Prof. Dr.

Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Content:
Topik “Tanah Expansif dan Kelongsoran”:
Perilaku Tanah Expansif Clay Shale,Berbagai Kasus Kelongsoran di 1. Characteristics of Clay Shale and Previous Slope Instability
Indonesia, dan Contoh Alternatif Penanggulangannya
Disiapkan oleh: 2. Case Study of Slope Instability in Cipularang Toll Road
M. Irsyam dan A. Himawan
*Anggota - Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia AIPI
*Ketua - Kelompok Keahlian Rekayasa Geoteknik ITB
3. Case Study of Slope Instability in Semarang-Ungaran Toll Road
*Ketua - Tim Pemutakhiran Peta Gempa Indonesia 2010 dan 2017
*Anggota - TABG DKI Jakarta dan KKJTJ PUPR

1 2

Characteristics of Clay Shale

3 4

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 1
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Fundamentals Characteristics: Exposure slaking characteristics

Sadisun, 2008

5 6

Fundamentals Characteristics: Exposure slaking characteristics Fundamentals Characteristics: Exposure slaking characteristics

Sadisun, 2008 Sadisun, 2008

7 8

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 2
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Fundamentals Characteristics: Exposure slaking characteristics Fundamentals Characteristics: Exposure slaking characteristics

Sadisun, 2008 Sadisun, 2008

9 10

Fundamentals Characteristics: Exposure slaking characteristics

Sadisun, 2008

11 12

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 3
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Disintegration of Hambalang and Semarang-Bawen clay shale up to 80 days

Shear Strength of Clay Shale Proposed by Gartung (1986)
0 Day 8 Days 16 Days 24 Days
Drying only Disturbance, weathering process, and stress release: hard → soft

200

II

Shear Strength (kPa)

150
410
III
330
100 IV
260
Drying and Wetting
190

50
200

90
0 50 100 150
0
Normal Stress (kPa)

13 14

Dimana Bisa Kita Ketahui Keberadaan Clay Shale ini:

In the last one decade, many slope failures of major infrastructures
in Indonesia occurred in Clay Shale area

EURASIA PLATE
PHILIPINE PLATE

Including:
PASIFIC PLATE
Hydroelectric power of Peusangan, Aceh
Samarinda-Sangatta road

Samarinda-Balikpapan road
CPO industry compleks
Hydroelectric power
Jatigede Dam
Main road mining
Main road Sentul-Cianjur Hambalang sport center

Cipularang toll road Semarang toll road

Double track railway

Tulis Hydroelectric power

AUSTRALIA PLATE

15 16

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 4
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

17 18

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Atlet Hambalang

PH & GWT HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN 16 JULI 2016
- Building terlihat aman
diperkirakan pada tanah asli Science Center
- Jalan sebagian terputus - Building terlihat aman diperkirakan
karena pergerakan tanah berada di area cut atau tanah asli
diperkirakan berada di atas - Bagian ujung bangunan terdapat
tanah timbunan retaining wall terlihat retakan bagian
atas
- Lereng sudah ditutup shotcrete

GOR
Tribun - Bagian ujung bangunan pondasi
- Terlihat pergerakan pada lereng borpile terekspos karena longsoran
- Bagian ujung bangunan - Rembesan tanah banyak dijumpai
terekspos pondasi, terdapat
retakan pada dinding diperkirakan
akibat pergerakan pondasi karena
longsoran
- Rembesan air banyak dijumpai

EPA
- Lereng terlihat masih
bergerak mencapai area
parkir
- Tanah vulkanik terekspos
- Rembesan air banyak
dijumpai
Gulat
- Building dan tanah
sekitar terlihat stabil

EPI
- Pondasi terekspos karena
longsoran
- Diperkirakan lereng masih
bergerak

PH & Badminton
- Lereng terlihat masih
bergerak, terdapat retakan
baru pada rigid pavement
area parkir
- Area longsoran tertutup
semak lebat
- Diperkirakan terdapat jalur
air yang ditutup timbunan

19 20

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 5
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

