0% found this document useful (0 votes)
27 views7 pages

Patin

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 7

28

JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN


Safir et al. Journal of Fishery Science and Innovation
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
e-ISSN: 2502-3276
Vol. 7, No. 1, 28-34, Januari 2023
Vol. 7, No.1, 28-34, Januari 2023
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JSIPi

Pertumbuhan dan Rasio Konversi Pakan Ikan Pangasius


hypophthalmus; Sauvage, 1878) Diberi Pakan Terfermentasi dengan
Probiotik Dosis Berbeda
Growth and Feed Conversion Ratio Pangasius hypophthalmus; Sauvage, 1878)
Given Fermented Feed with Different Doses of Probiotics
Muhammad Safir 1)*), Muh. Armansyah1), Nur Hasanah1), Seftina Fifi Mangitung1)
1)
Program Studi Akuakultur, Jurusan Perikanan dan Kelauatan, Fakultas peternakan dan Perikanan, Universitas
Tadulako, Palu
Corresponding author*): [email protected]

ABSTRACT
This study was aimed to determine the effect of probiotic fermented feed with different doses on the growth and
feed conversion ratio of Pangasius hypophthalmus fish. The experiments tested were the doses of probiotics,
namely 0; 5; 7; and 9 mL per 100 g of feed. Each treatment was given four repeats and the placement of the
container was randomly designed complete. The results of the study showed that probiotic fermented feed with
different doses showed an effect (p<0.05) on the specific daily growth rate (SPDG), absolute weight gain
(AWG), feed conversion ratio (FCR) and efficiency of feed utilization (EFU) on fry P. hypophthalmus. High
SPDG, AWG, FCR, and EFU (p<0.05) were obtained with probiotic feed at a dose of 7 mL and 9 mL per 100 g
of feed. The survival of fry P. hypophthalmus for 56 days of rearing was 100%. High growth and low feed
conversion ratio in rearing fish P. hypophthalmus obtained in the treatment of fermented feed with probiotic dose
of 7 mL per 100 g of feed.
Keywords: Efficiency of feed utilization, survival rate, probiotics, raja lele.

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan terfermentasi probiotik dengan dosis berbeda
pada pertumbuhan dan rasio konversi pakan ikan Pangasius hypophthalmus. Percobaan yang diujikan adalah dosis
penggunaan probiotik yakni 0; 5; 7; dan 9 mL per 100 g pakan. Setiap perlakuan diberi masing-masing empat kali
ulangan dan peletakan wadah didesain secara acak lengkap. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan
terfermentasi probiotik dengan dosis berbeda menunjukkan pengaruh (p<0,05) pada laju pertumbuhan spesifik harian
(LPSH), pertambahan bobot mutlak (PBM), rasio konversi pakan (RKP) dan efisiensi pemanfaatan pakan (EPP)
pada benih ikan P. hypophthalmus. LPSH, PBM, RKP dan EPP yang tinggi (p<0,05) diperoleh diperlakuan pakan
probiotik dengan dosis 7 mL dan 9 mL per 100 g pakan. Kelangsungan hidup benih ikan P. hypophthalmus selama
56 hari pemeliharaan adalah 100%. Pertumbuhan yang tinggi dan rasio konversi pakan yang rendah dalam
pemeliharaan benih ikan P. hypophthalmus diperoleh pada perlakuan pemberian pakan terfermentasi dengan
probiotik dosis 7 mL per 100 g pakan.
Kata Kunci: Efisiensi pemanfaatan pakan, kelangsungan hidup, probiotik, raja lele.

DOI: 10.33772/jsipi.v7i1.161
Safir et al. 29
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 28-35, Januari 2023

