JMBV Volume 08 No.
02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF MOTIVASI
DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. TRANS PIRAMIYD BALIKPAPAN
Sudarmo Sudarmo1), Syahril Hasan2), Hadi Sutrisno3)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BALIKPAPAN
[email protected] Abstract
This study aims to understand whether Participatory leadership style, motivation and Work
Discipline on Employee Performance at PT. Trans Piramyd Balikpapan on purpose and situation,
sponsored by software that uses the SPSS version 18 windows, has a significant importance on the
performance of the employees of PT. Trans Piramyd Balikpapan is dominant on employee performance
partially. Leadership is the ability of a person for the purpose of a group or organization that has been
determined.
The purpose of this study was to study the presence or absence of the influence of Participatory
Leadership style, Motivation and Work Discipline of PT. Trans Piramyd Balikpapan, is maximize by
measuring the magnitude of this influence. The method used in this research is to use quantitative data
obtained through 86 respondents are samples then processed using statistics then presented in the form of
scientific analysis. After collecting data through both questionnaires, field observations using multiple
linear regression analysis, where the regression analysis is:
Y = 0.316 X1 + 0.343 X2 + 0.222 X3
Participative leadership style variables, motivation and work discipline have no significant effect
on employee performance. F-count obtained is = 1.544> F table 0.209. The partially dominant support for
the performance of employees of PT. Trans Piramyd Balikpapan is the highest-value work discipline,
amounting to 0.042 with a t value of 2.062> 0.178 table values.
Keywords: Participatory leadership style, motivation, work diciokine, and employee performance
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pengaruh Gaya kepemimpinan Partisipatif,
motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Trans Piramyd Balikpapan pada tujuan dan
situasina, yang diuji secara simultan menggunakan software spss versi 18 windows, memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Trans Piramyd Balikpapan dominan terhadap kinerja
karyawan secara parsial. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk ujuan kelompok atau
organisasi yang telah ditetapkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Gaya Kepemimpinan
Partisipatif, Motivasi dan Disiplin Kerja PT. Trans Piramyd Balikpapan, sudah maksimal dengan
mengukur seberapa besar pengaruh tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pendekatan kuantitatif dimana data yang diperoleh melalui 86 responden yang merupakan sampel
kemudian diolah menggunakan dengan statistic kemudian disajikan dalam bentuk analisis ilmiah. Setelah
melakukan pengumpulan data baik melalui kuisioner, observasi dilapangan menggunakan analisis regresi
linear berganda, dimana analisis regresinya adalah:
Y = 0,316 X1 + 0,343 X2 + 0,222 X3
bahwa secara simultan variabel gaya kepemimpinan partispatif, motivasi dan disiplin kerja tidak
mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan. F-hitung yang diperoleh
sebesar = 1,544 > Ftabel 0,209. Secara parsial yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT.
Trans Piramyd Balikpapan adalah disiplin kerja dimana nilai korelasi parsial paling besar, sebesar 0,042
dengan nilai t hitung sebesar 2,062 > 0,178 nilai table.
Kata kunci: gaya kepemimpinan partisipatif, motivasi, dan disiplin kerja, kinerja karyawan
1516 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang harus dilakukan
Perkembangan manejemen sumber oleh seorang pememimpin antara lain
daya alam saat ini didorong oleh adalah dengan memotivasi dan
kemajuan peradapan,pendidikan, ilmu meningkatkan disiplin kerja kepada setiap
pengetahuan dan tuntutan daya saing karyawan tanpa terkecuali diri pemimpin
produksi barang dan jasa yang dihasilkan. itu sendiri.
Perkembangan ini dimulai sejak adanya Dalam pencapaian tujuan perusahaan
kerja sama dan pembagian kerja diantara unsur-unsur yang menjadi hal penting
dua orang atau lebih. Pengelolaan sumber dalam pemenuhannya, diantaranya adalah
daya ini sangat penting untuk mencapai unsur kepemimpinan atau pemimpin.
tujuan melalui proses manejemen yang Sumber daya yang telah tersedia jika
merupakan alat untuk mencapai tujuan tidak dikelola dengan baik maka tidak
tersebut.Manajemen yang baik akan memperoleh tujuan yang direncanakan,
memudahkan tujuan perusahaan, sehingga peranan pemimpin sangat yang
karyawan dan masyarakat.Dengan dapat dipergunakan wewenang dan
manajemen daya guna dan hasil guna kepemimpinanya untuk mencapai suatu
unsur-unsur manajemen akan dapat tujuan, Dasarnya kepemimpinan
ditingkatkan. mempengaruhi kinerja karyawan agar
Masalah kepemimpinan bersifat mau bekerja sama dan bekerja efektif
strategis karena dapat menentukan efektif sesuai dengan perintahnya, dengan gaya
tidaknya suatu kelompok. Mulai dari kepemimpinan Partisipatifnya yang
mencari orang yang cocok, dapat diterima dimiliki oleh seorang pemimpin ini yang
dan mampu, merupakan beberapa akan digunakan untuk bisa mengarahkan
diantara isu-isu penting. Tak jarang suatu sumber daya manusia dapat
kelompok menjadi buyar dalam memilih menggunakan kemampuannyadalam
pemimpin. mencapai kinerja yang baik.
