PENGARUH PERUBAHAN SUHU UDARA TERHADAP KONSUMSI
LISTRIK PADA RUMAH TANGGA DAN BISNIS
DI KOTA PEKANBARU
Oleh :
Hosi Riskiawan
Pembimbing : Nobel Aqualdo dan Taryono
Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia
e-mail :
[email protected] Influence of Change of Air Temperature to Electrics Consumption at Household
and Business in Pekanbaru
ABSTRACT
Electrics energi have come to commodity requirement of primary in human
life, because electrics represent form of energi very practical able to alter from
one form to other form, for example altered into form of energi mechanic able to
move machine at AC and fan. When air temperature or environmental
temperature outside mount, usage of AC and fan very required to make cool
temperature in room or house, because when of external air temperature mount,
temperature in room also will be mount too, and electrics consumption also will
be mount. This Skripsi explain how big influence of change of air temperature to
electrics consumption at business and household in Pekanbaru and what factor is
having a signifikan effect. For this research using data of sekunder, obtained from
PLN persero Pekanbaru institutions and Meteorology Station of Klimatologi and
Geophysics ( BMKG) Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Calculation process
using statistical analysis, with doubled linear regression with stepwise method.
The result for this research is primary factor influencing electrics consumption at
business and household is the number of consumer. with coefficient of determinasi
at household (R2 = 69,1%) rest 30,9% influenced by other factor, while coefficient
of determinasi at business (R2 = 84,6%) rest 15,4% influenced by other factor.
While change of temperature do not have an effect on signifikan to electrics
consumption at business and household in Pekanbaru.
Keywords : change of air temperature, electrics consumption, Household and
Business
PENDAHULUAN bahwa energi listrik memiliki peran
yang sangat penting dalam
Kebutuhan akan energi listrik kehidupan manusia maupun untuk
sangat berperan penting untuk pembangunan.
menunjang produktifitas masyarakat Iklim di Indonesia umumnya
maupun industri. Seiring beriklim tropis, dimana hanya
meningkatnya pembangunan dan mempunyai dua musim yaitu musim
pertumbuhan penduduk, maka kemarau dan musim penghujan. Pada
kebutuhan akan energi listrik juga dasarnya iklim dibumi sudah diatur
terus meningkat. Dengan demikian secara alami, akan tetapi kerusakan
dapat digambarkan secara jelas, demi kerusakan terhadap alam yang
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 1
terjadi di bumi, membuat perubahan merupakan yang terparah dan
iklim sulit untuk di prediksi. memecahkan rekor suhu udara
Terkadang terjadi musim kemarau terpanas yang pernah terjadi di
yang berkepanjangan, sehingga suhu Pekanbaru pada 15 April 2013 yakni
udara juga akan meningkat akibat mencapai 36,6oC, dan Pekanbaru
musim kemarau, dan semakin juga sempat mengalami kenaikan
meningkat oleh terjadinya efek suhu mencapai 36,2oC yang
rumah kaca, sehingga bumi yang kita dikategorikan suhu ekstrem.
huni menjadi semakin panas. Panas Standar kenyamanan suhu untuk
nya suhu udara akan membuat suhu manusia di Indonesia, yang
ruangan juga akan meningkat, berpedoman pada standar Amerika
sehingga alat elektronika untuk merekomendasikan suhu nyaman
penyejuk ruangan seperti AC dan 22.5o-26oC To, atau disederhanakan
kipas angin sangat diperlukan untuk menjadi 24oC + 2oC To, atau rentang
mendinginkan ruangan. Sehingga antara 22oC To hingga 26oC
dimungkinkan salah satu penyebab To.(Karyono 2001).
peningkatan energi listrik Panasnya suhu Kota Pekanbaru
diakibatkan oleh penggunaan mengharuskan masyarakat harus
penyejuk ruangan yang juga beradaptasi untuk mengurangi efek
meningkat. atau dampak dari panasnya suhu
yang ada. Salah satu adaptasi yang
Tabel 1.1:Rata-rata Suhu Udara dilakukan masyarakat kota
Setiap Bulan di Kota Pekanbaru dan Pekanbaru yaitu menambah
Banyaknya Pemakaian Tenaga listrik konsumsi listrik untuk penggunaan
oleh Rumah Tangga dan Bisnis AC dan kipas angin untuk
(kwh), 2013 memperbaiki antara kesesuaian
No Bulan Rata- Konsumsi Konsumsi
kondisi yang ada dengan kondisi
rata Listrik Listrik Bisnis yang diinginkan. Hal tersebut dapat
Suhu Rumah
o
C Tangga dilihat pada tabel diatas, dimana
1 Januari 27,40 59.314.810 33.935.883
perubahan suhu setiap bulan nya juga
2 Februari 26,70 54.998.042 30.770.251 diikuti perubahan konsumsi listrik.
3 Maret 27,80 63.538.088 35.640.225
4 April 28,10 63.723.269 35.956.072 Pada suhu rata-rata pekanbaru
5
6
Mei
Juni
28,30
28,20
66.355.426
65.761.957
38.386.326
37.333.306 mencapai 28,30 oC pada saat yang
7
8
Juli
Agustus
27,30
27,20
64.865.437
60.928.692
34.956.809
31.793.253
bersamaan konsumsi listrik juga
9 September 26,80 60.733.332 32.459.433 meningkat sebesar 66.355.426 kwh
10 Oktober 26,60 62.979.974 33.423.497
11 November 26,50 65.795.395 34.654.547 pada rumah tangga dan 38.386.326
12 Desember 26,30 63.871.402 36.189.538
kwh untuk bisnis. Kemudian ketika
suhu mengalami penurunan,
Pada tahun 2013 suhu di Kota penggunaan listrik pada rumah
Pekanbaru cukup panas yaitu suhu tangga dan bisnis juga mengalami
maximum berkisar 31,20 ± 34,60 oC. penurunan.
