SJT PPPK Guru
SJT PPPK Guru
com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
SOAL DAN PEMBAHASAN SITUATIONAL JUDGEMENT TEST
1. Anda mengajar di kelas yang memiliki seorang murid dengan gangguan spektrum autisme. Murid ini
seringkali kesulitan untuk mengikuti instruksi verbal dan cenderung terisolasi dari teman sekelasnya.
Sebagai guru, apa langkah terbaik yang Anda ambil?
A. Anda mengabaikan kebutuhan khusus siswa tersebut dan mengajar seperti biasa, dengan asumsi bahwa
mereka akan beradaptasi secara alami.
B. Anda memodifikasi cara penyampaian instruksi dengan menggunakan alat bantu visual, dan mengatur
sesi khusus untuk membantu siswa tersebut berinteraksi dengan teman sekelasnya. C. Anda meminta
bantuan dari spesialis pendidikan khusus untuk bekerja secara individu dengan siswa tersebut, sementara
Anda fokus pada siswa lain di kelas.
D. Anda sering mengadakan diskusi kelas tentang autisme dan inklusivitas, namun tidak mengubah
metode pengajaran Anda secara signifikan.
E. Anda membiarkan siswa tersebut belajar sendiri dengan materi yang disesuaikan, sambil memantau
perkembangannya dari jarak jauh.
Pembahasan:
- Opsi A (Mengabaikan Kebutuhan Khusus): Pendekatan ini tidak mempertimbangkan kebutuhan unik
siswa dengan gangguan spektrum autisme dan bisa mengakibatkan mereka semakin terisolasi. Ini bukan
praktik terbaik dalam pendidikan inklusif.
- Opsi B (Modifikasi Instruksi dan Interaksi): Pendekatan ini mengakui dan menangani kebutuhan unik
siswa dengan gangguan spektrum autisme. Penggunaan alat bantu visual dan intervensi sosial adalah
strategi yang efektif untuk mendukung siswa ini, sekaligus memelihara lingkungan belajar yang inklusif.
- Opsi C (Bantuan Spesialis): Menggabungkan dukungan spesialis dengan pengajaran di kelas adalah
pendekatan yang baik, namun bisa membuat siswa tersebut terasa terpisah dari kelas.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
- Opsi D (Diskusi tentang Autism dan Inklusivitas): Meskipun ini membantu menciptakan kesadaran dan
pemahaman di kalangan siswa lain, tetapi tidak cukup efektif dalam menangani kebutuhan pendidikan
langsung siswa dengan gangguan spektrum autisme.
- Opsi E (Pembelajaran Mandiri dengan Pemantauan): Ini memberikan siswa ruang untuk belajar pada
kecepatan mereka sendiri, tetapi bisa meningkatkan isolasi sosial dan kurangnya dukungan langsung dari
guru.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi B dianggap sebagai tindakan paling efektif dalam situasi ini.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
2. Pak Johan, seorang guru Kimia di SMA Negeri 1 Sejahtera, telah mengamati bahwa beberapa siswanya
mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia yang diajarkan. Ia ingin menggunakan hasil
asesmen untuk memperbaiki strategi pembelajaran di kelasnya. Metode asesmen mana yang paling efektif
untuk tujuan ini?
A. Pak Johan dapat mengadakan kuis singkat setiap akhir pembelajaran untuk mengevaluasi pemahaman
siswa terhadap materi yang baru diajarkan.
B. Pak Johan membuat proyek kelompok sebagai asesmen, di mana setiap kelompok harus menyajikan
topik kimia tertentu dan mendiskusikannya dengan kelas.
C. Pak Johan memberikan tes formatif mingguan yang mencakup pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk
mengukur pemahaman konseptual siswa.
D. Pak Johan memanfaatkan tes standar nasional yang telah ada sebagai alat ukur kemajuan siswa dan
menyesuaikan pembelajaran berdasarkan hasil tes tersebut.
E. Pak Johan mengadakan diskusi kelas setelah setiap eksperimen laboratorium, meminta siswa untuk
mengartikulasikan apa yang telah mereka pelajari.
Skor untuk setiap opsi:
- A. 4
- B. 3
- C. 5
- D. 1
- E. 2
Pembahasan:
- Opsi A (Kuis Singkat): Kuis singkat dapat memberikan umpan balik segera kepada guru dan siswa
mengenai pemahaman materi. Ini efektif untuk penyesuaian cepat dalam strategi mengajar.
- Opsi B (Proyek Kelompok): Proyek kelompok mempromosikan kerja sama dan pemahaman mendalam,
tetapi mungkin tidak secara akurat mengukur pemahaman individu.
- Opsi C (Tes Formatif Mingguan): Tes formatif yang mencakup pertanyaan reflektif dapat memberikan
wawasan mendalam tentang pemahaman konseptual siswa, memungkinkan Pak Johan untuk
menyesuaikan pendekatan mengajarnya secara lebih efektif.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
- Opsi D (Tes Standar Nasional): Meskipun berguna untuk benchmarking, tes standar nasional sering kali
tidak cukup sering diadakan untuk menginformasikan pembelajaran harian dan mungkin tidak
sepenuhnya sesuai dengan kurikulum yang diajarkan Pak Johan.
- Opsi E (Diskusi Kelas): Diskusi kelas bisa sangat bermanfaat, namun tanpa struktur yang jelas, mungkin
sulit untuk mengukur pemahaman individual siswa dari diskusi tersebut.
Dalam skenario ini, opsi C adalah metode asesmen yang paling efektif untuk membantu Pak Johan
meningkatkan strategi pembelajaran di kelasnya, karena tes formatif dengan pertanyaan reflektif dapat
memberikan umpan balik yang kaya tentang pemahaman siswa dan memfasilitasi penyesuaian strategi
mengajar yang tepat.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
3. Anda mengajar di kelas yang beragam, termasuk beberapa siswa yang bahasa ibunya bukan Bahasa
Indonesia. Salah satu siswa, yang berbahasa ibu lain, tampak kesulitan memahami instruksi dan materi
pelajaran yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Bagaimana Anda akan menangani situasi ini untuk
memastikan bahwa siswa tersebut bisa mengikuti pelajaran dengan baik?
A. Anda terus mengajar seperti biasa, berharap siswa tersebut akan menyesuaikan diri seiring waktu.
B. Anda menggunakan alat bantu visual yang lebih banyak, serta menggabungkan beberapa instruksi
dalam bahasa ibu siswa tersebut.
C. Anda meminta siswa lain yang fasih dalam kedua bahasa untuk membantu menerjemahkan instruksi
dan materi pelajaran untuk siswa tersebut.
D. Anda mengadakan sesi tambahan khusus untuk siswa tersebut untuk membantu mereka memahami
materi dalam Bahasa Indonesia.
E. Anda mendorong siswa tersebut untuk mengikuti kursus Bahasa Indonesia di luar sekolah, tanpa
mengubah strategi pengajaran Anda di kelas.
Pembahasan:
- Opsi A (Mengajar Seperti Biasa): Pendekatan ini tidak membantu siswa yang kesulitan dengan bahasa
pengantar dan dapat menyebabkan mereka tertinggal.
- Opsi B (Alat Bantu Visual dan Bahasa Ibu): Ini adalah pendekatan inklusif yang memanfaatkan
berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa. Penggunaan bahasa ibu siswa, bahkan
secara terbatas, menunjukkan empati dan upaya untuk melibatkan mereka.
- Opsi C (Bantuan dari Siswa Lain): Sementara ini dapat membantu dalam jangka pendek, ini bukan
solusi jangka panjang yang efektif dan dapat memberi beban tambahan pada siswa yang membantu.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
- Opsi D (Sesi Tambahan Khusus): Ini menunjukkan upaya tambahan dari guru untuk memastikan bahwa
siswa tersebut mendapat dukungan yang dibutuhkan, tetapi bisa jadi menuntut waktu dan sumber daya
tambahan.
- Opsi E (Kursus Bahasa di Luar Sekolah): Meskipun ini bisa membantu siswa mengembangkan
keterampilan bahasa, tapi tidak menyelesaikan masalah mereka dalam memahami materi saat ini di kelas.
Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi paling efektif untuk menangani situasi tersebut.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
4. Bu Anita, seorang guru Bahasa Inggris di SMP Harapan Bangsa, menyadari bahwa beberapa muridnya
mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran, khususnya dalam keterampilan berbicara dan
mendengarkan. Dia ingin memanfaatkan asesmen sebagai alat untuk memperbaiki metode pengajaran dan
meningkatkan keterampilan komunikasi siswa. Metode asesmen mana yang paling efektif untuk
mencapai tujuan ini?
A. Bu Anita menugaskan siswa untuk merekam video diri mereka sendiri sedang berbicara tentang topik
yang telah dipelajari dan menilainya berdasarkan kriteria yang jelas. B. Bu Anita menggunakan tes pilihan
ganda reguler untuk menilai pemahaman siswa tentang kosakata dan tata bahasa yang telah diajarkan.
C. Bu Anita mengadakan role-play di kelas dimana siswa harus berinteraksi menggunakan Bahasa
Inggris, dan dinilai berdasarkan kemampuan komunikasi mereka.
D. Bu Anita memberikan tugas esai yang harus ditulis siswa di rumah, untuk mengevaluasi kemampuan
menulis dan pemahaman mereka.
E. Bu Anita menyelenggarakan diskusi kelompok tentang buku atau artikel yang telah dibaca, dengan
setiap siswa wajib memberikan pendapat.
Pembahasan:
- Opsi A (Video Pribadi): Merekam video diri sendiri memungkinkan siswa untuk berlatih berbicara dan
memberikan kesempatan kepada Bu Anita untuk menilai kemampuan berbicara setiap siswa secara
individual. Ini mendukung pengembangan keterampilan berbicara dan mendengarkan secara efektif.
- Opsi B (Tes Pilihan Ganda): Meskipun tes pilihan ganda dapat menilai pemahaman siswa tentang
kosakata dan tata bahasa, metode ini tidak efektif untuk menilai keterampilan berbicara dan
mendengarkan.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
- Opsi C (Role-play): Role-play di kelas memfasilitasi interaksi nyata menggunakan Bahasa Inggris dan
memungkinkan Bu Anita untuk menilai kemampuan komunikasi siswa secara langsung.
- Opsi D (Tugas Esai): Tugas esai mengevaluasi kemampuan menulis siswa tetapi tidak menilai
keterampilan berbicara atau mendengarkan secara langsung.
- Opsi E (Diskusi Kelompok): Diskusi kelompok meningkatkan keterampilan komunikasi dan
pemahaman mendengarkan, namun mungkin tidak memberikan cukup kesempatan bagi Bu Anita untuk
menilai keterampilan berbicara individu secara efektif.
Dalam situasi ini, opsi A merupakan metode asesmen yang paling efektif untuk membantu Bu Anita
memperbaiki metode pengajaran dan meningkatkan keterampilan komunikasi siswa, karena asesmen ini
secara langsung menargetkan keterampilan yang ingin ditingkatkan.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
5. Di kelas Anda, ada seorang siswa dengan ADHD yang sering mengalami kesulitan untuk tetap fokus
selama pelajaran dan cenderung mengganggu teman sekelasnya. Sebagai guru, tindakan mana yang
paling efektif untuk mendukung siswa ini dan memastikan lingkungan belajar yang kondusif bagi seluruh
kelas?
A. Anda mengabaikan perilaku siswa tersebut dan berharap mereka akan belajar untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan kelas secara alami.
B. Anda memberikan tugas-tugas yang lebih menantang dan beragam untuk menarik perhatian siswa
tersebut, sambil mengatur waktu istirahat yang lebih sering.
C. Anda mengatur tempat duduk siswa tersebut di bagian belakang kelas agar tidak mengganggu siswa
lain.
D. Anda meminta bantuan dari konselor sekolah untuk merancang rencana pendidikan individual yang
khusus untuk siswa tersebut.
E. Anda menerapkan sistem reward dan punishment yang ketat untuk mengontrol perilaku siswa tersebut
di kelas.
Pembahasan:
- Opsi A (Mengabaikan Perilaku): Pendekatan ini tidak membantu siswa dengan ADHD untuk mengatasi
tantangan mereka dan bisa memperburuk situasi di kelas.
- Opsi B (Tugas yang Menantang dan Beragam): Pendekatan ini mengakui kebutuhan siswa dengan
ADHD untuk stimulus dan aktivitas yang lebih dinamis. Memberikan tugas yang menarik dan istirahat
yang cukup dapat membantu mereka tetap terfokus dan terlibat.
- Opsi C (Tempat Duduk di Belakang Kelas): Meskipun ini bisa mengurangi gangguan, hal ini tidak
memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh siswa dengan ADHD dan bisa membuat mereka merasa
terisolasi atau dikucilkan.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
- Opsi D (Bantuan dari Konselor Sekolah): Mendapatkan dukungan profesional untuk merancang
pendekatan pendidikan yang khusus sangat bermanfaat, namun ini membutuhkan sumber daya tambahan
dan kerja sama antara berbagai pihak di sekolah.
- Opsi E (Sistem Reward dan Punishment): Meskipun sistem ini bisa memberikan beberapa struktur, itu
mungkin tidak cukup efektif untuk siswa dengan ADHD yang memerlukan pendekatan yang lebih kreatif
dan fleksibel.
Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini, karena
mengakomodasi kebutuhan khusus siswa dengan ADHD dan membantu mereka tetap terlibat dalam
proses belajar.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
6. Anda mengajar di sebuah kelas dan saat sesi tanya jawab, seorang siswa dengan percaya diri
memberikan jawaban yang kurang tepat. Sebagai guru, bagaimana Anda akan memberikan feedback atau
tanggapan, agar siswa tersebut tetap termotivasi untuk belajar dan tidak merasa kurang?
A. Anda langsung mengoreksi jawaban siswa tersebut dan memberikan jawaban yang benar. B. Anda
memuji usaha siswa tersebut dalam berpartisipasi, lalu memberikan arahan atau petunjuk agar siswa
tersebut bisa mendekati jawaban yang benar.
C. Anda mengabaikan jawaban siswa dan meminta siswa lain untuk memberikan jawaban yang benar.
D. Anda menanyakan alasan mengapa siswa tersebut memberikan jawaban tersebut dan
mendiskusikannya bersama kelas.
E. Anda meminta siswa tersebut untuk mencari jawaban yang benar setelah kelas dan memberikannya
pada hari berikutnya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 1
D. 3
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Langsung Mengoreksi): Meskipun penting untuk memberikan informasi yang benar kepada
siswa, mengoreksi secara langsung bisa membuat siswa merasa malu di depan teman-temannya.
∙ Opsi B (Memuji dan Memberikan Arah): Memuji usaha siswa sebelum mengoreksi mereka adalah
pendekatan yang positif dan konstruktif. Ini membantu mempertahankan rasa percaya diri siswa dan
mendorong mereka untuk terus berpartisipasi.
∙ Opsi C (Mengabaikan): Mengabaikan jawaban siswa dan berpindah ke siswa lain tanpa memberikan
umpan balik bisa membuat siswa tersebut merasa tidak dihargai atau diabaikan. ∙ Opsi D (Diskusi
Alasan): Mendiskusikan alasan di balik jawaban bisa membantu seluruh kelas memahami kesalahan dan
belajar darinya, tetapi harus dilakukan dengan cara yang mendukung agar tidak membuat siswa merasa
ditargetkan.
