Vol.02 No.
02 Desember 2016
IDENTIFIKASI KEBOCORAN PIPA PDAM KOTA MALANG DENGAN
METODE STEP TEST
Zahra Aulia Syahidah1 , Suprapti Bintari2
Direktorat Jenderal Cipta Karya
[email protected]; [email protected]
Abstract
PDAM Malang who has successfully served of clean water needs until 80.4 %, still face the potential loss
that caused by water losses. Total water losses of PDAM Malang in 2013 are 26.92 %. One of the problem is
because of pipeline leak. It is necessary to test the pipeline for identification of leak location, so that PDAM
Malang can perform curative action appropriately. Pipeline leak testing conduct at District Meter Area (DMA)
Wendit, on Malang City aims to identify the point of leakage and determine action for further improvement.
In addition, this study aims to assess the magnitude of the losses of PDAM Malang due to water losses. The
method is performed by step test method which are directly applicable on the field at night. Then the result
and financial analysis are analyzed with qualitative and quantitative method. The result of step test indicate
that pipeline on Amandit street are in the classes of high leak, with the value of dQ/dSR 0,1011. Priority
handling of the leak will be started from this area. The usage of step test method has been assist PDAM
Malang to decreasing the precentage of water losses of 3 % per month, so that it could be increasing the
revenue until Rp. 1.033.000,00 per month. When the handling of water losses not taken immediately, the
estimated of loss is about Rp. 32.441.472,00 per month or Rp 413.297.664,00 per year.
Keywords : Step test, Pipeline leakage, District Meter Area (DMA), PDAM Malang.
Abstrak
PDAM Kota Malang yang telah berhasil melayani kebutuhan air bersih sebesar 80.4%, masih menghadapi
potensi kerugian akibat kehilangan air. Total kehilangan air yang dialami PDAM Kota Malang tahun 2013
adalah sebesar 26.92%. Salah satu penyebab kehilangan air ini adalah kebocoran pipa. Perlu dilakukan uji
identifikasi lokasi kebocoran pipa, sehingga PDAM Kota Malang dapat melakukan tindakan kuratif secara
tepat. Pengujian kebocoran pipa yang dilakukan di District Meter Area (DMA) Wendit Kota Malang bertu-
juan untuk mengidentifikasi titik kebocoran air dan menentukan langkah perbaikan selanjutnya. Selain itu,
penelitian ini bertujuan menaksir besarnya kerugian yang dialami PDAM Kota Malang akibat kehilangan
air. Metode yang dilakukan menggunakan metode step test secara langsung di lapangan pada malam hari.
Setelah itu dilakukan analisis hasil dan analisis keuangan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil uji step test
menunjukkan pipa yang berada di Jl. Amandit berada dalam klasifikasi kelas bocor yang tinggi, dengan nilai
dQ/dSR sebesar 0,1011. Prioritas penanganan kebocoran akan dimulai dari area ini. Penggunaan metode
step test telah membantu PDAM Kota Malang menurunkan presentase kehilangan air sebesar 3% per bu-
lannya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan sebesar Rp 1.033.000,00 per bulan. Jika penanganan
kebocoran air tidak segera dilakukan, maka estimasi kerugian mencapai Rp 32.441.472,00 per bulan atau
Rp 413.297.664,00 per tahun.
Kata kunci : Step test, Kebocoran Pipa, District Meter Area (DMA), PDAM Kota Malang
1 - 16 Jurnal INFRASTRUKTUR
Vol.02 No.02 Desember 2016
1. PENDAHULUAN diolah (reservoir distribusi), meter air untuk me-
nentukan banyak air yang digunakan, dan keran ke-
Sejalan dengan adanya program penyehatan PDAM bakaran. Dua hal penting yang harus diperhatikan
di seluruh Kabupaten/Kota oleh Direktorat Jenderal pada sistem distribusi adalah tersedianya jumlah air
Cipta Karya Kementerian PUPR, maka PDAM di selu- yang cukup dan tekanan yang memenuhi (kontinui-
ruh Indonesia berupaya keras meningkatkan kinerja tas pelayanan), serta menjaga keamanan kualitas
mereka. Untuk mewujudkan pelayanan prima dalam air.