Dengan berjiwa pemimpin manusia Gaya kepemimpinan Partisipatif yang
akan dapat mengelola diri, kelompok dan ditujukan oleh seorang pemimpin untuk
lingkungan dengan baik. Khususnya memberikan arahan kepada bawahan, hal
dalam penanggulangan masalah yang penting lain yang harus dipahami
relatif sulit. Disinilah dituntut kearifan pemimpin bahwa mengatur karyawan
seorang pemimpin dalam mengambil adalah hal yang sulit dan kompleks,
keputusan agar masalah dapat karena mereka mempunya pemikiran.
terselesaikan. Perasaan status, keinginan dan latar
Agar tercipta suasana kerja yang belakang yang heterogen yang dibawa
kondusif maka pemimpin harus dapat kedalam organisasi. Karyawan tidak
mengatur seluruh bawahanya dan harus dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya
dapat menciptakan sistem kerja yang seperti mengarur mesin, modal, atau
efisien, mampu menjadi mediator antara gedung, karyawan merupakan asset yang
karyawan atau bawahan, membuat sangat berharga bagi perusahaan. Tujuan
seluruh kebijakan yang dapat diterima tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif
oleh seluruh karyawan atau bawahan. karyawan meskipun alat- alat yang
dimiliki perusahaan begitu canggihnya.
1517 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
Alat-alat canggih yang dimiliki memfokuskan pada karyawan PT. Trans
perusahaan tidak ada manfaat nya bagi Piramyd Balikpapan yang berlokasi
perusahaan, jika peran aktif bagi diJalan M.T. Haryono,Balikapan Baru,
perusahaan, jika peran aktif karyawan Perumahan Wika,Blok C.4 No.21
tidak diikutsertakan. Sehingga untuk bisa Kalimantan Timur karena disini pusat
memadukan antara kepentingan kegiatan manejerial perusahaan
perusahaan dan kebutuhan karyawan dilakukan.
seorang pemimpin harus Berdasarkan uraian diatas, penulis
mengintegrasikan kedua hal tersebut, mencoba melakukan penelitian pada
salah satunya dengan memberikan kantor PT.TRANS PIRAMYD
motivasi. Dengan motivasi ini pemimpin BALIKPAPAN, untuk mengetahui gaya
dapat mendorong atau menggerakan kepemimpinan Partisipatif yang
potensi bahan agar mau bekerja secara dilakukan oleh pemimpin motivasi yang
produktif berhasil dan mewujudkan dilakukan oleh pemimpin kepada
tujuan yang telah ditentukan, perusahaan bawahan (karyawan), serta mengetahui
bukan hanya mengharapkan karyawan pengaruh gaya kepemimpinan Partisipatif
mampu, cakap dan terampil,tetapi yang dan motivasi terhadap kinerja karyawan,
terpenting mereka mau bekerja giat untuk Untuk selanjutnya penelitian tertuang
mencapai hasil kerja yang maksimal. dalam sebuah judul: Pengaruh Gaya
Kemampuan dan kecakapan karyawan kepemimpinan Partisipatif Motivasi
tidak ada artinya bagi perusahaan jika dan DisplinTerhadap kinerja
tidak mampu bekerja dengan karyawan PT. Trans Piramyd
giat.Kecanggihan peralatan yang Balikpapan.
didukung sumber daya manusia yang
terampil dan berkualitas akan dapat Perumusan masalah
memberikan manfaat yang besar Berdasarkan permasalahan tersebut
perusahaan bagi perusahaan sesuai maka dirumuskan suatu pertanyaan
dengan tuntutan perkembangan keadaan. penelitian sebagai berikut:
Gaya kepemimpinan Partisipatif seorang 1. Apakah Gaya kepemimpinan
pemimpin dan motivasi yang diberikan Partisipatif, motivasi dan disiplin kerja
oleh pemimpin kepada bawahan dalam secara Simultanberpengaruh terhadap
hal ini adalah karyawan. Kinerja yang kinerjakaryawan PT. Trans Piramyd
baik dapat di peroleh dengan gaya Balikpapan?
kepemimpinan Partisipatif dan dan 2. Manakah diantaragaya Gaya
motivasi pemimpin yang baik pula. kepemimpinan Partisipatif, motivasi
Kinerja merupakan cara yang diperoleh dan disiplin kerja, variabel manakah
dari kedua hal tersebut dalam yang mempunyai pengaruh secara
menyelesaikan tugas atau pekerjaan parsial terhadap kinerja Karyawan PT.
seseorang dan sesuatu hal yang penting Trans Piramyd di Balikpapan?
dalam upaya perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel
PT. Trans Piramyd Balikapapan gaya kepemimpinan Partisipatif.
