0% found this document useful (0 votes)
73 views13 pages

Kearifan Lokal Tri Hita Karana Dalam Program: Corporate Social Responsibility

This document discusses the application of local wisdom Tri Hita Karana (THK) in corporate social responsibility (CSR) programs. It presents a case study of Aqua Danone Bali's CSR initiatives in Desa Plaga, Badung regency. The study found that THK, which integrates worship, humans, and nature, has been adopted as guidance for CSR programs from planning through implementation and evaluation. It also concluded that CSR programs should utilize local forums and rules to engage communities to ensure sustainability. The research recommends considering relevant local wisdom for effective CSR implementation.

Uploaded by

Bella Mey
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
73 views13 pages

Kearifan Lokal Tri Hita Karana Dalam Program: Corporate Social Responsibility

This document discusses the application of local wisdom Tri Hita Karana (THK) in corporate social responsibility (CSR) programs. It presents a case study of Aqua Danone Bali's CSR initiatives in Desa Plaga, Badung regency. The study found that THK, which integrates worship, humans, and nature, has been adopted as guidance for CSR programs from planning through implementation and evaluation. It also concluded that CSR programs should utilize local forums and rules to engage communities to ensure sustainability. The research recommends considering relevant local wisdom for effective CSR implementation.

Uploaded by

Bella Mey
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 13

KEARIFAN LOKAL TRI HITA KARANA DALAM PROGRAM

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Yeni Rosilawati, Krisna Mulawarman

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jalan


Brawijaya, Kasihan, Geblagan, Tamantirto, Kasihan, Bantul
Email: [email protected]; Telp: +6281904907606

Abstract
Extant research has confirmed that influence of local factors (social, cultural, political and economic) on the
implementation of CSR across worldwide. The rise of conflict between firms and communities emphasizes the
understanding of socio-cultural aspects in the context of communities. This study aimed to explore the effects
of Tri Hita Karana local wisdom on the CSR initiatives through a case study in Aqua Danone, Bali. This study
has employed a qualitative paradigm where in-depth interviews were conducted with local community members,
local community leaders, NGO employees, and managers who are involved with CSR initiatives and strategies
on daily basis. Secondary data such reports about CSR programs were also employed in this study. The finding
shows that local wisdom of Tri Hita Karana (THK) that integrated worship, man and nature has been adopted
as a CSR guidance and appears across all levels of CSR starting from the program planning phase and going
through the preparation of strategies until the process of implementation and control. This study also concluded
that CSR program should consider local forums such as sangkep (routine meeting held by the village) and
the enforcement of local rules (pararem) to engage the local communities to run it sustainably.  This research
recommends the application of local wisdom relevant to CSR implementation

Keywords: Local Wisdom, Tri Hita Karana, Corporate Social Responsibility, Communities, Local

ABSTRAK
Faktor-faktor lokal seperti sosial budaya, politik serta ekonomi mempengaruhi pelaksanaan CSR di
berbagai negara. Konflik yang seringkali terjadi antara perusahaan dan masyarakat lokal menunjukkan
bahwa perusahaan perlu memahami sosial budaya masyarakat dan etika setempat sebelum beroperasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program CSR dalam menerapkan kearifan lokal Tri Hita
Karana (THK) dengan mengambil studi kasus di Aqua Danone Bali. Penelitian ini menggunakan
paradigma kualitatif sedangkan cara pengumpulan datanya menggunakan teknik tanya jawab dengan
warga setempat, pemimpin masyarakat lokal, anggota LSM mitra dan manager CSR serta koordinator
CSR yang bertanggung jawab dengan program CSR secara langsung. Data sekunder diperoleh melalui
website, laporan CSR perusahaan dan berita-berita di media massa mengenai CSR Aqua Danone Bali. Dari
hasil penelitian diperoleh bahwa kearifan lokal Tri Hita Karana (THK) yaitu mengintegrasikan elemen
peribadatan, manusia dan alam digunakan sebagai panduan program CSR dan digunakan setiap tahap
CSR mulai dari perencanaan, strategi pelaksanaan hingga evaluasi CSR. Penelitian juga menyimpulkan
program CSR dilaksanakan melalui sumber-sumber lokal yang tersedia dalam masyarakat setempat
seperti forum-forum lokal seperti sangkep (rapat rutin) di desa serta menggunakan aturan adat (pararem)
untuk melibatkan masyarakat setempat dalam melaksanakan program CSR secara berkelanjutan.
Penelitian ini merekomendasikan kebijakan bagi perusahaan yang akan menerapkan program CSR perlu
mempertimbangkan kearifan lokal yang hidup dalam masyarakat.

Kata kunci: Kearifan Lokal, Tri Hita Karana, Corporate Social Responsibility, masyarakat, lokal

Pendahuluan akademisi (Petkeviciene, 2015: 503). CSR


Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi perbincangan pada medio abad
menjadi isu yang semakin penting di dunia XX. Saat itu dunia mengalami sejumlah
bisnis dan mendapat perhatian dari kalangan bencana industri. Contohnya, kebocoran

1215
1216 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 6, Januari 2019, hlm 1215-1227