PENDAHULUAN Acetobacter sp., yeast, dan juga Lactobacillus sp.,


(Ahmadi et al., 2012).
Benih ikan patin (Pangasius hypophthalmus) Beberapa peneliti membuktikan bahwa
adalah salah satu komoditi perikanan dari perairan pengaplikasian probiotik secara oral melalui pakan
tawar yang relatif digemari oleh banyak konsumen. menghasilkan performa pertumbuhan dan efisiensi
Hal tersebut dikarenakan komoditi ini selain pemanfaatan pakan yang lebih tinggi pada setiap
dagingnya gurih dan lembut, juga mengandung gizi organisme uji diantaranya Setiawati et al. (2013), di
berupa asam lemak omega (ω) 3, 6, dan 9, yang ikan patin yakni menggunakan probiotik merk Mina
berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh Pro® dengan dosis 0, 5, 10 dan 20 mL per kg pakan,
(Husin et al., 2017; Pandiangan, 2021; Poernomo et dihasilkan pertumbuhan dan pemanfaatan pakan
al., 2015). Selanjutnya, kegiatan pembesaran terbaik diperlakuan dosis 10 mL per kg pakan, yakni
organisme perairan tanpa terkecuali pada ikan patin, sebesar 10,6% dan 30,5% lebih tinggi dari kontrol.
dimana pembiayaan tertinggi yakni mencapai 73,2% Muchlisin et al. (2017), pada ikan Tor tambra
dari kegiatan produksi terdapat pada pakan (Sutarni (Cyprinidae) yang menggunakan probiotik
et al., 2016). Tingginya biaya pakan disebabkan oleh Lactobacillus casei dari yakult® diperkaya dengan
bahan baku utama sebagai sumber protein pakan Curcuma xanthorrhiza, Kaempferia galanga dan
(tepung ikan) memiliki harga yang semakin tinggi molase dengan mengujikan dosis 15, 10, 5 dan 0 mL
(sekitar Rp.15.000,- sampai dengan Rp. 25.000,- per per kg pakan, menunjukkan bahwa dosis 10 mL per
kg), dan keberadaannya semakin langka. Kondisi ini kg pakan memberikan pertambahan bobot tubuh
tentunya berdampak secara langsung pada harga sebesar 57,3% dan efisiensi pakan sebesar 48,6%
pakan yang semakin tinggi (Muntafiah, 2020; lebih tinggi dari kontrol. Ezraneti et al. (2018),
Wardono & Prabakusuma, 2017). Permasalahan mengujikan tiga jenis probiotik (Rajalele, Grameh,
umum lainnya yang dihadapi oleh pembudidaya di dan Robio 7) pada ikan gurami dengan dosis 5% per
lapangan adalah rendahnya efisiensi pakan, terlihat 100 g pakan, menghasilkan laju pertumbuhan
dari tingginya nilai rasio konversi pakan. Hal ini masing-masing sebesar 2,3, 6,7 dan 11,3% lebih
diduga disebabkan oleh penyerapan nutrien pakan tinggi dan rasio konversi pakan sebesar 42,9, 46,3
ikan yang kurang optimal karena bahan baku pakan dan 58,2% lebih rendah masing-masing dari kontrol.
yang digunakan berkualitas rendah. Salah satu upaya Susilo et al. (2022), pada ikan jelawat (Leptobarbus
untuk meningkatkan kualitas dan penyerapan nutrien hoevani) dengan menggunakan probiotik viterna
dalam pakan yakni pengaplikasian probiotik dalam dosis 20 mL per kg pakan menghasilkan
pakan (Djamil et al., 2021; Supriyan et al., 2020). pertumbuhan spesifik sebesar 36,6% dan efisiensi
Probiotik adalah mikroorganisme yang berguna pemanfaatan pakan sebesar 73,3% lebi tinggi dari
dalam menghambat pertumbuhan dari kontrol.
mikroorganisme patogen dalam usus (Setiawati et al., Berdasarkan uraian di atas, probiotik memiliki
2013), dan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan peranan yang sangat penting dalam kegiatan
melalui pelepasan enzim yang berfungsi dalam akuakultur, namun setiap jenis probiotik dan dosis
menyederhanakan ikatan kompleks dari nutrien penggunaan memberikan respons yang berbeda
dalam pakan baik langsung pada pakan ataupun terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan
dalam saluran pencernaan nantinya (Assan et al., pakan. Olehnya itu, penelitian ini bertujuan untuk
2022; Putra & Romdhonah, 2019; Ray et al., 2012). mendapatkan dosis pemberian probiotik “Raja Lele”
Pengaplikasian probiotik dalam menyederhanakan dalam pakan yang menunjukkan nilai pertumbuhan
ikatan kompleks dari nutrien dapat dilakukan melalui dan pemanfaatan pakan tertinggi terhadap ikan patin
proses fermentasi pada pakan sebelum diberikan (P. hypophthalmus).
(Muchlisin et al., 2017; Simamora et al., 2021;
Syahrizal et al., 2018). Hal ini memberikan dampak METODE PENELITIAN
positif pada organisme berupa peningkatan nafsu
makan dan daya cerna pakan (Assan et al., 2022; Waktu dan tempat
Supriyan et al., 2020). Beberapa probiotik yang Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan
digunakan dalam fermentasi umumnya mengandung Maret hingga April tahun 2022. Pemeliharaan
organisme uji dilakukan di Laboratorium Kualitas
30
Safir et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 28-34, Januari 2023

