0% found this document useful (0 votes)
46 views6 pages

50-55 Penerapan Model Pembelajaran Picture and Student Active

The document discusses using the Picture and Student Active (PASA) learning model with a Contextual Teaching and Learning (CTL) approach to improve science learning outcomes for 7th grade students at a national junior high school. Observations found that current teaching and learning activities were only theoretical and not related to students' real environments. Student learning outcomes were also incomplete. The study aimed to improve student outcomes through PASA and CTL. It involved two cycles of planning, implementation, observation, and reflection. Results showed that using PASA and CTL increased student category results from cycle I to II, with outcomes reaching 100% mastery in cycle II compared to 50% in cycle I. The study demonstrated that PASA and CTL

Uploaded by

Abdul Hadi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
46 views6 pages

50-55 Penerapan Model Pembelajaran Picture and Student Active

The document discusses using the Picture and Student Active (PASA) learning model with a Contextual Teaching and Learning (CTL) approach to improve science learning outcomes for 7th grade students at a national junior high school. Observations found that current teaching and learning activities were only theoretical and not related to students' real environments. Student learning outcomes were also incomplete. The study aimed to improve student outcomes through PASA and CTL. It involved two cycles of planning, implementation, observation, and reflection. Results showed that using PASA and CTL increased student category results from cycle I to II, with outcomes reaching 100% mastery in cycle II compared to 50% in cycle I. The study demonstrated that PASA and CTL

Uploaded by

Abdul Hadi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND STUDENT ACTIVE (PASA) DENGAN

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP NASIONAL

Haris Munandar a, Mangara Sihalohob, Najmah c


a FMIPA/ Jurusan Kimia, [email protected], Universitas Negeri Gorontalo
b FMIPA/ Jurusan Kimia, [email protected], Universitas Negeri Gorontalo
c FMIPA/ Jurusan Kimia, Najmah, [email protected], Universitas Negeri Gorontalo

ABSTRACT

The results of observations on Class VII students of National Junior High School teaching and learning
activities only run theoretically and are not related to the real environment where students are located. The
incompleteness of student learning outcomes, one of which is the selection of learning methods that are not
appropriate, learning media are less attractive and the level of student activity is low. The purpose of the
study was to improve student learning outcomes through the Picture and Student Active (PASA) model with
a Contextual Teaching and Learning (CTL) approach to the seventh grade students of the Makassar National
Junior High School. This research is classroom action research with 2 cycles, namely the stages of planning,
action, observation and reflection. The data collection instrument used observation sheets and test questions.
The success indicator is 85% with an acquisition score of 75. The results show that the Picture and Student
Active (PASA) Model with this Contextual Teaching and Learning (CTL) approach, can improve biology
learning outcomes in class VII students of Makassar National Junior High School which is marked by an
increase in the category student learning outcomes from cycle I to cycle II. In the first cycle is in the category
of 20 people or 50% and in the second cycle is in the high category that is 40 people or 100% and the
completeness of learning outcomes in the first cycle is 20 people or 50% and the second cycle is 40 people
or 100%..

Keywords: Picture and Student Active , Contextual Teaching and Learning, learning outcomes.

ABSTRAK
Hasil pengamatan pada siswa Kelas VII SMP Nasional kegiatan belajar mengajar, hanya berjalan secara
teoritis dan tidak terkait dengan lingkungan nyata tempat siswa berada. Ketidaktuntasan hasil belajar siswa
salah satunya pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat, media pembelajaran kurang menarik dan
tingkat keaktifan siswa yang rendah. Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui Model
Picture and Student Active (PASA) dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada siswa
kelas VII SMP Nasional Makassar. Penelitian ini penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus yaitu dengan
tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembaran
observasi dan soal tes. Indikator keberhasilan yaitu 85% dengan skor perolehan 75. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Model Picture and Student Active (PASA) dengan Pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) ini, dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Nasional
Makassar yang ditandai dengan peningkatan kategori hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus
I berada pada kategori 20 orang atau 50% dan pada siklus II berada pada kategori tinggi yaitu 40 orang atau
100 % dan ketuntasan hasil belajar pada siklus I yaitu 20 orang atau 50% dan siklus II 40 orang atau 100 %.
Kata Kunci: Picture and Student Active, Contextual Teaching and Learning, hasil belajar

1. PENDAHULUAN
Pada hakikatnya, Pembelajaran bertujuan untuk membentuk lingkungan yang memungkinkan adanya kondisi
tertentu yang membuat peserta didik mengalami perubahan terhadap sebuah respons tertentu (Sagala, 2011).
Proses dalam mengajar di sekolah atau dilembaga formal sangat di pengaruhi oleh lingkungan belajar.
Lingkungan belajar tersebut antara lain meliputi: siswa, guru, karyawan sekolah, bahan atau materi pelajaran
(buku paket, makalah dan sebagainya), sumber belajar lain yang mendukung dan fasilitas belajar
Received januari 23, 2022; Revised februari 2, 2022; Accepted maret 22, 2022
JURNAL JURRIMIPA Vol 1 No. 1 April 2022|pISSN: 2828-9382, eISSN: 2828-9382, Hal 50-55

