0% found this document useful (0 votes)
182 views6 pages

Optimalisasi Media Sosial Sebagai Penunjang Digital Marketing

1. The document discusses optimizing the use of social media like Facebook and WhatsApp to support digital marketing. 2. It notes that digital marketing has become more efficient and effective than conventional marketing. Social media allows for interaction between producers, intermediaries, and potential consumers. 3. The program provided training to mothers on using Facebook and WhatsApp to market their products and increase sales. This can help improve family economics and increase independence.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
182 views6 pages

Optimalisasi Media Sosial Sebagai Penunjang Digital Marketing

1. The document discusses optimizing the use of social media like Facebook and WhatsApp to support digital marketing. 2. It notes that digital marketing has become more efficient and effective than conventional marketing. Social media allows for interaction between producers, intermediaries, and potential consumers. 3. The program provided training to mothers on using Facebook and WhatsApp to market their products and increase sales. This can help improve family economics and increase independence.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

ABDINE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2, No. 1, Juni 2022, Hal.

56-61
p-ISSN 2798-2882, e-ISSN 2798-2890

Optimalisasi Media Sosial Sebagai Penunjang Digital Marketing

Gellysa Urva*1, Merina Pratiwi2, Amiroel Oemara Syarief3


1,2ProgramStudi Teknik Informatika, 3Program Studi Teknik Industri
Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Dumai
*e-mail:[email protected],[email protected],[email protected]

Abstract
The progress of the development of the digital world and the increasingly rapid internet
certainly has an influence on the world of marketing. The marketing trend in the world is shifting
from conventional to digitalization. Digital Marketing is a communication medium that is
considered more efficient and effective in marketing products. Digital marketing which usually
consists of interactive and integrated marketing facilitates interaction between producers, market
intermediaries, and potential consumers. One of the digital marketing platforms that is often used
is social media. Social media has different characteristics depending on the needs of the users.
Facebook is one of the most visited and commonly used social media and connects us with other
people around the world. In addition, WhatsApp is considered effective in supporting the
marketing process because it can help send messages, images, videos, sounds, documents, and
make calls and video calls. WhatsApp is an application that has superior popularity which is used
as a communication medium in conveying messages. The potential use of digital marketing
requires people to be technology literate, therefore socialization and training on the use of social
media is needed as a way to optimize digital marketing. The provision of Digital Marketing
knowledge through Facebook and Whatsapp is expected to provide knowledge and understanding
and can inspire sellers to use social media as a mediation to optimally market products.
Keywords: Optimization, Digital Marketing, Facebook, Whatsapp

Abstrak
Kemajuan perkembangan dunia digital serta internet yang semakin pesat tentu memiliki
pengaruh terhadap dunia marketing. Trend marketing di dunia beralih dari konvensional
menjadi digitalisasi. Digital Marketing menjadi media komunikasi yang dianggap lebih efisien
dan efektif dalam memasarkan produk. Digital marketing yang biasanya terdiri dari pemasaran
interaktif dan terpadu memudahkan interaksi antara produsen, perantara pasar, dan calon
konsumen. Salah satu platform digital marketing yang sering digunakan adalah media sosial.
Media sosial memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung kebutuhan dari para
pengguna. Facebook merupakan salah satu media sosial yang sering dikunjungi dan umum
digunakan serta menghubungkan kita dengan orang lain di seluruh penjuru dunia . Selain itu
WhatsApp dinilai efektif dalam mendukung proses pemasaran karena dapat membantu
mengirim pesan, gambar, video, suara, dokumen, dan melakukan panggilan serta video call.
WhatsApp merupakan aplikasi yang memiliki popularitas unggul yang dimanfaatkan sebagai
media komunikasi dalam menyampaikan pesan. Potensi pemanfaatan digital marketing ini
mengharuskan masyarakat untuk melek teknologi, oleh karena itu diperlukan sosialisasi dan
pelatihan penggunaan media social ini sebagai cara mengoptimalkan digital marketing.
Pembekalan ilmu Digital Marketing melalui Facebook dan Whatsapp diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman serta dapat menginspirasi penjual dalam
memanfaatkan media sosial sebagai mediasi untuk memasarkan produk secara optimal.
Kata kunci: Optimalisasi, Digital Marketing, Facebook, Whatsapp

