Chapter 3
Chapter 3
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat
budaya. Namun hal itu, terdapat masalah pada tempat wisata pemakaman
Raja-raja Imogiri salah satunya yaitu jumlah kunjungan yang setiap tahunnya
semakin berkurang dilihat dari statistik kota Jogja, dan juga infrastruktur pada
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan, terhitung mulai dari bulan
April sampai dengan Juli 2019. Waktu tersebut digunakan karena disesuaikan
B. Metode Penelitian
1. Metode
51
52
Menurut Malthotra (2009), riset deskriptif adalah suatu jenis riset konklusif
Imogiri.
Pengalaman
konsumen
(X1)
Citra destinasi H1 H2
Kepuasan turis Minat mengunjungi
(X2) ulang
(Y)
(Z)
H5
Kepercayaan
(X3)
1) Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2) Sampel
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
Menurut Hair, Black, dan Babin (2010), terdapat beberapa hal yang
tertentu.
56
poin pertama ketentuan ukuran sampel 100 – 200 untuk teknik estimasi
sampel.
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data
sekunder. Menurut Anwar Sanusi (2011), bahwa data primer adalah data yang
pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Data primer peneliti
Pariwisata Jogjakarta dan beberapa portal berita serta situs lainnya yang
adalah metode survey dan metode observasi pada objek wisata pemakaman
orang, objek dan peristiwa dengan cara yang sistematik untuk memperoleh
Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan 1 jenis skala yaitu: skala Likert
1. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini diketahui variabel dependen adalah niat berkunjung ulang
(revisit intention).
58
2. Variabel Independen
3. Variabel Intervening
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati serta
4. Operasionalisasi Variabel
1. The experience
here let me imagine
being someone
else.
2. I totally forgot
about my daily
routine.
3. I felt like I was
living in a different
time or place.
1. Wisata pemakaman
1. I could rely
Imogiri akan membuat
on Turkish
pengunjung merasa
hospitals to
puas.
solve my
medical 2. Wisata pemakaman
problems. Imogiri menjamin
kepuasaan para
2. I will not be
wisatawan yang
disappointed
mengunjunginya.
with Turkey’s
healthcare
services.
1. Turkish
hospitals would
make any effort
to satisfy me.
63
2. Turkish
hospitals
guarantee
satisfaction
1.Saya akan
merekomendasikan
1. I would pemakaman Imogiri
recommend Sydney kepada teman-teman
to my friends as a saya sebagai tujuan
destination for liburan.
vacation.
2. Saya akan
2. I would tell menceritakan hal-hal
positive things about positif tentang
my experience pengalaman saya selama
during my vacation liburan di pemakaman
in Sydney. Imogiri.
3. I would 3. Saya akan
recommend Sydney, merekomendasikan
to my relatives as a pemakaman Imogiri,
destination for kepada kerabat saya
vacation. sebagai tujuan liburan.
5. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat
Sugiyono (2015), skala Likert berfungsi untuk mengukur sikap, pendapat, dan
Likert adalah sebuah skala pengukuran dengan 5 kategori respon berkisar dari
“sangat tidak setuju" sampai “sangat setuju” pada umumnya dimana responden
kegunaan dari skala Likert enam ini agar responden tidak memberikan pada
kategori tengah atau netral yang dapat membuat peneliti tidak memperoleh
dalam penelitian.
1. Analisis Deskriptif
perangkat lunak yang digunakan yaitu AMOS dan SPSS untuk melakukan
Salah satu uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji validitas.
sama lain. Factor analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
68
Analysis).
sebuah pola yang lebih kompleks. EFA digunakan dalam kondisi dimana
ke dalam variabel mana saja sekumpulan indikator yang telah dibuat. jadi
antara CFA dan EFA adalah pada CFA peneliti sudah memiliki asumsi
Pedoman nilai factor loading pada EFA berdasarkan jumlah sampel dalam
alpha (α) yang menyatakan sebuah kuesioner reliabel jika memiliki nilai alpha
diatas 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima,
dan 0,8 adalah baik. Rumus cronbach’s alpha dituliskan sebagai berikut:
𝑘 ∑𝜎𝑏 2
𝑟11 = ( ) (1 − )
𝑘−1 𝜎𝑡 2
Dimana:
3. Uji Hipotesis
(structural model) dan analisis jalur (path analysis). Metode Analisis dilakukan
dan SEM (Structural Equation Model) dari paket statistik AMOS versi 23
(langsung dan tidak langsung) pada variabel atau konstruk yang diamati dapat
Menurut Sanusi (2011) ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk
menguji model SEM layak atau tidak. Yang pertama adalah dengan menguji
ada atau tidaknya nilai taksiran yang rusak. Nilai yang rusak bisa terjadi pada
kecocokan berdasarkan fit indices. Fit indices pada SEM terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
71
SEM dengan mengukur model fit secara keseluruhan baik model structural
maupun model pengukuran secara bersamaan. Alat ukur pada Absolute Fit
1. Chi-Square (CMIN)
overall fit. Chi-Square ini bersifat sangat sensitif terhadap besarnya sampel
yang digunakan. Bila jumlah sampel yang digunakan cukup besar yaitu
lebih dari 200 sampel, maka chi-square harus di dampingi oleh alat uji
lainnya. Model yang diuji akan dipandang baik atau memuaskan bila nilai
baik model itu dan diterima berdasarkan probabiltas (p) dengan cut off value
sebesar p>0,05. Sampel yang terlalu kecil (kurang dari 50) maupun sampel
yang terlalu besar akan sangat mempengaruhi chi-square. Oleh karena itu,
penggunaan chi-square hanya sesuai bila ukuran sampel adalah antara 100
dan 200. Bila ukuran sampel diluar rentang itu, uji signifikansi menjadi
kurang reliabel, maka pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya.
dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang
72
dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang
lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat
diterimanya model.
rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai 1,0 (perfect fit). Nilai yang tinggi
dalam indeks ini menunjukkan fit yang lebih baik. GFI yang diharapkan
adalah sebesar >0.95 dan nilai yang mendekati 0.1 menunjukkan very good
fit.
Indeks ini tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik
tingkat penerimaan model yang paling tinggi. Nilai CFI yang diharapkan
adalah sebesar ≥0,95. Dalam pengujian model, indeks TLI dan CFI sangat
model.
73
6. CMIN/DF
kelayakan sebuah model adalah seperti yang dirangkum dalam tabel III.8
berikut ini:
Goodness of Fit Indices Cut-Off Value Goodness of Fit Indices Cut-Off Value
Probabilitas ≥0,05
RMSEA ≤0,08
GFI ≥0,90
AGFI ≥0,90
CMIN/DF ≤2.00
TLI ≥0,95
CFI ≥0,95