gas dari perusahaan bernama Union masyarakat serta budaya masyarakat, serta
Carbide (di Bhopal, India, pada 1984). Ada sejarah masing-masing negara (Chapple
pula peristiwa minyak yang ditumpahkan & Moon, 2005; Cruz & Boehe, 2010;
perusahaan British Petroleum (di Teluk Godiwalla, 2012). Sedangkan Argandona
Meksiko pada 2010), skandal korporat dan Hoivik (2009) mengatakan bahwa
Enron pada 2001, dan WorldCom pada tahun konsep CSR berubah dari waktu ke waktu
2002, kebangkrutan dan kegagalan korporat serta dipengaruhi faktor-faktor budaya,
(Lehman Brother, Merrill Lynch dan Bear politik, sosial, ekonomi, sejarah, serta
Stearns tahun 2008). Pada dasarnya, CSR keadaan negara masing-masing. Penelitian
berhubungan dengan perilaku korporat dan ini bertujuan mengevaluasi program CSR
perilaku tanggung jawab yang melebihi dalam menerapkan kearifan lokal Tri Hita
kewajiban hukum dan legal (Sun, Stewart Karana (THK) dengan mengambil studi
dan Pollard, 2010: 5) kasus dalam Program WASH (Water Access
Tuntutan untuk melakukan bisnis yang Hygiene and Sanitation) yang dilaksanakan
beretika dan transparan menjadi salah satu oleh Aqua Danone Bali, di wilayah Desa
tantangan perusahaan dan pelaku usaha Plaga, Kabupaten Badung.
pada saat ini. Perusahaan dan pelaku bisnis Konsep CSR dipengaruhi pemikiran
diharapkan berbuat lebih dalam membantu bahwa keberadaan perusahaan bergantung
menyelesaikan persoalan-persoalan yang hidup dari lingkungan dan masyarakat
dihadapi oleh dunia seperti perubahan iklim, dimana dia berada. Menurut Daft (2016) CSR
kemiskinan dan kesehatan. Berdasarkan adalah kewajiban perusahaan berkontribusi
survei yang dilakukan oleh McKinsey kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat
menunjukkan bahwa 95% CEO di dunia dan organisasi itu sendiri. Sedangkan definisi
percaya bahwa masyarakat menaruh harapan CSR menurut World Business Council
besar terhadap tanggung jawab sosial yang for Sustainable Development (Micheal,
dilakukan perusahaan. (Frynas, 2009: 179). 2003), CSR merupakan kontribusi terhadap
CSR juga memiliki arti penting di era pembangunan ekonomi, bekerjasama dengan
masyarakat konsumen. Konsumen semakin pegawai maupun pekerja, keluarga pekerja
sadar terhadap aspek-aspek sosial dari atau pegawai perusahaan, masyarakat lokal
produk dan perusahaan (Shah & Chen, dan masyarakat secara umum dalam usaha
2010: 137). Lo dan Sheu (2007: 345) untuk meningkatkan kualitas hidup menuju
menambahkan bahwa tindakan yang tidak kesejahteraan.
beretika yang dilakukan oleh perusahaan Menurut definisi WBCSD (2002) CSR
terhadap stakeholders mempengaruhi merupakan komitmen untuk memberikan
potensi keuntungan perusahaan yang akan kontribusi kepada pembangunan
didapatkan di masa depan. berkelanjutan (Sustainable Development)
CSR dipengaruhi isu-isu lokal yang dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
berkembang, tradisi-tradisi yang hidup di hidup masyarakat. CSR juga memiliki
Yeni Rosilawati & Krisna Mulawarman. Kearifan Lokal Tri... 1217

hubungan yang erat dalam kerangka tujuan Wiana (2007) Tri Hita Karana (THK)
meningkatkan reputasi perusahaan dalam merupakan panduan untuk mewujudkan
konteks pembangunan berkelanjutan sikap hidup yang seimbang. Percaya dan
(Sustainable development) (Silveira & berbakti kepada Tuhan, serta mengabdikan
Petrini, 2018). Hudayana (2011) berpendapat diri demi kesejahteraan hidup masyarakat
kearifan lokal merupakan nilai-nilai luhur dan memelihara kesejahteraan alam sekitar.
yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki Pitana (2010) mengatakan THK memberikan
kualitas hidup manusia. Kearifan lokal panduan (guidance) masyarakat Hindu Bali
mengandung prinsip nilai moral universal untuk hidup selaras dengan lingkungan dan
seperti keadilan, perlindungan kepada kaum mempertahankan kebudayaan mereka.
lemah atau minoritas, memperbaiki kualitas THK memberikan bimbingan untuk
lingkungan, energi yang dapat diperbaharui berkelakuan yang baik yaitu kepada
sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan sesama manusia (Pawongan), alam sekitar
manusia. Meliono (2011) menambahkan (Palemahan), dan Tuhan Yang Maha Esa
kearifan lokal mencakup ide-ide, kegiatan (Parahyangan) yang bertujuan agar manusia
dan aktivitas manusia serta artefak sebagai bisa meraih kesejahteraan dalam kehidupan
wujud keberagaman suku-suku bangsa (Siswanto et. al, 2014).
maupun etnik. Kearifan lokal merupakan Sedangkan pada pelaksanaan CSR,
kumpulan budaya-budaya etnis. Kearifan faktor-faktor sosial budaya, keadaan setempat,
lokal dapat berwujud ide, maupun aktivitas politik, ekonomi mempengaruhi pelaksanaan
masyarakat lokal. CSR di berbagai negara. Di Thailand,
Menurut Kongprasertamorn (2007:2), masyarakat lokal memainkan peranan yang
kearifan lokal adalah pengetahuan yang penting dalam sikap sosial dan politik.
digunakan sebagai panduan hidup termasuk Aktivitas CSR meliputi program dalam
membina hubungan dengan semua individu pem­ bangunan baik ekonomi, pendidikan,
yang hidup di lingkungan sekeliling. kesehatan masyarakat, lingkungan, persamaan
Menurutnya, terdapat 3 (tiga) aspek kearifan gender, Hak Asasi Manusia (HAM) (Pimpa
lokal: pertama, kearifan lokal melibatkan et.al, 2014). Perusahaan juga perlu melibatkan
pengetahuan-pengetahuan yang mengajarkan ide-ide masyarakat setempat mulai dari
etika dan moral; kedua, kearifan lokal proses perencanaan hingga berakhirnya
mengajarkan manusia untuk mencintai alam, program CSR (Aoun, 2007:8). Sedangkan
bukan untuk memusnahkannya. Ketiga, Bayoud (2013:2) mengatakan, di Libya, CSR
kearifan lokal adalah warisan generasi dipengaruhi kondisi sosial, politik, agama,
terdahulu. Adapun Mungmachon (2012) dan budaya masyarakat Libya, dimana agama
berpendapat, kearifan lokal merupakan cara Islam sangat mempengaruhi kehidupan
untuk warga menjaga lingkungan. masyarakat.
Salah satu kearifan lokal yang menonjol Menurut Alam, Hoque & Hosen (2010)
di Bali adalah Tri Hita Karana. Menurut di Bangladesh, CSR disesuaikan dengan
1218 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 6, Januari 2019, hlm 1215-1227

