0% found this document useful (0 votes)
35 views9 pages

Analisis Rasio Solvabilitas Pada PT Bank Sulut

This document analyzes the solvency ratio of PT Bank Sulut, a bank in North Sulawesi, Indonesia, over several years. It discusses the importance of solvency ratios and capital adequacy ratios for banks. The analysis finds that the bank's primary ratio, risk assets ratio, capital ratio, and capital adequacy ratio all showed an increasing trend from 2010 to 2013, indicating the bank remained solvent over this period. As such, PT Bank Sulut can be said to have met capital adequacy requirements and maintained solvency during the years studied. The document concludes the bank's ability to raise funds could be further improved to increase capital adequacy levels and ensure continued solvency.

Uploaded by

Ramdan Eyato
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
35 views9 pages

Analisis Rasio Solvabilitas Pada PT Bank Sulut

This document analyzes the solvency ratio of PT Bank Sulut, a bank in North Sulawesi, Indonesia, over several years. It discusses the importance of solvency ratios and capital adequacy ratios for banks. The analysis finds that the bank's primary ratio, risk assets ratio, capital ratio, and capital adequacy ratio all showed an increasing trend from 2010 to 2013, indicating the bank remained solvent over this period. As such, PT Bank Sulut can be said to have met capital adequacy requirements and maintained solvency during the years studied. The document concludes the bank's ability to raise funds could be further improved to increase capital adequacy levels and ensure continued solvency.

Uploaded by

Ramdan Eyato
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 9

ANALISIS RASIO SOLVABILITAS PADA PT BANK SULUT

CHRISTIE NATALIA KALESARAN


Dosen Pembimbing :
Drs. F. A. O. Pelleng, M.Si
Drs. Dantje Keles, M.Si

ABSTRACT : To cover the shortage of funds, the company will need to obtain funds from its
own capital and of leadership. When combining these two sources of funds is called the ratio
of borrowed funds or solvency ratio or leverage ratio, which recognizes the extent of the
company's assets is financed by debt. The solvency ratio is a tool to measure the wealth
assessment company. For this study entitled: Solvency Ratio Analysis in PT Bank of North
Sulawesi. Analysis solvency ratio is the ratio used to measure the extent to which the
company's assets financed with debt, so that the company can measure the ability to pay all
of its liabilities, both short and long term. This study used a descriptive method and analyze
the company's financial statements, in particular the analysis the solvency of the PT Bank of
North Sulawesi. To determine the extent of the bank's ability to seek funding, to finance their
activities and the ability of some element of equity to assets in terms of efficiency. The results
show that financial performance under conditions of solvability is the source of funds and
property companies, total assets and total liabilities of the company is likely to increase from
year to year. Primary level ratio showed a trend increase from year to year; Risk Assets Ratio
levels tended to increase from year to year; Capital Ratio experienced a rising trend from
year to year, except in 2012 due to declining reserves or losses on earning assets. So the
Capital Adequacy Ratio (CAR) also showed rising trend. In conclusion, the level of Primary
Ratio, Risk Assets Ratio, Capital Ratio and Capital Adequacy Ratio (CAR) shows the trend of
the increase; PT Bank of North Sulawesi can be said as a solvent company, the level of
capital adequacy or CAR can be met from 2010 to 2013. As a suggestion, the company's
ability to raise or provide funds rely more improved, can satisfy funding for operational
activities, in order to increase the level of CAR PT Bank of North Sulawesi remains solvable.

Key Word : (Analysis, Solvency Ratio)


