hemoglobin dan eritrosit lebih rendah
dari normal. Pada pria, hemoglobin normal adalah 14-18gr% dan eritrosit 4,5-5jt/mm3.
Sedangkan pada wanita, hemoglobin normal adalah 12-16gr% dengan eritrosit 3,5-
4,5jt/mm3 (Aryani, 2010). Remaja putri mempunyai resiko lebih tinggi mengalami
kehilangan zat besi selama haid. Selain itu remaja putri lebih memperhatikan perubahan
ukuran tubuh dan penampilan fisiknya sehingga perilaku atau kebiasaan makannya
seringkali keliru, seperti membatasi asupan makan khususnya makanan hewani yang
kadangkala dianggap sebagai makanan yang mengandung lemak tinggi dan dapat
memicu terjadinya kegemukan (Dieny, 2014:42). Anemia adalah suatu kondisi ketika
tubuh kekurangan sel darah yang mengandung hemoglobin untuk menyebarkan oksigen
ke seluruh organ tubuh. Dengan kondisi tersebut, penderita biasanya akan merasa letih
dan lelah, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas secara optimal (Alodokter, 2016).
didalamnya kehilangan darah yang berlebih, kerusakan sel darah merah atau penurunan
produksi sel merah. Diagnosa yang dibutuhkan dalam menilai kriteria anemia adalah
usia dan jenis kelamin serta berbeda pula pada tiap semester masa kehamilan (Dieny,
2014:41).
Tabel 1. Nilai ambang batas hemoglobin untuk anemia (Supariasa dkk, 2016:207
2. Patofisiologi Anemia
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt
terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau
hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel
darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat
beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah
(Orma, 2011).
Secara umum penyebab anemia terdiri atas dua faktor yakni faktor zat gizi dan non
zat gizi. Penyebab anemia lainnya berdasarkan faktor zat gizi antara lain defisiensi
protein, asam folat, vitamin B12, vitamin A, tembaga, selenium, dan lainnya. Sedangkan
penyebab anemia berdasarkan faktor non zat gizi antara lain: malabsorbsi akibat diare ,
peningkatan kebutuhan zat besi yang terjadi selama masa bayi, remaja, ibu hamil dan
Status gizi pada remaja menyatakan suatu keadaan yang seimbang antara
konsumsi dan penyerapan zat gizi didalam tubuh. Peningkatan kebutuhan remaja
putri terhadap zat gizi mikro, terutama zat besi, digunakan untuk penggantian zat besi
yang hilang.status gizi yang baik selama masa remaja merupakan dasar untuk
kehidupan remaja yang sehat dan menyiapkan remaja putri menjadi calon ibu yang
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
dengan empat tahapan yaitu masa proliferasi, masa ovulasi, masa sekresi dan masa
Remaja putri lebih banyak memerlukan zat besi untuk mengganti zat besi yang
hilang saat haid. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa jumlah darah yang
hilang selama satu periode haid berkisar 20-25 cc, makah kehilangan zat besi berkisar
sebesar 12,5-15mg/bulan atau kira-kira 0,4-0,5 mg/hari dan bila ditambah dengan
kehilangan basal jumlah total zat besi yang hilang sebesar 1,25mg/hari. Apabila darah
yang keluar selama haid sangat banyak akan terjadi anemia besi (Dieny, 2014:51).
Penyebab utama anemia besi adalah inadekuat asupan zat besi yang berasal dari
makanan. Pada umumnya remaja putri lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati
yang kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan dengan makanan hewani dan
sering melakukan diet pengurangan makan karena ingin langsing, sehingga
Malabsorpsi zat besi yang dialami remaja pada saluran cerna akibat gastritis,
ulkus peptikum, diare, adanya parasit cacing tambang, dan sebagainya dapat
Penyakit infeksi dapat menyebabkan berbagai masalah gizi, hal ini terjadi karena
gejala yang ditimbulkan seperti muntah dan diare serta penurunan nafsu makan
4. Dampak Anemia
a. Wanita
3) Menurunkan kebugaran.
b. Remaja putri
mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat, terlihat gelisah, irama jantung
cepat (tachcardia) dan nafsu makan berkurang. Gejala umum anemia timbul karena
iskemia organ target serta akibat mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan
hemoglobin. Gejala ini muncul pada setiap kasus anemia setelah penurunan hemoglobin
Gejala yang umum dialami oleh penderita anemia antara lain (Dieny, 2014:52).
