Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol. 9, No.
1 Maret 2020
Doi: 10.36565/jab.v9i2.231
p-ISSN :2302-8416
e-ISSN: 2654-2552
Pengaruh Kompres Serai Hangat terhadap Intensitas Nyeri Arthrtitis
Rheumatoid pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Luhur
Nurfitriani1, Tina Yuli Fatmawati 2
1,2
Program Studi D III Keperawatan STIKes Baiturrahim Jambi
Email :
[email protected] Submitted :06/04/2020 Accepted: 20/04/2020 Published: 07/09/2020
Abstract
Rheumatoid arthritis or often called rheumatism is a disorder that continues to undermine health
and destroy the quality of human life, several types of rheumatic disorders have been identified
earlier so that the number of sufferers will increase as more people develop rheumatism, so the
need for treatment will increase as well. Data obtained at Tresna Werdha Social Home, out of 70
elderly people, 43 of them suffered from rheumatoid arthritis. The purpose of this study was to
determine the effect of Warm Lemongrass Compress Against Pain Intensity in Rheumatoid Arthritis
in Elderly People at Tresna Werdha Social Home Budi Luhur Jambi. The research design used was
a Pre-Experiment design with One Group Pre-Post Test Design. The study was conducted at the
Budi Luhur Nursing Home in Jambi. The sampling method was carried out using purposive
sampling, with 15 respondents consisting of the Serai compress. Analysis of the data will be used
univariate analysis and bivariate analysis with the t-test Dependent. The results were obtained. by
pain intensity in elderly Rheumatoid Arthrtitis before the average treatment 6.90 and after the pain
is reduced to an average of 4.13. There is an effect of giving warm lemongrass compresses on
decreasing the intensity of Rheumatoid Arthritis pain in the elderly at Tresna Werdha Social Home
in Jambi City with p-value = 0,000. It is recommended to the room nurse or the person in charge
of the room to be able to try to implement or demonstrate of warm lemongrass compresses so as to
reduce the intensity of pain in the elderly.
Keywords: elderly, pain intensity, rheumatoid arthritis, warm lemongrass compress
Abstrak
Arthrtitis Rheumatoid atau sering disebut Rematik merupakan gangguan yang terus-menerus
menggerogoti kesehatan dan menghancurkan kualitas hidup manusia, beberapa jenis gangguan
rematik ini telah berhasil dikenali lebih dini sehingga jumlah penderita seakan – akan meningkat
dan kebutuhan akan perawatannyapun semakin meningkat pula. Data yang diperoleh di Panti
Sosial Tresna Werdha, dari 70 lansia , 43 diantaranya menderita Arthrtitis Rheumatoid. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Kompres Serai Hangat Terhadap Intensitas Nyeri
Arthrtitis Rheumatoid Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. Rancangan
penelitian menggunakan rancangan Pre – Eksperiment dengan One Group Pre – Post Tes Design.
Penelitian ini telah dilakukan di Panti Werdha Budi Luhur Jambi. Pengambilan sampel secara
purposive sampling berjumlah 15 responden. Analisa data yang akan digunakan analisis univariat
dan analisis bivariat dengan uji t- test Dependent. Hasil penelitian diperoleh intensitas nyeri
Arthrtitis Rheumatoid lansia sebelum tindakan rata rata 6,90 dan setelah dilakukan tindakan nyeri
berkurang menjadi rata rata 4,13. Ada pengaruh pemberian kompres serai hangat terhadap
penurunan intensitas nyeri Arthrtitis Rheumatoid pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kota
Jambi dengan nilai p-value = 0,000. Disarankan kepada perawat ruangan atau penanggung jawab
ruangan agar menerapkan atau melakukan intervensi kompres serai hangat sehingga dapat
menurunkan intensitas nyeri pada lansia.
