0% found this document useful (0 votes)
28 views22 pages

Jurnal Dwiky Reza Sihotang 1904290012

This document summarizes a study on the effectiveness of sea mud and other organic materials on the chemical properties of Ultisol soil and the growth and yield of peanut plants (Arachis hypogaea L.). The study found that: 1) The addition of sea mud significantly improved the chemical properties of Ultisol soil such as phosphorus, potassium, magnesium, and pH levels. 2) Organic planting media containing combinations of cow manure and vermicompost also significantly improved soil nitrogen, potassium, and cation exchange capacity. 3) The interactions between sea mud additions and organic media had no significant effects on peanut plant growth, yield, or soil chemical properties.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
28 views22 pages

Jurnal Dwiky Reza Sihotang 1904290012

This document summarizes a study on the effectiveness of sea mud and other organic materials on the chemical properties of Ultisol soil and the growth and yield of peanut plants (Arachis hypogaea L.). The study found that: 1) The addition of sea mud significantly improved the chemical properties of Ultisol soil such as phosphorus, potassium, magnesium, and pH levels. 2) Organic planting media containing combinations of cow manure and vermicompost also significantly improved soil nitrogen, potassium, and cation exchange capacity. 3) The interactions between sea mud additions and organic media had no significant effects on peanut plant growth, yield, or soil chemical properties.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 22

EFEKTIVITAS PEMBERIAN LUMPUR LAUT DAN BEBERAPA

BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL


DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN KACANG
TANAH (Arachis hypogaea L.)

Dwiky Reza Sihotang 1), Rini Sulistiani 2), Surianto 3)


1)
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2)
Jalan Muchtar Basri No. 3 Medan
[email protected]
Dwiky Reza Sihotang

Abstract
Demand for peanuts increases every year along with the growth of Indonesia's
population. However, Indonesia still imports peanuts from outside to meet its
needs because domestic supplies are insufficient. Apart from nutrient deficiencies,
a lack of organic material can also cause a decrease in crop production when
planting peanut plants. Utilizing sea mud is one solution that can provide the
organic material needed by plants. The research was carried out on the LLDIKTI
Growth Center land area I Jalan Peratun No.1 Kenangan Baru, Percut Sei Tuan
District, Deli Serdang Regency. The research used a factorial Split Plot Design
(RPT) consisting of 2 factors and 3 replications 1. The main plot of sea mud (L)
consists of 4 levels: L0 : 0 gram/ Polybag L1 : 200 gram/ Polybag L2 : 400 gram/
Polybag L3 : 600 gram/ Polybag Sub plot of planting media (B) consists of 4
types: B0 : Ultisol 100% (Control) B1 : Ultisol 80% + Cow Manure 10% +
Vermicompost 10% B2 : Ultisol 60% + Cow Manure 15% + Vermicompost 25%
B3 : Ultisol 40% + Manure Cows 20% + Vermicompost 40% Sea mud has a
significant effect on the chemical properties of the soil, this is because one of the
materials that can be used as an alternative to increase the effectiveness of P
fertilization is sea mud. This is based on the fact that marine mud has the
potential for high availability, relatively high P content, and the ability to
increase P availability by neutralizing the influence of Al by increasing the pH. P
and P both come from the soil, namely sea dirt. Apart from that, marine mud is
still considered rubbish, so its use can reduce waste that can harm the
environment while increasing soil and plant productivity. On acid soil, especially
Ultisol soil, the effectiveness of P fertilization is quite poor. In Ultisol soils, the
effectiveness of P fertilization is often less than 10%. Up to 90% of P supply in
most marine mud has a significant effect on phosphorus parameters with (dose
600 g/polybag), potassium (minimum dose 222 g/polybag), magnesium (dose 600
g/polybag), pH (dose 600 g/polybag ), CEC (minimum dose 250 g/polybag) on the
chemical properties of ultisol soil. Organic planting media has a significant effect
on nitrogen and potassium parameters and cation exchange capacity in the ratio
(40% ultisol + 20% cow manure + 40% vermicompost). The interaction of the
two treatments had no significant influence on all growth and yield parameters of
peanut plants as well as the chemical properties of ultisol soil.

Keywords: Sea mud, Ultisol soil, Soil chemical properties

1
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

Abstrak
Permintaan kacang tanah meningkat setiap tahunnya seiring pertumbuhan penduduk
Indonesia, Namun, Indonesia masih mengimpor kacang tanah dari luar untuk memenuhi
kebutuhannya karena pasokan dalam negeri tidak mencukupi Selain kekurangan unsur hara,
kekurangan bahan organik juga dapat menyebabkan menurunnya produksi tanaman pada saat
menanam tanaman kacang tanah. Pemanfaatan lumpur laut menjadi salah satu solusinya dapat
menyediakan bahan organik yang dibutuhkan tanamanPenelitian dilaksanakan di lahan
Growth Center LLDIKTI wilayah I Jalan Peratun No.1 Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang, Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT)
faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan 1. Petak utama lumpur laut (L) terdiri dari 4
taraf: L0 : 0 gram/ Polybag L1 : 200 gram/ Polybag L2 : 400 gram/ Polybag L3 : 600 gram/
Polybag Anak petak media tanam (B) terdiri dari 4 jenis: B0 : Ultisol 100% (Kontrol) B1 :
Ultisol 80% + Pupuk Kandang Sapi 10% + Vermikompos 10% B2 : Ultisol 60% + Pupuk
Kandang Sapi 15% + Vermikompos 25% B3 : Ultisol 40% + Pupuk Kandang Sapi 20% +
Vermikompos 40% Lumpur laut berpengaruh nyata pada sifat kimia tanah, hal ini disebabkan
salah satu bahan yang dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan efektivitas pemupukan P
adalah lumpur laut. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa lumpur laut memiliki potensi
ketersediaan yang tinggi, kandungan P yang relatif tinggi, dan kemampuan untuk
meningkatkan ketersediaan P dengan menetralkan pengaruh Al dengan menaikkan pH. P dan
P sama-sama berasal dari tanah yaitu kotoran laut. Selain itu, lumpur laut masih dianggap
sebagai sampah sehingga pemanfaatannya dapat mengurangi limbah yang dapat
membahayakan lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman. Pada
tanah masam, khususnya tanah Ultisol, efektivitas pemupukan P cukup buruk. Di tanah
Ultisol, efektivitas pemupukan P seringkali kurang dari 10%. Hingga 90% pasokan P di
sebagian besar Lumpur laut berpengaruh nyata terhadap parameter fosfor dengan ( dosis 600
g/polybag) , kalium (dosis minimum 222 g/polybag), magnesium (dosis 600 g/polybag), pH
(dosis 600 g/polybag), KTK (dosis minimum 250 g/polybag) pada sifat kimia tanah ultisol.
Media tanam bahan organik berpengaruh nyata terhadap parameter nitrogen dengan kalium
dan kapasitas tukar kation dengan perbandingan (ultisol 40% + pupuk kandang sapi 20% +
vermikompos 40%). Interaksi kedua perlakuan memberikan pengaruh tidak nyata terhadap
semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah serta sifat kimia tanah ultisol.