Kebutuhan zat gizi pada remaja lebih tinggi dari pada usia anak. Kebutuhan gizi
pada remaja perempuan dan laki-laki akan jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya
dan perubahan aktivitas fisik. Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja
a. Energi
Kebutuhan energi pada individu remaja yang sedang tumbuh sulit untuk
ditentukan secara tepat. Sumber energi terutama diperoleh dari makanan yang
b. Protein
Kebutuhan protein juga meningktat pada masa remaja, karena proses
pertumbuhan terjadi dengan cepat. Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein lebih
besar pada remaja laki-laki, karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein
harus memenuhi 12-14% dari pemasukan energi. Bila pemasukan energi tidak adekuat
maka protein akan digunakan sebagai sumber enegi, dan ini akan mengakibatkan
sumber protein nabati, karena komposisi asam amino esensial yang lebih baik dari segi
kualitas dan kuantitas. Contoh sumber protein adalah daging merah (sapi, kerbau,
kambing), daging putih (ayam, ikan), susu dan hasil olahannya, kedelai dan hasil
c. Mineral
Kebutuhan mineral terutama kalsium, zinc, dan zat besi juga meningkatkan pada
masa remaja. Kalsium penting untuk kesehatan tulang, sumber lainnya adalah ikan,
selama pertumbuhan, maka kebutuhan akan zat gizi pada remaja juga meningkat.
Untuk menganti kehilangan zat besi selama mesntruasi, remaja perempuan lebih
banyak membutuhkan zat besi dibandingkan remaja laki-laki. Penyerapan zat besi
dapat ditingkatkan oleh vitamin C, dan sebaliknya dihambat oleh kopi, teh, makanan
tinggi serat, suplemen kalsium, dan produk susu. Makanan yang banyak mengandung
zat besi adalah hati, daging merah, daging putih, kacang-kacangan dan sayuran hijau
(Aryani, 2010;22).
bagi remaja laki-laki. Defisiensi zinc dapat menimbulkan resiko retardasi mental dan
Kebutuhan vitamin tiamin (thiamin), riboflavin, dan niasin (niacin) pada remaja
energi. Begitu juga dengan folat dan vitamin B12 yang penting untuk sintesis DNA
dan RNA. Tak kalah pentingnya adalah vitamin D yang dibutuhkan untuk mendukung
a. Etiologi
Menoragia berasal dari bahasa latin “Men” yang berarti bulan atau bulanan dan
menerangkan bahwa darah haid yang keluar terlalu banyak dan menerangkan darah haid
yang keluar lebih lama disebut hipermenorea atau menoragia (Baziad, 2008). Menoragia
adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal.
Terjadi pada siklus menstruasi yang normal, terkadang disertai bekuan darah sewaktu
menstruasi. (UNPAD,2009).
Kelainan banyaknya yaitu ganti tela/pembalut lebih dari 6 x/hari. Atau kelainan lamanya
b. Predisposisi
Keadaan Menoragia umumnya diperberat oleh kondisi dalam uterus, misalnya adanya
mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan
kontraktilitas yang terganggu, atau polip endometrium pada waktu haid (irregular
d. Prognosis
diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal secara dini dapat memberikan angka
kesembuhan hingga 90 %. Pada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus
e. Patofisiologi
2) Gangguan ginekologi, pertumbuhan abnormal pada rahim, seperti polip atau fibroid.