Kata Kunci: arthritis rematoid, intensitas nyeri, kompres serai hangat, lanjut usia
260
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol. 9, No.1 Maret 2020
Doi: 10.36565/jab.v9i2.231
p-ISSN :2302-8416
e-ISSN: 2654-2552
PENDAHULUAN didapatkan total jumlah keseluruhan yakni
Menua atau menjadi tua adalah suatu 146.305 jiwa lansia yang dimana laki-laki
proses dimana menghilangnya secara sebanyak 71.530 orang dan 74.775 orang
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk berjenis kelamin perempuan (Kemenkes RI,
memperbaiki diri atau mengganti dan 2017). Menurut data pencatatan dan
mempertahankan fungsi normalnya pelaporan kesehatan lansia di dinas
sehingga tidak dapat bertahan terhadap kesehatan kota Jambi menunjukkan jumlah
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang dalam sasaran lansia (PUSDATIN) pada
diderita (Constantanides, 1994 didalam kategori umur 45-59 baik laki-laki maupun
Bandiyah, 2009). Lansia adalah keadaan perempuan berjumlah 102.572 jiwa, umur
yang ditandai oleh kegagalan dari seseorang 60-69 tahun berjumlah 40.070 jiwa dan
mempertahankan keseimbangan terhadap kategori umur > 70 tahun berjumlah 14.197
kondisi stress fisiologik. Perubahan yang jiwa (Dinkes Kota Jambi, 2017).
terjadi pada lansia secara fisik salah satunya Di Indonesia jumlah lanjut usia
kehilangan elastisitas dan fleksibilitas pada tahun 2006 sebanyak 19 juta jiwa,
persendian, dan tulang mulai diperkirakan pada tahun 2010 akan
keropos(Hutapea,2005). Masalah kesehatan mencapai 23,9 juta jiwa, dan prakiraan
lansia dengan nyeri sendi di Indonesia pada tahun 2020 jumlah lanjut usia akan
yang terjadi pada umur 55-64 tahun mencapai 28,8 juta jiwa (Dermawan,
(15,5%), umur 65-74 tahun (18,6%) dan 2012). Pada umumya lanjut usia akan
umur 75 tahun keatas (18,9% ). Sedangkan mengalami berbagai macam penyakit,
Prevalensi penyakit sendi berdasar diantaranya yaitu Artritis rheumatoid
diagnosis pada penduduk umur ≥ 15 tahun 49,0%, Hipertensi (+CVP) 15,2%
menurut provinsi 2018 bahwa yang Bronchitis 7,3%, DM 3,3%, cedera
tertinggi di Aceh (13,3%), diikuti Bengkulu 2,5%, Stroke/Paralisis 2,1%, TBC 1,8%,
(12,7%), Bali (11%) dan Papua (11%). Fraktur Tulang 1,0%, Kanker 0,7%,
Sedangkan pada provinsi Jambi diagnosis masalah kesehatan yang mempengaruhi
penduduk umur ≥ 15 tahun (8,9%) ADL 29,1% (Nugroho, 2000).
(Riskesdas, 2018). Data tahun 2004 menunjukkan
Berdasarkan data morbiditas pasien bahwa penderita AtritisRheumatiddi
rawat inap rumah sakit provinsi Jambi Indonesia mencapai 2 jutaorang, jumlah
klasifikasi umur >44 – 64 tahun dan >64 yang kecil dibanding penderita Negara
tahun yang menderita rematik berjumlah India. Data macam penyakit yang
292 jiwa (Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dikumpulkan dari Survey Kesehatan
2017). Menurut Dinas Kesehatan Kota Rumah Tangga (SKRT) pada usia lebih
Jambi bahwa dari berbagai pelayanan dari 50 tahun, penyakit muskuloskeletal
puskesmas yang ada di kota Jambi jumlah sebanyak 14,05%, 100 pasien berada pada
total penduduk yang menderita rematik urutan kedua (Suryono, 2001 :251).