masyarakat setempat. Di negara-negara Asia norma, adat, dan nilai-nilai yang dianut
dan Afrika, CSR berakar dari budaya lokal masyarakat. Pelaksanaan CSR di Malaysia
yang ada dan mendorong CSR sesuai dengan tidak dapat mengacu sepenuhnya pada
budaya lokal. Kayuni dan Tambulasi (2012) pedoman atau prinsip-prinsip CSR yang
menegaskan konsep CSR di Malawi dilakukan berlaku di negara-negara Barat. Bilowol dan
berdasarkan konsep kearifan lokal Afrika yaitu Doan Mai (2015) menjelaskan, di Vietnam,
Ubuntu. CSR dilaksanakan dengan pemahaman ajaran Confucian memengaruhi penerapan
bahwa perusahaan dan masyarakat terkait CSR. Confucian mengajarkan “perdamaian,
satu dengan yang lain (interdependensi). belajar, dan berkembang bersama, antara
Amponsah-Tawiah & Dartney-Baah (2011) warga dan perusahaan”.
menyatakan, CSR di Afrika dan negara-negara Di Indonesia, konsep CSR sangat erat
Barat dipengaruhi budaya dan tradisi masing- dengan aspek sosiologis, dimana hubungan
masing negara. Khan dan Beddewella (2008) yang terjadi diantara perusahaan dan komunitas
menyatakan, keunikan budaya di Sri Lanka lokal. Ketika perusahaan mengeksploitasi
dipengaruhi ajaran agama Buddha antara sumber daya alam dan mineral, maka
lain melakukan hal yang baik kepada orang masyarakat lokal sebagai pemangku
lain. Ajaran ini mempengaruhi cara berpikir kepentingan (primary stakeholders), bahkan
para manajer perusahaan dan mempengaruhi sebagai ”pemilik” daripada sumber daya yang
pelaksanaan CSR di Sri Lanka. dieksploitasi (Prayogo, 2013:61). Di Indonesia
Fukukawa dan Teramoto (2009) menga­ perusahaan maupun pelaku usaha perlu
takan, konsep CSR telah dikenal lama memperhatikan bahwa CSR bukan hanya
dalam tradisi masyarakat Jepang, sebelum sekadar kewajiban sosial namun perlu memuat
lahirnya konsep CSR di negara-negara barat. prinsip-prinsip keadilan sosial dan berupaya
Masyarakat Jepang terkenal memiliki prinsip meningkatkan kesejahteraan terhadap
kebijakan perusahaan (keiei rinen atau hoshin). komunitas setempat yang pada akhirnya akan
Perusahaan di Jepang memberikan sumbangan meningkatkan image positif dan dukungan
kepada masyarakat lokal dari aktivitas bisnis sosial masyarakat terhadap perusahaan.
yang mereka lakukan, biasa disebut sebagai Tri Hita Karana merupakan kearifan
mono zukuri (berbuat sesuatu). Di China, lokal Bali yang menekankan bahwa hubungan
konsep CSR dipengaruhi nilai-nilai Confucian. dengan Tuhan, manusia dan alam memiliki
Mendorong perusahaan melaksanakan CSR kaitan satu dengan yang lain. Keharmonisan
sesuai tradisi tersebut (Yin dan Zhang, 2012). terjadi apabila ketiga hubungan tersebut
Chamhuri dan Haslina (2008), CSR di dijalankan secara seimbang. Melalui
Malaysia dipengaruhi kebijakan, strategi, pendekatan kearifan lokal THK, perusahaan
program, dan komitmen perusahaan Aqua Danone Bali dapat menyesuaikan diri
terhadap keadaan sosial dan lingkungannya. dengan masyarakat setempat melalui program-
Abdulrazak dan Fauziah (2014) menegaskan program CSR mereka. Berdasarkan kearifan
CSR di Malaysia juga dipengaruhi oleh lokal Tri Hita Karana, program CSR Aqua
Yeni Rosilawati & Krisna Mulawarman. Kearifan Lokal Tri... 1219

Danone Bali disesuaikan dengan kebutuhan Data penelitian dikumpulkan melalui


masyarakat setempat sehingga dapat diterima dua cara, pertama adalah wawancara
oleh masyarakat lokal sebagai penerima mendalam dengan CSR Manager (R1),
manfaat program CSR. Salah satu program koordinator program WASH (R2), pengurus
CSR Aqua Danone Bali adalah WASH (Water, LSM (R3), tokoh masyarakat setempat
Access, Hygiene, and Sanitation) yang meliputi (R4 orang) dan masyarakat lokal penerima
program akses air bersih dan kampanye manfaat CSR (R5 dan R6). Data sekunder
STBM yang berjalan melalui pendekatan diperoleh dari berbagai sumber dokumen
Tri Hita Karana yaitu mengintegrasikan antara lain Laporan CSR Aqua Danone Bali,
peribadatan, gotong royong dan pemeliharaan berita-berita surat kabar mengenai CSR dan
mata air dalam program WASH Aqua Danone website perusahaan. Data dianalisis dengan
Bali. Program WASH di Banjar Bukian analisis interaktif. Model ini terdiri dari tiga
Kiadan Bali berhasil membawa kedua dusun komponen analisis yaitu: reduksi data, sajian
tersebut berstatus Open Defecation Free data, dan penarikan simpulan (Miles dan
(ODF), masyarakat tidak lagi buang air besar Huberman, 2014).
sembarangan (BABS) pada 17 Januari 2014.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Metode Penelitian
CSR berdasarkan Kearifan Lokal (Local
Penelitian ini menggunakan metode Wisdom) “Tri Hita Karana”
pendekatan kualitatif. Menurut Creswell Pengembangan program Aqua Danone
(2009: 33) metode pendekatan kualitatif berdasarkan pada komitmen perusahaan.
merupakan penelitian dengan memahami Komitmen tersebut adalah cara untuk
individu atau kumpulan dalam masalah melakukan bisnis yang tidak hanya
sosial. Menurut Bryman (2012): mengkhawatirkan tentang kinerja ekonomi
“Qualitative research is a research strategy perusahaan tetapi juga pada isu-isu sosial
that usually emphasizes words rather than
quantifications in the collection and analysis (sukses ekonomi dan kemajuan sosial).
of data. As research strategy it is broadly Gagasan ini sesuai dengan prinsip-prinsip
inductivist, constructionists, and interpretative.
Qualitative research has become an increasingly pendiri Aqua, Tirto Utomo, bahwa bisnis
popular approach to social research.” harus seiring dengan kontribusi perusahaan
Bentuk penelitian ini menggunakan kepada masyarakat. Pendiri Danone Antoni
pendekatan studi kasus. Idrus (2009: 57) Ribound mengatakan bahwa batas terdepan
memaparkan bahwa studi kasus merupakan dari perusahaan tidak berhenti di depan
penelitian rinci atas peristiwa tertentu. gerbang pabrik dan pintu kantor. Komitmen
Menurut Idrus (2009:57) studi kasus adalah ini dituangkan ke dalam Payung AQUA
penelitian intensif tentang seorang individu. Lestari yang dikembangkan semenjak tahun
Namun terkadang dapat juga digunakan 2006. Inisiatif CSR di Danone dibawah
untuk menyelidiki unit sosial yang kecil, payung Aqua Lestari terdiri dari 4 (empat)
seperti keluarga, sekolah, dan kelompok- pilar; (1) perlindungan sumber daya air; (2)
kelompok “geng” anak muda. praktik perusahaan yang ramah lingkungan,
1220 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 6, Januari 2019, hlm 1215-1227