Kelainan hormonal tidak terjadi ovulasi atau jarang terjadi. Selama siklus anovulatoir,
korpus luteum tidak membentuk, dan dengan demikian sekresi siklus normal progesteron
berkembang biak, akhirnya tumbuh melampaui suplai darah. Endometrium menjadi tebal
yang tidak teratur dan kadang deras dan lama (Barad (2012) dan Zacur (2012)).
Anovulasi terjadi ketika ovarium tidak memproduksi dan melepaskan telur (ovulasi)
sekali per bulan. Hal ini menyebabkan periode menstruasi tidak teratur atau tidak ada.
Anovulasi umum terjadi pada remaja dan pada wanita yang mendekati menopause. Pada
wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) sering tidak ovulasi secara teratur
(Zacur, 2012).
Gangguan ginekologi merupakan pertumbuhan uterus yang bersifat kanker pada rahim
Penyakit Von Willebrand paling sering disebabkan oleh mutase genetik yang baik
Dari penjelasan di atas, maka patofisiologi atau perjalanan penyakit menoragia dapat
Menoragia
f. Penatalaksanaan
Penyebab menoragia yaitu berasal dari luar uterus ( gangguan pembekuan darah, terjadi
akibat infeksi pada uterus ) atau berasal dari uterus sendiri yaitu gangguan hormonal,
anatomis uterus akibat penyakit diantaranya mioma uteri, polip endometrium, polip
atau laboratorium. Faktor yang mempengaruhi menoragia ada 2 faktor, yaitu dari luar
uterus dan dari dalam uterus. Faktor dari luar uterus antara lain adanya gangguan
pembekuan darah dan adanya infeksi uterus, sedangkan faktor dari dalam uterus antara lain
adanya kelainan uterus dan adanya perdarahan uterus disfungsional (PUD). Untuk
penanganan menoragia antara lain kuretase, terapi hormonal dan juga histerektomi
(Manuaba, 2008).
Jenis pengobatan yang dilakukan tergantung pada penyebab dan seberapa parah
menoragia. Selain itu, dokter juga akan mempertimbangkan usia, kondisi kesehatan,
riwayat medis, dan keinginan Anda. Dengan begitu, semua langkah pengobatan yang
Ada dua jenis pengobatan untuk mengobati menoragia, yaitu dengan obat dan juga bedah.
Berikut obat dan prosedur bedah yang sering kali direkomendasikan untuk mengatasi
menoragia:
Terapi obat
menoragia, yaitu:
Suplemen zat besi, untuk membantu mencegah tubuh mengalami anemia akibat
Ibuprofen (Advil), untuk membantu mengurangi rasa sakit, kram, dan volume darah
yang keluar
Pil KB, untuk membuat haid menjadi lebih teratur dan mengurangi volume perdarahan
IUD, untuk membuat haid lebih teratur dan mengurangi aliran darah yang keluar
Terapi hormon, menggunakan obat yang mengandung estrogen dan atau progesteron
mengurangi jumlah perdarahan dengan menghentikan bekuan agar tidak pecah begitu
terbentuk
Pembedahan
Ada banyak jenis prosedur pembedahan untuk mengatasi menoragia sesuai penyebabnya,
seperti:
Prosedur yang juga dikenal dengan pelebaran dan kuret adalah prosedur yang
dilakukan dengan menghilangkan lapisan atas rahim. Tujuan dari prosedur ini, yaitu
untuk mengurangi perdarahan saat haid. Dalam beberapa kasus, prosedur ini perlu
Histeroskopi operasi
Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk melihat bagian dalam
rahim. Operasi ini juga membantu menghilangkan polip dan fibroid, memperbaiki
Prosedur bedah ini dilakukan dengan teknik yang berbeda. Namun, keduanya sama-
sama dilakukan untuk mengangkat sebagian lapisan rahim agar aliran menstruasi tetap
terkendali. Sayangnya, prosedur ini membuat wanita tidak bisa memiliki anak meski
Histerektomi
haid dan tidak bisa hamil. Oleh karena itu, prosedur ini hanya dilakukan untuk
mengatasi kasus yang parah dan tidak disarankan untuk wanita yang belum hamil.
