TEORI AKUNTANSI
KONSEP PENDAPATAN
OLEH :
KELOMPOK 01 KELAS D8
1. PUTU ADITYA (1933121208)
2. NI PUTU ANANDA SASMITHA JAYANTI PUTRI (1933121209)
3. DEWA AYU INTAN RISMAJAYANI (1933121301)
4. NI PUTU SEPTIARIYANTI (1933121397)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2022
1
RANGKUMAN MATERI KULIAH
1. Menganalisis Pengertian dari Pendapatan
Berbagai karakteristik diletakan pada pengertian pendapatan. Berbagai sumber
memaknai pendapatan yang kurang lebih sama walaupun terdapat variasi. Dalam SFAC
No6, FASB mendefinisi pendapatan dan untung sebagai berikut :
Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of
its liabilities (or combination of both) from delivering or producing goods, rendering
service, or other activities that constitate the entity’s on going major or central
operations (prg.78).
Gains are increases in equity (net assets) from perinpheral or incidental transaction
of an entity and from all other transactions and other events and circumstances
affecting the entity axcept those that result from revenues or investments by owners
(prg, 82)
Paton dam Littleton (1970) mengkarakterisasi pendapatan sebagai berikut :
Revenue is the product of the enterprise, measured by the amount of new assets
received from customers;.. Stated in terms of assets the revenue of the enterprise is
represented, finally, by the flow of funds from the customers or patrons in exchange
for the product of the business, either commodities or services (hlm.4747)
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002), IAI mengadopsi definisi pendapatan dari
IASC yang menempatkan pendapatan (revenue) sebagai unsur penghasilan (income)
sebagai berikut :
Income is increase in economic benefits during the accounting period in the form of
inflows or enhancements of assets or decreases of liabilities that result in increases
in equity, other than those relating to equity participants (hlm.17)
The definition of income ecompasses both revenue and gains,. Revenue arises in the
course of the ordinary activities of an enterprise and is referred to by a variety of
different names including sales, fees, interests, dividends, royalties, and rents (hlm.
18).
2
Gains represent other items that meet the definition of income and may, or may not,
arise in the course of the ordinary activities od an enterprise. Gains represent
increases in economic benefits and as such are not different in nature from revenues.
Hence, they are not regarded as consituting a separate element in this framework
(hlm. 18)
Definisi-definisi di atas memisahkan antara pengertian dan pengakuan sehingga tidak
ada karakteristik yang menunjukkan kriteria pengakuan. Sementara itu, Accounting
Principles Board /APB (1970) mendefinisi pendapatan dengan memasukkan kriteria
pengakuan sebagai berikut (APB Statement No. 4, prg.134) :
Revenues-gross increases in assets or gross decreases in liabilities recognized and
measured in conformity with generally accepted accounting principles thatr result from
those types of profit-directed activities of an enterprise that can change owner’s equity.
Dari beberapa definisi di atas, dapat didaftar karakteristik-karakteristik atas kata-
kata kunci yang membentuk pengertian pendapatan dan utung. Yang membentuk
pengertian pendapatan adalah :
1) Aliran masuk atau kenaikan aset
Paton dan litleton (1970, hlm. 47) menyebutkan bahwa aset dapat bertambah
karena berbagai transaksi, kejadian atau keadaan sebagai berikut.
a. Transaksi yang berasal dari kreditor dan investor
b. Laba yang berasal dari kegiatan investasi, misalnya penjualan aset tgetap, suart
berharga,segemen bisnis dan anak perusahaan.
c. Hadiah, donasi, atau temuan
d. Revaluasi aset yang telah ada
e. Penyedaiaan dan atau penyerahan produk (barang atau jasa).
2) Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus
a. Operasi utama berlanjut. Kegiatan utama atau sental yang menerus atau
berlanjut merupakan karakteristik yang membatasi kenaikan yang dapat disebut
pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari kegiatan operasi dan bukan
berasal dari kegiatan pendanaan dan investasi. Pengertian operasi utama disini
lebih dikaitkan sebagai dengan tujuan utama perusahaan yaitu menghasilkan
3
produk dan jasa untuk mendatangkan laba (profit-directed activities) dan bukan
untuk membatasi jenis produk utama dan produk samping.
b. Operasi dan Non-Operasi. Produk yang dihasilkan secara tidak rutin
insidental sering dianggap sebagai pos pendapatan “nonoperasi” dan dipisahkan
penyajiannya. Pembedaan memang perlu tetapi mengklasifikasinnya
sebagai non-operasi dapat menyesatkan dalam pengukuran kinerja atau daya
melaba perusahaan.
3) Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban
Pendapatan tidak hanya didefinisikan dengan kenaikan aset tetapi juga dari
penurunan atau pelunasan kewajiban. Hal ini terjadi bila suatu entitas telah
mengalami kenaikan aset sebelumnya misalnya menerima pembayaran dimuka
dari pelanggan.