baik dari jenis artritis (3371 jiwa), gout Arthrtitis Rheumatoid merupakan
(2740 jiwa), idiopatik gout (517 jiwa), poly suatu penyakit autoimun dimana pada
artritis nodosa (384 jiwa), dan rhematoid lapisan persendian mengalami peradangan
tak spesifik (6116 jiwa) (Dinas Kesehatan sehingga menyebabkan rasa nyeri,
Kota Jambi, 2017). kekakuan, kelemahan, kemerahan, bengkak
Provinsi Jambi merupakan salah satu dan panas, penyakit ini terjadi antara umur
provinsi di Indonesia. Menurut profil 20–50 tahun (Khitchen,2011). Arthritis
kesehatan Indonesia 2017,bahwa di rheumathoid merupakan penyakit inflamasi
provinsi Jambi jumlah penduduk usia non sistemik kronis yang menyerang beberapa
produktif dengan umur 65 keatas sendi, sinoviom adalah bagian yang terjadi
261
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol. 9, No.1 Maret 2020
Doi: 10.36565/jab.v9i2.231
p-ISSN :2302-8416
e-ISSN: 2654-2552
pada proses peradangan yang menyebabkan bermacam-macam cara pemanasan yaitu
kerusakan pada tulang sendi (Sudoyo,2005) kompres hangat dengan handuk, dengan
.Faktor penyebab penyakit ini belum mendekatkan botol ke kedua sendi yang
diketahui secara pasti, namun faktor genetik sakit dan bisa juga dengan berjemur di
seperti produk kompleks bawah sinar matahari. Penggunaan panas
Histokompatibilitas utama kelas II Human mempunyai keuntungan meningkatkan
Leukosit Antigen-DR subregion(HLA-DR) aliran darah ke suatu area dan kemungkinan
dan beberapa faktor lingkungan di duga dapat turut menurunkan nyeri, panas yang
berperan dalam timbulnya penyakit ini lembab dapat menghilangkan kekakuan
(Sudoyo, dkk, 2007 dalam Wiarto, 2017). pada pagi hari akibat artritis (Ceccio, 1990
Menurut Sudoyo, 2007, artritis rhematoid dalam Potter, Perry, 2001). Salah satu
diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan intervensi non farmakologi yang dapat
infeksi, autoimun ini bereaksi terhadap dilakukan perawat secara mandiri dalam
kolagen tipe 11 dari tulang rawan sendi menurunkan skala nyeri arthritis rhematoid,
penderita dengan beberapa faktor resiko yaitu dengan melakukan kompres hangat
yang diketahui berhubungan dengan arthritis Serai pada pasien untuk menurunkan skala
rhematoid, antara lain: a) usia lebih dari 40 nyeri artrhitis rheumatoid (Iskandar, 2008 ).
tahun; b) kgemukan dan gangguan Serai adalah salah satu tanaman yang
metabolik; c) Cidera sensitif yang berulang; memiliki zat sebagai penghangat, anti
d) kepadatan tulang yang berkurang dan e) radang dan dapat memperlancarkan aliran
beban sendi yang terlalu berat. darah. Serai mengandung minyak atsiri
Artritis rheumatoid atau yang sering yang memiliki efek tersebut
disebut rematik sering menunjukkan gejala (Wijayakusuma, 2007). Serai merupakan
gejala berikut seperti : a) Nyeri sendi, tanaman semak yang memiliki akar serabut
terutama pada saat bergerak; b) umumnya besar dan berimpang pendek (Hidayat &
terjadi sendi penopang beban tubuh, seperti Napitupilu, 2015). Serai ini dapat
panggul, tulang belakang dan lutut; c) menurunkan nyeri sendi, dengan pemberian
terjadi kemerahan, inflamasi nyeri sendi minyak atsiri yang terkandung dalam serai
dan dapat terjadi deformitas; d) rasa sakit tersebut (Hariana, 2015).