Meski sering terjadi, banyak wanita merasa sungkan, malu, atau takut untuk berobat
ke dokter. Padahal, memeriksakan diri sedini mungkin membuat Anda bisa terhindar
dari berbagai komplikasi akibat menstruasi berlebihan. Anda juga akan mendapatkan
Pengobatan di rumah
Untuk mengatasi menoragia, beberapa kebiasaan atau hal yang perlu dilakukan yaitu:
Makan makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya akan zat besi
Beristirahat cukup di malam hari agar stamina tetap terjaga dan tidak semakin lemas
b) Prosedur Pelaksanaan
1. Pemeriksaan kulit
Inspeksi : kebersihan, warna, pigmentasi,lesi/perlukaan, pucat, sianosis,
dan ikterik.
Normal: kulit tidak ada ikterik/pucat/sianosis.
Palpasi : kelembapan, suhu permukaan kulit, tekstur, ketebalan, turgor
kulit, dan edema.
Normal: lembab, turgor baik/elastic, tidak ada edema.
Setelah diadakan pemeriksaan kulit dan kuku evaluasi hasil yang di dapat
dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan
hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
2. Pemeriksaan kuku
Inspeksi : kebersihan, bentuk, dan warna kuku
Normal: bersih, bentuk normal tidak ada tanda-tanda jari tabuh (clubbing
finger), tidak ikterik/sianosis.
Palpasi : ketebalan kuku dan capillary refile ( pengisian kapiler ).
Normal: aliran darah kuku akan kembali < 3 detik.
Setelah diadakan pemeriksaan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan
membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil
pemeriksaan yang didapat tersebut
3. Pemeriksaan kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan leher
Posisi klien : duduk , untuk pemeriksaan wajah sampai dengan leher
perawat berhadapan dengan klien.
1) Pemeriksaan kepala
Tujuan :
Mengetahui bentuk dan fungsi kepala
Mengetahui kelainan yang terdapat di kepala
Persiapan alat
Lampu
Sarung tangan (jika di duga terdapat lesi atau luka)
Prosedur Pelaksanaan
Inspeksi : ukuran lingkar kepala, bentuk, kesimetrisan, adanya lesi
atau tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala, warna, rambut,
jumlah dan distribusi rambut.
Normal: simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak menunjukkan tanda-
tanda kekurangan gizi(rambut jagung dan kering).
Palpasi : adanya pembengkakan/penonjolan, dan tekstur
rambut.·
Normal: tidak ada penonjolan /pembengkakan, rambut lebat dan
kuat/tidak rapuh.
Setelah diadakan pemeriksaan kepala evaluasi hasil yang di dapat
dengan membandikan dengan keadaan normal, dan
dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat.
2) Pemeriksaan wajah
Inspeksi : warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan kesimetrisan.
Normal: warna sama dengan bagian tubuh lain, tidak
pucat/ikterik, simetris.
Palpasi : nyeri tekan dahi, dan edema, pipi, dan rahang
Normal: tidak ada nyeri tekan dan edema.
Setelah diadakan pemeriksaan wajah evaluasi hasil yang di dapat
dengan membandikan dengan keadaan normal, dan
dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
3) Pemeriksaan mata
Tujuan :
Mengetahui bentuk dan fungsi mata
Mengetahui adanya kelainan pada mata
Persiapan alat
Senter Kecil
Surat kabar atau majalah
Kartu Snellen
Penutup Mata
Sarung tangan
Prosedur Pelaksanaan
Inspeksi: bentuk, kesimestrisan, alis mata, bulu mata,
kelopak mata, kesimestrisan, bola mata, warna konjunctiva
dan sclera (anemis/ikterik), penggunaan kacamata / lensa
kontak, dan respon terhadap cahaya.