LONGSORAN TIMBUNAN DIATAS CLAYSHALE

Bangunan Elit Putri

• Longsor pada timbunan Rahardjo, 2014

• Geogrid robek
•Terdapat mata air
• Kondisi material timbunan lunak
• Pondasi terekspos

21 22

Bangunan Elit putra Bangunan retak dirobohkan

Parkir Sepakbola
(Rahardjo, 2012)

23 24

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 6
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

LONGSORAN TIMBUNAN DENGAN GEOTEKSTIL

(Rahardjo, 2012)

• Longsor pada
timbunan diatas
Clayshale
• Mata air

(Rahardjo, 2012)

25 26

Hambalang Project

Content:

1. Characteristics of Clay Shale and Previous Slope Instability

2. Case Study of Slope Instability in Cipularang Toll Road
3. Case Study of Slope Instability in Semarang-Ungaran Toll Road

27 28

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 7
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Cipularang Toll Road Location of Clay Shale Area

Cikampek Cikampek

JAKARTA Cikampek

Clay shale area

BANDUNG

Bandung Bandung

Within 1-3 years of operation, there are several locations of slope instability
occurred within tha Clay Shale of Djatiluhur formation

29 30

Landslides on Clay Shale Area Landslides at KM 92+400

92+400 92+400

92+800
93+000

Pre-Design: it was recommended to use structures such bridge or pile on slab

Detail Design: due to limited budget, it was then decided to use embankment
with additional treatment such as sufficient drainage, cutting
the clayshale until hard layer before placing fill material, and
installing inclinometers
96+000
96+600
96+800

97+500
98+000

31 32

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 8
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Slope Failure on Clayshale at km 92+400

2005 End of excavation

2005 End of excavation

New cracks

92+400

33 34

2004 Early stage of excavation

92+400
Initial solution: using grouting

Soon after excavation

35 36

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 9
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Landslide of Fill Material above Clayshale at km 93+00

Landslides at KM 93+000

93+000

37 38

At km 97+500, in early February 2006 after 11 months of operation,

road bed embankment failed during heavy rain
KM 96+000

LAPI ITB:
Azis Jayaputra, Masyhur Irsyam, Agus Himawan, Andi Kartawiria

39 40

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 10
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Previous immediate response by Jasa Marga:

Boring horizontal drainages → almost no water came out

Only horizontal drainage that flew water paid by client

41 42

• Failure surface based on records of slope indicators

• As-Built Drawing

ROW

ROW

ROW
9.10

4.31

ROW
3.17

2.95

150.00m

Failure surface occurred at interface between Clayshale and Fill Material

43 44

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 11
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Documentation during construction:

Subdrainwas placed above Hard Shale (below embankment )
• Soil Profile Before Construction:

– Surface Layer, Silty Clay (Weathered Clay Shale)

• thicness 0.3 - 2.0 m
• N-SPT=2
– Bottom Layer, Hard Clay Shale
• N-SPT>50

Silty Clay (Weathered Clay Shale)

Part of subdrains did not work well

Hard Clay Shale

45 46

Predicted Cause of Slope Failure

1. Loss of Strength of Hard Clay Shale:

Excavation

Exposure + Decrease in Overburden Pressure Counter Measure:

Weathering + Loss of Bonds Traffic can not be disturbed
Significant Loss of Strength

+ Presence of soft clayshale that has not been stripped off

properly in the toe

2. Blockage of subdrain

3. Development of slip surface between clayshale (impermeable)

and fill material (more permeable)

47 48

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 12
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Counter Measure: Usulan Penanganan

Traffic can not be disturbed • Diusulkan penanganan struktural menggunakan bored pile.

• Counterweight? – Penanganan kelongsoran harus dilakukan dalam waktu

singkat, mengingat penurunan kuat geser akibat
weathering proses dapat terjadi sewaktu-waktu

– Penanganan dengan counterweight mengharuskan

penggalian tanah lunak di kaki lereng untuk perkuatan
tumit. Dengan SF eksisting yang minim, penggalian dapat
membahayakan badan jalan.