Hal tersebut diperkuat dengan Rumusan masalah dari penelitian
pernyataan BMKG bahwa pada ini yaitu :
tahun 2013 terjadi kenaikan suhu a) Bagaimana pengaruh perubahan
yang sangat mengejutkan, tepatnya suhu udara terhadap konsumsi listrik
pada 23 Juni 2013 BMKG stasiun pada rumah tangga dan bisnis di
Pekanbaru mendeteksi suhu Kota Pekanbaru?
o
Pekanbaru mencapai 37,0 C, itu b) Faktor apakah yang berpengaruh
signifikan terhadap konsumsi listrik
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 2
pada rumah tangga dan bisnis di kesejahteraan manusia, membuat
Kota Pekanbaru? fungsi lingkungan sebagai penyedia
Berdasarkan rumusan masalah sumberdaya alam telah menurun dari
yang ada, tujuan dari penelitian waktu ke waktu, dan juga
adalah untuk mengetahui : kemampuan alam untuk mengolah
a) Untuk mengetahui dan limbah juga semakin berkurang
menganalisis pengaruh perubahan karena terlalu banyaknya limbah
suhu udara terhadap konsumsi listrik yang harus ditampung melebihi daya
pada rumah tangga dan bisnis di tampung lingkungan. (Suparmoko,
Kota Pekanbaru. 2012:1)
b) Untuk mengetahui faktor yang Pertambahan penduduk yang
berpengaruh signifikan terhadap tidak dibatasi dianggap sebagai
konsumsi listrik pada rumah tangga penyebab utama krisis umat manusia
dan bisnis di Kota Pekanbaru. dewasa ini. Hal itu dianggap sebagai
Adapun manfaat dari penelitian penyebab pokok terjadinya
ini adalah : kemiskinan, standar hidup yang
a) Dapat menambah ilmu rendah, dan pengrusakan lingkungan
pengetahuan bagi peneliti akan hidup. Hal itu yang membuat fungsi
pentingnya menjaga kelestarian alam lingkungan dari waktu ke waktu
untuk keselamatan dan kesejahteraan semakin menurun. (Todaro,
manusia secara keseluruhan. 2006:347)
b) Dapat menjadi bahan masukan Tingginya aktivitas industri
bagi masyarakat dan perusahaan- memberikan sumbangan terhadap
perusahaan untuk tidak merusak emisi gas karbon dioksida ( CO2 ) di
alam dan mengeksploitasi sumber atmosfer. Hal ini yang memberikan
daya alam secara berlebihan hanya sumbangan besar terhadap terjadinya
untuk kepentingan individual semata. efek rumah kaca, dimana suhu udara
menjadi hangat dan temperatur bumi
TELAAH PUSTAKA menjadi naik. Naiknya temperatur
bumi dapat mempengaruhi kondisi
Pengertian Suhu
iklim global yang tidak menentu.
Suhu udara adalah ukuran energi (Aris marfai, 2005:26)
kinetik rata ± rata dari pergerakan Faktor yang merubah iklim
molekul ± molekul. Skala suhu yang global cukup cepat yaitu peniadaan
biasa digunakan yaitu : atau pengurangan vegetasi
a. Skala Celsius, dengan titik es (tumbuhan) secara drastis, misalnya
0°C dan titik uap 100°C dan pengundulan hutan. Peniadaan
dibagi menjadi 100 bagian skala. vegetasi dapat mengubah wilayah
b. Skala Fahreinheit, dengan titik yang lembab menjadi wilayah yang
es 32°F dan titik uap 212°F, lebih kering. Dampak global dari
dibagi menjadi 180 bagian pengurangan vegetasi adalah
skala. (BMKG Semarang) berkaitan dengan peran vegetasi
dalam memanfaatkan CO2 dari
Proses Terjadinya Pemanasan atmosfer. Jika vegetasi berkurang,
Suhu Global (global warming) sedangkan emisi CO2 terus
bertambah atau meningkat, maka
Dengan berkembangnya waktu jelas akan mengakibatkan
dan semakin meningkatnya peningkatan konsentrasi CO2
pembangunan, untuk meningkatkan atmosfer menjadi tidak terkendali,
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 3
hal itu diakibatkan fungsi tumbuhan dari perubahan iklim dengan cara
sebagai penyerap dan pengubah mengurangi kerusakan yang
karbon dioksida (CO2) menjadi ditimbulkan, mengambil manfaat
oksigen (O2) yang merupakan atau mengatasi perubahan dengan
kebutuhan utama bagi mahluk hidup segala akibatnya. Adaptasi terhadap
semakin berkurang. (Benyamin, perubahan iklim adalah salah satu
2002:24) cara penyesuaian yang dilakukan
secara spontan maupun terencana
Adaptasi dan Mitigasi untuk memberikan reaksi terhadap
perubahan iklim. Dengan demikian
Perubahan iklim yang terjadi adaptasi terhadap perubahan iklim
dapat diatasi dengan bagaimana merupakan strategi yang diperlukan
seseorang beradaptasi dan pada semua skala untuk meringankan
melakukan mitigasi. Mitigasi usaha mitigasi dampak. Adaptasi
merupakan usaha menekan penyebab terhadap perubahan iklim sangat
perubahan iklim dapat diminimalisir potensial untuk mengurangi dampak