Normal: simetris mata kika, simetris bola mata kika, warna
konjungtiva pink, dan sclera berwarna putih.
Tes Ketajaman Penglihatan
Ketajaman penglihatan seseorang mungkin berbeda dengan
orang lain. Tajam penglihatan tersebut merupakan derajat persepsi
deteil dan kontour beda. Visus tersebut dibagi dua yaitu:
- Visus sentralis.
Visus sentralis ini dibagi dua yaitu visus sentralis jauh dan
visus sentralis dekat. Visus centralis jauh merupakan
ketajaman penglihatan untuk melihat benda benda yang
letaknya jauh. Pada keadaan ini mata tidak melakukan
akomodasi. (EM. Sutrisna, dkk, hal 21). Visus centralis dekat
yang merupakan ketajaman penglihatan untuk melihat benda
benda dekat misalnya membaca, menulis dan lain lain. Pada
keadaan ini mata harus akomodasi supaya bayangan benda
tepat jatuh di retina. (EM. Sutrisna, dkk, hal 21).
- Visus perifer
Pada visus ini menggambarkan luasnya medan penglihatan
dan diperiksa dengan perimeter. Fungsi dari visus perifer
adalah untuk mengenal tempat suatu benda terhadap
sekitarnya dan pertahanan tubuh dengan reaksi menghindar
jika ada bahaya dari samping. Dalam klinis visus sentralis
jauh tersebut diukur dengan menggunakan grafik huruf
Snellen yang dilihat pada jarak 20 feet atau sekitar 6 meter.
4) Pemeriksaan telinga
Tujuan :
Mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang
telinga, dan fungsi pendengaran.
Persiapan Alat :
Arloji berjarum detik
Garpu tala
Speculum telinga
Lampu kepala
Prosedur Pelaksanaan :
Inspeksi : bentuk dan ukuran telinga, kesimetrisan, integritas,
posisi telinga, warna, liang telinga (cerumen/tanda-tanda
infeksi), alat bantu dengar.
Normal: bentuk dan posisi simetris kika, integritas kulit
bagus, warna sama dengan kulit lain, tidak ada tanda-tanda
infeksi, dan alat bantu dengar.
Palpasi : nyeri tekan aurikuler, mastoid, dan tragus
Normal: tidak ada nyeri tekan.
Setelah diadakan pemeriksaan telinga evaluasi hasil yang di
dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan
dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
H. Skrining Pra Nikah
Menikah merupakan salah satu tahap krusial dalam siklus kehidupan. Oleh karena
itu, bagi calon pasangan diperlukan kesiapan baik persiapan secara fisik maupun persiapan
mental. Salah satu persiapan fisik yang sebaiknya dipersiapkan bagi calon pasangan adalah
hanya sekedar menyatukan dua insan yang pada dasarnya telah memiliki persamaan rasa dan
tujuan hidup yang sama, namun sebuah tujuan yang tidak kalah penting adalah keturunan
Keturunan yang sehat akan lahir dari pasangan yang sehat sehingga untuk
juga bertujuan untuk menciptakan hubungan pernikahan yang aman dan sehat. Hal
sederhana yang dapat dilakukan oleh pasangan untuk mempersiapkan kesehatan fisiknya
adalah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup terkait pemeriksaan yang dapat
dilakukan sebagai modal awal melalui pemberian pendidikan kesehatan dan ikut
melaksanakan pemeriksaan sebelum pernikahan atau yang biasa dikenal dengan istilah
Menurut (Umam, 2021) skrining pranikah merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang
dapat dilakukan oleh individu atau calon pengantin sebelum melaksanakan pernikahan
untuk memaksimalkan kesehatan sehingga terwujud kehamilan yang terencana, aman, dan
sehat. Prosedur skrining pranikah merupakan salah satu hak reproduksi dan seksual bagi
calon pengantin. Dalam skrining pranikah, pasangan calon pengantin akan menjalani
rangkaian pemeriksaan sebagai salah satu persiapan sebelum pernikaha. Skrining pranikah
Dasar hukum dalam peraturan perundang-undangan terkait skrining pranikah, salah satunya
tertuang pada Peraturan Pemerintah Republik Indoensia Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi. Pada pasal 13 telah diatur tentang kesehatan reproduksi terkhusus
pada masa pranikah (Munawaroh, 2019). Beberapa hal yang tertuang dalam peraturan
a. Pelayanan kesehatan pada masa prakonsepsi atau masa sebelum kehamilan yang
bertujuan agar wanita yang memiliki rencana untuk hamil dalam kondisi sehat sehingga
dapat terwujud kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta bayi yang lahir dalam
keadaan sehat.