∙ Opsi E (Penugasan): Meminta siswa untuk mencari jawaban sendiri bisa menjadi pendekatan yang baik
untuk mendorong belajar mandiri, tetapi harus diimbangi dengan dukungan yang cukup.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Dengan mempertimbangkan semua aspek, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi
skenario ini adalah Opsi B.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
7. Dalam kelas yang Anda ajarkan, saat memberikan contoh soal, seorang siswa tampaknya sulit untuk
memahami konsep dasar yang Anda sampaikan. Ketika Anda menanyakan apa yang membuatnya
bingung, siswa tersebut tampak ragu-ragu untuk menjawab. Sebagai guru, bagaimana langkah Anda
selanjutnya untuk memastikan siswa tersebut dapat mengerti, sambil mempertahankan kepercayaan
dirinya?
A. Anda meminta siswa lain yang paham untuk menjelaskan konsep tersebut di depan kelas. B. Anda
menghabiskan waktu sejenak dengan siswa tersebut setelah kelas untuk membahas konsep yang
bingungkan.
C. Anda menunjukkan kesalahan siswa di depan kelas dan menjelaskan solusi yang benar. D. Anda
memberikan sumber belajar tambahan seperti buku atau video tutorial agar siswa tersebut bisa
mempelajari konsepnya sendiri di rumah.
E. Anda mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana terkait konsep tersebut untuk membangun
pemahaman dasarnya di depan kelas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 1
D. 3
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Dijelaskan oleh Teman): Meskipun bisa membantu siswa memahami dari perspektif temannya,
pendekatan ini bisa membuat siswa merasa malu atau kurang mampu di depan kelas.
∙ Opsi B (Diskusi Setelah Kelas): Menghabiskan waktu setelah kelas untuk membantu siswa memahami
konsep menunjukkan perhatian khusus dan bisa membantu menjaga kepercayaan diri siswa.
∙ Opsi C (Menunjukkan Kesalahan): Meskipun tujuannya adalah untuk edukatif, menunjukkan kesalahan
siswa di depan kelas dapat menurunkan kepercayaan diri siswa. ∙ Opsi D (Sumber Tambahan):
Memberikan sumber tambahan adalah pendekatan yang baik,
tetapi bisa membuat siswa merasa terbebani dengan pekerjaan tambahan di luar kelas. ∙ Opsi E
(Pertanyaan Dasar): Mengajukan pertanyaan dasar dapat membantu siswa memahami konsep dari awal
dan meningkatkan kepercayaan dirinya saat dia bisa menjawab dengan benar di depan kelas.
Mengingat semua faktor dan dampak terhadap siswa, pendekatan yang paling direkomendasikan adalah
Opsi B.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
8. Selama diskusi kelas, Anda memberikan pertanyaan kompleks yang memerlukan pemikiran mendalam.
Salah satu siswa Anda, yang biasanya aktif, memberikan jawaban yang jauh dari ekspektasi. Anda dapat
melihat dari ekspresinya bahwa dia merasa tidak yakin dengan jawabannya. Bagaimana Anda akan
menanggapi situasi ini untuk memastikan dia tetap percaya diri dan berpartisipasi aktif di kelas?
A. Anda memberikan pujian atas usahanya untuk menjawab dan kemudian meminta pendapat siswa lain
untuk memberikan perspektif tambahan.
B. Anda membiarkan jawabannya tanpa komentar dan beralih ke pertanyaan selanjutnya. C. Anda
memberikan koreksi langsung tentang jawabannya di depan kelas.
D. Anda mengajukan pertanyaan tambahan yang berhubungan dengan jawabannya untuk
membimbingnya ke arah yang benar.
E. Anda menyarankan siswa tersebut untuk mempersiapkan diri lebih baik untuk diskusi kelas berikutnya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 4
B. 2
C. 1
D. 5
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Pujian dan Perspektif Tambahan): Menghargai usaha siswa dan kemudian meminta pendapat
siswa lain bisa menjadi pendekatan yang menghargai namun tetap mendidik, meskipun ini bisa
meningkatkan kepercayaan diri siswa, jawabannya belum tentu diperbaiki.
∙ Opsi B (Tanpa Komentar): Meskipun tidak menyebabkan rasa malu pada siswa, pendekatan ini tidak
memberikan kesempatan belajar dari kesalahan.
∙ Opsi C (Koreksi Langsung): Meskipun bisa memberikan jawaban yang benar kepada siswa, pendekatan
ini bisa menurunkan kepercayaan diri siswa.
∙ Opsi D (Pertanyaan Tambahan): Mengajukan pertanyaan tambahan dapat membantu siswa
merenungkan jawabannya dan datang ke kesimpulan yang benar sendiri, yang akan meningkatkan
pemahaman dan kepercayaan dirinya.
∙ Opsi E (Persiapan Lebih Baik): Meskipun mendorong siswa untuk mempersiapkan diri lebih baik adalah
saran yang bermanfaat, pendekatan ini tidak membantu siswa memahami kesalahan dalam jawabannya
saat ini.
Berdasarkan analisis di atas, pendekatan yang paling efektif dalam situasi ini adalah Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
9. Anda, sebagai seorang guru, baru saja menemukan sumber materi pembelajaran yang sangat
bermanfaat di internet. Materi tersebut cocok dengan kurikulum yang Anda ajarkan dan Anda yakin siswa
akan mendapatkan manfaat besar darinya. Namun, Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan
materi tersebut tanpa memberikan pengakuan atau kredit kepada sumber aslinya. Bagaimana Anda akan
bertindak dalam situasi ini?
A. Anda langsung menggunakan materi tersebut tanpa memberi kredit, karena yang terpenting adalah
siswa mendapatkan manfaat.
B. Anda memberi kredit pada sumber asli di dalam materi pembelajaran Anda, walaupun siswa mungkin
tidak memperhatikan.
C. Anda mencoba untuk mengubah materi tersebut sedikit sehingga terlihat berbeda, dan kemudian
menggunakan tanpa memberi kredit.
D. Anda menghubungi pencipta atau penyedia materi tersebut untuk meminta izin penggunaan. E. Anda
memutuskan untuk tidak menggunakan materi tersebut dan mencari sumber lain yang serupa tapi tidak
memerlukan pengakuan.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 5
C. 2
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Gunakan Tanpa Kredit): Meskipun niatnya baik untuk kepentingan siswa, tindakan seperti ini
tidak etis dan bisa mengajarkan siswa bahwa plagiarisme dapat diterima, yang tentunya bukan nilai yang
ingin diajarkan kepada siswa.
∙ Opsi B (Berikan Kredit): Memberikan kredit adalah tindakan yang paling etis dan menghargai hak cipta.
Ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya integritas akademik. ∙ Opsi C (Ubah dan Gunakan):
Meskipun ada upaya untuk membuatnya berbeda, tetap saja pendekatan ini kurang etis dan bisa dianggap
sebagai plagiarisme.
∙ Opsi D (Minta Izin): Menghubungi pencipta untuk meminta izin adalah tindakan yang sangat
menghormati hak cipta. Namun, mungkin memerlukan waktu dan tidak selalu mendapatkan persetujuan.
∙ Opsi E (Cari Sumber Lain): Memilih untuk mencari sumber lain adalah cara yang aman untuk
menghindari potensi masalah hak cipta, meskipun mungkin memerlukan waktu tambahan untuk
menemukan sumber yang setara.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling direkomendasikan adalah Opsi B, yaitu
memberikan kredit pada sumber asli.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
10. Sebagai seorang guru, Anda menemukan sebuah aplikasi pendidikan yang menarik dan bermanfaat
untuk siswa Anda. Aplikasi tersebut memang gratis, namun ada klausul dalam syarat dan ketentuan yang
menyebutkan bahwa data pengguna mungkin dibagikan dengan pihak ketiga. Bagaimana Anda akan
bertindak?
A. Anda langsung menerapkan aplikasi tersebut untuk semua siswa tanpa membahas masalah privasi.
B. Anda memberi tahu siswa dan orang tua tentang aplikasi dan potensi masalah privasi, meminta
persetujuan mereka sebelum menggunakan.
C. Anda menggunakan aplikasi hanya untuk contoh di kelas tetapi tidak mewajibkan siswa untuk
mengunduh atau menggunakan aplikasi tersebut di perangkat pribadi mereka. D. Anda mencari alternatif
aplikasi lain yang memiliki kebijakan privasi yang lebih ketat dan tidak membagikan data dengan pihak
ketiga.
E. Anda memutuskan untuk membuat materi sendiri yang serupa dengan aplikasi tersebut agar dapat
mengontrol privasi dan kualitas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 4
C. 3
D. 5
E. 2
Pembahasan:
∙ Opsi A (Gunakan Langsung): Menggunakan aplikasi tanpa memberi tahu siswa atau orang tua tentang
potensi masalah privasi dapat mengakibatkan konsekuensi serius dan merusak kepercayaan.
∙ Opsi B (Beritahu dan Minta Persetujuan): Menginformasikan siswa dan orang tua serta meminta
persetujuan mereka adalah langkah yang etis. Ini memberikan mereka kesempatan untuk menimbang
risiko dan manfaat sebelum memutuskan.
∙ Opsi C (Gunakan Sebagai Contoh): Menggunakan aplikasi hanya sebagai contoh menunjukkan
kepedulian terhadap privasi siswa, tetapi ada kemungkinan bahwa beberapa siswa mungkin tetap memilih
untuk mengunduhnya.
∙ Opsi D (Cari Alternatif): Mencari aplikasi alternatif dengan kebijakan privasi yang lebih baik adalah
solusi ideal, karena ini memastikan bahwa siswa mendapatkan manfaat dari teknologi tanpa
mengorbankan privasi mereka.
∙ Opsi E (Buat Materi Sendiri): Membuat materi sendiri memungkinkan kontrol penuh atas kualitas dan
privasi, namun memerlukan waktu dan sumber daya tambahan dari guru.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling direkomendasikan adalah Opsi D, yaitu mencari
aplikasi alternatif dengan kebijakan privasi yang lebih baik.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
11. Sebagai seorang guru, Anda mendengar bahwa beberapa siswa Anda berbagi jawaban tugas lewat
media sosial. Bagaimana Anda akan menangani situasi ini?
A. Anda membiarkan situasi ini dan tidak mengambil tindakan apapun, berharap siswa akan berhenti
dengan sendirinya.
B. Anda memberikan hukuman kepada seluruh kelas dengan memberi tugas tambahan. C. Anda
mendiskusikan masalah ini di kelas, menjelaskan pentingnya kejujuran akademik dan mendorong siswa
untuk tidak berbagi jawaban.
D. Anda memodifikasi cara pemberian tugas sehingga setiap siswa mendapatkan pertanyaan atau soal
yang sedikit berbeda.
E. Anda memanggil siswa yang diduga berbagi jawaban untuk berbicara secara pribadi dan meminta
mereka untuk mengakui kesalahannya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 2
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Biarkan): Membiarkan situasi berlanjut tanpa tindakan dapat menimbulkan preseden buruk dan
menunjukkan kepada siswa bahwa perilaku tersebut diterima.
∙ Opsi B (Hukuman Seluruh Kelas): Memberikan hukuman kepada seluruh kelas mungkin tidak efektif
dan bisa menimbulkan ketidakadilan karena menghukum siswa yang tidak bersalah.
∙ Opsi C (Diskusi di Kelas): Mendiskusikan masalah ini di kelas dan menjelaskan tentang integritas
akademik mungkin merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Ini memberi siswa
kesempatan untuk memahami kesalahan mereka dan pentingnya kejujuran.
∙ Opsi D (Modifikasi Tugas): Memodifikasi tugas sehingga setiap siswa mendapat pertanyaan berbeda
dapat mencegah siswa berbagi jawaban di masa depan, namun mungkin memerlukan waktu dan sumber
daya lebih bagi guru.
∙ Opsi E (Panggil Siswa): Memanggil siswa yang diduga berbagi jawaban bisa efektif, tetapi jika
dilakukan tanpa bukti kuat, dapat menimbulkan masalah lain.
Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling direkomendasikan adalah Opsi C, yaitu
mendiskusikan masalah ini di kelas dan menekankan pentingnya integritas akademik.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
12. Anda adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah. Salah satu siswa Anda memberikan hadiah
berupa buku tulis yang bagus dan pena mahal kepada Anda. Siswa tersebut kemudian memberi tahu Anda
bahwa ia berharap bisa mendapatkan nilai yang lebih baik untuk ujian mendatang. Bagaimana Anda akan
menangani situasi ini?
A. Anda menerima hadiahnya dan berterima kasih, tetapi tidak menjanjikan apa-apa terkait dengan nilai.
B. Anda menolak hadiahnya dan menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya integritas akademik dan
bahwa nilai harus diperoleh dengan usaha, bukan dengan hadiah. C. Anda menerima hadiahnya dan
memberikan nilai tambahan kepada siswa tersebut sebagai tanda terima kasih.
D. Anda melaporkan situasi ini kepada kepala sekolah atau pihak berwenang lainnya di sekolah. E. Anda
mengabaikan pemberian hadiah dan melanjutkan pengajaran seperti biasa.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 5
C. 1
D. 4
E. 2
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menerima Hadiah): Menerima hadiah tanpa memberikan imbalan dalam bentuk nilai mungkin
sah-sah saja, namun ini dapat menimbulkan preseden yang tidak baik bagi siswa lain dan menimbulkan
potensi masalah di masa depan.
∙ Opsi B (Menolak Hadiah): Menolak hadiah dan menjelaskan kepada siswa tentang etika dan integritas
akademik adalah langkah yang paling tepat. Ini akan memberikan pelajaran berharga bagi siswa tentang
pentingnya kejujuran dan usaha.
∙ Opsi C (Menerima dan Memberi Nilai): Ini adalah pilihan yang paling tidak etis. Tindakan seperti ini
dapat menimbulkan ketidakadilan dan kerugian bagi siswa lain dan merusak reputasi guru.
∙ Opsi D (Lapor Kepala Sekolah): Melaporkan kejadian kepada otoritas sekolah adalah langkah yang
baik, namun sebelum itu, berbicara langsung dengan siswa dan memberikan pengertian mungkin lebih
efektif.
∙ Opsi E (Mengabaikan): Mengabaikan situasi seperti ini dapat menimbulkan ketidakjelasan dan
membiarkan siswa dalam ketidaktahuan tentang kesalahannya.
Dengan demikian, Opsi B, yaitu menolak hadiah dan memberikan pemahaman kepada siswa, adalah
pendekatan yang paling direkomendasikan dalam situasi ini.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
13. Sebagai seorang guru, Anda menemukan bahwa salah satu siswa Anda sering kali terlihat lesu dan
tidak fokus dalam pelajaran. Setelah berbicara dengannya, Anda mengetahui bahwa siswa tersebut sering
kali terjaga hingga larut malam karena bermain video game. Bagaimana Anda akan menangani situasi
ini?
A. Anda menegur siswa tersebut dengan keras dan memintanya untuk berhenti bermain video game
sepenuhnya.
B. Anda mengajak siswa tersebut berdiskusi tentang pentingnya keseimbangan antara waktu bermain dan
waktu belajar, serta memberikan saran tentang manajemen waktu. C. Anda mengabaikan situasi tersebut,
berpikir bahwa ini adalah tanggung jawab orang tua siswa.