bertambah hebat pada sendi pinggul, utut Selaras dengan penelitian yang
dan jari jari serat pada saat perpindahan dilakukan oleh Andriani (2016)
posisi bisa terdengar suara cracking( menyatakan bahwa ada pengaruh
Priyatno, dalam Wuarto (wiarto, 2017). pemberian kompres serai hangat pada nyeri
Manajemen keperawatan Artritis Rheumatoid. Pada penelitian
nonfarmakologi dapat menurunkan nyeri Hyulita (2013) serai juga terbukti
dengan risiko yang rendah bagi pasien menurunkan nyeri sendi, ini dibuktikan
dan tidak membutuhkan biaya yang dengan penelitiannya dengan pemberian
besar. Meskipun tindakan tersebut bukan kompres serai hangat pada intensitas nyeri
merupakan pengganti untuk obat-obatan, Artritis Rheumatoid pada lanjut usia. Hasil
tindakan tersebut mungkin dapat penelitian Handayani (2015), mengatakan
mempersingkat episode nyeri (Smeltzer, bahwa serai termasuk tumbuhan yang
2001). dimanfaatkan sebagai tanaman obat untuk
Salah satu tindakan untuk memberi kehangatan dengan cara
menghilangkan nyeri secara nonfarmakologi mengoleskan minyak atsiri pada bagian
yaitu dengan menghangatkan persendian yang diinginkan
yang sakit. Mekanisme metode ini sama Provinsi Jambi memiliki panti sosial
dengan metode terapi pijat yang atau panti jompo yang terletak di Paal Lima
menggunakan terapi gate kontrol. Ada Kota Baru Jambi yang bernama Panti Sosial
262
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol. 9, No.1 Maret 2020
Doi: 10.36565/jab.v9i2.231
p-ISSN :2302-8416
e-ISSN: 2654-2552
Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi. nyerinya. Kemudian dibandingkan antara
Panti merupakan suatu institusi hunian nyeri pre-test dengan post-test.
bersama para lansia yang secara fisik atau Populasi dalam penelitian ini adalah
kesehatan masih mandiri, akan tetapi seluruh lansia yang menderita Arthritis
(terutama) mempunyai keterbatasan di Reumatoid berjumlah 43 orang. Sampel
bidang sosial – ekonomi (Darmojo, 2015). pada penelitian ini diambil dari jumlah
Panti mempunyai tugas memberikan populasi yang tersedia yaitu sebanyak 15
bimbingan dan pelayanan bagi lanjut usia orang dengan menggunakan tehnik
terlantar agar dapat hidup secara wajar purposive sampling dengan kriteria
dalam kehidupan bermasyarakat inklusinya yaitu: lansia yang menderita
(Kepmensos No.50/HUK/2004). Pada bulan arthititis Reumatoid, tidak sedang
Agustus 2018 jumlah lansia yang ada di mengkonsumsi obat golongan analgetik,
Panti Werdha Budi Luhur Jambi adalah 70 bersedia menjadi responden dan dapat
orang , 43 lansia diantaranya menderita berkomunikasi dengan baik. Penelitian
Arthitis Reumatoid (PSTW, 2018). dilakukan pada bulan Desember 2018 s/d
Survey yang dilakukan di Panti Januari 2019 di Panti Werdha Budi Luhur
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Provinsi Jambi. Tehnik pengumpulan data
Jambi, pada 5 lansia putri, 2 diantaranya menggunakan data primer dengan
mengatakan sering mengeluh nyeri pada menggunakan kuisioner dan lembar
sendi tangan dan kaki terutama pada pagi observasi sebelum dan sesudah melakukan
hari. 3 lansia kadang-kadang tidak bisa tindakan kompres serai hangat. Pengukuran
menggerakkan kakinya karena nyeri yang intensitas nyeri menggunakan skala numerik
timbul mendadak. Apabila nyeri dirasakan 0-10. Analisa data secara univariat dan
terus menerus lansia mengkonsumsi obat- bivariate dengan t- test dependent.