(3) pengelolaan distribusi produk, dan (4) penting bagi kehidupan masyarakat. Sungai
pelibatan dan pemberdayaan masyarakat. Ayung digunakan untuk ritual keagamaan
Pendekatan yang dilakukan oleh berupa penyucian dan pemujaan kepada
Aqua Danone Bali dalam melaksanakan Dewa Penguasa Lautan, yakni Bhatara
CSR adalah melalui kearifan lokal (local Baruna. Ritual tersebut dapat dilihat pada
wisdom). Bali dikenal sebagai masyarakat upacara Melis atau Melasti. Pada upacara
yang memegang teguh adat-istiadatnya. Melasti ini, masyarakat memohon “Tirta
Salah satu kearifan lokal yang dipegang Segara”, yakni air suci dari mata air yang
teguh oleh masyarakat Bali ialah Tri Hita mengalir dari tepi sungai, yang disebut Beji.
Karana (THK). Inti ajaran THK adalah Air suci ini untuk melengkapi ritual Nyepi
penekanan kepada tiga hubungan manusia dan Odalan (Patirtan). Selain itu, aliran
dalam kehidupan di dunia, yaitu Tuhan, Sungai Ayung digunakan pula untuk ritual
manusia dan alam. Menurut responden R1 Malukat (rawatan pribadi) yang dilakukan di
(manajer CSR) dalam petikan wawancara Campuhan (lokasi pertemuan dua atau lebih
berikut: anak sungai) untuk keperluan pengobatan
“Filsafat THK ini menjadi panduan CSR. (Suarja et.al, 2014).
Filsafat ini mengajarkan bahwa ketiga aspek
yaitu Tuhan, manusia dan alam adalah tidak Sepanjang aliran Sungai Ayung terdapat
dapat dipisah-pisahkan. Atas dasar inilah CSR banyak lokasi yang bernilai suci. Lokasi-
dikembangkan dengan konsep konservasi
terpadu. Konservasi terpadu dalam CSR ini lokasi tersebut digunakan masyarakat
artinya bukan hanya konservasi alam tetapi setempat untuk melakukan ritual keagamaan.
juga meningkatkan kualitas kehidupan warga
khususnya aspek kesehatan dan sanitasi. Bagi Masyarakat Bali mengenal ajaran “Tri
masyarakat Hindu Bali, memelihara alam dan
lingkungan merupakan wujud kecintaan kepada Kang Singangguh Manik Sarwo Molih”.
Tuhan,” Artinya tiga permata yang paling utama bagi
kehidupan manusia, yaitu air, hutan dan ilmu
Bagi masyarakat Hindu Bali, sungai
dianggap sangat penting. Sungai digunakan pengetahuan. Ketiga “permata” ini harus dijaga
untuk ibadah Umat Hindu sehingga kesucian dengan baik sehingga memberikan manfaat
sungai harus dijaga. Hulu sungai ibarat bagi kehidupan manusia (Suarja et.al, 2014)
kepala, harus suci, bersih dari kotoran, dan Pendekatan yang terpadu dimulai dari tingkat
mesti dihormati. Sedangkan dilihat dari perencanaan program, perumusan kebijakan,
fungsi sosial, sungai dipergunakan untuk pelaksanaan hingga evaluasi program CSR.
memenuhi kebutuhan air minum, irigasi Menurut responden R1 (manager CSR) dalam
pertanian, serta pariwisata. Agar sungai wawancara mendalam:
memiliki kegunaan bagi Umat Hindu, harus “Melalui CSR, tiga nilai Tri Hita Karana (THK)
dilaksanakan melalui hubungan dengan Tuhan
dipelihara dan dirawat. (parahyangan), keseimbangan hubungan antara
Aqua Danone-Bali menerapkan kearifan manusia (pawongan) maupun hubungan dengan
alam (palemahan). Prinsip untuk menjalankannya
lokal Tri Hita Karana sebagai panduan CSR adalah seimbang dan selaras (harmoni).
di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Hidup manusia akan bahagia dan tentram jika
keseimbangan dapat dicapai dan dijauhkan dari
Ayung, Bali. DAS Ayung mempunyai arti perilaku buruk.”
Yeni Rosilawati & Krisna Mulawarman. Kearifan Lokal Tri... 1221

