0% found this document useful (0 votes)
132 views10 pages

Website Design of Job Description Based On Isco-08 and Calculation of Employee Total Needs Based On Work Load

The allocation of human resources (HR) based on an easy to implement standard, especially in the secondary sector needs to be done due to the growth of 4.0 industry and biggest labour absorption in the secondary sector. Therefore, the job description standard namely ISCO-08 and calculation of required number of employees based on workload need to be poured into website form to help companies to solve problems related to HR. This research consists of several stages. The first stage was carried o

Uploaded by

Agra Adiyasa
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
132 views10 pages

Website Design of Job Description Based On Isco-08 and Calculation of Employee Total Needs Based On Work Load

The allocation of human resources (HR) based on an easy to implement standard, especially in the secondary sector needs to be done due to the growth of 4.0 industry and biggest labour absorption in the secondary sector. Therefore, the job description standard namely ISCO-08 and calculation of required number of employees based on workload need to be poured into website form to help companies to solve problems related to HR. This research consists of several stages. The first stage was carried o

Uploaded by

Agra Adiyasa
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

Perancangan Website Deskripsi Pekerjaan Berdasarkan ISCO-08 dan

Perhitungan Kebutuhan Pegawai

Alexander Agra Adiyasa1, Thedy Yogasara2


1,2) Fakultas
Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan
Jl. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141
Email: [email protected], [email protected]

Abstract

The allocation of human resources (HR) based on an easy to implement standard, especially in
the secondary sector needs to be done due to the growth of 4.0 industry and biggest labour absorption
in the secondary sector. Therefore, the job description standard namely ISCO-08 and calculation of
required number of employees based on workload need to be poured into website form to help
companies to solve problems related to HR. This research consists of several stages. The first stage
was carried out through an interview process to identify user needs, resulting in 6 primary needs with
their respective weights. In the next stage, the persona and scenario were developed, followed by
concept generation using a design workshop that produced 3 design alternatives. The design concepts
were then selected using the concept selection method. The selected concept was then refined using
the SCAMPER method to produce a final concept which was then develop into a high fidelity prototype.
Evaluation of the prototype was carried out using the usability testing method supported by the task
completion, think aloud, and system usability scale (SUS) method to test 5 usability criteria. Overall,
the website prototype passed the test with the score of 78,4% out of the minimum limit of 68%. While
the aspects of effectiveness, efficiency, usefulness, satisfaction, and learnability respectively score
85,6%, 86,5%, 82,5%, 82,92%, and 82,5% out of the minimum limit of 68%. Based on the analysis of
the identified usability problems and the input obtained from the evaluation process, improvements
were made on the HR-Pro website prototype by noting the positive impact that might occur from the
improvements.

Keywords: interaction design, ISCO-08, job description, required number of employees,


usability

Abstrak

Pengalokasian sumber daya manusia (SDM) berdasarkan suatu standar yang mudah
diimplementasikan, khususnya pada sektor sekunder perlu dilakukan berkaitan dengan makin
berkembangnya industri 4.0 dan penyerapan tenaga kerja terbesar dalam sektor industri sekunder.
Sejalan dengan hal tersebut, standar deskripsi pekerjaan ISCO-08 serta metode perhitungan
kebutuhan jumlah pegawai berbasis beban kerja perlu dituangkan ke dalam bentuk website untuk
membantu perusahaan memecahkan permasalahan terkait SDM. Penelitian ini terdiri dari beberapa
tahap. Tahap pertama dilakukan dengan proses wawancara untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
diperoleh 6 primary needs dengan bobotnya masing-masing. Pada tahap berikutnya, dilakukan
penentuan persona dan skenario serta concept generation menggunakan metode design workshop
yang menghasilkan 3 buah alternatif rancangan yang kemudian diseleksi dengan metode concept
selection. Konsep terpilih tersebut kemudian disempurnakan dengan metode SCAMPER hingga
dihasilkan final concept yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan sebuah high fidelity
prototype. Evaluasi terhadap prototype yang dihasilkan dilakukan dengan metode usability testing yang
didukung metode task completion, think aloud, dan system usability scale (SUS) untuk menguji 5 buah
kriteria usability. Rancangan prototype website secara keseluruhan lulus uji dengan nilai 78,4% dari
batas minimum 68%. Sedangkan aspek effectiveness, efficiency, usefulness, satisfaction, dan
learnability dinyatakan lulus uji dengan nilai 85,6%, 86,5%, 82,5%, 82,92%, dan 82,5% dari batas
minimum 68%. Berdasarkan analisis masalah serta masukan yang diperolah dari proses evaluasi,
maka dilakukan penyempurnaan terhadap prototype website HR-Pro dengan memperhatikan dampak
positif yang mungkin terjadi dari setiap perbaikan yang dilakukan.