D. Anda menghubungi orang tua siswa dan mengadukan kebiasaan bermain video game siswa tersebut
tanpa berbicara lebih lanjut dengan siswa.
E. Anda memberikan sanksi dalam bentuk pengurangan nilai sebagai pelajaran agar siswa tersebut
berhenti bermain video game.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 1
D. 3
E. 2
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menegur dengan Keras): Meskipun mungkin efektif dalam jangka pendek, menegur siswa
dengan keras bisa berakibat pada reaksi defensif dan menimbulkan perasaan negatif yang tidak produktif.
∙ Opsi B (Diskusi dan Saran): Mengajak siswa untuk berdiskusi dan memberikan saran adalah pendekatan
yang paling konstruktif. Ini memungkinkan guru untuk memahami perspektif siswa dan memberikan
bimbingan tanpa harus memberikan tekanan.
∙ Opsi C (Mengabaikan): Mengabaikan masalah tidak akan menyelesaikannya dan dapat membiarkan
siswa terus berada dalam rutinitas yang tidak sehat.
∙ Opsi D (Menghubungi Orang Tua): Meskipun melibatkan orang tua bisa menjadi langkah yang baik,
melakukannya tanpa berbicara lebih lanjut dengan siswa dapat menimbulkan ketidakpercayaan.
∙ Opsi E (Sanksi Nilai): Menggunakan sanksi nilai sebagai cara untuk mengubah perilaku pribadi siswa
mungkin bukanlah pendekatan yang paling etis atau efektif.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Dengan demikian, Opsi B, yaitu berdiskusi dengan siswa dan memberikan saran, merupakan pendekatan
yang paling direkomendasikan dalam situasi ini.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
14. Sebagai seorang guru, Anda menyadari bahwa ada seorang siswa yang selalu datang terlambat ke
kelas. Setelah beberapa kali mengamati, Anda mendapati bahwa siswa tersebut sering kali lelah dan
mengantuk selama pelajaran. Anda menduga ada alasan tertentu di balik keterlambatan dan kelelahan
siswa tersebut. Apa langkah terbaik yang seharusnya diambil oleh guru?
A. Anda memanggil siswa tersebut ke depan kelas dan menanyainya tentang alasannya datang terlambat
di depan seluruh kelas.
B. Anda mengabaikan keterlambatan siswa tersebut dengan asumsi bahwa itu adalah tanggung jawab
pribadi siswa.
C. Anda mengundang siswa tersebut untuk berbicara secara pribadi setelah pelajaran untuk mengetahui
alasannya dan memberikan dukungan atau solusi jika memungkinkan. D. Anda segera menghubungi
orang tua siswa tanpa mencoba berbicara dengan siswa terlebih dahulu.
E. Anda memberikan hukuman kepada siswa tersebut setiap kali dia datang terlambat untuk memberikan
pelajaran.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Memanggil di Depan Kelas): Meskipun niatnya mungkin baik, memanggil siswa ke depan kelas
dan menanyai alasannya di depan teman-temannya bisa menimbulkan malu dan stres bagi siswa tersebut.
∙ Opsi B (Mengabaikan): Mengabaikan masalah bukanlah pendekatan yang baik karena sebagai guru,
Anda memiliki tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan siswa Anda. ∙ Opsi C (Berbicara Secara
Pribadi): Mengundang siswa untuk berbicara secara pribadi memberikan kesempatan bagi guru untuk
memahami dan membantu menyelesaikan masalah yang mungkin dihadapi oleh siswa tanpa
mengeksposnya ke penghinaan publik. ∙ Opsi D (Menghubungi Orang Tua): Sementara melibatkan orang
tua bisa menjadi solusi, langkah awal yang baik adalah berbicara dengan siswa terlebih dahulu untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasinya.
∙ Opsi E (Memberikan Hukuman): Meskipun penting untuk menegakkan disiplin, memberikan hukuman
tanpa memahami alasan keterlambatan siswa mungkin bukan pendekatan yang paling efektif.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Dari semua opsi, Opsi C, yaitu berbicara dengan siswa secara pribadi untuk memahami situasinya, adalah
pendekatan yang paling direkomendasikan dalam situasi ini.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
15. Selama ujian tengah semester, Anda sebagai guru menyadari bahwa salah satu siswa, Rian, sedang
mencontek dari lembar ujian siswa di sebelahnya. Anda mengenali Rian sebagai siswa yang rajin dan
sering berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi tersebut
tanpa merusak kepercayaan Rian kepadanya?
A. Anda segera menarik lembar ujian Rian dan memberitahukan kepada seluruh kelas bahwa dia telah
mencontek.
B. Anda menuliskan catatan di lembar ujian Rian bahwa dia telah mencontek dan memberinya nilai nol
tanpa memberitahukannya.
C. Anda menghampiri Rian, memberinya kesempatan untuk menghentikan perilakunya, dan memberikan
peringatan tanpa mengungkapkannya di depan kelas.
D. Anda mengabaikan situasi tersebut dan memutuskan untuk memberikan nilai pada ujian Rian seperti
biasa.
E. Anda memanggil Rian setelah ujian untuk mendiskusikan apa yang terjadi dan meminta penjelasan
darinya sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 2
C. 4
D. 3
E. 5
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menarik Lembar Ujian di Depan Kelas): Langkah ini bisa sangat memalukan bagi Rian dan
merusak hubungan kepercayaan antara guru dan siswa. Dengan mendeklarasikan kesalahannya di depan
seluruh kelas, guru berisiko menimbulkan trauma bagi Rian.
∙ Opsi B (Memberikan Nilai Nol Tanpa Pemberitahuan): Meskipun guru berhak memberi sanksi atas
perilaku mencontek, pendekatan ini tidak memberikan kesempatan bagi Rian untuk belajar dari
kesalahannya atau menjelaskan situasinya.
∙ Opsi C (Menghampiri Rian dan Memberikan Peringatan): Memberikan peringatan secara pribadi dapat
membuat Rian sadar akan kesalahannya tanpa merasa terhina. Ini juga memberinya kesempatan untuk
memperbaiki perilakunya selama ujian berlangsung.
∙ Opsi D (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi bisa menyebabkan masalah lebih lanjut di masa
depan. Hal ini juga tidak memberikan kesempatan bagi Rian untuk memahami kesalahan yang telah
dilakukannya.
∙ Opsi E (Memanggil Rian Setelah Ujian): Memanggil Rian setelah ujian memberikan kesempatan bagi
guru untuk mendengar penjelasan siswa tersebut dan membahas konsekuensinya secara privat. Ini adalah
pendekatan yang paling berempati dan mempertimbangkan perasaan dan perspektif siswa.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Dari semua opsi yang ada, Opsi E adalah pendekatan yang paling direkomendasikan karena memberikan
kesempatan bagi Rian untuk memahami kesalahannya dan berdiskusi dengan guru tentang
konsekuensinya dalam lingkungan yang mendukung dan penuh pengertian.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
16. Selama praktikum di laboratorium, Anda sebagai guru menyaksikan salah satu siswa, Lila, secara
sengaja mengganti zat kimia yang seharusnya digunakan dalam eksperimen dengan zat kimia lain yang
dia ambil dari rak. Eksperimen tersebut berakhir dengan hasil yang tidak sesuai dan beberapa siswa lain
mulai bingung. Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi tersebut tanpa membuat Lila merasa
terpojok?
A. Anda segera menghentikan praktikum dan menegur Lila di depan seluruh kelas tentang kesalahannya.
B. Anda melanjutkan praktikum tanpa mengambil tindakan apa pun, berharap Lila akan mengakui
kesalahannya sendiri.
C. Anda menghampiri Lila secara pribadi, menanyakan alasannya, dan memberikan peringatan untuk
tidak mengulangi kesalahan tersebut.
D. Anda memberi tahu kepala laboratorium dan menyerahkan masalah tersebut sepenuhnya kepadanya.
E. Anda menyelenggarakan ulang praktikum dan menggunakan kesempatan tersebut untuk memberikan
pelajaran tentang pentingnya mengikuti instruksi dengan tepat, tanpa menyebut Lila secara spesifik.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menegur Lila di Depan Kelas): Menegur Lila di depan kelas dapat membuatnya merasa
terpojok dan memalukan. Meskipun tindakannya salah, pendekatan ini mungkin tidak efektif dalam
mendorong perubahan perilaku yang positif.
∙ Opsi B (Mengabaikan Situasi): Meskipun berharap siswa akan mengakui kesalahannya sendiri adalah
ideal, pendekatan ini mungkin tidak memberikan kesempatan bagi Lila untuk memahami dampak dari
tindakannya atau belajar dari kesalahan tersebut.
∙ Opsi C (Menghampiri Lila Secara Pribadi): Dengan mendekati Lila secara pribadi, guru memberinya
kesempatan untuk menjelaskan diri dan memahami konsekuensi dari tindakannya dalam lingkungan yang
mendukung.
∙ Opsi D (Melapor ke Kepala Laboratorium): Meskipun penting untuk melibatkan otoritas yang lebih
tinggi dalam insiden serius, tindakan ini mungkin membuat Lila merasa lebih terpojok dan takut.
∙ Opsi E (Menyelenggarakan Ulang Praktikum): Menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan
seluruh kelas tentang pentingnya mengikuti instruksi dengan tepat adalah
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
pendekatan yang konstruktif dan edukatif. Ini memungkinkan Lila dan siswa lainnya untuk belajar dari
kesalahan tanpa menunjuk siapa yang salah.
Dari semua opsi yang diberikan, Opsi C adalah pendekatan yang paling direkomendasikan karena
menawarkan kesempatan bagi siswa untuk memahami kesalahan mereka dalam lingkungan yang aman
dan mendukung.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
17. Pada saat Anda, sebagai guru, memeriksa tugas rumah siswa, Anda menemukan bahwa tugas salah
satu siswa, Arif, sangat mirip dengan tugas siswa lain, Rina. Kedua tugas tersebut hampir identik dan
terlihat seperti hasil dari menyalin. Bagaimana Anda sebaiknya menangani situasi ini untuk memastikan
keadilan dan integritas akademik, sekaligus menjaga hubungan baik dengan kedua siswa?
A. Anda memanggil Arif dan Rina ke depan kelas dan meminta keduanya menjelaskan di hadapan semua
siswa.
B. Anda mengabaikan kesamaan dalam tugas tersebut dan memberikan nilai yang sama kepada keduanya.
C. Anda mengundang Arif dan Rina untuk diskusi pribadi, mencari tahu alasan di balik kesamaan tugas
mereka, dan memberi nasihat serta konsekuensi yang sesuai.
D. Anda segera memberi nilai nol kepada keduanya tanpa mencari tahu alasan di balik kesamaan tugas
mereka.
E. Anda membahas kasus ini di depan kelas tanpa menyebut nama Arif dan Rina, lalu memberikan
kesempatan untuk mengulang tugas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Memanggil Arif dan Rina di Depan Kelas): Memanggil kedua siswa ke depan kelas dan
meminta mereka menjelaskan di hadapan semua siswa bisa memalukan mereka. Hal ini mungkin tidak
memberi kesempatan bagi mereka untuk dengan jujur menjelaskan situasinya.
∙ Opsi B (Mengabaikan Kesamaan): Mengabaikan masalah ini mungkin tidak mendorong kejujuran
akademik dan integritas. Ini juga mungkin menimbulkan preseden buruk bagi siswa lain.
∙ Opsi C (Diskusi Pribadi dengan Kedua Siswa): Mengundang kedua siswa untuk diskusi pribadi
memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjelaskan dan memahami konsekuensi dari tindakan
mereka, serta mendapatkan bimbingan yang diperlukan.
∙ Opsi D (Memberikan Nilai Nol): Memberi nilai nol tanpa investigasi lebih lanjut mungkin terlalu keras
dan tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dari kesalahan mereka.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
∙ Opsi E (Membahas Kasus Tanpa Menyebut Nama): Membahas kasus ini di kelas memberikan
kesempatan bagi semua siswa untuk belajar tentang pentingnya integritas akademik tanpa memalukan
siapa pun.
Dari semua opsi yang ada, Opsi C adalah pendekatan yang paling direkomendasikan karena
mempertimbangkan kebutuhan masing-masing siswa dan memberikan solusi yang edukatif dan
mendukung.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
18. Anda, sebagai seorang guru, secara tidak sengaja menemukan informasi pribadi tentang salah satu
siswa Anda yang mungkin mempengaruhi performa akademiknya. Bagaimana Anda sebaiknya bertindak
agar tidak melanggar privasi siswa tersebut, sekaligus memberikan dukungan yang diperlukan?
A. Anda memanggil siswa tersebut ke depan kelas dan membicarakan masalah pribadi tersebut di
hadapan semua siswa.
B. Anda mengabaikan informasi tersebut dan tidak melakukan tindakan apapun. C. Anda mengundang
siswa tersebut untuk diskusi pribadi, tanpa membahas detail informasi tersebut, tetapi menanyakan
apakah ada sesuatu yang mengganggunya dan menawarkan dukungan jika diperlukan.
D. Anda segera menceritakan informasi tersebut kepada seluruh staf pengajar di sekolah. E. Anda
memberikan materi tambahan atau bantuan akademik kepada siswa tersebut tanpa konfirmasi atau diskusi
lebih lanjut.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 2
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Membahas di Depan Kelas): Membahas masalah pribadi siswa di depan kelas sangat tidak etis
dan merusak privasi siswa. Ini dapat memiliki dampak negatif pada kepercayaan dan kesejahteraan
emosional siswa.
∙ Opsi B (Mengabaikan Informasi): Meskipun penting untuk menjaga privasi siswa, mengabaikan
informasi yang mungkin relevan dengan performa akademiknya bisa berarti kehilangan kesempatan
untuk memberikan dukungan yang diperlukan.
∙ Opsi C (Diskusi Pribadi dengan Siswa): Mengundang siswa untuk diskusi pribadi tanpa langsung
menyebutkan informasi tersebut adalah pendekatan yang paling etis. Ini memberikan ruang bagi siswa
untuk berbicara jika mereka mau, dan juga menunjukkan empati serta dukungan dari guru.
∙ Opsi D (Berbagi dengan Staf Pengajar): Menceritakan informasi pribadi siswa kepada orang lain,
termasuk staf pengajar, tanpa izin siswa adalah pelanggaran privasi.
∙ Opsi E (Memberikan Bantuan Akademik): Meskipun memberikan dukungan akademik bisa bermanfaat,
melakukannya tanpa berbicara terlebih dahulu dengan siswa bisa membuat siswa merasa tidak nyaman
atau diremehkan.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis di atas, Opsi C adalah tindakan yang paling direkomendasikan karena menghormati
privasi siswa sambil memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan dukungan yang mungkin
mereka perlukan.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
19. Sebagai guru, Anda menemukan bahwa salah satu siswa Anda sering terlihat lesu dan kehilangan
minat dalam kegiatan kelas. Anda curiga bahwa mungkin ada masalah di rumah atau kondisi lain yang
mempengaruhi kesejahteraan siswa tersebut. Bagaimana Anda sebaiknya bertindak untuk mendukung
siswa tanpa melanggar batasan profesional atau privasi siswa?
A. Anda segera menceritakan dugaan Anda kepada semua guru lain di sekolah tanpa konfirmasi lebih
lanjut.
B. Anda memanggil orang tua siswa tersebut dan menceritakan dugaan Anda tanpa berbicara terlebih
dahulu dengan siswa.
