0% found this document useful (0 votes)
71 views

Kajian Pengelolaan Sampah Medis Di Rumah Sakit X Cilegon

This document summarizes a study on medical waste management at Hospital X in Cilegon, Indonesia. The study found that the average daily medical waste generated was 106.79 kg. While the hospital's waste management met some requirements, there were still deficiencies in the waste handling process and issues like not all medical waste workers using complete personal protective equipment. The purpose of the study was to evaluate medical waste management practices at Hospital X and identify any problems in the waste management system according to established standards and regulations.

Uploaded by

riri
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
71 views

Kajian Pengelolaan Sampah Medis Di Rumah Sakit X Cilegon

This document summarizes a study on medical waste management at Hospital X in Cilegon, Indonesia. The study found that the average daily medical waste generated was 106.79 kg. While the hospital's waste management met some requirements, there were still deficiencies in the waste handling process and issues like not all medical waste workers using complete personal protective equipment. The purpose of the study was to evaluate medical waste management practices at Hospital X and identify any problems in the waste management system according to established standards and regulations.

Uploaded by

riri
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 7, Nomor 3, Juli 2019 / ISSN: 2356-3346


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS


DI RUMAH SAKIT X CILEGON

Edwina Leonita Pyopyash, Nurjazuli, Nikie Astorina Yunita D.


Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: [email protected]

Abstract: Laundry Hospitals are health care facilities that are not only useful for the community, but
can also be one of the causes of environmental pollution and health problems if poor waste management
is carried out. Waste management in Hospital X is not optimal because the garbages are piled up and
flies are seen in temporary dumps. The purpose of this research was to explains medical waste
management is in Hospital X. The research tpe used was observational with a cross sectional approach.
Population is policy makers and waste management officers. The samples taken were 2, namely 1
sanitarian and 1 person in charge of medical waste. The results of research from X Cilegon Hospital
showed that medical waste produced was 106.79 kg/day. Based on the results of the assessment in the
aspect of waste management, most of them still experience deficiencies because the process steps
carried out are not in accordance with the standards set. Based on the Minister of Health Regulation
number 7 of 2019 concerning Hospital Environmental Health the results of medical waste management
has met the requirements because it has a value of 80% of the total score is 100%. In addition, problems
that occur such as every day there is still unmanaged waste and the medical waste officer do not use
personal protective equipment completely..

Key words : Waste Management HospitaL

150
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 3, Juli 2019 / ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN tenaga kebersihan (cleaning service) yang


