Jurnal Dinda Permata Santi
Jurnal Dinda Permata Santi
ABSTRACT
Red Galoba leaves are one of the plants that have anti-inflammatory properties. Galoba
Merah leaf methanol extract showed anti-inflammatory effect by inhibiting COX-2. The aim of the study
was to determine candidate compounds in Galoba Merah leaves that have potential as anti-
inflammatory by molecular docking and molecular dynamics. Molecular docking is done using
Autodock4.2 software, while molecular dynamics is using GROMACS software. The molecular docking
results showed that the compound with the best binding energy was Diosmetin with a binding energy
of -7.53 kcal/mol, Ki 1.41 M, and cluster 35, while the compound with the best cluster was Chrysoeriol
with a binding energy of 7.53 kcal/mol, KI 3 .01 M, and cluster 48. The results of the study showed that
the molecular dynamic ligand assay has stability comparable to that of selective comparison Celecoxib
based on molecular dynamic analysis parameters such as RMSF, RMSD, radius of gyration, and
potential energy, while based on parameters MM-PBSA, Celecoxib as a comparison has a better affinity
than the test ligand. The conclusion of this study is that the comparison compound Celecoxib has more
potential as a COX-2 inhibitor when compared to the test compounds Diosmetin and Chrysoeriol.
ABSTRAK
Daun Galoba Merah merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antiinflamasi.
Ekstrak metanol daun Galoba Merah menunjukkan efek antiinflamasi menghambat COX-2. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui kandidat senyawa pada daun Galoba Merah yang memiliki potensi sebagai
antiinflamasi secara molecular docking dan molecular dynamics. Molecular docking dilakukan dengan
menggunakan software Autodock4.2 sedangkan molecular dynamic menggunakan software
GROMACS. Hasil molecular docking menunjukkan senyawa dengan binding energy terbaik adalah
Diosmetin dengan binding energy -7,53 kkal/mol, Ki 1,41 µM, dan cluster 35 sedangkan senyawa
dengan cluster terbaik adalah Chrysoeriol dengan binding energy 7,53 kcal/mol, KI 3,01 µM, dan cluster
48. Hasil penelitian molecular dynamic ligan uji memiliki kestabilan sebanding dengan pembanding
selektif Celecoxib berdasarkan parameter analisis molecular dynamic seperti RMSF, RMSD, jari-jari
girasi, dan energi potensial, sedangkan berdasarkan parameter MM-PBSA, Celecoxib sebagai
pembanding memiliki afinitas yang lebih baik dibandingkan ligan uji. Kesimpulan dari penelitian ini
senyawa pembanding Celecoxib lebih berpotensi sebagai inhibitor COX-2 jika dibandingkan dengan
senyawa uji Diosmetin dan Chrysoeriol.
2
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
besarnya interaksi senyawa bioaktif dengan format .sdf. Setelah prosedur tersebut,
target, dilakukan dengan molecular docking dilakukan pencarian konformasi serta
menggunakan software AutoDock. Untuk pengubahan format file menjadi .mol2 untuk
mengetahui interaksi yang terjadi antara dilanjutkan ke tahap simulasi docking.
ligan dengan reseptor serta kestabilan yang 3. Preparasi Reseptor untuk Docking
dimiliki kompleks ligan-reseptor dalam pengunduhan struktur protein
keadaan terhidrasi digunakan metode dilakukan melalui Protein Data Bank pada
simulasi molecular dynamics dengan situs RCSB PDB (www.rcsb.org/pdb).
software GROMACS. Kemudian dilkukan persiapan struktur
Prosedur ini dilakukan dengan
METODE PENELITIAN menggunakan software Chimera. Pada
Alat prosedur ini juga didapatkan pocket cavity
dan merupakan reseptor yang murni.
Perangkat keras yang digunakan
Reseptor dengan pocket cavity ini bertujuan
seperangkat laptop dengan spesifikasi
untuk mencari binding site pada prosedur
processor Intel® Core™ i5-2430M CPU @
simulasi docking dan berasal dari koordinat
3.40GHz, memory 4 GB dan super
ligan 3D asli. Prosedur ini menghasilkan
komputer dengan spesifikasi processor
beberapa file berupa protein.pdb yang
AMD Ryzen 7 Pinnacle Ridge 2700X 3.7
merupakan file dari protein murni dan
GHz memory 8 GiB. Semua perangkat
ligan.mol2 yang merupakan ligan asli dari
keras memakai operating system windows 7
hasil pemisahan dengan protein.