C. Anda mengundang siswa untuk berbicara setelah kelas, mengekspresikan kepedulian Anda dan
menanyakan apakah ada hal yang ingin mereka bicarakan.
D. Anda mengabaikan perubahan perilaku siswa tersebut dan tidak melakukan tindakan apa pun.
E. Anda memberikan siswa tersebut tugas tambahan dengan harapan bahwa beban akademik tambahan
akan mengalihkan perhatiannya dari masalah pribadinya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 3
C. 5
D. 1
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Berbagi Dugaan dengan Guru Lain): Membagikan dugaan pribadi tentang siswa tanpa bukti
konkret atau tanpa berbicara dengannya terlebih dahulu adalah pelanggaran privasi dan tidak etis.
∙ Opsi B (Memanggil Orang Tua): Meskipun komunikasi dengan orang tua penting, mendekati mereka
dengan dugaan tanpa terlebih dahulu berbicara dengan siswa bisa menimbulkan kebingungan dan
ketidaknyamanan bagi siswa.
∙ Opsi C (Diskusi Pribadi dengan Siswa): Mendekati siswa dengan empati, menunjukkan kepedulian, dan
memberinya kesempatan untuk berbicara adalah pendekatan yang paling seimbang dan etis. Ini
memungkinkan siswa merasa didukung dan dipahami.
∙ Opsi D (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan tanda-tanda bahwa siswa mungkin mengalami kesulitan
bukanlah pendekatan yang proaktif dan tidak memperlihatkan kepedulian sebagai seorang pendidik.
∙ Opsi E (Memberi Tugas Tambahan): Menambah beban akademik dengan harapan mengalihkan
perhatian siswa mungkin tidak efektif dan bahkan bisa menambah stres bagi siswa.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis di atas, Opsi C adalah tindakan yang paling direkomendasikan karena
memprioritaskan kesejahteraan siswa dan menghormati privasinya.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
20. Anda sebagai guru mengetahui informasi pribadi atau rahasia dari seorang siswa yang mungkin
berdampak pada performa akademik siswa tersebut. Bagaimana sebaiknya Anda bertindak tanpa
melanggar privasi siswa?
A. Langsung mengonfrontasi siswa tersebut di depan kelas mengenai informasi pribadi yang Anda
ketahui.
B. Mendekati siswa tersebut secara pribadi dan menawarkan dukungan emosional tanpa menyebutkan
detail informasi yang Anda ketahui.
C. Memberi tahu teman-teman siswa tersebut mengenai informasi yang Anda ketahui agar mereka dapat
membantu.
D. Mengabaikan informasi tersebut dan memperlakukan siswa seperti biasa.
E. Membicarakannya dengan konselor sekolah tanpa menyebutkan nama siswa, untuk mencari saran
profesional.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 5
C. 2
D. 3
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Konfrontasi di Depan Kelas): Mengonfrontasi siswa di depan kelas akan melanggar privasi
siswa dan dapat menyebabkan trauma emosional bagi siswa tersebut. Ini adalah pendekatan yang sangat
tidak dianjurkan.
∙ Opsi B (Dukungan Emosional): Mendekati siswa dengan menawarkan dukungan emosional tanpa
mengungkapkan informasi yang Anda ketahui adalah pendekatan yang paling empatik dan menghormati
privasi siswa. Dengan cara ini, Anda menunjukkan kepedulian tanpa melanggar batasan.
∙ Opsi C (Berbagi dengan Teman-teman): Memberitahu teman-teman siswa bisa menyebabkan gosip dan
berdampak negatif pada reputasi siswa. Ini juga melanggar privasi siswa.
∙ Opsi D (Mengabaikan Informasi): Meskipun mengabaikan informasi mungkin tampak seperti cara untuk
menghormati privasi siswa, pendekatan pasif ini mungkin tidak membantu siswa yang mungkin
membutuhkan dukungan.
∙ Opsi E (Diskusi dengan Konselor): Membicarakannya dengan konselor sekolah tanpa menyebutkan
identitas siswa adalah cara yang baik untuk mencari saran dari profesional yang terlatih dalam
masalah-masalah seperti ini. Ini menghormati privasi siswa sambil memastikan Anda mendapatkan
panduan yang tepat.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi B
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
21. Seorang siswa memiliki masalah pribadi dan sering kali absen, namun berusaha keras untuk
mengikuti pelajaran. Di akhir semester, siswa ini berada di ambang batas antara mendapatkan nilai lulus
dan tidak lulus. Bagaimana Anda, sebagai guru, harus mempertimbangkan situasi ini dalam memberikan
nilai?
A. Memberikan siswa tersebut nilai lulus berdasarkan usahanya meskipun absennya banyak. B.
Memberikan siswa tersebut nilai tidak lulus karena kriteria akademik tidak terpenuhi meskipun ada alasan
pribadi.
C. Mengadakan ujian tambahan atau tugas tambahan khusus untuk siswa tersebut untuk memberi
kesempatan menaikkan nilai.
D. Meminta siswa tersebut untuk mengulang mata pelajaran di semester berikutnya tanpa memberikan
nilai di semester ini.
E. Membahas situasi tersebut dengan siswa dan orang tua untuk mencari solusi terbaik bersama. Skor
untuk setiap opsi:
A. 3
B. 1
C. 5
D. 2
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Nilai Lulus Berdasarkan Usaha): Memberikan nilai lulus hanya berdasarkan usaha bisa
dianggap tidak adil bagi siswa lain yang memenuhi kriteria akademik. Namun, menghargai usaha dan
situasi pribadi siswa adalah pertimbangan penting.
∙ Opsi B (Nilai Tidak Lulus Berdasarkan Kriteria): Walaupun objektif, pendekatan ini tidak
mempertimbangkan kesulitan pribadi yang dialami siswa. Ini bisa menambah beban emosional pada
siswa yang sudah menghadapi masalah.
∙ Opsi C (Ujian atau Tugas Tambahan): Mengadakan ujian atau tugas tambahan memberi kesempatan
bagi siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam kondisi yang lebih baik, dan ini adalah pendekatan
yang adil dan mempertimbangkan keduanya: usaha siswa dan standar akademik.
∙ Opsi D (Mengulang Mata Pelajaran): Membuat siswa mengulang mata pelajaran bisa menjadi solusi jika
siswa memang tidak memahami materi, namun jika siswa hampir lulus, ini mungkin bukan solusi terbaik.
∙ Opsi E (Diskusi dengan Siswa dan Orang Tua): Membahas situasi dengan siswa dan orang tua
membantu guru memahami lebih lanjut tentang situasi pribadi siswa dan mencari solusi yang lebih
holistik. Meskipun ini membutuhkan waktu dan upaya tambahan, namun bisa menjadi pendekatan yang
paling memadai.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
22. Dalam suatu kelas yang Anda ajar, Anda menyadari bahwa seorang siswa sangat berbakat dan selalu
mendapatkan nilai tertinggi, namun sering kali terlihat terisolasi dan tidak memiliki teman. Anda
khawatir hal ini berdampak pada kesejahteraan emosionalnya. Bagaimana Anda, sebagai guru, harus
bertindak dalam situasi ini?
A. Mengabaikan situasi tersebut karena tugas Anda hanya mengajar dan memberikan nilai, bukan
mengurus masalah pribadi siswa.
B. Memberi saran kepada siswa tersebut untuk bergabung dengan klub atau kegiatan ekstrakurikuler
untuk meningkatkan interaksi sosialnya.
C. Membicarakan situasi tersebut dengan konselor sekolah agar dapat memberikan dukungan yang lebih
spesifik kepada siswa.
D. Mengatur proyek kelompok atau kegiatan kelas yang mempromosikan kerja sama, agar siswa tersebut
memiliki kesempatan berinteraksi dengan teman-temannya.
E. Mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa untuk memahami latar belakang masalah dan mencari
solusi bersama.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
E. 2
Pembahasan:
∙ Opsi A (Mengabaikan Situasi): Meskipun tugas utama guru adalah mengajar, kesejahteraan siswa adalah
hal yang sangat penting. Mengabaikan situasi ini bisa berdampak negatif pada perkembangan emosional
dan sosial siswa.
∙ Opsi B (Saran Bergabung Klub): Meskipun ini bisa menjadi solusi jangka pendek, tidak semua siswa
merasa nyaman dengan lingkungan klub atau kegiatan ekstrakurikuler. Pendekatan ini tidak menjamin
peningkatan interaksi sosial yang sebenarnya.
∙ Opsi C (Diskusi dengan Konselor): Membawa masalah ini kepada konselor sekolah bisa menjadi
pendekatan yang tepat, karena konselor memiliki pelatihan khusus untuk menangani masalah
kesejahteraan siswa.
∙ Opsi D (Proyek Kelompok): Mengatur kegiatan yang mempromosikan kerja sama bisa menjadi cara
terbaik untuk membantu siswa berinteraksi dengan teman-temannya. Ini tidak hanya memperkaya
pengalaman belajar tetapi juga memfasilitasi pembentukan hubungan sosial.
∙ Opsi E (Pertemuan dengan Orang Tua): Meskipun penting untuk memahami latar belakang masalah,
pendekatan ini mungkin tidak selalu efektif, tergantung pada situasi rumah siswa.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
23. Anda mendapati bahwa di kelas Anda, terdapat sekelompok siswa yang selalu bekerja sama dalam
setiap tugas dan ujian, hingga mengakibatkan hasil pekerjaan mereka tampak mirip. Anda curiga mereka
saling mencontek. Bagaimana Anda, sebagai guru, harus mengatasi situasi ini?
A. Menghukum seluruh kelompok dengan memberikan nilai nol tanpa konfirmasi lebih lanjut. B. Secara
pribadi mendekati siswa-siswa tersebut dan menanyakan tentang kemiripan hasil pekerjaan mereka.
C. Mengatur tempat duduk yang berbeda untuk mereka dalam ujian atau tugas berikutnya tanpa memberi
tahu alasan sebenarnya.
D. Mengadakan sesi refleksi kelas mengenai pentingnya integritas akademik dan konsekuensi dari
mencontek.
E. Membicarakan situasi ini dengan kepala sekolah atau tim pedagogik untuk mencari solusi bersama.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 4
C. 3
D. 5
E. 2
Pembahasan:
∙ Opsi A (Hukuman Langsung): Menghukum tanpa konfirmasi lebih lanjut dapat berdampak negatif pada
hubungan guru-siswa dan mungkin tidak adil jika dugaan Anda ternyata salah. ∙ Opsi B (Pendekatan
Pribadi): Mendekati siswa secara pribadi dan menanyakan alasan di balik kemiripan pekerjaan mereka
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan diri dan mungkin mengakui kesalahan mereka.
∙ Opsi C (Ubah Tempat Duduk): Meskipun mengatur tempat duduk yang berbeda dapat mencegah
mencontek di masa mendatang, pendekatan ini tidak menyelesaikan akar masalah dan siswa mungkin
tidak menyadari kesalahan mereka.
∙ Opsi D (Sesi Refleksi): Mengadakan sesi refleksi kelas mengenai integritas akademik memberikan
pelajaran berharga bagi seluruh kelas dan menggarisbawahi pentingnya kerja sendiri.
∙ Opsi E (Diskusi dengan Kepala Sekolah): Membicarakan masalah ini dengan pihak sekolah mungkin
terlalu berlebihan untuk situasi seperti ini dan bisa mengakibatkan konsekuensi yang tidak perlu bagi
siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
24. Anda, sebagai seorang guru, mengetahui bahwa rekan kerja Anda sering kali memanipulasi nilai
siswa demi mencapai target sekolah. Bagaimana seharusnya Anda merespons informasi ini?
∙ Opsi A (Mengabaikan Informasi): Meskipun mungkin Anda ingin menjauh dari konflik, mengabaikan
masalah serius ini dapat merugikan reputasi sekolah dan keadilan terhadap siswa.
∙ Opsi B (Konfrontasi Langsung): Meskipun penting untuk mendapatkan klarifikasi, mengkonfrontasi
rekan kerja Anda tanpa bukti atau persiapan yang memadai dapat memicu ketegangan di antara staf.
∙ Opsi C (Diskusi dengan Kepala Sekolah): Menghadapkan masalah ini kepada kepala sekolah atau tim
pedagogik adalah pendekatan yang paling tepat. Mereka memiliki otoritas untuk mengatasi masalah ini
dan mengambil tindakan yang diperlukan.
∙ Opsi D (Diskusi dengan Rekan-rekan): Sementara mendiskusikan masalah dengan rekan rekan mungkin
memberikan wawasan tambahan, hal ini dapat menyebabkan rumor dan ketidakpastian di antara staf.
∙ Opsi E (Sesi Refleksi): Meskipun memberikan pelajaran tentang integritas akademik penting,
pendekatan ini mungkin terlalu samar dan tidak langsung mengatasi masalah yang ada.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
25. Sebagai guru, Anda menyadari bahwa salah satu siswa Anda memiliki hubungan yang sangat dekat
dengan rekan guru lainnya, yang bukan keluarganya. Anda khawatir hubungan tersebut mungkin
mempengaruhi objektivitas nilai atau perlakuan terhadap siswa tersebut. Bagaimana Anda sebaiknya
mengatasi situasi ini?
A. Mengabaikan situasi tersebut karena Anda merasa itu bukan urusan Anda.
B. Mendekati siswa untuk memastikan dia merasa nyaman dengan hubungan tersebut dan tidak ada
masalah.
C. Secara pribadi mendekati rekan guru untuk memahami hubungan mereka dengan siswa dan
menyampaikan kekhawatiran Anda.
D. Melaporkan observasi Anda kepada kepala sekolah atau tim pedagogik tanpa berbicara terlebih dahulu
dengan rekan guru tersebut.
E. Menciptakan forum diskusi tentang profesionalisme dalam hubungan guru-siswa, tanpa menyebutkan
situasi khusus tersebut.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
E. 2
Pembahasan:
∙ Opsi A (Mengabaikan): Meskipun mungkin Anda ingin menjauh dari situasi tersebut, mengabaikan
potensi masalah etika ini dapat mempengaruhi dinamika kelas dan sekolah. ∙ Opsi B (Mendekati Siswa):
Memeriksa kesejahteraan siswa adalah hal yang penting, namun
mendekati siswa terlebih dahulu bisa membuatnya merasa tidak nyaman atau terancam. ∙ Opsi C
(Mendekati Rekan Guru): Menghadapkan masalah secara langsung kepada rekan guru mungkin
memberikan kejelasan mengenai hubungan mereka dengan siswa. Namun, hal ini juga bisa menimbulkan
konflik atau ketegangan.
∙ Opsi D (Melapor ke Kepala Sekolah): Jika Anda sungguh-sungguh khawatir tentang hubungan tersebut,
melapor kepada otoritas yang lebih tinggi mungkin adalah tindakan yang tepat. Mereka bisa melakukan
penyelidikan yang lebih objektif dan menyikapi situasi tersebut dengan tepat.
∙ Opsi E (Forum Diskusi): Meskipun penting untuk meningkatkan kesadaran tentang profesionalisme,
pendekatan ini tidak langsung mengatasi masalah yang ada dan bisa dianggap terlalu umum.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
26. Seorang siswa di kelas Anda mengumpulkan tugas yang kurang memadai. Bagaimana sebaiknya
Anda, sebagai guru, memberikan umpan balik yang konstruktif tanpa merendahkan siswa?