1. PENDAHULUAN
Upaya dalam pengendalian penyebaran virus Covid-19 dilakukan dengan
kebijakan pembatasan interaksi dan kerumunan serta menjaga jarak fisik satu dan
lainnya. Dengan adanya pembatasan sosial dan beraktifitas dari rumah diharapkan
dapat memutuskan penyebaran virus covid 19 (Urva et al. 2021). Hal ini tentu saja

56
ABDINE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 56-61
p-ISSN 2798-2882, e-ISSN 2798-2890

berdampak pada semua aspek kehidupan. Salah satunya bidang ekonomi. Lemahnya
ekonomi keluarga, banyaknya pekerja yang diberhentikan, usaha yang tidak lagi
berjalan lancar dan maksimal. Revolusi saat ini menunjukkan manusia disadarkan
bahwa siapapun harus bergerak dan bersiap dengan segala perubahan yang akan
terjadi, termasuk perempuan atau ibu-ibu. Salah satu sektor utama dalam usaha untuk
mengupayakan tercapainya revolusi industri adalah dengan adanya peningkatan
ekonomi (Pesantren et al. 2020). Pada bidang ekonomi perempuan cenderung
mengalami krisis diskriminatif dari laki-laki. Beberapa pekerja perempuan menerima
upah kerja yang lebih rendah daripada laki-laki, sehingga perempuan perlu merubah
mindset mengenai mental pekerja menjadi mental pengusaha (Waluyo & Subagyo 2020).
Melihat kondisi ini, maka para istri maupun ibu-ibu yang dianggap memiliki waktu
luang dituntut untuk menjadi lebih produktif dan mandiri dalam membantu
perekonomian keluarga. Para Ibu-ibu melebarkan potensi masing-masing dengan
berjualan apapun yang bisa dijual, seperti makanan, minuman, pakaian dan lain-lain.
Keterbatasan interaksi sosial membuat ibu-ibu yang terbiasa memasarkan barang
dagangannya secara konvesional harus beralih menjadi digitalisasi (Hasbi & Sumarni
2020). Beberapa pelatihan dapat dilakukan untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat, salah satunya adalah pelatihan pot bunga kekinian yang dilakukan oleh
(Desyanti 2021) dengan pemanfaatkan ember bekas dan handuk bekas yang sudah tidak
terpakai untuk membuat sebuah pot cantik yang dapat dijual dengan harga yang relatif
murah. Digital marketing memudahkan pebisnis memantau dan menyediakan segala
kebutuhan dan keinginan calon konsumen, di sisi lain calon konsumen juga bisa mencari dan
mendapatkan informasi produk hanya dengan cara menjelajah dunia maya sehingga
mempermudah proses pencariannya. Pembeli kini semakin mandiri dalam membuat keputusan
pembelian berdasarkan hasil pencariannya (Hidayati et al. 2020). Digital marketing dapat
menjangkau seluruh masyarakat di manapun mereka berada tanpa ada lagi batasan geografis
ataupun waktu.
Pembekalan ilmu untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial seperti
Facebook dan Whatsapp menjadi pilihan yang tepat sebagai mediasi promosi barang
atau produk yang akan dijual guna mencapai target konsumen yang lebih luas secara
cepat dan tepat. (Desyanti, Febrina Sari, Wetri Febrina 2021) menggunakan media
sosial untuk membantu masyarakat meningkatkan penjualan. Disamping itu, demi
kepentingan usaha dan bisnis pemasaran melalui digital marketing juga lebih efektif
dan efisien dalam pembiayaan dana pemasaran atau iklan. Para Ibu-ibu harus dibekali
keterampilan dasar yang dipersyaratkan dalam pemasaran atau digital marketing
melalui media sosial. Salah satu media pemasaran yang banyak disukai daripada
media non- virtual adalah Facebook (Barokah et al. 2021). Penggunaan Facebook
sebagai media sosial saat ini terus meningkat untuk berbagai keperluan seperti sarana
mencari teman, sarana komunikasi, sarana mencari maupun berbagi informasi, dan
sebagai sarana promosi untuk keperluan usaha maupun bisnis. Kegiatan promosi
dibentuk untuk menstimulasi terjadinya kesadaran, ketertarikan, dan akan berakhir
dengan pembelian suatu produk (Argawan et al. 2019). Facebook dapat menyampaikan
tujuan para pelaku usaha online mengoptimalkan pemasaran secara digital sehingga
lebih meningkatkan kemampuan konsumen dalam mengenali atau mengingat sebuah
merek yang dipromosikan seperti mengenali atau mengingat nama, gambar, logo
maupun slogan-slogan yang pernah digunakan dalam mempromosikan merek dagang
(Sales 2020).
Selanjutnya Whatsapp merupakan salah satu media sosial yang menjadi tidak
asing lagi di lingkungan kehidupan para ibu-ibu. Whatsapp Messenger dapat
memberikan akses serta kemudahan selama melakukan interaksi dan berkomunikasi.
WhatsApp sebagai salah satu media sosial saat ini banyak yang menggunakan untuk
kepentingan memasarkan produk dengan cara yang lebih mudah (Sari et al. 2021).
57
ABDINE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 56-61
p-ISSN 2798-2882, e-ISSN 2798-2890