Home 64-bit dan operating system Linux
4. Validasi Metode Dengan Re-Docking
Ubuntu 16.04 LTS 64-bit yang terhubung
Validasi metode dilakukan melalui
dengan koneksi internet.
tahapan re-docking dengan melakukan
Bahan simulasi docking menggunakan reseptor
murni dan ligan aslinya. Setelah tahapan
Struktur tiga dimensi (3D) reseptor COX-2 tersebut dilakukan validasi menggunakan
(PDB kode 5IKQ) diunduh dari Protein Data Pymol untuk mengetahui nilai RMSD
Bank. Struktur 3D dari 37 ligan, Diklofenak sebagai penentu dalam tahapan validasi.
dan Celecoxib telah diunduh dari PubChem. Nilai RMSD yang dapat diterima dalam
Metode tahapan ini yaitu kurang dari 2,0Å
(Purnomo, 2013).
1. Screening Lipinski’s Rule of Five 5. Virtual Screening
Pemilihan suatu ligan yang Pada tahap ini dilakukan pengaktifan
digunakan dalam penambatan terhadap Pengaktifan AutoDockTools versi 1.5.6
protein target dilakukan dengan skrining kemudian Menentukan Koordinat Binding
awal ligan melalui aturan Lipinski’s Rule of Site Center dan Radius setelah itu dilakukan
Five. Terdapat 37 ligan dalam daun galoba simulasi molecular docking Dari data best
merah, ligan-ligan tersebut diambil dari situs score tersebut dilakukan skrinning nilai
PubChem (PubChem.ncbi.nlm.nih.gov). terbaik yang dilihat melalui nilai terendah
2. Preparasi Ligan untuk Docking (negatif) (Purnomo, 2013).
Struktur ligan yang telah diunduh 6. Simulasi molecular dynamic
melalui PubChem dipreparasi Molecular Dynamic bertujuan untuk
menggunakan software Marvin Beans versi melihat kestabilan dari senyawa terbaik yang
5.2.5.1 tepat nya dengan Marvin Sketch. didapat dari hasil molecular docking.
Ligan yang diunduh dalam bentuk 3D Software yang digunakan pada proses ini
dibersihkan terlebih dahulu dengan yaitu GROMACS versi 5.1.2.
mengubah bentuk 3D menjadi 2D. 7. Visualisasi Hasil Molecular Docking Dan
Selanjtnya dicek protonasinya pada pH 7,4 Molecular Dynamic
dan disimpan sebagai ligan_2D dengan Tujuan dilakukan visualisasi hasil
3
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
molecular docking yaitu untuk melihat Pada preparasi protein dan ligan
interaksi kompleks ligan-reseptor. Tujuan digunakan Kode PDB 5IKQ memiliki
dilakukan visualisasi hasil molecular resolusi yang rendah sebesar 2,41 Å yang
dynamic yaitu untuk melihat kestabilan menunjukan bahwa kualitas model
berdasarkan trayektori yang dihasilkan makromolekul baik dan telah diujikan secara
berdasarkan interaksi ikatan yang dihasilkan in vitro pada spesies Homo sapiens
oleh suatu kompleks senyawa. (manusia) yang memiliki IC50 40-700 nM.
Makromolekul yang telah diunduh kemudian
HASIL DAN PEMBAHASAN dipisahkan dari molekul yang tidak
Pada tahap awal penelitian dilakukan dibutuhkan seperti residu non standar dan
screening lipinski sebagai dasar kriteria pelarut (air) sehingga makromolekul hanya
penentuan obat oral yang baik. Screening akan bereaksi dengan senyawa uji dan tidak
bertujuan untuk melihat sifat fisikokimia mengganggu proses penambatan.
suatu ligan berdasarkan permeabilitas atau Didapatkan konformasi yang paling rendah.