PENDAHULUAN yang dimiliki perusahaan. Dana yang telah
dikeluarkan untuk membiayai kegiatan
Pertumbuhan perekonomian di
operasi perusahaan diharapkan dapat
suatu Negara ditentukan oleh banyak sektor,
kembali dalam waktu relative singkat dan
salah satunya adalah sektor perbankan yang
memberikan keuntungan bagi perusahaan.
memiliki fungsi pokok sebagai lembaga
Aspek permodalan bagi perbankan
penghimpunan dana masyarakat. Pada
sangatlah penting karena permodalan sangat
dasarnya bank merupakan salah satu
besar dibutuhkan dalam persaingan global.
sumber dana bagi masyarakat, perorangan
Dalam praktiknya untuk menutupi
maupun badan usaha untuk memenuhi
kekurangan akan kebutuhan dana,
kebutuhan konsumsinya atau untuk
perusahaan memiliki beberapa pilihan
meningkatkan produksinya.
sumber dana yang dapat digunakan.
Setiap perusahaan di dalam
Pemilihan beberapa sumber dana ini
menjalankan usahanya selalu memerlukan
tergantung dari tujuan, syarat-syarat,
modal kerja yang cukup untuk menjaga
keuntungan dan kemampuan perusahaan
kelancaran usahanya, membayar gaji dan
tentunya. Sumber-sumber dana secara garis
upah karyawan bahkan biaya administrasi
besar dapat diperoleh dari modal sendiri dan
dan umum tergantung pada modal kerja
pinjaman (bank atau lembaga lain). Adapun
26
pengkombinasian dari kedua sumber dana keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
tersebut di kenal dengan nama rasio dengan pihak yang berkepentingan dengan
penggunaan dana pinjaman atau utang, data atau aktivitas dari suatu perusahaan
ataupun yang disebut dengan nama rasio WHUVHEXW ´
solvabilitas atau ratio leverage.Rasio
Analisis Rasio Keuangan
solvabilias atau ratio leverage merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur Harahap (2008:190) mendefinisikan
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai analisis laporan keuangan adalah :
oleh hutang. Artinya berapa besar beban ³0HQJXUDLNDQ SRV-pos laporan keuangan
utang yang ditanggung perusahaan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti melihat hubungannya yang bersifat
luas dikatakan bahwa rasio ini digunakan signifikan atau yang mempunyai makna
untuk mengukur kemampuan perusahaan antara yang satu dengan yang lain baik
untuk membayar seluruh kewajibannya, antara data kuantitatif maupun data non-
baik jangka pendek maupun jangka panjang kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
apabila perusahaan dibubarkan kondisi keuangan lebih dalam yang sangat
(dilikuidasi).Oleh karena itu maka rasio penting dalam proses menghasilkan
solvabilitas dapatlah dijelaskan sebagai keputusan yang teSDW ´
suatu alat dalam mengukur penilaian Analisis Ratio
kekayaan perusahaan.
Rasio keuangan dapat
Mengingat pentingnya analisis rasio dikelompokkan ke dalam lima kelompok
solvabilitas bagi penilaian kekayaan suatu (Kamaludin, 2012:40) yaitu :
perusahaan termasuk di dalamnya PT Bank
Sulut dan bagaimana manajemen 1. Rasio likuiditas
melakukan kebijakan yang tepat bagi 2. Rasio solvabilitas
pemanfaatan kekayaan yang efektif dan 3. Rasio aktivitas
efisien serta bagaimana pula hasil 4. Rasio profitabilitas
pengukuran terhadap rasio ini pada 5. Market value ratio atau rasio pasar
beberapa periode kerjaannya, Menurut Analisis Ratio Solvabilitas
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Kasmir (2013: 151) rasio
tanggal 10 November 1998 tentang solvabilitas atau leverage ratio merupakan
Perbankan (Kasmir, 2002:25), yang rasio yang digunakan untuk mengukur
GLPDNVXG GHQJDQ EDQN DGDODK ³badan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
usaha yang menghimpun dana dari dengan utang. Artinya berapa besar beban
masyarakat dalam bentuk simpanan dan utang yang ditanggung perusahaan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas
lainnya dalam rangkan meningkatkan taraf digunakan untuk mengukur kemampuan
hidup rakyat banyak´ perusahaan untuk membayar seluruh
Laporan Keuangan kewajibannya, baik jangka pendek maupun
Menurut H. S Munawir (2004:2) jangka panjang.
mengemukakan pengertian laporan METODOLOGI PENELITIAN
NHXDQJDQ VHEDJDL EHULNXW ³/DSRUDQ 1. Fokus Penelitian
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari
PT. Bank Sulut adalah perusahaan
proses akuntansi yang dapat digunakan
yang bergerak pada bidang perbankan.
sebagai alat komunikasi antara data
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil
27
data berupa laporan keuangan dari tahun 4. Capital Adequacy Ratio (CAR)
2010 sampai dengan 2013. Dalam Capital Adequacy Ratio 2 (CAR 2)
menganalisis kinerja keuangan PT. Bank Equity Capital F Fixed Assets
x 100%
Sulut selama beberapa tahun digunakan Total Loans + Securities
suatu alat analisis. Alat analisis yang Capital Adequacy Ratio 3 (CAR 3)
digunakan oleh penulis adalah Analisis Equity Capital
x 100%
Rasio Solvabilitas Bank yang meliputi: Total Loans + Securities
Primary ratio, Risk Assets Ratio,Capital
HASIL PENELITIAN DAN
Ratio, dan Capital Adequacy Ratio (CAR). PEMBAHASAN
2. Data dan Sumber Data Dalam memahami kondisi dan
Jenis data yang digunakan dalam kinerja keuangan PT. Bank Sulut,
penelitian ini adalah: khususnya tingkat solvabilitas perusahaan,
maka tentunya tidak terlepas dari analisis
1. Data kuantitatif, yaitu berupa angka- rasio solvabilitas bank. Kasmir (2013 : 229)
angka yang diperoleh melalui situs menyatakan bahwa rasio solvabilitas bank
resmi : www.banksulut.co.id merupakan ukuran kemampuan bank dalam
2. Data kualitatif, yaitu data-data berupa mencari sumber dana untuk membiayai
penjelasan yang tidak berbentuk angka kegiatannya. Berdasarkan rumusan masalah
seperti sejarah singkat PT Bank Sulut yang telah diuraikan, maka analisis
Sumber data pada penelitian ini solvabilitas bank pada PT. Bank Sulut
adalah bersumber pada data sekunder yaitu dengan menggunakan analisis laporan
laporan keuangan PT Bank Sulut melaui keuangan dari Kasmir yang meliputi :
situs resmi perusahaan
www.banksulut.co.id 1.Primary Ratio