atau dicegah. perubahan iklim dan meningkatkan
Menurut (Prianto, 2007) salah dampak manfaat, sehingga tidak ada
satu bentuk mitigasi yang harus korban yang terjadi akibat perubahan
dilakukan yaitu setiap iklim. Pengalaman menunjukkan
bangunan/rumah yang ingin bahwa banyak strategi adaptasi dapat
dibangun harus didesain dengan memberikan manfaat, baik dalam
memperhitungkan pemakaian listrik penyelesaian jangka pendek maupun
yang akan digunakan, karena jangka panjang, namun masih ada
pemakaian listrik yang tinggi yang keterbatasan dalam implementasi dan
bersumber dari pembangkit berbahan keefektifannya. Hal ini disebabkan
bakar fosil menjadi salah satu daya adaptasi yang berbeda-beda
penyebab pemanasan global. Disain berdasarkan daerah, negara, maupun
rumah pada daerah yang beriklim kelompok sosial-ekonomi.
tropis harus mempertimbangkan
sistem penerangan dan pelapisan Teori Konsumsi
bangunan/kulit bangunan, hal
tersebut dilakukan untuk mengurangi Konsumsi adalah kegiatan
radiasi panas matahari yang masuk memanfaatkan barang-barang atau
ke rumah, sehingga dengan demikian jasa dalam memenuhi kebutuhan
penggunaan AC di dalam rumah hidup. Barang-barang yang
akan berkurang, jika desain rumah diperlukan untuk memenuhi
tidak memperhitungkan pemakaian kebutuhan hidup ini tergantung dari
listrik, maka penggunaan AC pada pendapatan yang diperoleh.
rumah tetap besar yaitu 40-50% (Soeharno, 2007:6)
energi listrik, dan akan lebih besar Menurut sukirno 2007, konsumsi
jika temperatur lingkungan luar adalah perbelanjaan yang dilakukan
semakin jelek. Selain desain rumah oleh rumah tangga ke atas barang-
yang diperhitungkan, unsur tanaman barang akhir dan jasa-jasa dengan
dan air juga dapat menghemat tujuan untuk memenuhi kebutuhan
penggunaan listrik dari 40-50% dari orang yang melakukan
menjadi 30-40%. perbelanjaan tersebut.
Adaptasi adalah kemampuan
suatu sistem untuk menyesuaikan diri
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 4
Konsumsi Listrik Geofisika (BMKG) dan PT PLN
Persero cabang kota Pekanbaru.
Masyarakat awam Analisis data yang digunakan
mengkonsumsi energi listrik lebih adalah analisis regresi linear
banyak berkaitan dengan unsur-unsur berganda dengan metode stepwise,
yang menunjang kualitas kehidupan, untuk melihat seberapa besar
termasuk masalah kenyamanan dan pengaruh yang terjadi antara variabel
kemampuan untuk mengembangkan bebas X1 (suhu), X2 (curah hujan),
diri. Karena itu listrik telah menjadi X3 (jumlah pelanggan) terhadap
komoditas kebutuhan primer dalam variabel terikat Y1 dan Y2 (listrik
kehidupan manusia. Listrik rumah tangga dan bisnis) dan untuk
merupakan bentuk energi yang mengetahui faktor apakah yang
dianggap sangat praktis, karena sangat mempengaruhi konsumsi
teknologi yang diperlukan untuk listrik pada rumah tangga dan bisnis
mengubahnya dari satu bentuk ke di kota Pekanbaru. Maka dengan
bentuk lainnya sudah cukup mapan. demikian dapat kita buat fungsi dari
(Mukhlis, 2009:19) konsumsi listrik pada rumah tangga
dan bisnis sebagai berikut :
Hipotesis
Ce = f ( Ti , Ri , Ci )
Hipotesis adalah kebenaran yang
masih diragukan, yang merupakan Ce : Konsumsi listrik (electrics
hasil pemikiran rasional yang consumption)
dilandasi oleh teori, dalil, hukum dan Ti : Suhu (temperature)
sebagainya yang sudah ada Ri : Curah hujan (rainfalls)
sebelumnya. (Sanusi, 2012:44). Ci : Jumlah pelanggan/pengguna
Berdasarkan uraian diatas dapat listrik (number consumer)
dirumusan hipotesis sebagai berikut: Pada penelitian ini yang akan
a. Perubahan suhu udara akan banyak dibahas adalah bagaimana
berpengaruh pada perubahan pengaruh suhu lingkungan
konsumsi listrik pada rumah (temperature) terhadap konsumsi
tangga dan bisnis di Kota listrik pada rumah tangga dan bisnis,
Pekanbaru. yang merupakan inti dari penelitian
b. Jumlah pelanggan merupakan ini. Dalam penelitian ini akan
faktor yang berpengaruh menggunakan data 10 tahun terakhir
signifikan terhadap perubahan untuk mengetahui hasil pengaruh
konsumsi listrik pada rumah perubahan suhu terhadap konsumsi
tangga dan bisnis di Kota listrik pada rumah tangga dan bisnis
Pekanbaru. di Kota Pekanbaru dan faktor apakah
yang berpengaruh signifikan
METODE PENELITIAN terhadap konsumsi listrik pada rumah
tangga dan bisnis di Kota Pekanbaru.