merupakan perusahaan bergerak dibidang Motivasi, dan disiplin secara bersama-
telekomunikasi dan berkembang seiring sama mempunyai pengaruh terhadap
kemajuan jaman. Penelitian ini kinerja PT. Trans Piramyd di
1518 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
Balikpapan. Dengan jumlah sampel yang diteliti
2. Untuk mengetahui variabel manakah sebanyak 110 orang Dimana Fhitung =
diantara yang mempunyai pengaruh 72,002 lebih besar dari FTabel = 3,9324
gaya kepemimpinan Partisipatif. dengan koefisien determinasi (R2 ) yang
Motivasi, dan disiplin dominan disesuaikan sebesar 0,776 , berarti bahwa
terhadap kinerja PT. Trans Piramyd di variabel- variabel bebasnya secara
Balikpapan. bersama- sama mampu memberi
3. Sebagai bahan masukan bagi PT. kontribusi pada variabel terikat sebesar
Trans Piramyd Balikpapan dalam 77,6%, Gaya kepemimpinan Partisipatif
menyusun kebijaksanaan yang intruksi yang berpengaruh dominan
berhubungan dengan tenaga kerja secara parsial dimana nilai t dihitung
(Teknisi IT Jaringan Telekomunikasi). sebasar 9,534> t tabel sebesar1,6596.
Landasan Teori
Pengertian manajemen
Penelitian Terdahulu Manajemen berasal dari kata to manage
Robert Tannenbaum yang yang artinya mengatur. Manajemen dan
membedakan gaya kepemimpinan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat
Partisipatif mulai yang berfokus pada untuk mencapai tujuan yang yang
atasan Berarti pemimpin mengambil dinginkan, karena tujuan yang ingin
sebuah keputusan dan mengumumkan dicapi itu adalah pelayanan atau laba
serta memerintahkan anak buah untuk (profit). Meskipun manajemen dan
melakukanya Sedangkan gaya yang organisasi hanya merupakan alat dan
berfokus pada bawahan berarti pemimpin wadah saja tetapi harus diatur dengan
mengizinkan anak buah mencari dan sebaik-baiknya. Karena jika manajemen
memutuskan solusi secara kelompok dan dan organisasi ini baik maka optimal
melaksakanya dalam batasan- batasan dapat diwujudkan, pemborosan
yang sudah ditentukan. Di antara peran terhindar,dan semua potensi yang dimiliki
yang berfokus kepada atasan sampai akan lebih bermanfaat.
bawahan dapat digunakan secara variasi. Pengertian manajemen menurut Malayu
Dari hasil penelitian Durrotun Nafisah (2006:2) adalah sebagai berikut:
(2005), Melakukan penelitian dengan manajemen adalah ilmu dan seni
judul Pengaruh Gaya kepemimpinan mengatur proses pemanfaatan sumber
Partisipatif Motivasi, dan disiplin kerja daya manusia dan sumber-sumber lainya
terhadap kinerja karyawan PT. Hanamas secara efektif dan efisien untuk mencapai
Mulia Balikpapan, Memberikan satu tujuan tertentu. Pengertian
kesimpulan mengenai pengaruh Gaya manajemen menurut Henry (2004:4)
kepemimpinan Partisipatif Motivasi, dan manajemen murupakan proses
Disiplin kerja yang mampu pendayagunaan bahan baku dan sumber
mempengaruhi produktivitas kerja Gaya daya manusia untuk mencapi tujuan yang
kepemimpinan Partisipatif ditetapkan.
trasnformasional, Motivasi semangat Pengertian Manajemen Sumber Daya
kerja, displin kerja yang dapat Manusia. Manajemen terdiri dari 6 unsur
mendukung berorintasi pada tujuan, (6m) yaitu: Man, Money, Method,
secara simulan memiliki pengaruh Matrial, Machines, dan Market.Unsur
signifikan terhadap produksi kerja. Man (Manusia) ini berkembang menjadi
1519 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
salah satu bidang ilmu pengetahuan Bagaimana dinamika dan dunamikanya
manajemen yang disebut manajemen seorang pemimpin dalam menjalankan
sumber daya manusia atau disingkat wewenang kepemimpinanya akan sangat
MSDM yang merupakan terjemahan dari menentukan apakah tujuan perusahaan
Man Power Management. Manusia selalu dapat dicapai atau tidak. Pemimpin yang
berperan aktif dan dominan dalam setiap dinamis dan kreatif maka perusahaan
kegiatan organisasi, karena manusia yang dipimpinnya semakin dinamis dan
menjadi perencana, pelaku, dan penentu aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan
terwujudnya suatu organuisasi. semakin banyak.
Menurut Henry (2004:4): Manajemen Dalam kenyataannya pemimpin dapat
sumber daya manusia adalah mempengaruhi kinerja bawahannya,
Pendayagunaan, pengembangan penilain, kualiatas kehidupan kerja terutama
pemberian balasa jasa dan pengelolaan prestasi kerja suatu organisasi, untuk
individu organisasi dan kelompok mencapai itu seorang pemimpin harus
karyaawan. Fungsi-fungsi MSDM terdiri mempunyai kemapuan dan keterampilan
dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dalam hal melakukan
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengarahan kepada bawahannya untuk
pengembangan kompensasi, mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
pengintegrasian,pemeliharaan
kedisiplinan dan pemberentian. Istilah manajer dan pemimpin tidak perlu
Tujuannya adalah agar perusahaan dicampur adukan, karena kepemimpinan
mendapatkan rehabilitas laba yang lebih merupakan bagian dari manajemen.
besar dari presentase tingkat bunga bank. Manajer melaksanakan fungsi-fungsi
Karyawan mendapatkan kepuasan dari perencanaan, pengorganisasian,
pekerjaannya. Masyarakat bertujuan pengkordinasian, pelaksanaan,
mendapatkan barang dan jasa yang baik komunikasi, dan pengawasan,meskipun
dengan harga yang wajar dan selalu demikian kedua saling melengkapi.
tersedia di pasar. Sedang pemerintah Beberapa perbedaan antara manajer dan
berharap mendapatkan pajak. Manejemen kepemimpinan menurut Kotter
sumber daya alam terdiri dari tiga (2003;155) antara lain:
komponen yaitu pengusaha, karyawan, 1) Manajemen berhubungan dengan
dan pimpinan dan manejer. usaha mengulangi kompleksitas,
kepemimpinan mananggulangi
Pimpinan dan Pemimpin perubahan.