Air dan Biologi Akuatik Jurusan Perikanan dan CFU per mL. Metode fermentasi yang digunakan
Kelautan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, mengadopsi dan memodifikan dari penelitian
Universitas Tadulako, Provinsi Sulawesi Tengah. Ezraneti et al. (2018) yakni proses fermentasi pakan
Ikan uji diawali dengan mengambil probiotik sesuai dengan
Ikan patin (P. hypophthalmus) yang digunakan dosis perlakuan probiotik, dan ditempatkan dalam
berada pada fase stadia benih dengan bobot 6±1,03 g sprayer. Selanjutnya, masing-masing probiotik dalam
per ekor, diperoleh dari Minaraja Fish, Kecamatan sprayer diencerkan dengan menambahkan akuades
Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi DI. sebanyak 30 mL dan progol sebanyak 0,5 g sebagai
Yogyakarta. Benih ikan patin diadaptasikan terlebih perekat, lalu dihomogenkan. Setelah itu, masing-
dahulu dengan lingkungan barunya selama tujuh hari masing disemprotkan secara merata pada setiap 100 g
sebelum diberi perlakuan. pakan, dan dimasukkan ke dalam wadah, ditutup
Formulasi dan proses pembuatan pakan rapat dan dibungkus dengan plastik hitam, kemudian
Pakan diformulasi dari beberapa bahan yang disimpan pada tempat dengan suhu ruang (terhindar
umum digunakan dalam pembuatan pakan (Tabel 1). dari sinar matahari secara langsung) hingga lima hari.
Kandungan protein target dalam pakan sebesar 30%. Prosedur yang sama dilakukan untuk pakan
Proses pembuatan pakan dimulai dari menimbang perlakuan kontrol, namun tanpa diberi probiotik.
setiap bahan baku pakan, dan mencampurnya Pakan fermentasi dibuat setiap lima hari hingga akhir
menjadi satu secara homogen menjadi adonan. pemeliharaan sesuai prosedur tersebut.
Prinsip pencampuran bahan diawali dengan Pemeliharaan dan pemberian pakan perlakuan
persentase dari jumlah yang sedikit ke jumlah yang Benih ikan patin yang telah diaklimatisasi
banyak. setelah homogen, adonan tersebut ditimbang bobotnya dan dimasukkan ke dalam setiap
dicampurkan sedikit demi sedikit dengan minyak wadah (baskom berisi air sebanyak 10 L) dengan
ikan, kemudian ditambahkan dengan air hangat (suhu kepadatan ikan uji 5 ekor per wadah. Setiap wadah
40-45ºC) sebanyak 30-40%. Setelah itu, dilakukan dilengkapi dengan sistem aerasi untuk menyuplai
pencetakan menjadi pellet dengan ukuran 0,25 mm- oksigen dalam media percobaan. Ikan uji diberi
0,5 mm, dan dikeringkan hingga kadar air ≤12% pakan secara ad satiation. Frekuensi pemberian
(Safir, 2018; Safir et al., 2022). pakan 3 kali sehari (08.00, 13.00, 17.00 Wita) selama 56
hari pemeliharaan. Kualitas air dikontrol setiap tiga
Tabel 1. Formulasi pakan penelitian kadar protein hari sekali, yakni membuang feses dan sisa pakan
25% dari wadah pemeliharaan dengan sistem penyiponan.
Nomor Jenis bahan Penggunaan (%) Volume air terbuang setiap penyiponan yakni 10-
1. Tepung ikan 21,73 15%, dan kemudian air ditambahkan dalam wadah
2. Tepung kedelai 20,00 sesuai volume yang terbuang. Penimbangan bobot
3. Tepung dedak 25,27 tubuh ikan uji dilakukan setiap dua minggu sekali.
4. Tepung jagung 25,00 Pengukuran kualitas air berupa suhu (°C), dissolved
5. Tepung tapioka 5,00 oxygen/DO (ppm) pH, dan amonia (ppm) dilakukan
6. Minyak ikan 1,50 secara berkala.
7. Vitamin mix 1,50 Peubah pengamatan dan analisa data
Jumlah 100 Performa pertumbuhan benih ikan patin dari
setiap perlakuan yang diberikan dapat dilihat dari
Desain penelitian pertambahan bobot mutlak yang dihasilkan selama
Dosis probiotik yang diujikan dalam penelitian pemeliharaan. Pertambahan bobot mutlak didapatkan
ini adalah 5 mL (A); 7 mL (B); 9 mL (C); dan 0 mL dengan menghitung selisih antara bobot tubuh ikan
(kontrol). Setiap perlakuan termasuk kontrol diberi uji pada akhir dengan awal pemeliharaan (Rahman &
empat kali ulangan. Peletakan setiap unit percobaaan Safir, 2018). Selanjutnya untuk tingkat pemanfaatan
dilakukan berdasarkan hasil pengacakan (RAL). pakan pada ikan uji diketahui dari nilai rasio konversi
Fermentasi pakan dengan probiotik pakan (RKP) dan efisiensi pemanfaatan pakan (EPP)
Probiotik yang digunakan yakni merek “Raja yang dihasilkan selama pemeliharaan. Nilai RKP
lele” dengan kandungan bakteri Acetobacter sp., didapatkan dengan cara membandingkan jumlah
Lactobacillus sp., dan Saccharomyces cerevisiae pakan yang diberikan dengan bobot tubuh yang
(ragi) dengan jumlah koloni bakteri sebesar 5,6 x 108
Safir et al. 31
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 28-35, Januari 2023