Because SF is marginal, excavation followed

by replacement and adding counterweight
will endanger the existing road

49 50

Counter Measure: Adding Bored Piles

18.0m

SF>1.3

Struktur bored pile-pile cap harus memiliki intergritasagar tidak terjadi

kegagalan struktur dan kelongsoran global seperti contoh diatas di lokasi lain di Sulawesi

51 52

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 13
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Repairing of blocked subdrains followed by construction of bored piles

53 54

55 56

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 14
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

BH03
BH-3

BH-2

BM01
Landslide at km 92+800
X 768393
Y 9265520
BH01
Z 407.00

BH-1
Pem
57 58 uki
man

Mesjid DMJ
DMJ

LA
DA
NG

Subsequence Landslide

BH03
BH-3

BH-2

Solution from Dept of Public Works

BM01
X 768393
Y 9265520
BH01
Z 407.00

BH-1
Pem
59 60 uki
man

Mesjid DMJ
DMJ

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif LA

DA
NG

For Distribution 15
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Landslide at km 92+800 Subsequence Landslide

Previous immediate response by Jasa Marga:
Boring horizontal drainages → almost no water came out

BH03
BH-3
92+800

12m

BH-2

BM01
X 768393
Y 9265520
BH01
Z 407.00

BH-1
Pem
61 62 uki
man

Mesjid DMJ
DMJ

LA
DA
NG

Persiapan
Estimated failure surface after adding bored piles Pelaksanaan
Bored Pile

Pemboran

63 64

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 16
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Capping Beam

Capping
65 66

16 cm

27 cm
55 cm
9 cm 11 cm

67 68

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 17
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Tuffa Breksi

Clay Shale

69 70

Pier P0
Pier P1

71 72

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 18
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Pier P2

73 74

75 76

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 19
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

77 78

Perkuatan Pier P0

79 80

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 20
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

81 82

Content:

1. Characteristics of Clay Shale and Previous Slope Instability

2. Case Study of Slope Instability in Cipularang Toll Road
3. Case Study of Slope Instability in Semarang-Ungaran Toll Road

83 84

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 21
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Landslide at KM 31+875 in Semarang Toll Road in November 2013

Soil Profile
+545.257

+540.367

+533.956

+525.760
+524.471

200 1
187
+522.799 2
10%

Prediction based on previous soil

+522.599

1
2 600
+518.685
400

+517.199 10%
+516.799

1
2 600

investigation data
+511.681 200

BH-4 +511.399 10% +511.199

1
2 600
400

+505.799 10% +505.399

1
2 600

200
+499.999 10% +499.799

1
2 600

400

+494.399 10% +493.999

1
2 600

+38.846
200
+488.599 10%

Breksi tuf lapuk sedang

+488.399

DS-8

BH-2
1
2 600

400

+482.999 10%
+482.599

DS-8

1
2 600

200

+477.199 10% +476.999

+476.524
2780 CL
DS-8
1
400 285 44 75 75 300 360 360 360 150 80 150 360 360 300 75 75 44 285 400
2 1
538 25 25 55
+474.245 95 LAJUR BAWEN BAWEN SEMARANG SEMARANG 2 600
+473.680 PENDAKIAN

+470.710 FG +471.799 FG +471.799

4% 3% +470.019
+471.890 10% 3% 4%
30 10% +471.199
30 30
30
DS-5 SGP +471.389 SGP +471.389
DS-5

DL = 465.00M

472.115

480.001 472.197

471.837

471.799
471.799

471.762

471.522

471.424
ELEVASI RENCANA

518.685

525.760

540.367

545.257
533.956
473.680

474.245

476.524

477.532
477.833

479.352
479.741

480.534

483.050

483.178

485.340

486.730

489.583

493.671

495.532

500.519

502.342

503.756

505.629

507.601

510.045

510.942

511.681
ELEVASI EXISTING

JARAK 4.18 13.35 7.73 0.79 5.46 0.68 4.80 2.47 6.99 3.99 3.67 2.71 4.20 7.27 2.80 8.44 2.79 2.25 3.37 2.48 3.39 3.51 6.16 9.48 15.07 14.32 14.42 13.42
JARAK MENERUS 50.45 46.27 32.92 25.19 24.40 18.94 18.25 13.45 10.98 3.99 0.00 3.67 6.38 10.58 17.85 20.65 29.08 31.87 34.12 37.49 39.97 43.36 46.87 53.03 62.51 77.57 91.89 106.31 119.73

STA. 19+250

Prediction after excavation

10%

10%

Breksi tuf lapuk sedang

10%

+37.993
10%

Silty clay 10%

10%

2780 CL
1 +14.0362°
400 285 44 75 75 300 360 360 360 150 80 150 360 360 300 75 75 44 285 400
2
538 25 25 55
95 LAJUR BAWEN BAWEN SEMARANG SEMARANG
PENDAKIAN

10%

DS-5
4%

30
3%

30 30
3%

30
4%

DS-5
10%
Clayshale
DL = 465.00M

472.115

480.001 472.197

471.837

471.799
471.799

471.762

471.522

471.424
ELEVASI RENCANA
14.32 14.42

518.685

545.257
525.760

540.367
533.956
473.680

474.245

476.524

477.532
477.833

479.352
479.741

480.534

483.050

483.178

485.340

486.730

489.583

493.671

495.532

500.519

502.342

503.756

505.629

507.601

510.045

510.942

511.681
ELEVASI EXISTING

JARAK 4.18 13.35 7.73 0.79 5.46 0.68 4.80 2.47 6.99 3.99 3.67 2.71 4.20 7.27 2.80 8.44 2.79 2.25 3.37 2.48 3.39 3.51 6.16 9.48
JARAK MENERUS 50.45 46.27 32.92 25.19 24.40 18.94 18.25 13.45 10.98 3.99 0.00 3.67 6.38 10.58 17.85 20.65 29.08 31.87 34.12 37.49 39.97 43.36 46.87 53.03 62.51 77.57 91.89 106.31 119.73

STA. 19+250

85 86

Landslide on Clay Shale at Semarang Toll Road 2010

Mineralogy of Semarang-Bawen Clay Shale
Counts
5.896 [°]; 14.97871 [Å]; Montmorillonite-15A

29.360 [°]; 3.03960 [Å]; Calcite; Montmorillonite-15A

35.930 [°]; 2.49743 [Å]; Calcite; Montmorillonite-15A; Lizardite-1\ITT\RG

900 Semarang-Bawen 02
39.397 [°]; 2.28529 [Å]; Calcite; Quartz; Lizardite-1\ITT\RG
23.020 [°]; 3.86032 [Å]; Calcite; Lizardite-1\ITT\RG
17.735 [°]; 4.99707 [Å]; Montmorillonite-15A
12.376 [°]; 7.14594 [Å]; Lizardite-1\ITT\RG

48.439 [°]; 1.87770 [Å]; Calcite; Montmorillonite-15A

26.599 [°]; 3.34849 [Å]; Quartz

43.131 [°]; 2.09567 [Å]; Calcite

57.387 [°]; 1.60438 [Å]; Calcite; Quartz

400
47.512 [°]; 1.91217 [Å]; Calcite

100

0
10 20 30 40 50

Position [°2Theta]
Himawan, 2010

87 88

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 22
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021
73