Kata kunci: lumpur laut, tanah ultisol, sifat kimia tanah

PENDAHULUAN Agar tanaman kacang tanah dapat


Karena nilai gizinya yang tinggi, berkembang dan berproduksi secara
terutama kandungan protein dan lemaknya maksimal, kebutuhan unsur hara harus
yang tinggi, kacang tanah merupakan
terpenuhi. Jika kebutuhan nutrisi kacang
tanaman pangan yang bernilai ekonomi
tinggi. Permintaan kacang tanah tanah terpenuhi dan lingkungan sekitar
meningkat setiap tahunnya seiring dengan berada dalam kondisi ideal, yang keduanya
pertumbuhan penduduk Indonesia,
dapat dicapai melalui penggunaan
kebutuhan gizi masyarakat, keragaman
pangan, dan berkembangnya sektor pakan teknologi budidaya tanaman, maka kacang
dan pangan. Namun, Indonesia masih tanah akan tumbuh dan berkembang
harus mengimpor kacang tanah dari luar
dengan baik. Karena tanaman ini jarang
untuk memenuhi kebutuhannya karena
pasokan dalam negeri tidak mencukupi ditanam secara luas (sebagai tanaman
(Hamdalah dkk., 2017). sela), budidaya kacang tanah di Sumatera

2
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

Utara biasanya tidak dilakukan dengan organik berpengaruh dan berbeda nyata
baik dalam hal pengaturan kesuburan terhadap produksi kacang tanah.
tanah. Hal inilah yang menjadi salah satu Pemberian dosis pupuk organik yang
penyebab produksi tidak meningkat. Di semakin meningkat akan meningkatkan
Indonesia, jenis unggul mempunyai pertumbuhan dan hasil kacang tanah.
potensi hasil 3–4 t/ha polong kering. Oleh Serapan P tertinggi oleh tanaman diperoleh
karena itu, penting untuk memahami pada dosis vermikompos 30 ton/ha.
berbagai ciri kesuburan tanah untuk Pemberian Cascing 2,5 t/ha mampu
kacang tanah (Samosir, 2019). menggantikan penggunaan pupuk NPK
PH tanah ultisol adalah 4,5 dan (15-15-15) sebesar 25-75% tanpa
kejenuhan basa yang rendah (ditentukan mengurangi hasil produksi tanaman. Selain
oleh jumlah kation) adalah 35. Kejenuhan vermikompos jenis pupuk organik lainnya
Al dan Fe yang cukup tinggi seperti pupuk kandang sapi sangat
membahayakan tanaman dan menyebabkan berpengaruh besar terhadap pemenuhan
fiksasi P sehingga menurunkan kebutahan hara pada tanaman. Pupuk
ketersediaan unsur P. Kecuali horizon A kandang sapi merupakan pupuk organik
(bagian atas), yang sangat tipis, semua yang dapat memperbaiki struktur tanah,
horizon memiliki kandungan bahan organik meningkatkan daya pegang air, menambah
yang sedikit seperti yang ditunjukkan oleh unsur hara, meningkatkan kapasitas tukar
Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang relatif kation dan meningkatkan
rendah. Tanah ultisol rentan terhadap erosi mikroorganisme tanah karena mengandung
dan dapat menjadi penghalang di daerah C-organik yang tinggi, unsur hara yang
yang landai karena tidak mempunyai lengkap, mudah diperoleh dan murah
kemampuan menahan air dan stabilitas (Jeksen, 2014).
agregat tanah. Meskipun tergolong tanah Dengan menambahkan bahan
tidak subur karena rendahnya kadar bahan amelioran seperti kapur dan pupuk, tanah
organik, unsur hara, dan pH (kurang dari ultisol dapat menjadi lebih produktif.
5,5), tanah ultisol tetap dapat dieksploitasi Selain harganya yang mahal, kapur
untuk keperluan pertanian (Susilo dkk., pertanian sebagai bahan amelioran juga
2019). sulit didapat di lokasi, menurut Tim Pusat
Beberapa jenis pupuk organik dapat Penelitian Iklim Pertanian dan Tanah
digunakan untuk memenuhi kebutuhan (2017). Oleh karena itu, harus diganti
hara tanah. Perlakuan beberapa pupuk dengan pilihan lain. Pemanfaatan lumpur
3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

laut yang melimpah di sepanjang pantai penerapan bahan organik untuk menanam
Sumatera Utara menjadi salah satu kacang tanah, seperti penggunaan pupuk
pengganti kapur. Lumpur laut dapat organik dan lumpur laut dalam jumlah
meningkatkan pH dan kejenuhan basa yang berbeda. Teknik penerapan ini
tanah sekaligus memberikan kontribusi diharapkan.
unsur hara bagi tanah gambut karena METODE PENELITIAN
mengandung mineral P, K, Ca, Mg, dan
Media Lumpur Laut
Rataan
Na dalam jumlah tinggi (Rini dkk., 2021) Tanam L0 L1 L2 L3

Kandungan ion yang tinggi dan ……………….(cm)………………

B0 17.57 16.55 18.42 15.33 16.97


salinitas kotoran laut menjadikannya. B1 18.33 15.98 16.27 20.32 17.73
Sirkulasi air laut, aktivitas biologis, dan B2 20.62 18.97 16.83 20.17 19.15
B3 16.98 19.82 17.03 21.10 18.73
mineralisasi serta regenerasi nutrisi akibat
Rataan 18.38 17.83 17.14 19.23 18.14
pergerakan hewan dan pasokan dari darat
Penelitian dilaksanakan di lahan
semuanya berdampak pada distribusi
Growth Center LLDIKTI wilayah I Jalan
nutrisi dalam lumpur laut. Air laut
Peratun No.1 Kenangan Baru Kecamatan
memiliki rata-rata kandungan garam
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang,
terlarut sebesar 3,5%, namun konsentrasi
Sumatera Utara dengan ketinggian tempat
ini bervariasi menurut lokasi dan laju
± 26 mdpl. Penelitian dilaksanakan selama
penguapan. Meskipun proporsi relatif ion-
3 bulan mulai dari bulan April - Juni 2023.
ion utama terlarut bervariasi dari satu
Bahan yang digunakan adalah
tempat ke tempat lain, konsentrasinya
benih kacang tanah varietas Katana 1
tidak. Di daerah dekat laut, lumpur laut
(galur Mutan-6) tanah dengan ordo Ultisol,
telah lama dimanfaatkan untuk mengairi
pupuk kandangsapi, pupuk vermikompos
tanaman yang tahan terhadap salinitas.
dan lumpur laut. Alat yang digunakan
Karena kandungan garam tanah lebih besar
adalah polybag besar ukuran 45 cm x 50
dibandingkan sel akar, maka tanah akan
cm dengan volume 6 kg, ayakan, meteran
menarik air dari akar tanaman sehingga
bangunan, bambu, cangkul, timbangan,
menyebabkan tanaman layu dan akhirnya
timbangan analitik, alat tulis, kamera
mati. Selain osmosis, natrium (Na+) dan
handphone, wadah plastik, pisau, hand
klorin (Cl-) dari garam dapat
sprayer dan alat-alat lainnya yang
membahayakan tanaman dan berdampak
mendukung pelaksanaan penelitian.
buruk bagi tanah. Berdasarkan konsep ini,
penting untuk menerapkan teknik
4
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