A. Anda mengatakan kepada siswa bahwa tugasnya sangat buruk dan harus diperbaiki jika dia ingin nilai
yang lebih baik.
B. Anda memberikan umpan balik tertulis yang rinci, mengidentifikasi di mana kesalahan terjadi dan
menyertakan contoh cara memperbaikinya.
C. Anda mengabaikan kekurangan dalam tugas tersebut dan memberikan pujian atas usaha yang
dilakukan oleh siswa.
D. Anda mengundang siswa untuk bertemu secara pribadi dan mendiskusikan tugasnya, menggarisbawahi
aspek positif sebelum secara lembut mengarahkan perhatian pada area yang perlu ditingkatkan.
E. Anda meminta siswa lain untuk menilai tugas tersebut di depan kelas dan memberikan umpan balik.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 5
C. 2
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Kritik Langsung): Pendekatan ini bisa merusak kepercayaan diri siswa dan tidak memberikan
arahan yang jelas untuk perbaikan. Kritik tanpa dukungan konstruktif bisa merendahkan.
∙ Opsi B (Umpan Balik Tertulis yang Rinci): Memberikan umpan balik tertulis yang rinci memungkinkan
siswa untuk memahami kesalahan secara spesifik dan belajar dari contoh perbaikan. Ini adalah cara yang
konstruktif dan mendidik tanpa merasa merendahkan.
∙ Opsi C (Pujian Tanpa Kritik): Hanya memberikan pujian tanpa menyoroti area yang perlu ditingkatkan
tidak membantu siswa untuk berkembang. Kekurangan dalam tugas harus diidentifikasi untuk
pembelajaran yang efektif.
∙ Opsi D (Diskusi Pribadi): Mengundang siswa untuk diskusi pribadi menunjukkan kepedulian dan
memungkinkan pembicaraan yang lebih terbuka. Mengakui aspek positif sebelum memberikan kritik bisa
lebih mudah diterima oleh siswa.
∙ Opsi E (Peer Review di Depan Kelas): Meskipun peer review bisa menjadi alat pembelajaran yang
efektif, melakukannya di depan kelas bisa membuat siswa merasa malu atau tertekan, tergantung pada
bagaimana itu dilakukan.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi B.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
27. Anda mengajar di kelas dengan keragaman latar belakang dan kemampuan siswa yang berbeda beda.
Salah satu siswa yang biasanya aktif dan antusias mulai terlihat tidak bersemangat dan sering menghindar
dari partisipasi kelas. Bagaimana cara Anda sebagai guru menangani situasi ini untuk membantu siswa
tersebut tanpa membuatnya merasa tertekan atau dikucilkan?
A. Anda memanggil siswa tersebut ke depan kelas dan memintanya menjelaskan mengapa dia tampak
tidak bersemangat belakangan ini.
B. Anda mengabaikan perubahan perilakunya, berpikir bahwa siswa tersebut akan kembali aktif dengan
sendirinya.
C. Anda mendekati siswa tersebut secara pribadi setelah kelas, menanyakan apakah ada sesuatu yang
mengganggu dan menawarkan dukungan.
D. Anda memberikan tugas tambahan kepada siswa tersebut untuk meningkatkan partisipasinya di kelas.
E. Anda menyuruh teman sekelasnya untuk berbicara dengan siswa tersebut dan mencari tahu apa
masalahnya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Memanggil ke Depan Kelas): Memanggil siswa ke depan kelas dapat membuatnya merasa malu
atau tertekan, terutama jika dia sedang mengalami masalah pribadi. ∙ Opsi B (Mengabaikan Perubahan):
Mengabaikan perubahan perilaku siswa bisa melewatkan kesempatan untuk memberikan dukungan yang
mungkin sangat dibutuhkan. ∙ Opsi C (Pendekatan Pribadi): Mendekati siswa secara pribadi dan
menanyakan keadaannya menunjukkan kepedulian tanpa membuatnya merasa tertekan. Ini juga
memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara tentang masalahnya.
∙ Opsi D (Tugas Tambahan): Memberikan tugas tambahan mungkin meningkatkan partisipasi, tetapi tidak
menangani masalah yang mungkin menjadi penyebab perubahan perilaku siswa.
∙ Opsi E (Melibatkan Teman Sebaya): Walaupun teman sebaya mungkin dapat memberikan dukungan,
namun ada risiko siswa tersebut merasa dikucilkan atau ditekan.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
28. Dalam sebuah kelas yang Anda ajar, Anda menyadari bahwa ada siswa yang sering terisolasi dari
teman-temannya. Siswa ini tampak kesulitan untuk bergaul dan sering duduk sendirian selama istirahat.
Sebagai guru, apa langkah terbaik yang dapat Anda ambil untuk mendukung siswa ini agar lebih
terintegrasi dengan teman-temannya?
A. Anda berbicara secara pribadi dengan siswa tersebut, menanyakan tentang perasaannya dan
memberikan saran cara untuk berinteraksi dengan teman-temannya.
B. Anda mengabaikan situasi tersebut, menganggap bahwa siswa tersebut lebih suka menyendiri dan
tidak memerlukan intervensi.
C. Anda secara terbuka mendiskusikan situasi siswa tersebut di depan kelas dan meminta saran dari siswa
lain tentang cara membantunya.
D. Anda menciptakan kegiatan kelompok di kelas yang secara khusus dirancang untuk memasukkan
siswa tersebut ke dalam kelompok dengan teman-temannya.
E. Anda menghubungi orang tua siswa tersebut untuk membahas perilaku anak mereka dan meminta
mereka untuk berbicara dengan anaknya tentang pentingnya bersosialisasi.
Skor untuk setiap opsi:
A. 5
B. 1
C. 2
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Pendekatan Pribadi): Berbicara secara pribadi dengan siswa menunjukkan kepedulian dan bisa
memberikan wawasan tentang apa yang dia rasakan. Ini juga memberikan kesempatan untuk memberikan
saran yang berguna dan mendukung.
∙ Opsi B (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi bisa menyebabkan siswa merasa lebih terisolasi dan
tidak terlihat oleh guru atau teman sekelasnya.
∙ Opsi C (Diskusi Terbuka di Kelas): Mendiskusikan situasi siswa di depan kelas lain bisa membuat siswa
tersebut merasa malu atau dikucilkan.
∙ Opsi D (Kegiatan Kelompok): Menciptakan kegiatan kelompok yang memasukkan siswa tersebut adalah
cara yang bagus untuk membantu integrasi sosial, tetapi perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak
terlihat paksaan.
∙ Opsi E (Menghubungi Orang Tua): Meskipun penting untuk melibatkan orang tua, ini harus dilakukan
setelah memahami situasi lebih jauh dan tidak harus menjadi langkah pertama.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi A.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
29. Seorang orang tua siswa datang ke sekolah dengan ekspresi tidak puas karena merasa anaknya diberi
nilai yang tidak adil. Bagaimana Anda sebagai guru harus berkomunikasi dengan orang tua tersebut untuk
meredam situasi tanpa mengabaikan kebijakan penilaian sekolah?
A. Anda menjelaskan dengan tegas bahwa nilai yang diberikan final dan tidak ada ruang untuk negosiasi
atau perubahan.
B. Anda mengundang orang tua tersebut untuk mendiskusikan masalahnya secara pribadi, menjelaskan
secara rinci tentang penilaian dan kriteria yang digunakan.
C. Anda menyarankan orang tua tersebut untuk mengajukan keluhan resmi ke kepala sekolah jika mereka
tidak puas dengan penilaian.
D. Anda setuju untuk meninjau kembali penilaian dan mempertimbangkan untuk menaikkan nilai siswa
tersebut agar orang tua merasa puas.
E. Anda mengarahkan orang tua tersebut untuk berbicara langsung dengan siswa tentang pentingnya
berusaha lebih keras di sekolah.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 3
D. 1
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Penegasan Final): Sikap tegas mungkin diperlukan dalam beberapa situasi, tetapi tidak
memberikan penjelasan atau kesempatan bagi orang tua untuk mengerti bisa meningkatkan ketegangan.
∙ Opsi B (Diskusi Pribadi): Mendiskusikan masalah secara pribadi dan menjelaskan detail penilaian
menunjukkan keterbukaan dan kepedulian, serta membantu orang tua memahami prosesnya.
∙ Opsi C (Keluhan Resmi): Mengarahkan orang tua untuk mengajukan keluhan resmi merupakan langkah
formal, tetapi bisa meningkatkan ketegangan dan menghindari resolusi langsung.
∙ Opsi D (Meninjau Ulang Penilaian): Menyetujui untuk meninjau ulang dan menaikkan nilai tanpa alasan
yang valid bisa merusak integritas sistem penilaian dan menciptakan preseden yang tidak baik.
∙ Opsi E (Arahkan ke Siswa): Mengarahkan orang tua untuk berbicara dengan siswa bisa bermanfaat
dalam konteks tertentu, tetapi dalam situasi ini, itu menghindari tanggung jawab guru untuk
berkomunikasi secara efektif dengan orang tua.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi B.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
30. Selama pelajaran, Anda menyadari bahwa salah satu siswa Anda tampaknya selalu menghindari
kontak mata dan jarang berpartisipasi dalam diskusi kelas. Anda mencurigai bahwa siswa tersebut
mungkin memiliki kecemasan sosial. Sebagai guru, apa langkah yang paling tepat untuk Anda ambil
demi mendukung siswa tersebut?
A. Anda secara langsung menanyakan kepada siswa di depan kelas tentang keengganannya berpartisipasi
dan kontak mata.
B. Anda mengabaikan perilaku siswa tersebut, menganggap bahwa dia akan mengatasi masalahnya
sendiri seiring waktu.
C. Anda mengatur pertemuan pribadi dengan siswa tersebut untuk mendiskusikan kenyamanan dan
kebutuhannya di kelas.
D. Anda meminta siswa lain untuk mendorong siswa tersebut agar lebih aktif dan berpartisipasi selama
diskusi kelas.
E. Anda secara rutin memilih siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan di kelas agar ia terbiasa
berbicara di depan umum.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Konfrontasi di Kelas): Menanyakan langsung di depan kelas bisa membuat siswa tersebut
merasa malu atau tertekan, terutama jika dia memang memiliki kecemasan sosial. ∙ Opsi B (Mengabaikan
Perilaku): Mengabaikan tidak membantu siswa untuk mengatasi masalahnya dan bisa membuat siswa
tersebut merasa diabaikan atau tidak dipahami. ∙ Opsi C (Pertemuan Pribadi): Mengatur pertemuan pribadi
memberikan kesempatan untuk berkomunikasi dalam lingkungan yang aman, memahami kebutuhan
siswa, dan membahas cara mendukungnya.
∙ Opsi D (Mendorong Teman Sebaya): Meskipun teman sebaya dapat memberikan dukungan, ini bisa
menimbulkan tekanan lebih pada siswa jika tidak dilakukan dengan sensitivitas. ∙ Opsi E (Memilih untuk
Berbicara): Memilih siswa tersebut secara rutin bisa membantu
mengurangi kecemasan berbicara di depan umum, tetapi perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak
meningkatkan kecemasannya.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
31. Anda mengajar di sebuah kelas dimana seorang siswa baru saja pindah dari sekolah lain. Siswa ini
tampak kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru, sering terlihat sedih dan terisolasi dari siswa lain.
Sebagai guru, bagaimana cara terbaik untuk membantu siswa ini beradaptasi dengan lingkungan sekolah
yang baru?
A. Anda menghabiskan waktu ekstra untuk berbicara dengan siswa tersebut setelah kelas, menawarkan
dukungan dan saran untuk beradaptasi.
B. Anda membiarkan siswa tersebut untuk menyesuaikan diri sendiri, berpikir bahwa ini adalah bagian
penting dari proses belajar.
C. Anda meminta beberapa siswa yang ramah dan terbuka untuk membimbing dan mengajak siswa baru
tersebut bergabung dalam aktivitas kelas.
D. Anda langsung membawa siswa baru tersebut ke konselor sekolah untuk mendapatkan dukungan
profesional.
E. Anda membuat kegiatan khusus di kelas yang bertujuan untuk memperkenalkan siswa baru tersebut
kepada teman-teman sekelasnya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 4
B. 1
C. 5
D. 3
E. 2
Pembahasan:
∙ Opsi A (Waktu Ekstra): Menghabiskan waktu ekstra untuk berbicara dengan siswa menunjukkan
kepedulian dan bisa membantu siswa merasa didukung, namun mungkin tidak cukup untuk integrasi
sosial.
∙ Opsi B (Biarkan Menyesuaikan Sendiri): Membiarkan siswa menyesuaikan diri sendiri tanpa dukungan
bisa membuatnya merasa terisolasi dan kesulitan beradaptasi.
∙ Opsi C (Bimbingan Teman Sebaya): Meminta bantuan siswa yang ramah dan inklusif adalah cara yang
baik untuk membantu siswa baru beradaptasi dan terintegrasi secara sosial. ∙ Opsi D (Konselor Sekolah):
Mengarahkan siswa ke konselor bisa bermanfaat, tetapi ini sebaiknya dilakukan setelah upaya lain dan
jika siswa memang membutuhkan dukungan lebih lanjut.
∙ Opsi E (Kegiatan Perkenalan): Membuat kegiatan khusus bisa membantu, tetapi mungkin menekankan
terlalu banyak pada status "siswa baru" dan tidak selalu membantu dalam pembentukan hubungan
organik.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
32. Anda sedang bekerja dalam sebuah tim yang terdiri dari beberapa rekan guru lain untuk menyusun
kurikulum baru. Namun, tim Anda menghadapi perbedaan pendapat yang signifikan terkait beberapa
aspek penting dari kurikulum. Sebagai anggota tim, bagaimana Anda sebaiknya berkomunikasi untuk
mencapai kesepakatan yang konstruktif?
A. Anda menegaskan pendapat Anda dengan kuat, berusaha meyakinkan tim bahwa ide Anda yang paling
benar.
B. Anda menghindari konflik dan setuju dengan mayoritas, meskipun Anda tidak sepenuhnya setuju
dengan keputusan tersebut.
C. Anda mengusulkan untuk melakukan voting, di mana keputusan akan diambil berdasarkan suara
terbanyak.
D. Anda mendorong diskusi terbuka, di mana setiap anggota tim dapat menyampaikan pendapat dan
alasan mereka sebelum mencapai kesepakatan.
E. Anda mengusulkan untuk mendatangkan mediator atau pihak ketiga netral untuk membantu
menyelesaikan perbedaan pendapat dalam tim.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 3
D. 5
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menegaskan Pendapat): Menegaskan pendapat dengan kuat dapat menimbulkan konfrontasi dan
tidak menghormati pendapat orang lain, sehingga bisa merusak dinamika tim.
∙ Opsi B (Menghindari Konflik): Menghindari konflik dan menyetujui mayoritas tanpa diskusi berarti
mengorbankan kepentingan bersama dan bisa menghasilkan keputusan yang tidak optimal.
∙ Opsi C (Voting): Meskipun voting adalah metode yang demokratis, ini tidak selalu memastikan bahwa
setiap suara didengar atau keputusan yang diambil adalah yang terbaik. ∙ Opsi D (Diskusi Terbuka):
Mendorong diskusi terbuka memungkinkan semua anggota tim menyampaikan pendapat dan ide mereka,
meningkatkan kemungkinan menemukan solusi terbaik yang diterima oleh semua.