dihasilkan pada akhir pemeliharaan, sedangkan data Nilai pemanfaatan pakan mencakup rasio
EEP diperoleh dengan menghitung bobot tubuh yang konversi pakan (RKP) dan efisiensi pemanfaatan
diperoleh dibagi dengan total pakan yang diberikan pakan (EPP) benih ikan patin setelah 56 hari
dikali dengan 100 (Timumun et al., 2022). Persentase pemeliharaan menunjukkan nilai yang lebih baik,
kelangsungan hidup (KH) didapatkan dengan cara secara umum ditunjukkan pada perlakuan pakan
membandingkan jumlah ikan yang hidup diakhir terfermentasi dibandingkan kontrol (Tabel 2). Benih
pemeliharaan dibagi dengan jumlah ikan diawal ikan patin hasil perlakuan pakan terfermentasi
pemeliharaan dikali 100 (Safir, 2018; Safir et al., dengan probiotik dosis 5 mL tidak menunjukkan
2021). perbedaan yang signifikan (p>0,05) dengan kontrol
Data PBT, RKP, EPP, dan KH ditabulasi (dosis 0 mL) terhadap nilai RKP dan EPP, namun
menggunakan program Microsoft Excel dan dianalisis keduanya memiliki nilai RKP yang lebih tinggi
One Way Anova dengan tingkat kesalahan 5%. Uji (p<0,05), dan EPP yang lebih rendah (p<0,05) dari
lanjut Duncan dilakukan untuk mengetahui perlakuan pakan terfermentasi dengan probiotik dosis
perbedaan pengaruh antar perlakuan dari organisme. 7 mL dan 9 mL. Selanjutnya, RKP dan EPP pada
Data kualitas air diuji secara deskriptif. ikan hasil perlakuan pakan terfermentasi dengan
dosis probiotik 7 mL tidak berbeda signifikan
HASIL DAN PEMBAHASAN (p>0,05) dengan dosis 9 mL.
Kelangsungan hidup ikan hingga akhir
Hasil
pemeliharaan baik pada perlakuan kontrol maupun
pada perlakuan pakan terfermentasi tidak
Benih ikan patin (P. hypophthalmus) yang diberi
memperlihatakan adanya perbedaan yang signifikan
pakan terfermentasi dengan dosis probiotik yang
(p>0,05). Kelangsungan hidup yang diperoleh pada
berbeda dengan lama pemeliharaan 56 hari
semua perlakuan termasuk kontrol yakni sebesar
menunjukkan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap laju
100% (Gambar 1).
pertumbuhan spesifik harian (LPSH) dan
pertambahan bobot mutlak (PBM). LPSH dan PBM
pada benih ikan patin hasil perlakuan pakan
terfermentasi dengan probiotik dosis 9 mL lebih
tinggi (p<0,05) dari kontrol (0 mL), namun tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan p>0,05)
dengan perlakuan dosis 5 mL dan 7 mL. Selanjutnya,
LPSH dan PBM benih ikan patin hasil perlakuan
dosis 7 mL lebih tinggi (p<0,05) dari semua
perlakuan kecuali pada ikan kontrol (Tabel 2).
Gambar 1. Kelangsungan hidup benih ikan patin hasil
Tabel 2. Laju pertumbuhan spesifik harian (LPSH), perlakuan selama 56 hari pemeliharaan.
pertambahan bobot mutlak (PBM), rasio konversi Parameter kualitas air berupa suhu, pH,
pakan (RKP) dan efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) dissolved oxygen/DO, dan amonia yang diperoleh
benih ikan patin selama 56 hari pemeliharaan. untuk setiap perlakuan disajikan pada tabel 3. berikut.
Perlakuan (per 100 g pakan)
Variabel Tabel 3. Kualitas air pada setiap perlakuan selama 56
penelitian A (5 mL) Kontrol
B (7 mL) C (9 mL)
(0 mL) hari pemeliharaan
LPSH
0,47±0,02ᵇ 0,55±0,06c 0,51±0,03bc 0,45±0,05a Perlakuan
(%/hari) Kualitas air
PBM(g) 1,79±0,09b 2,08±0,08c 1,92±0,07bc 1,64±0,08a A (0 mL) B (5 mL) C (7 mL) D (9 mL)
RKP 1,77±0,095ᵃ 1,53±0,16ᵇ 1,53±0,14ᵇ 1,83±0,18ᵃ Suhu (°C) 25,6-28,9 25,4-28,9 25,6-28,6 25,4-28,8
EPP(%) 56,67±3,03a 65,81±7,22b 65,90±6,29b 55,04±5,39a pH 7,02-8,77 7,16-8,8 7,28-8,78 7,23-8,79
Ket. Huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama DO (ppm) 4,0-5,6 4,0-6,6 4,0-6,4 4,0-6,2
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p>0,05). Amoniak
0,1-0,5 0,1-0,5 0,1-0,5 0,1-0,5
(ppm)
32
Safir et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 28-34, Januari 2023