Penelitian menggunakan Rancangan Petak perlakuan berpengaruh tidak nyata


Terpisah (RPT) faktorial yang terdiri dari 2 terhadap parameter tinggi tanaman. Data
faktor dan 3 ulangan yaitu: 1) Petak utama rataan tinggi tanaman 4 MST dapat dilihat
lumpur laut (L) terdiri dari 4 taraf: L0 : 0 pada Tabel 1.
gram/ Polybag, L1 : 200 gram/ Polybag, L2 Tabel 1. Tinggi Tanaman dengan Perlakuan
Lumpur Laut dan Media Tanam pada
: 400 gram/ Polybag, L3 : 600 gram/ Umur 4 MST
Polybag. 2) Anak petak media tanam (B)
Berdasarkan Tabel 1. Media tanam
terdiri dari 4 jenis: B0 : Ultisol 100%
berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi
(Kontrol), B1 : Ultisol 80% + Pupuk
tanaman pada umur 4 MST. Walaupun
Kandang Sapi 10% + Vermikompos 10%,
secara statistik belum memberikan respon,
B2 : Ultisol 60% + Pupuk Kandang Sapi
namun terlihat pada taraf perlakuan media
15% + Vermikompos 25%, B3 : Ultisol
tanaman yaitu (B0) 16,97 cm memiliki
40% + Pupuk Kandang Sapi 20% +
hasil terendah dibandingkan dengan (B2)
Vermikompos 40%.
memiliki hasil tertinggi untuk tinggi
Data hasil penelitian dianalisis
tanaman pada umur 4 MST. Hal ini
menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan
diyakini karena ada beberapa faktor yang
dilanjutkan dengan uji beda rataan
mempengaruhi perkembangan tanaman
menurut Duncan (DMRT), dengan model
antara lain faktor genetik dan lingkungan,
linear Rancangan Petak Terpisah (RPT)
sehingga pemberian berbagai kombinasi
adalah sebagai berikut : Yijk = µ + ρᵢ + αj
media tanam dengan bahan organik tidak
+ Ɛij + βk + (αβ)jk + Ɛijk.
terlalu berpengaruh terhadap tinggi
HASIL DAN PEMBAHASAN
tanaman. Menurut Masudah dkk., (2021)
Tinggi Tanaman (cm)
bahwa Pertumbuhan dan perkembangan
Berdasarkan hasil analisis sidik
tanaman mungkin paling baik bila berada
ragam (ANOVA) dengan Rancangan Petak
di lingkungan tumbuh yang ideal. Variabel
Terpisah (RPT) menunjukkan bahwa taraf
genetik dan lingkungan mempunyai
perlakuan lumpur laut dan media tanam
pengaruh yang signifikan terhadap
serta interaksi keduanya memberikan
pertumbuhan suatu tanaman. Kebanyakan
pengaruh tidak nyata terhadap parameter
tanaman berkembang secara berbeda
tinggi tanaman.
tergantung pada jumlah air yang mereka
Berdasarkan sidik ragam,
terima dan berapa banyak sinar matahari
perlakuan lumpur laut dan media tanam
yang mereka terima. Selain itu, telah
bahan organik dan interaksi kedua
diketahui bahwa iklim sekitar, durasi
3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

paparan, dan curah hujan di wilayah Pada parameter jumlah cabang


tempat tanaman tumbuh mempengaruhi perlakuan lumpur laut berpengaruh tidak
berbagai kualitas nutrisi tanaman. nyata namun dari data statistik juga terlihat
Jumlah Cabang ketidak stabilan pada hasil yang diperoleh
Taraf perlakuan lumpur laut dan seperti pada perlakuan taraf (L0) dan (L1)
media tanam serta interaksi keduanya memiliki hasil lebih tinggi dengan rata-rata
memberikan pengaruh yang tidak nyata 9,71 helai dibandingkan pada perlakuan
terhadap parameter jumlah cabang. (L3) memiliki hasil rata-rata 8,96 helai. Hal
Berdasarkan sidik ragam, perlakuan ini dikarenakan faktor pemberian dosis
lumpur laut dan media tanam bahan tinggi lumpur laut menghambat
organik dan interaksi kedua perlakuan pertumbuhan jumlah cabang pada
berpengaruh tidak nyata terhadap tanaman. Menurut Abdurrahman (2019)
parameter tinggi tanaman. Data rataan Salah satu bahan tambahan tanah yaitu
jumlah cabang 4 MST dapat dilihat pada lumpur laut mempunyai kemampuan untuk
Tabel 2. menaikkan pH tanah. Unsur hara tersedia
di dalam tanah sehingga tanaman dapat
langsung menyerapnya untuk pertumbuhan
dan perkembangan dengan meningkatkan
pH. Berdasarkan penelitian Marlina (2020)
Berdasarkan penelitian mengenai hal
tersebut, terjadi peningkatan
perkembangan dan hasil berbagai jenis
komoditas tanaman ketika memanfaatkan
lumpur laut di lahan gambut dan tanah
aluvial lainnya. Pemberian lumpur laut dan
Tabel 2. Jumlah Cabang dengan Perlakuan kotoran sapi pada tanaman jagung dapat
Lumpur Laut dan Media Tanam
pada Umur 4 MST meningkatkan kesuburan tanah,
Media Lumpur Laut
Rataan
Tanam L0 L1 L2 L3 meningkatkan produksi tanaman berbunga,
………....helai……….. dan meningkatkan bobot kering pucuk
B0 9.33 8.00 8.83 8.83 8.75
B1 10.00 8.83 9.50 8.17 9.13 tanaman melon. Kesuburan tanah dengan
B2 10.33 10.83 8.50 9.17 9.71 unsur hara rendah yang ditunjukkan
B3 9.17 11.17 8.67 9.67 9.67
Rataan 9.71 9.71 8.88 8.96 9.31
dengan naiknya pH tanah juga disebabkan
oleh adanya sejumlah kation yang terdapat
6
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

pada lumpur laut sehingga memperbaiki Berdasarkan Tabel 3. lumpur laut


sifat kimia dan biologi tanah. dan media tanam berpengaruh tidak nyata
Jumlah Polong Berisi per Sampel terhadap data jumlah polong berisi per
Perlakuan lumpur laut dan media sampel. Walaupun secara statistik belum
tanam serta interaksi keduanya memberikan hasil yang baik namun dapat
memberikan pengaruh yang tidak nyata dilihat bahwa data tertinggi pada perlakuan
terhadap parameter jumlah polong berisi lumpur laut terdapat pada (L3) memiliki
per sampel. Berdasarkan sidik ragam, hasil rata-rata 20,44 polong dibandingkan
perlakuan lumpur laut dan media tanam dengan (L0) memiliki hasil rata-rata 14,78
bahan organik dan interaksi kedua polong. Hal ini di duga akibat ginofora
perlakuan berpengaruh tidak nyata yang tidak mampu menembus tanah
terhadap parameter jumlah polong berisi dengan baik dikarenakan penggunaan
per sampel. Data rataan jumlah polong media tanam berupa polybag dan lumpur
berisi per sampel dapat dilihat pada Tabel laut yang mudah mengeras saat
3. kekurangan air mengakibatkan ginofora
susah menembus tanah dan yang mana
tidak semua cabang yang memiliki
ginofora terkena tanah. Faktor utama yang
mempengaruhi produksi tanaman kacang
tanah adalah jumlah polong. Jumlah
gynophores yang dapat menembus tanah
dan menghasilkan polong, bukan jumlah
bunga, yang menentukan jumlah polong
yang dihasilkan. Gynophor pada cabang
Tabel 3. Jumlah Polong Berisi per Sampel yang lebih tinggi tidak dapat mencapai
dengan Perlakuan Lumpur Laut tanah. Hal tersebut diperkuat oleh
dan Media Tanam Yumadela (2017), yang menyatakan
Media Lumpur Laut ginofora yang tertanam pada dahan bagian
Rataan
Tanam L0 L1 L2 L3
………....………..
atas tidak mampu menghasilkan polong
B0 16.37 16.67 16.33 18.21 16.89 karena tidak mampu menelan tanah.
B1 15.27 17.07 17.67 21.30 17.83
B2 12.87 16.20 16.93 21.30 16.83
Meskipun kondisi nutrisi yang tepat dan
B3 14.60 14.80 19.47 20.97 17.46 tingkat kelembapan yang relatif tinggi
Rataan 14.78 16.18 17.60 20.44 17.25
diperlukan untuk produksi polong, proses
3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