Kepemimpinan adalah kemampuan 2) Manajemen berkaitan dengan
sesorang untuk mempengaruhi penganggaran, perencanaan untuk
sekelompok orang yang memiliki mengatasi kompleksitas,
kebutuhan yang sama dan mengarahkan kepemimpinan mengenai
mereka agar mereka bersedia melakukan pembentukan arah perubahan melalui
pekerjaan sesuai dengan pengarahanya pembentukan visi.
dan pada akhirnya mencapai tujuan yang 3) Manajemen mengembangkan
sudah ditetapkan bersama-sama tersebut. kemampuan untuk melaksanakan
Pemimpin merupakan merupakan rencana melalui pengorganisasian dan
salah satu inti sari manajemen, sumber penyusunan staff, kepemimpinan
daya pokok dan titik sentral dari setiap mengarahkan orang untuk bekerja
aktivitas yang terjadi di perusahaan. berdasarkan visi.
1520 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
Pengertian pemimpin menurut
Manajemen manjamin pencapaian Malayu (2005:169) Adalah sebagai
rencana melalui pengendalian dan berikut: Pemimpin (leader = head) adalah
pemecah masalah kepemimpinan seseorang yang menggunakan wewenang
mengilhami dan memotivasi orang agar dan kepemimpinanya mengarahkan
malaksakan rencana. Di atas telah bawahan untuk mengerjakan sebagai
dijelaskan antara perbedaan manajemen pekerjaanya dalam mencapai tujuan
dengan pemimpin. Manajer yang sukses organisasi.
adalah manajer yang dapat Menurut Hasibuan(2006:43) adalah
menggabungkan karakteristik pemimpin sebagai berikut: Pemimpin adalah
secara tepat. mereka yang menggunakan wewenang
Dalam kenyataannya pemimpin dapat formal untuk pengorganisasian,
mempengaruhi kinerja bawahannya, mengarahkan, mengontrol, para
kualitas kehidupan kerja terutama prestasi bawahan yang bertanggung jawab
kerja suatu organisasi, untuk mencapai itu supaya semua bagian pekerjaan
seorang pemimpin harus mempunyai dikordinasi demi mencapainya tujuan
kemampuan dan keterampilan perusahaan.
kepemimpinan dalam hal melakukan Secara umum seorang pemimpin
pengarahan untuk mencapai tujuan harus mempunyai beberapa
organisasi/perusahaan. karateristik sebagai berikut:
Pola kepemimpinan yang terjadi 1) Tanggung jawab seimbang.
antara atasan dan bawahan menyebabkan 2) Model peranaan yang positiif.
karyawan merasa senang atau tidak 3) Memiliki keterampilan komunikasi
senang bekerja pada sebuah yang baik.
organisasi/perusahaan, tersebut untuk 4) Memiliki pengaruh positif kepada
itulah organisasi selalu dilakukan bawahan atau karyawan.
perencanaan, pengolahan sumber daya 5) Mempunyai kemampuan menyakinkan
manusia untuk mendapatkan orang yang orang lain.
tepat. Salah satu sasaran pengolahan
sumber daya manusia pada fungsi Selain karakteristik seorang pemimpin
manajemen organisasi adalah yang baik harus dapat memainkan
menyangkut masalah kepemimpinan, peranan pentingnya dalam tiga hal
seorang yang ditunjuk sebagai pemimpin sebagai berikut:
ataupun diakui dari anggota sebagai 1) Mengatasi penolakan terhadap
orang yang pantas memimpin mereka perubahan.
dialah yang pantas menjalankan fungsi 2) Menjadi perantara bagi kebutuhan bagi
organisasi tersebut. Cara dan pola tingkah kelompok di dalam dan diluar
laku pemimpin diartikan oleh bawahan organisasi.
yang bekerja sama dengannya sebagai 3) Membentuk kerangka etis yang
gaya kepemimpinan Partisipatif. menjadi dasar opoerasi setiap
Kepemimpinan (leadhership) yang karyawan perusahaan secara
ditetapkan oleh eorang manejer dalam keseluruhan.
organisasi dapat menciptakan organisasi
dapat menciptakan integrasi serasi dan Gaya kepemimpinan Partisipatif
mendorong gairah karyawan agar dapat Masalah pemimpin telah muncul
mencapai sasaran yang maksimal. bersamaan dengan dimulainya sejarah
1521 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
manusia, sejak manusia menyadari bertujuan untuk mendorong gairah kerja,
pentingnya hidup berkelompok untuk dan produktivitas kerja karyawan yang
mencapai tujuan bersama. Merekrang tinggi agar dapat mencapai tujuan
atau membutuhkan seseorang atau organisasi yang maksimal.
