PBL Rainbow Card
PBL Rainbow Card
4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
Abstract-This study describes the effectiveness of the Problem Based Learning (PBL) model with
Rainbow card media in learning to write descriptive text for students in 7th graders of SMP Negeri
Model Terpadu Madani Palu. This research was a descriptive study. Data in the form of values
obtained from students' scores in writing descriptive text were processed and analyzed using the
described numbers. The sample was chosen by simple random sampling and the Cerdas Istimewa
class with 23 students was picked. Data were collected from descriptive text and the score of a test.
The scoring of the written results was in accordance with the assessment criteria for writing
descriptions, which were title, identification, description, cover and language use. The results of the
average score of students by applying the PBL learning model through the Rainbow Card media in
learning to write descriptive texts was 87.8 which were categorized as complete in the Minimum
Completeness Criteria (KKM) that has been determined by the school. The percentage value of
writing descriptive text achieved was 99.7%. So it was proven that the application of the PBL learning
model through the Rainbow Card media in learning to write descriptive text was considered effective.
Keywords: Problem based learning, Rainbow card media, Writing descriptive text
I. PENDAHULUAN
Menulis teks deskripsi termasuk jenis pembelajaran menulis yang dianggap sulit. Hal
itu dikeluhkan oleh banyak orang termasuk peserta didik di SMP. Menulis dianggap sulit
karena beberapa hal yaitu sulitnya menyesuaikan antara judul dengan isi tulisan, antara
kohesi dan koherensi antarkalimat yang terkadang tidak berkesinambungan. Padahal tulisan
yang baik memiliki alur, isi dan aspek kebahasaan yang berkesinambungan. Dari segi alur,
tulisan yang baik memuat informasi yang akurat dan kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Dari segi kebahasaan tulisan yang baik menggunakan ejaan yang
benar, diksi yang variatif, kalimat yang efektif dan kesatuan paragraf yang padu. Pengajaran
menulis teks deskripsi adalah pengajaran yang bertujuan untuk menggambarkan suatu objek
secara terperinci sehingga pembaca dapat merasakan seolah-olah melihat, mengalami atau
merasakan apa yang dituliskan oleh penulis.
Corresponding Author*:
E-mail:
*
[email protected]
2
[email protected]
3
[email protected]
56
Doi:
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
Berdasarkan hasil observasi pada kelas VII di SMP Negeri Model Terpadu Madani
Palu metode yang digunakan cenderung menggunakan metode ceramah dan penugasan yang
bersifat monoton dan menggunakan media pembelajaran buku teks. Hal itu membuat peserta
didik mampu memahami pelajaran menulis teks deskripsi tetapi belum mampu secara
maksimal menulis teks deskripsi dengan baik. Oleh sebab itu, pemilihan model dan media
pembelajaran harus lebih diperhatikan. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual dan
oprasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan dan budaya.
Hal ini sejalan dengan Permendikbud No. 103 Tahun 2004 tentang pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Pasal 2. Model pembelajaran juga diartikan
sebagai suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan guru agar
tujuan dan kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan
lebih efektif dan efisien (Suyitno, 2006). Sedangkan media pembelajaran yaitu segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2008:7). Bertitik tolak dari hal tersebut
peneliti bermaksud mengetahui efektivitas model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dengan media Rainbow Card dalam pembelajaran menulis teks deskripsi siswa Kelas
VII SMP Negeri Model Terpadu Madani Palu.
a. Pengertian Efektivitas
Efektivitas berhubungan dengan masalah pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh
dan manfaat dari hasil yang diperoleh, serta tingkat daya fungsi unsur atau komponen.
Menurut Uno (2011) pada dasarnya efektivitas ditunjukkan untuk menjawab pertanyaan
seberapa jauh tujuan pembelajaran yang telah dicapai oleh peserta didik. Ravianto (dalam
Masruri, 2014) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan
yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan.
Artinya, apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan perencanaan, baik dalam
waktu, biaya, maupun mutunya, maka dapat dikatakan bersifat efektif.
b. Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
Problem Based Learning (PBL) menurut Kamdi (2007) merupakan model kurikulum
yang berhubungan dengan masalah dunia nyata siswa. Masalah yang diseleksi mempunyai
57
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
dua karakteristik penting, pertama masalah harus autentik yang berhubungan dengan kontek
sosial siswa, kedua masalah harus berakar pada materi subjek dari kurikulum. Terdapat tiga
ciri utama dari model pembelajaran PBL, yaitu: (1) PBL merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran, artinya dalam implementasi PBL ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan
siswa. Siswa tidak hanya mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, tetapi
melalui PBL siswa menjadi aktif berpikir, berkomunikasi, mencari, dan mengolah data. (2)
Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBL menempatkan
masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran tidak akan mungkin bisa berlangsung.