tersebut berpotensi gagal karena tidak nyata namun dari data statistik juga
melimpahnya air di lahan sekitarnya. terlihat ketidak stabilan pada hasil yang
Bobot Basah Polong per Sampel diperoleh seperti pada perlakuan taraf (B1)
Perlakuan lumpur laut dan media tanam dan (B2) memiliki hasil lebih tinggi
serta interaksi keduanya memberikan dengan rata-rata 81,90 gram dibandingkan
pengaruh yang tidak nyata terhadap pada perlakuan (B3) memiliki hasil rata-
parameter bobot basah polong per sampel. rata 83,20 gram. Hal ini dikarenakan
Berdasarkan sidik ragam, Komposisi media tanam tidak membantu
perlakuan lumpur laut dan media tanam berkembangnya kehidupan
bahan organik dan interaksi kedua mikroorganisme tanah, atau dengan kata
perlakuan berpengaruh tidak nyata lain membantu memperbaiki sifat biologis
terhadap parameter jumlah polong berisi tanah, seperti kurangnya komposisi pada
per sampel. Data rataan bobot basah pupuk kandang yaitu pada kadar berapa
polong per sampel dapat dilihat pada Tabel dosis harus ditambah lagi. Dengan
4. tercukupinya bahan organik dalam tanah
maka dapat meningkatkan daya ikat air
yang diperlukan oleh kacang tanah,
sehingga kebutuhan air bagi tanaman dapat
tercukupi. Menurut Haryati, (2015), Pupuk
kandang memiliki banyak manfaat, seperti
sebagai sumber unsur hara mikro, seperti
nitrogen, fosfor, dan kalium, yang penting
Tabel 4. Bobot Basah Polong per Sampel bagi pertumbuhan dan perkembangan
dengan Perlakuan Lumpur Laut tanaman, meningkatkan kapasitas tanah
dan Media Tanam dalam menahan air, dan mengandung
Media Lumpur Laut banyak organisme yang bekerja untuk
Rataan
Tanam L0 L1 L2 L3
………...gram (g).………..
menguraikan bahan organik tanah hingga
B0 82.02 72.85 87.90 83.46 81.56 berubah menjadi humus. Karena dapat
B1 77.67 73.52 81.74 94.78 81.93
B2 55.74 81.69 75.06 86.28 74.69
menyuplai unsur hara yang dibutuhkan
B3 82.02 72.85 87.90 83.46 83.20 tanaman dan memelihara kehidupan
Rataan 71.94 77.94 81.70 89.80 80.34
mikroorganisme tanah, pupuk kandang
Pada perlakuan media tanam data
terkadang dianggap sebagai pupuk
parameter bobot basah polong per sampel
lengkap. Karena sampah dan sisa tanaman
8
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

dapat diubah menjadi humus, yang dapat dilihat bahwa data tertinggi pada perlakuan
meningkatkan retensi air tanah dan lumpur laut terdapat pada (L3) memiliki
mempermudah akar tanaman menyerap hasil rata-rata 34,50 gram dibandingkan
nutrisi untuk pertumbuhan dan dengan (L0) memiliki hasil rata-rata 28,19
perkembangan, mikroorganisme sangat gram. Hal ini karena cara pengisian polong
penting untuk kesuburan tanah. berhubungan erat dengan berat kering
Bobot Kering Polong per Sampel polong. Bobot polong kering juga dapat
Perlakuan lumpur laut dan media meningkatkan hasil jika bobot polong
tanam serta interaksi keduanya basah dapat meningkatkan hasil. Menurut
memberikan pengaruh yang tidak nyata Prayoga (2020), bahwa tanah yang kaya
terhadap parameter bobot kering polong kalium menghasilkan kacang tanah
per sampel. Berdasarkan sidik ragam, berkualitas tinggi karena polongnya
perlakuan lumpur laut dan media tanam berkembang dengan sehat dan montok.
bahan organik dan interaksi kedua Polong tersebut akan berfungsi sebagai
perlakuan berpengaruh tidak nyata wilayah distribusi asimilasi setelah terisi.
terhadap parameter bobot kering polong Peningkatan bobot benih sebagian besar
per sampel. Data rataan bobot kering dicapai melalui penyerapan. Bila unsur
polong per sampel dapat dilihat pada Tabel fosfor ada maka pembentukan benih akan
5. lebih ideal. Unsur fosfor berperan dalam
Tabel 5. Bobot Kering Polong per Sampel produksi benih. Kekurangan fosfor
dengan Perlakuan Lumpur Laut menyebabkan banyak polong kosong, biji
dan Media Tanam keriput, dan badan biji kering dan
Media Lumpur Laut membusuk.
Rataan
Tanam L0 L1 L2 L3
………...gram (g).………..
Kandungan Nitrogen (%)
B0 27.35 30.08 27.18 35.58 30.05 Berdasarkan taraf perlakuan
B1 24.03 30.26 34.95 32.51 30.44
B2 29.31 34.87 33.57 34.66 33.10
lumpur laut serta interaksi keduanya
B3 32.08 32.84 34.47 35.27 33.67 memberikan pengarauh tidak nyata
Rataan 28.19 32.01 32.54 34.50 31.81
terhadap parameter kandungan hara
Berdasarkan Tabel 5. Lumpur laut
Nitrogen (N). Berdasarkan data
dan media tanam berpengaruh tidak nyata
pengamatan kandungan unsur hara makro
terhadap data bobot basah polong per
Nitrogen (N) dengan perlakuan media
sampel. Walaupun secara statistik belum
tanam pada hasil analisis kandungan hara
memberikan hasil yang baik namun dapat
tanah memberikan hasil berpengaruh nyata
3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

terhadap kandungan hara nitrogen pada


tanah. Data rataan kandungan hara
nitrogen dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Kandungan Nitrogen (N) pada
Tanah dengan Perlakuan Lumpur
Laut dan Media Tanam
Media Lumpur Laut
Rataan
Tanam L0 L1 L2 L3
………....Persen (%)………..
B0 4.98 4.84 5.78 6.38 5.49b
B1 5.62 5.96 6.92 6.45 6.24ab
Gambar 1. Hubungan Kandungan Nitrogen
B2 5.68 6.24 7.26 7.80 6.70ab pada Perlakuan Media Tanam
B3 6.11 6.47 6.22 8.00 6.75a
Rataan 5.60 5.88 6.54 7.16 6.29
Berdasarkan Gambar 3. hubungan
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kandungan Nitrogen pada perlakuan media
kolom yang sama berbeda nyata menurut uji
DMRT 5%. tanam dapat dilihat bahwa perlakuan
Perlakuan media tanam berpengaruh komposisi beberapa media tanam memberi
nyata terhadap kandungan nitrogen pada tanah,
pengaruh nyata terhadap jumlah unsusr
hal ini disebabkan karena ketersediaan bahan
organik yang tinggi pada komposisi media hara nitrogen pada tanah dengan hasil
tanam yang diberikan pada setiap perlakuan. rataan tertinggi terdapat pada perlakuan
Hasil terbaik pada perlakuan media tanam
terdapat pada perlakuan (B3) dengan dosis (B3) 6,75% dan berbeda tidak nyata pada
komposisi perlakuan media tanam Ultisol 40% perlakuan (B2) 6,70 % dan (B1) 6,24%
+ Pupuk Kandang Sapi 20% + Vermikompos
40% dengan rataan 6,75% berbeda tidak nyata akan tetapi berbeda nyata dengan
pada perlakuan (B2) dengan rataan 6,70% perlakuan (B0) 5,49% atau kontrol yang
dan (B1) 6,24%. Namun berbeda nyata tanpa diberikan komposisi media tanam
pada perlakuan (B0) dengan rataan 5,49
lainnya. Perlakuan media tanam pada
yang memiliki kandungan unsur hara
nitrogen terendah. Histogram hubungan tanah berpengaruh nyata diakibatkan
persentase jumlah unsur hara nitrogen kandungan bahan organik yang tersedia
dengan perlakuan media tanam terdapat
pada masing-masing komposisi media
pada (Gambar 1).
tanam dengan taraf yang berbeda dalam
merubah sifat fisik tanah dan terutama
pada sifat kimia tanah. Menurut Mustamu
(2022) Kesuburan fisik, kimia, dan
biologis tanah semuanya tercipta dengan
bantuan bahan organik. Selain sebagai
sumber energi dan makanan bagi mikroba