Pembahasan Sejalan dengan yang dilaporkan oleh Noviana et al.


(2014) bahwa proses penguraian senyawa kompleks
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dalam pakan menjadi lebih sederhana menjadi lebih
fermentasi pakan dengan probiotik sebelum pakan cepat dengan adanya mikroorganisme sehingga
diberikan pada organisme menghasilkan laju penyerapan nutrien dalam saluran pencernaan lebih
pertumbuhan spesifik harian dan pertambahan bobot optimal. Oleh karena itu, ikan yang mengkonsumsi
mutlak benih ikan patin yang lebih tinggi (Tabel 2). pakan tanpa disertai fermentasi dengan probiotik
Laju pertumbuhan spesifik harian dan pertambahan dalam penelitian ini memiliki pertumbuhan yang
bobot mutlak yang tinggi pada ikan hasil perlakuan lebih rendah dibandingkan perlakuan lainnya.
pakan terfermentasi dalam penelitian ini, disebabkan Performa perumbuhan yang tinggi dalam
oleh adanya bakteri yang berperan dalam penelitian ini disertai dengan rasio konversi pakan
menyederhanakan molekul kompleks dalam pakan serta efisiensi pemanfaatan pakan yang tinggi
yang sulit untuk dicerna sebelum dikonsumsi maupun merupakan efek dari pengaplikasian probiotik dalam
setelah pakan berada dalam saluran pencernaan ikan pakan (Tabel 2). Hasil yang relatif sama juga
uji. Mansyur and Tangko (2008) melaporkan bahwa ditemukan oleh Setiawati et al. (2013) dan Muchlisin
probiotik dapat meningkatkan pertumbuhan et al. (2017) bahwa pemberian probiotik dalam pakan
organisme uji melalui peningkatan jumlah mikroba terbukti meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan
dan aktivitas enzim yang berperan dalam dan juga menurunkan rasio konversi pakan pada
metabolisme nutrien dalam saluran pencernaan. setiap organisme uji. Mekanisme probiotik dalam
Selain itu, keberadaan probiotik dalam pakan selain menghasilkan efisiensi pemanfaatan pakan yang
dapat menyederhanakan materi pakan yang sulit tinggi dan rasio konversi pakan yang rendah yakni
untuk diurai juga dapat menstimulasi produksi enzim adanya bakteri yang terkandung dalam probiotik
endogen di saluran pencernaan dan meningkatkan dapat menghasilkan dan menstimulasi beberapa
penyerapan nutrien bagi ikan (Muchlisin et al., 2017; enzim dalam saluran pencernaan ikan uji diantaranya
Setiawati et al., 2013). Selanjutnya dalam penelitian protease, amilase, selulase dan lipase (Chilmawati et
ini penggunaan dosis probiotik dalam pakan lebih al., 2018). Keberadaan dari enzim tersebut secara