3. Teknik Analisis Data Primary ratio merupakan rasio


yang digunakan untuk mengukur apakah
Teknik analisis data yang permodalan yang dimiliki sudah memadai
dipergunakan dalam penelitian ini adalah atau sejauh mana penurunan yang terjadi
deskriptif analisis, yaitu dengan cara dalam total aset masuk dapat ditutupi oleh
mengumpulkan data dan mendeskripsikan capital equity. Hasil perhitungan yang
atau menjelaskan data-data tersebut. diperoleh :
Adapun langkah-langkah dalam
menganalisis laporan keuangan penulis 'MQEPU ?=LEP=H
6KP=H =OOAPO
x 100%
menggunakan teknik analisis sebagai
berikut : Tahun 2010
1. Primary Ratio Equity Total Assets Primary
Equity Capital Capital Ratio
x 100% 284.450 4.323.409
Total Assets
(juta (juta Rupiah) 6,58%
Rupiah)
2. Risk Assets Ratio
Equity Capital
x 100% Tahun 2011
Total Assets F Cash Assets F Securities
Equity Total Assets Primary
Capital Ratio
3. Capital Ratio 429.654 5.298.033
Equity Capital F Reserve for Loan Losses
Total Loans
x 100% (juta (juta Rupiah) 8,11%
Rupiah)

