0% found this document useful (0 votes)
44 views27 pages

Mini Riset Mikro

Ekonomi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
44 views27 pages

Mini Riset Mikro

Ekonomi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 27

MINI RISET

PENGANTAR EKONOMI

Dosen Pengampu: NONI ROZAINI Sp,M.Si

Disusun Oleh:

AYU INDAH LESTARI


( 7171210002)
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN 2017/2018

1|Page
2|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan

Berkat-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Mini Riset guna

memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro. Harapan saya semoga

makalah mini riset ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para

pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman saya, saya percaya tetap banyak

kekurangan dalam makalah mini riset ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan

kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, November 2017

Ayu Indah Lestari

i|Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................i

Daftar Isi ...............................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang ................................................................................1

B. Tujuan Penulisan .............................................................................1

C. Manfaat Penulisan ...........................................................................2

BAB II : KAJIAN MATERI

A. Manajemen .................................................................................... 3

B. Fungsi-Fungsi Manajemen ............................................................ 3

C. Bidang-Bidang Manajemen ........................................................... 4

D. Lingkungan dan Budaya Organisasi .............................................. 5

BAB III : METODE PELAKSANAAN

A. Metode Penemuan Data .................................................................. 7

B. Metode Wawancara ........................................................................ 7

C. Metode Observasi ........................................................................... 7

BAB IV : PEMBAHASAN

A. Usaha Butik Baju ......................................................................... 8

B. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Usaha Butik Baju .............. 8

C. Bidang-Bidang Manajemen dalam Usaha Butik Baju .................. 9

D. Lingkungan dan Budaya Organsasi dalam Usaha Butik Baju ...... 11

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 14

B. Saran ............................................................................................... 14

Daftar Pustaka .................................................................................................... 15

Lampiran ............................................................................................................. 16

ii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sama seperti makhluk hidup lainnya, tanaman hias juga melakukan perkembangbiakan.

Perkembangbiakan ini bertujuan untuk melestarikan keturunannya. Tetapi seiring dengan

perkembengan zaman, manusia bertambah banyak sehingga sebahagian besar tanaman tidak

bisa melakukan pelestarian. Hal ini di karenakan lahan semangkin sempit, sudah habis untuk

bangunan kepentingan manusia dan beberapa tanaman menjadi terabaikan, ataupun punah

dan menjadi langkah atau sulit untuk mendapatkannya.

Usaha butik fashion adalah usaha yang bergerak dibidang fashion dalam berpakaian

casual, syar’i dan lainnya yang banyak dijumpai di toko pinggir jalan raya atau pun pusat

perbelanjaan. Usaha yang saya observasi adalah usaha yang terletak di Jalan Selamat

Kataren. Usaha ini Butik Elmyra Fashion, yang buka sejak 6 bulan lalu. usaha ini tidak hanya

menjual baju saja melainkan juga menjual hijab, bedak dan pembalut. Usaha ini dikelola

dengan baik oleh Mbak Risky sendiri tanpa ada karyawan. Dikarenakan usaha ini belum

begitu besar dan Mbak Risky sendiri mengaku bisa mengatasi usaha ini sendiri, dia mengaku

melakukan jasa yang didatangi kerumah pemesan bersama suami dan yang menggantikan

penjaga jualan adalah adik Ibu Lily itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu usaha butik baju?

2. Bagaimana biaya produksi usaha butik baju?

3. Bagaimana perhitungan laba/rugi pada usaha butik baju?

3|Page
C. Tujuan Penulisan

1. Memahami bagaimana biaya produksi dalam usaha butik baju?

2. Memahami bagaimana perhitungan laba/rugi dalam usaha butik baju?

3. Memahami berapa biaya total dalam usaha butik baju?

D. Manfaat Penulisan

1. Memahami berapa modal usaha dalam usaha butik baju

2. Memahami biaya produksi dalam usaha butik baju.

3. Memahami perhitungan laba/rugi dalam usaha butik baju.

E. Lampiran

1. Penulis bersama pemilik usaha Elmyra Fashion

4|Page
2. Lokasi Elmyra Fashion

Endorse baju Elmyra Fashion

Tanda Tangan

Pemilik Usaha Elmyra Fashion

Risky Ramadhani

5|Page
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

A. 1 Pengertian Biaya Produksi

Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah,

sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya produksi

adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor

produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang

yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan

faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.