tinggi (lebih dari 7 mL/100 g pakan) menunjukkan langsung dapat meningkatkan kualitas pakan karena
adanya indikasi penurunan respons pada dapat berperan dalam menyederhanaan molekul
pertumbuhan benih ikan patin meskipun tidak kompleks dalam pakan seperti protein, lemak dan
berbeda secara signifikan antara dosis 7 mL dengan 9 karbohidrat menjadi dalam bentuk sederhana dan
mL per 100 g pakan. Hal ini menunjukkan bahwa menurunkan zat antinutrisi dalam pakan (Mansyur &
keberadaan bakteri harus dalam kondisi yang Tangko, 2008). Selain itu, bakteri yang terdapat
seimbang dengan ketersediaan substrat. Kelebihan dalam probiotik dapat berperan sebagai sumber asam
bakteri probiotik yang diberikan dalam pakan akan amino dan asam lemak bagi ikan uji (Mansyur &
mendukung terjadinya metabolik sekunder (Atlas & Tangko, 2008; Muchlisin et al., 2017). Kondisi inilah
Bartha, 1998, dalam Muchlisin et al. (2017)). Produk yang menjadi penyebab rasio konversi pakan lebih
dari metabolisme sekunder tersebut tidak rendah dan efisiensi penggunaan pakan yang lebih
dimanfaatkan untuk pertumbuhan namun digunakan tinggi pada ikan perlakuan pakan terfermentasi
untuk sistem pertahanan sebagai respons dari dengan probiotik (dosis 7 mL dan 9 mL per 100 g
berkurangnya substrat dan meningkatnya populasi pakan). Sedangkan rasio konversi pakan dan efisiensi
dari bakteri (Nofiani, 2008). Oleh karena itu, penggunaan pakan pada perlakuan dosis 5 mL per
terjadinya metabolik sekunder yang berlebihan akan 100 g pakan sama dengan kontrol diduga terkait
menyebabkan kematian pada bakteri hingga dengan dosis yang diterapkan belum sesuai.
berdampak pada penurunan kecernaan pakan oleh Persentase kelangsungan hidup benih ikan patin
organisme uji (Muchlisin et al., 2017). hasil perlakuan pakan terfermentasi maupun kontrol
Laju pertumbuhan spesifik harian dan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Nilai
pertambahan bobot mutlak pada benih ikan patin kelangsungan hidup untuk semua perlakuan yakni
yang rendah pada perlakuan pakan terfermentasi 100%. Tinggi rendahnya kelangsungan hidup dari
dengan probiotik dosis 0 mL per 100 g pakan diduga organisme yang dipelihara dipengaruhi oleh faktor
penyerapan nutrien dalam pakan kurang optimal. eksternal dan internal. Faktor ekternal berupa kualitas
Safir et al. 33
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 28-35, Januari 2023