Lokasi penelitian dilakukan di
Untuk melihat hasil yang diinginkan
Kota Pekanbaru. Jenis dan Sumber
melalui analisis regresi linear
Data yang digunakan dalam
berganda dengan metode stepwise
penelitian ini adalah data sekunder
maka akan melalui tahapan-tahapan
yaitu data yang diperoleh instansi-
sebagai berikut:
instansi terkait : Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Riau, Badan a. Uji Distribusi Normal
Meteorologi Klimatologi dan
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 5
Uji normalitas digunakan untuk yang dijelaskan secara bersama-
mengetahui apakah populasi data sama oleh variabel bebas tidak
berdistribusi normal atau tidak. Uji signifikan)
normalitas dapat dilihat dari plot H1; minimal satu koefisien dari
probabilitas normal, normalitas b1 • SURSRUVL YDULDVL GDODP
terpenuhi apabila tanda-tanda (data) variabel terikat (Y) yang
terkumpul disekitar garis lurus. Dan dijelaskan secara bersama-sama
juga dapat menggunakan uji one oleh variabel bebas signifikan.
sample kolmogorov ± smirnov b) Membandingkan nilai Fhitung
dengan menggunakan taraf dengan Ftabel yang tersedia pada
signifikansi 0,05. Data berdistribusi a tertentu, dengan taraf
normal jika signifikansi lebih besar signifikansi 5%; df = k; n ± (k +
dari 0,05% atau 0,05. 1)
b. Analisis Regresi Linear Berganda c) Mengambil keputusan apakah
Regresi linear berganda pada model regresi linear berganda
dasarnya merupakan perluasan dari dapat digunakan atau tidak
regresi linear sederhana, yaitu sebagai model analisis.
menambah jumlah variabel bebas Jika Fhitung ” Wtabel; maka Ho diterima,
yang sebelumnya hanya satu menjadi Fhitung > Ftabel; maka Ho ditolak atau
dua atau lebih variabel bebas. Dalam 1LODL 3U • a = 5%; maka Ho diterima,
hal ini, ada tiga variabel bebas dan Nilai Pr < a = 5%; maka Ho ditolak
satu variabel terikat. Dengan
demikian, regresi linear berganda 2) Uji Signifikansi Koefisien Regresi
dinyatakan dalam persamaan Secara Parsial
matematika sebagai berikut : Langkah-langkah pengujian
sebagai berikut:
Y1 = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3+ e
a) Merumuskan hipotesis nol dan
Y2 = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3+ e
hipotesis alternatif
Ho : b1 = 0
Di mana:
H1 : b1 •
Y1, Y2 = variabel terikat (listrik
b) Membandingkan nilai thitung
rumah tangga dan bisnis)
dengan nilai ttabel yang tersedia
X1, X2,X3 = variabel bebas (suhu,
pada taraf nyata tertentu, dengan
curah hujan dan jumlah pelanggan)
taraf signifikansi 5%;df; (a/2; n
b1, b2, b3 = koefisien regresi
± (k + 1))
a = kostanta
c) Mengambil keputusan dengan
e = variabel pengganggu
kriteria berikut
c. Uji Model Regresi Linear Jika ±ttabel ” thitung ” ttabel; maka Ho
Berganda diterima, thitung < -ttabel atau thitung >
ttabel; maka Ho GLWRODN DWDX QLODL 3U •
1) Uji Signifikansi Seluruh Koefisien a = 5%; maka Ho diterima, nilai Pr <
Regresi Secara Serempak a =5%; maka Ho ditolak
Langkah-langkah pengujian
sebagai berikut : HASIL PENELITIAN DAN
a) Menentukan hipotesis nol dan PEMBAHASAN
hipotesis alternatif
Hasil Penelitian
Ho; b1 = b2 =b3 = 0 (proporsi
variasi dalam variabel terikat (Y)
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 6
Uji Normalitas Regresi Linear Berdasarkan uji normalitas
Berganda residual suhu, curah hujan dan
jumlah pelanggan listrik pada rumah
Tabel 5.1 Hasil Output Uji tangga dengan menggunakan one-
Normalitas Residual Suhu, Curah sample kolmogorov-smirnov-test
Hujan, Jumlah Pelanggan dan seperti yang terlihat pada tabel 5.1
Konsumsi Listrik (kwh) Pada Rumah diatas, diperoleh nilai KSZ sebesar
Tangga 0,437 dengan Asymp.sig (2-tailed)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,991 lebih besar dari 0,05.