Kata kunci: desain interaksi, deskripsi pekerjaan, ISCO-08, kebutuhan pegawai, usability
Pendahuluan Perancangan produk website tersebut
Perusahaan menurut Sahu (2012) bertujuan untuk mempermudah proses
merupakan kumpulan orang yang telah identifikasi dokumen ISCO-08 untuk
menyumbangkan investasi untuk suatu tujuan menentukan deskripsi pekerjaan berdasarkan
di dalam suatu entitas hukum. Persaingan jenis pekerjaan, mempermudah proses
yang terjadi di antara perusahaan-perusahaan implementasi perhitungan kebutuhan pegawai
terjadi pada berbagai sektor ekonomi. Sukirno berbasis beban kerja, serta mengintegrasikan
(2006) menjelaskan bahwa berdasarkan deskripsi pekerjaan sebagai input pada
lapangan usaha, maka sektor-sektor ekonomi metode-metode perhitungan kebutuhan
dalam perekonomian Indonesia dibedakan pegawai berbasis beban kerja. Segmentasi
dalam tiga kelompok utama, yaitu sektor pasar utama dari produk ini ialah pengusaha
primer, sekunder, dan tersier. dan HRD perusahaan dalam sektor industri
Berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja sekunder dengan kategori kecil dan sedang.
di Indonesia, Silalahi (2009) menyatakan
bahwa industri sektor sekunder memiliki Metode Penelitian
kontribusi terbesar dalam penyerapan tenaga Website pada penelitian ini dirancang
kerja dibandingkan sektor lainnya. Hal tersebut dengan metode desain interaksi interaksi
membuat sektor sekunder memiliki peran yang (Preece, Rogers, dan Sharp, 2015) dan
sangat penting bagi perekonomian Indonesia. dievaluasi dengan metode usability testing
Peran penting sektor sekunder dalam (Barnum, 2011). Menurut Preece et al. (2015),
perekonomian Indonesia tersebut proses desain interaksi terdiri dari empat dasar
mengindikasikan bahwa sektor ini harus terus aktivitas sebagai berikut.
dikembangkan secara tepat. 1. penetapan kebutuhan;
Dalam rangka fokus penerapan teknologi 2. perancangan dan pemilihan konsep;
4.0 di Indonesia, maka Kementerian 3. perancangan prototipe;
Perindustrian Republik Indonesia, menurut 4. evaluasi.
Hartanto (2016) mendorong beberapa prioritas
nasional dalam inisiatif “Making Indonesia 4.0”. Pada proses penetapan kebutuhan,
Salah satu dari prioritas nasional tersebut ialah dilakukan aktivitas perangkuman masalah
peningkatan kualitas SDM. Kualitas SDM ini yang dicakup berdasarkan data yang sesuai
berkaitan erat dengan penentuan struktur untuk dicari solusinya. Aktivitas tersebut
organisasi secara tepat pada perusahaan di meliputi proses pencarian data, pengolahan,
sektor industri sekunder. serta interpretasi data. Kemudian, dilakukan
Aspek struktur organisasi tersebut perancangan alternatif konsep sesuai dengan
berkaitan erat dengan manajemen human kebutuhan yang diperoleh. Sebuah konsep
resource (HR). Pada aspek HR tersebut, kemudian dipilih melalui concept scoring untuk
perusahaan harus merancang alokasi kemudian dikembangkan dengan juga
pekerjaan pada setiap jabatan pada struktur mempertimbangkan ide yang muncul dari
organisasi sedemikian rupa sehingga seluruh konsep lainnya. Aktivitas berikutnya yaitu
fungsi organisasi dapat berjalan dengan tepat perancangan prototipe. Pada penelitian ini,
sesuai dengan tujuan organisasi yang dilakukan perancangan prototipe berjenis high-
diinginkan (International Labour Organization, fidelity yang secara tampilan sudah
2012). menyerupai produk akhir. Kemudian, prototipe
Dengan adanya dokumen ISCO-08 yang diuji agar hasil performansinya dapat diketahui.
dirilis International Labour Organization (2012) Meotde yang digunakan pada proses evaluasi
sebagai standar deskripsi pekerjaan, adanya adalah usability testing. Usability testing
metode perhitungan kebutuhan pegawai adalah sebuah aktivitas pengujian yang
berbasis beban kerja menurut Sudaryanto berfokus pada pengamatan pengguna yang
(2016), serta kebutuhan website sebagai sedang melakukan aktivitas atau kegiatan
acuan untuk membantu perusahaan dalam spesifik tertentu pada produk (Barnum, 2011).
penentuan deskripsi pekerjaan dan melakukan
perhitungan kebutuhan pegawai, maka peneliti Hasil dan Pembahasan
hendak menggabungkan fakta-fakta tersebut Pada bagian ini diuraikan hasil dan