(laboratorium, pusat sumber belajar, perpustakaan yang lengkap dan sebagainya). Untuk memperbaiki
pendidikan terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana manusia belajar dan bagaimana cara mengajarnya.
Kedua kegiatan tersebut dalam rangka memahami cara manusia mengkonstruksi pengetahuannya.
Pembelajaran IPA mengandung nilai- nilai tertentu yang berguna bagi masyarakat yaitu nilai praktis,
nilai intelektual, nilai Sosial Budaya Ekonomi Politik, nilai kependidikan, dan nilai keagamaan (Trianto,
2014)
Berdasarkan obeservasi yang dilakukan di SMP Nasional Makassar menunjukkan kenyataan bahwa
kondisi lingkungan yang berada di SMP tersebut mengalami berbagai kekurangan, yaitu: tidak banyak
menyediakan tong sampah, siwa membuang sampah sembarang tempat, tidak adanya perhatian dari para
siswa terhadap masalah lingkungan di daerah sekitar tempat tinggalnya. Selain itu hasil pengamatan pada
proses kegiatan belajar mengajar, kegiatan tersebut cenderung berjalan secara teoritis dan tidak terkait dengan
lingkungan nyata tempat siswa berada. Hasil pengamatan ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 75 %.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih
memberdayakan siswa, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang mampu mendidik siswa dengan
pengalaman dan lingkungan sekitar. Sehingga pembelajaran dapat dikontekskan ke dalam situasi dunia nyata
dan diharapkan hasil belajar pun dapat meningkat.
Model pembelajaran PASA adalah model pembelajaran yang bertujuan membantu peserta didik untuk
memahami makna materi ajar dengan menggunakan media gambar yang berkaitan terhadap konteks
kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga peserta didik memiliki
pengetahuan atau keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif
pemahamannya. Gambar-gambar tersebut dapat membantu peserta didik menyusun bayangan yang terekam
di benak mereka untuk kemudian dijadikan sebagai alat dalam berimajinasi tentang peristiwa yang terjadi di
masa lalu secara akurat dan jelas (Joebagio, 2017).
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis penerapan model pembelajaran Picture and Student Active (PASA) dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP
Nasional.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pembelajaran Picture And Student Active (PASA) dengan pendekatan CTL
Konsep pembelajaran Picture and Student Active (PASA) adalah penyajian pembelajaran dengan metode
yang variatif dan diharapkan dapat meingkatkan minat dan menumbuhkan kreativitas peserta didik.
Disamping itu, guru harus mampu merencanakan pembelajaran yang tepat yang mencakup aspek tujuan,
materi, metode, dan evaluasi (Rusman, 2012).
Secara umum, pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun
pola-pola yang mewujudkan makna. Lebih lanjut, pembelajaran kontekstual adalah suatu sistem
pembelajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis
dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa.

2.2. Hasil Belajar


Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2011).
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperolah suatu bentuk perubahan tingkah
laku. Dalam kegiatan pembelajaran, guru menetapkan tujuan belajar yang harus dicapai siswa. Siswa yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuantujuan pembelajaran atau tujuan instruksional
tersebut. Benyamin S. Bloom (dalam Jufri, 2013) mengelompokkan hasil belajar kedalam tiga ranah atau
domain yaitu: (1) kognitif, (2) afektif, dan (3) psikomotorik.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus yaitu : siklus 1 dan siklus II
dengan tahap Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Dimana antara siklus I dan siklus II
merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan, dalam arti pelaksanaan tindakan silkus II merupakan
kelanjutan dan perbaikan dari siklus I.

Data tentang setiap hasil belajar dilihat dengan menggunakan lembaran observasi hasil belajar siswa, yang
dianalisis secara kualitatif berupa gambaran tentang hasil belajar siswa selanjutnya dianalisis secara
kuantitatif berupa rata – rata dan persentase aktivitas siswa sedangkan data tentang hasil belajar siswa, di

51
JURNAL JURRIMIPA Vol 1 No. 1 April 2022|pISSN: 2828-9382, eISSN: 2828-9382, Hal 50-55

analisis secara kuantitatif dengan cara mendeskrisikan kategori hasil belajar biologi. Rumus yang digunakan
dalam analisis statistik deskriptif adalah sebagai berikut (Arikunto 2008).
Persentase:
P = f/N × 100 % (1)
Keterangan :
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang sedang di cari persentasenya
N = Jumlah siswa