77
72 19
74 230
76 19
235

A
75
19
80
240

Informasi longsor sebelum 1974

H
79

2
78
19
69

3
245

4
90

71
68

6
19
70
9 89

11
15
250

8
Informasi longsor 1974

B
18
88
19

10
8

9
14

17
164 87
255
+96. 86

G
11

12
16
10
13
7
85

12
19
5 6 26

13

14
25
260

B
3
4 2 4
1

15
5

16
84
19

Rencana timbunan
6 13 24

7 12 59 83

8 11
82
265

17

18

BO JUML
RO W
10 14 19
58

K
23
22 81
9 57

RE
20
15 21

16
27 19

19

20
28

PILEAH 47
17 21
56
60

20 22
270
19 23 32
41

21

Ø1 TITIK
42

22
55
18 24 31
40
29
33 19
25

.50
30 31
34 43
26

D
29 35
30
47

23

, L=
39

24
28 36 33
32
45
46
275
27

BORE
37 45

J
48

38m
38 44 34
49

25
+536.25

26
+34.224 39 43 50
46 44 19
42 35 51 63 62
RO W
41 280

T.104
50

BORE
52 38
62

DPT
36

LOG

27
40

28
53 61 47

54

+519.41
60 51
64
48
49

55 59
37

8
65 63
19

Pas.

29
58 64

30
66

B
52
77 65 67

LOG
57 67 54 285

C
76
56 68 75 66
69 74
53

31
78

batu
I
2

32
70 73 79

A
19

F
72 80

Sudah terbentuk bidang gelincir

71 81

33
88 290
82

34
87

SE
83 86
85 89

35

MAR
84
19

BORE
90

36
H
91 295
92 95

37

AN
94

38
93

Clay Shale

LOG

G
96
19

39
300

40
G

41

42
43

44
45

46
D
47
E
19
325

Silty Clay
+67m
Wheathered Tuff Breccia
Ultimate/ residual
shear strength

Tuff Breccia

30m

45-50m Clay Shale

89 90

Slope condition before landslide Slope condition

Kondisi before landslide
Saat Ini
• 8 Oktober 2013

Tuffaceous breccia

Soil cracks along discontinues and

pre-existing shear sruface
Clayshale

91 92

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 23
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021
73

77
72 19
74 230
76 19
235

A
75
19

Slope condition after landslide

80
240

H
79

2
78
19
69

3
245

4
90

71
68

6
19
70
9 89

11
15
250

B
18
88
19

10
8

9
14

17
164 87
255
+96. 86

G
11

12
16
10
13
7
85

12
19
5 6 26

13

14
25
260

B
3
4 2 4
1

15
5

16
84

6 13 24
19
7 12 59 83

8 11
82
265

17

18

BO JUML
10 14 19
58

K
23
22 81
9 57

RE
20
15 21

16
27 19

19

20
28

PILEAH 47
17 21
56
60

20 22
270
19 23 32
41

21

Ø1 TITIK
42

22
55
18 24 31
40
29
33 19
25

.50
30 31
34 43
26

D
29 35
30
47

23

, L=
39

24
28 36 33
32
45
46
275
27

BORE
37 45

J
48

38m
38 44 34
49

25
+536.25

26
+34.224 39 43 50
46 44 19
42 35 51 63 62
41 280

T.104
50

BORE
52 38
62

DPT
36

LOG

27
40

28
53 61 47

54

+519.41
60 51
64
48
49

55 59
37

8
65 63
19

Pas.

29
58 64

30
66

B
52
77 65 67

LOG
57 67 54 285

C
76
56 68 75 66
69 74
53

31
78

batu
I
2

32
70 73 79

A
19

F
72 80
71 81

33
88 290
82

34
87

SE
83 86
85 89

35

MAR
84
19

BORE
90

36
H
91 295
92 95

37

AN
94

38
93

LOG

G
96
19

39
300

40
G

41

42
43

44
45

46
D
47
E
19
325

Silty Clay
+67m
Wheathered Tuff Breccia

Tuff Breccia

30m

45-50m Clay Shale

93 94

Slope reinforcement design Slope reinforcement design

• Bored Pile dan Ground Anchor • Bored Pile dan Ground Anchor, SF>1.5

95 96

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 24
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Bored Pile and Final Excavation Bored Pile and Final Excavation

97 98

Ground Anchor Ground Anchor

99 100

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 25
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Tanggapan Teknis Landslide on Clay Shale at Semarang Toll Road 2010

Stabilitas Lereng Sta 5+500 – Sta 6+200
Tol Semarang-Solo Seksi I Paket II
Berdasarkan Kunjungan Lapangan 28 September 2010