absorpsi ketika melewati membrane sel oleh Validasi menggunakan ligan natif JMS
difusi pasif dalam tubuh manusia (2-[(2,6-dichloro-3-methyl-
(Syahputra et al., 2014). Hasil yang phenyl)amino]benzoic acid) terhadap
diperoleh menunjukan terdapat 27 ligan reseptor siklooksigenase 2 (COX-2) dengan
yang memenuhi kriteria Lipinski, yaitu rentang KI sebesar 200-700 nM (Orlando &
massa molekul <500 Da, LogP <5, donor Malkowski, 2016). Validasi dilakukan
ikatan H <5, akseptor ikatan H <10. terhadap reseptor dengan memperhatikan
Semakin besar massa molekul suatu ligan koordinat pusat dan besaran gridbox. Nilai
(>500 Da) semakin sulit berdifusi RMSD <2 Å menunjukkan struktur yang
menembus membran sel. Ligan dengan nilai memiliki energi rendah dan sangat mirip
log P (>5), maka semakin hidrofobik atau sudut serta pose antara ligan native hasil
semakin mudah larut dalam lemak sehingga docking dengan ligan hasil kristalografi
akan tertahan lebih lama pada lipid bilayer (Saputri et al., 2016). Hasil validasi yang
dan terdistribusi lebih luas di dalam tubuh. diperoleh menunjukkan nilai RMSD kurang
Hal ini dapat menyababkan tingkat dari 2 Å yaitu 0,364 Å yang berarti metode
toksisitas yang tinggi karena selektifitas molecular docking telah tervalidasi. Selain
ikatan terhadap enzim target menjadi itu validasi juga didapatkan sisi pengikatan
berkurang. Nilai log P yang negatif juga reseptor yang disebut titik pusat koordinat
tidak baik karena molekul sulit bahkan tidak yang akan digunakan pada grid box dengan
dapat melewati membran lipid bilayer. nilai x= 22,518 Å, y= 51,524 Å, z= 17,635 Å.
Jumlah ikatan hidrogen donor dan akseptor Virtual screening dengan metode
mendeskripsikan semakin tinggi kapasitas molecular docking Berdasarkan hasil yang
ikatan hidrogen, maka pada proses absorpsi diperoleh pada senyawa dengan cluster
semakin tinggi energi yang dibutuhkan. terbaik yaitu Chrysoeriol dengan nilai
Secara umum aturan Lipinski binding energy -7,53 kcal/mol, KI 3,01uM
menggambarkan solubilitas senyawa dan jumlah cluster 48 Senyawa dengan
tertentu untuk menembus membran sel oleh binding energy teerbaik yaitu Diosmetin
difusi pasif (Lipinski et al., 1997). Yang tidak dengan nilai binding energy -7,98 kcal/mol,
memenuhi kriteria adalah Epicatechin 3-O- KI 1,41 µM dan jumlah cluster 35. Senyawa
gallate, Isorhamnetin 3-O-Glucoside, terbaiktersebut kemudian dibandingkan
Isorhamnetin 3-O-Rutinoside, Isovitexin, dengan pembanding Diklofenak (non-
Kaempferol 3-O-glucoside, Kaempferol 3- selektif) dengan nilai binding energy -7.59
O-Rutinoside, Quercetin 3-O-glucoside, (kcal/mol), KI 2,71 µM dan jumlah cluster 12
Quercetin 3-O-pentoside, ferulyl O-glyceryl serta Celecoxib (selektif) dengan nilai
glucoronic acid, ferulyl O-glyceryl glucoronic scoring -8.23 kcal/mol, Ki 933,38 µM dan
acid. jumlah cluster 21. Hasil yang diperoleh
4
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
5
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
6
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
Eight Edition Alih bahasa oleh Bagian Trends in Bioinformatics, 11(1), 7–16.
Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga (Eight). Jakarta: Morris, G., Huey, R., Lindstrom, W., & SAN.
Salemba Medika. (2009). AutoDock4 and
Kellenberger, E., Springael, J. Y., AutoDockTools4: Automated Docking
Parmentier, M., Hachet-Haas, M., Galzi, with Selective Receptor Flexibility.
J. L., & Rognan, D. (2007). Identification Journal of Computational Chemistry,
of Nonpeptide CCR5 Receptor Agonists 30(16), 174–182.
by Structure-Based Virtual Screening. Muchtaridi, M., Bing, C. S., Abdurrahim, A.