obatan yang didapatkan dari panti (Data
panti, 2018). HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian ini untuk Analisis univariat
mengetahui Pengaruh Kompres Serai Karakteristik Responden Berdasarkan
Hangat Terhadap Intensitas Nyeri Arthrtitis 1. Jenis Umur
Rheumatoid Pada Lanjut Usia Di Panti Tabel 1. Distribusi Frekuensi responden
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi , Berasarkan Umur Lansia PSTW
No Kategori Umur Jumlah %
METODE PENELITIAN 1 Middle Age 2 13.3
Penelitian ini menggunakan 2 Elderly 10 66.7
rancangan Pre – Eksperiment dengan One
3 Old 3 220.0
Group Pre – Post Tes Design yaitu peneliti
mencoba membuktikan pengaruh tindakan Total 15 100
pada satu kelompok subjek. Kelompok (Sumber : Data Primer, 2018)
subjek diobservasi sebelum pelaksanaan
intervensi, kemudian diobservasi kembalii Tabel 1 menunjukkan dari 15
setelah intervensi untuk mengetahui akibat responden, mayoritas 10 (66,7%) kategori
dari perlakuan (Sugiyono, 2008). Pada Eldery yaitu 65-75 tahun. Lanjut Usia (
penelitian ini, sebelum dilakukan kompres Eldery) cenderung mengalami penurunan
Serai hangat (pre-test), skala nyeri lansia di aktifitas karena terjadinya penurunan fungsi
ukur. Kemudian dilakukan kompres hangat tubuh akibat proses penuaan.
Serai oleh peneliti selama 15 menit. Setelah
itu diukur kembali (post-test) skala
263
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol. 9, No.1 Maret 2020
Doi: 10.36565/jab.v9i2.231
p-ISSN :2302-8416
e-ISSN: 2654-2552
2. Jenis Kelamin Berdasarkan analisa tabel 3 dapat
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden disimpulkan rata–rata intensitas nyeri
Berdasarkan Jenis Kelamin responden sebelum diberikan kompres
Jenis hangat dengan nilai rata-rata 6,90 (Nyeri
No Jumlah %
Kelamin sedang –berat). Dapat disimpulkan sebelum
1 Laki-laki 7 46.7 pemberian kompres serai hangat, responden
2 Perempuan 8 53.3 mengalami Nyeri berat (66,7%) dan Nyeri
Total 15 100 sedang sebanyak (33,3%). Adapun skala
(Sumber : Data Primer, 2018) nyeri Arthrtitis Rheumatoid responden
Dari tabel 2 menunjukkan bahwa sesudah diberikan kompres serai hangat
jenis kelamin terbanyak yang menderita dengan rata rata 4,13 (nyeri ringan-
Arthritis reumatoid adalah perempuan sedang). Kesimpulannya setelah pemberian
yaitu 8 ( 53,3%). Perbedaan jenis kelamin kompres hangat ada satu (1) responden
telah diidentifikasi dalam hal nyeri dan masih mengalami nyeri berat (6,7%),dan
respon nyeri dimana laki laki kurang yang mengalami pengurangan nyeri sedang
mengekspresikan nyeri yang dirasakan (53,3%) dan nyeri ringan sebanyak (40%).
secara berlebihan dibandngan dengan Nyeri merupakan suatu fenomena
wanita (Potter and Perry, 2005). yang kompleks. Nyeri merupakan suatu
Berdasarkan penelitian terdahulu yang mekanisme pertahanan tubuh manusia yang
dilakukan Andriani (2016) didapatkan dapat mengindikasikan bahwa tubuh
bahwa dari 20 lansia , mayoritaslansia seorang mengalami masalah. Nyeri dapat
perempuan yaitu sebesar 65% dan laki laki berasal dari fisik atau psikologis (Tamher &
sebesar 35%. Heryati, 2008 ). Merasakan nyeri pada
3. Gambaran Skala Nyeri Arthrtitis lanjut usia dapat mempengaruhi aktifitas
Rheumatoid Sebelum dan Sesudah fisiknya sehari hari, hal ini karena beberapa
Diberikan Kompres Serai Hangat faktor yang mempengaruhinya diantaranya
Tabel 3 .Gambaran Skala Nyeri Sebelum umur, jenis kelamin, budaya , perhatian,
dan Sesudah diberikan Kompres Serai kecemasan, pengalaman sebelumnya,
Hangat dukungan keluarga dan sosial, dan
Sebelum Sesudah keletihan.