(3) Pemecahan masalah menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. (Kamdi, 2007).
Selanjutnya Nurhadi (2004) menyatakan Problem Based Learning adalah kegiatan interaksi
antara stimulus dan respon yang memiliki hubungan dua arah yakni belajar dan lingkugan.
Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem
saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga yang dihadapi dapat
diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik. PBL merupakan suatu
model pembelajaran yang menantang siswa untuk belajar, bekerja secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa
pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.
c. Media Rainbow Card
Media Rainbow card atau kartu berwarna adalah media kartu yang dibuat dengan
mengaplikasikan antara warna, gambar, dan materi. Media ini menggunakan banyak warna
yang berisikan gambar dan kalimat yang mewakili materi pembelajaran yang menarik minat
siswa dapat aktif dalam belajar dan fokus terhadap pembelajaran. Media ini pun dibuat
berdasarkan karakter siswa SMP yang masih senang melihat sesuatu yang berwana-warni
dan gambar yang dapat memperkuat ingatan siswa, sehingga dalam proses pembelajaran
siswa tidak mudah bosan dan berguna untuk membina keterampilan anak dalam menulis teks.
Dalam penelitiannya Waluyatiningsih (2019) menyatakan untuk mengembangkan
keterampilan proses pembelajaran agar adanya keterlibatan langsung siswa dalam
pembelajaran guru perlu memilih menggunakan media pembelajaran yang tepat yakni media
Kartu Berwarna yang berisi tentang Pantun dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
materi pokok Pantun yaitu berbalas Pantun (menulis pantun). Jadi media pembelajaran kartu
58
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
berwarna/ Rainbow Card dapat pula digunakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
menulis teks deskripsi karena sma-sama dapat digunakan untuk mengetahui keterampilan
menulis siswa.
d. Pengertian Menulis
Menulis adalah keterampilan berbahasa aktif yang digunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung dan tidak tatap muka dengan orang lain. Selain aktif menulis juga
merupakan keterampilan berbahasa produktif dan ekspresif. Menurut Djago Tarigan (dalam
Elina et al., 2009) menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide pendapat,
atau pikiran dan perasaan. Suparno dan Yunus (2006: 1.26) mendefinisikan menulis sebagai
kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis sebagai kegiatan komunikasi
berupa penyampaian pesan secara tertulis pada pihak lain. Selanjutnya Bars (dalam Suparno
& Yunus, 2006) menyatakan umumnya orang menulis berkali-kali. Seperti mengungkapkan
bahwa serangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase, yaitu fase
prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan.
e. Teks Deskripsi
Istilah deskripsi berasal dari kata describe yang artinya menulis tentang atau
membeberkan suatu hal. Adapun definisi deskripsi menurut Finoza (dalam Dalman, 2014)
yakni bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca
dengan menggambarkan hakikat objek sebenarnya. Suparno dan Yunus (dalam Dalman,
2014) menyatakan deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai
dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar,
merasakan, dan mencium) apa yang dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya. Kurniasari
(2014) menjelaskan bahwa deskrispi berisi mengenai pengalaman yang digambarkan secara
jelas. Pengalaman tersebut bisa dalam bentuk suatu objek. Ketika membaca dan mendengar,
seolah-olah pembaca atau pendengar merasakan sendiri seperti melihat, mendengar, atau
menyentuh. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah
sebuah karangan yang menggambarkan suatu objek dengan bantuan pancaindra hingga
pembaca dapat mencitrai kembali objek yang ada dalam tulisan.
59
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
f. Signifikansi Penelitian
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yesika (2017) meneliti tentang
efektivitas model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan memproduksi teks
deskripsi pada siswa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa model pembelajaran
berbasis masalah lebih efektif dibandingkan model pembelajaran inkuiri
terhadap peningkatan kemampuan memproduksi teks deskripsi pada siswa. Sedangkan
penelitian lain oleh Waluyatiningsih (2019) meneliti tentang penggunaan media kartu
berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada pembelajaran
kooperatif bahasa indonesia tentang pantun bagi siswa. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa penggunaan media kartu berwarna pada pembelajaran kooperatif bahasa Indonesia
dapat membantu atau mempermudah siswa dalam melakukan pembelajaran bahasa Indonesia
tentang pantun. Dalam penelitian ini peneliti mengkombinasikan dua penelitian sebelumnya
yaitu penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dengan media rainbow
card untuk mengetahui efektifitasnya dalam pembelajaran menulis teks deskripsi.
60
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
61
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
62
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
Ketuntasan belajar siswa secara individu diperoleh dari KKM yang ditetapkan sekolah yaitu
siswa dinyatakan tuntas jika mendapat nilai 70 atau lebih di bawah 70 dinyatakan belum tuntas.
4. Data diperoleh dan dikumpulkan diolah secara statistik untuk mengetahui evektifitas model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Rainbow Card dalam
Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi yang ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi dan
dianalisis dengan salah satu rumus statistik.
Pada Tabel 3 Frekuensi nilai siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu skor 90-100 berjumlah 13
orang (56,5%) dan siswa yang memperoleh nilai terendah yaitu skor 60-69 berjumlah 2 orang (8,6%)
dengan jumlah persentase keseluruhan nilai menulis teks deskripsi yaitu 99,7%.
Tabel 4. Nilai Rata-rata berdasarkan Kriteria Penilaian Menulis Teks Deskripsi
Kriteria Nilai Rata-rata
Judul 20,75
Identifikasi 18,75
Deskripsi 21,5
Penutup 19,5
Penggunaan Bahasa 19,75
Pada Tabel 4 berisi nilai rata-rata menulis teks deksripsi berdasarkan kriteria penilaian menulis teks
deksripsi. Kriteria deskripsi adalah kriteria yang memiliki nilai tertinggi dengan nilai rata-rata 21,5
sedangkan kriteria identifikasi adalah kriteria dengan nilai rata-rata terendah yaitu 18,75.
63
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
b. Pembahasan
Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata menulis teks deksripsi siswa diperoleh nilai
yaitu 87,8 (sangat baik) dan persentase nilai menulis teks deskripsi siswa yaitu 99,7% maka
penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dengan media rainbow card
dalam pembelajaran menulis teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri Model Terpadu
Madani Palu berlangsung dengan baik dan dapat dikategorikan efektif. Hal ini dapat dilihat
dari nilai yang diperoleh siswa kelas VII Cerdas Istimewa yang telah memenuhi KKM
sekolah yaitu nilai 70.
Ketika peneliti menerapkan model pembelajaran PBL dengan media Rainbow Card
awalnya siswa merasa bingung mengenai fungsi media pembelajaran Rainbow Card karena
hal ini baru bagi mereka, namun setelah diberi penjelasan dan arahan berupa tahapan-tahapan
pembelajaran PBL serta keterkaitannya dengan media Rainbow Card untuk materi menulis
teks deskripsi maka siswa cenderung lebih aktif dari kegiatan belajar sebelumnya. Siswa
merasa tertarik dan penasaran melihat media rainbow card yang berisi gambar dan potongan
kata. Hal tersebut membuat siswa berupaya mencari jawaban atau melakukan pemecahan
masalah dari gambar atau potongan kata yang ada pada media rainbow card tersebut. Siswa
mendapat stimulus mengenai pengalaman pribadi mereka melalui media rainbow card yang
berisi gambar atau potongan kata. Hal ini sejalan dengan pendapat Nurhadi (2004) yang
menyatakan bahwap problem based learning adalah kegiatan interaksi antara stimulus dan
respon yang memiliki hubungan dua arah yakni belajar dan lingkungan. Selanjutnya setelah
mendapat stimulus maka siswa merespon melalui bantuan pancaindranya, siswa dapat
menghidupkan kembali pengalaman tersebut dengan cara menulis teks deskripsi. Siswa
terlihat berupaya bersama membentuk kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi agar
menemukan jawaban bersama mengenai gambar atau potongan kata yang ada pada media
rainbow card.