b. Pelayanan kesehatan minimal yang dapat dilakukan masa sebelum prakonsepsi antara
laian:
1) Pemeriksaan fisik
2) Imunisai, dan
c. Pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan pada masa prakonsepsi seperti pemeriksaan
d. Pelayanan kesehatan pada masa pra konsepsi berupa Konsultasi atau edukasi tentang
kesehatan
Dari uraian di atas, tenaga kesehatan khususnya bidan memiliki peran dalam
khusunya pada masa pra konsepsi atau skrining pranikah. Beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan) yaitu pendidikan kesehatan dan Konseling.
3. Proses Tes Kesehatan Pranikah
Pemeriksaan kesehatan atau skrining pranikah merupakan proses tindakan yang bersifat
pencegahan. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti
mencegah terjadinya penularan penyakit dan mencegah timbulnya komplikasi dari penyakit
dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar jika hasil pemeriksaan menunjukkan ada gangguan,
tersedia cukup waktu untuk menjalani proses pengobatan dan penyembuhan maksimal
Continuumofcare (lifecycle) semua pemeriksaan kesehatan juga dimulai dari remaja. Secara
umum terdapat hal-hal utama yang perlu diperhatikan pada skrining pra nikah, terutama
pada calon ibu. Menurut panduan American Associationof Family Physician (AAFP), hal-
a. Paparan lingkungan
Cek apakah terdapat paparan bahan kimia di lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, dan
Lakukan skrining kelainan genetik dan kelainan bawaan di keluarga. Apabila terdapat faktor
risiko, sebaiknya dilakukan tes khusus bagi kedua calon orang tua.
c. Medikasi (pengobatan)
Pastikan tidak ada obat-obatan teratogenik (obat yang berpotensi menimbulkan kelainan
bawaan) yang digunakan calon ibu. Bagi calon ibu dengan penyakit kronis seperti darah
tinggi, kencing manis, disarankan untuk menggunakan pilihan obat yang lebih aman.
d. Gangguan kejiwaan
Skrining apakah terdapat gangguan cemas ataupun depresi pada calon ibu.
e. Faktor psikososial
Skrining konsumsi alkohol, merokok, dan obat terlarang pada calon ibu.
1) Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi memiliki berbagai dampak pada kesehatan ibu dan anak nantinya,
terutama saat ibu sedang hamil. Ibu dapat mengalami komplikasi fatal seperti kejang pada
saat hamil, sedangkan efek pada janin juga beragam seperti pertumbuhan janin terhambat.