beberapa orang yang mempunyai Menurut Tjiptono (2003:16) :mengatakan
kelebihan-kelebihan dari pada yang lain, bahwa gaya kepemimpinan Partisipatif
terlepas dalam bentuk apa kelompok adalah suatu cara yang digunakan para
manusia dibentuk. Hal ini tidak dapat pemimipin dalam berinteraksi dengan
dipungkiri karena manusia selalu bawahannya.
mempunyai keterbatasan dan kelebihan Menurut Sopiah (2008:223) ia
tertentu. mengatakan bahwa gaya kepemimpinan
Setiap dari diri kita adalah seorang Partisipatif adalah gaya kepemimpinan
pemimpin, bagi diri sendiri dan juga Partisipatif (leadhership style) adalah
orang lain. Pada proses kepemimpinan berbagai pola perilaku yang dimiliki oleh
setiap orang akan menghasilkan gaya para pemimpin selama proses
yang umumnya berbeda satu dengan yang mengarahkan atau memimpin serta
lainya. Gaya kepemimpinan Partisipatif mempengaruhi para pekerja.
bisa, diktator ataupun seratus persen Menurut Rivai (2011;45) mendefinisikan
individualistik juga bisa mau bekerja gaya kepemimpinan Partisipatif sebagai
sama, terbuka dan berdasarkan pemikiran berikut: Gaya kepemimpinan Partisipatif
sehat. Gaya kepemimpinan Partisipatif adalah perilaku dan strtegi yang
menjelaskan tentang bagaimana merupakan hasil kombinasi dari falsafah,
seseorang bertindak dalam konteks keterampilan, sikap, yang sering
orgnisasi. Cara termudah untuk ditetapkan seorang pemimpin dalam
menggambarkan gaya kepemimpinan berinteraksi dengan orang lain dalam
Partisipatif adalah dengan melaksanakan kegiatan pengendalian.
menggambarkan jenis organisasi atau
situasi yang sesuai dengan gaya tertentu. Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi merupakan sebuah keahlian
Karakter yang baik lebih teruji dibanding dalam mengarahkan karyawan pada
talenta yang menonjol. Kebanyakan tujuan organisasi agar mau bekerja dan
talenta itu hingga tingkat tertentu adalah berusaha sehingga keinginan para
karunia, karekter yang baik bukanlah karyawan dan tujuan organisasi dapat
yang diberikan kepada kita , kita harus tercapai. Motivasi seseorang melakukan
membangun sedikit demi sedikit dengan suatu pekerjaan karena adanya suatu
pemikiran, pilihan, keberanian dan tekad. kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.
Ini hanya akan tercapai bila selalu Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan
memelihara hidup disiplin. ekonomis yaitu untuk memperoleh uang,
sedangkan kebutuhan nonekonomis dapat
Pandangan yang lain mengenai diartikan sebagai kebutuhan untuk
kepemimpina adalah gaya kepemimpinan memperoleh penghargaan dan keinginan
Partisipatif yang digunakan pemimpin lebih maju. Dengan segala kebutuhan
dalam menghadapi bawahanya. tersebut, seseorang dituntut untuk lebih
Cara atau gaya kepemimpinan Partisipatif giat dan aktif dalam bekerja, untuk
yang dikemukakan oleh para penulis mencapai hal ini diperlukan adanya
berbeda, tetapi makna dan hakikatnya motivasi dalam melakukan pekerjaan,
1522 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
karena dapat mendorong seseorang kepada yang lain sebagai gantinya
bekerja dan selalu berkeinginan untuk tindakan disiplin merupakan langkah
melanjutkan usahanya. Oleh karena itu terakhir yang dapat diambil terhadap
jika pegawai yang mempunyai motivasi seorang pegawai yang performansi
kerja yang tinggi biasanya mempunyai kerjanya dibawah standar.
kinerja yang tinggi pula. Donelly (1996:32) mendefinisikan
kedisiplinan sebagai :’’pengguna
Setiap karyawan dapat termotivasi untuk beberapa bentuk hukuman atau sanksi
bekerja dengan baik tetapi tidak merasa jika karyawan menyimpang.
puas, dan ini dapat dijelaskan dengan Pengguanaan hukuman digunakan
beberapa alasan. Pekerja mungkin manejer dihadapkan pada permasalahan
membutukan pekerjaan dan uang. Pada perilaku bawahan yang tidak sesuai
sisi lain, pegawai mungkin merasa berhak peraturan dan prestasi kinerja kerja
atas keselamatan kerja atau gaji yang dibawah standar perusahaan’’.
lebih daripada apa yang diberikan oleh
organisasi. Bila seorang pekerja bekerja
dengan baik tetapi tidak puas bisa Pengertian kinerja
sajaterjadi pengunduran diri dengan alas Istilah kinerja berasal dari kata Job
an untuk mengganti pekerjaan. Performance atau actual performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya
Dalam hal ini Motivasi dapat dicapai oleh seseorang yaitu hasil secara
menciptakan situasi kerja yang ditandai kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
oleh produktivitas yang tinggi dan seorang pegawai dalam melaksanakan
kualitas kehidupan kerja yang tugasnya sesuai tanggung jawab yang
memuaskan merupakan suatu usaha keras diberikan kepadanya).