dengan merancang suatu produk website. pembahasan dari penelitian yang dilakukan. Di
dalamnya termasuk uraian proses identifikasi 2. Website memiliki langkah penggunaan
kebutuhan, perancangan dan pemilihan serta informasi yang jelas serta mudah
alternatif konsep, hingga perbaikan prototype. dimengerti dan diidentifikasi
3. Website memiliki beberapa acuan metode
Identifikasi Kebutuhan yang jelas dan komprehensif untuk
Proses pengumpulan data diawali dengan meningkatkan fleksibilitas input data sesuai
pengumpulan data mengenai kebutuhan kondisi perusahaan
pengguna yang kemudian diolah menjadi 4. Website memiliki segmentasi yang jelas
needs statement yang dipenuhi pada produk (pengusaha dan HRD perusahaan kecil dan
website yang dirancang. Pengumpulan data menengah di sektor industri sekunder)
dilakukan dengan metode kuesioner dan 5. Website dapat menyimpan berbagai input
wawancara. data dan menyajikannya kembali dengan
Pada proses identifikasi kebutuhan ini, baik sesuai kebutuhan
narasumber awal yang ditetapkan ialah 6. Website memiliki sistem otorisasi dan
sebanyak 8 orang dimana seluruhnya juga proteksi data yang terstruktur dengan baik
merupakan responden pada penelitian
pendahuluan. Responden-responden tersebut Kemudian, dilakukan pengukuran tingkat
dipilih karena telah menyatakan perlunya kepentingan untuk setiap primary needs yang
perancangan website untuk mengatasi digunakan untuk mendukung proses concept
permasalahan pada penelitian yang dilakukan. scoring yang dilakukan selanjutnya.
Penentuan jumlah akhir pengguna diperoleh Pengukuran tersebut dilakukan melalui
dari perhitungan kebutuhan baru yang penilaian 12 orang responden sesuai Tabel 1.
didapatkan dari pernyataan pengguna
sebelumnya. Apabila 3 orang pengguna Tabel 1. Rekapitulasi Pengukuran Tingkat
terakhir tidak menghasilkan kebutuhan yang Kepentingan
baru, maka jumlah pengguna dinyatakan telah Responden ke-
Total Bobot Prioritas
Needs 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
mencukupi dan proses identifikasi kebutuhan
1 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 53 16.16% 4
dari pengguna dinyatakan selesai (Rubin dan 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 18.29% 1
Chisnell, 2008). Wawancara dilakukan dengan 3 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 55 16.77% 3
sifat semi-structured, yakni dengan 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 48 14.63% 5
menyiapkan beberapa pertanyaan 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5 53 16.16% 4
6 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59 17.99% 2
sebelumnya, namun memungkinkan adanya
Total 328 100%
beberapa pertanyaan tambahan sesuai
dengan situasi saat wawancara berlangsung.
Wawancara yang dilakukan pun tidak memiliki Perancangan
batasan durasi. Proses selanjutnya ialah perancangan.
Kriteria utama pengguna yang Terdapat beberapa langkah pengerjaan dalam
perancangan website, yakni sebagai berikut:
diwawancara dalam penelitian ini ialah HRD
1. Perancangan persona dan skenario
perusahaan serta pengusaha. HRD
2. Design workshop
perusahaan dan pengusaha yang diperoleh
3. Seleksi dan pemilihan konsep
merupakan pihak yang juga telah dijadikan
4. SCAMPER
narasumber pada penelitian pendahuluan.
5. Perancangan prototype
Setiap customer statement yang diperoleh
kemudian diinterpretasikan menjadi sebuah
Persona pada Gambar 1 dan skenario pada
needs statement yang menjadi dasar
Gambar 2 dibuat untuk memberikan gambaran
pembuatan rancangan website. Needs
mengenai latar belakang pengguna serta
statement diperoleh dengan mengolah dan
masalah yang dihadapinya berkaitan dengan
mengelompokkan secondary needs dari hasil
penggunaan website deskripsi pekerjaan
interpretasi setiap poin kebutuhan menjadi
berdasarkan ISCO-08 dan perhitungan
primary needs. Terdapat 6 buah primary needs
kebutuhan pegawai pada kehidupan nyata. Hal
yang diperoleh, yakni sebagai berikut:
ini akan menyebabkan pembuatan produk
1. Website memiliki tampilan yang terlihat
memiliki hasil yang optimal (Löwgren dan
profesional, terpercaya, interaktif, dan
Stolterman, 2004)
mudah digunakan
Gambar 3. Proses Briefing Design Workshop