Semua faktor-faktor produksi yang dipakai merupakan pengorbanan dari proses produksi dan

juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan

untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri

merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan

output dalam suatu penggunaan alternatif.

A. 2 Teori Biaya Produksi

A. Konsep Biaya

Pengertian biaya dalam ilmu ekonomi adalah biaya kesempatan. Konsep ini tetap

dipakai dalam analisis teori biaya produksi. Berkaitan dengan konsep tersebut, kita mengenal

biaya eksplisif (explicit cost) dan biaya implisit (implicit cost). Biaya eksplisit adalah biaya-

biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui laporan keuangan. Biaya listrik, telepon

6|Page
dan air, demikian juga pembayaran upah buruh dan gaji karyawan merupakan biaya eksplisit.

Kita dapat melihatnya dalam lapsoran keuangan. Biaya implisit adalah

biaya kesempatan (opportunity cost).

a) Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga

kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya (per jam atau per hari).

Bagi ekonomi upah pekerja adalah biaya eksplisit, dengan asumsi upah yang dibayarkan

adalah sama besar dengan upah yang diterima tenaga kerja bila bekerja di tempat yang lain.

Asumsi ini terpenuhi di pasar tenaga kerja persaingan sempurna.

b) Biaya barang modal

Ada perbedaan konsep antara ekonomi dan akuntan dalam perhitungan biaya barang

modal. Akuntan menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Itu sebabnya dalam

laporan akuntansi ,nilai barang modal harus disusutkan (depreciation cost). Ekonomi melihat

biaya barang modal sebagai biaya implisit. Biaya ekonomi penggunaan barang modal

bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan

berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.

c) Biaya kewirausahaan

Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor

produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Dalam upaya tersebut,

dia harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian menanggung resiko, pengusaha

mendapat balas jasa berupa laba. Makin besar (tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus

makin besar. Begitu juga sebaliknya. Pengertian laba yang digunakan ekonomi adalah laba

ekonomi (economic profit), yaitu kelebihan pendapatan yang diperoleh dibanding jika

memilih alternatif lain.

7|Page
A. 3 Jenis Biaya Produksi

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu

1. Biaya Eksplisit

Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor

produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang

untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.

Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.

2. Biaya Implisit

Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya

atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses

produksi yang dimiliki oleh perusahaan.

a) Berdasarkan jangka waktunya

1. Jangka Waktu Pendek.

Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor

produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.

Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, Yakni:

a. Biaya Total (Total Cost / TC)

Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya

Variabel dan Biaya Tetap.

TC= TVC + TFC

b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)

8|Page
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat

Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan.

Semakin banyak produk yang dhasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus

dikeluarkan. Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dll.

TVC= TC-TFC

c. Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)

Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Artinya biaya ini besarnya

tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan. Contoh: biaya abonemen Telepon,

Biaya Pemeliharaan Bangunan,biaya penyusutan, dls.

TFC=TC-TVC

d. Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)

BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah

Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).

ATC =TC/Q

Q= jumlah Output yang dihasilkan

Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ATC = AVC+AFC

e. Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)

Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi

dengan jumlah produksi tertentu(Q).

AVC= TVC/Q

9|Page
Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

AVC=ATC-AFC

f. Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)

Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumllah barang tertentudibagi dengan

jumlah produksi tertentu (Q).

AFC=TFC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

AFC=ATC-AVC

g. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)

Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan MCn = TCn

– TCn-1

Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n;

TCn adalah biaya total pada waktu jumlah produksi n;

TCn-1 adalah biayatotal pada waktu jumlah produksi n-1.

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

MCn = ∆TC/∆Q

Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n;

∆TC adalah pertambahan jumlah biaya total;

∆Q adalah pertambahan jumlah produksi.utput.

10 | P a g e
2. Jangka Waktu Panjang.

Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih dapat

berubah – ubah.

Teori – teori biaya jangka panjang yakni diantaranya ialah :

- Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.

- Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel. LTC=∆LVC

- Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)

- ∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang.

a. Biaya Marjinal jangka panjang

Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total

sama dengan perubahan biaya variable.Maka,

LMC=∆LTC/∆Q

Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)

∆LTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang

∆Q= Perubahan Output

11 | P a g e
b. Biaya Rata – rata

Biaya total dibagi Jumlah Output.

LRAC=LTC/Q

Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)

Q = Jumlah output

A. 4 Perhitungan Laba/Rugi

Dalam pengertian Laba/Rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan

jumlah biaya produksi, jika dirumuskan:

L = TR – TC

Keterangan :

L = Laba/rugi

TR = Penerimaan total

TC = Pengeluaran (biaya total)

12 | P a g e
BAB III

METOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi mini riset dilakukan tepat di Jalan Selamat Kataren depan Universitas Negeri

Medan. Dengan nama Usaha butik baju Elmyra Fashion.

Waktu penelitian tepat dilakukan pada hari Sabtu tanggal 4 november 2017. Dimulai

pukul 12.30 WIB

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel adalah Usaha butik Elmyra Fashion yang dikelola sendiri oleh

sang pemilik yaitu Mbak Risky Ramadhani.

C. Variabel Penelitian

a) Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga

kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya (per jam atau per hari).

b) Biaya barang modal

Ada perbedaan konsep antara ekonomi dan akuntan dalam perhitungan biaya barang

modal. Akuntan menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Itu sebabnya dalam

laporan akuntansi ,nilai barang modal harus disusutkan (depreciation cost). Ekonomi melihat

biaya barang modal sebagai biaya implisit. Biaya ekonomi penggunaan barang modal

bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan

berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.

13 | P a g e
c) Biaya kewirausahaan

Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor

produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Dalam upaya tersebut,

dia harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian menanggung resiko, pengusaha

mendapat balas jasa berupa laba. Makin besar (tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus

makin besar. Begitu juga sebaliknya.

d) Biaya Produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk

memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk

menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.

e) Perhitungan Laba/Rugi

Dalam pengertian Laba/Rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan

jumlah biaya produksi, jika dirumuskan: L = TR – TC

14 | P a g e
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Usaha Tanaman Hias

Usaha butik adalah pengembangan fashion dalam model pakaian,hijab, maupun beberapa

jenis pakaian lainnya. Usaha yang saya observasi adalah usaha yang terletak di Jalan Williem

Iskandar-Pancing komplek MMTC-Pasaraya MMTC Blok i no 26,Medan, Indonesia, yang

berdiri sejak 6 bulan lalu. Usaha ini tidak hanya menjual baju tapi juga menjual hijab, dan

bedak. Usaha ini dikelola dengan baik oleh Mbak Risky Ramadhani sendiri tanpa ada

karyawan. Dikarenakan usaha ini belum begitu besar dan Mbak Risky sendiri mengaku bisa

mengatasi usaha ini sendiri.

B. Penerapan Biaya Produksi dalam Usaha Tanaman Hias

a) Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga

kerja per orang per satuan waktu. Dalam usaha butik ini Mbak Risky mengelola sendiri

usahanya tanpa adanya karyawan.

b) Biaya barang modal

Modal awal Mbak Risky dalam membangun usaha butik baju ini dari segi materi

kurang lebih sebesar Rp50.000.000,- dan baju kurang lebih sekitar 150 pcs.

15 | P a g e
c) Biaya kewirausahaan

Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor

produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Hal ini jiwa

kewirausahaan Mbak Risky memilih berwirausaha dalam usaha butik baju.

d) Biaya Produksi

a. Biaya Eksplisit

Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor

produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Modal awal berupa materi yang

dikeluarkan Mbak Risky Rp 50.000.000.-

b. Biaya Implisit

Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi). Dalam hal ini modal

awal Mbak Risky 150 baju.