penyediaan air bersih, PDAM Kota Malang terus
berusaha memuaskan pelanggannya. Hingga tahun Kehilangan air adalah selisih antara volume input
2014, PDAM Kota Malang telah berhasil melayani sistem dan konsumsi resmi. Kehilangan air dalam
kebutuhan air bersih siap minum kepada masyara- suatu perencanaan sistem distribusi ini selalu ter-
kat sebesar 80,4% dan saat ini PDAM Kota Malang jadi. Kehilangan air terdiri dari 3 macam (Modul Ajar
tengah bekerja keras dalam mewujudkan program Sistem Penyaluran Air Minum Teknik Lingkungan
pemenuhan target 100% akses aman air minum. ITS, 2010), yakni :
Namun demikian, PDAM Kota Malang masih meng-
hadapi potensi kerugian akibat kehilangan air. Data 1. Kehilangan air rencana
tahun 2013, menunjukkan total kehilangan air yang
dialami PDAM Kota Malang adalah sebesar 26,92% Kehilangan air yang dialokasikan untuk melancar-
sehingga mengakibatkan potensi kerugian finansial. kan operasi dan pemeliharaan fasilitas penyediaan
air bersih. Kehilangan air ini akan diperhitungkan
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk dalam penetapan harga air dimana biaya akan dibe-
mengidentifikasi kehilangan air akibat kebocoran bankan pada konsumen.
pipa adalah menggunakan metode step test. Step
test merupakan teknik untuk mencari lokasi/area 2. Kehilangan air percuma
dengan jumlah kehilangan air terbesar. Pencarian
Kehilangan ini menyangkut aspek penggunaan fasil-
lokasi tersebut berdasarkan pembagian wilayah
itas penyediaan air bersih serta pengelolaannya. Hal
DMA (District Meter Area). DMA telah sempurna dan
ini sangat tidak diharapkan dan harus diusahakan
terisolasi dengan baik (tidak ada cross connection
untuk ditekan dengan cara penggunaan dan pen-
aliran air dengan DMA lain) menjadi faktor penting
gelolaan fasilitas air bersih secara baik dan benar.
keberhasilan penaksiran kebocoran melalui metode
Kehilangan air percuma ini dibagi menjadi 2 macam
ini. Untuk mendukung penggunaan metode ini,
yaitu:
PDAM Kota Malang telah memasang meter induk di
130 DMA dari total 155 DMA yang telah terbentuk. a. Leakage (bocor) berarti kehilangan air percuma
pada komponen fasilitas yang tidak dikendalikan
Tujuan dilakukannya step test di PDAM Kota Malang dengan baik oleh pengelola.
adalah untuk mengidentifikasi titik kebocoran air
dan menentukan langkah perbaikan selanjutnya. b. Wastage (terbuang), berarti kehilangan air per-
Pada penelitian ini juga akan ditaksir besarnya cuma pada proses pemakaian fasilitas oleh kon-
kerugian komersial yang dialami PDAM Kota Malang sumen.
akibat kehilangan air. Dengan demikian, diharapkan
pemeliharaan jaringan perpipaan yang dilakukan 3. Kehilangan air insidentil
PDAM dapat terbantu dan berjalan efektif, sehingga
pada akhirnya dapat menekan persentase kehilan- Kehilangan air diluar kekuasaan manusia misalnya
gan air fisik yang dialami PDAM Kota Malang. Selain bencana alam.
itu, dapat pula meningkatkan produktivitas, kinerja
dan meningkatkan pendapatan PDAM Kota Malang. Secara umum, kehilangan air dapat berupa kehilan-
gan fisik dan non-fisik (Malcolm Farley, et al., 2008).
2. TINJAUAN PUSTAKA Kehilangan fisik berupa kebocoran pada pipa distri-
busi dan transmisi, kebocoran dan luapan dari tang-
Sistem distribusi air minum adalah sistem yang ki penyimpanan PDAM, dan kebocoran di pipa dinas
langsung berhubungan dengan konsumen, yang hingga ke meter pelanggan. Kehilangan non-fisik
mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang berupa konsumsi tak resmi (pencurian), sambungan
telah memenuhi syarat ke seluruh daerah pelay- pipa ilegal, ketidakakuratan meter pelanggan, dan
anan. Sistem ini meliputi unsur sistem perpipaan kesalahan penanganan data. Dalam merencanakan
dan perlengkapannya, hidran kebakaran, tekanan distribusi air minum ini, harus memperhitungkan ke-
tersedia, sistem pemompaan (bila diperlukan), dan bocoran agar titik pelayanan tetap dapat terpenuhi
reservoir distribusi (Enri Damanhuri, 1989). Sistem kebutuhannya akan air.