∙ Opsi E (Mediator): Mengusulkan mediator bisa membantu jika tim tidak dapat mencapai kesepakatan,
tetapi ini sebaiknya menjadi pilihan terakhir setelah upaya internal sudah dilakukan.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
33. Selama pembelajaran daring, Anda memperhatikan bahwa beberapa siswa Anda tampaknya tidak
terlibat dan jarang berpartisipasi dalam diskusi kelas. Sebagai guru, bagaimana Anda harus menangani
situasi ini untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa?
A. Anda memutuskan untuk memanggil siswa yang kurang terlibat secara acak untuk menjawab
pertanyaan selama kelas berlangsung.
B. Anda mengabaikan masalah tersebut, berpikir bahwa siswa akan lebih terlibat jika mereka merasa siap.
C. Anda memberikan tugas individu tambahan kepada siswa yang kurang terlibat untuk mendorong
partisipasi mereka.
D. Anda mencoba mengadakan sesi satu-satu secara daring dengan siswa yang kurang terlibat untuk
memahami hambatan mereka dan memberikan dukungan.
E. Anda menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif, seperti diskusi kelompok
atau proyek berbasis tim.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 3
D. 5
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Pemanggilan Acak): Memanggil siswa secara acak dapat menimbulkan kecemasan dan tidak
selalu efektif dalam meningkatkan keterlibatan jangka panjang.
∙ Opsi B (Mengabaikan Masalah): Mengabaikan masalah tidak akan membantu siswa menjadi lebih
terlibat dan dapat menyebabkan mereka semakin terasing dari proses pembelajaran. ∙ Opsi C (Tugas
Tambahan): Meskipun memberikan tugas tambahan bisa mendorong
partisipasi, ini mungkin tidak mengatasi akar masalah mengapa siswa kurang terlibat. ∙ Opsi D (Sesi
Satu-satu): Mengadakan sesi individual dapat membantu guru memahami hambatan khusus siswa dan
menyediakan dukungan yang dibutuhkan, meningkatkan partisipasi mereka.
∙ Opsi E (Metode Interaktif): Menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif bisa
sangat efektif dalam meningkatkan keterlibatan, tetapi mungkin tidak cukup jika tidak dibarengi dengan
pemahaman akan hambatan individu siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
34. Anda menyadari bahwa salah satu siswa di kelas Anda, yang biasanya aktif dan berprestasi, mulai
menunjukkan penurunan minat dan prestasi dalam beberapa minggu terakhir. Sebagai guru, bagaimana
Anda harus mendekati situasi ini untuk membantu siswa tersebut tanpa membuatnya merasa terbebani?
A. Anda langsung berbicara dengan siswa tersebut di depan kelas, mencoba memahami penyebab
penurunannya.
B. Anda memutuskan untuk tidak mengambil tindakan, berpikir bahwa siswa tersebut akan memperbaiki
diri sendiri.
C. Anda mengatur waktu untuk bertemu secara pribadi dengan siswa tersebut, mencari tahu masalah yang
dihadapinya dan bagaimana Anda dapat membantu.
D. Anda segera menghubungi orang tua siswa untuk memberi tahu mereka tentang perubahan yang Anda
perhatikan.
E. Anda memberikan tugas tambahan kepada siswa tersebut untuk mendorong kembali keterlibatannya di
kelas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Berbicara di Depan Kelas): Mendekati siswa di depan kelas dapat membuatnya malu dan tidak
nyaman, yang mungkin memperburuk situasi.
∙ Opsi B (Tidak Mengambil Tindakan): Mengabaikan perubahan perilaku siswa tidak membantu mereka
dan bisa membuat masalah bertambah serius.
∙ Opsi C (Pertemuan Pribadi): Bertemu secara pribadi memberikan kesempatan untuk memahami masalah
secara lebih mendalam dan menunjukkan dukungan tanpa membuat siswa merasa terbebani.
∙ Opsi D (Menghubungi Orang Tua): Meskipun melibatkan orang tua penting, ini sebaiknya dilakukan
setelah berbicara dengan siswa terlebih dahulu untuk memahami situasinya. ∙ Opsi E (Tugas Tambahan):
Memberikan tugas tambahan mungkin menambah beban siswa tanpa mengatasi akar masalah yang
mereka hadapi.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
35. Sebagai guru, Anda membutuhkan bantuan dari staf administrasi untuk mengurus beberapa dokumen
penting. Namun, staf tersebut sering kali terlihat sibuk dan kurang responsif. Bagaimana Anda mendekati
dan berkomunikasi dengan staf tersebut agar kebutuhan Anda dapat terpenuhi tanpa menimbulkan
konflik?
A. Anda langsung menuntut agar staf administrasi segera mengurus dokumen Anda karena itu penting.
B. Anda memutuskan untuk menunggu sampai staf tersebut tidak terlihat sibuk dan kemudian mendekati
mereka dengan permintaan Anda.
C. Anda mengirim email resmi kepada staf tersebut, menjelaskan urgensi dokumen dan meminta bantuan
mereka.
D. Anda mendekati staf dengan ramah, menanyakan waktu yang tepat bagi mereka untuk membantu
Anda, dan menyampaikan pentingnya dokumen tersebut.
E. Anda memilih untuk mengurus dokumen tersebut sendiri tanpa melibatkan staf administrasi. Skor
untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
E. 2
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menuntut Langsung): Sikap menuntut dapat menimbulkan konflik dan tidak menghargai
kesibukan staf, yang mungkin merugikan hubungan kerja.
∙ Opsi B (Menunggu Waktu yang Tepat): Meskipun menunggu saat staf tidak sibuk adalah pendekatan
yang sopan, ini mungkin tidak efektif jika kebutuhan Anda bersifat mendesak. ∙ Opsi C (Email Resmi):
Mengirim email resmi adalah cara profesional untuk berkomunikasi, tetapi mungkin kurang personal dan
tidak seefektif komunikasi langsung.
∙ Opsi D (Mendekati dengan Ramah): Pendekatan ini menunjukkan penghargaan terhadap waktu staf,
membangun hubungan yang baik, dan memungkinkan kesempatan untuk menjelaskan kebutuhan Anda
secara langsung.
∙ Opsi E (Mengurus Sendiri): Meskipun mengurus dokumen sendiri menghindari interaksi dengan staf, ini
mungkin tidak praktis dan tidak memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
36. Selama pelajaran, Anda menyadari bahwa seorang siswa tampak terganggu dan sering menggunakan
ponselnya. Ini bukan perilaku biasa bagi siswa tersebut. Sebagai guru, bagaimana Anda menangani
situasi ini untuk memastikan kelas berjalan dengan lancar tanpa membuat siswa merasa ditargetkan?
A. Anda meminta siswa tersebut menyerahkan ponselnya dan memberinya peringatan di depan kelas.
B. Anda mengabaikan perilaku siswa dan melanjutkan pelajaran agar tidak mengganggu kelas. C. Anda
mendekati siswa secara pribadi setelah kelas dan menanyakan apakah ada masalah yang mengganggu.
D. Anda mengumumkan pengingat tentang aturan kelas mengenai penggunaan ponsel tanpa menyebut
nama siswa.
E. Anda memberikan tugas tambahan kepada siswa sebagai hukuman karena tidak memperhatikan
pelajaran.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menyerahkan Ponsel dan Peringatan): Meminta siswa menyerahkan ponsel dan memberikan
peringatan di depan kelas dapat membuat siswa merasa malu dan ditargetkan. ∙ Opsi B (Mengabaikan
Perilaku): Mengabaikan perilaku siswa mungkin mempertahankan kelancaran kelas, tetapi tidak
membantu siswa mengatasi masalah yang mungkin dia hadapi. ∙ Opsi C (Pendekatan Pribadi): Mendekati
siswa secara pribadi setelah kelas menunjukkan empati dan membuka ruang untuk komunikasi tanpa
mempermalukan mereka.
∙ Opsi D (Pengingat Aturan Kelas): Pengingat umum tentang aturan kelas merupakan pendekatan yang
tidak menargetkan siswa tertentu dan mengingatkan semua siswa tentang ekspektasi.
∙ Opsi E (Tugas Tambahan): Memberikan tugas tambahan sebagai hukuman mungkin tidak efektif dan
tidak menangani masalah yang mendasari perilaku siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
37. Seorang siswa di kelas Anda sering menunjukkan sikap tidak hormat dan terkadang mengganggu
kelas dengan komentar sarkastik. Meskipun siswa ini cerdas, perilakunya sering menghambat
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
proses pembelajaran. Sebagai guru, bagaimana Anda menangani situasi ini untuk memelihara lingkungan
belajar yang positif tanpa mengucilkan siswa tersebut?
A. Anda menegur siswa di depan kelas setiap kali dia bertindak tidak hormat.
B. Anda mengabaikan perilaku siswa dan berharap itu akan berhenti dengan sendirinya. C. Anda
mengatur pertemuan pribadi dengan siswa untuk membahas perilakunya dan mencari tahu penyebabnya.
D. Anda memberikan tugas atau proyek tambahan kepada siswa untuk mengalihkan energinya ke hal
yang lebih produktif.
E. Anda meminta siswa lain untuk mengingatkan temannya tersebut setiap kali dia bertingkah tidak
hormat.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menegur di Depan Kelas): Menegur siswa di depan kelas dapat membuat mereka malu dan
mungkin menimbulkan perlawanan lebih lanjut.
∙ Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan perilaku tidak akan membantu mengatasi masalah dan
dapat memperburuk situasi.
∙ Opsi C (Pertemuan Pribadi): Mengadakan pertemuan pribadi memberikan kesempatan untuk
mendengarkan siswa dan memahami penyebab perilaku mereka, membuka jalan untuk solusi.
∙ Opsi D (Tugas Tambahan): Memberikan tugas atau proyek tambahan bisa efektif untuk menyalurkan
energi siswa ke aktivitas positif, tetapi mungkin tidak menyelesaikan masalah perilaku.
∙ Opsi E (Intervensi Teman Sebaya): Meskipun intervensi teman sebaya bisa memiliki dampak, ini
mungkin menempatkan siswa lain dalam situasi yang tidak nyaman dan tidak menyelesaikan akar
masalah.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
38. Seorang siswa datang kepada Anda dalam keadaan emosional setelah mengalami konflik dengan
temannya. Sebagai guru, bagaimana Anda seharusnya berkomunikasi untuk menenangkan siswa dan
membantu menyelesaikan masalahnya?
A. Anda meminta siswa untuk menenangkan diri dan kembali ke kelas tanpa membahas masalahnya.
B. Anda mendengarkan cerita siswa dengan sabar dan kemudian menyarankan solusi untuk masalahnya.
C. Anda segera memanggil teman siswa dan mencoba menyelesaikan konflik di depan Anda. D. Anda
mengalihkan perhatian siswa dengan tugas lain dan menghindari membahas konfliknya.
E. Anda membantu siswa mengidentifikasi perasaannya sendiri terlebih dahulu dan kemudian
membimbingnya untuk menemukan solusi.
∙ Opsi A (Menenangkan dan Kembali ke Kelas): Meminta siswa menenangkan diri tanpa mendengarkan
masalahnya bisa membuat siswa merasa tidak didengar dan diabaikan. ∙ Opsi B (Mendengarkan dan
Menyarankan Solusi): Mendengarkan dengan sabar dan kemudian memberikan solusi menunjukkan
empati, namun solusi yang disarankan mungkin tidak selalu tepat bagi siswa.
∙ Opsi C (Memanggil Teman): Memanggil teman dan mencoba menyelesaikan konflik di depan Anda bisa
menyelesaikan masalah untuk saat itu, tetapi mungkin tidak mengajarkan keterampilan penyelesaian
konflik jangka panjang.
∙ Opsi D (Mengalihkan Perhatian): Mengalihkan perhatian siswa mungkin meredakan emosi untuk
sementara, tetapi tidak menyelesaikan akar masalah.
∙ Opsi E (Mengidentifikasi Perasaan dan Mencari Solusi): Membantu siswa mengidentifikasi perasaannya
dan membimbing mereka untuk menemukan solusi sendiri mendukung keterampilan penyelesaian konflik
yang independen dan reflektif.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi E.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
39. Selama kegiatan kelompok, Anda memperhatikan bahwa salah satu siswa tampak terisolasi dan tidak
berpartisipasi. Siswa lain tampaknya tidak melibatkannya dalam diskusi kelompok. Sebagai guru,
bagaimana Anda seharusnya mengintervensi untuk memastikan partisipasi yang inklusif dan efektif dari
semua siswa?
A. Anda segera mengganti susunan kelompok agar siswa tersebut berada di kelompok yang lebih aktif.
B. Anda mengabaikan situasi dan berharap siswa tersebut akan menemukan cara untuk berpartisipasi
sendiri.
C. Anda mengamati dari jarak jauh dan hanya intervensi jika situasi tampak semakin buruk. D. Anda
mendekati kelompok dan memberi petunjuk atau pertanyaan yang dapat membantu siswa terisolasi untuk
terlibat.
E. Anda meminta siswa lain untuk memastikan bahwa setiap anggota kelompok mendapat kesempatan
untuk berbicara.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 1
C. 2
D. 5
E. 4
Pembahasan:
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
40. Selama pelajaran matematika, Anda memperhatikan bahwa seorang siswa tampak bingung dan
kesulitan mengikuti materi yang sedang diajarkan. Siswa tersebut tampak enggan bertanya atau meminta
bantuan. Sebagai guru, bagaimana Anda seharusnya merespon untuk membantu siswa tersebut tanpa
membuatnya merasa malu atau tertekan?
A. Anda menghentikan pelajaran dan fokus membantu siswa tersebut di depan kelas. B. Anda
mengabaikan situasi karena berpikir siswa tersebut akan memahami materi dengan sendirinya.
C. Anda memberikan pertanyaan yang lebih mudah kepada siswa tersebut untuk meningkatkan
kepercayaan dirinya.
D. Anda mendekati siswa tersebut secara individu dan menawarkan bantuan tambahan setelah kelas.
E. Anda menugaskan teman sekelas yang memahami materi untuk membantu siswa tersebut selama
pelajaran.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 3
D. 5
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menghentikan Pelajaran): Menghentikan pelajaran untuk satu siswa mungkin membuat siswa
lainnya merasa terabaikan dan bisa membuat siswa yang kesulitan merasa malu.
∙ Opsi B (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi tidak akan membantu siswa yang kesulitan dan bisa
menimbulkan rasa frustrasi atau putus asa.
∙ Opsi C (Memberikan Pertanyaan Mudah): Memberikan pertanyaan yang lebih mudah dapat
meningkatkan kepercayaan diri, tetapi mungkin tidak cukup untuk membantu siswa memahami materi
yang sulit.
∙ Opsi D (Bantuan Individu): Mendekati siswa secara individu dan menawarkan bantuan tambahan
menunjukkan dukungan tanpa membuat siswa merasa terpampang.
∙ Opsi E (Bantuan Teman Sebaya): Meminta teman sekelas untuk membantu bisa efektif, tetapi perlu
memastikan bahwa ini tidak menimbulkan tekanan tambahan pada kedua siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
41. Selama diskusi di kelas, beberapa siswa menjadi sangat bersemangat dan mulai berbicara dengan
keras, sehingga beberapa pendapat siswa lain menjadi terabaikan. Bagaimana guru mengendalikan situasi
tersebut agar semua siswa mendapat kesempatan untuk berbicara dan diskusi tetap berjalan dengan baik?