28
Tahun 2012 Tahun 2013
Equity Total Assets Primary
Equity Risk
Capital Ratio Total Cash
Capital Securities Assets
547.058 6.548.586 Assets Assets
Ratio
(juta (juta Rupiah) 8,35% 776.658 7.805. 345.4 1.001.287
Rupiah) (juta 461 27 (juta
12,02
Tahun 2013 Rupiah) (juta (juta Rupiah)
%
Equity Total Assets Primary Rupia Rupia
Capital Ratio h) h)
776.658 7.805.461 3. Capital Ratio
(juta (juta Rupiah) 9,95%
Rupiah) Capital ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur permodalan dan
cadangan penghapusan dalam menanggung
2. Risk Assets Ratio perkreditan, terutama resiko yang terjadi
karena bunga gagal ditagih. Rumus untuk
Risk assets ratio merupakan rasio mencari capital ratio adalah :
yang digunakan untuk mengukur 'MQEPU ?=LEP=H +4AOANRA BKN HK=JO HKOAO
x 100%
6KP=H HK=JO
kemungkinan penurunan risk assets.
Rumusnya adalah sebagai berikut : 'MQEPU ?=LEP=H
x 100%
6KP=H =OOAPO F%=O D =OOAPO F5A?QNEPEAO
Tahun 2010
Equity Risk Tahun 2010
Capital Asse
Total Cash
Securities ts
Equity Reserve Capital
Assets Assets Capital For Total Ratio
Rati
o Loans Loans
284.450 4.323.40 73.190 97.140 Loses
(juta 9 (juta (juta 6,84
284.450 30.989 2.973.068
Rupiah) (juta Rupiah) Rupiah) %
Rupiah) (juta (juta (juta 10,61%
Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Tahun 2011
Equity Risk
Tahun 2011
Capital Asse Equity Reserve Capital
Total Cash
Assets Assets
Securities ts Capital For Total Ratio
Rati Loans Loans
o
Loses
429.654 5.298.03 161.625 197.904
(juta 3 (juta (juta 8,70 429.454 12.364 3.600.426
Rupiah) (juta Rupiah) Rupiah) % (juta (juta (juta 12,27%
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Tahun 2012
Tahun 2012
Equity Risk Equity Reserve Capital
Total Cash Securi Capital For Total Ratio
Capital Assets
Assets Assets ties
Ratio Loans Loans
547.058 6.548.58 118.437 329.8 Loses
(juta 6 (juta 30
547.058 8.230 4.645.333
Rupiah) (juta Rupiah) (juta 8,97%
Rupiah) Rupia (juta (juta (juta 11,95%
h) Rupiah) Rupiah) Rupiah)

29
Tahun 2013 Equity Fixed Capi
Capital Assets Total Securiti tal
Equity Reserve Capital Loans es Rati
Capital For Total Ratio o
Loans Loans 776.658 59.110 5.630.311
1.001.28
(juta (juta (juta 7 10,8
Loses
Rupiah) Rupiah) Rupiah)
(juta 2%
776.658 34.769 5.630.311 Rupiah)
(juta (juta (juta 14,41% x Capital Adequacy Ratio 3 (CAR 3) :
Rupiah) Rupiah) Rupiah)
'MQEPU ?=LEP=H
x 100%
6KP=H HK=JO + 5A?QNEPEAO
Tahun 2010
4. Capital Adequacy Ratio
Equity Capital
Total Loans Securities
Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Capital Ratio
rasio kewajiban penyediaan modal 284.450 2.973.068 97.140
(juta (juta Rupiah) (juta Rupiah) 9,26%
minimum. Untuk mencari rasio CAR 1 perlu Rupiah)
terlebih dahulu diketahui besarnya estimasi Tahun 2011
resiko yang akan terjadi dalam pemberian
kredit dan resiko yang akan terjadi dalam Equity Capital
Total Loans Securities
Capital Ratio
perdagangan surat-surat berharga.
429.654 3.600.426 197.904
x Capital Adequacy Ratio 2 (CAR 2) : (juta (juta Rupiah) (juta Rupiah) 11,31%
'MQEPU ?=LEP=H F(ETA@ =OOAPO Rupiah)
6KP=H HK=JO + 5A?QNEPEAO
x 100%
Tahun 2012

Tahun 2010 Equity Capital


Total Loans Securities
Capital Ratio
Equity Fixed Capit 547.058 4.645.333 329.830
Capita Assets Total Securit
Loans
al (juta (juta Rupiah) (juta Rupiah) 11,00%
l ies
Ratio Rupiah)
284.4 52.387 2.973.068 97.140 Tahun 2013
50 (juta (juta (juta 7,56 Equity Capital
(juta Rupiah) Rupiah) Rupiah Total Loans Securities
Rupia % Capital Ratio
) 776.658 5.630.311 1.001.287
h)
(juta (juta Rupiah) (juta Rupiah) 11,71%
Tahun 2011 Rupiah)

Equity Fixed Capi Pembahasan Analisis Solvabilitas PT.