yang sulit, yang memerlukan tindakan Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu
badan legislative dan administrative kinerja individu dan kinerja organisasi.
secara sungguh- sungguh. Teori motivasi Kinerja individu adalah hasil kerja
menurut Akhmad (2002:04) adalah karyawan yang baik dari segi kualitas dan
sebagai berikut: Motivasi dapatdiartikan kuantitas berdasarkan standar yang telah
sebagai kekuatan (energi) seseorang yang ditentukan, sedangkan kinerja organisasi
dapat menimbulkantingkat persistensi dan adalah gabungan dari keinerja individu
entusiasmenya dalam melaksanakan suatu dan kelompok.
kegiatan,baik yang bersumber dari dalam Aktivitas penilaian kerja ini dapat
diri individu itu sendiri (motivasi memberikan umpan balik dan koreksi
intrinsik) maupundari luar individu terhadap pengambilan keputusan
(motivasi ekstrinsik). organisasi tentang pelaksanaan kerja.
Disiplin Kerja Menurut Fuyol dalam sugiono
Hubungan antara pekerja dengan (2011;105) kriteria mengukur kinerja
organisasi tempat kerjanya merupakan adalah sebagai berikut:
sesuatu yang dinamis. Hubungan tersebut 1) Quality, adalah tingkatan sejauh mana
senantiasa berubah karena masing-masing proses atau hasil pelaksanaan
pihak menyesuaikan harapan- harapannya kegiatan mendekati kesempurnaan
dengan yang lain, dan kotribusi – atau dengan kata lain mendekati
kontribusi yang ingin diberikannya tujuan yang diharapkan.
1523 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
2) Quantity, merupakan jumlah yang
dihasilkan dalam aktivitas kerja Hipotesis Penelitian
misalnya jumlah rupiah, jumlah unit Maka berdasarkan permasalahan
dan jumlah siklus kegiatan yang telah sebelumnya maka diajukan hipotesis
diselesaikan. sebagai berikut:
3) Teamwork, merupakan kemampuan 1) Diduga bahwa Gaya kepemimpinan
untuk membentuk tim kerja yang Partisipatif, Motivasi dan Disiplin
solid yang mampu untuk mencapai kerja, secara simultan berpengaruh
target yang telah ditentukan. signifikan terhadap kinerja karyawan
4) Inovation, yaitu kemampuan untuk PT. Trans Piramyd Balikpapan.
melakukan inovatif dan kreativ dalam 2) Diduga secara parsial bahwa gaya
usaha mencapai tujuan. kepemimpinan Partisipatif
Independence, merupakan tingkat berpengaruh terhadap kinerja
sejauh mana karyawan tersebut dapat karyawan PT. Trans Piramyd
bekerja sendiri. Balikpapan.
Kerangka Pikir Definisi Konsepsional
Untuk memberikan gambaran yang
Dari uraian pemikiran tersebut diatas jelas dalam pemecahan yang
dapat diperjelas melalui variabel dikemukakan maka dianggap perlu
pengaruh gaya kepemimpinan memberikan gambaran tentang pengertian
Partisipatif, motivasi dan disiplin kerja secara konsepsional mengenai variable-
terhadap kinerja karyawan PT. Trans variabel yang telah dan diteliti berkaitan
Piramyd Balikapapan, secara skematis dengan judul tersebut.
digambarkan seperti pada gambar Gaya kepemimpinan Partisipatif
dibawah ini: motivasi, dan displin kerja ini disebut
variable independent ( X ) yaitu:
Gambar 2.1
1) Variabel X1 adalah Gaya
kepemimpinan Partisipatif, gaya
kepemimpinan Partisipatif adalah
suatu cara yang digunakan para
pemimipin dalam berinteraksi dengan
bawahannya. Tjiptono (2003;16)
2) Variabel X2 adalah Motivasi terhadap
kinerja kerja, Motivasi dapat diartikan
sebagai kekuatan (energi) seseorang
yang dapat menimbulkan tingkat
persistensi dan entusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik
yang bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri (motivasi
intrinsik) maupun dari luar individu.
Akhmad (2002:04)
3) Variabel X3 adalah disiplin kerja,
kedisiplinan sebagai pengguna
1524 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
beberapa bentuk hukuaman atau Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + ei
sanksi jika karyawan menyimpang. Dimana:
Pengguanaan hukuman digunakan Y = Kinerja
manejer dihadapkan pada X1 = Gaya kepemimpinan
permasalahan perilaku bawahan yang Partisipatif
tidak sesuai peraturan dan prestasi X2 = Motivasi Kerja
kinerja kerja dibawah standar X3 = Disiplin Kerja
perusahaan. Donelly (1996:32). Bo = Merupakan intersep yang
4) Variabel Y adalah kinerja kerja, menggambarkan pengaruh
Pengertian kinerja menurut suprianto rata-rata semua variabel
dan machfud (2010;132)adalah suatu yang tidak dimaksukkan
hasil dari usaha seseorang yang kedalam model terhadap Y.
dicapai dengan adanya kemampuan Β1…β3 = Koefisien regresi
dan perbuatan dalam situasi tertentu, ei = Merupakan factor
sehingga kinerja tersebut merupakan pengganggu di luar
suatu keterkaitan antara usaha, variabel.
kemampuan dan persepri tugas.