16 | P a g e
TABEL BIAYA PRODUKSI USAHA BUTIK ELMYRA FASHION

Qx TFC TVC TC AFC AVC ATC MC

10 Rp50.000.000,- Rp50.000,- Rp50.050.000,- Rp5.000.000,- Rp5.000,- Rp5.005.000,- Rp5.000,-

20 Rp50.000.000,- Rp100.000,- Rp50.100.000,- Rp2.500.000,- Rp5.000,- Rp2.505.000,- Rp5.000,-

30 Rp50.000.000,- Rp150.000,- Rp50.150.000,- Rp1.666.667,- Rp5.000,- Rp1.671.667,- Rp5.000,-

40 Rp50.000.000,- Rp200.000,- Rp50.200.000,- Rp1.250.000,- Rp5.000,- Rp1.255.000,- Rp5.000,-

50 Rp50.000.000,- Rp250.000,- Rp50.250.000,- Rp1.000.000,- Rp5.000,- Rp1.005.000,- Rp5.000,-

60 Rp50.000.000,- Rp300.000,- Rp50.300.000,- Rp833.333,3,- Rp5.000,- Rp838.333.3,- Rp5.000,-

70 Rp50.000.000,- Rp350.000,- Rp50.350.000,- Rp714.285,7,- Rp5.000,- Rp719.285.7,- Rp5.000,-

80 Rp50.000.000,- Rp400.000,- Rp50.400.000,- Rp625.000,- Rp5.000,- Rp630.000,- Rp5.000,-

90 Rp50.000.000,- Rp450.000,- Rp50.450.000,- Rp555.555,6,- Rp5.000,- Rp560.555.5,- Rp5.000,-

100 Rp50.000.000,- Rp500.000,- Rp50.500.000,- Rp500.000,- Rp5.000,- Rp505.000- Rp5.000,-

Berdasarkan biaya produksi jangka waktu pendek

Biaya Produksi berdasarkan waktu

1. Jangka Waktu Pendek.

Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor

produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.

Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, Yakni:

a. Biaya Total (Total Cost / TC)

17 | P a g e
Biaya Variabel dan Biaya Tetap. TC= TVC + TFC

Biaya Variabel usaha Elmyra Fashion sebesar Rp500.000,00 hasil ini didapat dari

keseluruhan biaya variabel dengan Q=100 dan Biaya Tetap usaha Elmyra Fashion sebesar

Rp50.000.000,00 didapat

Dapat diituliskan:

TC=Rp500.000,00 + Rp50.000.000,00

TC=Rp50.500.000,00

b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)

Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel

atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan.

TVC= TC-TFC

TC usaha Elmyra Fashion sebesar Rp50.500.000,00

TFC usaha Elmyra Fashion sebesar Rp50.000.000,00

Dapat dituliskan:

TVC=Rp50.500.000,00 – Rp50.000.000,00

TVC=Rp500.000,00

c. Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)

Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.

TFC=TC-TVC

TC usaha Elmyra Fashion sebesar Rp15.500.000,00

TVC usaha Elmyra Fashion sebesar Rp500.000,00

Dapat dituliskan:

TFC=Rp50.500.000,00 – Rp500.000,00

18 | P a g e
TFC=Rp50.000.000,00

d. Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)

BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah

Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).

ATC =TC/Q

Dalam usaha ini jumlah produksi tidak dihasilkan perhari, karena tanaman hias yang

diperjualkan tidak setiap hari diperbaharui, hanya saja biaya tetap untuk perawatan.

Dapat dituliskan:

ATC=Rp50.500.000,00 / 100

ATC=Rp505.000,00

e. Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)

Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi

dengan jumlah produksi tertentu(Q).

AVC= TVC/Q

TVC usaha Elmyra Fashionsebesar Rp500.000,00

Q usaha Elmyra Fashion sebanyak 150 item

Dapat dituliskan:

AVC=Rp500.000,00 / 100

AVC=Rp5.000,00

f. Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)

Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah

produksi tertentu (Q).