Capital Assets Total Securiti tal Bank Sulut Tahun 2010-2013
Loans es Rati
o Secara sepintas dapat dilihat bahwa
429.654 53.908 3.600.426 197.904 dari perbandingan antara empat tahun
9,89
(juta (juta (juta (juta
% tersebut terhadap tingkat primary ratio, risk
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
assets ratio, capital ratio, capital adequacy
Tahun 2012
ratio maka tahun 2013 menunjukkan
Equity Fixed Capi tingkat rasio solvabilitas yang rata-rata
Capital Assets Total Securiti tal lebih tinggi dari tahun-tahun lainnya.
Loans es Rati
o
Pembahasan analisis solvabilitas adalah
547.058 50.766 4.645.333 329.830 sebagai berikut :
9,98
(juta (juta (juta (juta
% 1. Primary Ratio merupakan rasio yang
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Tahun 2013 digunakan untuk mengukur apakah
permodalan yang dimiliki sudah
30
memadai atau sejauh mana penurunan perusahaan. Tahun 2012 Capital ratio
yang terjadi dalam total aset masuk mengalami penurunan pada angka
dapat ditutupi oleh capital equity. 11,95% dibandingkan tahun-tahun
Dari analisis rasio ini pada tahun 2010 sebelumnya. Terjadinya penurunan
menunjuk pada angka 6,58%, naik pada angka Capital ratio ini disebabkan
tahun 2011 menjadi 8,11%, tahun 2012 karena menurunnya cadangan atas
naik pada angka 8,35%, tahun 2013 kerugian aktiva produktif dari Rp.
naik pada angka 9,95%. Tingkat 12.364 (juta) tahun 2011 menjadi
primary ratio menunjukkan trend Rp.8.230 (juta) pada tahun 2012, dan
kenaikan dari tahun ke tahun sejak pada tahun 2013 kembali terjadi
tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. kenaikan menjadi 14,41%.
Dapat terlihat bahwa hal ini disebabkan 4. Capital Adequacy Ratio atau rasio
oleh bertambahnya modal perusahaan kewajiban penyediaan modal minimum.
yang diinvestasikan pada aset Untuk mencapai rasio CAR 1 perlu
perusahaan yang mengalami terlebih dahulu diketahui besarnya
peningkatan dari tahun ke tahun. estimasi resiko yang akan terjadi dalam
2. Risk Assets Ratio merupakan rasio yang pemberian kredit dan resiko yang akan
digunakan untuk mengukur terjadi dalam perdagangan surat-surat
kemungkinan penurunan risk assets. berharga.
Dari analisis yang dilakukan mulai Dari hasil analisis Capital Adequacy
tahun 2010 sampai tahun 2013 jelas Ratio 2 (CAR 2) yang
terlihat bahwa tahun 2010 tingkat risk memperhitungkan aktiva tetap tahun
assets ratio berada pada angka 6,84%, 2010 sampai 2013 menunjukkan pula
tahun 2011 pada angka 8,70%, tahun trend yang sama seperti hasil analisis
2012 pada angka 8,97%, tahun 2013 tiga faktor rasio di atas. Tahun 2010
pada angka 12,02%. Seperti tingkat berada pada angka 7,56%, tahun 2011
primary ratio menunjukkan pada angka 9,89%, tahun 2012 pada
kecenderungan kenaikan pula dari angka 9,98% dan pada tahun 2013 pada
tahun ke tahun. Pertumbuhan modal angka 10,82%. Adapun modal kembali
dibarengi dengan bertambahnya total terjadi peningkatan dari tahun 2010 dan
aktiva terjadi kecenderungan kenaikan berlanjut sampai tahun 2013,
dari tahun ke tahun. berbarengan pula dengan surat-surat
3. Capital Ratio merupakan rasio yang berharga, meningkatnya total kewajiban
digunakan untuk mengukur permodalan perusahaan dan kenaikan pada aktiva
dan cadangan penghapusan dalam tetap.
menanggung perkreditan, terutama Dari Capital Adequacy Ratio 3 (CAR 3)
resiko yang terjadi karena bunga gagal menunjukkan hasil analisis tahun 2010
ditagih. pada angka 9,26%, tahun 2011 pada
Hasil analisis yang dilakukan angka 11,31%, tahun 2012 terjadi
menunjukkan trend yang sama dengan penurunan pada angka 11,00%, dan
dua rasio lainnya yakni primary ratio tahun 2013 kembali terjadi kenaikan