Prof. Dr. Ir. Masyhur Irsyam

Institit teknologi Bandung
Bintek - Kementrian Pekerjaan Umum Himawan, 2010

101 102

103 104

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 26
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Limitations of Inclinometer in Clay shale (Semarang Toll Road Case)

In a few cases, inclinometer could not predict the final slip surface accurately
Stratigrafi Tanah
Previous immediate response by Jasa Marga:
Boring horizontal drainages → almost no water came out

Lanau Berlempung BM-1

Boulder Kepasiran

Bidang Perlemahan/ Gelincir Hard layer SPT>60

Clay Shale

Himawan, 2010

105 106

Retak Pada Capping Beam Group D dan Group F

Dengan terjadinya pergerakan bored pile, berarti bored pile telah menerima beban lateral
tanah dan mencegah kelongsoran besar. Tetapi, pergerakan bored pile sudah cukup besar
Himawan, 2010 dan caping beam retak2

107 108

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 27
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

Limitations of current instrumentation in clay shale Pergerakan Fondasi dan Pilar

di Jembatan Penggaron, Tol Semarang-Ungaran
In a few cases, could not predict the final slip surface accurately

BM-1

Hard layer

Himawan, 2010

109 110

JALAN TOL SEMARANG – SOLO JALAN TOL SEMARANG – SOLO

PT TRANS MARGA JATENG PT TRANS MARGA JATENG
JEMBATAN PENGGARON PENANGANAN YANG TELAH DILAKUKAN TERHADAP JEMBATAN PENGGARON
Jembatan Penggaron terletak pada km 21, dibangun pada a. Pada Tahun 2011:
▪ Pemasangan horisontal drain;
tahun 2010 terletak di atas batuan clay shale dan sebagian ▪ Pengeprasan (regrading) bukit milik Perhutani;
▪ Menahan pergerakan bukit dengan bored piles mengelilingi bored piles eksisting. Bored piles
di atas batuan breksi yang terselimuti oleh batuan tufa. baru dipasang melingkar pada footing eksisting P2 s.d P7 @18 buah, P8 : 10 buah dan
Dari hasil beberapa kajian geologi dan geoteknik, persediaan bored piles untuk counterfort untuk penahan tebing P9, diameter bored piles hasil
perhitungan diperlukan Ø 1,50 m dengan kedalaman 35,0 m dari dasar footing.
Jembatan Penggaron diduga terletak pada daerah
b. Pada Tahun 2012:
reaktivasi longsoran purba. ▪ Pelaksanaan shoot-create pada tebing P8-P9;
▪ Pemasangan sub-drain disebelah timur P5 sampai sungai Penggaron (pada lapisan debris),
. dimaksudkan agar aliran air dibawah P4, P5, dan P6 dapat terpatuskan secara baik ke arah
sungai;
▪ Menutup lapisan tanah yang longsor di bawah footing P5, agar pondasi bored piles tidak
terlihat/terbuka.
c. Pada Tahun 2014:
▪ Pemasangan horisontal drain pada P8, P9 sampai Abutment-2 dengan kedalaman 30-40 m
▪ Pemasangan 6 (enam) titik inclinometer, 3 (tiga) titik di sebelah selatan P4 s.d P5 (untuk
mengetahui pergerakan bukit), 2 (dua) titik di depan Abutment-2 (1 titik digunakan LAPI dan 1
titik dipantau secara manual) dan 1 (satu) titik sebelah timur laut rekahan KM 21+300 (untuk
mengetahui gerakan tanah di daerah ROW).