Unstandardized Residual
N 10 Dengan demikian dapat disimpulkan
Mean .0000009
Normal Parameters
a,b
Std.
Deviation
65656064.90336350 bahwa data tersebut berdistribusi
Most Extreme Differences
Absolute
Positive
.138
.138
normal. Sedangkan uji normalitas
Negative -.103-
Kolmogorov-Smirnov Z .437 residual pada bisnis seperti yang
Asymp. Sig. (2-tailed) .991
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
terlihat pada tabel 5.2 diperoleh nilai
KSZ sebesar 0,567 dengan
Tabel 5.2 Hasil Output Uji Asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,905
Normalitas Residual Suhu, Curah lebih besar dari 0,05. Dengan
Hujan, Jumlah Pelanggan dan demikian dapat disimpulkan bahwa
Konsumsi Listrik (kwh) Pada Bisnis data tersebut berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
Jika dilihat dari uji normal
N
Mean
10
.0000000
probability plot pada rumah tangga,
Normal Parametersa,b Std.
Deviation
39226103.38592543
dapat kita lihat bahwa data (titik)
Absolute .179
Most Extreme
Differences
Positive .104 pada grafik menyebar pada sumbu
Negative -.179-
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
.567
.905
diagonal dari residualnya, dengan
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
demikian data tersebut berdistribusi
normal. Sedangkan uji normal
probability plot pada bisnis data
(titik) pada grafik juga menyebar
pada sumbu diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut
berdistribusi normal.
Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil Pengolahan Regresi Linear
Gambar 5.1 Grafis Normal Berganda Pada Rumah Tangga
Probability Plot Rumah Tangga
Berdasarkan hasil pengolahan
data dengan bantuan lunak piranti
SPSS 21, hasil regresi linear
berganda dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 5.5 Tabel Variables
Entered/Removed
Variables Entered/Removeda
Model Variables Variables
Entered Removed
pelanggan Stepwise (Criteria:
Probability-of-F-to-enter
1
Gambar 5.2 Grafis Normal <= .050, Probability-of-F-
to-remove >= .100).
Probability Plot Bisnis a. Dependent Variable: listrik
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 7
Tabel 5.6 Tabel Model Summary Fhitung Ftabel
Model Summaryb
Mod R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-
17,882 > 5,32
el
.831 a
.691
Square
.652
Estimate
97044690.177
Watson
1.107
Sehingga dapat disimpulkan
1
a. Predictors: (Constant), pelanggan
bahwa Ho ditolak, artinya, pada
b. Dependent Variable: listrik model regresi berganda ini antara
Pada tabel 5.5 merupakan hasil variabel independent dan variabel
uji regresi linear berganda pada dependent terdapat hubungan yang
rumah tangga dengan menggunakan linear. Atau pada tabel ANOVA
metode stepwise, pada tabel tersebut dapat dilihat nilai Sig. dengan taraf
diperoleh bahwa faktor yang paling signifikansi :
mempengaruhi konsumsi listrik pada Sig a
rumah tangga adalah junlah 0,003 < 0,05
pelanggan. Pada tabel berikutnya Karena nilai Sig. < a, maka dapat
dijelaskan bahwa koefisien korelasi disimpulkan Ho ditolak. Artinya
sebesar 0,831 dengan nilai koefisien dengan demikian maka dapat
determinasi (R2) sebesar 0,691. disimpulkan bahwa terdapat
Artinya bahwa jumlah pelanggan hubungan linear pada regresi linear
dapat menjelaskan 69,1% dari berganda.
konsumsi listrik pada rumah tangga,
Tabel 5.8 Tabel Coefficints
sedangkan 30,9% dipengaruhi oleh Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardi t Sig.
hal-hal lain. zed
Coefficien
ts
Uji Hipotesis B
-
Std. Error
157222566.
Beta
-.771- .463
(Constant) 121223473. 665
1 554-
Uji hipotesis digunakan untuk pelanggan 2556.004 604.436 .831 4.229 .003
a. Dependent Variable: listrik
mengetahui linear tidaknya model
yang diperoleh, maka untuk Hipotesis :
mengetahui signifikansi hubungan Jika ±ttabel ” thitung ” ttabel; maka Ho
linear pada model dapat dilihat pada diterima, thitung < -ttabel atau thitung >
tabel dibawah ini : ttabel; maka Ho ditolak
Tabel 5.7 Tabel Anova Pada tabel 5.8 terbaca nilai thitung
Sum of Squares
ANOVAa
df Mean Square F Sig.