Journal of Medicinal Chemistry, 50(6), S., & Wahab, H. A. (2014). Evidence of
1294– 1303. Combining Pharmacophore Modeling-
Kellogg, A., Pop-Busui, R., & Cheng, H. T. Docking Simulation for Screening on
(2008). Cyclooxygenase-2 Pathway as a Neuraminidase Inhibitors Activity of
Potential Therapeutic Target in Diabetic Natural Product Compounds. Asian
Peripheral Neuropathy. Current Drug Journal of Chemistry, 26(January), 59–
Targets, 9(1), 68–76. 63.
Kusumastuti, E., Handajani, J., & Susilowati, Muctaridi, M., & Lestari, K. (2014). In Silico
H. (2014). Ekspresi COX-2 dan Jumlah Evaluation Of Potent For PPAR-Gamma
Neutrofil Fase Inflamasi pada Proses Agonist Of Lignan Derivatives From
Penyembuhan Luka Setelah Pemberian Myristica fragrans HOUTT Seeds. Int
Sistemik Ekstrak Etanolik Rosela Pharm Pharmac Sci, 6, 795.
(Hibiscus sabdariffa) (Studi In Vivo Pada Murniasih, T. (2003). Metabolit Sekunder dari
Tikus Wistar). Majalah Kedokteran Gigi Spons sebagai Bahan Obat-Obatan.
Indonesia, 21(1), 13–19.
Jurnal Oseana, 28(3), 27–33.
Libby, P. (2006). Inflammation and
Cardiovascular Disease Clinical, Mustarichie, R., Levitas, J., & Arpina, J.
Mechanisms. The American Journal of (2014). In Silico Study of Curcumol,
Nutrition, 83(2), 456S-460. Curcumenol, Isocurcumenol, and β-
sitosterol as Potential Inhibitors of
Libby, Peter. (2012). Inflammation in Estrogen Receptor Alpha of Breast
Atherosclerosis. Arteriosclerosis, Cancer. Medical Journal of Indonesia,
Thrombosis, and Vascular Biology, 23(1), 15–24.
32(9), 2045–2051.
Lipinski, C. ., Lombardo, F., Dominy, B., & Muttaqin, F. Z. (2019). Molecular Docking and
Feeney, P. (1997). Experimental and Molecular Dynamic Studies of Stilbene
Computational Approaches To Estimate Derivative Compounds as Sirtuin-3
Solubility and Permeability in Drug (Sirt3) Histone Deacetylase Inhibitor on
Discovery and Development Settings. Melanoma Skin Cancer and Their
Advanced Drug Delivery Review, 23, 3– Toxicities Prediction. Journal of
25. Pharmacopolium, 2(2), 112–121.
Marsico, F., Paolillo, S., & Filardi, P. P. Orlando, B. J., & Malkowski, M. G. (2016).
(2017). NSAIDs and Cardiovascular Substrate-Selective Inhibition of
Risk. Cyclooxygeanse-2 by Fenamic Acid
Journal of Cardiovascular Medicine, 18, 40– Derivatives is Dependent on Peroxide
43. Tone. Journal of Biological Chemistry,
Mishra, S., Ojha, K. K., Pandey, P. N., & 291(29), 15069–15081.
Shukla, A. (2018). In Silico Studies for
Potential Natural Inhibitors for Isocitrate Prianto, B. (2007). Pemodelan Kimia
Dehydrogenase Type II of Komputasi. Berita Dirgantara, 8(1), 7–9.
Mycobacterium tuberculosis (H37Rv).
7
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
8
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
LAMPIRAN
9
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
10
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
11
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
: Cluster Tertinggi
Lampiran 2. (A) Visualisasi Hasil Molecular Docking ligan Chrysoeriol (B) Visualisasi Hasil
Molecular Dynamic ligan Chrysoeriol
(A) (B)
Lampiran 3. (A) Visualisasi Hasil Molecular Docking ligan Diosmetin (B) Visualisasi Hasil
Molecular Dynamic ligan Diosmetin
(A) (B)
12
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
Lampiran 4. (A) Visualisasi Hasil Molecular Docking ligan Celecoxib (B) Visualisasi Hasil
Molecular Dynamic ligan Celecoxib
(A) (B)
Lampiran 5. (A) Visualisasi Hasil Molecular Docking ligan Diklofenak (B) Visualisasi Hasil
Molecular Dynamic ligan Diklofenak
(A) (B)
13
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
14
FARMASAINS Vol. xx. No. xx, bulan tahun
15