10
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

tanah, bahan organik merupakan zat yang Rataan 3.18b 3.76ab 4.45ab 5.27a 4.17
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada
membantu menjaga kestabilan agregat kolom yang sama berbeda nyata menurut uji
DMRT 5%.
tanah dan merupakan sumber unsur hara Pada perlakuan lumpur laut
bagi tanaman, khususnya nitrogen. Selain berpengaruh nyata terhadap kandungan
bahan organik tanah, pH tanah juga phosfor pada tanah, hal ini disebabkan
mempengaruhi jumlah N dalam tanah. karena meningkatnya pH pada tanah yang
Tanah sawah yang dimanfaatkan memiliki mempengaruhi kandungan fosfor pada
pH yang sedikit asam. Nitrogen dapat tanah karena semakin tinggi pH pada tanah
diakses oleh tanaman sebagai nitrat jika ultisol maka kandungan fosfor akan
pH larutan tanah meningkat di atas 5,5. meningkat mengingat tanah ultisol
Kandungan Fosfor (%) merupakan jenis tanah yang memiliki pH
Berdasarkan taraf perlakuan media rendah dan kandungan P-tersedia sedikit.
tanam serta interaksi keduanya Hasil terbaik pada perlakuan lumpur laut
memberikan pengarauh tidak nyata terdapat pada perlakuan (L3) dengan dosis
terhadap parameter kandungan hara fosfor. taraf perlakuan yaitu 600 g/polybag
Berdasarkan data pengamatan kandungan dengan rataan 5,27% berbeda tidak nyata
unsur hara makro fosfor dengan perlakuan pada perlakuan (L2) dengan rataan 4,45%
lumpur laut pada hasil analisis kandungan dan (L1) 3,76%. Namun berbeda nyata
hara tanah memberikan hasil berpengaruh pada perlakuan (L0) dengan rataan 3,18%
nyata terhadap kandungan hara phosfor yang memiliki kandungan unsur hara
pada tanah. Data rataan kandungan hara phosfor terendah. Grafik hubungan
nitrogen dapat dilihat pada Tabel 7. persentase kandungan unsur hara phosfor
dengan perlakuan lumpur laut terdapat
pada (Gambar 2).

Tabel 7. Kandungan Fosfor pada Tanah


dengan Perlakuan Lumpur Laut
dan Media Tanam
Media Lumpur Laut
Rataan
Tanam L0 L1 L2 L3
………....Persen (%)………..
B0 2.93 3.11 4.79 4.66 3.87
B1 3.06 3.52 4.29 5.40 4.07
B2 2.95 4.25 4.25 5.34 4.20
B3 3.80 4.15 4.45 5.69 4.52

3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

Gambar 2. Hubungan Kandungan Fosfor pemanfaatannya dapat mengurangi limbah


dengan Perlakuan Lumpur yang dapat membahayakan lingkungan
Laut sekaligus meningkatkan produktivitas
Berdasarkan gambar 2. Kandungan tanah dan tanaman. Pada tanah masam,
fosfor pada tanah dengan perlakuan khususnya tanah Ultisol, efektivitas
lumpur laut membentuk hubungan linear pemupukan P cukup buruk. Di tanah
positif y = 3,1846 + 0.0025x dengan Ultisol, efektivitas pemupukan P seringkali
persamaan nilai R = 1, maka rata-rata kurang dari 10%. Hingga 90% pasokan P
kandungan fosfor sebesar 3,18% akan di sebagian besar tanah masam tidak larut
meningkat sebanyak 0,0025 kali setiap dan tidak dapat diserap tanaman. Menurut
penambahan dosis lumpur laut. Semakin Darma dkk., (2021) yang menyatakan
tinggi taraf pemberian lumpur laut yang bahwa pengikatan P dan kelarutan Al yang
digunakan maka akan menunjukkan tinggi, tanaman tidak dapat mengakses
pengaruh nyata. Kandungan unsur hara unsur hara ini dan tidak memperoleh
pada lumpur laut sudah tercukupi untuk banyak manfaat dari penambahan P.
proses pembentukkan sifat kimia tanah Peningkatan jumlah P yang dapat diserap
pada hara P sehingga dengan perlakuan L3 tanaman dari perlakuan menunjukkan
(5,27%) sudah menunjukkan hasil yang bahwa penggunaan lumpur laut
nyata. meningkatkan efektivitas P. pemupukan.
Lumpur laut berpengaruh nyata Dengan pemberian lumpur laut, efisiensi
pada sifat kimia tanah, hal ini disebabkan kandungan P dapat ditingkatkan dengan
salah satu bahan yang dapat dijadikan menaikkan pH sehingga terjadi pertukaran
alternatif untuk meningkatkan efektivitas Aluminium (Al-dd) yang mengikat P
pemupukan P adalah lumpur laut. Hal ini menjadi lebih rendah.
didasarkan pada kenyataan bahwa lumpur
laut memiliki potensi ketersediaan yang
tinggi, kandungan P yang relatif tinggi,
Kandungan Kalium (%)
dan kemampuan untuk meningkatkan
Perlakuan lumpur laut dan media
ketersediaan P dengan menetralkan
tanam memberikan interaksi tidak nyata
pengaruh Al dengan menaikkan pH. P dan terhadap parameter kandungan hara
P sama-sama berasal dari tanah yaitu Kalium (K). Berdasarkan data pengamatan
kotoran laut. Selain itu, lumpur laut masih kandungan unsur hara makro Kalium (K)
dengan perlakuan lumpur laut dan media
dianggap sebagai sampah sehingga
tanam pada hasil analisis kandungan hara
12
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

tanah memberikan pengaruh nyata Gambar 3. Hubungan Kandungan Kalium


terhadap kandungan hara kalium pada dengan Perlakuan Lumpur
tanah. Data rataan kandungan hara Laut
nitrogen dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan Gambar 3. Kandungan
Tabel 8. Kandungan Kalium pada Tanah kalium pada tanah dengan perlakuan
dengan Perlakuan Lumpur Laut lumpur laut membentuk hubungan
dan Media Tanam kuadratik negatif dengan persamaan y =
Media Lumpur Laut
Tanam L0 L1 L2 L3
Rataan 9x10-6 x2 + 0.0004x + 5.9381 dengan nilai
………....Persen (%)……….. R2 = 0,9915 . Menunjukkan bahwa
B0 5.78 6.18 6.75 8.96 6.92b pemberian lumpur laut sebesar 222
B1 6.03 6.57 7.50 9.27 7.34ab g/polybag menghasilkan kandungan
B2 6.04 6.47 7.56 9.60 7.42ab kalium sebesar 6,6%
B3 5.68 6.93 7.63 10.00 7.56a
Karena hidrasi dan pelarutan yang
Rataan 5.88b 6.54ab 7.36ab 9.46a 7.31
disebabkan oleh curah hujan (penyiraman)
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada
kolom yang sama berbeda nyata menurut uji bertanggung jawab atas proses mineralisasi
DMRT 5%.
kalium, lumpur laut mempunyai dampak
Pada perlakuan lumpur laut
yang signifikan terhadap kandungan unsur
berpengaruh nyata terhadap kandungan
hara kalium dalam tanah. Menurut
kalium pada tanah, hal ini disebabkan
Komariah (2018) yang menyatakan bahwa
kandungan mineral yang termineralisasi
Material yang terbawa air hujan dari
oleh tanah dengan cepat sehingga
sungai akibat pengikisan tanah atau
membentuk kandungan hara K pada tanah.
pengikisan yang terbawa ke laut dan
Hasil terbaik pada perlakuan lumpur laut
melalui pengendapan merupakan sumber
terdapat pada perlakuan (L3) dengan dosis
lumpur laut. Curah hujan sangat penting
taraf perlakuan yaitu 600 g/polybag
untuk proses mineralisasi, yaitu untuk
dengan rataan 9,46% berbeda tidak nyata
hidrasi mineral primer. Mineral ortoklas
pada perlakuan (L2) dengan rataan 7,36%
dapat dipecah menjadi larutan kalium
dan (L1) 6,54%. Namun berbeda nyata
pada perlakuan (B0) dengan rataan 5,88 % hidroksida melalui proses mineralisasi
yang dibantu oleh hujan dan pasokan
yang memiliki kandungan unsur hara
kalium dalam tanah.
kalium terendah. Grafik hubungan
persentase kandungan unsur hara phosfor
dengan perlakuan lumpur laut terdapat
pada (Gambar 3).