= 4.229. Sedangkan nilai pada tabel
Model
1684093934412 1 1684093934412 17.882 .003b
ttabel;8;0,05 = 2.306 . Maka dengan
Regression
54400.000
7534137513182 8
54400.000
9417671891477
dengan demikian hasil yang
Residual
0752.000
2437507685730 9
594.000
diperoleh yaitu :
Total
75200.000
a. Dependent Variable: listrik
thitung ttabel
b. Predictors: (Constant), pelanggan
4.229 > 2.306
Karena thitung > ttabel maka dapat
Hipotesis : disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang
Jika Fhitung ” Wtabel; maka Ho diterima artinya koefisien regresi pada
Fhitung > Ftabel; maka Ho ditolak variabel jumlah pelanggan
Dari tabel ANOVA terbaca nilai signifikan. Atau dapat juga dilihat
Fhitung = 17,882 dengan taraf dari nilai Sig. dengan taraf
signifikansi sebesar 5% maka untuk signifikansi 0,05 yang hasilnya
Ftabel dengan variabel bebas atau k adalah :
sebesar v1 = 1 dan v2 = 8 pada taraf 0,003 < 0,05
signifikansi sebesar 0,05% diperoleh Maka dengan demikian hasil
nilai F1;8;0,05 = 5,32. Perbandingan yang diperoleh yaitu bahwa Ho
keduanya menghasilkan : ditolak yang artinya koefisien regresi
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 8
pada variabel jumlah pelanggan Ftabel dengan variabel bebas atau k
signifikan. sebesar v1 = 1 dan v2 = 8 pada taraf
signifikansi sebesar 0,05% diperoleh
Hasil Pengolahan Regresi Linear nilai F1;8;0,05 = 5,32. Perbandingan
Berganda Pada Bisnis keduanya menghasilkan :
Tabel 5.9 Tabel Variables
Fhitung Ftabel
Entered/Removed
Variables Entered/Removed a
43,876 > 5,32
Model Variables Variables Method
Entered Removed Sehingga dapat disimpulkan
pelanggan . Stepwise (Criteria:
1
Probability-of-F-to-enter <=
.050, Probability-of-F-to-
bahwa Ho ditolak, artinya, pada
a. Dependent Variable: listrik
remove >= .100).
model regresi berganda ini antara
variabel independent dan variabel
Tabel 5.10 Tabel Model Summary dependent terdapat hubungan yang
Model R R Square
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
linear. Atau pada tabel ANOVA
.920 a
.846
Square
.827
the Estimate
41605565.5
Watson
2.381
dapat dilihat nilai Sig. dengan taraf
1
a. Predictors: (Constant), pelanggan
56
signifikansi :
b. Dependent Variable: listrik
Sig a
0,000 < 0,05
Pada tabel 5.9 merupakan hasil
Karena nilai Sig. < a, maka dapat
uji regresi linear berganda pada
disimpulkan Ho ditolak. Artinya
bisnis dengan menggunakan metode
dengan demikian maka dapat
stepwise, pada tabel tersebut juga
disimpulkan bahwa terdapat
diperoleh bahwa faktor yang paling
hubungan linear pada regresi linear
mempengaruhi konsumsi listrik pada
berganda.
bisnis adalah junlah pelanggan. Pada
tabel berikutnya dijelaskan bahwa Tabel 5.12 Tabel Coefficients
Coefficientsa
koefisien korelasi sebesar 0,920 Model Unstandardized Coefficients Standard t Sig.
dengan nilai koefisien determinasi ized
Coefficie
(R2) sebesar 0,846. Artinya bahwa
nts
B Std. Error Beta
13996424.3 41387068.6 .338 .744
jumlah pelanggan dapat menjelaskan 1
(Constant)
55 53
pelanggan 10603.989 1600.867 .920 6.624 .000
84,6% dari konsumsi listrik pada a. Dependent Variable: listrik
bisnis, sedangkan 15,4% dipengaruhi
oleh hal-hal lain. Hipotesis :
Jika ±ttabel ” thitung ” ttabel; maka Ho
Uji Hipotesis diterima, thitung < -ttabel atau thitung >
ttabel; maka Ho ditolak
Tabel 5.11 Tabel Anova Pada tabel 5.12 terbaca nilai thitung
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
= 6.624. Sedangkan nilai pada tabel
Regre
ssion
759505853316
67888.000
1 759505853316
67888.000
43.876 .000
b
ttabel;8;0,05 = 2.306 . Maka dengan
1
Resid
ual
138481846815
89790.000
8 173102308519
8724.000 dengan demikian hasil yang
Total
897987700132
57680.000
9
diperoleh yaitu :
a. Dependent Variable: listrik
b. Predictors: (Constant), pelanggan thitung ttabel
6.624 > 2.306
Hipotesis : Karena thitung > ttabel maka
Jika Fhitung ” Wtabel; maka Ho diterima, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak,
Fhitung > Ftabel; maka Ho ditolak yang artinya koefisien regresi pada
Dari tabel ANOVA terbaca nilai variabel jumlah pelanggan
Fhitung = 43,876 dengan taraf signifikan. Atau dapat juga dilihat
signifikansi sebesar 5% maka untuk dari nilai Sig. dengan taraf
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 9
signifikansi 0,05 yang hasilnya konsumsi listrik yaitu mampu
adalah : menjelaskan atau mempengaruhi
0,000 < 0,05 sebesar 74,3% dari konsumsi listrik.