No Diberikan Diberikan Nyeri yang dirasakan seseorang juga
Kompres Serai Kompres Serai bersifat subyektifitas dan masing masing
1 8 6 orang dapat berbeda beda meskipun
2 6 3 kasusnya sama, sehingga perawat perlu
3 5 3 untuk melakukan pendekatan yang berbeda
4 7 5 pula.
5 7 3
Tanaman serei mengandung minyak
6 8 6
7 8 7 atsiri yang memiliki sifat kimiawi dan efek
8 8 5 farmakologi yaitu rasa pedas dan bersifat
9 6 4 hangat sebagai anti radang (anti inflamasi)
10 7 4 dan menghilangkan rasa sakit atau nyeri
11 6 3 yang bersifat analgetik serta melancarkan
12 7 3 sirkulasi darah, yang di indikasikan untuk
13 7 4 menghilangkan nyeri otot dan nyeri sendi
14 6 2 pada penderita artritis rheumatoid, badan
15 8 4 pengalinu dan sakit kepala (Hembing,
Jumlah 104 62 2007) .
Rata-rata 6,90 4,13
264
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol. 9, No.1 Maret 2020
Doi: 10.36565/jab.v9i2.231
p-ISSN :2302-8416
e-ISSN: 2654-2552
Pemberian kompres serai hangat seperti olahraga, istirahat, nafas dalam,
adalah memberikan rasa hangat pada bagian penggunaan obat maupun non
tertentu seperti sendi , kai dan tagan farmakologis. Penanganan penderita
responden dengan menggunakan cairan Arthrtitis Rheumatoid difokuskan pada cara
serai bertujuan melancarkan peredaran mengontrol rasa sakit yaitu nyeri,
darah,mengurangi rasa sakit, mmberi rasa penanganan dapat meliputi terapi non
nyaman dan ketenangan. farmakologi seperti kompres serai.
Nyeri kronis yang berlanjut dapat
Analisa bivariat menyebabkan seseorang menarik diri dari
Pengaruh Kompres Serai Hangat hubungan social dan menjadi tidak aktif
Terhadap Intensitas Nyeri Arthrtitis secara fisik (Rosdahl, 2017). Salah satu
Rheumatoid cara yang dapat dilakukan untuk
Tabel 4. Pengaruh Pemberian Kompres mengurangi rasa nyeri yaitu dengan
Serai Hangat Terhadap Intensitas Nyeri kompres serai. Kompres serai hangat sangat
Arthrtitis Rheumatoid lansia mudah untuk dilakukan karena hanya
Variabel Mean Standar Std. P merebus daun serai setelah itu air rebusan
Deviasi Eror Value hangat hangat kuku, dan kompreskan
Skala nyeri 6,86 1.060 .273 0.000 ketempat yang nyeri dengan menggunakan
sesudah di handuk. Selain itu kompres ini juga praktis
berikan dilakukan karena tanpa banyak
kompres serai
mengeluarkan biaya dan aman digunakan.
Skala nyeri 4,13 1.407 .363
Kompres ini dilakukan selama 15 menit.
sesudah di
berikan Kandungan dalam serai adalah astiri yang
kompres serai dapat menghilangkan rasa sakit, nyeri, dan
Dari tabel di atas diketahui bahwa anti peradangan.
skala nyeri Arthrtitis Rheumatoid Hal ini sesuai dengan penelitian
responden sebelum dan sesudah diberikan Andriani,(2016) yang berjudul ” pengaruh
kompres serai hangat, dimana rata-rata kompres serei hangat terhadap penurunan
sebelum diberikan kompres serai adalah intensitas Nyeri artritis rheumatoid pada
6,86 dengan standar deviasi 1.060 dan lanjut usia”. Hasil yang diperoleh
standar eror 0,273 sedangkan sesudah didapatkan perbedaan intensitas nyeri
diberikan kompres hangat serai rata-rata artritis rheumatoid sebelum dan setelah
skala nyeri Arthrtitis Rheumatoid adalah dilakukan kompres serei hangat.