111 112

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 28
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

JALAN TOL SEMARANG – SOLO

PT TRANS MARGA JATENG
PENANGANAN YANG TELAH DILAKUKAN TERHADAP JEMBATAN PENGGARON
d. Pada Tahun 2015:
▪ Perkuatan dengan ground anchor pada P9 – Abutment-2;
▪ Perkuatan dengan Counterfort yang diperkuat dengan ground anchor pada P8;
▪ Pematusan air dengan horisontal drain di bawah (selatan) P2, pemutusan di sebelah timur
antara P4 dengan P5 dan pematusan di P8.

e. Pada Tahun 2016:

▪ Berdasarkan pemantauan inclinometer yang terpasang pada P4, P5, dan P6. Bidang patah
melalui tiang bor perkuatan pada kedalaman 19-21 m;
▪ Berdasarkan hasil investigasi Ir. Muhrozi pergerakan P2 dari inclinometer, bidang longsor
berada pada kedalaman 27m;
▪ Sudah dilakukan perkuatan dengan barisan tiang bor (Soldier Pier) dengan kedalaman ± 42 m,
Ø 1,8m, dengan jumlah tiang bor 83 tiang dan Pengeprasan (regrading) bukit milik PTPN.

113 114

115 116

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 29
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

PEKERJAAN PEMELIHARAAN JEMBATAN TOL SEMARANG - SOLO RUAS SEMARANG – BAWEN TAHUN 2019

Pekerjaan Borepile Jembatan Penggaron

Progres BPile :
Progres BPile Abt A2 : (9/9) = 100,00%
Progres Total BPile : (10/10) = 100,00%
Pelaksanaan : 13/8/2019
Pelaksanaan : 1/10/19
(106/106) Titik = 100% sd 28/8/2019
Sd 10/09/19
Progres Pile Cape : 100 % Progres Pile Cape : 100 %
Pelaksanaan : 15/11/19 Pelaksanaan : 15/10/19
Progres BPile Group B : Sd 20/11/19 sd 20/10/19
(28/28) = 100,00%
Pelaksanaan : 5/8/2019 sd
10/9/2019
Progres Pile Cape : 100 %
Pelaksanaan : 15/10/19
sd 27/11/19

Progres BPile :
(9/9) = 100%
Progres BPile Abt A2 : Pelaksanaan : 26/7/2019
Progres BPile Group A : (10/10) = 100% sd 6/8/2019
(40/40) = 100% Pelaksanaan : 14/10/19 Progres Pile Cape : 100 %
Pelaksanaan : 25/09/19 sd 31/10/19 Sd 30/10/19 Pelaksanaan : 06/10/19 sd
Progres Pile Cape : 90,5 % Progres Pile Cape : 100 % 10/10/19
Pelaksanaan : 20/11/19 Pelaksanaan : 20/11/19
sd 27/11/19 Sd 26/11/19

117 118

PEKERJAAN PEMELIHARAAN JEMBATAN TOL SEMARANG - SOLO RUAS SEMARANG - BAWEN TAHUN 2019 PEKERJAAN PEMELIHARAAN JEMBATAN TOL SEMARANG - SOLO RUAS SEMARANG – BAWEN TAHUN 2019

Pekerjaan PEMASANGAN CRFP JBT PENGGARON

P2 P4 P5 P6 P7 P8 P9

Pekerjaan PEMASANGAN JACKETING JBT PENGGARON

Pekerjaan Wrapping di P8.Bawah dan Atas
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9

119 120

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 30
Prof. Dr. Masyhur Irsyam (ITB) 27 Januari 2021

PEKERJAAN PEMELIHARAAN JEMBATAN TOL SEMARANG - SOLO RUAS SEMARANG – BAWEN TAHUN 2019 PEKERJAAN PEMELIHARAAN JEMBATAN TOL SEMARANG - SOLO RUAS SEMARANG – BAWEN TAHUN 2019

Pembesian Jacketing di Pilar P.1 = 3m Pengecoran Jacketing Beton kelas B-2 SCC P.2 A dan B Tahap 2 = 3,5m

121 122

PEKERJAAN PEMELIHARAAN JEMBATAN TOL SEMARANG - SOLO RUAS SEMARANG – BAWEN TAHUN 2019 PEKERJAAN PEMELIHARAAN JEMBATAN TOL SEMARANG - SOLO RUAS SEMARANG – BAWEN TAHUN 2019

BORE PILE ABT.2 (JALUR B) Pekerjaan Ground Anchour

123 124

Weinar Series PT Hutama Karya Topik Tanah Ekspansif

For Distribution 31