distribusi air minum ini terdiri atas perpipaan, kat-
up-katup, dan pompa yang membawa air dari res- Untuk menjaga kuantitas dan kontinuitas pelayanan
ervoir menuju pemukiman, perkantoran dan indus- air minum maka diperlukan pemeliharaan jaringan
tri yang mengkonsumsi air. Juga termasuk dalam perpipaan, dimana sistem perpipaan air minum ten-
sistem ini adalah fasilitas penampung air yang telah tunya tidak dapat lepas dari adanya kemungkinan
Jurnal INFRASTRUKTUR 1 - 17
Vol.02 No.02 Desember 2016
kebocoran. Dalam mengidentifikasi kebocoran air, dilakukan pemberian nomor valve secara berurutan.
terdapat 2 metode identifikasi yang biasa dilakukan
(Modul Ajar Sistem Penyaluran Air Minum Teknik Kelengkapan yang diperlukan dalam uji step test ini
Lingkungan ITS, 2010), yaitu: adalah:
1. Tes Isolasi Zona 1. Alat ukur debit (Ultrasonic Flow Meter)
Sistem perpipaan dibagi kedalam zona–zona per- 2. Alat ukur tekanan (manometer)
pipaan yang disebut waste zone. Tes ini dimaksud-
3. Alat buka tutup valve (spendel)
kan untuk memastikan bahwa aliran air yang masuk
ke dalam zona hanya aliran yang melewati meter 4. Alat komunikasi (HP atau HT)
air pada titik tapping (satu titik tapping) pada zona
jaringan tertentu. 5. Alat penerangan
2. Step Test 6. Blanko step test
Step test merupakan teknik untuk mencari area
dengan jumlah kehilangan air terbesar. Pencarian lo-
kasi tersebut berdasarkan pembagian wilayah DMA
(District Meter Area). Waktu pelaksanaannya pada
waktu terjadinya AMM (Aliran Malam Minimum). Bila
pada malam hari dimana pada umumnya tidak ada
pemakaian air oleh pelanggan, tetapi dalam pen-
dataan melalui pemeriksaan meter air pada suatu
DMA menunjukkan terdapat AMM, berarti kemung-
kinan terjadi kebocoran pada salah satu area. Jika
lokasi kebocoran telah ditemukan (di dalam jaringan Gambar 1. Ultrasonic Flow Meter
transmisi atau distribusi), pihak PDAM perlu men- Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015
getahui berbagai jenis kebocoran, dampak waktu
bocor atau ALR pada total volume kehilangan fisik.
Jenis dan lokasi (misalnya pipa utama atau pipa di-
nas) satu semburan berpengaruh pada total waktu
bocor Malcolm Farley, et al., 2008), yaitu:
a. Semburan yang dilaporkan
Terlihat dan biasanya dilaporkan dengan cepat oleh
masyarakat atau teramati oleh staf perusahaan air
minum. Waktu kesadaran pendek.
b. Semburan yang tidak dilaporkan
Biasanya terjadi di bawah tanah dan tidak terlihat di
permukaan. Semburan seperti ini biasanya ditemu-
kan selama survei deteksi kebocoran dan seringkali
ada waktu kesadaran yang panjang tentang kebo-
coran.
c. Kebocoran kecil (Background leakage)
Akumulasi kebocoran-kebocoran yang sangat kecil
yang sulit dan tidak efektif dari segi biaya untuk di-
deteksi dan diperbaiki satu persatu.
3. METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan menggunakan metode step
test secara langsung di lapangan. Step test ini di- Gambar 2. Skematik DMA Wendit, Kota Malang
lakukan di District Meter Area (DMA) Wendit Malang Sumber: PDAM Kota Malang, 2015
pada tanggal 28 Oktober 2015 pada waktu pe-
Step test dimulai dari mengukur dan mencatat deb-
makaian air minimum yaitu antara pukul 23.00 –
it awal yang tertera pada watermeter induk, menu-
02.00 WIB. Jaringan yang akan dilakukan pengujian
tup valve mulai dari lokasi valve yang terjauh dari
terdiri dari 5 valve yang berada di Jl. Kampal hingga
meter induk, lalu membuka valve mulai dari lokasi
Jl. Kapuas. Untuk mempermudah identifikasi valve
1 - 18 Jurnal INFRASTRUKTUR
Vol.02 No.02 Desember 2016
Gambar 3. Metodologi Penelitian
Sumber: Pengolahan Penulis, 2015
valve yang terdekat dari meter induk. Kemudian Data debit yang diperoleh merupakan titik stabil
mencatat debit air saat valve dibuka dan ditutup. debit sesaat setelah valve ditutup. Losses meru-
Dengan demikian, akan diketahui secara pasti lokasi pakan selisih antara debit di suatu valve dengan
yang diduga mengalami kebocoran. debit di valve sebelumnya. SR (Sambungan Rumah)
menunjukkan jumlah pelanggan yang terhubung
Data sekunder berupa peta jaringan distribusi di- dalam pipa tersebut. Nilai yang diperhatikan adalah
peroleh dari pihak PDAM Kota Malang serta untuk perbandingan antara nilai debit (dQ) dengan jumlah
tarif pelayanan air minum berdasarkan Peraturan sambungan rumah (dSR).
Walikota Malang Nomor 39 Tahun 2014. Analisis ha-
sil dijabarkan secara kualitatif deskriptif, sedangkan Hasil uji step test menunjukkan pipa yang berada
untuk analisis keuangan dijabarkan secara kuanti- di Jl. Amandit (valve 4) memiliki kelas bocor yang
tatif. tinggi, dengan dQ/dSR sebesar 0,1011. Tekanan
dalam pipa berkisar antara 1,7 – 1,9 atm. Prioritas
3.1. HASIL STEP TEST penanganan dan perbaikan akan dilakukan pada lo-
Tabel 1. Hasil Pengujian Kebocoran Pipa
Keterangan : Evaluasi Kelas Bocor Rendah:
kasi ini, dilanjutkan lokasi dengan kelas bocor se-
0,001 - 0,0049
dang. Hal ini dimaksudkan untuk mengefektifkan
0,005 - 0,019 Evaluasi Kelas Bocor Sedang:
penanganan kebocoran pipa sehingga dapat meng-
0,02 Evaluasi Kelas Bocor Tinggi: ≥ hemat biaya pemeliharaan. Untuk kebocoran den-
gan kelas bocor rendah, tidak dilakukan penanan-
Jurnal INFRASTRUKTUR 1 - 19
Vol.02 No.02 Desember 2016
gan lebih lanjut. Hal ini dikarenakan kebocoran ini lebih sulit dideteksi dan menghasilkan volume
sulit dan tidak efektif dari segi biaya untuk dideteksi kehilangan fisik yang terbesar.
dan diperbaiki satu persatu.
Untuk memastikan penyebab kebocoran tersebut,
Hasil ini harus diverifikasi dengan menggunakan perlu dilakukan tindak lanjut dengan mendeteksi
analisis komponen (pendekatan top-down) atau titik kebocoran menggunakan alat sebagai berikut:
pengkajian kehilangan fisik (pendekatan bottom
up). Pengujian step test di PDAM Kota Malang ini 1. Alat perekam suara (leak noise logger)
telah memenuhi syarat karena DMA yang telah sem-
purna dan terisolasi dengan baik (tidak ada cross Leak noise logger ini menyempitkan area DMA yang
connection aliran air dengan DMA lain) menjadi fak- berisi dugaan kebocoran. Alat ditempatkan di area
tor penting keberhasilan penaksiran kebocoran me- survei dengan setiap logger ditempatkan pada satu
lalui metode ini. Untuk mendukung penggunaan hidran, meter, atau surface fitting lainnya. Suara-
metode ini, PDAM Kota Malang telah memasang suara yang diduga disebabkan oleh kebocoran dapat
meter induk di 130 DMA dari total 155 DMA yang dikonfirmasikan, lalu lokasi kebocoran dapat dite-
telah terbentuk. mukan dibantu dengan menggunakan peralatan lain
seperti ground microphone.