4,13 dengan standar deviasi 1.407 dan Penelitian ini juga sejaan dengan
standar eror 0,363. Hasil uji statistik paired penelitian Sarah (2019) berjudul “Pengaruh
t-test didapatkan nilai p-value = 0,000 < Kompres Serei Hangat terhadap Intensitas
0,05 dengan selisih nilai mean 2,73. Dapat Nyeri Arthritis Rheumatoid pada Lanjut
disimpulkan ada Pengaruh pemberian usia di Panti Jompo Graaha Residen Senior
kompres serai hangat terhadap penurunan Medan “ dengan hasil ada perbedaan nilai
Intensitas nyeri Arthrtitis Rheumatoid pada nilai rata rata nyeri Arthritis Rheumatoid
lansia. pada responden sebelum dan sesudah
LeMone (2017), menjelaskan nyeri intervensi dengan kompres serei hangat
sendi merupakan keluhan utama yang yaitu 1,391 dimana nilai t hitung lebih besar
sering dirasakan setiap penderita arthtritis dari t tabel(13,37), probabilitas (p=0,000)
rheumatoid. Intensitas nyeri pada seseorang atau p<0,05, sehingga disimpulkan kompres
dapat dirasakan berbeda-beda antara serai hangat yang diteliti mempunyai
individu dengan individu lainnya. Hal-hal pengaruh terhadap pnurunan intensitas
yang membuat nyeri berkurang adalah nyeri arthritis rheumatoid pada lanjut usia.
265
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol. 9, No.1 Maret 2020
Doi: 10.36565/jab.v9i2.231
p-ISSN :2302-8416
e-ISSN: 2654-2552
Menurut asumsi peneliti, dengan
memberikan intervensi kompres serei
hangat pada responden yang menderita
Arthritis Rheumatoid, terlihat terjadi DAFTAR PUSTAKA
penurunan intensitas nyerinya, ini Andriyani M, 2016, Pengaruh Kompres
dikarenakan dalam tanaman serei Serei Hangat Terhadap Penurunan
terkandung suatu enzim, yaitu enzim siklo- Intensitas Nyeri Artritis Rheumatoid
oksigenase yang dapat mengurangi Pada Lanjut Usia, Jurnal Ipteks
peradangan yang diserap melalui kulit pada Terapan, diakses Bulan Juni 2019.
daerah yang meradang/ bengkak, selain itu Azizah. 2011. Tanda dan Gejala Masa
serei juga memiliki efek farmokologis yaitu Penuaan. Jakarta
rasa pedas yang bersifat hangat, efek hangat Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia dan
ini akan meransang sistem effektor Keperawatan Gerontik. Nuha
sehingga mengeluarkan signal yang akan Medika. Yogyakarta
mengakibatkan terjadinya vasodilatasi C.Zahroh, Faiza .2018. Pengaruh Kompres
perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
diatur oleh pusat vasomotor pada Medulla Penderita Penyakit Artitis Gout.
Oblongata dari tangkai otak, dibawah Jurnal Ners dan Kebidanan
pengaruh hipotalamik bagian anterior http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk .
sehingga terjadi vasodilatasi.Terjadinya Chairuddin. 2003. Nanda Nic-Noc Aplikasi
vasodilatasi ini menyebabkan aliran darah Asuhan Keperawatan Berdasarkan
ke setiap jaringan khususnya yang Diagnosa Medis. Jakarta ; EGC
mengalami radang dan nyeri bertambah, Corwin E, J. 2009 Buku Saku Patofisiologi.
sehingga terjadi penurunan nyeri sendi pada EGC. Jakarta
jaringan yang meradang. Oleh sebab itu Dalimartha, S. 2008. Herbal Untuk
kompres serai perlu diberikan pada pasien Pengobatan Reumatik. Penebar
yang mengalami nyeri khususnya penderita Swadaya. Jakarta.
Arthrtitis Rheumatoid sebagai salah satu DepkesRI. 2006. Proses Penunaan Pada
intervensi terapi nyeri non farmakologi Lansia.
yang aman. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. 2017.
Jumlah Lansia beserta Penyakit Sendi
SIMPULAN di Provinsi Jambi. Dinkes Provinsi
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Jambi. Jambi
disimpulkan terjadi penurunan intensitas Hamidi. 2004. Khasiat dan Manfaat Serai.
nyeri Arthrtitis Rheumatoid pada lansia Jakarta
setelah diberikan kompres serai hangat. . Hembing, W. 2007. Atasi Asam Urat dan
Ada pengaruh pemberian kompres serai Rematik Ala Hembing. Jakarta :
hangat terhadap intensitas nyeri Arthritis PuspaSwara
Rheumatoid pada lansia di PSTW Kota Hidayat. A. A. 2009. Metode Penelitian
Jambi. Keperawatan Dan Teknik Analisis
Harapannya hasil penelitian ini dapat Data. Selemba Medika. Jakarta.
digunakan oleh masyarakat dan khususnya Hidayat, A. A. 2017. Metodologi Penelitian
tenaga kesehatan untuk mensosialisasikan Keperawatan dan Kesehatan.
dan memberikan pendidikan kesehatan Salemba Medika. Jakarta.
tentang terapi ini yang bertujuan untuk Infodatin lansia. 2016. Situasi Lanjut Usia
mengurangi nyeri sendi ataupun peradangan (Lansia) di Indonesia. Pusat Data
lainnya terutama bagi lansia sebagai terapi dan Informasi Kementrian
non farmakologi. Kesehatan RI. Jakarta.
266
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol. 9, No.1 Maret 2020
Doi: 10.36565/jab.v9i2.231
p-ISSN :2302-8416
e-ISSN: 2654-2552
Isamas. 2013. Hasil Riset Kesehatan DiPanti jompo Graha Residen Senior
Arthritis Rheumatoid. Karya Kasih Medan.Jurnal Mutiara
Iskandar. 2008. Manajemen Non Ners,238-243(e-journal.sari-
Farmakologi Arthtritis Rheumatoid. mutiara.ac.id) Downloads/863-
Judha, Muhammad, dkk. 2012. Manajemen Article%20Text-3165-2-10-
Nyeri. Salemba Medika : Jakarta 20191120%20(1).pdf. diakses 6April
Kemenkes RI. 2017. Analisis Lansia di 2020
Indonesia. Kementrian Kesehatan RI. Setiawati. 2007. Manfaat Tanaman Obat
Jakarta. Keluarga. Jakarta: EGC.
Kozier & Erb. 2008. Fundamental Sugiono. 2008. Statistika Untuk Penelitian.
Keperawatan Konsep, Proses dan Bandung: Alfabeta
Praktik. EGC. Jakarta. Wiarto, Giri. 2017. Nyeri Tulang dan Sendi.
Maryam, K. 2008. Mengenal Usia Lanjut. Gosyen Publishing. Yogyakarta
Salemba Medika, Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Nursalam 2011. Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan : Pedoman Skripsi,
Tesis, Dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Selemba Medika.
Jakarta.
Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan
Gerontik. Numed. Yogyakarta.
Potter & Perry. 2005. Fundamental
Keperawatan. EGC. Jakarta
PSTW Budi Luhur Jambi. 2018. Jumlah
Lansia beserta Penyakit di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur
Jambi Tahun 2015-2018. PSTW Budi
luhur Jambi. Jambi.
Purwaningsih. 2009. Keperawatan
Gerontik. Jakarta :FKUI
Purwoastuti, Th Endang. 2009. Waspadai
Gangguan Rematik. Kanisius.
Yogyakarta.
Riskesdas. 2018. Hasil Riset Kesehatan
Dasar Kementrian Kesehatan RI.
http://www.depkes.go.id/resources/do
wnload/general/Hasil%20Riskesdas%
202018.pdf. Diakses 10 Agustus
2018.
Romadlani. 2010. Kompres Hangat Serai
Pada Pasien Arthritis Rheumatoid.
Sarah,M. 2019. Pengaruh Kompres Serei
Hangat Terhadap Intensitas Nyeri
Artritis Rheumatoid pada lanjut Usia
267