Selain itu, jika calon ibu diketahui memiliki penyakit darah tinggi, maka pilihan obat pun
Indeks massa tubuh perlu diperhatikan karena pada calon ibu dapat berisiko menyebabkan
kencing manis saat hamil (diabetes gestasional), darah tinggi saat hamil, dan lainnya. Selain
itu diperlukan juga data anthropometri lainnya seperti: Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan
3) Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah rutin meliputi kadar hemoglobin (Hb), hematokrit, sel darah putih
Skrining penyakit TB juga penting dilakukan terutama pada calon orang tua dengan gejala TB
seperti batuk dahak lebih dari 2 minggu, penurunan berat badan, demam yang dirasa terus
menerus, dan lainnya. Selanjutnya perlu dilakukan imunisasi untuk mencegah terjadinya
penyakit infeksi pada calon ibu dan calon anak. Imunisasi yang dianjurkan pada saat skrining
pra nikah adalah tetanus, MMR (measles, mumps, rubella), varicella (cacar air), dan pada
kelompok berisiko dianjurkan untuk imunisasi hepatitis B. Imunisasi tetanus sangat penting
diberikan untuk mencegah komplikasi tetanus neonatorum yang dapat berakibat fatal pada bayi
baru lahir. Imunisasi tetanus menjadi salah satu persyaratan sebelum menikah yang ditentukan
oleh Kantor Urusan Agama (KUA), dimana calon ibu wajib telah diimunisasi tetanus minimal
2 kali dari total 5 kali pemberian.
digunakan oleh bidan dalam proses pemecahan masalah dalam pemberian pelayanan
asuhan kebidanan, atau merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan oleh
bidan serta merupakan metode yang terorganisir melalui tindakan logika dalam memberi
pelayanan.
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah asuhan kebidanan yang dimulai
dengan pengumpulan data dasar yang diakhiri dengan evaluasi. Tahapan dalam proses
a. Pengkajian dalam pengumpulan data dasar yang lengkap untuk menilai keadaan
klien. Yang termasuk data dasar adalah riwayat kesehatan klien, pemeriksaan fisik,
dan catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang, pemeriksaan laboratorium.
Semua data tersebut di atas harus memberikan informasi yang saling berhubungan
yang berbeda. Masalah lebih sering berhubungan dengan apa yang dialami oleh
Sedangkan diagnose lebih sering diidentifikasi oleh bidan yang berfokus pada apa
waspada sambil menunggu dan mempersiapkan pelayanan untuk segala sesuatu yang
mungkin terjadi.
d. Evaluasi perlunya tindakan segera/kolaborasi
Proses manajemen kebidanan dilakukan secara terus menerus selama klien dalam
perawatan bidan. Proses terus menerus ini menghasilkan data baru segera dinilai.
Data yang muncul dapat menggambarkan suatu keadaan darurat dimana bidan harus
hubungannya dengan masalah yang dialami klien akan tetapi meliputi antisipasi
dengan bimbingan terhadap klien, serta konseling, bila perlu mengenai ekonomi,
agama, budaya, atau masalah psikologis. Rencana tindakan harus disetujui klien,
oleh sebab itu harus didiskusikan dengan klien. Semua tindakan yang diambil harus
berdasarkan rasional yang relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi
sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri, dan anggota tim kesehatan lainnya
Langkah akhir kebidanan adalah evaluasi, namun sebenarnya evaluasi ini dilakukan
pada setiap langkah kebidanan. Pada tahap evaluasi bidan harus mengetahui sejauh
2019:1958).
3. Pendokumentasian asuhan kebidanan (SOAP)
a. Data subjektif
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata mencakup nama, umur,
hasil wawancara langsung pada klien atau keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
b. Data Objektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi,
c. Assesmen/Diagnosa
d. Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup
e. Planning/Perencanaan
Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam
2018:267).
1. Pengertian
Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan
pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Rutinitas yang tidak
tersebut tentu saja bermanfaat membantu mengurangi angka kematian ibu hamil dan
risiko-risiko yang dialami selama persalinan bagi ibu dan bayi serta bermanfaat juga
dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. Temuan obat baru yang dapat saja
segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu beberapa bulan setelah obat tersebut
dipasarkan, karena di populasi terbukti memberikan efek samping yang berat pada
sebagian penggunanya.
d. Evidence based report adalah mgmpakan bentuk penulisan laporan kasus yang baru
Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet maupun
berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin, atau CD. Situs internet yang ada
dapat diakses, ada yang harus dibayar namun banyak pula yang public domain.
DAFTAR PUSTAKA