Kinerja dalam penulisan ini disebut Hasil Penelitian dan Pembahasan
variable dependen (Y). Dimana Umur dalam keterkaitannya dengan
kinerja tersebut menggunakan teori perilaku individu di lokasi kerja biasanya
fuyol (Sugiono, 2011:105) yaitu: adalah sebagai gambaran akan
Quality, Quantity, Teamwork, pengalaman dan tanggung jawab
Innovation, independence. individu. Tabulasi umur responden dapat
dilihat sebagai berikut:
Metode Penelitian
Untuk menganalisis besarnya
hubungan dan pengaruh variable-variabel
Gaya kepemimpinan Partisipatif (X1),
Motivasi (X2), Disiplin Kerja (X3),
Dengan Kinerja Kerja (Y), maka
menggunakan model analisis regresi
linier berganda adalah model analisis
yang bersifat kuantitatif yang di gunakan
untuk menguji hipotesis pertama dan
hipotesis yang ke dua. Model ini dipilih
karena peneliti ingin mengetahui sejauh
mana pengaruh antara variabel bebas Selain telah diketahui presentase
(independent variable) dan varibel terikat umur terbanyak dari data kuisioner, data
(dependent variable), baik secara dari kuisioner diklasifikasikan pula
simultan atau parsial. Spesifikasi dalam melalui jenis kelamin responden. Jenis
regresi linear berganda menurut Umar kelamin secara umum dapat memberikan
yang dikutip oleh Fony (2009;46) adalah perbedaan pada perilaku seseorang.
sebagai berikut : Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin
seringkali dapat menjadi pembeda
aktivitas dilakukan oleh individu dari
1525 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
hasil yang telah di dapat dapat terlihat
pada tabel berikut:
Pendidikan seringkali dipandang sebagai
satu kondisi yang mencerminkan
kemampuan seseorang. Penyajian data
responden berdasarkan pendidikan adalah
sebagaimana terlihat pada tabel berikut
ini: Variabel kedua yakni motivasi yang
dilambangkan dengan X2 ini pun saling
mempengaruhi dengan variabel gaya
kepemimpinan Partisipatif yang juga di
ukur melalui 5 buah indikator untuk
mendapatkan hasil tanggapan atas
kuisioner yang sebarkan. Lebih jelaskan
lihat pada tabel.
Gaya kepemimpinan Partisipatif
merupakan variabel pertama dalam
penelitian ini yang di lambangkan dengan
X1. Variabel gaya kepemimpinan
Partisipatif disini diukur dari penjabaran
5 (lima) pertanyaan dalam kuisioner X1
yang menjabarkan tentang variabel-
variabel yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan Partisipatif. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Variabel disiplin kerja pada
penelitian ini diukur melalui 5 (lima)
buah indikator melalui kuisioner yang di
sebarkan dan dijawab oleh karyawan PT.
1526 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
Trans Piramyd Balikpapan. Hasil signifikansi tersebut lebih besar dari 0.05.
tanggapan terhadap disiplin kerja dapat Hal ini berarti bahwa hipotesis
dijelaskan pada tabel 4.6 berikut ini: menyatakan bahwa secara simultan
variabel gaya kepemimpinan, motivasi
dan disiplin kerja tidak mempunyai
pengaruh signifikan secara bersama-
sama terhadap kinerja karyawan.
Uji Koefisien
Koefisien determinasi merupakan
besaran yang menunjukkan besarnya
variasi variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variable independennya.
Dengan kata lain, koefisien determinasi
ini digunakan untuk mengukur
seberapa jauh variabel-variabel bebas
dalam menerangkan variabel terikatnya.
Nilai koefisien determinasi ditentukan
Uji Hipotesis dengan nilai adjusted R square
sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.8:
Uji F (Pengujian secara simultan)
Untuk menguji pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama diuji
dengan menggunakan uji F. Hasil
perhitungan regresi secara simultan
diperoleh sebaga berikut:
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui
bahwa koefisien determinasi (adjusted
2
R ) yang diperoleh sebesar 0,019. Hal ini
berarti 1.9% variasi variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh
variabel gaya kepemimpinan, motivasi
dan disiplin kerja, sedangkan sisanya
sebesar 98.1% diterangkan oleh
Pengujian pengaruh variabel bebas variabel lain yang tidak diajukan dalam
secara bersama-sama terhadap variabel penelitian ini.
terikatnya dilakukan dengan
menggunakan uji F. Hasil perhitungan Uji t (Uji Secara Parsial)
statistik menunjukkan nilai F hitung = Hipotesis 1, 2 dan 3 dalam
1,544. Dengan menggunakan batas penelitian ini diuji kebenarannya
signifikansi 0.05, maka diperoleh nilai dengan menggunakan uji parsial.