Kemudian, rancangan konsep yang


dihasilkan pada proses design workshop
diseleksi dengan metode concept selection
untuk memilih rancangan konsep terbaik yang
digunakan sebagai acuan pembuatan
prototype. Rancangan konsep yang terpilih
adalah HR-Pro (Gambar 4). Kemudian,
rancangan tersebut dikembangkan dengan
menggunakan metode SCAMPER. Hasil
pengembangan tersebut kemudian dituangkan
Gambar 1. Persona dalam bentuk final concept (Gambar 5).

Gambar 4. Contoh Tampilan Konsep HR-Pro

Gambar 2. Skenario

Kemudian, alternatif konsep dibuat


berdasarkan primary needs yang telah
Gambar 5. Contoh Final Concept
didefinisikan sebelumnya (Gambar 3). Design
workshop dilakukan secara daring dengan
Selanjutnya, dilakukan proses perancangan
menggunakan bantuan platform Google Meet,
prototype. Pada proses ini dibuat sebuah
Youtube, serta aplikasi lain yang mendukung
prototipe berjenis high-fidelity berdasarkan
chatting. Proses ini dilakukan oleh 3 tim yang
rancangan konsep akhir yang telah
masing-masing terdiri dari pengguna serta
disempurnakan. Prototype tersebut dirancang
perancang visual. Alternatif rancangan yang
menggunakan software Adobe XD (Gambar 6).
dihasilkan oleh masing-masing tim bernama
HR-Pro, HR-Assistant, dan Blabla.com.
Tabel 1. Contoh Rincian Task Completion
No Rincian task completion
Skenario 1
Mengakses artikel mengenai perhitungan
kebutuhan pegawai berbasis beban kerja,
1 informasi mengenai penjelasan website HR-Pro,
dan panduan penggunaan website bagi pengusaha
atau HRD perusahaan
Mengajukan pertanyaan tertentu kepada
2
manajemen HR-Pro
3 Membuat sebuah akun website HR-Pro
Gambar 6. Contoh Tampilan Prototype
Tabel 2. Contoh Langkah Pengerjaan Tugas
Evaluasi dan Perbaikan Prototype No Tugas Langkah Pengerjaan
Evaluasi merupakan aktivitas terakhir Skenario 1
dimana prototipe yang ada akan diuji agar
Mengakses artikel 1. Menekan gambar
hasil performansinya dapat diketahui. Metode mengenai calculation of empoloyee
yang digunakan pada proses evaluasi adalah perhitungan based on work loads pada
kebutuhan pegawai kolom bagian kanan pada
usability testing. Usability testing adalah berbasis beban halaman home
sebuah aktivitas pengujian yang berfokus pada kerja, informasi 2. Menekan menu about
mengenai pada kolom menu di
pengamatan pengguna yang sedang 1
penjelasan website bagian kiri website
melakukan aktivitas atau kegiatan spesifik HR-Pro, dan
panduan
tertentu pada produk (Barnum, 2011). Pada 3. Menekan menu guide
penggunaan website
penelitian ini, terdapat 5 buash aspek usability pada kolom menu di
bagi pengusaha
bagian kiri website
yang diuji dari kriteria usability menurut Nassar atau HRD
perusahaan
(2012), Nielsen (1993), serta Rubin dan
Chisnell (2008), yakni effectiveness, efficiency, Tabel 3. Contoh Perhitungan Aspek Effectiveness
satisfaction, usefulness, serta learnability. Tu- Responden Ga- Efektif-
Aspek effectiveness dan efficiency diuji ga
gal itas
s 1 2 3 4 5 6 7 8
dengan metode task completion (Tabel 1),
1 v X v v v v X v 2 75%
sedangkan aspek satisfaction, usefulness,
2 v v v v v v v v 0 100%
learnability, dan usability secara keseluruhan
diuji dengan metode System Usability Scale Keterangan