Gambar 4. Hubungan Kandungan Kalium


dengan Perlakuan Media
Tanam
Berdasarkan Gambar 4. Dapat dilihat
bahwa perlakuan komposisi beberapa
3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

media tanam memberi pengaruh nyata dalam larutan tanah. Namun karena nilai
terhadap jumlah unsur hara kalium pada Eh yang sangat rendah, kekurangan K
tanah dengan hasil rataan tertinggi terdapat mungkin terjadi pada tanah yang
pada perlakuan (B3) 7,56% dan berbeda drainasenya tidak memadai. Hal ini
tidak nyata pada perlakuan (B2) 7,42 % disebabkan karena kemampuan oksidasi
dan (B1) 7,34% akan tetapi berbeda nyata akar pada daerah rizosfer sangat rendah
dengan perlakuan (B0) 6,92% atau kontrol dan terdapat penimbunan asam-asam
yang tanpa diberikan komposisi media organik dalam larutan tanah sehingga
tanam lainnya. Perlakuan media tanam dapat menghambat serapan K oleh akar.
pada tanah berpengaruh nyata diakibatkan Oleh karena itu, komposisi media tanam
oleh komposisi media tanam yang mampu yang tepat sangat penting untuk mengikat
menyerap dan mengikat air dengan baik air dan mencegah erosi tanah yang dapat
sehingga mengakibatkan pH pada tanah menguras kandungan unsur hara K dalam
meningkat dan menyebabkan kandungan tanah. Tanah ultisol yang memiliki kadar
unsur hara pada tanah bertambah dengan pH rendah sehingga dapat mengikat
baik terutama pada unsur hara K. Menurut mineral khususnya unsur hara K, dapat
Yuniarti dkk., (2016) langkah-langkah meningkatkan pH dalam tanah selain itu
pengolahan tanah yang ketat berupa media tanam juga dapat mengikat air
penimbunan dan penggemburan yang secara efektif.
sering dilakukan setelah pengolahan media Magnesium (%)
tanam di areal tanam juga menyebabkan Perlakuan media tanam dan interaksi
keadaan tanah menjadi semakin reduktif. keduanya memberikan hasil tidak nyata
Ketika tanah diisi setelah pengolahan, terhadap parameter kandungan hara
sifat fisikokimia tanah berubah akibat Magnesium (Mg). Berdasarkan data
penyerapan dan pengikatan air, sehingga pengamatan kandungan unsur hara makro
pengikatan menjadi kurang optimal. Magnesium (Mg) dengan perlakuan
Penimbunan akan meningkatkan kelarutan lumpur lautp pada hasil analisis kandungan
Fe2+ dan Mn2+ dengan meningkatkan hara tanah memberikan hasil berpengaruh
reduksi potensial redoks (Eh) tanah. nyata terhadap kandungan hara magnesium
Penimbunan dapat meningkatkan pada tanah.
ketersediaan K tanah dengan mengganti K Tabel 9. Kandungan Magnesium pada
Tanah dengan Perlakuan Lumpur
yang diserap oleh tanah liat dengan kation-
Laut dan Media Tanam
kation ini, sehingga melepaskan K ke
14
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

Media Lumpur Laut


Rataan
Tanam L0 L1 L2 L3
………....Persen (%)………..
B0 2.31 2.44 2.52 2.90 2.54
B1 2.27 2.80 2.61 3.43 2.78
B2 2.33 2.78 2.75 2.80 2.67
B3 2.54 2.67 2.93 3.13 2.82
Rataan 2.36b 2.67ab 2.70ab 3.07a 2.70
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada
kolom yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT
5%.
Pada perlakuan lumpur laut Gambar 5. Hubungan Kandungan Lumpur
berpengaruh nyata terhadap kandungan Laut Terhadap Magnesium
Tanah
magnesium pada tanah, hal ini diduga
karena terjadinya peningkatan serapan Mg Berdasarkan gambar 5. dapat dilihat

yang disebabkan oleh semakin bahwa kandungan unsur hara magnesium

menurunnya ketersedian K dalam tanah dengan pemberian lumpur laut membentuk

akibat proses pemamnenan yang hubungan linear positif y = 2.3945+

menyebabkan kerusakan kandungan hara 0.0009x dengan persamaan nilai R =

pada tanah. Hasil terbaik pada perlakuan 0.9253. Menunjukkan rata-rata kandungan

lumpur laut terdapat pada perlakuan (L3) magnesium sebesar 2,39% dan akan

dengan dosis taraf perlakuan yaitu 600 meningkat sebanyak 0,9253 kali setiap

g/polybag dengan rataan 3,07% berbeda penambahan dosis lumpur laut.

tidak nyata pada perlakuan (L2) dengan Aplikasi lumpur laut berpengaruh nyata

rataan 2,70% dan (L1) 2,67%. Namun terhadap kandungan hara magnesium pada

berbeda nyata pada perlakuan (B0) dengan tanah, hal ini diduga karena terjadinya

rataan 2,36% yang memiliki kandungan peningkatan serapan Mg yang disebabkan

unsur hara magnesium terendah. Grafik oleh semakin menurunnya ketersedian K

hubungan persentase kandungan unsur dalam tanah akibat proses pemamnenan

hara phosfor dengan perlakuan lumpur laut yang menyebabkan kerusakan kandungan

terdapat pada (Gambar 5). hara pada tanah. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Handayani, (2016) Rasio
Ca:Mg:K mempengaruhi jumlah
magnesium dan kalsium yang diserap,
begitu pula sebaliknya. Meningkatnya
kadar klorofil berdampak langsung pada
cara asimilasi unsur hara Mg; ketika

3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

fotosintesis meningkat sebagai respons (L0) dengan rata-rata 1,21%.(sedang) Hal


terhadap peningkatan kadar klorofil, ini disebabkan pelapukan sisa tanaman
penyerapan nutrisi juga meningkat. Secara merupakan sumber utama kandungan C
umum pengaruh unsur hara K terhadap organik dan ketersediaannya di dalam
kandungan Mg pada tanah sangan tanah. Banyaknya bahan organik dalam
berssinggungan semakin tinggi kandungan tanah ditunjukkan dengan kandungan C
K pada tanah maka nilai Mg akan rendah organik tanah. Hal ini sama dengan
begitu juga sebaliknya. pendapat Rondonuwu, (2021), bahwa
C-Organik (%) Istilah "C-organik" mengacu pada kondisi
Perlakuan lumpur laut serta media bahan organik tanah. Karena batuan dan
tanam dan interaksi keduanya memberikan mineral garam masih merupakan mayoritas
hasil tidak nyata terhadap parameter pasokan sedimen, jumlah bahan organik
kandungan hara C-Organik. yang ada dalam lumpur laut yang
Tabel 10. Kandungan C-Organik pada dimanfaatkan masih sedikit.
Tanah dengan Perlakuan Lumpur Potensial Hidrogen (pH)
Laut dan Media Tanam Perlakuan media tanam serta interaksi
Media Lumpur Laut
Rataan keduanya memberikan pengarauh tidak
Tanam L0 L1 L2 L3
………....Persen (%)……….. nyata terhadap parameter pH pada tanah.
B0 1.10 1.26 1.27 1.80 1.36
Berdasarkan data pengamatan pH dengan
B1 1.34 1.18 1.64 1.64 1.45
B2 1.14 1.29 1.87 1.43 1.43 perlakuan lumpur laut pada hasil analisis
B3 1.25 1.50 1.93 1.34 1.51
kandungan hara tanah memberikan hasil
Rataan 1.21 1.31 1.68 1.55 1.44
berpengaruh nyata terhadap kandungan pH

Berdasarkan Tabel 7. Lumpur laut tidak pada tanah.