Aplikasi Whatsapp digunakan untuk bersosialisasi maupun sebagai penyampaian pesan


baik oleh individu maupun kelompok (Sosial 2019). Melakukan percakapan melalui
menu chat, duplikasi melalui fitur copy, menghapus melalui fitur delete, atau
meneruskan melalui fitur forward. Gambar yang terkirim bisa di-forward. Selain itu
juga dapat mengirim pesan suara maupun share lokasi keberadaan pengguna. Juga
menyediakan fitur grup chat, dimana pengguna bisa mengumpulkan beberapa kontak
untuk membuat sebuah grup chat (Shani et al. 2020).

2. METODE
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan survei lapangan
dan melakukan wawancara dengan mitra terkait permasalahan yang dihadapi di
sekitar lingkungan mitra. Kemudian tim pengabdian dan koordinator mitra
merumuskan permasalahan yang ada yaitu pemasaran produk yang masih
menggunakan cara konvensional (mengikuti bazar, dari mulut ke mulut) karena
keterbatasan pengetahuan Ibu-ibu memanfaatkan media sosial khusunya Facebook dan
Whatssapp . Hal ini menyebabkan jangkauan daerah pemasaran dan penjualan produk
ruang lingkupnya kecil serta mengalami pembatasan karena pandemic covid-19. Tentu
saja Hal ini sangat mempengaruhi penghasilan serta penjualan produk yang tidak
meningkat termasuk ruang lingkup wilayah marketing sangat terbatas. Selain itu
tentunya berpengaruh pada besarnya biaya operasional untuk marketing produk.
Metode yang digunakan Penulis dalam pelaksanaan program pelatihan ini
meliputi persiapan pelaksanaan program, proses pelatihan, pendampingan dalam
praktek hingga melakukan diskusi setelah kegiatan pelatihan. Adapun alur metode
pelaksanaan pada pelatihan ini dapat dilihat pada gambar 1.

Analisis Pelaksanaan
Masalah,Survei Program
Lapangan, Pelatihan,
Pendampingan Diskusi/Sharing
Wawancara,
Persiapan
Pelaksanaan

Gambar 1. Alur Metode Pelaksanaan

Metode penjelasan materi yang digunakan dalam pemanfaatan media sosial


sebagai upaya digital marketing yang optimal ini berupa pelatihan yang akan diberikan
dalam bentuk ceramah dan praktikum secara langsung dengan mekanisme tiap peserta
pelatihan menggunakan Smartphone masing-masing yang nantinya digunakan sebagai
tools untuk mempratekan materi pelatihan seperti menciptakan konten,
mendistribusikan konten, membuat timeline konten, mengatur tampilan gambar atau
foto dari produk yang akan dipasarkan. Pelatihan ini dilaksanakan secara pada hari
Selasa, 8 Maret 2022 di Kelurahan RT 14 Bukit Timah, Dumai (Riau).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Peserta Pelatihan terlihat sangat antusias dan semangat ketika mendapatkan
materi dari Instruktur. Instruktur pelatihan dalam menyampaikan penjelasan
58
ABDINE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 56-61
p-ISSN 2798-2882, e-ISSN 2798-2890