dan risk assets ratio, dimana pada tahun menjadi 11,71%.
2010 pada angka 10,61%, pada tahun
2011 mengalami kenaikan menjadi Adapun peraturan Bank Indonesia No.
12,27%. Hal ini terwujud dari 9/12/PBI/2007 tentang perubahan atas
bertambahnya modal dan menurunnya peraturan Bank Indonesia No.
total kewajiban yang ditanggung 7/15/PBI/2005 tentang Jumlah Modal Inti
Minimum Bank Umum mengharuskan CAR
31
minimal 8%. Berdasarkan analisis CAR yang diatur dalam Peraturan Bank
pada PT. Bank Sulut menunjukkan tahun Indonesia No. 9/12/PBI/2007 tentang
2010 CAR-nya adalah 7,56% masih sedikit Perubahan atas peraturan Bank
di bawah Peraturan Bank Indonesia yakni Indonesia No. 7/15/PBI/2005 tentang
8%. Namun karena harus mengikuti jumlah modal inti minimum bank
standard CAR yang ditetapkan maka pihak umum yang mengharuskan CAR
Bank Sulut berusaha untuk dapat mengikuti minimal 8% dipenuhi dari tahun 2010
aturan dimaksud dengan berbagai upaya sampai tahun 2013.
antara lain : Penambahan modal perusahaan 2. Saran
termasuk di dalamnya surat-surat berharga. Berdasarkan kesimpulan yang telah
Dengan demikian maka mulai tahun 2011 diambil dari hasil analisis dan pembahasan
sampai dengan tahun 2013 terjadi tentang analisis solvabilitas PT. Bank Sulut
peningkatan CAR secara terus menerus. tahun 2010-2013, maka saran-saran yang
diajukan atas analisis solvabilitas ini adalah
KESIMPULAN DAN SARAN sebagai berikut :
1. Kesimpulan 1. Kemampuan perusahaan dalam
Kesimpulan dari analisis data dan menyediakan dana baik berupa modal
pembahasan terhadap analisis solvabilitas maupun pinjaman lebih ditingkatkan
PT. Bank Sulut adalah sebagai berikut : dalam kombinasi yang diatur sesuai
1. Bahwa tingkat primary ratio, risk assets kebutuhan dan kemampuan perusahaan,
ratio, capital ratio, dan capital adequacy sehingga dapat menghasilkan
ratio yang memperhatikan aktiva tetap, peningkatan kualitas pendanaan yang
serta capital adequacy ratio PT. Bank baik secara terus menerus atau
Sulut tahun 2010-2013 menunjukkan berkelanjutan disetiap tahunnya, sesuai
trend kenaikan dari tahun ke tahun. dengan visi perusahaan, yaitu menjadi
Jumlah modal, total aktiva dan total perusahaan jasa perbankan yang
kewajiban yang cenderung meningkat profesional dan bertumbuh secara sehat.
dari tahun ke tahun, memberi dampak 2. PT. Bank Sulut yang dapat memenuhi
bagi trend atas laporan keuangan, pendanaan atas kegiatan atau
khususnya neraca dan laporan laba rugi operasionalnya dan dikatakan
perusahaan pada tahun 2010 sampai perusahaan yang solvabel perlu
2013. mengembangkan potensi sebagai
2. Dari hasil penelitian menunjukkan financial intermediary, atau secara lebih
bahwa PT. Bank Sulut mampu mencari spesifik bank yang berfungsi sebagai
dana untuk kegiatannya, serta agent of trust (lembaga yang
memenuhi seluruh kewajibannya, landasannya adalah kepercayaan), agent
terlihat dari hasil analisis solvabilitas of development (lembaga yang
bank yang berkisar pada angka 6% memobilisasi dana untuk pembangunan
sampai 13%. PT. Bank Sulut dapat ekonomi), dan agent of services
dikatakan sebagai perusahaan yang (lembaga yang memberikan penawaran
solvabel, terlihat dari laporan keuangan jasa perbankan yang lain kepada
perusahaan yang menunjukkan bahwa masyarakat).
aktiva perusahaan melebihi hutang 3. Melihat angka CAR tahun 2010 yang
perusahaan selama tahun 2010 sampai berada di bawah standar yang
2013. ditetapkan dalam Peraturan Bank
3. Tingkat penyediaan modal minimum Indonesia No. 9/12/PBI/2007 tentang
bagi bank umum seperti Bank Sulut Perubahan Atas Peraturan Bank