berpengaruh nyata terhadap kandungan


unsur hara C-Organik pada tanah pada
setiap taraf perlakuannya. Walaupun
secara statistik belum memberikan hasil
yang signifikan, namun terlihat pada Tabel 11. Kandungan pH pada Tanah
dengan Perlakuan Lumpur Laut
peningkatan pada setiap perlakuannya dan Media Tanam
yaitu hasil tertinggi terdapat pada taraf Media Lumpur Laut
Rataan
perlakuan (L2) dengan rata-rata 1,68% Tanam L0 L1 L2 L3
………....Persen (%)………..
(sedang) dan hasil terendah terdapat pada B0 5.60 6.09 6.27 6.08 5,95

16
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

B1 5.50 5.90 6.00 6.42 5.96


B2 5.47 6.03 6.34 6.69 6.13
B3 5.16 5.88 6.32 6.80 6.04
Rataan 5.43b 5.98ab 6.23ab 6.50a 6.03
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada
kolom yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT
5%.
Pada perlakuan lumpur laut
berpengaruh nyata terhadap kandungan
pH pada tanah, hal ini diduga Sejumlah
besar H+ dalam Ultisol dinetralkan oleh
Gambar 6. Hubungan Kandungan pH
ion OH- yang dihasilkan oleh hidrolisis
dengan Perlakuan Lumpur Laut
kation basa (khususnya Ca) yang ada
Berdasarkan gambar 6 . dapat dilihat
dalam lumpur laut, itulah sebabnya
bahwa kandungan pH dengan pemberian
pemberian lumpur laut menyebabkan
lumpur laut membentuk hubungan linear
kenaikan pH. Ketika jumlah dosis lumpur
positif y = 5.4465 + 0.0028x dengan
laut meningkat, nilai pH meningkat lebih
persamaan nilai R = 0,9929. Menunjukkan
cepat. Produksi ion OH- meningkat seiring
rata-rata kandungan pH sebesar 5,4 dan
dengan bertambahnya jumlah dosis lumpur
akan meningkat sebanyak 0,0028 kali
laut. Hasil terbaik pada perlakuan lumpur
setiap penambahan dosis lumpur laut.
laut terdapat pada perlakuan (L3) dengan
Karena lumpur laut mengandung
dosis taraf perlakuan yaitu 600 g/polybag
banyak ion OH-, yang terbentuk melalui
dengan rataan 6,50 berbeda tidak nyata
persamaan kimia berikut ketika lumpur
pada perlakuan (L2) dengan rataan 6,23
laut dimasukkan ke dalam tanah, kotoran
dan (L1) 5,98. Namun berbeda nyata pada
laut sangat mempengaruhi pH tanah. Ca2+
perlakuan (B0) dengan rataan 5,95 yang
HCO3- + OH- tercipta ketika CaCO3 +
memiliki kandungan pH terendah. Grafik
H2O. Ion OH- tercipta sebagai hasil
hubungan persentase kandungan unsur pH
hidrolisis ini, sehingga meningkatkan pH.
dengan perlakuan lumpur laut terdapat
Peningkatan dosis lumpur laut akan
pada (Gambar 8).
membuat perubahan pH lebih terlihat.
Lumpur laut memiliki kapasitas netralisasi
yang tinggi karena adanya kation basa
seperti Ca dan Mg Sarjono, (2021). Al-DD
turun setelah mendapat perlakuan lumpur

3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

laut, dan penurunannya semakin besar Kapasitas Tukar Kation (KTK)


ketika dosis lumpur laut semakin tinggi. Perlakuan lumpur laut dan media
Berdasarkan Tabel 8, media tanam tanam terhadap interaksi keduanya
berpengaruh tidak nyata terhadap memberikan pengarauh tidak nyata
parameter pH pada tanah. Walaupun terhadap parameter Kapasitas Tukar
secara statistik belum memberikan respon, Kation (KTK). Berdasarkan data
namun terlihat ada peningkatan pada setiap pengamatan kapasitas tukar kation dengan
perlakuannya, tanah sampel yang memiliki perlakuan lumpur laut dan media tanam
pH awalnya masam yaitu sekitar 4,13 naik pada hasil analisis kandungan hara tanah
hingga rata-rata tertinggi pada 6,04 akibat memberikan hasil berpengaruh nyata
pemberian beberapa jenis media tana terhadap kapasitas tukar kation pada tanah.
berupa bahan organik. Menurut standar Tabel 12. Kapasitas Tukar Kation pada
kualitas kimia tanah, proporsi C-organik Tanah dengan Perlakuan
Lumpur Laut dan Media Tanam
tanah dinilai sangat rendah, pH tanah Media Lumpur Laut
Rataan
Tanam L0 L1 L2 L3
dinilai asam, kandungan Ca tanah dinilai
………....Persen (%)………..
rendah, dan Mg, K, dan Na dinilai sedang. B0 16.13 17.53 18.19 22.49 18.58b

Hal ini sesuai dengan pendapat B1 16.14 17.97 18.23 22.77 18.78ab
B2 16.77 18.10 19.15 22.92 19.24ab
Rismaneswati dkk., (2019) bahwa Tanah B3 17.03 17.80 19.12 23.59 19.39a

ultisol memiliki kandungan organik yang Rataan 16.52b 17.85ab 18.67ab 22.94a 19.00
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada
rendah, pH rendah, dan sedikit unsur hara. kolom yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT
5%.
Karakteristik kimia lainnya, seperti KTK
Pada perlakuan lumpur laut
tanah dan kejenuhan basa, masing-masing
berpengaruh nyata terhadap parameter
dikategorikan sedang dan rendah. Hal ini
kapasitas tukar kation pada tanah, hal ini
dikarenakan tanah Ultisol memiliki
diduga lumpur laut membantu
kandungan unsur hara yang rendah
pembentukan sifat fisik tanah yaitu
sehingga menurunkan kejenuhan basa.
menjadi lebih liat sehingga meningkatkan
Oleh karena itu, perlu dilakukan
KTK pada tanah semakin liat jenis tanah
penambahan bahan organik ke dalam tanah
maka KTK pada tanah akan meningkat.
untuk meningkatkan unsur hara, terutama
Ketika dosis lumpur laut meningkat, nilai
pH karena mempunyai pengaruh yang
KTK meningkat drastis. Banyaknya
signifikan terhadap perubahan sifat kimia
lumpur laut dalam tanah mempengaruhi
tanah.
nilai kejenuhan basa sehingga

18
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

menyebabkan tergantinya kation-kation kandungan KTK pada tanah sebesar


yang terikat atau terserap oleh koloid tanah 16,34%.
oleh kation-kation lain. Hasil terbaik pada Lumpur laut pada parameter KTK
perlakuan lumpur laut terdapat pada berpengaruh nyata, hal ini disebabkan
perlakuan (L3) dengan dosis taraf lumpur laut membantu perubahan sifat
perlakuan yaitu 600 g/polybag dengan fisik tanah yang awalnya berpasir berubah
rataan 22,94 me berbeda tidak nyata pada menjadi liat sehingga meningkatkan KTK
perlakuan (L2) dengan rataan 18,67 me dan pada tanah, semakin liat tanah maka bahan
(L1) 17,85 me. Namun berbeda nyata pada organik dan KTK tanah akan meningkat.
perlakuan (B0) dengan rataan 16,52 me Selain itu lumpur laut juga membantu
yang memiliki kandungan KTK terendah. pembentukan unsur hara mikro yang
Grafik hubungan persentase kandungan membantu peningkatan KTK pada tanah
KTK dengan perlakuan lumpur laut ultisol. Hal ini sesuai dengan pernyataan
terdapat pada (Gambar 7). Sudaryono, (2019) Dibandingkan dengan
tanah dengan konsentrasi liat rendah
(tanah berpasir), tanah dengan kandungan
liat/koloid lebih tinggi atau kandungan
bahan organik lebih tinggi mempunyai
KTK lebih tinggi. Lebih banyak unsur hara
yang dapat diserap dan disediakan oleh
tanah dengan KTK tinggi dibandingkan