(SUS). Pengujian dilakukan pada 8 orang X = berhasil dengan kesalahan atau tidak berhasil
responden dengan beberapa kriteria, yakni V = berhasil tanpa kesalahan
berprofesi sebagai pengusaha atau HRD
perusahaan (tidak seluruhnya), berada pada Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Effectivity Setiap Tugas
rentang usia produktif menurut WHO (15-64 Nomor
Efektivitas
Nomor
Efektivitas
tahun), terbiasa menggunakan komputer, serta Tugas Tugas
1 75% 8 62,5%
memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang
2 100% 9 87,5%
baik. Alat yang digunakan dalam mendukung 3 87,5% 10 87,5%
proses evaluasi adalah komputer, 4 87,5% 11 100%
5 87,5% 12 87,5%
GoogleMeet, screen recorder, kuesioner SUS, 6 100% 13 50%
dan pertanyaan wawancara. 7 100%
Rincian task completion yang berjumlah 13 Rata-rata efektivitas 85,6%
buah dibagi ke dalam 5 buah skenario (Tabel
1). Task completion tersebut digunakan untuk Pada Tabel 5 diuraikan data percobaan
melakukan pengujian aspek effectiveness dan yang dilakukan untuk menentukan WPM setiap
efficiency. Pada pengukuran aspek tugas pada metode task completion. Data
effectiveness, kesalahan terjadi apabila tugas waktu penyelesaian untuk setiap replikasi
dilakukan tidak sesuai langkah pengerjaan dilakukan dengan selang waktu 1 hari. Hal
pada Tabel 2. Nilai persentase efektivitas pada tersebut dilakukan untuk mengurangi efek
Tabel 3 melambangkan persentase jumlah learning atau waktu yang semakin cepat
responden yang berhasil tanpa melakukan seiring replikasi dilakukan karena semua
kesalahan pada setiap tugas. Rekapitulasi dari replikasi untuk semua tugas dilakukan sendiri
nilai efektivitas seluruh tugas terdapat pada oleh peneliti.
Tabel 4.
Tabel 5. Contoh Perhitungan WPM Tabel 8. Contoh Pendapat dan Interpretasi Evalausi
Nomor Replikasi (detik) Responden Metode Think Aloud
WPM (detik) Interpretasi
Tugas No Reponden Komentar
1 2 3 4 5 Evaluasi
1 20 18 15 17 20 27,0 Di daerah sini
(background putih)
2 15 15 13 17 15 22,5 Diberikan
tulisan keliatan sih,
pewarnaan
tapi kalo di bagian
1 yang lebih
sini (background
Data WPM untuk setiap tugas tersebut utama) suka ilang
kontras secara
menyeluruh
digunakan untuk mendukung pengujian kriteria gitu, gak kontras
1
efficiency (Tabel 6). Rekapitulasi dari nilai soalnya tulisannya
Diberikan
efisiensi seluruh tugas terdapat pada Tabel 7. Tulisan good
pewarnaan
afternoon gak gitu
Nilai WPM diperoleh dari rata-rata 5 yang lebih
2 penting, tapi gak
kontras pada
replikasi dikalikan faktor penyesuaian keliatan karena
tulisan good
warnanya
Shumard, yakni 90/60. 90 merupakan nilai afternoon
kecepatan yang digunakan saat mengerjakan
tugas dimana peneliti melakukan seluruh Tabel 9. Contoh Perhitungan Nilai Akhir SUS
Pengguna
replikasi dengan cukup cepat. Sedangkan 60 No
1 2 3 …
adalah nilai normal kecepatan saat Ganjil
1 5 4 4 …
mengerjakan setiap tugas (Santoso, Setiyadi,
3 4 5 4 …
& Masman, 2013). Genap
2 2 2 2 …
4 2 1 2 …
Tabel 6. Contoh Perhitungan Aspek Efficiency
Total skor 31 36 32 …
Waktu Tempuh Pengguna (Detik) Total skor x 2,5 77.5 90 80 …
No WPM Efisiensi Rata-rata total SUS 78.4
… 3 5 6 7 8
Persentase Rata-rata total SUS 78.4%
1 … 29 33 37 32 25 27 50%
2 … 22 20 13 10 16 22,5 100%
Nilai SUS Ganjil = Ni – 1 Pers. 1
Nilai SUS Genap = 5 – Ni Pers. 2
Tabel 7. Rekapitulasi Nilai Efficiency Setiap Tugas Skor Akhir = ∑ Nilai SUS X 2,5 Pers. 3
Nomor Nomor
Efisiensi Efisiensi
Tugas Tugas
1 50% 8 100% Menurut Halim (2017), pernyataan SUS
2 100% 9 75% nomor 1 tergolong pada kriteria usefulness.
3 100% 10 87,5% Pernyataan SUS nomor 4, 7, dan 10 tergolong
4 87,5% 11 100%
5 75% 12 87,5% kriteria learnability, sedangkan pernyataan
6 100% 13 62,5% SUS nomor 5, 6, dan 9 tergolong kriteria
7 100% satisfaction. Pernyataan lainnya, yakni nomor
Rata-rata efisiensi 86,5%
2, 3, dan 8 dapat digolongkan ke dalam kriteria
Selama proses pengujian dengan metode satisfaction.
task completion dilakukan, komentar atau Rancangan prototype website secara
pendapat spontan setiap responden yang keseluruhan lulus uji dengan nilai 78,4% dari
merupakan proses berpikir dalam melakukan batas minimum 68%. Sedangkan aspek
setiap tugas kemudian dianalisis (Tabel 8). Hal effectiveness, efficiency, usefulness,
tersebut dilakukan sebagai penerapan dari satisfaction, dan learnability dinyatakan lulus
metode think aloud (Someren, Barnard, & uji dengan nilai 85,6%, 86,5%, 82,5%, 82,92%,
Sandberg, 1994). dan 82,5% dari batas minimum 68%.
Pengujian selanjutnya dilakukan dengan Selanjutnya, dilakukan penyempurnaan
metode SUS untuk mengukur aspek prototype. Pada tahap ini dilakukan