A. Guru meninggikan suara untuk menenangkan siswa yang berbicara keras dan menegaskan kembali
aturan diskusi.
B. Guru mengabaikan perilaku siswa yang berbicara keras dan fokus pada siswa yang belum mendapat
kesempatan berbicara.
C. Guru menghentikan diskusi dan mengubahnya menjadi tugas tertulis agar semua siswa dapat
menyampaikan pendapatnya.
D. Guru memberikan batasan waktu bagi setiap siswa untuk berbicara dan memastikan giliran berbicara
diikuti.
E. Guru membiarkan siswa yang berbicara keras melanjutkan tanpa intervensi, menganggap itu sebagai
bagian dari proses diskusi.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 2
C. 4
D. 5
E. 1
Pembahasan:
∙ Opsi A (Meninggikan Suara): Meskipun dapat menenangkan siswa yang bersemangat, meninggikan
suara bisa menimbulkan suasana tegang dan membuat siswa lain enggan berpartisipasi.
∙ Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan perilaku siswa yang bersemangat mungkin tidak efektif
dalam mengendalikan situasi dan memastikan keterlibatan semua siswa. ∙ Opsi C (Mengubah ke Tugas
Tertulis): Mengubah diskusi menjadi tugas tertulis memastikan semua siswa bisa menyampaikan
pendapat, tetapi menghilangkan dinamika diskusi lisan.
∙ Opsi D (Batasan Waktu): Memberikan batasan waktu dan mengatur giliran berbicara memastikan
keterlibatan setiap siswa dan menjaga diskusi tetap terkontrol.
∙ Opsi E (Membiarkan Berlanjut): Membiarkan siswa yang berbicara keras melanjutkan tanpa intervensi
bisa mengesampingkan siswa lain dan merusak kualitas diskusi.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
42. Seorang guru menemukan bahwa ada siswa di kelasnya yang sering menggunakan ponsel selama
pelajaran. Ini mengganggu konsentrasi siswa lain dan menghambat proses pembelajaran. Bagaimana
sebaiknya guru mengatasi situasi ini tanpa membuat siswa merasa terhakimi atau teralienasi?
A. Guru langsung menyita ponsel siswa tersebut dan memberikan peringatan keras di depan kelas.
B. Guru mengabaikan perilaku siswa dan melanjutkan pelajaran, menghindari konfrontasi. C. Guru
menetapkan aturan kelas yang jelas tentang penggunaan ponsel dan menjelaskan konsekuensinya.
D. Guru berbicara secara pribadi dengan siswa tersebut untuk memahami alasan penggunaan ponsel dan
memberikan solusi bersama.
E. Guru membiarkan siswa menggunakan ponsel asalkan tidak mengganggu siswa lain. Skor untuk setiap
opsi:
A. 2
B. 1
C. 4
D. 5
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menyita Ponsel): Menyita ponsel dan memberikan peringatan keras bisa efektif jangka pendek,
tetapi dapat menciptakan ketegangan dan rasa tidak nyaman di kelas. ∙ Opsi B (Mengabaikan Perilaku):
Mengabaikan masalah tidak akan mengatasinya dan bisa menimbulkan preseden buruk bagi perilaku
kelas lainnya.
∙ Opsi C (Menetapkan Aturan): Menetapkan aturan yang jelas tentang penggunaan ponsel dan
konsekuensinya membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih terfokus dan terstruktur.
∙ Opsi D (Bicara Pribadi): Berbicara secara pribadi dengan siswa untuk memahami alasan mereka dan
menawarkan solusi bersama merupakan pendekatan yang empatik dan efektif dalam jangka panjang.
∙ Opsi E (Membiarkan Penggunaan): Membiarkan siswa menggunakan ponsel dengan syarat tidak
mengganggu dapat memberikan fleksibilitas, namun risiko gangguan tetap ada.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
43. Seorang guru menemukan bahwa beberapa siswanya sering terlambat masuk kelas. Ini mengganggu
alur pelajaran dan menghambat proses belajar. Bagaimana sebaiknya guru mengatasi masalah
keterlambatan ini tanpa membuat siswa merasa tertekan atau dikucilkan?
A. Guru memberikan hukuman kepada siswa yang terlambat dengan meminta mereka melakukan tugas
tambahan di depan kelas.
B. Guru mengabaikan masalah keterlambatan dan melanjutkan pelajaran tanpa memberikan perhatian
kepada siswa yang terlambat.
C. Guru menetapkan aturan kelas yang jelas tentang keterlambatan dan menjelaskan konsekuensinya.
D. Guru berbicara secara pribadi dengan siswa yang terlambat untuk memahami alasan keterlambatan dan
mencari solusi bersama.
E. Guru membiarkan siswa masuk kapan saja asalkan mereka tidak mengganggu kelas. Skor untuk setiap
opsi:
A. 2
B. 1
C. 4
D. 5
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Hukuman di Kelas): Memberikan hukuman di depan kelas bisa efektif jangka pendek, tetapi
dapat menciptakan rasa malu dan ketegangan di antara siswa.
∙ Opsi B (Mengabaikan Keterlambatan): Mengabaikan masalah tidak akan mengatasinya dan bisa
menimbulkan preseden buruk bagi disiplin kelas.
∙ Opsi C (Menetapkan Aturan): Menetapkan aturan yang jelas tentang keterlambatan dan konsekuensinya
membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih disiplin dan terstruktur.
∙ Opsi D (Bicara Pribadi): Berbicara secara pribadi dengan siswa untuk memahami alasan mereka dan
mencari solusi bersama merupakan pendekatan yang empatik dan efektif dalam jangka panjang.
∙ Opsi E (Fleksibilitas Masuk): Membiarkan siswa masuk kapan saja dengan syarat tidak mengganggu
memberikan fleksibilitas, namun bisa melemahkan disiplin kelas.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
44. Dua siswa sering kali bertengkar karena perselisihan pendapat dalam kelompok tugas. Bagaimana
guru seharusnya meredakan ketegangan dan mengembalikan kerja sama di dalam kelompok?
A. Guru memisahkan kedua siswa tersebut dan menempatkannya dalam kelompok yang berbeda.
B. Guru membiarkan mereka menyelesaikan masalah sendiri tanpa campur tangan. C. Guru mengadakan
sesi mediasi, memfasilitasi diskusi untuk mengungkapkan dan mendengarkan kedua sisi.
D. Guru memberi tugas individu kepada kedua siswa tersebut untuk menghindari interaksi lebih lanjut.
E. Guru memberi hukuman kepada kedua siswa karena tidak dapat bekerja sama. Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 1
C. 5
D. 2
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Memisahkan Siswa): Memisahkan siswa bisa mengurangi konflik saat itu, tetapi tidak
mengatasi masalah kerja sama dan komunikasi.
∙ Opsi B (Biarkan Menyelesaikan Sendiri): Seringkali, tanpa bantuan dan bimbingan, siswa mungkin
kesulitan menyelesaikan konflik dengan efektif.
∙ Opsi C (Mediasi): Mengadakan sesi mediasi dapat membantu kedua siswa memahami perspektif
masing-masing dan mencari solusi bersama.
∙ Opsi D (Tugas Individu): Memberikan tugas individu hanya menghindari masalah sementara tanpa
membangun keterampilan kerja sama.
∙ Opsi E (Memberi Hukuman): Memberi hukuman bisa membuat siswa menyadari kesalahannya, tetapi
mungkin tidak efektif dalam mengembangkan keterampilan penyelesaian konflik.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
45. Seorang siswa tampak kesulitan mengikuti materi pelajaran dan sering kali terlihat bingung selama
kelas berlangsung. Bagaimana guru seharusnya membantu siswa tersebut agar dapat mengikuti pelajaran
dengan lebih baik?
A. Guru mengabaikan kebingungan siswa dan melanjutkan pelajaran seperti biasa agar tidak mengganggu
siswa lain.
B. Guru memberikan bimbingan khusus setelah jam pelajaran untuk membantu siswa memahami materi.
C. Guru mengubah metode pengajaran agar lebih menarik dan mudah dipahami oleh semua siswa.
D. Guru menyarankan siswa untuk mencari bimbingan tambahan di luar sekolah. E. Guru meminta siswa
lain yang memahami materi untuk membantu siswa yang kesulitan.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 4
C. 5
D. 3
E. 2
Pembahasan:
∙ Opsi A (Mengabaikan Kebingungan): Mengabaikan siswa yang kesulitan dapat memperburuk situasi
dan tidak memberikan solusi.
∙ Opsi B (Bimbingan Khusus): Menawarkan bimbingan khusus setelah jam pelajaran dapat membantu
siswa tersebut, tetapi mungkin tidak praktis bagi semua siswa.
∙ Opsi C (Mengubah Metode Pengajaran): Mengubah metode pengajaran untuk membuatnya lebih
menarik dan mudah dipahami dapat membantu semua siswa, termasuk yang kesulitan. ∙ Opsi D
(Bimbingan Luar Sekolah): Menyarankan bimbingan tambahan di luar sekolah dapat membantu, tetapi
tidak menyelesaikan masalah di dalam kelas.
∙ Opsi E (Bantuan dari Siswa Lain): Meminta siswa lain untuk membantu bisa bermanfaat, tetapi
mungkin tidak cukup efektif dan tidak semua siswa merasa nyaman dengan peran tersebut.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
46. Selama pelajaran, guru menyadari bahwa beberapa siswa tampak tidak termotivasi dan enggan
berpartisipasi. Bagaimana guru seharusnya merespons situasi ini untuk meningkatkan motivasi dan
keterlibatan siswa?
A. Guru mengabaikan siswa yang tidak termotivasi dan hanya fokus pada siswa yang aktif berpartisipasi.
B. Guru memberikan reward atau insentif bagi siswa yang berpartisipasi aktif dalam kelas. C. Guru
mencoba memahami alasan ketidaktermotivasian siswa dan mengadaptasi metode pengajaran.
D. Guru menetapkan aturan yang lebih ketat untuk mendorong partisipasi siswa. E. Guru mengadakan
diskusi kelas untuk mencari tahu apa yang bisa membuat pelajaran lebih menarik bagi siswa.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 5
D. 2
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Mengabaikan Siswa): Mengabaikan siswa yang tidak termotivasi tidak akan menyelesaikan
masalah dan dapat memperburuk situasi mereka.
∙ Opsi B (Reward atau Insentif): Memberikan reward atau insentif bisa meningkatkan partisipasi jangka
pendek, tetapi mungkin tidak menyelesaikan masalah motivasi secara mendasar.
∙ Opsi C (Mengadaptasi Metode Pengajaran): Memahami alasan ketidaktermotivasian dan mengadaptasi
metode pengajaran dapat membantu siswa merasa lebih terlibat dan termotivasi.
∙ Opsi D (Aturan Lebih Ketat): Menetapkan aturan yang lebih ketat mungkin meningkatkan partisipasi,
tetapi bisa menimbulkan perasaan negatif dan tekanan pada siswa.
∙ Opsi E (Diskusi Kelas): Mengadakan diskusi kelas untuk mendapatkan masukan dari siswa dapat
membantu membuat pelajaran lebih menarik dan relevan bagi mereka.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
47. Seorang siswa mengaku tidak mau pulang ke rumah karena berkonflik dengan orang tuanya.
Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil guru dalam situasi ini?
A. Mengabaikan masalah tersebut karena itu adalah urusan pribadi siswa dan keluarganya. B.
Mendengarkan curahan hati siswa dan memberikan dukungan emosional tanpa intervensi lebih lanjut.
C. Segera menghubungi orang tua siswa tanpa mendengar secara rinci masalah yang dialami siswa.
D. Menghubungi konselor sekolah atau pihak berwenang yang relevan untuk penanganan lebih lanjut.
E. Memberi saran kepada siswa untuk berbicara dan menyelesaikan masalah dengan orang tuanya sendiri.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 2
D. 5
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Mengabaikan Masalah): Mengabaikan masalah tidak membantu siswa dan bisa menimbulkan
risiko yang lebih besar.
∙ Opsi B (Dukungan Emosional): Memberikan dukungan emosional penting, namun tidak cukup dalam
situasi yang mungkin memerlukan intervensi profesional.
∙ Opsi C (Menghubungi Orang Tua): Menghubungi orang tua tanpa mendengar secara rinci masalah yang
dialami siswa dapat memperburuk situasi, terutama jika orang tua adalah sumber konflik.
∙ Opsi D (Konselor atau Pihak Berwenang): Menghubungi konselor sekolah atau pihak berwenang yang
relevan adalah langkah yang tepat untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan siswa.
∙ Opsi E (Saran Berbicara dengan Orang Tua): Meskipun berbicara dengan orang tua mungkin solusi,
siswa mungkin memerlukan bantuan profesional untuk menghadapi konflik.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
48. Selama kegiatan ekstrakurikuler, seorang siswa tampaknya tidak tertarik dan sering kali terlihat
menyendiri. Guru pembimbing kegiatan tersebut merasa khawatir dengan sikap siswa tersebut.
Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil guru dalam situasi ini?
∙ Opsi A (Mengabaikan Perilaku Siswa): Mengabaikan mungkin membuat siswa merasa diabaikan dan
tidak terbantu, meski dalam beberapa kasus sikap menyendiri bisa normal. ∙ Opsi B (Menghukum Siswa):
Menghukum siswa karena tidak aktif dalam kegiatan bukanlah pendekatan yang konstruktif dan bisa
membuat siswa semakin terasing.
∙ Opsi C (Mendekati Siswa): Mendekati siswa secara pribadi dan berusaha memahami masalahnya
merupakan langkah empatik yang membantu membangun hubungan dan memberikan dukungan yang
dibutuhkan.
∙ Opsi D (Memberi Tahu Orang Tua): Langkah ini bisa bermanfaat, tetapi sebaiknya dilakukan setelah
berbicara dengan siswa terlebih dahulu.
∙ Opsi E (Memaksa Partisipasi): Memaksa siswa berpartisipasi lebih aktif mungkin tidak efektif dan bisa
meningkatkan tekanan pada siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
49. Seorang guru baru menyadari bahwa sebagian besar siswa di kelasnya tampak tidak termotivasi dan
seringkali tidak mengerjakan tugas tepat waktu. Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil guru
dalam situasi ini untuk meningkatkan motivasi dan kinerja siswa?
A. Mengancam siswa dengan hukuman atau penurunan nilai jika mereka tidak mengerjakan tugas.
B. Mengabaikan masalah tersebut dengan asumsi bahwa siswa akan memperbaiki diri sendiri. C.
Mengadakan sesi diskusi dengan siswa untuk memahami hambatan yang mereka hadapi dan mencari
solusi bersama.
D. Hanya memberikan tugas yang lebih mudah agar siswa tidak merasa kewalahan. E. Menghubungi
orang tua siswa untuk mengeluhkan kinerja anak-anak mereka.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Mengancam Siswa): Mengancam siswa dengan hukuman atau penurunan nilai bisa membuat
siswa merasa tertekan dan takut, yang tidak mendukung pembelajaran yang efektif. ∙ Opsi B
(Mengabaikan Masalah): Mengabaikan masalah dapat memperburuk situasi dan tidak membantu siswa
untuk mengatasi hambatan yang mereka hadapi.