Derajat kesehatan bisa dimasukkan terlatih didalam rumah sakit.
kedalam factor yang mempengaruhi kualitas Kegiatan pengelolaan sampah dibagi
sumber daya. Oleh karena itu, perlu diadakan menjadi proses penampungan sampah,
pembangunan kesehatan agar bisa pengangkutan sampah, dan pembuangan ke
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat akhir. Rumah sakit meskipun sudah dilakukan
dengan baik. pengelolaan sampah masih terdapat beberapa
Rumah sakit adalah sarana kesehatan masalah dalam proses pengelolaan sampah itu
yang berfungsi sebagai pelayanan kesehatan, sendiri.
pendidikan tenaga kesehatan serta penelitian. Keberhasilan sistem pengelolaan
Rumah sakit menghasilkan semua jenis limbah sampah mengacu pada prosedur tetap yang
baik berupa limbah cair, padat, ataupun gas. dimiliki oleh rumah sakit, pengelolaan sampah
Dari semua jenis limbah rumah sakit tersebut dikatakan berhasil apabila pengelolaan
dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu medis sampah sampah tercapai sesuai prosedur
dan non medis. Apabila limbah yang dihasilkan yang ada. Adapun faktor lain yang berperan
dari kegiatan rumah sakit tersebut tidak diolah penting antara lain dana, pengelola, serta
dengan benar maka akan mencemari peralatan yang ada. Tersediannya faktor
lingkungan, terutama limbah medis karena penunjang juga membantu mewujudkan rumah
dapat menjadi salah satu media penyebaran sakit yang sehat dan bersih.4
penyakit.1 Sebelumna sudah dilakukan surve
Agar sesuai dengan standar sanitasi terlebih dahulu di Rumah Sakit X Cilegon,
yang ada, pengelolaan sampah harus kurang lengkap nya teanga pengelola medis
dilakukan secara benar dan efektif. Benda ketika memakai Alat Pelindung Diri dan syarat
yang tidak digunakan lagi perlu dibuang TPS sampah medis yang tidak memenuhi
sehingga sampah tersebut harus dikelola standar, serta pengangkutan sampah prosesna
dengan baik. Standar dan syarat dalam di TPS yang terkadang diangkut lebih dari dua
pengelolaan sampah antara lain adalah tidak hari sekali.
menimbulkan bau, tidak mencemari tanah, air, Berdasarkan berbagai masalah tersebut,
atau udara, tidak menimbulkan kebakaran, dan penulis ingin melakukan penelitian mengenai
lain-lain. Berdasarkan Undang-Undang “Kajian Pengelolaan Sampah Medis di Rumah
Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 Sakit X Cilegon”.
menyatakan bahwa pengelolaan sampah
merupakan kegiatan yang menyeluruh, METODE PENELITIAN
sistematis, dan berkesinambungan meliputi Dalam penelitian ini jenis yang
penanganan dan pengurangan sampah.2 digunakan aitu observasional dimana
Berdasarkan profil kesehatan mendeskripsikan bagaimana pengelolaan
Indonesia, rumah sakit yang berada disini sampah di Rumah Sakit X Cilegon, dengan
berjumlah 1090 dan memiliki tempat tidur metode pendekatan cross sectional yang
sebanyak 121.996. Hasil pennelitian dan kajian artinya subjek penelitian hanya berupa
di Jawa dan Bali terhadap 100 rumah sakit, observasi satu kali pada saat yang sama dan
rata-rata produksi sampah yang dihasilkan menggambarkan keadaan saat itu. Penelitian
sebanyak 3,25 kg/tempat tidur/hari. Sampah ini menggunakan analisa kualitatif. Analisa
domestic ang dihasilkan aitu 76,8% dan kualitatif menggunakan data hasil wawancara
sebanak 23,2% untuk sampah medis. Secara dengan kuesioner terbuka dan menganalisa
nasional kira-kira hasil produksi air limbah aspek-aspek dalam sistem pengelolaan
sebesar 48.895,70 ton per hari dan sampah na sampah mengacu pada peraturan atau
sebesar 376.089 ton per hari. 3 persaratan yang ada, untuk mengkaji tentang
Oleh karena itu, sebuah rumah sakit pengelolan sampah di Rumah Sakit X Cilegon.
berpotensi untuk bisa mencemarkan Sampel yang diambil adalah orang
lingkungan sangat besar serta memungkinkan yang mempunyai peran dalam pengelolaan
terjadi kecelakaan dan menularkan penyakit sampah di Rumah Sakit X Cilegon, yaitu
bagi manusia. Disamping itu, kegiatan di rumah seorang sanitarian dan 1 orang penanggung
sakit dapat mengganggu masyarakat yang jawab bagian limbah medis. Pengambilan
berada di sekitar nya sehingga perlu diadakan sampel dan observasi dilakukan selama dua
pengelolaan sampah rumah sakit dengan baik minggu.
dan benar. Perlu ada nya proses pengolahan Instrumen penelitian yang digunakan
sampah sebelum dibuang ke TPA agar yaitu, alat tulis dan lembar observasi untuk
lingkungan tidak tercemar, hal ini diperlukan mengamati secara langsung proses
pengelolaan sampah medis dari sumber