Tabel 1.1 Aktualisasi Nilai Tri Hita Karana dalam Program CSR Aqua Danone Bali

Aspek Tri Hita Karana Aktualisasi


Membina hubungan baik Melaksanakan upacara persembahan untuk setiap tahap kegiatan CSR seper-
dengan Tuhan (Parahyangan) ti upacara agama untuk memulai pembangunan sarana air bersih (Ngeruak)
di lokasi sumber air. Tujuannya memohon doa restu dan anugerah dari Tuhan
dan pencarian hari baik untuk memulai suatu kegiatan baik
Membina hubungan baik antar Pelaksanaan gotong-royong, bekerjasama dengan berbagai berbagai pihak
manusia (Pawongan) dalam aktivitas CSR dalam pembangunan jamban dan menggunakan
forum-forum setempat seperti sangkep untuk mendiskusikan masalah, pen-
genalan program, pelaksanaan dan evaluasi program STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat)
Membina hubungan baik Kegiatan CSR yang memiliki visi ke arah pemeliharaan lingkungan seperti
dengan alam (Palemahan) pemeliharaan sumber dan mata air
Sumber: data primer yang diolah

CSR Aqua Danone Bali mengembangkan Kiadan, wilayah Badung-Bali meliputi; (1)
program pembangunan masyarakat (Commu­ penyediaan air bersih bagi masyarakat melalui
nity Development). Salah satunya dengan teknologi pompa hidrolik dan kincir air, (2)
memelihara sumber mata air di hulu, pelaksanaan kampanye Sanitasi STBM, dan
tengah, dan hilir Sungai Ayung. Konsep (3) pengelolaan air bersih oleh Kelompok
THK diwujudkan melalui program-program Pengelola Sarana Air Bersih (KPSAB).
konservasi terpadu. Mengintegrasikan tiga Aqua Danone Bali menerapkan strategi
elemen, Tuhan, manusia dan alam dalam mengelola sumber daya air secara terpadu
program CSR. melalui program WASH. Program ini
Dari tabel 1.1 tersebut dapat dikatakan dijalankan di area permukiman penduduk
bahwa ketiga aspek dalam THK dilibatkan yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS)
dalam program CSR Aqua Danone dimana Aqua Danone Bali beroperasi. Juga
Bali. Aspek hubungan dengan Tuhan diterapkan di daerah yang akses terhadap air
(Parahyangan) diwujudkan melalui kegiatan bersih rendah. Satu di antaranya, diterapkan
upacara persembahan di setiap awal dan akhir di Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang,
kegiatan, membina hubungan baik dengan Kabupaten Badung.
orang lain (Pawongan) dilaksanakan dalam Di wilayah Jempanang, terdapat 50
kegiatan gotong royong dan hubungan baik Kepala Keluarga (KK) yang belum bisa
dengan alam (Palemahan) dilaksanakan mengakses air bersih, khususnya warga
melalui pemeliharaan memelihara sumber air yang tinggal di Tempek Pucak Sari. Wilayah
dan lingkungan alam. tersebut terdapat sumber mata air bersih,
Partisipasi masyarakat dalam CSR melalui namun tidak dapat diakses warga karena
sumber-sumber lokal keterbatasan peralatan dan dana. Atas dasar
Program Water Access Sanitation and hal tersebut, Aqua Danone Bali bekerjasama
Hygiene (WASH) yang dilaksanakan oleh dengan masyarakat mengembangkan
Aqua Danone Bali di Banjar Bukian dan program penyediaan dan akses air bersih.
1222 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 6, Januari 2019, hlm 1215-1227

Saat diwawancarai, R1 (CSR Manager) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


Aqua Danone Bali mengatakan: yang terdiri dari lima pilar.
“Air bersih penting untuk masyarakat. WASH Lima pilar tersebut berupa stop buang
digelar untuk membangun fasilitas air bersih. air besar sembarangan (BABS), mencuci
Berupa teknologi kincir air dan pompa hidrolik.
Penggunaan teknologi tersebut sesuai dengan tangan menggunakan sabun, mengelola air
keadaan wilayah setempat dan supply air sungai
yang sesuai.”
minum rumah tangga, mengelola sampah
dan limbah rumah tangga. Pengenalan
Menurut responden R1 (CSR Manager) program pada awalnya dilakukan kepada
kegiatan WASH juga meliputi kegiatan pemimpin banjar. Guna mempercepat proses
mengajak warga mempraktikkan Perilaku penyadaran masyarakat akan hidup sehat,
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Seperti maka digelar kerjasama dengan berbagai
dikatakan responden R1 (CSR Manager) pihak. Ada pula pembentukan pelatih
saat wawancara: sanitasi sebanyak 20 orang, yang kemudian
“Salah satu perilaku buruk warga adalah mengikuti latihan Training of Trainer (TOT)
kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
di kebun atau halaman yang terbuka. Praktik itu dibantu Water Sanitation Program (WSP).
menyebabkan tercemarnya sumber air oleh bakteri Keduapuluh orang ini dilatih melakukan
e-coli dan tersebarnya penyakit diare.”
triggering (pemicuan), yakni memicu rasa
Guna mencapai tujuan agar warga malu, jijik, dan takut dosa jika melakukan
mene­ rapkan PHBS, Aqua Danone Bali BABS.
melakukan beberapa langkah strategis. Menurut responden R3 (anggota LSM),
Pertama, menge­ nalkan program WASH warga melakukan BABS karena tidak
secara informal kepada masyarakat. Dengan tersedianya persediaan air yang mencukupi.
cara melakukan kunjungan ke rumah Mereka harus berjalan kaki cukup jauh
para prajuru (Kelian Banjar Adat, Kelian untuk mendapatkan air. Sehingga diperlukan
Banjar Dinas, dan Kelian Subak). Juga langkah agar warga bisa mengakses air
digelar pertemuan formal dengan warga dengan mudah agar kebiasaan BABS terkikis.
(sangkepan). Kedua, pengenalan program Program WASH, selain penyediaan air bersih,
melibatkan tokoh-tokoh masyarakat lokal. juga mendidik warga melakukan Perilaku
Dimulai dengan pendekatan kepada para Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Termasuk
prajuru Banjar Bukian untuk merundingkan menerapkan program STBM (Sanitasi Total
tempat, fasilitas yang akan dibangun serta Berdasarkan Masyarakat), terutama untuk
mekanisme pembangunan pompa hidrolik. warga yang belum punya jamban yang bersih.
Aqua Danone Bali juga menggelar Langkah penyadaran stop BABS
kampanye STBM (Sanitasi Total Berbasis dilakukan dengan cara gotong royong. Setiap
Masyarakat) yang bertujuan mengubah warga diharapkan saling mengingatkan jika
perilaku buruk masyarakat di DAS Ayung agar masih ada yang melakukan Buang Air Besar
tidak mempengaruhi kualitas air Sungai Ayung. Sembarangan (BABS). Denda dijatuhkan
Langkah yang dianbil berupa pendekatan jika ada warga yang masih melakukan praktik
Yeni Rosilawati & Krisna Mulawarman. Kearifan Lokal Tri... 1223

BABS. Seperti diungkapkan Responden R4 2015, di Banjar Jempanang, sebanyak 672


(Ketua Banjar) dalam wawancara mendalam: penduduk (168 kepala keluarga) telah memiliki
“Pelarangan BABS diperkuat melalui pararem jamban dan tidak melakukan BABS. Sebanyak
(aturan adat). Setiap rumah harus ada jamban 47 kepala keluarga masih menggunakan
sehat dan bersih. Yang melanggar aturan
dikenakan denda Rp 5.000 serta periuk nasi jamban joint system. Hanya tinggal tiga 3
diambil. Sanksi sosialnya akan lebih berat,
yakni rasa malu.” kepala keluarga yang masih melakukan BABS
dan tidak memiliki jamban.
Program WASH lainnya adalah Sedangkan di Banjar Bukian, sebanyak
pembentukan Kelompok Pengelola Sarana 798 penduduk (198 kepala keluarga) sudah
Air Bersih (KPSAB). Kelompok ini dibentuk
punya jamban. Masih ada satu kepala
untuk mengelola sarana air bersih. Tugas
keluarga yang melakukan BABS. Di Banjar
kelompok adalah mengelola dan merawat
Tinggan, sebanyak 484 penduduk (121
sarana air bersih, serta mendistribusikan air
KK) memiliki jamban dan 52 KK memiliki
bersih kepada penduduk yang memerlukan.
jamban sehat dengan cara joint system.
Sedangkan responden R5 dan R6
Terdapat satu keluarga memiliki jamban
(masyarakat lokal) mengatakan, program
yang rusak dan empat kepala keluarga dalam
WASH sangat membantu masyarakat.
proses membangun jamban (Laporan Akhir
Berpuluh-puluh tahun sebelumnya, warga
Program Ayung Lestari, 2015)
harus mengambil air dari dasar jurang.
Fokus dari program CSR Aqua
Dengan adanya program WASH, warga
Danone Bali adalah mengkreasikan dan
mendapat kepastian penyediaan air bersih.
mempromosikan perilaku hidup bersih
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dan sehat kepada masyarakat. Sekaligus
juga meningkat. Masyarakat lokal juga
meningkatkan kualitas kehidupan
mendapat manfaat dari program WASH
masyarakat melalui pendekatan Tri Hita
berupa penyediaan jamban bersih di rumah-
Karana. Melibatkan unsur peribadatan
rumah. Sehingga kualitas kesehatan warga
kepada Tuhan, hubungan dengan manusia,
semakin membaik.
dan alam. Hal ini sejalan dengan definisi
Masyarakat setempat pun antusias me­
CSR menurut WBSCD (2002) yang
nyambut program WASH. Mereka rela
mengatakan CSR merupakan komitmen
bergotong royong membangun jamban untuk
warga yang belum memiliki. Warga satu per untuk memberikan kontribusi kepada
satu meninggalkan kebiasaan BABS. Mereka pembangunan berkelanjutan (Sustainable
kini melakukan buang air besar (BAB) di Development) dan bertujuan untuk
jamban bersih yang mereka bangun. meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kebiasaan buang air besar sembarangan CSR yang dilaksanakan oleh Aqua
(BABS) berkurang dan mulai bisa dihilangkan. Danone Bali tidak diwujudkan dalam bentuk
Kesadaran penduduk Banjar Bukian dan pemberian donasi (bantuan keuangan) namun
Kiadan terhadap Perilaku Hidup Bersih dan berupa program-program pemberdayaan
Sehat (PHBS) semakin meningkat. Pada tahun masyarakat. CSR yang dilaksanakan oleh
1224 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 6, Januari 2019, hlm 1215-1227