Dalam menulis teks deskripsi, nilai rata-rata pada kriteria penilaian deskripsilah yang
paling menonjol dengan nilai rata-rata 21,5. Hal ini terjadi karena siswa mampu dengan baik
menggunakan bantuan pancaindranya untuk menggali pengalaman yang pernah mereka
rasakan yang berhubungan dengan gambar atau potongan kata dalam media rainbow card
yang dibagikan. Selanjutnya kriteria penilaian judul dengan nilai rata-rata 20,75. Siswa
64
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
mampu menulis judul teks deksripsi yang dapat menggambarkan sesuatu dengan bantuan
pancaindranya dengan jelas. Pada kriteria penutup nilai rata-rata 19,5 dan kriteria
penggunaan bahasa nilai rata-rata 19,75. Nilai rata-rata pada kriteria identifikasi yang paling
rendah dari kelima kriteria yaitu dengan nilai rata-rata 18,75. Dari uraian tersebut maka
kriteria yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu kriteria deskripsi. Maka dapat dikatakan
model pembelajaran PBL dengan Media Rainbow Card ini efektif digunakan dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi karena pada kriteria deskripsi nilai rata-ratanya tinggi
disbanding nilai rata-rata pada kriteria lainnya.
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VII Cerdas Istimewa
di SMP Negeri Model Terpadu Madani Palu yang berjumlah 23 orang, diketahui bahwa hasil
nilai rata-rata siswa dengan menerapkan model pembelajaran PBL mealui media Rainbow
Card dalam pembelajaran menulis teks deskripsi yaitu 87,8 yang dikategorikan tuntas dalam
KKM yang telah ditentukan sekolah. Nilai presentase menulis teks deskripsi yang dicapai
yaitu 99,7%. Maka terbukti penerapan model pembelajaran PBL melalui media Rainbow
Card dalam pembelajaran menulis teks dekskripsi dianggap efektif.
Nilai rata-rata dan persentase yang diperoleh bila dimasukan dalam interval penilaian
dianggap efektif berdasarkan lima penilaian yaitu penilaian judul, identifikasi, deskripsi,
penutup dan penggunaan bahasa. Melalui penerapan model PBL dengan media Rainbow
Card ini dapat menstimulus kemampuan menulis teks deskripsi siswa dengan baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas model pembelajaran PBL melalui media
Rainbow Card efektif dalam pembelajaran menulis teks deskriptif.
b. Saran
Penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui efektivitas penerapan model
pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) melalui media Rainbow Card pada
pembalajaran menulis teks lainnya.
65
Open Jurnal Kreatif Online (JKO), Vol.8, No.4
Access pp. 56-66, December 2020
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO ©2020 The Authors
ISSN 2354-614X
DAFTAR PUSTAKA
Dalman. (2014). Keterampilan menulis . Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Elina, S., Zulkarnaini., & Sumarno. (2009). Pembelajaran menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Hamlik. (2003). Statistik dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kamdi, W. (2007). Model-model pembelajaran inovatif. Malang: Universitas Negeri Malang.
Kurniasari, A. N. (2014). Sarikata bahasa dan sastra Indonesia. Yogyakarta: Solusi Distribusi.
Masruri. (2014). Analisis efektivitas program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan
(pnpm-mp) (Studi kasus pada Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan tahun 2010).
Governance and Public Policy, 1(1), 53-76.
Munadi. (2008). Media pembelajaran sebuah pendekatan baru. Jakarta. Gaung Persada Perss.
Nurhadi. (2004). Pembelajaran kontekstual dan penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press.
Suyitno, A. (2006). Pemilihan model-model pembelajaran dan penerapannya di sekolah. Semarang.
Universitas Negeri Semarang.
Suparno & Yunus. (2006). Keterampilan dasar menulis. Jakarta. Universitas Terbuka
Shinigami, Z. (2013). Pengertian dan contoh paragraf deskripsi terfresh. (Online).
Tarigan, H. G. (2008). Menulis :sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Bandung. Angkasa
Kemendikbud. (2004). Permendikbud. No 103 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Uno, H. (2011). Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta. PT. Bumi Aksara Bandung.
Waluyatiningsih. (2019). Penggunaan media kartu berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan siswa pada pembelajaran kooperatif bahasa indonesia tentang pantun bagi siswa kelas
IV SD Negeri 1 Wonorejo Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran
2017/2018. Jurnal KRIDATAMA Sains dan Teknologi, 1(1), 28-37.
Yesica, D., & Rosmaini. (2017). Efektivitas model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) terhadap kemampuan memproduksi teks deskripsi pada siswa kelas VII SMP
Negeri 9 Medan Tahun Ajaran 2016/2017”. Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra
Indonesia, 6(2), 93-101.
66