materinya juga memasukkan unsur “sharing” atau berbagi pengalaman mengenai


penggunaan digital marketing dalam promosi bisnis yang dimiliki instruktur sehingga
dapat memberikan gambaran lebih jelas kepada peserta. Setelah materi selesai
disampaikan kepada peserta pelatihan selanjutnya Peserta diminta untk praktek
langsung. Pada saat praktek, peserta membawa perangkat elektronik (smartphone)
mereka yang pastinya telah tersambung ke internet untuk sama-sama mempraktekkan
digital marketing. Peserta diajarkan bagaimana cara membuat akun media sosial
Facebook dan Whatssapp. Kemudian Peserta juga diajarkan cara membuat materi
postingan yang menarik dan mudah dicari serta waktu yang tepat untuk mengunggah
postingan. Instruktur juga memberika beberapa tips kepada peserta dalam membuat
postingan yang menarik, seperti penggunaan foto beresolusi tinggi agar gambar tetap
jelas ketika diunggah, penggunaan tanda pagar (hashtag) yang relevan dan jelas,
keterangan (caption) yang menarik yang biasanya memiliki inti cerita sendiri, dan
pemilihan jam yang tepat untuk pengunggahan berita atau foto (pagi hari sekitar pukul
07.00–09.00, siang sekitar pukul 12.00-14.00, sore dan malam hari sekitar pukul 17.00-
21.00), pengaturan jeda waktu “postingan”. Pada Sesi terakhir kegiatan ialah tanya
jawab atau diskusi terkait hal-hal yang masih belum dipahami oleh peserta, atau
sekedar berkonsultasi dan meminta tips tentang digital marketing yang sesuai untuk
bisnis yang sedang mereka jalankan. Adapun Materi Kegiatan yang disampaikan
Instruktur dirangkum pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Materi Kegiatan

No Materi Instruktur
1 Pembukaan dan Sambutan Amiroel Omara Syarif, MH

2 Sosialisasi Digital Marketing Merina Pratiwi, M.Si

3 Optimalisasi Digital Marketing Gellysa Urva, M.Kom


melalui Media Sosial (Facebook
dan Whatssapp)
4 Sharing, Tanya Jawab dan Gellysa Urva, M.Kom,
Diskusi Merina Pratiwi, M.Si,
Amiroel Omara Syarif, MH
5 Penutup Amiroel Omara Syarif, MH

Peserta yang hadir sekitar 25 orang yang merupakan ibu-ibu lingkungan RT 14


Bukit Timah. Para peserta berusia antara 30 hingga 45 tahun. Produk usaha mereka.
bervariasi dari mulai makanan, minuman, baju, tas, sepatu, kue, keterampilan dan lain-
lain. Lamanya para peserta memulai usaha bervariasi. Ada yang sudah memulai usaha
5 tahun hingga yang paling baru memulai 3 bulan terakhir. Hasil pemantauang dari 25
peserta, hanya 5 peserta yang telah aktif menggunakan media social untuk
memasarkan produk mereka. Adapun platform media sosial yang paling utama mereka
gunakan yaitu Whatsapp karena platform ini yang paling familiar bagi mereka. Namun
keterbatasan Whatsapp hanya bisa menjangkau orang-orang yang dikenal atau
diketahui contactnya saja. Disamping itu, sebanyak 4 orang peserta lain pernah
menggunakan Facebook sebagai media sosialnya untuk memasarkan produknya namun
tidak mereka tekuni. Para peserta menganggap penggunaan digital marketing cukup
sulit untuk dijangkau, mereka juga merasa tidak banyak transaksi aktual yang terjadi
dibandingkan dengan berjualan langsung. Kemudian sebanyak 11 peserta lainnya
belum pernah menggunakan media sosial sebagai sarana pemasaran. Para Peserta
59
ABDINE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 56-61
p-ISSN 2798-2882, e-ISSN 2798-2890

enggan untuk mencoba karena tidak paham dengan cara pembuatan dan
penggunaannya, meskipun begitu ada juga yang merasa usahanya tidak membutuhkan
pemasaran secara digital. Walaupun media sosial belum dimanfaatkan secara optimal,
tapi para pelaku usaha ini telah menggunakan media digital lain untuk proses
transaksi misalnya transfer online.
Setelah mendapatkan pengetahuan tentang penggunaan media sosial untuk
digital marketing, para peserta sangat termotivasi untuk lebih menekuni digital
marketing menggunakan media social facebook dan whatsapp. Bahkan peserta telah
berupaya untuk menulis caption yang menarik perhatian para konsumen yang melihat
pemasaran yang mereka unggah untuk produknya.
Sebelum Acara berakhir pada kesempatan yang sama, juga ada pembagian
doorprize kepada Ibu-ibu yang aktif dan beruntung. Setelah pemberian kesan dan pesan
dari peserta, pelatihan ini ditutup dengan foto bersama oleh Instruktur dan peserta
dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Peserta Pelatihan