151
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 3, Juli 2019 / ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sampai pengolahan akhir, dan lembar Data timbulan sampah dikumpulkan


kuesioner yang berupa daftar pertanyaan yang selama 2 minggu. Ruangan yang
digunakan untuk wawancara langsung dengan menghasilkan sampah medis serta jumlah
petugas rumah sakit maupun petugas sampah medis rata-rata perhari hasil yang ada
pengelola sampah medis. di Rumah Sakit X Cilegon, sebagai berikut :
Dalam tahap analisis data adalah data
hasil wawancara dengan pengelola sampah Jumlah
medis dan sanitarian di Rumah Sakit X Cilegon Sampah
No Sumber sampah
diperkuat dengan checklist hasil observasi, Medis Rata –
kemudian dibandingkan dengan standar Rata (kg/hari)
pengelolaan sampah medis rumah sakit yang 1. Ruang Seruni 6,29
telah ditetapkan sehingga dapat diketahui ada 2. Ruang Mawar 4,79
atau tidaknya masalah dalam sistem 3. Ruang Melati 4,21
pengelolaan sampah medis di Rumah Sakit X 4. Ruang Anggrek 4,43
Cilegon 5. Ruang Cempaka 5,07
6. Ruang Wijaya Kusuma 5,50
HASIL DAN PEMBAHASAN 7. Ruang Flamboyan 7,57
Sesuai surat izin ang ada RS X Cilegon 8. Ruang Asoka 7,64
masuk ke dalam kategori rumah sakit umum 9. Ruang Alamanda 2,43
swasta ang memiliki klasifikasi utama sama 10. ICU 6,07
dengan rumah sakit Kelas B. 11. Unit Hemodialisa 21,50
Rumah Sakit X mempunai 192 tempat 12. Unit Operasi Kamar 10,86
tidur dan tenaga kerja berjumlah 581 orang. 13. UGD 9,21
Jumlah kunjungan pasien dibagi berdasarkan 14. Instalasi Rawat Jalan 3,14
pasien rawat inap dan pasien rawat jalan. Rata- 15. Laboratorium 7,36
rata jumlah pasien rawat jalan yaitu sebanyak 16. Radiologi 0,64
1200 perhari dan sebanyak 200 perhari untuk 17. DEPO Farmasi 0,07
pasien rawat inap. Jumlah 106,79
Sarana pelayanan kesehatan rumah Berdasarkan tabel dapat diketahui
sakit merupakan penghasil limbah medis bahwa jumlah sampah rata-rata perhari yang
terbesar. Oleh karena itu, perlu adanya pihak dihasilkan Rumah Sakit X Cilegon untuk
yang mengelola hasil buangan dari kegiatan sampah medis sebesar 106,79 kg/hari.
atau pelayanan medis agar tidak
membahayakan kesehatan bagi petugas atau B. Sumber Daya Pengelolaan Sampah
karyawan, pengunjung dan pasien. Di Rumah Medis Rumah Sakit X Cilegon
Sakit X Cilegon yang bertanggung jawab dalam Pengelolaan sampah medis di Rumah
mengelola limbah rumah sakit adalah bagian Sakit X Cilegon ditangani oleh petugas
K3LH. Dimana unit K3LH menangani baik kebersihan yang berada dibawah tanggung
limbah medis padat maupun cair. jawab bagian Kesehatan dan Keselamatan
Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Tenaga
A. Karakteristik Sampah Rumah Sakit yang bertugas dalam pengelolaan sampah di
Rumah sakit adalah salah satu contoh K3LH terdiri dari sanitarian dengan latar
sumber yang menghasilkan sampah. Seluruh belakang sarjana dan penanggung jawab
unit yang ada dapat berpotensi menimbulkan limbah medis dengan pendidikan terakhir SMA.
sampah. Sampah yang dihasilkan dapat Rumah Sakit X Cilegon sudah memiliki
berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh perencanaan secara rinci untuk pengadaan
pegawai/pekerja, pengunjung, petugas tenaga pengelola sampah medis. Dalam
kesehatan, dan pasien. Sampah medis pelaksanaan pengelolaan sampah medis,
merupakan sampah bersumber dari pihak rumah sakit bekerja sama dengan pihak
laboratorium, perawatan, pelayanan medis, ketiga yang berizin.
seluruh benda yang telah terkontaminasi Jadwal dalam melaksanakan pengelolaan
dengan darah/cairan tubuh.5 sampah medis dilakukan setiap hari, dimana
Contoh sampah medis yang dihasilkan jam kerja na terbagi menjadi, pada pagi hari
adalah botol infus, kantong darah, kapas, jarum sekitar pukul 08.00 – 11.00 dan siang hari pada
suntik, ampul, perban bekas, alat bedah, pisau, pukul 14.00 – 17.00 WIB. Penanggung jawab
sisa obat, obat kadaluarsa, cairan bekas limbah medis bertanggung jawab untuk
pencucian film rontgent, darah dan jaringan mengangkut seluruh sampah medis dari tiap
tubuh, lampu, reagen, pipet, botol urin, ruangan pengasil sampah medis ke TPS
pembalut, dan linen pakaian. Limbah B3.