satisfaction, usefulness, learnability, serta penyempurnaan terhadap aspek-aspek yang
usability secara keseluruhan. SUS terdiri dari masih mungkin untuk disempurnakan
10 buah pernyataan (Sauro, 2011). Contoh berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh
nilai SUS yang diberikan responden serta nilai (Tabel 10). Dengan tahap akhir ini diharapkan
akhir SUS dapat dilihat pada Tabel 9. Dengan produk akhir yang dihasilkan dapat berfungsi
menggunakan Pers. 1, Pers. 2, dan Pers. 3, secara optimal sesuai dengan seluruh
diperoleh nilai usability keseluruhan sebesar rangkaian penelitian yang telah dilakukan.
78,4%.
Tabel 10 Contoh Daftar Implementasi Perbaikan Suatu alternatif konsep mungkin menghasilkan
No Daftar Perbaikan nilai yang baik karena proses pengerjaannya
Diberikan pewarnaan yang lebih kontras secara lebih lama dibandingkan alternatif konsep yang
1
menyeluruh
Tulisan pada bagian informasi detail job vacancy lain.
2
diperbesar Meskipun peneliti telah memberikan
Ditambahkan keterangan "artikel" pada bagian
3
artikel
estimasi durasi pengerjaan yang
diperbolehkan, rancangan ini memiliki output
Analisis yang jauh berbeda dari alternatif rancangan
lainnya. Hal ini secara langsung mungkin
Primary needs yang digunakan sebagai
berpengaruh pada proses concept scoring.
panduan dalam proses design workshop lebih
Selain itu, proses lain yang terpengaruh pada
banyak dibandingkan dengan primary needs
penelitian ini ialah penyampaian hasil alternatif
yang digunakan pada proses concept scoring.
rancangan melalui video penjelasan yang
Hal ini dilakukan dengan tujuan semata-mata
dibuat oleh peneliti sendiri. Namun, hal
memberikan gambaran yang lebih jelas bagi
tersebut tak serta-merta membuat hasil
para perancang mengenai detail kebutuhan
penelitian tidak cukup akurat. Hal ini dapat
konsumen yang terbentuk. Hal inilah yang
dilihat dari hasil akhir concept scoring yang
menginisiasi terbentuknya fitur lamaran kerja
menunjukkan bahwa total nilai yang dihasilkan
pada konsep-konsep yang dirancang yang
rancangan atau konsep Blabla.com lebih
tidak tertuang secara eksplisit pada primary
rendah dari konsep HR-Pro. Hal ini
needs yang dijabarkan.
menunjukkan bahwa aspek lain selain primary
Proses concept generation pada penelitian
need 1 dan 2 pada konsep HR-Pro dapat
ini dilakukan dengan menetapkan kebutuhan-
dikatakan cukup reliabel dan dapat melampaui
kebutuhan akan produk yang dirancang diikuti
pengaruh aspek visual pada konsep
dengan perancangan alternatif-alternatif
Blabla.com.
rancangan hingga diperoleh final concept
Kelemahan pada penelitian ini mungkin
sebelum memasuki tahap prototyping. Proses
terdapat pada proses penentuan Waktu
design workshop untuk menghasilkan
Penyelesaian Maksimum (WPM). Seluruh
alternatif-alternatif rancangan tidak dilakukan
replikasi dalam penentuan WPM untuk setiap
dengan tatap muka langsung berkaitan
tugas dilakukan oleh peneliti sendiri. Hal ini
dengan pandemi COVID-19 yang terjadi saat
mungkin berdampak pada kurang akuratnya
penelitian ini dilakukan. Maka dari itu, proses
data yang diperoleh berkaitan dengan
design workshop yang dilakukan memiliki
munculnya efek learning curve, yakni makin
beberapa kelemahan.
cepatnya durasi tugas diselesaikan seiring
Kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan
dilakukannya penambahan replikasi. Hal
bersifat teknis, namun cukup mempengaruhi
tersebut sudah diminimalisir dengan cara
hasil dari setiap alternatif rancangan.
memberikan jeda satu hari untuk setiap
Penyampaian materi secara umum tak
replikasi. Namun, bagaimanapun juga ingatan
mengalami masalah, namun peneliti tidak
dan kemampuan peneliti untuk menyelesaikan
dapat mengontrol durasi pengerjaan setiap
suatu tugas akan tetap bertambah secara
alternatif secara akurat. Hal ini disebabkan
keseluruhan seiring dengan penambahan
peneliti dan para perancang tidak berada pada
replikasi. Walaupun secara keseluruhan data
tempat dan waktu yang sama. Hal ini juga
yang diperoleh tidak menunjukkan efek
dipengaruhi oleh ketidakmampuan para
learning curve yang sangat jelas, data replikasi
perancang untuk melakukan perancangan
pertama pada beberapa tugas cenderung
pada waktu dan durasi yang sama secara
memiliki waktu yang lebih panjang
akurat. Untuk membatasi kekurangan ini,
dibandingkan replikasi-replikasi selanjutnya.
peneliti memberikan estimasi batasan durasi
Metode think aloud memiliki pengaruh yang
kepada setiap perancang.
kurang baik pada pengujian kriteria efficiency.
Berdasarkan hal tersebut, bisa saja terjadi
Banyak responden yang justru memikirkan dan
perbedaan pada total durasi pengerjaan dari
menyampaikan komentar terlalu dalam
setiap alternatif rancangan. Hal ini
sehingga menghambat waktu penyelesaian
berpengaruh pada hasil penilaian yang tidak
tugas. Hal tersebut diatasi dengan
begitu akurat karena variabel durasi
menganalisis ulang setiap rekaman
pengerjaan yang mungkin tidak sama tersebut.
pengerjaan tugas dan memotong bagian yang
dianggap berada di luar proses identifikasi itu, aspek accessability juga dapat dikaitkan
informasi untuk mengerjakan tugas yang dengan penggunaan bahasa. Prototipe
diberikan. Namun, metode ini juga secara jelas website HR-Pro dirancang dengan
membantu peneliti untuk memperoleh memperhatikan kondisi-kondisi yang ada di
masukan dari responden secara lebih Indonesia serta disegmentasikan utamanya
terstruktur dan mendalam. bagi pengguna di Indonesia. Namun, website
Meskipun secara keseluruhan pernyataan ini dirancang dalam Bahasa Inggris yang
pada metode SUS bersifat subjektif, nilai yang secara langsung mungkin dapat mengurangi
diperoleh dari setiap responden tidak nilai accessability apabila pengguna tidak
menunjukkan penyimpangan atau deviasi yang menguasai Bahasa Inggris. Hal ini
cukup jauh. Hal ini menandakan bahwa dilatarbelakangi oleh penggunaan data ISCO-
penilaian subjektif dari seluruh responden 08 yang sepenuhnya diuraikan dalam Bahasa
dapat mewakili kriteria-kriteria penilaian secara Inggris.
cukup objektif. Namun, secara konsep produk website ini
Kriteria effectiveness, efficiency, nantinya juga dapat diakses dalam Bahasa
usefulness, satisfaction, dan learnability yang Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari adanya
diukur dalam penelitian ini dirasa sudah cukup pilihan language atau bahasa pada prototype
tepat, relevan dan mencukupi kebutuhan website yang telah dirancang. Implementasi
evaluasi terhadap produk website yang perbaikan yang dilakukan merupakan tahap
dirancang. Hal ini disebabkan kriteria-kriteria terakhir dalam penelitian yang dilakukan. Maka
tersebut sudah dapat menguji website dari dari itu, tidak dilakukan evaluasi lanjutan untuk
berbagai perspektif dengan memaksimalkan menguji hasil perbaikan prototype yang
batasan media yang digunakan, yakni software dilakukan. Hal tersebut diputuskan
Adobe XD yang memiliki beberapa berdasarkan fakta bahwa seluruh perbaikan
keterbatasan. Hal ini juga dilihat dari visibilitas yang dilakukan telah mengacu pada proses
jangka waktu penelitian serta keterbatasan evaluasi yang dilakukan dengan
teknis berkaitan dengan pandemi COVID-19 mempertimbangkan seluruh masukan dan
yang terjadi saat penelitian dilakukan. analisis perilaku responden dalam tugas-tugas
Beberapa kriteria lain seperti memorability, yang dilakukan.
accessability, serta pengamatan visual tidak Pada kenyataannya, website ini memiliki
digunakan karena adanya berbagai beberapa kelemahan yang mungkin dapat
pertimbangan tertentu. Aspek memorability membuat pengguna kesulitan dalam
secara keseluruhan berfungsi untuk mengukur mengaplikasikan fungsi dari website ini. Hal ini
kemudahan penggunaan produk website terutama terdapat pada penentuan poin
setelah beberapa lama tidak digunakan. Hal ini aktivitas job description dan kuantifikasi angka
secara langsung membutuhkan penelitian yang menyertainya. Hal tersebut secara
dengan kurun waktu yang lebih lama karena langsung memaksa pengguna untuk
harus melibatkan responden yang sama menguantifikasi setiap poin aktivitas ke dalam
beberapa kali dalam jangka waktu tertentu. satuan angka tertentu. Hal tersebut bukanlah
Selain itu, beberapa kriteria yang telah hal yang mudah karena pengguna harus
dipertimbangkan dalam evaluasi penelitian ini, melakukan observasi atau penelitian untuk
yakni effectivity, efficiency, dan learnability menentukan angka-angka yang dimaksud
secara langsung maupun tidak langsung agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
dianggap berpengaruh positif terhadap kriteria perusahaan.
memorability sehingga tak perlu untuk diuji
secara spesifik. Kesimpulan dan Saran
Kriteria accessability tidak digunakan dalam Berdasarkan proses penelitian yang telah
proses evaluasi karena beberapa hal yang dilakukan, didapatkan kesimpulan yang
dirasa tidak cukup relevan secara teknis. merupakan jawaban dari rumusan masalah
Dalam banyak kasus, kriteria tersebut serta saran berdasarkan proses penelitian.
cenderung mengarah pada kemampuan akses Terdapat enam kebutuhan pengguna terhadap
produk terkait pengguna yang memiliki website deskripsi pekerjaan berdasarkan
disabilitas atau kelemahan. Produk website ini ISCO-08 dan perhitungan kebutuhan pegawai.
memiliki segmentasi yang cukup spesifik Kebutuhan tersebut adalah tampilan yang baik,