4) Suatu entitas
Hubungan perusahaan dengan pemilik adalah hutang-piutang, pada saat aset naik
sebagai pendapatan utang perusahaan kepada pemilik juga naik dengan jumlah
yang sama.
5) Produk perusahaan
Produk merupakan capaian dari tiap kegiatan produktif. Dengan pengertian ini,
pendapatan terbentuk atau terhimpun bersamaan dengan atau selama kegiatan
produktif tanpa harus menunggu kejadian (event) atau saat penyerahan produk
kepada pelanggan. Disini pendapatan didefinisi secara fisis dan bukan secara
moneter. Kam merinci kedua aliran (Fisis dan Moneter) tersebut yaitu:
a. Aliran fisis berupa :I
1. Kejadian memproduksi dan menjual produk (output)
2. Objek, yaitu produk fisis itu sendiri.
b. Aliran moneter berupa:
1. Kejadian menaikanya nilai aset perusahaan karena produksi atau
penjualan produk ke konsumer.
2. Objek, yaitu jumlah rupiah (kos atau nilai) aset atau produk yang
dihasilkan atau di jual.
4
6) Pertukaran produk
Paton dan littleton memasukan kata pertukaran (exchange) dalam definisinya karena
pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat dalam
sistem pembukuan. Satuan moneter yang paling objektif adalah kalau jumlah rupiah
tersebut merupakan hasil transaksi atau pertukaran antara pihak independen.
7) Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk
Pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan mencakupi semua pos dengan
berbagai bentuk dan nama apapun. Pendapatan untuk perusahaan
perdagangan misalnya disebut penjualan, Jasa dapat diberi pewatas untuk
menunjukan kegiatan yang diberikan misalnya pendapatan sewa, jasa angkutan, dan
bunga.
8) Mengakibatkan kenaikan ekuitas
Kata-kata kunci yang melekat pada pengertian untung:
1. Kenaikan ekuitas (aset bersih)
2. Transaksi periferal atau insidental.
3. Selain yang berupa pendapatan atau oleh investasi pemilik.
2. Pengukuran dari Pendapatan
Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui, yaiti
pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan waktu bahwa
pendapatan tersebut dapat dilaporkan sebagai pendapatan.
Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan mengenai pengukuran
pendapatan yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang isinya sebagai
berikut:
“Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima, jumlah
pendapatan yang imbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antra
perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur
denga nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi
jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.
5
Pendapatan dapat diukur dengan nilai tukar, ada dua hal yang perlu diperhatikan
dalam nilai tukar ini yaitu sebagai berikut:
4. Potongan pembayaran dan pengurangan lain dari harga seperti rugi [iutang ragu-
ragu perlu disesuaikan untuk menghitung net cash yang sebenarnya.
5. Untuk transaksi bukan dengan kas., apabila nilai dari barang yang diserahkan
dianggap sama dengan nilai pasar wajar dari barang yang akan diterima maka nilai
tukarnya adalah nilai buku barang yang akan diterima lebih atau kurang dari nilai
buku barang yang akan diserahkan maka selisihnya nilai pasar barang yang
diterima dengan nilai buku barang yang diserahkan merupakan keuntungan.
Berikut ini ada berbagai macam dasar pengukuran pendapatan antara lain:
1. Cash Equivalent
Jumlah rupiah kas penghargaan produk yang terjual baru akan menjadi pendapatan
yang sepenuhnya setelah produk yang tejual baru akan diproduksi dan penjualan
benar-benar terjadi.
2. Nilai setara kas
Jumlah rupiah kas yang diperkirakan atau diterima atau dibayarkan pada masa
mendatang dari hasil, penjualan aktiva dalam kegiatan normal perusahaan.
3. Harga dibawah harga pasar
Harga pasar yang berlaku sekarang tetap, nilainya dibawah harga semula.
4. Harga pasar
Harga jual bersih yang diperkirakan dikurangi biaya simpanan, biaya penjualan,
dan biaya penyerahan produk.
5. Harga kesepakatan
Harga dimana yang nerupakan kesepakatan dengan pelanggan dari setiap jumlah
rupiah penjualan yang disepakati dengan pelanggan.
3. Pengakuan dari Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi
sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Pengertian atau definisi
pendapatan harus dipisahkan dengan pengakuan pendapatan bahkan pengertian
6
pendapatan sebenarnya juga harus dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan
demikian, suatu jumlah yang memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya
jumlah tersebut diakui (dicatat secara umum) sebagai pendapatan.
Dari beberapa definisi yang telah dibahas di atas, hanya definisi Paton dan
Littletonlah yang netral terhadap pengukuran dan pengakuan. Pendapatan sebagai produk
perusahaan tidak mengisyaratkan bahwa pendapatan memang ada atau terwujud. Definisi
tersebut difokuskan pada eksistensi pendapatan.
Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh
karena itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui kalau memenuhi kualitas
keterukuran dan keterladanan. Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam bentuk
kriteria pengakuan pendapatan. Sebagai produk perusahaan, kriteria keterukuran
berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk tersebut dan kriteria keterandalan
berkaitan dengan masalah apakah jumlah tersebut objektif serta dapat diuji kebenarannya.
Untuk menjelaskan kriteria kualitas informasi menjadi kriteria pengakuan
pendapatan, perlu dipahami dua konsep penting, yaitu pembentukan pendapatan dan
realisasi pendapatan.
1) Pembentukan Pendapatan
Pembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah
kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul. Konsep pembentukan
pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak
bersamaan dengan dan melekat pada seluruh atau totalilat proses berlangsungnya
operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Dengan kata lain,
sebelum penjualan terjadi, pendapatan dianggap sudah terbentuk seiring dengan
berjalannya operasi perusahaan. Operasi perusahaan meliputi kegiatan produksi,
penjualan, dan pengumpulan barang.
2) Realisasi Pendapatan
Dengan konsep ini, pendapatan baru diakui terjadi atau terbentuk pada saat terjadi
kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen untuk membayar produk baik
produk telah selesai dan diserahkan atau belum dibuat sama sekali. Dengan kata
7
lain, pendapatan terbentuk pada saat produk selesai dikerjakan dan terjual
langsung atau pada saat terjual atas dasar kontrak penjualan.
Saat pengakuan pendapatan. Berikut ini dibahas berbagai kaidah pengakuan
(recognition rule) dan masalah teoritisnya.
a. Pada saat kontrak penjualan. Dapat terjadi perusahaan telah menanda tangani
kontrak penjualan dan bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai kontrak
ntetapi perusahaan belum memproduksi barang.
b. Selama proses produksi secara bertahap. Dalam industri tertentu, pembuatan
produk memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini dapat dilakukan dengan;
Akresi, apresiasi, dan penghematan kos.
8
c. Pada saat produk selesai.
d. Pada saat penjualan. Misalnya; kembalian dan potongan tunai, kos Purna-jual,
kerugian piutang, transaksi penjualan.
e. Pada saat kas terkumpul. Misalnya; jasa dikonsumsi dalam jangka pendek, jasa
dikonsumsi dalam jangka panjang, argumen pendukung, alasan penyanggah,
prosedur akuntansi dasar kas, biaya administrasi dan penjualan.
Saat Pengakuan Penjualan Jasa. AICPA memberikan kaidah pengkuan umum
untuk penjualan jasa sebagai berikut.
1. Kalau pemberian jasa (performance) terdiri atas pelaksanaan satu pekerjaan atau
tindakan (act), pendapatan harus di akui saat pekerjaan tersebut dilakukan.
2. Bertahap secara proporsional
3. Saat pekerjaan selesai.
4. Jika tidak dapat kepastian, pendapatan bisa diakui setelah kas terkumpul.
Kriteria ini juga dipenuhi jika produk tersebut adalah suatu komoditas, seperti emas,
dimana ada pasar publik untuk jumlah tak terhingga, dan produk tersebut dapat dibeli dan
dijual pada harga pasar yang telah diketahui.
4. Pengungkapan dari Pendapatan
Menurut SAK ETAP (2013, P.20.28), Pengungkapan adalah sebuah proses akuntansi
dimana entitas menunjukkan atau mengungkapkan :
a) kebijakan akuntansi yang diterapkan sebagai dasar pengakuan pendapatan, termasuk
metode yang diterapkan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi yang
melibatkan penyediaan jasa;
b) jumlah setiap kategori pendapatan yang diakui selama periode, termasuk pendapatan
yang timbul dari:
i) penjualan barang;
ii) penyediaan jasa;
iii) bunga;
iv) royalti;
v) dividen;
9
vi) jenis pendapatan signifikan lainnya.
5. Penyajian dari Pendapatan
Untuk penyajian pendapatan dalam statemen laba rugi, istilah operasi harus
diinterpretasi dalam arti cukup luas sehingga pos yang sebenarnya masuk sebagai bagian
dari operasi tidak dipisahkan menjadi pos yang luar biasa. Istilah non operasi tidak
deskriptif. Pemisahan dan penyajian laba atau rugi sebagai pos operasi dan non operasi
dapat memberi kesan yang keliru tentang operasi utama kalau pos non operasi tidak
bersifat luar biasa.
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh
transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan
aset, kewajiban, penghasilan dan beban. Penerapan SAK ETAP, dengan pengungkapan
tambahan jika diperlukan, menghasilkan laporan keuangan yang wajar atas posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. Pengungkapan tambahan diperlukan
ketika kepatuhan atas persyaratan tertentu dalam SAK ETAP tidak memadai bagi
pemakai untuk memahami pengaruh dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain
atas posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.
10
DAFTAR PUSTAKA
Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE
11