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Tabel
Tabel 1. Distribusi Dan Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No Aktivitas siswa Pertemuan siklus II


Jumlah Presentase
siswa (%)
1 Siswa yang hadir mengikuti pembelajaran 40 100
2 Siswa yang dapat mendengar dan memperhatikan apa yang sedang 20 50
disampaikan guru
3 Siswa yang dapat menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar 20 50
kegiatan berkaitan dengan materi
4 Siswa yang dapat mengurutkan gambar sesuai dengan materi 20 50

5 Siswa yang dapat menjawab/menemukan alasan dari urutan gambar kegiatan 20 50


berkaitan dengan materi
6 Siswa yang dapat mencatat hasil diskusi dari analisa gambar 36 90
masing-masing kelompok
7 Siswa yang dapat membacakan hasil diskusi kelompok 36 90
8 Siswa yang dapat mengajukan beberapa pertanyaan dan 10 25
menyimpulkan hasil diskusi
Jumlah 505
Rata-Rata 63,12

Tabel 2. Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Makassar Siklus I.
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
90 -100 Sangat tinggi 0 0
80 – 89 Tinggi 12 30
75 – 79 Sedang 8 20
65 – 70 Rendah 12 30
0 – 60 Sangat rendah 8 20
Jumlah 40 100

Tabel 3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Nasional Makassar Siklus I.
Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%)
Tuntas 20 50
Tidak Tuntas 20 50
Jumlah 40 100

52
JURNAL JURRIMIPA Vol 1 No. 1 April 2022|pISSN: 2828-9382, eISSN: 2828-9382, Hal 50-55

Tabel 4. Distribusi Dan Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No Aktivitas siswa Pertemuan siklus II


Jumlah Presentase
siswa (%)
1 Siswa yang hadir mengikuti pembelajaran 40 100
2 Siswa yang dapat 35 87
mendengar dan memperhatikan apa yang sedang disampaikan
guru
3 Siswa yang dapat menunjukkan/memperlihatkan gambar- 35 87
gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4 Siswa yang dapat mengurutkan gambar sesuai dengan materi 35 87

5 Siswa yang dapat menjawab/menemukan alasan dari urutan 35 87


gambar kegiatan berkaitan dengan materi
6 Siswa yang dapat mencatat hasil diskusi dari analisa gambar 40 100
masing-masing kelompok
7 Siswa yang dapat membacakan hasil diskusi kelompok 40 100
8 Siswa yang dapat mengajukan beberapa pertanyaan dan 25 62
menyimpulkan hasil diskusi
Jumlah 710
Rata-Rata 88,75

Tabel 5. Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Makassar Siklus II.
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
90 -100 Sangat tinggi 28 70
80 – 89 Tinggi 12 30
75 – 79 Sedang 0 0
65 – 70 Rendah 0 0
0 – 60 Sangat rendah 0 0
Jumlah 40 100

Tabel 3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Nasional Makassar Siklus II.

Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%)


Tuntas 40 100
Tidak Tuntas 0 0
Jumlah 40 100

4.2 Pembahasan

Perubahan perilaku siswa pada siklus I beberapa kekurangan pada siklus I telah di perbaiki pada siklus II.
Pada siklus pertama diawali dengan pre-test yang berbentuk essay, pemberian tes tersebut bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa sebelum menerapkan strategi pembelajaran yang di gunakan tertentu.
Langkah-langkah yang digunakan pada siklus I selama proses belajar mengajar berlangsung, selain guru,
siswa juga harus saling berinteraksi, dimana siswa itu sendiri wajib menyampaikan pertanyaan tentang materi
yang belum dipahami. Berdasakan hasil analisis data ada peningkatan hasil belajar dari siklus I sampai siklus
II yang diperoleh beberapa temuan hasil tindakan.
Peningkatan hasil belajar biologi pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan pembelajaran
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Model Piscture and Student Active (PASA)
pada siswa kelas VII SMP Nasional Makassar dalam meningkatkan hasil belajar IPA juga ditemukan hal
lain yang menunjukan peningkatan hasil belajar siswa, hal tersebut terlihat siswa yang hadir mengikuti
pelajaran adalah (100%), Siswa yang dapat mendengar dan memperhatikan apa yang sedang
disampaikan guru (50%) menjadi (87%), Siswa yang dapat menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar
kegiatan berkaitan dengan materi (50%) menjadi (87%) , Siswa yang dapat mengurutkan gambar sesuai