152
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 3, Juli 2019 / ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Rumah Sakit X Cilegon sudah mempunyai


perencanaan keuangan untuk pengelolaan Skor (%) Nilai
Nilai
sampah medis dimana keuangan disesuaikan No Uraian Bobot = Bobot x Maksi
dengan kebutuhan yang ada. Anggaran dana Nilai mal
ang ada digunakan untuk melaksanakan Ya Tidak
kegiatan pengelolaan sampah medis di yang Limbah
meliputi biaya intensif penanggung jawab padat B3
limbah medis, belanja kebutuhan sarana 1 Melakukan
kebersihan, retribusi pengangkutan sampah pemilahan
medis, dan lain-lain. limbah 5 20 0 20 20
Rumah Sakit X juga telah medis dan
menyediakan sarana dan prasarana untuk non medis
menunjang pengelolaan sampah rumah sakit. 2 Memenuhi
Untuk menunjang keselamatan, petugas ketentuan
kebersihan diberikan Alat Pelindung Diri (APD) lamanya
5 20 0 0 20
berupa sarung tangan, sepatu boot dan penyimpan
masker. Sarana prasarana pengelolaan an limbah
sampah sudah mencukupi untuk mengelola medis B3
sampah. Peralatan yag tersedia juga dalam 3 Memiliki
kondisi baik dan layak pakai. TPS B3
5 20 0 20 20
Rumah Sakit X tidak memiliki yang
insenerator sendiri sehingga memerlukan kerja berizin
sama dengan pihak ketiga untuk 4 Memiliki
memusnahkan atau membakar sampah medis. pengolaha
Tempat sampah medis berupa troli beroda n limbah
berwarna kuning yang terbuat dari plastic B3 sendiri
dengan penutup di bagian atas. Ada sebagian (insinerato
tempat sampah yang memiliki keterangan label r atau
sampah medis. Karena pengangkutan sampah autoclaf 5 40 0 40 40
medis ke TPA tidak dilakukan setiap hari, maka dll) yang
terjadi penumpukan di TPS. berizin dan
C. Hasil Observasi Pelaksanaan atau pihak
Pengelolaan Sampah Medis Rumah ketiga
Sakit X Cilegon yang
Sampah rumah sakit dapat dibagi berizin
menjadi dua kategori yaitu medis dan non Jumlah 80 100
medis. Sampah medis adalah sampah yang
berasal langsung dari semua tindakan medis Berdasarkan tabel, hasil observasi
yang dilakukan di rumah sakit kepada pasien. ditentukan menurut 2 bagian, pengelolaan
Sampah non medis adalah semua sampah sampah domestic dan pengelolaan sampah
yang dihasilkan dari kegiatan yang ada di B3. Namun dalam hal ini, hana sampah B3 ang
rumah sakit selain sampah padat medis seperti dihitung. Untuk pengelolaan limbah padat B3
kegiatan kantor, dapur, halaman, instalasi gizi, memiliki skor 80% yang berarti sudah
dan ruang rawat inap.5 memenuhi syarat. Hal ini mengacu pada
Observasi hasil pelaksanaan Permenkes no.7 thn 2019.
pengelolaan sampah RS X Cilegon bisa Sampah Rumah Sakit X Cilegon
ditemukan pada label berikut : membedakan sampahnya berdasarkan unit
atau ruangan menjadi sampah medis dan
Tabel 1.2 Hasil observasi pelaksanaan sampah non medis. Buku pedoman sanitasi
pengelolaan limbah padat B3 Rumah Sakit rumah sakit di Indonesia menyebutkan bahwa
X Cilegon sampah rumah sakit dapat dibedakan menurut
kegunaan desain pembuangannya dan jenis
unit penghasil. Tetapi secara garis besar
dibedakan menjadi dua yaitu medis dan non
medis. Pengelolaan sampah di tiap rumah sakit
disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan
pengelolaan masing-masing rumah sakit.6
Sampah medis berasal dari instalasi rawat