∙ Opsi C (Diskusi dengan Siswa): Mengadakan sesi diskusi membantu guru memahami masalah dari
perspektif siswa dan membangun solusi yang inklusif dan partisipatif. ∙ Opsi D (Memberikan Tugas
Mudah): Meski ini bisa mengurangi tekanan, hanya memberikan tugas yang lebih mudah tidak
menyelesaikan akar masalah motivasi dan keterlibatan siswa.
∙ Opsi E (Menghubungi Orang Tua): Meskipun melibatkan orang tua penting, sebaiknya dilakukan
setelah memahami dan menangani masalah bersama siswa terlebih dahulu.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
50. Seorang siswa merasa tidak puas dengan nilai yang diberikan oleh guru dan menuduh guru bersikap
tidak adil. Bagaimana guru seharusnya menangani situasi ini agar dapat menyelesaikan masalah tanpa
memicu konflik lebih lanjut?
A. Mengabaikan keluhan siswa dan mengatakan bahwa keputusan nilai sudah final. B. Meningkatkan nilai
siswa untuk menghindari konflik lebih lanjut.
C. Menjelaskan kriteria penilaian yang digunakan dan mengundang siswa untuk mendiskusikan tugasnya
secara detail.
D. Mengajak siswa berbicara secara pribadi dan menanyakan mengapa dia merasa tidak adil. E.
Memberitahu siswa bahwa semua keluhan harus disampaikan kepada kepala sekolah.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Mengabaikan Keluhan): Mengabaikan keluhan siswa bisa memperburuk rasa ketidakpuasan dan
tidak menunjukkan empati atau keinginan untuk menyelesaikan masalah. ∙ Opsi B (Meningkatkan Nilai):
Meningkatkan nilai hanya untuk menghindari konflik tidak menyelesaikan masalah secara akar dan dapat
menimbulkan preseden yang buruk. ∙ Opsi C (Menjelaskan Kriteria Penilaian): Menjelaskan kriteria
penilaian dan mendiskusikan tugas secara detail membantu siswa memahami penilaian dan membuka
ruang dialog. ∙ Opsi D (Berbicara Secara Pribadi): Berbicara secara pribadi dengan siswa menunjukkan
kepedulian dan kesediaan untuk memahami perspektif siswa, walaupun belum tentu menyelesaikan
masalah.
∙ Opsi E (Mengarahkan ke Kepala Sekolah): Meski penting melibatkan pihak lain jika diperlukan,
sebaiknya guru terlebih dahulu mencoba menyelesaikan masalah secara langsung dengan siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
51. Seorang guru mendapati bahwa beberapa siswa merasa tidak termotivasi dalam pembelajaran karena
materi yang diajarkan dirasa terlalu sulit. Bagaimana guru seharusnya menangani situasi ini agar dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa tanpa mengurangi standar akademik?
A. Menurunkan standar kesulitan materi untuk menyesuaikan dengan kemampuan semua siswa.
B. Membuat kelas tambahan untuk siswa yang merasa kesulitan.
C. Memberikan tugas tambahan kepada siswa yang merasa materi terlalu sulit. D. Mengadakan sesi tanya
jawab dan diskusi untuk memahami kendala yang dihadapi siswa. E. Membiarkan situasi tersebut dan
menganggap ini adalah bagian dari proses pembelajaran.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 4
C. 1
D. 5
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menurunkan Standar Kesulitan): Menurunkan standar bisa membantu siswa yang kesulitan,
tetapi juga bisa merugikan siswa yang membutuhkan tantangan.
∙ Opsi B (Kelas Tambahan): Kelas tambahan dapat memberikan dukungan tambahan bagi siswa yang
kesulitan, tetapi tidak menyelesaikan masalah secara umum di kelas. ∙ Opsi C (Tugas Tambahan):
Memberikan tugas tambahan mungkin tidak menyelesaikan masalah motivasi dan bisa membuat siswa
merasa lebih terbebani.
∙ Opsi D (Sesi Tanya Jawab): Mengadakan sesi tanya jawab membantu guru memahami secara mendalam
tentang kesulitan yang dihadapi siswa dan mencari solusi bersama.
∙ Opsi E (Membiarkan Situasi): Membiarkan situasi mungkin tidak membantu siswa yang membutuhkan
bimbingan dan dukungan tambahan.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi D.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
52. Selama pelajaran online, seorang guru mendapati bahwa beberapa siswa tidak aktif berpartisipasi dan
tampak tidak tertarik dengan materi yang diajarkan. Bagaimana guru seharusnya merespons situasi ini
untuk meningkatkan keterlibatan siswa tanpa memberikan tekanan yang berlebihan?
A. Memaksa semua siswa untuk mengaktifkan kamera dan memantau mereka sepanjang waktu. B.
Mengadakan kuis spontan untuk memastikan siswa mengikuti materi.
C. Menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif, seperti diskusi kelompok. D. Mengabaikan
siswa yang tidak aktif dan fokus pada yang aktif.
E. Menanyakan langsung kepada siswa yang tidak aktif tentang alasan ketidakaktifan mereka. Skor untuk
setiap opsi:
A. 2
B. 3
C. 5
D. 1
E. 4
Pembahasan:
∙ Opsi A (Memaksa Aktifkan Kamera): Memaksa siswa mengaktifkan kamera bisa membuat mereka
tidak nyaman dan menambah tekanan.
∙ Opsi B (Kuis Spontan): Kuis spontan bisa menambah keterlibatan, tetapi juga bisa menambah tekanan
jika dilakukan terlalu sering.
∙ Opsi C (Metode Pembelajaran Interaktif): Metode pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi
kelompok bisa meningkatkan keterlibatan tanpa tekanan berlebih.
∙ Opsi D (Mengabaikan Siswa Tidak Aktif): Mengabaikan siswa yang tidak aktif tidak membantu mereka
yang membutuhkan motivasi atau bantuan tambahan.
∙ Opsi E (Menanyakan Langsung): Menanyakan langsung bisa membantu mengidentifikasi masalah,
tetapi harus dilakukan dengan hati-hati untuk tidak menambah tekanan.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi C.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
53. Di kelas yang beragam, terjadi perselisihan antara siswa-siswa dari latar belakang budaya atau agama
yang berbeda. Bagaimana guru mengatasi situasi ini dengan memastikan semua siswa merasa dihargai
dan dihormati?
A. 1
B. 2
C. 4
D. 3
E. 5
Pembahasan:
∙ Opsi A (Mengabaikan Perselisihan): Mengabaikan perselisihan tidak mengatasi masalah dan bisa
meninggalkan siswa merasa tidak didengar atau dihormati.
∙ Opsi B (Menghukum Siswa): Menghukum siswa hanya menyelesaikan gejala masalah dan tidak
membantu pemahaman atau penghormatan antarbudaya.
∙ Opsi C (Diskusi tentang Keragaman): Diskusi kelas tentang keragaman dan toleransi membantu
meningkatkan kesadaran dan penghormatan, namun mungkin tidak cukup untuk menyelesaikan konflik
yang sudah ada.
∙ Opsi D (Konseling Individu): Sesi konseling individu bisa membantu siswa memproses emosi mereka,
tetapi mungkin tidak cukup untuk mengatasi masalah di level kelas. ∙ Opsi E (Proyek Kelompok):
Mengajak siswa menciptakan proyek kelompok yang melibatkan pemahaman budaya bisa membantu
mereka bekerja sama dan memahami satu sama lain, serta mendorong rasa dihargai dan dihormati.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah
Opsi E.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
54. Dalam kelas seni, terjadi ketidakpuasan di antara beberapa siswa karena adanya perbedaan penilaian
terhadap karya seni yang subjektif. Beberapa siswa merasa bahwa penilaian guru tidak adil dan terlalu
berpihak pada gaya seni tertentu. Bagaimana guru seharusnya menangani situasi ini untuk memastikan
penilaian yang adil dan transparan?
A. Menjelaskan kriteria penilaian kepada seluruh kelas dan meminta masukan dari siswa. B. Mengubah
penilaian karya seni yang dipermasalahkan tanpa memberikan penjelasan. C. Mengabaikan keluhan siswa
dan melanjutkan pengajaran seperti biasa.
D. Mengadakan kompetisi seni dengan juri yang berasal dari luar sekolah.
E. Meminta siswa untuk saling menilai karya teman mereka.
Skor untuk setiap opsi:
A. 5
B. 2
C. 1
D. 4
E. 3
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menjelaskan Kriteria Penilaian): Menjelaskan kriteria penilaian dan meminta masukan siswa
menunjukkan transparansi dan menghargai pendapat mereka, membangun kepercayaan dan keadilan.
∙ Opsi B (Mengubah Penilaian): Mengubah penilaian tanpa penjelasan tidak menyelesaikan masalah
transparansi dan mungkin menimbulkan kebingungan atau ketidakpercayaan lebih lanjut.
∙ Opsi C (Mengabaikan Keluhan): Mengabaikan keluhan siswa tidak menyelesaikan masalah dan bisa
meninggalkan siswa merasa tidak dihargai atau tidak adil.
∙ Opsi D (Kompetisi dengan Juri Luar): Mengadakan kompetisi dengan juri dari luar bisa menawarkan
perspektif baru dan mengurangi bias, namun bisa menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
∙ Opsi E (Penilaian Antar Siswa): Meminta siswa untuk saling menilai bisa memberikan pengalaman
berharga, namun bisa juga menimbulkan ketidakadilan dan bias di antara siswa.
Berdasarkan analisis ini, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini adalah Opsi
A.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
55. Seorang guru merencanakan kegiatan lapangan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
lingkungan di kalangan siswa. Namun, beberapa siswa menunjukkan ketidakminatan dan enggan
berpartisipasi, menganggap kegiatan tersebut membosankan. Bagaimana guru harus merespon untuk
mendorong partisipasi dan minat semua siswa?
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 5
Pembahasan:
∙ Opsi A (Memaksa Partisipasi): Memaksa partisipasi mungkin berhasil dalam jangka pendek, tetapi tidak
mendorong minat atau pemahaman nyata tentang pentingnya kegiatan. ∙ Opsi B (Mengubah Kegiatan):
Mengubah kegiatan menjadi tugas kelas yang konvensional mungkin membuatnya lebih diterima oleh
siswa, namun menghilangkan pengalaman langsung dan dampak kegiatan lapangan.
∙ Opsi C (Menjelaskan Pentingnya): Menjelaskan pentingnya kegiatan bagi lingkungan dan masa depan
mereka dapat meningkatkan kesadaran dan minat siswa, tetapi mungkin tidak cukup untuk beberapa
siswa.
∙ Opsi D (Insentif Tambahan): Memberikan insentif tambahan dapat mendorong partisipasi, namun harus
diimbangi agar tidak mengesampingkan tujuan pendidikan kegiatan tersebut. ∙ Opsi E (Diskusi Kelas):
Mengadakan diskusi kelas untuk mendapatkan masukan dan menyesuaikan kegiatan menunjukkan bahwa
guru menghargai pendapat siswa dan bersedia berkolaborasi, yang dapat meningkatkan minat dan
partisipasi.
Dalam konteks ini, opsi yang paling efektif adalah Opsi E, yang menciptakan lingkungan kolaboratif dan
mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam perencanaan kegiatan. Ini memberikan kesempatan
bagi siswa untuk menyuarakan pendapat dan ide mereka, sehingga meningkatkan rasa kepemilikan dan
minat terhadap kegiatan tersebut.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
56. Seorang guru memiliki pendapat yang berbeda dengan rekan kerja mengenai pendekatan
pembelajaran atau kebijakan sekolah. Situasi ini mulai mempengaruhi dinamika kerja tim. Bagaimana
guru seharusnya menyelesaikan perbedaan tersebut agar bisa bekerja sama dengan baik?
A. Menghindari diskusi lebih lanjut tentang topik tersebut untuk menghindari konflik. B. Memaksakan
pendapatnya dan meyakinkan yang lain bahwa pendekatannya yang paling benar.
C. Berusaha mencari kompromi dengan rekan kerja untuk mencapai kesepakatan. D. Membuat keputusan
secara mandiri tanpa mempertimbangkan pendapat rekan kerja. E. Memfasilitasi diskusi terbuka dan
konstruktif untuk memahami berbagai perspektif.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 2
C. 4
D. 2
E.5
Pembahasan:
∙ Opsi A (Menghindari Diskusi): Menghindari diskusi lebih lanjut mungkin mengurangi konflik jangka
pendek, tetapi tidak menyelesaikan masalah yang mendasari dan bisa menimbulkan ketegangan jangka
panjang.
∙ Opsi B (Memaksakan Pendapat): Memaksakan pendapat sendiri tidak menunjukkan sikap kolaboratif
dan dapat menyebabkan ketidakharmonisan dalam tim.
∙ Opsi C (Mencari Kompromi): Mencari kompromi adalah langkah positif untuk mencapai kesepakatan,
tetapi mungkin tidak sepenuhnya mengakomodasi semua perspektif. ∙ Opsi D (Keputusan Mandiri):
Membuat keputusan secara mandiri tanpa mempertimbangkan pendapat rekan kerja tidak memperlihatkan
kerjasama tim yang efektif.
∙ Opsi E (Diskusi Terbuka dan Konstruktif): Memfasilitasi diskusi terbuka dan konstruktif memungkinkan
semua pihak untuk menyuarakan pendapatnya dan memahami perspektif yang berbeda, mendorong
pemecahan masalah yang inklusif dan kolaboratif.
Dalam konteks ini, Opsi E adalah pilihan terbaik. Dengan memfasilitasi diskusi yang terbuka dan
konstruktif, guru dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai berbagai
pendapat. Pendekatan ini memungkinkan tim untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan, memahami
manfaat dan kekurangan masing-masing, dan bekerja sama untuk menemukan solusi yang paling efektif
dan cocok bagi semua pihak.
https://www.ainamulyana.com/2024/08/contoh-soal-
tes-sjt-seleksi-pppk-guru.html
57. Seorang guru melihat bahwa ada beberapa siswa yang sering mengejek dan mem-bully siswa lain di
kelas. Guru tersebut ingin mengatasi masalah ini secara efektif tanpa memperburuk situasi. Bagaimana
langkah terbaik yang harus diambil oleh guru dalam situasi ini?
∙ Opsi A (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi bullying dapat memperburuk masalah dan tidak
menunjukkan tanggung jawab sebagai pendidik.
∙ Opsi B (Menghukum Tanpa Memahami): Meskipun penting untuk menegakkan disiplin, menghukum
tanpa mencoba memahami alasan di balik perilaku bullying tidak mengatasi akar masalah.
∙ Opsi C (Diskusi Kelas): Mendiskusikan masalah ini dengan seluruh kelas dapat meningkatkan
kesadaran dan membangun budaya anti-bullying, tetapi mungkin tidak cukup untuk menangani kasus
individual.
∙ Opsi D (Pertemuan Pribadi): Mengadakan pertemuan pribadi dengan siswa yang melakukan bullying
dan korban memungkinkan guru untuk memahami situasi lebih dalam dan mencari solusi yang tepat
untuk kedua belah pihak.
∙ Opsi E (Tanggung Jawab Siswa Lain): Memberikan tanggung jawab kepada siswa lain untuk mengawasi
dapat membantu dalam pengawasan, tetapi bisa menimbulkan lebih banyak tekanan dan tidak sepenuhnya
menyelesaikan masalah.
Opsi D adalah pilihan terbaik dalam situasi ini. Dengan mengadakan pertemuan pribadi, guru dapat
memahami dinamika antara siswa yang terlibat dan bekerja untuk menyelesaikan konflik secara