Maka dengan demikian hasil Itu artinya ketergantungan
yang diperoleh yaitu bahwa Ho masyarakat pada penggunaan AC
ditolak yang artinya koefisien regresi cukup tinggi dan hal tersebut
pada variabel jumlah pelanggan mengindikasikan bahwa lokasi
signifikan. Dari hasil penelitian yang lingkungan penelitian sudah buruk,
telah dilakukan pada sektor rumah vegetasi tumbuhan sangat sedikit dan
tangga dan bisnis dengan analisis jumlah penduduk yang tinggi dengan
regresi linear berganda menggunakan perumahan yang cukup padat,
metode stepwise diperoleh hasil sehingga dengan lokasi lingkungan
bahwa faktor yang berpengaruh yang demikian membuat suhu udara
signifikan terhadap konsumsi listrik hangat ditambah dengan panasnya
pada rumah tangga dan bisnis di kemarau.
Kota Pekanbaru ialah jumlah Namun dari penjelasan dan
pelanggan. persamaan yang ada, menunjukkan
Pada dasarnya perubahan suhu pembuktian bahwa pengaruh
udara memberikan pengaruh perubahan suhu terhadap konsumsi
terhadap konsumsi listrik pada rumah listrik pada rumah tangga dan bisnis
tangga dan bisnis di Kota Pekanbaru, masih jauh dari tingkat kepercayaan
hal itu terbukti dengan terjadinya 95%. Diperlukan penelitian lebih
hubungan yang linear antara lanjut untuk membuktikan pengaruh
perubahan suhu terhadap konsumsi perubahan suhu udara terhadap
listrik. Secara logika bahwa ketika konsumsi listrik pada rumah tangga
suhu udara panas maka manusia akan dan bisnis di Kota Pekanbaru, karena
beradaptasi untuk menyesuaikan pada penelitian yang pernah
dengan kondisi yang diinginkan, dilakukan di kota besar pengaruh
salah satu bentuk adaptasi yang perubahan suhu memberikan
dilakukan ialah dengan pengaruh hingga 54,6% terhadap
menggunakan AC untuk penggunaan listrik dan dalam
mendinginkan ruangan. Pada penelitian-penelitian yang telah
penelitian yang telah dilakukan dilakukan bahwa suhu udara yang
penggunaan AC pada temperatur buruk akan mempengaruhi konsumsi
udara panas akan berpengaruh pada listrik dalam rumah 40-50%
kinerja kompresor AC, jika kinerja digunakan untuk pendingin ruangan.
kompresor semakin tinggi maka Namun jika rumah dipenuhi dengan
penggunaan listrik juga akan tinggi. pohon hingga teduh akan
Sedangkan pada variabel curah mengurangi konsumsi listrik 30-
hujan pada dasarnya juga 40%.
berpengaruh terhadap konsumsi Dengan demikian hasil yang
listrik, karena pada saat terjadi diperoleh bahwa perubahan suhu
kemarau yang panjang dengan tidak berpengaruh signifikan
tingkat curah hujan yang relatif kecil terhadap konsumsi listrik pada rumah
akan menambah panasnya suhu tangga dan bisnis di Kota Pekanbaru,
udara. Seperti penelitian yang pernah mengindikasikan bahwa lingkungan
dilakukan di wilayah Jakarta Banten, di Kota Pekanbaru belum terlalu
bahwa curah hujan berpengaruh buruk, vegetasi pohon dipekarangan
signifikan terhadap perubahan rumah relatif cukup banyak.
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 10
Sehingga ketika suhu udara panas pada rumah tangga (R2 = 69,1%)
tidak langsung berpengaruh terhadap selebihnya 30,9% dipengaruhi
konsumsi listrik untuk penggunaan oleh faktor lain, sedangkan
alat elektronika berupa pendingin koefisien determinasi pada
ruangan. Akan tetapi jika lingkungan bisnis (R2 = 84,6%) selebihnya
Kota Pekanbaru terus memburuk, 15,4% dipengaruhi oleh faktor
vegetasi hutan terus berkurang setiap lain.
tahun, jumlah penduduk terus c. Perubahan suhu udara tidak
meningkat, pepohonan berganti berpengaruh signifikan terhadap
dengan gedung-gedung menjulang konsumsi listrik pada rumah
tinggi, tidak menutup kemungkinan tangga dan bisnis di Kota
bahwa suhu akan menjadi salah satu Pekanbaru, karena masih jauh
faktor yang berpengaruh signifikan dari tingkat kepercayaan 95%.
terhadap perubahan konsumsi listrik Akan tetapi perubahan suhu
pada rumah tangga dan bisnis di udara dari dingin/sejuk menjadi
Kota Pekanbaru setelah jumlah panas merupakan salah satu
pelanggan. komponen dari perubahan
konsumsi listrik pada rumah
SIMPULAN DAN SARAN tangga dan bisnis di Kota
Pekanbaru, karena pada
Simpulan
penelitian-penelitian yang telah
Berdasarkan penjelasan yang dilakukan bahwa perubahan
telah diuraikan sebelumnya maka suhu memberi pengaruh
dapat dibuat simpulan sebagai terhadap konsumsi energi listrik,
berikut : begitu juga dengan curah hujan.