1527 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
Pengujian dilakukan dengan melihat berarti bahwa hipotesis dalam
taraf signifikansi (p-value), jika taraf penelitian ini menolak Ha dan
signifikansi yang dihasilkan dari menerima Ho.
perhitungan di bawah 0,05 maka 3) Hasil pengujian hipotesis ketiga telah
hipotesis diterima, sebaliknya jika taraf membuktikan tidak terdapat pengaruh
signifikansi hasil hitung lebih besar dari antara Gaya kepemimpinan
0,05 maka hipotesis ditolak. Partisipatif dengan kinerja karyawan.
Pengujian membuktikan bahwa Gaya
kepemimpinan Partisipatif tidak
memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. Dilihat dari
perhitungan yang telah dilakukan
diperoleh nilai koefisien sebesar -
0,090 dan nilai t hitung sebesar -
0,741 dengan taraf signifikansi hasil
Kesimpulan Penelitian sebesar 0,461 tersebut lebih besar dari
Berdasarkan pembahasan yang telah 0,05, yang berarti bahwa hipotesis
diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini menolak Ha
sebagai berikut: dan menerima Ho.
1) Hasil pengujian hipotesis kesatu telah 4) Disiplin kerja memiliki pengaruh
membuktikan terdapat pengaruh yang paling kuat terhadap kinerja
antara disiplin dengan kinerja karyawan PT. Trans Piramyd
karyawan. Pengujian membuktikan Balikpapan.
bahwa disiplin memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Saran
Dilihat dari perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai koefisien Bagi Perusahaan
sebesar 0,281 dan nilai t hitung Untuk meningkatkan kinerja, berdasarkan
sebesar 2,063 dengan taraf hasil penelitian perlunya memberikan
signifikansi hasil sebesar 0,042 motivasi kepada karyawan agar karyawan
tersebut lebih kecil dari 0,05, yang memiliki disiplin yang tinggi pada
berarti bahwa hipotesis dalam pekerjaan yang mereka laksanakan.
penelitian ini menerima Ha dan
menolak Ho. Bagi Penelitian Selanjutnya
2
2) Hasil pengujian hipotesis kedua telah Hasil Uji R menunjukkan masih ada
membuktikan tidak terdapat pengaruh variabel-variabel lain yang harus
antara motivasi kerja dengan kinerja diperhatikan dalam penelitian ini.
karyawan. Pengujian membuktikan Penelitian lebih lanjut, hendaknya
bahwa motivasi kerja tidak memiliki menambah variabel lain yang dapat
pengaruh positif terhadap kinerja mempengaruhi kinerja karyawan.
karyawan. Perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai koefisien
sebesar -0,190 dan nilai t hitung
sebesar -1,451 dengan taraf
signifikansi hasil sebesar 0,151
tersebut lebih besar dari 0,05, yang
1528 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan
JMBV Volume 08 No. 02 Tahun 2019 e-ISSN 2597 – 7474
p-ISSN 2252 – 4835
DAFTAR PUSATKA Setiyawan, 2006, Pengaruh Disiplin
Kerja Karyawan Dan Budaya
Champion, 101 Tip Motivasi & Inspirasi Organisasi Terhadap Kinerja.
Sukses, Menjadi Juara Sejati, Semarang. JRBI. Vol 2. No 2 Hal:
Darmadi Darmawangsa, PT Elex 181-198.
Media Komputindo, Kelompok
Gramedia 2008, Jakarta-Indonesia. Siagian, Sondang P, 1994, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Bumi
Fahmi Irham, 2010, Manajemen Kinerja Aksara.
teori dan Aplikasi, Bandung,
alfabeta Simamora, 2004, Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Cetakan keempat, Bandung. PT
Multivariate dengan Program Remaja Rosdakarya
SPSS. Semarang: BP Universitas
Diponegoro. Semarang. Sugiono, 2009, Metodelogi Penelitian
Administrasi. Cetakan Ke 17.
Bandung: Alfabeta 2009,
Handoko, T. Hani, 1994, Manajemen Metodelogi Penelitian Bisnis.
Personalia dan Sumber Daya Cetakan ke 13. Bandung: Alfabeta
Manusia, BPFE, Yokyakarta.
Waridin, 2005, Pengaruh Persepsi
Husein Umar, 2001, Riset Sumber Daya Karyawan Mengenai Perilaku
Manusia Dalam Organisasi, Kepemimpinan, Kepuasan Kerja
Cetakan ke tiga Jakarta, PT Dan Motivasi Terhadap
Gramedia Pustaka Utama. Kinerja.JRBI.Vol 1. No 1. Hal: 63-
74.
Indrawijaya, Adam I, 1986, Prilaku
Organisasi, Penerbit Sinar Baru, Wahjusomidjo, 1993, Kepemimpinan dan
Bandung. Motivasi, Ghalia Indonesia.
Malayu.2006, Manajemen Dasar
Pengertian dan Masalah. Edisi
Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara
2005, Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Revisi, Cetakan
ketujuh. Jakarta. PT Bumi Aksara
Racmawati Ike Kusdiah, 2008,
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Yokyakarta, Andy
Rivai Veitzal & Mulyadi Dedi, 2011,
Kepemimpinan dan Prilaku
Organisasi, Jakarta, Rajawali Pers.
1529 Jurnal Manajemen dan Bisnis | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan