0% found this document useful (0 votes)
72 views15 pages

Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Dan Efektivitas Fungsi Pengawasan Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar

This document summarizes a study that examined the effect of implementing accrual-based government accounting standards and the effectiveness of supervisory functions on the financial performance of the local government in Aceh Besar district, Indonesia. The study found a positive linear relationship between implementing accrual-based standards and effective supervision, and their positive influence on the local government's financial performance. It recommends accelerating activities that have been budgeted, prioritizing field practice in training to develop human resources, and accelerating the development of financial applications to produce accrual-based financial reports.

Uploaded by

Irwan Adam
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
72 views15 pages

Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Dan Efektivitas Fungsi Pengawasan Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar

This document summarizes a study that examined the effect of implementing accrual-based government accounting standards and the effectiveness of supervisory functions on the financial performance of the local government in Aceh Besar district, Indonesia. The study found a positive linear relationship between implementing accrual-based standards and effective supervision, and their positive influence on the local government's financial performance. It recommends accelerating activities that have been budgeted, prioritizing field practice in training to develop human resources, and accelerating the development of financial applications to produce accrual-based financial reports.

Uploaded by

Irwan Adam
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 15

Balance Vol. XV No.

1 | Januari 2018

PENGARUH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN


BERBASIS AKRUAL DAN EFEKTIVITAS FUNGSI PENGAWASAN
TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN ACEH BESAR
1
Iin Novianti , Syamsidar 2, Cut Fitrika Syawalina3
[email protected]
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of the implementation of accrual based
government accounting standards and the effectiveness of supervisory functions on government
financial performance in Great Aceh district.The sample in this study were 81 people from the total
population. In data collection the researchers used questionnaires, and analysed the data
qualitatively and quantitatively. The data analysi to find out the effect of the dependent and
independent variables by using a multiple regression equation analysis. Test the hypothesis by
using t-test, with the help of computer V.22.0 SPSS program for windows.
The results showed a positive linear relationship and quite tightly between the implementation of
accounting governance standards based on accruals and the effectiveness of supervision functions
on accountability of lo oversight of the financial performance of local government in Aceh Besar
district. Further to the positive and significant influence of each independent variable on the
financial performance of government in Great Aceh district.
It is necessary to accelerate the implementation of activities that have been budgeted previously,
moreover the training that has been held should put forward the practice of the field to meet the
human resource needs, while in the aspect of science and technology needed to accelerate the
development of financial applications in order to produce the financial reports on an accrual basis.

Keywords : the implementation of accrual based government accounting standards, the


effectiveness of supervisory functions, the financial performance of local government

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual dan efektivitas fungsi pengawasan terhadap kinerja keuangan
pemerintah daerah kabupaten Aceh Besar. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 orang dari
seluruh total populasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner,dan analisa secara kualitatif dan
kuantitatif. Analisis data untuk melihat pengaruh variabel terikat dengan variabel bebas
menggunakan analisis persamaan regresi berganda. Uji hipotesis menggunakan uji statistik t-
test,dengan bantuan program komputer program SPSS V.22.0 For windows.

Hasil penelitian memperlihatkan hubungan linier positif dan berhubungan cukup erat antara
implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual dan efektivitas fungsi pengawasan
terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten Aceh Besar. Selanjutnya terdapat
pengaruh positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap kinerja keuangan
pemerintah daerah kabupaten Aceh Besar.

18
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

Perlu adanya percepatan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah dianggarkan sebelumnya, selain
itu diklat yang diadakan harus lebih mengedepankan praktek di lapangan untuk memenuhi
kebutuhan SDM, sedangkan dalam aspek IT diperlukan percepatan pengembangan aplikasi
keuangan agar dapat menghasilkan laporan keuangan secara akrual.

Kata kunci : Implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual, efektivitas


fungsi pengawasan, kinerja keuangan pemerintah daerah

PENDAHULUAN / INTRODUCTION For Money (Mardiasmo, 2012:5) berada pada


Kinerja pemerintah menunjukkan kategori cukup efisien.
deskripsi dari tingkat pencapaian suatu Basis akrual yang diterapkan Instansi
kegiatan, program atau kebijakan organisasi pemerintah di Kabupaten Aceh Besar saat ini
dalam mencapai tujuan organisasi. Kinerja ternyata dapat menunjukkan bagaimana
pemerintah saat ini menjadi sorotan publik instansi ini dapat membiayai kegiatannya dan
karena kinerja menggambarkan hasil kerja memenuhi kebutuhan kasnya. Akuntansi
yang dicapai pemerintah dalam melaksanakan berbasis akrual menunjukkan posisi
tugas- tugas yang dibebankan kepadanya atas keuangan/kekayaan pemerintah dan
dasar kecakapan, pengalaman, serta perubahan atas posisi keuangan tersebut.
keterampilan Basis akrual memungkinkan pembaca laporan
Instansi pemerintah di Kabupaten Aceh keuangan mengevaluasi kemampuan Instansi
Besar dibentuk untuk menangani urusan- pemerintah di Kabupaten Aceh Besar saat ini
urusan pemerintahan dalam berbagai bidang, untuk membiayai aktivitas-aktivitasnya dan
menjalankankan pelayanan publik serta untuk memenuhi kewajiban dan komitmen-
menjadi fasilitator dalam pembangunan komitmennya.
daerah. Reformasi pengelolaan dan Akuntansi kas yang telah dilaksanakan
pertanggungjawaban keuangan daerah yang Instansi pemerintah di Kabupaten Aceh Besar
telah berlangsung sejak tahun 2001 membuat sebelum keluarnya Peraturan Pemerintah No
kinerja instansi pemerintah di Kabupaten Aceh 71 Tahun 2010 tidak dapat menyediakan
Besar semakin berperan dalam menentukan informasi yang berkaitan dengan seluruh
masa depan daerah. biaya (full costs) dari program kerja yang
Berdasarkan hasil survey awal diketahui telah dilakukan oleh instansi karena sistem
bahwa pengelolaan keuangan daerah di akuntansi barbasis kas yang diterapkan hanya
Kabupaten Aceh Besar terus mengalami mengakui arus kas masuk dan kas keluar.
kenaikan setiap tahunnya sejalan dengan Pendapatan diakui pada saat diterima pada
meningkatnya penerimaan daerah yang Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau
digunakan dalam pelaksanaan program kerja entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat
pemerintah, namun target dan realisasi program terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
kerja pemerintah malah mengalami penurunan Umum Negara/Daerah.
pada setiap tahunnya, bahkan pada tahun 2016 Hasil wawancara singkat pada survey
realisasi anggaran yang dicapai hanya 78,13% awal yang peneliti lakukan di Dinas
yang menurut pengukuran berdasarkan Value Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
(DPKKD) Kabupaten Aceh Besar, diketahui

19
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

bahwa perubahan akuntansi kas ke akuntansi bermutu. Melalui pengawasan dapat diketahui
berbasis akrual butuh proses yang lama, apakah suatu instansi pemerintah telah
karena kurangnya sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas
memiliki kemampuan dalam melakukan dan fungsinya serta telah menggunakan
penyesuaian dengan cepat, sehingga masih anggaran publik secara efektif dan efisien,
banyak sumber daya manusia yang harus serta sesuai dengan ketentuan yang telah
diberikan pelatihan atau sekolah singkat. ditetapkan.
Padahal Implementasi ini telah dilaksanakan Berdasarkan uraian sebelumnya, maka
sejak tahun 2010, namun hingga sekarang penulis tertarik untuk melakukan penelitian
masih ada satu item laporan yang belum secara komprehensif dalam bentuk penelitian
sempurna dilakukan, yaitu laporan perubahan dengan judul:
saldo anggaran lebih. Pengaruh Implementasi Standar
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Dan Efektivitas Fungsi Pengawasan
tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah
Pemerintahan, Pemkab Aceh Besar sudah Daerah Kabupaten Aceh Besar.
melakukan penyusunan laporan keuangan
dengan menerapkan akuntansi berbasis TINJAUAN KEPUSTAKAAN
akrual. Selain Laporan Realisasi Anggaran Kinerja Pemerintah
(LRA), Laporan Arus Kas, Neraca dan Kinerja adalah sebagai hasil-hasil fungsi
Catatan Atas Laporan Keuangan, maka perkerjaan atau kegiatan dalam organisasi
terdapat tiga laporan tambahan akibat dari yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk
pelaksanaan akuntansi berbasis akrual, yaitu mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (2011:
laporan perubahan saldo anggaran lebih, 337) menyatakan kinerja adalah keberhasilan
laporan operasional, dan laporan perubahan personel, tim, atau unit organisasi dalam
ekuitas yang sudah diaudit oleh BPK RI. mewujudkan sasaran strategik yang telah
Akibat dari belum sempurnanya laporan ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang
saldo anggaran lebih, maka sering terjadi diharapkan.
kasus-kasus yang menyimpang seperti Menurut Bastian (2010: 274)
kelebihan pembayaran anggaran dari rencana menjelaskan kinerja organisasi adalah
anggaran semula. Kasus-kasus seperti itu gambaran mengenai tingkat pencapaian
dapat merugikan pemerintah dalam hal ini pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijak-
erat hubungannya dengan fungsi sanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
pengawasan.. misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
Fungsi pengawasan menjadi masalah perumusan skema strategis (strategic
penting bagi pemerintah untuk menjamin planning) suatu organisasi.
terlaksananya program kerja pemerintah Menurut Nawawi (2013:48) menjelaskan
secara akuntabel. Meningkatnya kegiatan kinerja pemerintah yang baik tidak hanya
pengelolaan keuangan daerah dengan nilai sekedar input atau output namun sebuah
anggaran yang lebih besar dan terperinci ke orientasi pada hasil. Kinerja pemerintah harus
berbagai program kerja membuat fungsi memiliki hasil, manfaat dan dampak yang
pengawasan menjadi semakin penting untuk positif bagi masyarakat, sehingga pencapaian
mencegah kecurangan dan penyimpangan serapan anggaran saja tidak dapat dijadikan
serta mengarahkan penggunaan anggaran ukuran yang memadai dan dapat meng-
yang lebih optimal pada program kerja yang
20
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

gambarkan manajemen kinerja pemerintahan kepercayaan, motivasi dan komitmen yang


yang baik. dimiliki individu.
Sebuah instansi pemerintah dapat 2. Faktor kepemimpinan meliputi kualitas
dikatakan berhasil melaksanakan tugasnya dalam memberi dorongan, semangat,
jika indikator atau ukuran capaian sasaran arahan dan dukungan yang diberikan
kinerja sesuai atau searah dengan misi yang manajer.
telah dirumuskan. Indikator kinerja tersebut 3. Faktor tim, kualitas dalam member
didasarkan pada kelompok menurut masukan dukungan , semangat yang diberikan oleh
(input), keluaran (output), hasil (outcome), rekan tim, kepercayaan terhadap sesame
manfaat (benefit), dampak (impact) serta anggota tim, kekompakan dan keeratan
proses (process) (Adisasmita, 2011:90). anggota tim.
Menurut Mardiasmo (2010: 122) dalam Putri 4. Faktor sistem meliputi system kerja,
(2012) manfaat pengukuran kinerja adalah fasiliats kerja atau infrastruktur, yang
sebagai berikut : diberikan oleh organisasi proses organisasi
1. Memberikan pemahaman mengenai dan kultur kinerja dalam organisasi
pengukuran yang digunakan untuk menilai 5. Faktor eksternal meliputi tekanan dan
kinerja manajemen; perubahan lingkungan eksternal dan
2. Memberikan arah untuk mencapai target internal.
kinerja yang telah ditetapkan; Kinerja Keuangan Sektor Publik
3. Untuk memonitor dan mengevaluasi Menurut Inpres No. 7 Tahun 1999
pencapaian kinerja dan tentang akuntabilitas kinerja instansi
membandingkannya dengan target kinerja pemerintah, kinerja adalah gambaran
serta melakukan tindakan korektif untuk mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
memperbaiki kinerja; suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam
4. Sebagai dasar untuk memberikan mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
pengharapan dan hukuman (reward & dari organisasi pemerintahan.
punishment) secara obyektif atas Suprapto (2011:84) menyebutkan salah
pencapaian prestasi yang diukur sesuai satu alat untuk menganalisis kinerja
dengan sistem pengukuran kinerja yang pemerintah daerah dalam mengelola
telah diperbaiki; keuangan daerahnya adalah dengan
5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan melaksanakan analisis rasio terhadap APBD
dan pimpinan dalam rangka memperbaiki yang telah ditetapkan dan dilaksanakannya.
kinerja organisasi; Penggunaan analisis rasio pada sektor publik
6. Membantu mengidentifikasi apakah belum banyak dilakukan, sehingga secara
kepuasan pegawai sudah terpenuhi; teori belum ada kesepakatan secara bulat
Membantu memahami proses kegiatan mengenai nama dan kaidah pengukurannya.
intansi pemerintah; Meskipun demikian, dalam rangka
7. Memastikan bahwa pengambilan pengelolaan keuangan daerah yang
keputusan dilakukan secara obyektif. transparan, jujur, demokratis, efektif, efisien
dan akuntabel, analisis rasio terhadap APBD
Kinerja menurut Mahmudi (2013:20) perlu dilaksanakan meskipun pengakuntasian
merupakan suatu kosntrukmultidimensi yang dalam APBD berbeda dengan laporan
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain. keuangan yang dimiliki perusahaan swasta.
1. Faktor personal individu meliputi Analisis rasio keuangan pada APBD
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dilakukan dengan membandingkan hasil yang
21
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

dicapai dari satu periode dibandingkan dianggarkan, maka digunakan interval skala
dengan periode sebelumnya sehinggga dapat persentase. Adapun skala persentase tersebut
diketahui bagaimana kecenderungan yang adalah:
terjadi. Selain itu dapat pula dilakukan - 90 s/d 100 = Sangat efektif
dengan cara membandingkan dengan rasio - 80 s/d 89,99 = Efektif
keuangan pemerintah daerah tertentu dengan - 70 s/d 79,99 = Cukup efektif
rasio keuangan daerah lain yang terdekat - 60 s/d 69,99 = Kurang efektif
ataupun potensi daerahnya relatif sama untuk - <59,99 = Tidak efektif
dilihat bagaimana posisi keuangan Dari pengertian di atas dapat ditarik
pemerintah daerah tersebut terhadap kesimpulan bahwa kinerja keuangan publik
pemerintah daerah lainnya. adalah usaha formal yang dilakukan dalam
Analisis rasio keuangan pada APBD rangka pemberdayaan yang bertujuan dan
dilakukan dengan membandingkan hasil yang bertumpu pada kepentingan publik.
dicapai dari satu periode dibandingkan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
dengan periode sebelumnya sehingga dapat Menurut Rasdianto (2013:10) sistem
diketahui kecenderungan yang terjadi (Halim, akuntansi berbasis akrual adalah akuntansi
2014). Salah satu rasio yang digunakan untuk yang mengakui dan mencatat transaksi atau
mengukur kinerja keuangan pemerintah kejadian keuangan pada saat terjadi atau pada
daerah menurut Mardiasmo (2012:4) adalah saat perolehan. Fokus sistem akuntansi ini
menggunakan pengukuran value for money, pada pengukuran sumber daya ekonomis dan
dengan melihat rasio efektivitas dari kinerja perubahan sumber daya pada suatu entitas.
keuangan pemerintah daerah tersebut. Dalam akuntansi akrual informasi yang
Rasio efektifitas menggambarkan dihasilkan jauh lebih lengkap dan
kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan informasi yang lebih rinci
merealisasikan Pendapatan Asli Daerah yang mengenai aktiva dan kewajiban.
direncanakan dibandingkan dengan target Menurut Nunuy (2010:17) Akuntansi
yang ditetapkan berdasarkan potensi riil berbasis akrual merupakan sistem akuntansi
daerah. Hubungan antara input dan output yang mengakui dan mencatat transaksi atau
dimana barang dan jasa yang dibeli oleh kejadian keuangan pada saat terjadi atau pada
organisasi digunakan untuk mencapai output saat perolehan. Fokus sistem akuntansi ini
tertentu. Efektivitas dapat diukur dengan pada pengukuran sumber daya ekonomis dan
membandingkan rasio antara output dan perubahan sumber daya pada suatu entitas.
input. Semakin besar rasio berarti semakin Halim dan Kusufi (2012: 53) dalam
tinggi tingkat efektivitasnya. Lamonisi (2016) menyimpulkan bahwa basis
Output akrual mampu memenuhi tujuan pelaporan
Rasio Efektivitas = x 100%
Input yang tidak dapat dipenuhi oleh basis kas,
tujuan pelaporan tersebut adalah tujuan
Dimana nilai output merupakan hasil
manajerial dan pengawasan. Beberapa
persentase perhitungan realisasi fisik
masalah aplikasi basis akrual yang dapat
lapangan dari setiap kegiatan yang ada,
diidentifikasikan antara lain (Bastian, 2010:
sedangkan nilai input merupakan persentase
120) dalam Lamonisi (2016) adalah:
antara dana yang digunakan dengan dana
1. Penentuan pos dan besaran transaksi yang
yang dianggarkan oleh pemerintah.
dicatat dalam jurnal dilakukan oleh
Selanjutnya untuk pengukuran nilai
individu yang mencatat.
efektivitas dari setiap realisasi kegiatan yang

22
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

2. Relevansi akuntansi akrual menjadi b) Pembuatan ayat jurnal penyesuaian


terbatas ketika dikaitkan dengan nilai yaitu menyesuaikan akun-akun pada
historis dan inflasi. akhir periode yang belum menyajikan
3. Dalam pembandingan dengan basis kas, informasi yang paling up to date.
penyesuaian akrual membutuhkan c) Penyusunan kertas kerja atau neraca
prosedur administrasi yang lebih rumit, lajur yaitu neraca lajur merupakan alat
sehingga biaya admnistrasi menjadi lebih pembantu penyusunan laporan
mahal. keuangan.
4. Peluang manipulasi keuangan yang sulit d) Pembuatan ayat jurnal penutup yaitu
dikendalikan. prosedur jurnal penutup diposting ke
Menurut Kementerian Keuangan akun-akun bersangkutan sehingga
Republik Indonesia (2014) basis akuntansi setelah diposting, akun nominal akan
akrual memiliki manfaat sebagai berikut: nol.
1. Memberikan gambaran yang utuh atas e) Pembuatan neraca saldo setelah
posisi keuangan pemerintah penutupan yaitu neraca yang berisi
2. Menyajikan informasi yang sebenarnya daftar akun riil yang dibuat yang dibuat
mengenai hak dan kewajiban pemerintah setelah dilakukan penutupan.
3. Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja f) Pembuatan jurnal pembalik diperlukan
pemerintah terkait biaya jasa layanan, apabila setelah pembuatan neraca saldo
efisiensi, dan pencapaian tujuan. setelah penutupan, dibuat ayat jurnal
Indikator Sistem Akuntansi Berbasis pembalik.
Akrual 3) Pelaporan
Nordiawan (2012:201) menjelaskan Setelah proses selesai, maka dalam rangka
lebih rinci unsur dari sistem akuntansi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD,
keuangan secara umum terdiri dari (1) entitas pelaporan menyusun laporan
pencatatan, (2) pengikhtisaran dan (3) keuangan.
pelaporan. Adapun penjelasan sistem Kerangka konseptual dari pengukuran
akuntansi keuangan sebagai berikut: (nilai perolehan historis) unsur laporan
1) Pencatatan keuangan, yaitu :
a) Kegiatan pengidentifikasian dan 1. Pengukuran Aset
pengukuran dalam bentuk bukti Dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan
transaksi dan bukti pencatatan. sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
b) Kegiatan pencatatan bukti transaksi wajar dari imbalan yang diberikan untuk
dalam buku harian atau jurnal. memperoleh aset tersebut.
c) Memindahbukukan (posting) dari 2. Pengukuran Kewajiban
jurnal berdasarkan kelompok atau Dicatat sebesar nilai wajar sumber daya
jenisnya ke dalam akun buku besar. ekonomi yang digunakan pemerintah
2) Pengikhtisaran untuk memenuhi kewajiban yang
a) Penyusunan neraca saldo berdasarkan bersangkutan”.
akun buku besar pada akhir periode Dalam penerapan basis akrual nantinya,
akuntansi yaitu suatu daftar yang pemerintah diwajibkan untuk menyusun tujuh
memuat nama akun atau rekening laporan keuangan, yakni Laporan Realisasi
beserta jumlah saldonya selama Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo
periode tertentu, diambil dari buku Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Arus Kas
besar. (LAK), Laporan Operasional (LO), Laporan
23
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan atas Dishub Prov). Hasil penelitian
Laporan Keuangan (CaLK). Perbedaan mengemukakan bahwa secara parsial maupun
mendasar antara basis CTA dengan basis simultan penerapan standar pelaporan
akrual terletak pada LRA dan LO. akuntansi sektor publik dan pengawasan
berpengaruh signifikan terhadap akuntabiliats
Fungsi Pengawasan kinerja instansi pemerintah daerah.
Secara umum yang dimaksud Penelitian Dharma (2014) tentang
pengawasan menurut Sumarsono (2010:245) pengaruh pengawasan fungsional dan
adalah segala kegiatan dan tindakan untuk penerapan sistem akuntansi terhadap
menjamin agar penyelenggaraan suatu akuntabilitas Instansi Pemerintah Daerah
kegiatan tidak menyimpang dari tujuan serta Kota Pariaman. Hasil penelitian menunjukkan
rencana yang telah digariskan. Menurut pengawasan fungsional berpengaruh
Soeradi (2014:35) pengawasan adalah suatu signifikan terhadap akuntabilitas instansi
kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah pemerintah, dan penerapan sistem akuntansi
pelaksanaan kegiatan telah dilakukan sesuai tidak berpengaruh signifikan terhadap
dengan rencana, aturan-aturan dan tujuan akuntabilitas instansi pemerintah.
yang telah ditetapkan. Penelitian Wibawa et.al (2013) Pengaruh
Pengawasan keuangan daerah Implementasi Standar Akuntansi
sesungguhnya merupakan bagian integral dari Pemerintahan Berbasis Akrual Dan
pengelolaan keuangan negara secara Efektivitas Fungsi Pengawasan Terhadap
keseluruhan. Bila dikaitkan dengan siklus Kinerja Keuangan Pada Pemerintah Daerah
anggaran, maka pengawasan keuangan negara Kota Tegal. Hasil penelitian menunjukan
meliputi tahap penyusunannya, tahap bahwa hasil pengujian korelasi pearson
pelaksanaannya, maupun tahap pertanggung- terhadap variable implementasi standar
jawabannya. SAS (Statement on Auditing akuntansi pemerintahan berbasis akrual dan
Standard) dalam Primadona (2011) Efektivitas Fungsi Pengawasan memiliki
mendefinisikan pengawasan adalah sebagai hubungan yang sangat kuat/erat dengan
berikut: kualitas laporan keuangan. Hasil pengujian
1. Pengawasan administrasi, meliputi regresi secara simultan dengan uji F maupun
struktur organisasi, prosedur dan catatan parsial dengan uji t, memperlihatkan bahwa
yang berhubungan dengan proses implementasi standar akuntansi pemerintahan
pengambilan keputusan untuk dan Efektivitas Fungsi Pengawasan
melaksanakan transakasi yang diotorisasi berpengaruh secara signifikan terhadap
oleh manajemen. kualitas laporan keuangan.
2. Pengawasan akuntansi, meliputi struktur Penelitian Sukmana dan Lia (2009)
organisasi serta prosedur dan catatan yang tentang pengaruh pengawasan intern dan
berhubungan dengan usaha untuk menjaga pelaksanaan sistem akuntansi keuangan daerah
keamanan aktiva dan dipercayainya terhadap kinerja pemerintah daerah pada
catatan keuangan perusahaan. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
Penelitian Sebelumnya Tasikmalaya. Hasil penelitian mengemukakan
Penelitian Wina dan Khairani (2015) bahwa secara parsial maupun simultan
pengaruh penerapan standar pelaporan pengawasan intern dan pelaksanaan sistem
akuntansi sektor publik dan pengawasan akuntansi keuangan daerah berpengaruh
terhadap akuntabilitas Kinerja instansi signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah.
pemerintah (studi kasus Dispenda Kota dan Hipotesis
24
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

Berdasarkan uraian tujuan penelitian dengan menggunakan Kuesioner. Kuesioner


sebelumnya, penelitian terdahulu dan adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
kerangka pemikiran dan sebelumnya, maka digunakan untuk memperoleh informasi dari
dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah responden Pertanyaan yang digunakan dalam
H1 : Implementasi standar akuntansi kuesioner adalah tertutup yaitu berbentuk
pemerintahan berbasis akrual pilihan yang telah disediakan. Kuesioner
berpengaruh terhadap kinerja keuangan terdiri dari 3(tiga) pertanyaan tentang
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. karakterisik responden, 6 (enam) pertanyaan
H2 : Efektivitas fungsi pengawasan tentang kinerja instansi pemerintah dan 4
berpengaruh terhadap kinerja keuangan (empat) pertanyaan tentang penerapan
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. akuntansi akrual basis dan 5 (lima)
H3 : Implementasi standar akuntansi pertanyaan tentang efektivitas fungsi
pemerintahan berbasis akrual dan pengawasan.
efektivitas fungsi pengawasan Teknik Analisis Data
berpengaruh terhadap kinerja keuangan Untuk mengetahui pengaruh
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. implementasi standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual, efektivitas fungsi
METODE PENELITIAN / METHODS pengawasan terhadap kinerja keuangan
Lokasi dan Objek Penelitian pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar
Penelitian ini dilaksanakan pada digunakan analisis regresi adalah sebagai
pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar berikut:
yang berlokasi di Kota Jantho. Objek Y = α + β1X1 + β2X2 +e
penelitian adalah implementasi standar Keterangan:
akuntansi pemerintahan berbasis akrual, Y = Kinerja keuangan
efektivitas fungsi pengawasan dan kinerja X1 = Implementasi standar akuntansi
Keuangan pemerintah. Selain itu juga pemerintahan berbasis akrual
disajikan karakteristik responden pemerintah X2 = Efektivitas fungsi pengawasan
daerah Kabupaten Aceh Besar. β = Koefisien Regresi
Populasi dan Sampel α = Konstanta
Populasi dalam penelitian ini adalah e = Standart error
Pegawai yang terlibat dalam bagian akuntansi Pengujian Hipotesis
pada SKPD Kabupaten Aceh Besar sebanyak 1. Secara Parsial
27 Kantor. Setiap kantor diwakili 3 bagian Pengujian ini di lakukan untuk
sub keuangan,yang terdiri dari kepala sub mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
keuangan, bendahara dan staff masing-masing variabel independen secara
keuangan,sehingga jumlah sampel dalam parsial terhadap variabel dependent. Yang
penelitian ini berjumlah 81 orang dari seluruh menjadi Kriteria dalam pengujian hipotesis
bagian keuangan di SKPD Kabupaten Aceh ini adalah :
Besar. Ho : β1 = 0 Implementasi standar
Teknik Pengumpulan Data akuntansi pemerintahan berbasis
Untuk memperoleh data mengenai akrual tidak berpengaruh terhadap
implementasi standar akuntansi pemerintahan kinerja keuangan Pemerintah
berbasis akrual dan efektivitas fungsi Kabupaten Aceh Besar.
pengawasan terhadap kinerja Keuangan H1 : β1 ≠ 0 Implementasi standar
pemerintah dilakukan pengumpulan data akuntansi pemerintahan berbasis
25
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

akrual berpengaruh terhadap kinerja Pengujian ini di lakukan dengan uji


keuangan Pemerintah Kabupaten statistik F dengan kriteria: Jika F hitung ≥ F
Aceh Besar. tabel, maka menerima Ha dan menolak
Dan Ho,Jika F hitung< F tabel, maka menolak Ha dan
Ho : β2 = 0 Efektivitas fungsi menerima Ho. Dengan menggunakan spss
pengawasan tidak berpengaruh versi 22 akan di lihat pada tabel ANOVA
terhadap kinerja keuangan ataupun dengan membandingkan sig. F
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. dengan level of test (α) dengan ketentuan
H1 : β2 ≠ 0 Efektivitas fungsi Terima Ho bila sig. F ≥α dan Tolak Ho(
pengawasan berpengaruh terhadap Terima H1) bila sig. F≤α.
kinerja keuangan Pemerintah
Kabupaten Aceh Besar. HASIL PENELITIAN / RESULTS
Uji parsial ini sering disebut dengan uji t Karakteristik Responden
(uji 2 arah) yang mana dengan uji ini apakah Karakteristik responden menggambarkan
hipotesis yang di gunakan di terima dan di identitas responden yang dilihat dari segi
tolak dengan ketentuan apabila hasil uji t umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan
dengan tingkat kepercayaan (confidence pengalaman kerja, yang diperoleh dari hasil
interval) 95% dengan α=0,05 jika hasil t- pengedaran kuesioner pada 81 orang
hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho responden. Untuk lebih jelasnya karakteristik
diterima dan H1 ditolak. responden tersebut akan dijelaskan sebagai
2. Secara simultan/serempak ( uji-F) berikut :
Pengujian ini di lakukan untuk 1. Berdasarkan karakteristik usia
mengetahui signifikansi pengaruh seluruh menunjukkan bahwa 5 orang responden
variabel independen dalam model terhadap (6,2%) berumur pada rentang 26-30
variabel dependent. Untuk menguji hipotesis tahun. 18 orang responden (22,2%)
yang di ajukan apakah di terima atau di tolak, berumur pada rentang 31-35 tahun.
variabel X berpengaruh terhadap Y maka di Selanjutnya 38 orang responden (46,9%)
gunakan uji statistik uji F, adapun yang berumur pada rentang 36-40 tahun.
menjadi kriteria adalah: Sedangkan sisanya, sebanyak 20 orang
H0 : β1 = β2=0 artinya variabel (24,7%) berumur di atas 40 tahun.
implementasi standar akuntansi 2. Berdasarkan jenis kelamin, diketahui
pemerintahan berbasis akrual bahwa sebagian besar responden atau
dan efektivias fungsi sebanyak 49 orang (60,5%) berjenis
pengawasan tidak bepengaruh kelamin laki-laki, dan sisanya sebanyak
terhadap kinerja keuangan 32 orang lagi (39,5%) berjenis kelamin
pemerintah Daerah Kabupaten perempuan. Kemudian berdasarkan
Aceh Besar. pendidikan terakhir, dapat dilihat bahwa
H1 : Minimal satu βi≠0 artinya responden tamatan SMA/sederajat hanya
Implementasi standar akuntansi 4 orang (4,9%), kemudian yang lulusan
pemerintahan berbasis akrual Diploma berjumlah 24 orang (29,6%),
dan efektivitas fungsi selanjutnya 50 orang responden (61,7%)
pengawasan berpengaruh atau lebih dari setengah responden
terhadap kinerja keuangan merupakan tamatan sarjan S-1, dan hanya
Pemerintah Daerah Kabupaten 3 orang (3,7%) saja responden yang
Aceh Besar. lulusan pascasarjana.
26
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

3. Berdasarkan pengalaman kerja konstan, maka besarnya kinerja sebesar


responden, diketahui hampir dari 2,072
setengah responden atau sebanyak 40 b. Besarnya koefisien variabel Implementasi
orang (49,4%), telah bekerja diantara SAP Berbasis Akrual sebesar 0,197
rentang 6-10 tahun, selanjutnya sebanyak artinya setiap kenaikan 100% perubahan
23 orang responden (28,4%) telah bekerja dalam variabel Implementasi SAP
lebih dari 10 tahun, dan sisanya sebanyak Berbasis Akrual secara relatif akan
18 orang (22,2%) dengan masa kerja meningkatkan Kinerja Keuangan Pemkab
kurang dari 5 tahun. Aceh Besar sebesar 19,7% dengan asumsi
Analisis Regresi Linier Berganda variabel Efektivitas Fungsi Pengawasan
1. Pengaruh Variabel Independent dianggap konstan.
Terhadap Variabel Dependent c. Besarnya koefisien variabel Efektivitas
Seperti dikemukakan pada rumusan Fungsi Pengawasan sebesar 0,254 artinya
masalah dan hipotesis penelitian yaitu setiap kenaikan 100% perubahan dalam
menganalisis variabel Implementasi SAP variabel Efektivitas Fungsi Pengawasan
Berbasis Akrual (X1), Efektivitas Fungsi secara relatif akan meningkatkan Kinerja
Pengawasan (X2), sebagai variabel bebas Keuangan Pemkab Aceh Besar sebesar
(independent variabel) baik secara simultan 25,4% dengan asumsi variabel
maupun parsial, maka untuk menjelaskan Implementasi SAP Berbasis Akrual
didasarkan kepada analisis regresi linier dianggap konstan.
berganda seperti yang terlihat pada tabel Berdasarkan hasil analisis di atas dapat
berikut ini : diketahui bahwa dari 2 (dua) variabel yang
Tabel 4.1 diteliti, diketahui bahwa kedua variabel
Pengaruh Masing-masing Variabel Bebas Terhadap
Variabel terkait independent memiliki pengaruh terhadap
Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten
Sumber : Data Primer, 2017 (diolah) Aceh Besar, sedangkan pengaruh yang paling
dominan terhadap Kinerja Keuangan
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dari kedua
variabel independen tersebut adalah variabel
Efektivitas Fungsi Pengawasan (X2)
3. Koefisien korelasi (R) dan determinasi
(R2)
Berdasarkan hasil output komputer Untuk melihat hubungan dan pengaruh
melalui program SPSS, maka diperoleh variabel bebas terhadap kinerja Pemerintah
persamaan regresi berganda sebagai berikut : Kabupaten Aceh Besar berdasarkan korelasi
Y = 2,072 + 0,197 (X1) + 0,254 (X2) + e dan determinasi seperti dijelaskan pada tabel
Dari persamaan regresi di atas dapat berikut ini:
dijelaskan hasil penelitian sebagai berikut : Tabel 4.2
Tabel Model Summary
2. Koefisien Regresi (β) Std.
a. Koefisien konstanta sebesar 2,072. R R2
Adjusted Error of
Keterangan
R2 the
Artinya bilamana variabel, Implementasi estimate
SAP Berbasis Akrual (X1) dan Efektivitas 0,654 0,406 0,285 0,2546 Korelasi sedang
Fungsi Pengawasan (X2) dianggap Sumber : Data Primer, 2017 (diolah)

27
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

1. Koefisien korelasi (R) = 0,654 yang Hasil penelitian terhadap variabel


menunjukkan bahwa derajat hubungan Implementasi SAP Berbasis Akrual (X1)
antara variabel bebas dengan variabel diperoleh thitung (2,953) dan ttabel (1,990).
terikat sebesar 65,4%. Artinya kinerja Hasil perhitungan ini menunjukkan
keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh bahwa thitung > ttabel dengan signifikansi
Besar erat hubungannya dengan sebesar 0,004 atau probabilitas di bawah
Implementasi SAP Berbasis Akrual (X1) α = 5%. Sehingga dapat ditarik
dan Efektivitas Fungsi Pengawasan (X2). kesimpulan bahwa menerima Ha1, dan
2. Koefisien determinasi (R2) sebesar menolak Ho1. Dengan demikian hasil
0,406. Artinya sebesar 40,6% perhitungan statistik menunjukkan
Implementasi SAP Berbasis Akrual (X1) bahwa secara parsial variabel
dan Efektivitas Fungsi Pengawasan (X2) Implementasi SAP Berbasis Akrual (X1)
secara bersama-sama berpengaruh berpengaruh secara signifikan terhadap
terhadap kinerja keuangan Pemerintah kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten
Kabupaten Aceh Besar, sedangkan Aceh Besar.
selebihnya yaitu sebesar 59,4% b. Variabel Efektivitas Fungsi
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di Pengawasan
luar daripada yang menjadi variabel Hasil penelitian terhadap variabel
penelitian ini, seperti faktor motivasi Efektivitas Fungsi Pengawasan (X2)
kerja, faktor pemberian insentif, faktor diperoleh thitung (3,090) dan ttahel (1,990).
komitmen organisasi, faktor pendidikan Hasil perhitungan ini menunjukkan
dan pelatihan, serta faktor-faktor lain bahwa thitung > ttabel dengan signifikansi
yang berhubungan dengan kinerja. sebesar 0,003 atau probabilitas di bawah
4. Pengujian Secara Parsial (Uji-t) α = 5%. Sehingga dapat ditarik
Uji parsial digunakan untuk menguji kesimpulan bahwa menerima Ha2, dan
secara parsial masing-masing variabel menolak Ho2 Dengan demikian hasil
independen terhadap variabel dependen, perhitungan statistik menunjukkan
pengambilan keputusan dilakukan dengan bahwa secara parsial variabel Efektivitas
membandingkan nilai thitung dengan ttabel, pada Fungsi Pengawasan berpengaruh secara
taraf signifikansi α = 5%. Hasil perhitungan signifikan terhadap kinerja keuangan
yang diperlihatkan pada tabel 4.6 berikut ini: Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.
Tabel 4.3 5. Pengujian Secara Simultan (Uji-F)
Uji Parsial (t-test)
No Variable Independen t Sig.
Uji simultan dilakukan untuk
Implementasi SAP Berbasis mengetahui apakah semua variabel
1. 2,953 0,004
Akrual (X1) independen yaitu pengawasan intern
Efektivitas Fungsi Pengawasan mempunyai pengaruh terhadap kinerja
2. 3,090 0,003
(X2)
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, seperti
Sumber : Data Primer, 2017 (diolah)
terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4
Tabel di atas menunjukkan variabel Analisis of Variance (Anova)
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sum
Mean
of D Fhitun Ftabe
keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Model Squar Sig
Squar f g l
secara parsial, antara lain : es
es
a. Variabel Implementasi SAP Berbasis Regres 10,10 3,11 0,00
1,937 2 0,968
Akrual i 3 0 0

28
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

Residu
7,477
7
0,096
Hubungan antara variabel independent
al 8 (X1 dan X2) dengan kinerja keuangan
Total 8
9,414 Pemerintah Kabupaten Aceh Besar (Y) dapat
0
Sumber : Data Primer, 2017 (diolah) diketahui dari nilai koefesien korelasi.
Berdasarkan hasil analisis dengan program
Pengujian dilakukan dengan Anova yang komputasi SPSS versi 22.0 diperoleh
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada koefesien korelasi atau R sebesar 0,654.
tabel 4.7 menunjukkan Fhitung sebesar 10,103, Selanjutnya koefesien korelasi tersebut dapat
sedangkan Ftabel pada tingkat signifikansi α = diuji dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan
5% adalah sebesar 3,110. Dari perhitungan hasil uji-t kedua variabel sangat berpengaruh
tersebut memperlihatkan bahwa Fhitung > Ftabel terhadap kinerja keuangan Pemerintah
(10,103 > 3,110), sehingga dapat ditarik Kabupaten Aceh Besar, dimana nilai thitung
kesimpulan bahwa merima Ha3 (Hipotesis dari masing-masing variabel tersebut lebih
alternative) dan menolak Ho3 (Hipotesis nol), besar dari ttabel (1,990).
artinya bahwa variabel Implementasi SAP Besarnya pengaruh atau kontribusi yang
Berbasis Akrual (X1) dan Efektivitas Fungsi diberikan oleh pengaruh variabel
Pengawasan (X2) secara bersama-sama Implementasi SAP Berbasis Akrual dan
berpengaruh secara signifikan terhadap Efektivitas Fungsi Pengawasan terhadap
kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten
Aceh Besar. Aceh Besar dapat diketahui dari nilai
Dengan demikian terbukti bahwa koefisien determinasi atau R2. Berdasarkan
terdapat pengaruh yang signifikan antara, hasil perhitungan diperoleh nilai R2 = 0,406
Implementasi SAP Berbasis Akrual (X1) dan yang berarti besarnya pengaruh Implementasi
Efektivitas Fungsi Pengawasan (X2) terhadap SAP Berbasis Akrual dan Efektivitas Fungsi
kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Pengawasan terhadap kinerja keuangan
Aceh Besar, dengan demikian hipotesis Pemerintah Kabupaten Aceh Besar adalah
alternatif (Ha3) yang diajukan diterima dan sebesar 40,6%. Dari hasil tersebut
menolak hipotesis nol (Ho3), karena diperoleh menunjukkan bahwa selain variabel
nilai Fhitung > Ftabel, dengan tingkat probabilitas Implementasi SAP Berbasis Akrual dan
Sig (0,000). Efektivitas Fungsi Pengawasan, kinerja
6. Pembuktian Hipotesis keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar
Analisis yang digunakan untuk juga dipengaruhi variabel lain yang tidak
pengujian hipotesis adalah dengan dikaji dalam penelitian ini sebesar 59,4%.
menggunakan analisis regresi linier berganda. Variabel-variabel tersebut seperti faktor
Berdasarkan hasil analisis regresi linier motivasi kerja, faktor pemberian insentif,
berganda dengan menggunakan perhitungan faktor komitmen organisasi, faktor
program komputerisasi SPSS versi 22.0 pendidikan dan pelatihan, serta faktor-faktor
diperoleh persamaan regresi: lain yang berhubungan dengan kinerja
Y = 2,072 + 0,197 (X1) + 0,254 (X2) + e karyawan.
Untuk menguji signifikansi dari Dalam penelitian ini jelas, bahwa
persamaan regresi linier tersebut digunakan Implementasi SAP Berbasis Akrual
analisis varian untuk regresi. Berdasarkan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
hasil perhitungan diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu keuangan pemerintah daerah, khususnya
10,103 > 3,110, maka dapat disimpulkan Kabupaten Aceh Besar. Hal ini menunjukan
bahwa persamaan regresi tersebut signifikan. bahwa Implementasi SAP Berbasis Akrual
29
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

dapat memberikan dukungan terhadap kinerja Aceh Besar, karena memiliki nilai thitung
keuangan pemerintahan daerah sehingga yang lebih besar dari nilai ttabel.
lebih terukur, terstruktur dan dapat 4. Hasil Uji t menandakan besarnya
dibandingkan. pengaruh variabel Efektivitas Fungsi
Selanjutnya, dalam penelitian ini Pengawasan secara parsial terhadap
diketahui juga bahwa Efektivitas Fungsi kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten
Pengawasan juga memberikan pengaruh yang Aceh Besar, karena memiliki nilai thitung
signifikan terhadap kinerja keuangan yang lebih besar dari nilai ttabel.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. 5. Hasil uji F membuktikan bahwa,
Efektivitas Fungsi Pengawasan yang berjalan Implementasi SAP Berbasis Akrual dan
dengan baik akan menciptakan laporan Efektivitas Fungsi Pengawasan secara
keuangan yang baik pula, sekaligus akan simultan berpengaruh terhadap kinerja
memberikan dukungan berupa responsivitas, keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh
responsibilitas, dan akuntabilitas sebuah Besar.
instansi daerah, dalam hal ini adalah Saran
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Semakin Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
baik pengawasan intern yang dilaksanakan peneliti memberikan beberapa saran sebagai
akan memberikan dampak semakin baik berikut:
kinerja Pemerintah daerah yang dicapai. 1. Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
Aceh Besar,Bahwa dalam rangka
KESIMPULAN/CONCLUSSION implementasi SAP berbasis akrual di
Kesimpulan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar yaitu:
Berdasarkan hasil penelitian dan a) Perlu adanya percepatan pelaksanaan
pembahasan tentang Implementasi SAP kegiatan-kegiatan yang telah di
Berbasis Akrual dan Efektivitas Fungsi anggarkan sebelumnya,seperti
Pengawasan terhadap kinerja keuangan peningkatan konektifitas jaringan
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, maka SIMDA, peningkatan kemampuan
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai pemahaman akuntansi akrual,tidak
berikut : hanya definisin akrual saja tetapi
1. Terdapat hubungan linier positif dan lebih kepada kemampuan
cukup erat antara variabel Implementasi menganalisa dan memahami
SAP Berbasis Akrual terhadap kinerja permasalahan-permasalahan terkait
keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh akuntansi akrual.
Besar. b) Selain itu diklat yang di adakan
2. Terdapat hubungan linier positif dan harus lebih mengedepankan praktik
cukup erat antara variabel Efektivitas di lapangan untuk memenuhi
Fungsi Pengawasan terhadap kinerja kebutuhan SDM karena masih
keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh terbatas nya formasi SDM yang
Besar. mempunyai kompetensi di bidang
3. Hasil Uji t menandakan besarnya akuntansi perguruan tinggi,dan di
pengaruh variabel Implementasi SAP perbanyak diklat-diklat terkait
Berbasis Akrual secara parsial terhadap pengelolaan keuangan.
kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten c) Sedangkan dalam aspek IT,di
perlukan percepatan pengembangan

30
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

aplikasi keuangan agar dapat Dharma, Setia E (2014) Pengaruh Kejelasan Sasaran
Anggaran dan Sistem Pengendalian Akuntansi
menghasilkan laporan keuangan terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen
secara akrual dengan mengintegrasi- Organisasi sebagai Variable Pemoderasi pada
kan aplikasi-aplikasi lain seperti Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota Provinsi DI
Yogyakarta). Denpasar Bali. Simposium Nasional
aplikasi pengelolaan pendapatan dan Akuntansi VII, Desember
aplikasi pengelolaan aset. Fahmi Ilham (2011) Manajemen Kinerja, Alfabeta,
Bandung.
2. Bagi peneliti lain yang akan melanjutkan
penelitian ini,di harapkan untuk dapat Fahroji Ikhwan dan Mokh Najih (2011) Menggugat
meneruskan dan mengembangkan Peran DPR dan BPK Dalam Reformasi Keuangan
Negara, Trans Publishing, Malang.
penelitian ini pada masa yang akan Halim, Abdul (2013) Akuntansi Sektor Publik:
datang dengan lebih Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba
Empat.
komprehenshif,melalui penelitian ini Hoesada, Jan (2010) Accrual Budgeting and Accrual
yang lebih mendalam tentang faktor- Accounting pada Pemerintahan NKRI. Jurnal
Akuntansi/Tahun XIV, No. 01, Januari 2010: 113-
faktor lain yang mempengaruhi kinerja.
124.
Di karenakan variabel-variabel bebas Ikatan Akuntansi Indonesia (2016) Workshop
dalam penelitian ini belum mampu Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah,
Jakarta
menjelaskan pengaruhnya terhadap Kementerian Dalam Negeri (2014) Konsep Siklus
variabel terikat di atas 90%, penelitian Akuntansi di Pemerintahan Daerah, Diroktorat
Jenderal Keuangan Daerah Jakarta.
ini hanya mampu menjelaskan pengaruh Kementerian Keuangan (2014) Gambaran Umum
nya terhadap terikat sebesar 40,6%. Akuntansi Berbasis Akrual, Modul Pelatihan
Dalam penelitian ini selanjutnya perlu Kementerian Keuangan, Jakarta.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia (2014)
menambahkan variabel bebas,seperti Gambaran Umum Akuntansi Berbasis Akrual,
insentif dan pelatihan. Agar Modul Program Percepatan Akuntabilitas
Pemerintah Pusat, Jakarta.
menghasilkan penelitian baru yang dapat Lamonisi1 Sony (2016) Analisis Penerapan Standar
membantu perusahaan,lembaga atau Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah Kota
instansi dalam meningkatkan kinerja Tomohon Jurnal EMBA Vol 1 No 4 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas
keuangannya. Sam Ratulangi Manado.
Mahmudi (2013) Manajemen Kinerja Sektor Publik.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
DAFTAR PUSTAKA Mardiasmo (2013) Akuntansi Sektor Publik, ANDI,
Abdullah, M. Faisal (2013) Dasar-dasar Manajemen Yogyakarta.
Keuangan, Universitas Muhammadiyah, Malang. Muhammad Arifai Dan Edi Abral (2013) Faktor Yang
Adisasmita Rahardjo (2011) Manajemen Keuangan Mempengaruhi Implementasi Kinerja Keuangan
Daerah, Yogyakarta: Graha Ilmu. Pemerintah Daerah Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Vol
Arif Soyan Mirrian et.al (2016) Manajemen 14, No. 1 Tata Niaga Politeknik Negeri
Pemerintah, Jakarta: Universitas Terbuka. Lhokseumawe.
Arikunto (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta: Mulyadi (2011) Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Reneka Cipta. manajemen, Edisi ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Auditya Lucy dan Husaini Lismawati (2013) Analisis Nawawi Zaidan (2013) Manajemen Pemerintahan,
Pengaruh Akuntabilitas Dan Transparansi Rajagrafindo, Jakarta.
Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Nordiawan Deddi (2012) Akuntansi Sektor Publik.
Pemerintah Daerah Journal Fairness Volume 3, Jakarta: Salemba Empat.
Nomor 1, Program Magister Akuntansi Universitas Nunuy Afiah Nur (2010) Akuntansi Pemerintahan:
Bengkulu. Implementasi Keuangan Pemerintah Daerah.
Badruzaman, Jajang dan Chairunnisa, Irna (2011) Jakarta: Kencana.
Pengaruh Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Pongoh Marsel (2012) Analisis Laporan Keuangan
Instansi Pemerintah (SAKIP) terhadap Penerapan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi
Good Governance. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Resources Tbk. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Fakultas
AUDI. Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas
Bastian, Indra (2010) Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sam Ratulangi Manado.
Pengantar. Jakarta: Erlangga. Putri Wulan Suci Ika dan Ikhsan Budi Riharjo (2016)
PELAPORAN KINERJA INSTANSI

31
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

PEMERINTAH (Studi Pada Kantor Kecamatan Mewujudkan Akuntabilitas dan Transparansi


Rungkut Kota Surabaya) Jurnal Ilmu dan Riset Pengelolaan Keuangan Daerah Jurnal Kebijakan
Akuntansi : Vol 5, No 5, Sekolah Tinggi Ilmu & Administrasi Publik JKAP Vol 17 No 1
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Pascasarjana MKP FISIPOL UGM.
Rasdianto Erlina (2013) Akuntansi Keuangan Daerah Tika Pabundu (2012) Budaya Organisasi dan
Berbasis Akrual. Medan: Brama Ardian. Peningkatan Kinerja Perusahaan, Bumi Akara,
Republik Indonesia, Peraturan Presiden Republik Jakarta.
Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Tisnawati, Ernie Sule dan Saefullah Kurniawan (2014)
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengantar Manajemen. Granada Media, Jakarta.
Republik Indonesia, Undang- Undang No. 71/2010 Wibawa Dimas Satria et.al (2013) Pengaruh
Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan
Sitorus Selvina et.al (2015 ) Analisis Kesiapan Penerapan Berbasis Akrual Dan Efektivitas Fungsi Pengawasan
Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Terhadap Kinerja Keuangan Pada Pemerintah Daerah
Berdasarkan PP. NO. 71 Tahun 2010 Pada Dinas Kota Tegal Jurnal Trikonomika Vol 12, No. 2
Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Barang Universitas Jenderal Soedirman.
Milik Daerah Kota Tomohon Jurnal EMBA Vol.3 Wibowo (2014) Manajemen Kinerja, Rajawali Persada,
No.1 Universitas Sam Ratulangi Manado. Jakarta.
Soeradi H (2014) Pengeloaan Keuangan Negara di Era Wina Intan Permata Haska dan Khairani Siti (2015)
Otonomi, Yogyakarta: Graha Ilmu. Pengaruh Penerapan Standar Pelaporan Akuntansi
Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Sektor Publik Dan Pengawasan Terhadap
Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintshj (Studi
Sukmana Wawan dan Lia Anggarsari (2009) Pengaruh Kasus Dispenda Kota dan Dishub Prov). Jurnal
Pengawasan Intern dan Pengawasan eksternal Ilmiah Akuntansi, STIE MDP
Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Tasikmalaya)
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 4, No. 1, 2009.
Sumarsono (2010) Manajemen Keuangan
Pemerintahan, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tarigan Erwinton Putra Antonius dan Lastria Nurtanzila
(2013) Standar Akuntansi Pemerintahan dalam

32
Jurnal Balance

You might also like