Democratic Principles .: Democracy
Democratic Principles .: Democracy
Five fundamental questions must be confronted at the outset, and two more are almost certain
to be posed if the democracy continues to exist for long.
(1) What is the appropriate unit or association within which a democratic government should
be established? A town or city? A country? A business corporation? A university? An
international organization? All of these?
(2) Given an appropriate association—a city, for example—who among its members should
enjoy full citizenship? Which persons, in other words, should constitute the dēmos? Is every
member of the association entitled to participate in governing it? Assuming that children
should not be allowed to participate (as most adults would agree), should the dēmos include
all adults? If it includes only a subset of the adult population, how small can the subset be
before the association ceases to be a democracy and becomes something else, such as an
aristocracy (government by the best, aristos) or an oligarchy (government by the few,
oligos)?
(3) Assuming a proper association and a proper dēmos, how are citizens to govern? What
political organizations or institutions will they need? Will these institutions differ between
different kinds of associations—for example, a small town and a large country?
(4) When citizens are divided on an issue, as they often will be, whose views should prevail,
and in what circumstances? Should a majority always prevail, or should minorities sometimes
be empowered to block or overcome majority rule?
(6) The preceding questions presuppose an adequate answer to a sixth and even more
important question: Why should “the people” rule? Is democracy really better than
aristocracy or monarchy? Perhaps, as Plato argues in the Republic, the best government
would be led by a minority of the most highly qualified persons—an aristocracy of
“philosopher-kings.” What reasons could be given to show that Plato’s view is wrong?
(7) No association could maintain a democratic government for very long if a majority of the
dēmos—or a majority of the government—believed that some other form of government were
better. Thus, a minimum condition for the continued existence of a democracy is that a
substantial proportion of both the dēmos and the leadership believes that popular government
is better than any feasible alternative. What conditions, in addition to this one, favour the
continued existence of democracy? What conditions are harmful to it? Why have some
democracies managed to endure, even through periods of severe crisis, while so many others
have collapsed?
Landasan pelaksanaan prinsip-prinsip Demokrasi di Indonesia.
1. Pasal 1 ayat 2“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar.”
2. Pasal 2 ayat 1“Majelis Permusyaratan Rakyat terddiri atas anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan
diatur lebih lanjut dengan undang-undang.”
3. Pasal 6 ayat 1“ Calon Presiden dan calomWakil Presiden harus seorang warga negara
Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena
kehendaknya sendiri tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan
jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.”
4. Pasal 6A ayat 1“Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara la
dangsung oleh rakyat.”
5. Pasal 6A ayat 2“Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan partai politik
atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksaan pemilihan umum.’
6. Pasal 6A ayat 3“Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara
leibh dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua
puluh persen suara di setiap provinsi yang terbesar di labih dari setengah jumlah provinsi di
Indonesiam dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.’
7. Pasal 6A ayat 4“Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
terpilih, dua pasangan caloon yagn memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara
rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.”
8. Pasal 7“Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama masa lima tahun, dan
sesungguhnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa
jabatan.”
9. Pasal 19 ayat 1“Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.”
10. Pasal 22C ayat 1“Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui
pemilihan umum.”
11. Pasal 22E ayat 1“Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.”
12. Pasal 22E ayat 2“Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan
Perwakila Rakyat Daerah.”
13. Pasal 22E ayat 3“Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik.”
14. Pasal 22E ayat 4“Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Daerah adalah perseorangan.”
15. Pasal 22E ayat 5“Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum
yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.”
17. Pasal 33 ayat 1“ Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.”
18. Pasal 33 ayat 3“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara ddan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Pilar Demokrasi Indonesia", Klik
untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/170000669/10-pilar-demokrasi-
indonesia?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Prinsip-prinsip Demokrasi di Indonesia.
KOMPAS.com - Sebagai sebuah konsep politik, demokrasi adalah landasan dalam menata
sistem pemerintahan negara yang terus berproses ke arah lebih baik. Dalam proses tersebut
rakyat berperan penting menentukan atau memutuskan berbagai hal menyangkut kehidupan
bersama sebagai sebuah bangsa dan negara. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI, kebebasan dan demokrasi sering dipakai secara timbal balik tetapi
keduanya tidak sama. Sebagai suatu konsep, demokrasi adalah seperangkat gagasan dan
prinsip tentang kebebasan yang juga mencakup seperangkat praktik yang terbentuk melalui
sejarah panjang. Singkatnya, demokrasi adalah pelembagaan dari kebebasan. Artinya
kebebasan yang dimiliki rakyat diatur dan diarahkan oleh sebuah lembaga kekuasaan yang
sumber kekuasaannya berasal dari rakyat dan dijalankan sendiri oleh rakyat. Sehingga
kebebasan yang dimiliki rakyat dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab dan tidak
melanggar kebebasan yang dimiliki orang lain.
Menurut Alamudi dalam Ilmu Kewarganegaraan (2006) karya Sri Wuryan dan Syaifullah,
suatu negara disebut berbudaya demokrasi bila memiliki soko guru demokrasi sebagai
berikut:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prinsip-prinsip Demokrasi", Klik
untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/150000469/prinsip-prinsip-
demokrasi?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri