TR Alda
TR Alda
NIM : 4183321001
Soal
Jawaban
Answer :
Q=( mP−mD −mα ) x 931,5 MeV (taking masses im u(atomic mass unit)
247
❑ Bk → 243❑ Am + 42 He ( α )
Mass of Bk=mP=247,070 u
So we can writing,
Q=5,589 MeV
b. 251 247 4
❑Cf → ❑Cm + 2He (α )
251
❑Cf → 247❑Cm + 42He ( α )
Mass of Cf =mP=251,080u
Q=71,7255 MeV
230
❑ T h → 226❑ Ra+ 42 He ( α )
So we can writing,
Q=4,6575 MeV
DenganQ=4196 ± 4 KeV
Jawaban:
238
U → 234 4
92 90 T h + 2 He ( α )
ma ss relatif 42 He=4,002602u
238
U → 234 4
92 90T h + 2 He ( α ) +Q
Q=∆ m ( c2 )
238
(m ( 92U )−( m ( 234 4
)
90 T h ) + m ( 2 He ) ) x 931,5 MeV =4,196 MeV
238
(m ( 92U )−( m ( 234 4
)
90 T h ) + m ( 2 He ) ) =0,00450456253
234
( 238,02891 u−( m ( 90 )
T h ) + 4,002602u ) =0,00450456253
m ( 234
90 T h ) = ( 238,02891u−4,002602 u )−0,00450456253
m ( 234
90 T h ) =234,026308 u−0,00450456253
1 u=1,66 x 10−27 kg
a . 65 65
28 ¿ → 29 Cu
b . 114 Be → 115 B
c . 193 193
76 Os → 77 Ir
Jawaban:
Ingat bahwa :
m proton =1,007276u
m elektron =0,00054858u
mneutron =1,008665 u
A
Z X → Z +1AY + −10 β + v´e;m v´e =0
a . 65 65
28 ¿ → 29 Cu
65
¿ → 65 0
28 29 Cu +−1 β + v́ e
Q= [ massa 65 65
28¿ −massa 29 Cu ] x 931,5 MeV /u
65
28 ¿ memiliki : jumla h proton= jumla h elektron=28 dan Jumla h neutron=65−28=37
massa 65
28 ¿=28 ( m proton ) +28 ( m elektron ) +37 ( m neutron )
massa 65
28 ¿=28 ( 1,007276 u ) +28 ( 0,00054858 u ) +37 ( 1,008665u )
massa 65
28 ¿=28,203728 u+0,01536024 u+ 37,320605u
massa 65
28 ¿=65,5396932 u
65
29 Cu memiliki : jumla h proton= jumla h elektron=29 dan Jumla h neutron=65−29=36
massa 65
29 Cu =28 ( m proton ) +28 ( m elektron ) + 37 ( m neutron )
massa 65
29 Cu =29 ( 1,00727 6u )+ 29 ( 0,00054858u ) +36 ( 1,008665 u )
massa 65
29 Cu =29,211004 u+ 0,01590882u+36,31194 u
massa 65
29 Cu =65,5388528 u
Maka
Q=0,7828326 MeV
b . 114 Be → 115 B
11
4 Be → 115B + −10β + v́ e
11
4 Be memiliki : jumla h proton= jumla h elektron=4 dan Jumla h neutron=11−4=7
11
5 B memiliki : jumla h proton= jumla h elektron=5 dan Jumla h neutron=11−5=6
Maka
Q=0,79578045 MeV
c . 193 193
76 Os → 77 Ir
193
Os → 193 0
76 77 Ir + −1β + v́ e
193
76 Os memiliki : jumla h proton= jumla h elektron=76 dan Jumla h neutron=117
massa 193
76Os =76 ( m proton ) +76 ( melektron )+ 117 ( m neutron )
massa 193
76Os =76 ( 1,007276u ) + 76 ( 0,00054858u )+117 ( 1,008665u )
massa 193
76Os =76,552976 u+0,04169208 u+118,013805 u
massa 193
76Os =194,608473u
193
77 Ir memiliki: jumla h proton= jumla h elektron=77 dan Jumla h neutron=116
massa 193
77 Ir =77 ( m prot on ) +77 ( melektron )+ 116 ( m neutron )
massa 193
77 Ir =77 ( 1,007276 u ) +77 ( 0,00054858 u ) +116 ( 1,008665 u )
massa 193
77 Ir =77,560252u+ 0,04224066 u+117,00514 u
massa 193
77 Ir =194,607633 u
Maka
Q=0,78246 MeV
4. The maximum kinetic energy of the positron spectrum emitted in the decay 11C → 11B is
1.983 ±0.003 MeV . Use this information and the known mass of 11 B to calculate the mass of
11C
Answer :
Given data :
11
C =115B + +10 β + v´e
6
valueof t his is
Q=¿
E=∆ m .c 2
2
3 x 10 8 m
1983 MeV =∆ m.
s ( )
1983 MeV =3,17712 x 10−10 Joule
∆ m=0,35 x 10−26 kg
∆ m=2,1077u
11
[m( C ) −( m ( 115B ) +m ( +10 β ) +m ( e ) ) =∆ m
6 ]
m ( 116C )=∆ m+ ( m ( 115 B ) + m ( +10 β ) +m ( e ))
m ( 116C )=2,1077u+ ¿
m ( 116C )=12,9197972 u
Jawaban :
Bunyi hukum kekekalan paritas yaitu paritas total sebelum reaksi inti harus sama dengan
paritas total sesudah reaksi inti. Pada peluruhan beta seolah-olah energi tidak kekal. Energi
elektron yang teramati selama peluruhan beta dari nuklida tertentu didapatkan bervariasi secara
kontinu dari 0 hingga harga maksimum K maks yang merupakan karakteristik nuklidanya.
Persamaan untuk energi maksimumnya adalah
Emaks =m 0 c 2 + K maks
Energi hilang terjadi ketika tumbukan antara elektron yang dipancarkan dan elektron
atomik yang mengelilingi inti. Pada peluruhan beta seolah-olah memontum linear dan
momentum sudut tidak kekal. Momentum linear dan momentum sudut didapatkan tidak kekal
dalam peluruhan beta. Dalam peluruhan beta nukilde tertentu arah elektron yang terpancar dan
inti rekoil dapat teramati, ternyata arah tersebut tidak selalu tepat berlawanan seperti yang
diramalkan oleh hukum kekekalan momentum linear. Ketidak kekekalan momentum sudut
diturunkan dari spin ½ dari elektron, proton dan neutron. Peluruhan beta menyangkut perubahan
neutron nuklir menjadi proton. n= p+e−¿¿ karena spin masing-masing partikel yang tersangkut
adalah 1/2. Reaksi tersebut tidak dapat terjadi jika spin (jadi memontum sudutnya) harus
kekal.Dalam tahun 1934 Fermi telah mengajukan teori peluruhan beta berdasarkan hipotesisi
Pauli bahwa selain e−¿¿ (elektron) dipancarkan v (anti neutrino) pada peluruhanβ−¿¿ .
Fenomena Peluruhanβ