Artikel Ilmiah
Artikel Ilmiah
Oleh:
Norma Arif2
ABSTRACT
TIWI DWI YUNIARTI (D1B116064) Growth and Production Analysis of Corn (Zea
mays L.) Hybrid Bisi 2 and the First’s Offspring under the Guidance of Hamirul Hadini
as a supervisor I and Dirvamena Boer as a supervisor II.
This study aims to analyze the growth and production of hybrid maize 2 (F1)
and its offspring (F2). This research was conducted at the Field Laboratory of the
Faculty of Agriculture, University of Halu Oleo from February to May 2020. The
research and data analysis were carried out in accordance with the F test and t test. This
study used 2 types of seeds, namely bisi 2 hybrid seeds and their offspring (F2). The
variables observed were plant height, leaf area, stem diameter, number of leaves,
flowering age of males and females, ear diameter, number of rows, weight of seeds /
ear, weight of 100 seeds and production. The results showed that (1) there was a
decrease in the growth and production of hybrid offspring (F2) compared to the hybrid
(F1), (2) the reduction rate of hybrid offspring (F2) compared to the hybrid (F1) in the
production component reached 34.5%, higher than the component growth which only
reached 8.1% and the highest decrease occurred in the productivity variable, which
reached 75.92%.
ABSTRAK
tanaman yang masih heterozigot akan nyata 5% untuk mengetahui berbeda atau
menghasilkan tetua yang komposisi tidaknya dua macam perlakuan tersebut
genetiknya beragam, ada yang homozigot yang diketahui dari perbandingan t hitung
dan ada yang heterozigot. Sedangkan tetua yang dibandingkan dengan t tabel. Rumus
yang telah homozigot menghasilkan dari uji F dan uji t tersebut yakni sebagai
turunan yang seragam dan tetap berikut :
homozigot. Dengan demikian, F2 tersusun
x2 −x1
atas dua macam genotipe, yaitu serupa Persentase penurunan (%) = x 100%
hibrida (heterozigot) dan yang komposisi x2
genetiknya serupa dengan tetuanya Ragam terbesar
(homozigot), sehingga akan terjadi Uji F :
Ragam terkecil
penurunan pertumbuhan dan produksi jika
digunakan sebagai benih untuk Ragam masing-masing populasi :
penanaman berikutnya. 2 2
Penurunan hasil yang terjadi akibat 2 ∑ x −( Σx )
S =
penggunaan benih F2 telah diteliti. n−1
Espinosa-Calderon et al. (1990) di
Meksiko melaporkan bahwa penurunan Ragam gabungan :
hasil akibat penggunaan benih F2 masing- (n¿¿ 1−1)S 1+(n2−1)S 2
2 2
2
masing sebesar 42% dari benih F1 silang S= p ¿
n1 +n 2−2
tunggal dan 25% dari benih F1 silang
ganda. Uji t ketika ragam populasi 1 > ragam
Berdasarkan hal-hal yang populasi 2
dikemukakan diatas maka perlu dilakukan
penelitian tentang penurunan hasil pada x 1−x 2
t=
√( )
F2 Bisi 2 yang terdiri dari campuran 2
S1 S2
2
tidak sama dengan t tabel, maka H0 ditolak penurunan mencapai 75.9% sedangkan
yang berarti bahwa variabel yang yang terendah terdapat pada umur
bersangkutan berpengaruh nyata. berbunga jantan yaitu hanya 0.1%. Rata-
rata dari persentase penurunan didapatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN hasil pertumbuhan sebesar 8.1% dan
produksi sebesar 34.5%.
4.1 Rekapitulasi hasil perbedaan
pertumbuhan dan produksi jagung (Zea
mays L.) hibrida bisi 2 (F1) dan Uji F yang tidak menggunakan
keturunannya (F2). ragam gabungan yaitu pada variabel
panjang tongkol, jumlah baris dan
No Variabel Penelitian
Rata-rata Persentase diameter tongkol dan yang menggunakan
F1 F2 Penurunan
ragam gabungan yaitu pada variabel tinggi
1 Tinggi tanaman
(cm) tanaman 14, 28 dan 42 hst, luas daun 14,
14 hst 38.41 38.29 -0.31 28 dan 42 hst, jumlah daun 14, 28 dan 42
28 hst 87.89 83.02 -5.88
140.9
hst, diameter batang 14, 28 dan 42 hst,
42 hst 146.19 7 -4.32 umur berbunga jantan dan betina, berat
2 Luas daun (cm) biji, berat 100 biji dan produksi.
14 hst 32.37 31.35 -3.26
111.8 Hasil Analisis Uji t dan uji F rerata
28 hst 135.42 2 -21.10 pertumbuhan dan produksi antara hibrida
358.2 (F1) dan F2 dengan menggunakan taraf
42 hst 414.03 7 -15.57
3 Jumlah daun (cm)
kepercayaan 0.05% dapat ditunjukkan
14 hst 4.09 3.79 -7.69 pada Tabel 4.2.
28 hst 5.71 4.99 -14.27
42 hst 5.88 5.44 -8.13 Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji t dan uji F
4 Diameter batang rerata pertumbuhan dan produksi
(cm)
14 hst 0.49 0.48 -0.29 antara hibrida (F1) dan F2.
28 hst 1.23 1.13 -8.92 No Variabel Penelitian t hit t tabel F hit F tab
42 hst 1.69 1.47 -16.13 1 Tinggi Tanaman 14 hst 0.21tn 1.96 1.16tn 1.86
Umur berbunga 1.16tn 1.86
28 hst 5.19* 1.96
5 jantan (hari) 56.29 56.19 -0.17
Umur berbunga 42 hst 4.72* 1.96 1.39tn 1.86
6 betina (hari) 59.38 58.39 -1.69 2 Luas Daun 14 hst 1.37tn 1.96 1.20tn 1.86
Panjang tongkol 1.35tn 1.86
28 hst 15.67* 1.96
7 (cm) 17.81 13.19 -35.52
8 Jumlah Baris 12.84 12.13 -6.21 42 hst 23.89* 1.96 1.30tn 1.86
Diameter Tongkol 3 Jumlah Daun 14 hst 1.74tn 1.96 1.07tn 1.86
9 (cm) 4.03 3.54 -14.32 28 hst 3.26* 1.31tn 1.86
1.96
Berat biji/tongkol
10 (gr) 105.10 59.93 -75.92 42 hst 1.90tn 1.96 0.05tn 1.86
11 Berat 100 biji (gr) 23.79 18.09 -31.92 4 Diameter Batang 14 hst 0.03tn 1.96 1.27tn 1.86
12 Produksi (ton/ha) 3.76 2.15 -75.92 28 hst 0.84tn 1.96 1.38tn 1.86
42 hst 2.17* 1.96 1.69tn 1.86
5 Umur Berbunga Jantan 0.42tn 1.96 1.14tn 1.86
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 6 Umur Berbunga Betina 4.31* 1.11tn 1.86
1.96
persentase penurunan pertumbuhan dan 4.89* 1.86
7 Panjang Tongkol 21.79* 1.96
produksi antara jagung hibrida (F1) 2.41* 1.86
8 Jumlah Baris 2.88* 1.96
dengan keturunannya (F2) yang terbesar
9 Diameter Tongkol 4.26* 1.96 3.45* 1.86
terjadi pada berat biji pertongkol dan
10 Berat Biji 44.66* 1.96 1.62tn 1.86
produksi yang memiliki nilai persentase
6