d. Dilihat dari hasil yang diperoleh
a. Uji normalitas residual pada bahwa perubahan suhu tidak
seluruh variabel rata-rata suhu berpengaruh signifikan terhadap
udara, curah hujan, jumlah konsumsi listrik pada rumah
pelanggan dan konsumsi listrik tangga dan bisnis di Kota
pada rumah tangga dan bisnis Pekanbaru, mengindikasikan
berasal dari distribusi normal bahwa kondisi lingkungan di
sehingga dapat diuji dengan Kota Pekanbaru tidak terlalu
regresi linear berganda dan buruk sehingga perubahan suhu
regresi linear sederhana. tidak langsung berpengaruh
b. Dari ketiga variabel bebas suhu, secara signifikan terhadap
curah hujan, dan jumlah konsumsi listrik.
pelanggan, dengan
menggunakan analisis regresi Saran
linear berganda dengan metode
Berdasarkan kesimpulan dari
stepwise dengan menggunakan
hasil penelitian yang dilakukan,
data rata-rata suhu, curah hujan
penulis mengajukan saran sebagai
dan jumlah pelanggan 10 tahun
berikut :
terakhir, diperoleh hasil bahwa
a. Bagi perusahaan-perusahaan
yang paling mempengaruhi
yang menjadikan sumber daya
konsumsi listrik pada rumah
alam sebagai bahan baku, untuk
tangga dan konsumsi listrik pada
tidak mengeksploitasi sumber
bisnis adalah jumlah pelanggan,
daya alam secara berlebihan
dengan koefisien determinasi
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 11
terkhusus sumber daya hutan pada konsumsi listrik jika terjadi
yang semakin lama semakin perubahan suhu udara.
berkurang dengan cepat, karna
hal itu akan menambah karbon DAFTAR PUSTAKA
dioksida di atmosfer yang
mengakibatkan suhu bumi yang Aris Marfai, Muh., 2005. Moralitas
kita huni akan semakin panas Lingkungan, Penerbit
dalam jangka panjang jika hutan Wahana Hijau.
terus dieksploitasi. Karena
fungsi hutan sebagai pengelola Akhadi, Mukhlis.2009. Ekologi
dan pengubah karbondioksida Energi: Mengenali Dampak
menjadi oksigen akan semakin Lingkungan dalam
berkurang. pemanfaatan sumber-
b. Bagi kalangan masyarakat sumber Energi, Penerbit
umum sudah waktunya untuk Graha Ilmu.
melakukan penghijauan terhadap
bumi yang kita huni, dengan Badan Stasiun Meteorologi Sultan
cara menanam beberapa pohon Syarif Kasim II Pekanbaru
di pekarangan rumah untuk (BMKG), 2013. Keadaan
mengurangi dampak dari suhu di Kota Pekanbaru (oC)
pemanasan global. Pohon yang tahun 2013.
ditanam dirumah hingga menjadi
rumah teduh terbukti Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
mengurangi konsumsi listrik 30- Pekanbaru. Kota Pekanbaru
40% dan juga akan berpengaruh dalam angka.
pada pengurangan karbon
dioksida di atmosfer. Karyono, T.H., 2001. Penelitian
c. Bagi peneliti yang ingin kenyamanan termis di
melakukan penelitian dengan Jakarta sebagai acuan suhu
judul yang sama, untuk melihat nyaman manusia Indonesia.
pengaruh suhu terhadap Vol.29, No.1, Juli.
konsumsi listrik pada rumah
tangga, agar mengklasifikasikan Lakitan, Benyamin.,2002. Dasar-
rumah tangga menjadi golongan Dasar Klimatologi, Penerbit
bawah, menengah dan atas. PT Raja Grafindo Persada,
Karna dimungkinkan perubahan Jakarta.
yang paling signifikan akan
terjadi pada rumah tangga Prianto,E,2007. Rumah tropis hemat
golongan menengah. energi bentuk kepedulian
d. Dan untuk melihat perubahan global warming.
suhu terhadap konsumsi listrik Vol.1,No.1. November.
diharapkan juga mengambil
studi kasus pada rumah yang PT PLN Persero cabang Kota
kondisi lingkungan cukup buruk, Pekanbaru.
dengan vegetasi pohon
dipekarangan rumah yang Sukirno, Sadono, 2007. Makro
sedikit, karena hal tersebut Ekonomi Modern:
dimungkinkan akan berpengaruh Perkembangan Pemikiran
dari Klasik hingga
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 12
Keynesian baru. Penerbit
PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Soeharno, TS.SU. Teori Mikro
Ekonomi. Penerbit CV.
ANDI OFFSET.
Suparmoko, M, 2012. Ekonomika
Lingkungan, edisi kedua,
Penerbit BPFE-Yogyakarta.
Sanusi,Anwar,2012. Metodelogi
Penelitian Bisnis, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Todaro, Michael P., Smith, Stephen
C,2006. Pembangunan
Ekonomi, edisi kesembilan,
Penerbit Erlangga.
Badan Stasiun Meteorologi Ahmad
Yani Semarang. Diakses
tanggal 20 April 2015.
www.cuacajateng.com/suhu
udara.htm
Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015 13