53
JURNAL JURRIMIPA Vol 1 No. 1 April 2022|pISSN: 2828-9382, eISSN: 2828-9382, Hal 50-55

dengan materi (50%) menjdi (87%), Siswa yang dapat menjawab/menemukan alasan dari urutan gambar
kegiatan berkaitan dengan materi (50%) menjadi (87%), Siswa yang dapat mencatat hasil diskusi dari
analisa gambar masing-masing kelompok (90%) menjadi (100%), Siswa yang dapat membacakan hasil
diskusi kelompok (90%) menjadi (100%), Siswa yang dapat mengajukan beberapa pertanyaan dan
menyimpulkan hasil diskusi (25%) menjadi (62%). Dengan demikian Pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) dengan Model Picture and Student Active (PASA) dalam meningkatkan hasil belajar biologi
siswa.
Pada Tabel 2 dan 5 menunjukan bahwa kategori hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu siklus
I berada pada kategori sangat tinggi 0 siswa (0)% dan pada kategori tinggi 12 siswa(30)% dan pada kategori
sedang 8 siswa (20)% dan pada kategori rendah 12 siswa (30)% dan pada kategori sangat rendah 8 siswa
(20)%. Pada siklus II berada pada kategori sangat tinggi 28 siswa (70)%, dan pada kategori tinggi 12 siswa
(30)%. Berdasarkan Tabel 3 dan 6 menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dimana pada siklus I tuntas terdapat 20 siswa atau 50%, tidak tuntas terdapat 20 orang atau 50%.
Pada siklus II tuntas terdapat 40 orang atau 100%. Pada penelitian yang dilakukan Supriatin (2021) dengan
pendekatan CTL model PASA pelajaran sejarah yang pada siklus II ketuntasan juga 100%. Sedangkan
penelitian Malisun (2015) dengan pendekatan yang sama pada pelajaran geografi ketuntasan 100% pada
siklus II.
Pada siklus kedua, langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan siklus pertama, namun ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu beberapa kesulitan pada siklus pertama seperti nilai yang di
peroleh siswa belum tuntas, maka pada siklus kedua guru berusaha untuk memperbaiki tahap-tahap
pembelajaran yang diberikan kepada siswa sehingga nilai yang diperoleh meningkat. Dalam pelaksanaan
siklus II ada beberapa tindakan yang di lakukan di antaranya memberikan tugas rumah. Dari hasil pekerjaan
siswa akan membahas secara bersama-sama di kelas, dan yang terpenting adalah memberikan bimbingan
terhadap aktivitas dan hasil belajarnya belum meningkat hal ini di maksutkan agar siswa dapat termotifasi
untuk belajar lebih giat lagi. Hasil dari tiap tindakan tersebut akan di bahas dalam kelas secara bersama-sama,
kegiatan ini dapat bertujuan agar semua siswa dapat mengerti atas apa yang di berikan oleh gurunya.
Usaha meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa sangatlah tidak mudah, apabila kemampuan
siswa yang berbeda-beda dalam memahami materi pelajaran selain itu penggunaan media pembelajaran
sangat berpengaruh. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Auliana, 2021) yang menjelaskan bahwa model
pembelajaran ini membuat peserta didik lebih bersemangat untuk mengikuti pembelajaran sejarah dan merasa
senang saat menerima materi, sehingga motivasi belajar mereka akan terus mengalami peningkatan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data bahwa dengan Model Picture and Student Active (PASA)
dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada
siswa kelas VII SMP Nasional Makassar yang ditandai dengan peningkatan kategori hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus II. Pada siklus I berada pada kategori 20 orang atau 50% dan pada siklus II berada pada
kategori tinggi yaitu 40 orang atau 100 % dan ketuntasan hasil belajar pada siklus I yaitu 20 orang atau 50%
dan siklus II 40 orang atau 100 %.

Berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pembelajaran dengan
menggunakan Model Picture and Student Active (PASA) dengan Pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa, maka sangat disarankan guru dapat
menerapkan model pembelajran ini dengan penggunaan sintaks pembelajaran yang lebih detail.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya ditujukan kepada kepala sekolah dan para dewan guru yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitan dan pengambilan data SMP Nasional Makassar sehingga
penelitian ini bisa terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2011.


[2] Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Surabaya: Pranamedia
Group, 2014.
[3] Joebagio, H. Model-Model Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah. Jakarta: Rajawali Pres, 2017.

54
JURNAL JURRIMIPA Vol 1 No. 1 April 2022|pISSN: 2828-9382, eISSN: 2828-9382, Hal 50-55

[4] Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: CV. Alfabeta,
2012.
[5] Hamalik, O. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
[6] A. Wahab, Jufri. (2013). Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013
[7] W.K. Chen. Linear Networks and Systems. Belmont, CA: Wadsworth, 1993, pp. 123-35.
[8] R. Auliana, P. Patahuddin, and B. Bustan, “Penerapan Model Pembelajaran PASA dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar pada Pembelajaran Sejarah Kelas X IPS 2 SMAN 1 Barru,” Chronologia, vol. 2, no. 3,
pp. 54–65, 2021, doi: 10.22236/jhe.v2i3.6427.

55

You might also like