153
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 3, Juli 2019 / ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

inap, instalasi rawat jalan, instalasi gawat D. Keterbatasan Penelitian


darurat, ruang operasi, dan lain-lain. Pada saat dilakukan pengambilan data
Hasil penelitian menyebutkan bahwa di Rumah Sakit untuk penelitian dinilai kurang
masing-masing rumah sakit menghasilkan efektif, karena adanya peraturan yang
jenis dan macam limbah yang berbeda-beda. membatasi. Penelitian ini menggunakan
Seperti contoh limbah infeksius yang dihasilkan kuisioner sebagai media pengumpulan data,
oleh Rumah Sakit Kotuba di Afrika Selatan dimana pendekatan memiliki kelemahan dan
berasal dari dialysis, otopsi, biopsy, terapi keterbatasan, seperti terjadinya perbedaan
kobalt, operasi, suntikan, kemoterapi, dan lain- persepsi antara seseorang dalam memandang
lain.10 sesuatu variabel penelitian, selain itu latar
Teori menyebutkan bahwa jenis-jenis belakang pendidkan responden ang
sampah di rumah sakit perlu diketahui dan pendidikan terakhir na SD kurang memahami
dipisahkan antara medis dan non medis agar pertanaan ang ada di kuesioner dibandingkan
dapat di lakukan pengelolaan yang baik dan dengan responden ang pendidikan terakhirna
benar. Rumah Sakit X Cilegon sudah SMA. Peneliti juga tidak dapat mengendalikan
membedakan sampah yang ada sesuai unit jawaban dari masing-masing hasil jawab
penghasil sampahnya yaitu medis dan non respnden.
medis. Oleh karena itu Rumah Sakit X Cilegon
sudah sesuai dengan teori yang ada.8 KESIMPULAN
Jumlah total sampah yang dihasilkan 1. Sumber sampah medis di rumah sakit
oleh Rumah Sakit X Cilegon dipengaruhi oleh berasal dari semua unit yang
jumlah tempat tidur, jumlah kunjungan, lama menghasilkan limbah yang secara
rawat inap pasien, dan jumlah pegawai. Hal ini langsung berasal dari tindakan medis
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terhadap pasien. Jumlah na sebesar
sampah yang dihasilkan rumah sakit 106,79 kg/hari.
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti 2. Petugas kebersihan yang bertanggung
kapasitas rumah sakit, jumlah tempat tidur, jawab atas limbah medis ada 2 orang yaitu
jenis layanan kesehatan, status ekonomi social 1 sanitarian dan 1 penanggung jawab
budaya pasien, jumlah tenaga kesehatan, dan medis. Sanitarian perpendidikan sarjana
letak rumah sakit.9 dan untuk penanggung jawab medis
Sampah medis diangkut ke TPS, berpendidikan SMA.
dikarenakan Rumah Sakit X tidak memiliki 3. Pegelolaan sampah medis di Rumah Sakit
insenerator sendiri sehingga memerlukan kerja X Cilegon berdasarkan berdasarkan
sama dengan pihak ketiga berizin untuk Permenkes RI nomor 7 tahun 2019
memusnahkan atau membakar sampah medis. memperoleh nilai sebesar 80% dari total
Namun sampah diangkut hanya 1x dalam nilai 100% untuk pengelolaan sampah
seminggu, sehingga sampah menumpuk di medis dan sudah memenuhi syarat.
TPS medis rumah sakit. 4. Rumah Sakit X Cilegon sudah melakukan
Proses pembuangan akhir sampah medis pemilahan limbah medis dengan benar,
disimpan terlebih dahulu di TPS limbah B3 memiliki TPS yang sudah sesuai standar,
kemudian selanjutnya akan diangkut oleh pihak dan bekerjasama dengan pihak ketiga
ketiga berizin. Pengembangan pengelolaan berizin untuk mengolah limbah medis nya,
sampah medis yang baik sangat penting untuk karena pihak rumah sakit tidak memiliki
mencegah potensi ekspos berlebih dalam incinerator sendiri.
pasien, pelayanan kesehatan, dan 5. Pengelolaan sampah medis masih terdapat
masyarakat.10 beberapa kekurangan seperti tidak
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan memenuhi ketentuan lamanya
Republik Indonesia nomor 7 tahun 2019 penyimpanan limbah medis B3 dan petugas
tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit kebersihan hanya dilengkapi APD berupa
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan sarung tangan dan masker.
Rumah Sakit didalam pelaksanaan
pengelolaan sampah setiap rumah sakit harus SARAN
melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber, 1. Harus ada pengawasan dan kerjasama
harus mengelola dan mengawasi penggunaan antara pihak rumah sakit dan pihak ketiga
bahan kimia yang berbahaya dan beracun, berizin agar proses pengelolaan sampah
harus melakukan pengelolaan stok bahan dapat lebih baik.
kimia dan farmasi.11 2. Penambahan perencanaan bagi tenaga
pengelola sampah untuk bisa mendapat
pelatihan yang sesuai dengan sistem