air (pH, suhu, amoniak, dissolved oxygen/DO dan Biochemistry and Molecular Biology, 257,
lainnya) dalam media pemeliharaan sedangkan faktor 110653.
internal seperti kemampuan organisme dalam Chilmawati D, Swastawati F, Wijayanti I,
memanfaatkan pakan dan juga daya tahan tubuh Ambaryanto A, Cahyono B. 2018.
organiisme dari serangan penyakit (Agustinus & Penggunaan probiotik guna peningkatan
Minggawati, 2019; Safir et al., 2020). Berdasarkan pertumbuhan, efisiensi pakan, tingkat
hal tersebut dan dikaitkan dengan nilai kengsungan kelulushidupan dan nilai nutrisi ikan bandeng
hidup yang diperoleh (100%) memperkuat dugaan (Chanos chanos). Saintek Perikanan:
bahwa kedua faktor tersebut (internal dan eksternal) Indonesian Journal of Fisheries Science and
masih dalam kondisi yang sesuai dan tidak Technology, 13 (2): 119-125.
memberikan dampak negatif pada ikan uji. Hal ini Djamil MZA, Utari HB, Rukmono D. 2021.
juga terbukti dengan nilai parameter kualitas air Efektivitas Bacillus spp. dalam penurunan
(Tabel 3) berupa suhu (berkisar 25,4-28,9 °C), pH, off-flavours pada budidaya ikan patin
(berkisar 7,02-8,9), dissolved oxygen/DO (≥ 4,0 (Pangasius sp.). JFMR (Journal of Fisheries
ppm), dan amoniak (≤0,5 ppm) masih dalam nilai and Marine Research), 5 (2): 481-498.
yang ideal untuk pembesaran benih ikan patin Ezraneti R, Erlangga E, Marzuki E. 2018. Fortifikasi
(Setiawati et al., 2013; SNI, 2000) probiotik dalam pakan untuk meningkatkan
pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus
KESIMPULAN gouramy). Acta Aquatica: Aquatic Sciences
Journal, 5 (2): 64-68.
Pakan terfermentasi menggunakan probiotik
Husin MI, Suminto S, Sudaryono A. 2017. Pengaruh
dengan dosis yang berbeda terbukti memberikan
penambahan vitamin C dan probiotik pada
pengaruh yang signifikan (p<0,05) terhadap laju
pakan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan,
pertumbuhan spesifik harian, pertambahan bobot
pertumbuhan dan kelulushidupan ikan patin
mutlak, rasio konversi pakan dan efisiensi
(Pangasius hypopthalmus). Jurnal Sains
pemanfaatan pakan pada benih ikan patin (Pangasius
Teknologi Akuakultur, 1 (2): 79-87.
hypophthalmus) . Hasil yang terbaik ditunjukkan dari
Mansyur A, Tangko AM. 2008. Probiotik:
perlakuan pakan terfermentasi probiotik dengan dosis
pemanfaatannya untuk pakan ikan
7 mL dan 9 mL/100g pakan. Kelangsungan hidup
berkualitas rendah. Media Akuakultur, 3 (2):
untuk semua perlakuan yakni sebesar 100%.
145-149.
Muchlisin ZA, Murda T, Yulvizar C, Dewiyanti I,
DAFTAR PUSTAKA
Fadli N, Afrido F, Siti-Azizah MN,
Agustinus F, Minggawati I. 2019. Pemijahan dan Muhammadar AA. 2017. Growth
kelangsungan hidup ikan Betok (Anabas performance and feed utilization of keureling
testudineus) dengan rasio indukan yang fish Tor tambra (Cyprinidae) fed formulated
berbeda. Jurnal Ilmu Hewani Tropika diet supplemented with enhanced probiotic.
(Journal of Tropical Animal Science), 7 (2): F1000Research, 6 (137): 1-8.
74-78. Muntafiah I. 2020. Analisis pakan pada budidaya
Ahmadi H, Iskandar, Kurniawati N. 2012. Pemberian ikan lele (Clarias sp.) di Mranggen. JRST
probiotik dalam pakan terhadap pertumbuhan (Jurnal Riset Sains dan Teknologi), 4 (1): 35-
lele sangkuriang (Clarias gariepinus) pada 39.
pendederan II. Jurnal Perikanan Kelautan, 3 Nofiani R. 2008. Urgensi dan mekanisme biosintesis
(4): 99-107. metabolit sekunder mikroba laut. Jurnal
Assan D, Kuebutornye FKA, Hlordzi V, Chen H, Natur Indonesia, 10 (2): 120-125.
Mraz J, Mustapha UF, Abarike ED. 2022. Noviana P, Subandiyono, Pinandoyo. 2014. Pengaruh
Effects of probiotics on digestive enzymes of pemberian probiotik dalam pakan buatan
fish (finfish and shellfish); status and terhadap tingkat konsumsi pakan dan
prospects: a mini review. Comparative pertumbuhan benih ikan Nila (Oreochromis
Biochemistry and Physiology Part B: niloticus). Journal of Aquaculture
34
Safir et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 28-34, Januari 2023