4. KESIMPULAN
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini, dapat
disimpulkan bahwa para pelaku usaha tertarik untuk memanfaatkan media sosial
Facebook dan Whatssapp sebagai penunjang digital marketing secara optimal. Hanya
saja keterbatasan pemahaman mengenai pentingnya digital marketing, minimnya
wawasan mengenai teknologi informasi dan komunikasi serta cara-cara penggunaan
dan pemanfaatan media sosial yang baik, tidak sabar ingin segera mendapat hasil, serta
kurangnya pemahaman untuk menciptakan “postingan” yang menarik menjadi kendala
bagi mereka.
Media Sosial Facebook dan Whatsapp sebagai penunjang Digital Marketing
digunakan untuk memperoleh konsumen, membangun preferensi mereka, promosi
merek, memelihara konsumen, serta meningkatkan penjualan yang pada akhirnya
meningkatkan profit. Digital marketing memungkinkan pembeli memperoleh seluruh
60
ABDINE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 56-61
p-ISSN 2798-2882, e-ISSN 2798-2890

informasi mengenai produk dan bertransaksi melalui internet, dan memungkinkan


penjual untuk memantau dan menyediakan kebutuhan serta keinginan calon pembeli
tanpa batasan waktu dan geografis. Digital marketing juga merupakan cara komunikasi
dua arah yang dapat menimbulkan awareness dan engagement masyarakat terhadap
produk dan merek tertentu. Secara keseluruhan, penggunaan media social mampu
mengoptimalkan digital marketing produk.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis berterimakasih kepada Tim Penulis yaitu dosen-dosen Sekolah Tinggi
Teknologi Dumai yang telah merencanakan kegiatan ini secara cukup matang dan
melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan lancar. Tidak lupa penulis pun berterima
kasih kepada Pihak yang turut membantu.

DAFTAR PUSTAKA
Argawan, B. Et Al., 2019. Pemanfaatan Digital Marketing Channel Dalam Upaya
Memperluas Pemasaran Produk Jahe Merah Instan Sarongge. , 01(01), Pp.1–16.
Barokah, S. Et Al., 2021. Optimalisasi Digital Marketing Melalui Facebook Ads Di
Kelurahan Purwanegara. , 4(1), Pp.17–22.
Desyanti, M.A., 2021. Pelatihan Kewirausahaan Bina Bisnis Pembuatan Pot Bunga
Kekinian Untuk Masyarakat Perumahan Baruna. , 01(01), Pp.8–13.
Desyanti, Febrina Sari, Wetri Febrina, M.A., 2021. Peningkatan Minat Dan Skill
Kewirausahaan Mayarakat Di Kelurahan Bukit Batrem , Kota Dumai. Masyarakat
Berdaya Dan Inovasi, 2(2), Pp.150–158.
Hasbi, M. & Sumarni, W., 2020. Pemanfaatan Platform Digital Di Masa Pandemi Covid-
19.
Hidayati, N. Et Al., 2020. Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Digital Marketing Umkm
Di Kecamatan Tembalang. , 3(3), Pp.119–124.
Pesantren, P. Et Al., 2020. Pendampingan Peningkatan Santripreneur Pada Siswa-
Siswi. , 3(1), Pp.65–70.
Sales, O., 2020. Implementasi Facebook Marketplace Untuk Produk Umkm Sebagai
Upaya Peningkatan Pemasaran Dan Penjualan Online. , 3(1), Pp.42–51.
Sari, D.P. Et Al., 2021. Penggunaan Sosial Media Marketing Pada Usaha.
Shani, F.F. Et Al., 2020. Pemanfaatan Aplikasi Digital Marketing Berbasis Android
Sebagai Media Promosi Bisnis Utilization Of Android-Based Digital Marketing
Applications As. , Pp.41–46.
Sosial, M., 2019. Strategi Pemasaran Digital Dalam Upaya Memasarkan Produk Umkm
Boyolali Melalui Pemanfaatan Media. , 01(05), Pp.101–110.
Urva, G., Pratiwi, M. & Syarief, A.O., 2021. E-Learning Berbasis Edmodo Untuk
Optimalisasi Pembelajaran Pada Masa New Normal. Abdine: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyaraka, 01(01), Pp.41–47.
Waluyo, D.E. & Subagyo, H., 2020. Pemberdayaan Perempuan Melalui Sekolah
Wirausaha Aisyiah Kabupaten Semarang. , 3(1), Pp.71–76.

61

You might also like