Kelemahan metode step test ini adalah terjadinya
2. Korelator suara kebocoran (leak noise corellator)
pemutusan aliran sementara sehingga pelanggan
tidak mendapatkan air dalam waktu pengujian ber- Instrumen ini menggunakan velositas suara yang
langsung. Selain itu, terdapat resiko berupa kon- diakibatkan kebocoran ketika melewati dinding pipa
taminasi melalui lubang bocor pada jaringan saat menuju masing-masing dari dua mikrofon yang di-
pengisian air kembali ke dalam pipa. Pemakaian air tempatkan pada fittings di salah satu sisi dugaan
oleh pelanggan pada saat step test juga tidak mu- kebocoran. Keefektifan proses ini tergantung pada
dah dikontrol, oleh karena itu Net Night Flow sulit kekuatan suara bocor dan kemampuan bahan pipa
dicapai. Namun, metode step test ini sangat direko- untuk menjadi penghantar suara.
mendasikan dan dianggap masih relevan untuk di-
aplikasikan. 3. Ground microphone
4. HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN Mikrofon ini secara elektronik melipatgandakan su-
ara kebocoran. Ia dapat dipasang untuk digunakan
Kebocoran pipa yang terjadi di Jl. Amandit (valve 4) baik dalam mode kontak atau survei. Mode kontak
ini dapat terjadi karena berbagai hal seperti kebo- untuk suara pada fitting, serupa dengan pipa suara
coran pipa itu sendiri, pemasangan aksesoris yang elektronik. Mode survei digunakan untuk mencari
kurang sempurna, atau kualitas aksesoris yang ren- kebocoran-kebocoran pada sisi panjang jalur pipa
dah. Secara umum, tiga komponen utama kehilan- antara fitting. Teknik mencakup penempatan mikro-
gan fisik antara lain adalah: fon di atas tanah pada interval-interval di sepanjang
pipa dan mengidentifikasi perubahan peningkatan
1. Kebocoran dari pipa transmisi dan distribusi. Ke- suara ketika mikrofon mendekati posisi kebocoran.
bocoran ini biasanya merupakan peristiwa be- Ketika kebocoran terdeteksi oleh alat perekam su-
sar berupa semburan-semburan. Karena ukuran ara kebocoran (leak noise loggers) atau korelator
dan visibilitasnya, semburan dilaporkan dengan suara kebocoran (leak noise correlator), PDAM bisa
cepat dan kemudian diperbaiki atau dimatikan menggunakan salah satu dari dua mode untuk me-
segera sesudahnya. nentukan lokasi kebocoran.
2. Kebocoran dan limpahan dari reservoir dan tanki Pengurangan resiko kebocoran akibat kualitas alat
penyimpanan perusahaan air minum. Kebocoran dan aksesoris yang rendah, telah dilakukan PDAM
ini dapat diukur dengan mengamati limpahan dan Kota Malang dengan melakukan pengujian alat ter-
memperkirakan durasi rata-rata dan laju aliran lebih dahulu sebelum digunakan secara tetap, untuk
peristiwa limpahan tersebut. Kebanyakan lim- memastikan agar alat dan aksesoris tersebut memi-
pahan terjadi saat malam hari ketika kebutuhan liki kualitas prima. PDAM Kota Malang melakukan uji
akan air rendah dan oleh karenanya perlu untuk step test sebanyak 6 kali (dalam 2 tim) setiap bu-
melakukan pengamatan rutin setiap malam terh- lannya untuk menekan angka kebocoran pipa. Se-
adap setiap reservoir. Pengamatan-pengamatan makin cepat operator menganalisis data aliran DMA,
ini dapat dilakukan baik secara fisik atau dengan semakin cepat semburan atau kebocoran dapat dik-
memasang satu alat penyimpan data (data log- etahui lokasinya.
ger) yang kemudian akan mencatat tinggi per-
mukaan reservoir secara otomatis dalam interval Sejauh ini PDAM Kota Malang telah berhasil mener-
yang telah ditentukan sebelumnya. apkan metode step test dengan efektif dan terus
berupaya melakukan perbaikan. PDAM Kota Malang
3. Kebocoran pada pipa dinas hingga ke meter telah berhasil mengurangi kebocoran sekitar 3%
pelanggan. Jenis kebocoran seperti ini biasanya per bulannya, dan bukan mustahil pada tahun 2019
1 - 20 Jurnal INFRASTRUKTUR
Vol.02 No.02 Desember 2016
PDAM Kota Malang dapat menekan angka kebocoran an air tidak segera dilakukan, maka estimasi keru-
hingga 0%. Hal tersebut dapat dijadikan pembelaja- gian mencapai Rp 32.441.472,00 per bulan atau Rp
ran dan contoh baik bagi PDAM di seluruh Indonesia. 413.297.664,00 per tahun.