Management and Technology, 3 (4): 183- protein ikan patin (Pangasius


190. hypophthalmus). e-Jurnal Rekayasa dan
Pandiangan M. 2021. Penentuan komposisi asam Teknologi Budidaya Perairan, 1 (2): 151-162.
lemak pada minyak ikan Patin. Jurnal Riset Simamora SD, Febri SP, Rosmaiti R. 2021. Pengaruh
Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Dosis probiotik Em-4 (Effective
(RETIPA), 1 (2): 76-82. Mikroorganisme-4) dalam pakan komersil
Poernomo N, Utomo NBP, Azwar ZI. 2015. The terhadap peningkatan pertumbuhan dan
growth and meat quality of Siamese catfish kelangsungan hidup ikan patin Siam
fed different level of protein. Jurnal (Pangasisus hypophthalmus). Acta Aquatica:
Akuakultur Indonesia, 14 (2): 104-111. Aquatic Sciences Journal, 8 (3): 131-137.
Putra AN, Romdhonah Y. 2019. Effects of dietary Standar Nasional Indonesia [SNI]: 01-6483.4. 2000.
Bacillus NP5 and sweet potato extract on Produksi benih ikan patin siam (Pangasius
growth and digestive enzyme activity of hyphthalmus) kelas benih sebar. In (pp. 1-
dumbo catfish Clarias sp. Jurnal Akuakultur 13).
Indonesia, 18 (1): 80-88. Supriyan H, Haris H, Haris RBK, Yusanti IA,
Rahman SA, Safir M. 2018. Performa pertumbuhan Sumantriyadi S, Arumwati A. 2020.
dan kelangsungan hidup ikan capungan Penambahan probiotik Microbacter alfaafa
banggai (Pterapogon kauderni) pada 11 terhadap pertumbuhan, kelangsungan
mikrohabitat yang berbeda. Octopus: Jurnal hidup dan FCR pada benih ikan Patin Siam
Ilmu Perikanan, 7 (2): 1-6. (Pangasius hypophthalmus). Aurelia Journal,
Ray A, Ghosh K, Ringo E. 2012. Enzyme‐producing 1 (2): 39-52.
bacteria isolated from fish gut: a review. Susilo Y, Rachimi R, Farida F. 2022. Pengaruh
Aquaculture Nutrition, 18 (5): 465-492. penambahan suplemen Viterna Plus dengan
Safir M. 2018. Peningkatan kecernaan pakan pada kadar yang berbeda pada pakan terhadap laju
ikan nila Oreochromis niloticus melalui pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih
pengukusan bahan baku. Journal of Blue ikan Jelawat (Leptobarbus hoeveni). Jurnal
Oceanic, 2 (1): 42-50. Ruaya: Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu
Safir M, Ndobe S, Madinawati M, Mangitung SF, Perikanan dan Kelautan, 10 (2): 140-117.
Serdiati N, Riyadi M. 2021. Pengaruh Sutarni S, Fitriani F, Unteawati B. 2016. Analisis
perendaman larva ikan Pterapogon kauderni rugi laba jangka pendek usaha agribisnis
dengan hormon 17α-Methyltestosteron perikanan air tawar kolam khusus ikan Patin
menggunakan dosis yang berbeda terhadap di Kabupaten Lampung Tengah. Prosiding
rasio kelamin jantan. Jurnal Pertanian Seminar Nasional Pengembangan Teknologi
Terpadu, 9 (2):130-139. Pertanian V Polinela 2016,
Safir M, Setiawati M, Junior MZ. 2022. Effect of Syahrizal S, Safratilofa S, Wahyuni W. 2018.
feedings with different protein levels and Optimasi kualitas pakan dengan fermentasi
dietary supplemental rElGH on culture menggunakan Effective Microorganisms 4
performances of sex reversed Oreochromis (EM4) bagi peningkatan produksi benih ikan
niloticus (Linnaeus, 1758). Depik Jurnal Patin (Pangasianodon hypophtalmus). Jurnal
Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 11 Akuakultur Sungai dan Danau, 3 (2): 64-75.
(1): 49-54. Timumun M, Mangitung SF, Tahya AM, Safir M.
Safir M, Tobigo DT, Mangitung SF, Madinawati M, 2022. Perbandingan pertumbuhan lobster
Zainab Z. 2020. Masculinization of Banggai (Cherax quadricarinatus) yang diberi pakan
Cardinalfish (Pterapogon kauderni) using buatan basah dan kering. JAGO TOLIS:
17α-Methyltestosterone-enriched Artemia sp. Jurnal Agrokompleks Tolis, 2 (3): 61-66.
Omni-Akuatika, 16 (2): 135-140. Wardono B, Prabakusuma AS. 2017. Analisis usaha
Setiawati JE, Adiputra YT, Hudaidah S. 2013. pakan ikan mandiri (kasus pabrik pakan ikan
Pengaruh penambahan probiotik pada pakan mandiri di Kabupaten Gunungkidul). Jurnal
dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan, Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan
kelulushidupan, efisiensi pakan dan retensi Perikanan 6 (1): 73-83.

You might also like