32
Indonesia No. 7/15/PBI/2005 tentang Jumingan, 2006.,Analisis Laporan
Jumlah Modal Inti Minimum Bank Keuangan, Jakarta, PT Bumi Aksara.
Umum yang mengharuskan CAR Kamaludin, 2011, Manajemen Keuangan,
minimal 8%, maka perusahaan perlu Konsep Dasar dan
memperhatikan hal ini dengan Penerapan,Bandung, CV Mandar Maju.
meningkatkan dan menjaga kinerja Kasmir, 2013., Analisis Laporan
keuangan khususnya dalam Keuangan, Jakarta, PT.
meningkatkan tingkat CAR sebagai RajaGrafindo Persada.
rasio yang banyak diperhatikan oleh Kasmir, 2002.,Dasar- Dasar Perbankan,
investor,pemerintah, nasabah, dan Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
stakeholder lainnya. Nilai CAR Laporan Tahunan PT Bank Sulut, 2011,
dipengaruhi oleh modal perusahaan, http://www.banksulut.co.id.
surat-surat berharga sebagai bagian dari Laporan Tahunan PT Bank Sulut, 2012,
pencarian dana jangka panjang untuk http://www.banksulut.co.id.
perusahaan, dan total kewajiban Laporan Tahunan PT Bank Sulut, 2013,
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan http://www.banksulut.co.id.
seharusnya dapat meningkatkan Malayu, Hasibuan, 2006.,Dasar ± Dasar
penggunaan sumber daya yang tersedia Perbankan, Jakarta, PT. Bumi
agar dapat meningkatkan modal Aksara.
perusahaan dan memanfaatkan secara Munawir, H S, 2004.,Analisa Laporan
efektif dan efisien utang yang Keuangan, Edisi Keempat,
ditanggung perusahaan. Yogyakarta,Liberty
Prihadi, Toto,2008.,Deteksi Cepat Kondisi
Keuangan: 7 Analisis
DAFTAR PUSTAKA RasioKeuangan, Jakarta, PPM
Bambang, Riyanto, 2003., Dasar ± Dasar Manajemen.
Pembelanjaan Perusahaan,Edisi Rivai, H. Veithzal, Veithzal Andria P,
4,Yogyakarta, Penerbit BPPE. Idroes
Dendawijaya, Lukman 2005.,Manajemen N. Ferry, 2007.,Bank and Financial
Perbankan, Edisi Kedua, Institution Management, Edisi
Jakarta,Ghalia Indonesia. Pertama, Jakarta, PT. Raja
Gill O Jame, 2006.,Dasar ± Dasar Analisis GrafindoPersada.
Keuangan, Jakarta, Penerbit PPM. Siamat, Dahlan, 2005., Manajemen
Hanafi M dan Halim A, 2009., Analisis Lembaga Keuangan; Kebijakan
Laporan Keuangan, Yogyakarta, Moneterdan Perbankan, Edisi
Unit Penerbit dan Percetakan Kelima, Jakarta, Fakultas Ekonomi
Sekolah Tinggii Ilmu Manajemen Universitas Indonesia.
YKPN. Skousen, K Fred, Stickny Clyde P,
Harahap, Sofyan Safiri, 2008.,Analisis 2000.,Intermediate Accounting 14th
Kritis atas Laporan Keuangan Edisi ed,Cincinnati, South Western College
I,Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Publishing.
Hasibuan, Melayu, 2006.,Dasar ± Dasar Soemarso, 2004,Akuntansi Suatu
Perbankan, Jakarta, PT. Bumi Pengantar, Jakarta, Salemba Empat.
Aksara. Sugiono A, Untung E, 2008., Panduan
Ikatan Akuntan Indonesia, 2004.,Standar Praktis Dasar Analisis
Akuntansi Keuangan, Jakarta, LaporanKeuangan, Jakarta, PT
Salemba Empat. Grasindo.

33
Sutojo, Siswanto, 2008., Good Corporate Suwardjono,2003.,Akuntansi Pengantar,
Government : Tata Kelola Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.
Perusahaanyang Sehat, Jakarta, PT Wild, J. Subramanyam, K, 2005.,Analisis
Damar Mulia Pustaka. Laporan Keuangan, Buku I, Edisi
Sutrisno, 2009.,Manajemen Keuangan, 8,Jakarta, Salemba Empat.
Teori, Konsep, dan
Aplikasi,Yogyakarta, PT Ekonisia.

34

You might also like