Aqua Danone Bali berada pada wilayah etika sana­


kan dan dievaluasi oleh masyarakat
bisnis yang melampui kewajiban ekonomi melalui pemanfaatan sumber-sumber lokal
dan hukum. yang telah ada dalam masyarakat antara
Berbagai keberhasilan telah dicapai lain melalui pararem (aturan adat) yang
oleh masyarakat setempat melalui program melarang penduduk untuk melakukan
WASH, antara lain; (1) masyarakat Bukian BABS (Buang Air Besar Sembarangan).
dan Jempanang telah mengakses air bersih Aturan adat ini dibuat dan dilaksanakan
langsung di rumah atau dekat dengan sendiri oleh masyarakat sekaligus mereka
rumah masing-masing, dan (2) masyarakat yang menerapkan sanksi sosialnya.
setempat memiliki kesadaran terhadap Simpulan
kebersihan dan sanitasi lingkungan, (3) CSR yang dilaksanakan oleh
meninggalkan praktik Buang Air Besar Aqua Danone Bali memiliki perspektif
Sembarangan (BABS) dan mampu untuk Sustainable Development sesuai dengan
menggunakan dan memanfaatkan jamban. kerangka WBCSD (2002) yang bertujuan
Keberhasilan dan manfaat program WASH untuk meningkatkan kualitas kehidupan
yang diperoleh oleh masyarakat di Banjar masyarakat. Program CSR Aqua Bali
Bukian dan Kiadan ini dapat diteruskan oleh berdasarkan kearifan lokal Tri Hita Karana
warga masyarakat dan dapat menjadi contoh (THK) yang memadukan unsur peribadatan
oleh masyarakat lainnya. dengan Tuhan (Parahyangan,) hubungan
Peran pemimpin lokal seperti Kelian dengan manusia (Pawongan) dan hubungan
Banjar (pemimpin banjar) dalam masyarakat dengan alam (Palemahan) melalui kegiatan
berpengaruh besar terhadap keberhasilan konservasi terpadu dalam bentuk program
program. Tokoh masyarakat lokal terus WASH (Water Access Sanitation and
menerus menyosialisasikan program WASH Hygiene).
kepada masyarakat melalui forum-forum Sungai sebagai sumber mata air
adat maupun dalam pertemuan-pertemuan memiliki arti penting dari aspek religi
informal sehari-hari dengan masyarakat. Hal maupun fungsi sosial bagi masyarakat
ini diperkuat dengan aturan adat berupa sanksi Bali. Kebersihan dan kesucian sungai harus
sosial yang diberikan kepada masyarakat dijaga dan dirawat. Melalui kegiatan CSR
yang tidak mau melakukan praktik Perilaku dengan pendekatan Tri Hita Karana (THK),
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Salah masyarakat di sepanjang aliran Sungai
satunya ialah pengenaan denda sebanyak Ayung melaksanakan program konservasi
Rp 5000,- dan juga diambilnya periuk nasi alam terpadu yang menyatukan elemen
oleh penduduk setempat terhadap kalangan peribadatan, manusia dan alam. Pada aspek
masyarakat yang tidak menyepakati aturan Parahyangan (hubungan dengan Tuhan),
bersama. mereka melakukan upacara persembahan
Program CSR yang dilaksanakan oleh untuk setiap tahap kegiatan. Antara
Aqua Danone Bali direncanakan, dilak­ lain, melakukan upacara untuk memulai
Yeni Rosilawati & Krisna Mulawarman. Kearifan Lokal Tri... 1225

pembangunan sarana air bersih (Ngeruak) perusahaan dan masyarakat lokal sangat
di lokasi sumber air yang tujuannya untuk penting dan membangun hubungan dengan
memohon doa restu dan anugerah dari Tuhan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Dalam
dan pencarian hari baik untuk memulai suatu CSR yang dilaksanakan oleh Aqua Danone
kegiatan yang baik. Bali, partisipasi masyarakat setempat
Pada aspek hubungan dengan manusia (community engagement) menjadi salah satu
(Pawongan), masyarakat melakukan bagian penting dalam pencapaian tujuan.
kegiatan gotong royong dalam meningkatkan Oleh karena itu, masyarakat setempat perlu
kesadaran masyarakat terhadap dampak dilibatkan secara aktif dalam tiap proses yaitu
buruk BABS terhadap individu dan identifikasi masalah; proses perencanaan
lingkungan. Adapun aspek hubungan yaitu masyarakat dilibatkan dalam
dengan alam (Palemahan) diwujudkan penyusunan rencana dan strategi dengan
dalam bentuk kegiatan yang bertujuan untuk berdasar pada hasil identifikasi; pelaksanaan
merawat lingkungan dan alam termasuk di proyek CSR; evaluasi dan mitigasi serta
dalamnya sumber air termasuk mata air dan monitoring bertahap yang dilakukan agar
sungai. proses CSR dapat berkelanjutan. Masyarakat
Keberhasilan program WASH juga juga perlu kritis untuk memberikan masukan-
didukung dengan adanya pemanfaatan masukan kepada program CSR yang telah
sumber-sumber lokal, termasuk dilaksanakan dilaksanakan oleh Aqua Danone Bali.
melalui aturan adat yang terdapat dalam Daftar Pustaka
masyarakat seperti pararem (aturan adat)
Abdulrazak, S.R.,& Fauziah Ahmad.
yang melarang praktik buang air besar (2014). The Basis for CSR in Malay.
sembarangan (BABS) serta mewajibkan Global Business and Management: An
seluruh rumah penduduk membangun International Journal, 6(3), 210-218.
jamban sehat dan pemanfaatan forum Alam, S. M Shafiul., Hoque, Shah Md.
lokal seperti sangkepan (rapat rutin banjar) Safiul.,& Hosen, Md. Zakir. (2010).
sebagai mekanisme kontrol sosial termasuk Corporate Social Responsibility (CSR)
of MNCs in Bangladesh: A Case Study
penegakan aturan. Dalam program WASH
on GrameenPhone Ltd. Journal of
yang dilaksanakan oleh Aqua Danone Bali, Potuakhali University of Science and
partisipasi masyarakat serta tokoh-tokoh Technology, Forthcoming, 2, 112-127
setempat setempat menjadi salah satu bagian Amponsah-Tawiah.,& Dartey-Baah, K.
penting dalam pencapaian tujuan CSR. (2011). CSR in Ghana. International
Dalam melaksanakan program Journal of Business and Social Science,
2(17), 107-112.
CSR berdasarkan kearifan lokal, maka
perusahaan perlu memahami kebutuhan Argandona, A., & Hoivik, H.W. (2009). CSR:
One Size Does Not Fit All, Collecting
masyarakat dari perspektif masyarakat
Evidence from Europe. IESE Business
setempat. Komunikasi dua arah (two School, University of Navarra Spain,
ways communication) yang dijalin antara 1-19
1226 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 6, Januari 2019, hlm 1215-1227

Aoun, G. (2007). CSR practices in MNC facing Sector. Journal of World Energy Law
local environment: case of the Middle East. and Business, 2(3), 178-195
Paper presented in ITESO (Guadalajara, Godiwalla, Y.H. (2012). Business Ethics
Mexico) at the IAJBS 13th International for Foreign Subsidiaries. Journal for
Forum in June 2007. Modern Accounting & Auditing, 8(9),
Bayoud N.S. (2013). How the Libyan Context 1381-1391.
Can Shape Corporate Social Responsibility Hudayana, B. (2011). Konseptualisasi
dislosure in Libya. Journal of Accounting Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah
and Marketing, 2(3), 1-5 Industri Tambang dan Migas Berbasis
Bilowol, J., & Doan, M.A. (2015). Multinational pada Kearifan Lokal. Jurnal IRE Vol IV/
Corporation’s Role in developing Vietnam’s No 7/2011, 2-33
Public Relations industry through CSR. Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu
Public Relations Review, 41, 825-832. Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Bryman, A. (2012). Social Research Methods. Kuantitatif. 2th Ed. Jakarta: Erlangga
Fourth Edition. New York, NY: Oxford Kayuni, H.M ., & Tambulasi, R.I. (2012). Ubuntu
University Press and Corporate Social Responsibility: the
Chamhuri Shiwar & Siti Haslina Md Harizan. Case of Selected Malawian Organization.
(2008). A Study on CSR Practices African Journal of Economic and
Amongst Business Organizations in Management Studies, 3(1), 64-76
Malaysia, Environment and Development Khan, F., & Beddewella, E. (2008). CSR
(LESTARI), Universiti Kebangsaan Bangi, Practices: a Comparative Study of Local
Selangor, 1-16 and MNC companies in Sri Lanka. Sri
Chapple, W., & Moon, J. (2005). CSR in Asia: A Lankan Jounal of Management, 13(3), 1-21
seven–country of CSR Web site reporting. Kongprasertamon, K. (2007). Local Wisdom,
Business Society, 44, 415-430 Enviromental Protection and Community
Creswell, J.W. (2009). Research Design, Development: the Clan Farmers
Qualitative, Quantitative and Mixed in Tambon Bakhunsai, Petchaburi
Methods Approaches. Thousand Oaks, Province, Thailand. Manusya: Journal
California USA:Sage Publications. of Humanities, 10(1), 1-10
Cruz, LB,. & Boehe, D.M. (2010). How Do Laporan Akhir Program Ayung Lestari (2015).
Leading Retail MNC’s leverage CSR Denpasar: PT Tirta Investama-JANMA
Globally? Insights From Brazil. Journal Lo, S., & Sheu, H. (2007). Is Corporate
Business Ethics, 91, 243-263 Sustainability a Value-Increasing.
Daft, R.L. (2016). Management (12th Ed). Corporate Governance: An International
Publisher Cengage Learning Review, 15, 345-358.
Fukukawa, K., & Teramoto, Y. (2009). Miles and Huberman (2014). Qualitative
Understanding Japanese CSR: the Data Analysis: A Methods Sourcebook,
Reflections of Managers in the Field of 3rd Ed, Sage Publications: Los Angeles,
Global Operations. Journal of Business London, New Delhi, Singapore and
Ethics, 85, 133-146 Washington DC
Frynas, J.G. (2009). Corporate Social Micheal, B. (2003). Corporate Social
Responsibility in The Oil and Gas Responsibility in International
Yeni Rosilawati & Krisna Mulawarman. Kearifan Lokal Tri... 1227

Development: An Overview and Critique. social responsibility perspective in


Corporate Social Responsibility Environ­ China. International Journal of Business
mental Management, 10(3), 115-128 & Social Science, 1(2), 137-153.
Meliono, I. (2011). Understanding the Silveira, L.M & Petrini, M. (2018).
Nusantara Thought and Local wisdom Sustainable Development and CSR: a
as an aspect of Indonesian Education. Bibliometric Analysis of International
Tawarikh: International Journal for Scientific Production. Gest. Prod. Sao
Historical Studies, 2(2) Carlos, 25(1), 56-67.
Mungmachon, R. (2012). Knowledge and Siswanto, B., Djumilah Zain., Armanu
Local Wisdom: Community Treasure. Thoyib., & Solimun. (2014). CSR
International Journal of Humanities and Between Spirituality and Religious
Social Sciences. 2(13), 174-181. Values: Lessons Extracted from Hindu
Pimpa, N., Moore, T., Tenni, B., Supachalasai, Perspectives in Indonesia. Journal of
S.,Wayakone, S.D., Gregory, S. (2014). Management and Social Sciences, 4(9),
The Thai way of CSR: the case of mining 1-9
Industry. Paper presented at the 12th Suarja, G., Suardika, P.P., Manu Drestha.,
International Conference on Thai Studies, Dzulfikar Ali Sauwibi., Yasa Utama
Sydney, Australia: University of Sydney. & Eka Pertiwi Sari, I.A. (2014). Giri
Pitana, I.G (2010). The Hita Karana, The Amertha: Pengalaman Aqua Mambal
Local Wisdom of the Balinese in Bersama Janma Dalam Mendorong
Managing Development, in R. Conrady Pelestarian Hulu DAS Ayung. Denpasar,
& M. Buck (ed). Trends and Issues in Bali: Perkumpulan Janma
Global Tourism Springer, 3, 139-150, Sun, William, Jim Stewart dan David Pollard.
Berlin : Verlag Heidelberg (2010). Reframing CSR: Lessons The
Prayogo, D. (2013). Measuring CSR for Global Financial Crisis. Critical Studies
local communities in mining, oil and on Corporate Responsibility. Governance
gas industries,the case of Indonesia. and Sustainability, Vol 1, 3-19
Journal of Economics and Sustainable Wiana, I.K. (2007). Beragama bukan Hanya
Development, 4(1), 59-69. Di Pura Agama Hindu Sebagai Tuntunan
Petkeviciene, M.S (2015). CSR Reasons, Hidup. Denpasar: Yayasan Dhrama
Practices and Impact to Corporate Naradha.
Reputation. Presented at 20th International Yin, J., & Zhang, Y. (2012). Institutional
Scientific Conference Economic and Dynamics and Corporate Social
Management. Proceedia Social and Responsibility (CSR) in an Emerging
Behavioral Sciences 213, 503-508 Country Context: Evidence from China.
Shah, M. H., & Chen, X. (2010). Advertising Journal of Business Ethics, 111(2),
wounds, public relations cure: Corporate 301–316

You might also like