Gambar 7. Hubungan Kandungan KTK dengan tanah dengan KTK rendah. Unsur

dengan Perlakuan Lumpur Laut hara ini tidak mudah hilang atau tersapu

Berdasarkan Gambar 7 . dapat dilihat oleh air karena merupakan bagian dari

bahwa kandungan KTK dengan pemberian kompleks serapan tanah. KTK yang lebih

lumpur laut membentuk hubungan besar terlihat pada tanah yang kaya akan

kuadratik negatif dengan persamaan y= lempung atau tanah dengan bahan organik

= 2x10-6x2 - 0.001x + 16.715 dengan tinggi dibandingkan dengan tanah berpasir

persamaan nilai R = 0.9661 semakin tinggi atau tanah dengan bahan organik rendah.

pemberian lumpur laut maka akan


menunjukkan pengaruh nyata. Persamaan
diatas menunjukkan pemberian lumpur
laut sebesar 250 g/polybag menghsilkan
3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

besar terlihat pada tanah dengan lebih


banyak bahan organik dibandingkan pada
tanah dengan sedikit bahan organik. KTK
tanah juga dipengaruhi oleh jenis mineral
lempung yang ada; misalnya, tanah yang
mengandung montmorillonit memiliki
KTK lebih tinggi dibandingkan tanah yang
Gambar 8. Hubungan Kandungan KTK
mengandung kaolinit. Tanah yang
dengan Perlakuan Media
mengandung mineral lempung kaolinit
Tanam
disebut ultisol. Hal inilah yang menjadi
Berdasarkan Gambar 8. Hubungan
salah satu faktor penyebab buruknya KTK
Kandungan Kapasitas Tukar Kation pada
pada ultisol.
Perlakuan Media Tanam dapat dilihat
KESIMPULAN
bahwa perlakuan komposisi beberapa
1. Lumpur laut berpengaruh nyata
media tanam memberikan pengaruh nyata
terhadap parameter fosfor dengan (
terhadap kandungan KTK pada tanah
dosis 600 g/polybag) , kalium (dosis
dengan hasil rataan tertinggi terdapat pada
minimum 222 g/polybag), magnesium
perlakuan (B3) 19,36 me dan berbeda tidak
(dosis 600 g/polybag), pH (dosis 600
nyata pada perlakuan (B2) 19,24 me dan
g/polybag), KTK (dosis minimum 250
(B1) 18,78 me akan tetapi berbeda nyata
g/polybag) pada sifat kimia tanah
dengan perlakuan (B0) 18,58 me atau
ultisol.
kontrol yang tanpa diberikan komposisi
2. Media tanam bahan organik
media tanam lainnya. Perlakuan media
berpengaruh nyata terhadap parameter
tanam pada tanah berpengaruh nyata
nitrogen dengan kalium dan kapasitas
diakibatkan KTK tanah sangat di
tukar kation dengan perbandingan
pengaruhi oleh fraksi liat dan kandungan
(ultisol 40% + pupuk kandang sapi
bahan organik tanah. Menurut Amri
20% + vermikompos 40%).
dkk.,(2017) Gugus fungsi pada bahan
3. Interaksi kedua perlakuan memberikan
organik berpotensi menambah muatan
pengaruh tidak nyata terhadap semua
negatif tanah. Kapasitas tukar kation tanah
parameter pertumbuhan dan hasil
ditingkatkan oleh kemampuan muatan
tanaman kacang tanah serta sifat kimia
negatif bahan organik untuk menukar
tanah ultisol.
kation di dalam tanah. KTK yang lebih

20
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian UMSU Vol 1, No 1, Agustus 2023, Halamn 1-22

DAFTAR PUSTAKA Rini, Hadari dan S. Denah. 2021.


Pemanfaatan Lumpur Laut Sebagai
Abdurahman, T., Y. Ogei dan Radian.
Alternatif Pengganti Kapur terhadap
2019. Pengaruh Lumpur Laut
Serapan Unsur Hara P, K dan Hasil
terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada
Tanaman Bawang Merah pada
Tanah Alluvial. Jurnal Fakultas
Tanah Gambut. Jurnal Pertanian.
Pertanian Universitas Tanjungpura
Fakultas Pertanian. Universitas
Pontianak.
Tanjung Pura.
Rismaneswati, J. Muhammad., P. H.
Hamdalah, S., Siregar dan L. Mawarni. Yafet. 2019. Peningkatan Unsur Hara
2017. Pertumbuhan dan Produksi Fospor Tanah Ultisol Melalui
Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Pemberian Pupuk Kandang, Kompos
Dengan Beberapa Sistem Olah dan Pelet. Jurnal Ecosolum. Vol 8 (
Tanah dan dan Asosiasi Mikroba. 20), ISSN: 2252-7923.
Jurnal Agroekoteknologi Fakultas Rondonuwu, J. J., S. M. T. Meldi dan P.
Pertanian Universitas Sumatera Sriwanty. 2021. Kajian Nitrogen,
Utara . Vol.5(1) : 202-207. Fosfor, Kalium dan C-Organik pada
Tanah Berpasir Pertanaman Kelapa
Haryati, S. Rosita dan D. J. William. 2015. Desa Ranoketang Atas. Jurnal Soil
Respons Pertumbuhan dan Produksi Environmental. Vol (21) 3. ISSN :
Kacang Tanah (Arachis hypogaea 1412-9108.
L.) dengan Pemberian Pupuk
Kandang Ayam dan Pupuk NPK Samosir, O. M., R. G. Marpaung dan T.
(15:15:15). Jurnal Online Laia. 2019. Respon Kacang Tanah
Agroekoteknologi. Vol.3, No.1 : 52- (Arachis hypogaea L) terhadap
62. ISSN No. 2337- 6597. Pemberian Unsur Mikro.
Universitas Darma Agung. Medan.
Komariah, A. P. Dwi., S. Jauhari dan S. P.
Taufik. 2018. Pelindian Unsur Sarjono, A., D. Surya., Mulyadi dan
Kalium (K) Dan Natrium (Na) Fahrunsyah. 2021. Peningkatan
Material Vulkanik Hasil Erupsi Efisiensi Pemupukan Fosfor pada
Gunung Merapi 2010 (Simulasi Ultisol dengan Menggunakan
Laboratorium). Jurnal Ilmu-Ilmu Abu Terbang Batubara. Jurnal
Pertanian. Vol 29 (2). Tanah dan Sumberdaya Lahan. Vol
8 (1) Hal : 189-202. ISSN:2549-
Masudah, S., Fauziah., N. H. Titik dan F. 9793.
P. Abban. 2021. Pengaruh Faktor
Lingkungan terhadap Pertumbuhan Susilo, E., Parwit dan H. Pujiwati.
Beberapa Aksesi Dioscorea Alata L. 2017.Perbaikan Pertumbuhan dan
Terpilih Koleksi Kebun Raya Hasil Kacang Tanah di Tanah
Purwodadi. Jurnal Agro.Vol 8(1). Ultisol dengan Aplikasi Pupuk P
ISSN : 2407-7933. Dan K. J.Agritepa.Vol. 5(2):126-
136.
Prayoga, I. G., M. D. Eries dan D. M.
Afrizal. 2020. Uji Adaptasi Berbagai Yumadela, J dan H. Aprilia. 2017.
Genotipe Kacang Tanah Di Korelasi Pertumbuhan dan Hasil
Komposisi Media Tanam Tailing. Tanaman Kacang Tanah (Arachis
Jurnal Bioindustri. Vol 3 (1). ISSN: hypogaea L.) terhadap Konsentrasi
2654-5403. dan Frekuensi Pemberian Larutan
MOL (Mikroorganisme Lokal)
3
Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Vol. 1, No 1, Agustus 2023, Halaman 1-22

Bonggol Pisang Kepok (Musa


paradisiaca). Universitas Panca
Marga Probolinggo. ISSN 2355-195.
Yunianrti, A., J. Benny dan A. I.
Muhammad. 2016. Dinamika
Kalium Tanah dan Hasil Padi Sawah
(Oryza sativa L.) akibat Pemberian
NPK Majemuk dan Penggenangan
pada Fluvaquentic Epiaquepts.
Soilrens, Vol 14 (1).

22

You might also like