154
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 3, Juli 2019 / ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

pengelolaan sampah medis rumah sakit


yang baik.
3. Perlu diadakan perencanaan untuk tenaga
pengelola medis berupa pelatihan dan
sarana prasarana termasuk APD lengkap
bagi petugas yang disesuaikan dengan
standar pengelolaan sampah medis rumah
sakit.

DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2010. Riset Kesehatan Dasar
Tahun 2010. Jakarta : Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI.
2. Siregar, Charles J.P. dan Lia Amalia, 2004.
Farmasi Rumah Sakit : Teori dan
Penerapan. Jakarta : EGC.
3. Ditjen PP&PL dan WHO. 2006. Pedoman
Pengelolaan Limbah Medis Tajam di Pusat
Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
4. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2003. Data Limbah Rumah
Sakit di Indonesia. Jakarta : Direktorat
Jendral Pemberantasan Penyakit Menular
& Penyehat Lingkungan dan Direktorat
Jendral Pelayanan Medik.
5. Kuswanto, Budi. 2000. Skripsi. Tinjauan
Pengelolaan Sampah Di Rumah Sakit
Pelni Petamburan Jakarta Tahun 2000.
Jakarta : Universitas Indonesia.
6. Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan
Lingkungan. Jakarta: EGC.
7. Fauziah, M.,dkk. 2005. Pengelolaan Aman
Limbah Layanan Kesehatan. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran Widya.
8. Adisasmito W. 2008. Audit Lingkungan
Rumah Sakit. Jakarta: Rajawali Pers.
9. Adisasmito W. 2007. Sistem Manjemen
Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
10. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 7 tahun 2019 tentang
Persaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit .

155
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 3, Juli 2019 / ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

156

You might also like