4.1. Analisis Kerugian 5.2. Saran
Biaya air yang hilang adalah nilai air yang hilang Untuk meningkatkan kinerja penggunaan metode
melalui kehilangan fisik maupun nonfisik. Volume step test di PDAM Kota Malang, maka diperlukan
kehilangan fisik harus dikalikan dengan biaya op- penambahan pengadaan alat pendeteksi titik kebo-
erasional yang berubah-ubah termasuk tenaga coran seperti ground microphone, agar tindak lan-
kerja, bahan kimia dan listrik. Volume kehilangan jut penanganan kebocoran dapat segera dilakukan,
nonfisik harus dikalikan dengan tarif pelanggan ra- tanpa adanya hambatan kekurangan alat. Selain
ta-rata. Seiring dengan meningkatnya NRW, biaya itu, diperlukan penelitian lanjutan mengenai waktu
yang ditanggung karena kehilangan air akan menin- efektif pembacaan watermeter saat debit mencapai
gkat secara proporsional. Untuk menghitung jumlah titik stabil, sehingga data debit yang diperoleh lebih
kerugian yang dialami PDAM jika tidak melakukan akurat.
penanganan kehilangan air, dapat dilakukan perhi-
tungan sederhana. Debit air terproduksi PDAM sebe- DAFTAR PUSTAKA
sar 1660 liter/detik. Tarif air rata-rata PDAM Kota
Malang untuk kelompok Rumah Tangga berdasarkan Agustina, Dian Vita. 2007. Analisa Kinerja Sistem
Peraturan Walikota Malang Nomor 39 Tahun 2014 Distribusi Air Bersih PDAM Kecamatan
Tanggal 15 Oktober 2014 adalah Rp. 2.800,- dengan Banyumanik Studi Kasus Perumnas Banyu-
pemakaian 0-10 m3 setiap SR (Sambungan Rumah). manik, Kelurahan Srondol Wetan. Tesis.
Jika kehilangan air sebanyak 26,92% setara dengan Semarang: Magister Teknik Sipil Universitas
447 liter/detik, maka kehilangan air dapat menca- Diponegoro.
pai 3.862 m3/hari. Dalam 1 bulan, kehilangan air
mencapai 115.862 m3. Jika dikalikan dengan jumlah Damanhuri, Enri. 1989. Pendekatan Sistem Dalam
tarif air Rp. 2.800,00 maka kerugian PDAM dalam 1 Pengendalian dan Pengoperasian Sistem Jar-
bulan mencapai Rp 32.441.472,00. Jumlah kerugian ingan Distribusi Air Minum. Bandung: Juru-
yang akan dialami cukup tinggi sehingga memer- san Teknik Lingkungan FTSP-ITB.
lukan penanganan dan tindak lanjut dengan men-
gupayakan perbaikan fisik dan non-fisik, meliputi Farley, Malcolm, et al. 2008. The Manager’s Non-
perbaikan jaringan perpipaan yang bocor maupun Revenue Water Handbook: A Guide to Under-
aksesoris yang rusak, maupun perbaikan adminis- standing Water Losses. Bangkok: USAID &
trasi seperti pembacaan dan pencatatan meteran Ranhill
pelanggan yang tepat. PDAM Kota Malang yang
telah berhasil mengurangi kebocoran sekitar 3% per Tim Penulis. 2010. Modul Ajar Sistem Penyaluran
bulannya, telah meningkatkan pendapatan sebesar Air Minum. Surabaya: Teknik Lingkungan
Rp 1.033.000,00 per bulan. Institut Teknologi Sepuluh November.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pembahasan yang telah
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa pengujian den-
gan metode step test secara efektif dapat mengi-
dentifikasi lokasi kebocoran dengan tepat, yang
selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan mende-
teksi titik kebocoran menggunakan alat perekam
suara (leak noise logger), korelator suara kebocor-
an (leak noise corellator), dan ground microphone.
Pengujian step test di PDAM Kota Malang ini telah
memenuhi syarat karena DMA yang telah sempurna
dan terisolasi dengan baik (tidak ada cross con-
nection aliran air dengan DMA lain) menjadi faktor
penting keberhasilan penaksiran kebocoran melalui
metode ini. Penggunaan metode step test telah
membantu PDAM Kota Malang menurunkan presen-
tase kehilangan air sebesar 3% per bulannya, se-
hingga dapat meningkatkan pendapatan sebesar Rp
1.033.000,00 per bulan. Jika penanganan kebocor-
Jurnal INFRASTRUKTUR 1 - 21