sehingga hal tersebut dikesampingkan. Selain
informasi yang mudah dimengerti, memiliki disarankan untuk mendalami aspek database,
acuan yang jelas, memiliki segmentasi yang website maintenance, serta bahasa
jelas, dapat menyimpan dan menyajikan data pemrograman tertentu untuk membuat usulan
dengan baik, serta memiliki sistem otorisasi lebih realistis dan mudah diimplementasikan.
dan proteksi data yang baik.
Terdapat tiga buah alternatif konsep dari Daftar Pustaka
website deskripsi pekerjaan berdasarkan Barnum, C. (2011). Usability testing Essential:
ISCO-08 dan perhitungan kebutuhan pegawai. Ready, Set...Test! . Burlington, USA:
HR-Pro memiliki karakteristik pilihan menu Elsevier, Inc.
yang selalu berada di bagian kiri halaman Halim, Z. (2017). Desain Aplikasi Mobile untuk
website. HR-Assistant memiliki karakterisitik Menunjang Perawatan Mobil. Skripsi Teknik
pilihan menu yang selalu berada di bagian atas Industri. Bandung: Universitas Katolik
halaman website. Blabla.com memiliki Parahyangan.
karakteristik tampilan visual medium-fidelity Hartanto, A. (2016). Making Indonesia 4.0.
prototype karena sudah dirancang dengan Jakarta: Kementerian Perindustrian
bantuan design software. Seluruh alternatif Republik Indonesia.
konsep tersebut dihasilkan dari proses design International Labour Organization. (2012).
workshop secara daring. International Standard Classification of
Setelah melalui tahap concept scoring, Occupations. Geneva: International Labour
alternatif konsep HR-Pro terpilih untuk Organization.
dikembangkan menjadi produk akhir dari Löwgren, J., dan Stolterman, E. (2004).
penelitian ini. Konsep tersebut terpilih dengan Thoughtful Interaction Design: A Design
nilai scoring sebesar 4,091 dari skala 5. Perspective on Information Technology.
Proses pengembangan konsep tersebut United States of America: Massachusetts
dilakukan melalui tahap SCAMPER, Institute of Technology.
perancangan final concept, serta perancangan Nassar, V. (2012). Common Criteria for
high-fidelity prototype menggunakan software Usability Review. Work, 41(1), 1053–1057.
Adobe XD. https://doi.org/10.3233/WOR-2012-0282-
Evaluasi terhadap high-fidelity prototype 1053
yang dihasilkan dilakukan dengan metode Nielsen, J. (1993). Usability Engineering.
usability testing yang didukung metode task London: Academic Press.
completion, think aloud, dan system usability Preece, J., Rogers, Y., dan Sharp, H. (2015).
scale (SUS) untuk menguji 5 buah aspek Interaction Design: Beyond Human
usability. Rancangan prototype website HR- Computer Interaction (4th ed.). United
Pro secara keseluruhan lulus uji untuk kelima Kingdom: John Wiley & Sons, Inc.
aspek usability dengan nilai 78,4% dari batas Rubin, J., dan Chisnell, D. (2008). Handbook
minimum 68%. Berdasarkan aspek of Usability Testing, Second Edition: How to
effectiveness, efficiency, usefulness, Plan, Design, and Conduct Effective
satisfaction, dan learnability, prototype Testing (2nd ed.). Indiana Polis, Indiana:
dinyatakan lulus uji dengan nilai 85,6%, 86,5%, WIley Publishing, Inc.
82,5%, 82,92%, dan 82,5% dari batas
Sahu, M.K. (2012). Classification of
minimum 68%.
Companies. SSRN Electronic Journal.
Disarankan untuk menggunakan bantuan
doi:10.2139/ssrn.2191869
software lain untuk melakukan perancangan
Santoso, Y., Setiyadi, I., dan Masman, R.
high-fidelity prototype apabila dibutuhkan
(2013). A Simple Practical Guide to
proses penginputan data serta pembuatan
Cunduct Organizational Design & Job
database tertentu yang terintegrasi dengan
Analysis. Jakarta: PT Elex Media
prototype yang dirancang. Proses design
Komputindo Kompas Gramedia.
workshop sebaiknya dilakukan dengan
Sauro, J. (2011). A Practical Guide to the
ketentuan-ketentuan tertentu, seperti durasi
System Usability Scale: Background,
pengerjaan yang harus sama, serta media
Benchmarks & Best Practices. United
pengerjaan yang setara. Prototype yang
States: CreateSpace Independent
dirancang seharusnya memiliki kemampuan
Publishing Platform.
penyesuaian rasio tampilan berdasarkan
ukuran layar yang digunakan. Selain itu,
Silalahi, J. U. (2009). Analisis Dan Evaluasi
Hukum Tentang Perlindungan Industri
Dalam Negeri. Jakarta: Kementerian
Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI.
Someren, M., Barnard, Y., dan Sandberg, J.
(1994). The Think Aloud Method - A
Practical Guide to Modelling Cognitive
Processes. London: Academic Press.
Sudaryanto, D. H. (2016). Perhitungan
Kebutuhan Pegawai Berbasis Beban Kerja.
Forum Manajemen, 03(3).
Sukirno. (2006). Makroekonomi: Teori
Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

You might also like