AFC=TFC/Q

19 | P a g e
TFC usaha Elmyra Fashion sebesar Rp50.000.000,00

Q usaha tanaman hias Kembar Flowers sebanyak 1550 item

AFC=Rp50.000.000,00 / 150

AFC=R333.333.33.,

g. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)

Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan

MC = ∆TC/∆Q

Usaha Elmyra Fashion menjual 150 item dengan perincian biaya:

TFC = Rp50.000.000,-

TVC = Rp 500.000,-

TC = Rp50.500.000,-

Kemudian, usaha Elmyra Fashion menambah produksinya menjadi 151 dengan perincian

biaya:

TFC = Rp50.000.000,-

TVC = Rp 505.000,-

TC = Rp50.505.000,-

MC = ∆TC/∆Q

∆TC = TC101 – TC100 = Rp50.505.000 – Rp50.500.000

= Rp5.000,-

∆Q = Q151 – Q150 = 151 – 150

=1

20 | P a g e
MC = ∆TC/∆Q

MC = Rp5.000,- / 1

MC = Rp5.000

2. Jangka Waktu Panjang

a. Biaya Marjinal Jangka Panjang

Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total

sama dengan perubahan biaya variable.

LMC=∆LTC/∆Q

Dalam usaha tanaman hias untuk menghitung biaya marjinal jangka panjang sangat

sulit dikarenakan penambahan tanaman hias disesuaikan dengan selera masyarakat yang

selalu berubah dan tidak dapat diprediksi.

b. Biaya Rata-Rata

Biaya total dibagi Jumlah Output.

LRAC=LTC/Q

Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost) Q =

Jumlah output.

Hal ini tidak bisa ditentukan dalam usaha tanaman hias karena berkaitan dengan biaya

marjinal jangka panjang yang juga tidak dapat ditentukan.

21 | P a g e
e) Perhitungan Laba/Rugi

TABEL PERHITUNGAN LABA/RUGI

Usaha Elmyra Fashion

Qx TC TR L/R

10 Rp50.050.000,- Rp500.000,- - Rp49.550.000,-

20 Rp50.100.000,- Rp1.200.000,- - Rp48.900.000,-

30 Rp50.150.000,- Rp3.300.000,- - Rp46.850.000,-

40 Rp50.200.000,- Rp7.200.000,- - Rp43.000.000,-

50 Rp50.250.000,- Rp12.500.000,- - Rp37.750.000,-

60 Rp50.300.000,- Rp16.800.000,- - Rp33.500.000,-

70 Rp50.350.000,- Rp36.400.000,- - Rp13.950.000,-

80 Rp50.400.000,- Rp52.000.000,- + Rp1.600.000,-

90 Rp50.450.000,- Rp77.400.000,- +Rp26.950.000,-

100 Rp50.500.000,- Rp180.000.000,- +Rp129.500.000,-

22 | P a g e
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk

memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk

menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Dalam butik Elmyra

Fashion biaya dalam jangka pendek dapat dihitung, sementara sulit untuk menghitung biaya

produksi jangka panjang karena usaha butik Elmyra Fashion tidak dapat diprediksi

kedepannya item apa yang akan disukai masyarakat. Pemilik usaha Elmyra Fashion melihat

selera masyarakat pada kondisi tertentu dan ketika sudah diperkirakan akan menguntungkan

maka sang pemilik atau penjual akan mempertimbangkan untuk menjual model baju tersebut.

Oleh sebab itu penjual sangat sulit untuk memperhitungkan biaya produksi jangka panjang

karena berkaitan dengan selera masyarakat yang begitu mudah berubah.

B. Saran

Usaha Butik Elmyra Fashion masih harus mempertimbangkan biaya-biaya yang

dikeluarkan setiap harinya, dalam hal ini perlu pencatatan disetiap transaksi agar

memudahkan sang pemiliik mengatur keuangan yang dimilikinya.

23 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Joerson, Dr. Tati Suhartati., M. Fathorrozi, S.E,. M.Si. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta:

Salemba Empat

Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarata: PT Rajagrafindo Persada

http://purnamiap.blogspot.co.id/2014/10/contoh-makalah-biaya-produksi-lengkap.html

https://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/

24 | P a g e
25 | P a g e

You might also like