Pengembangan Model Permainan Cooking Class Untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Yapi Jaya Makassar
Pengembangan Model Permainan Cooking Class Untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Yapi Jaya Makassar
MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK YAPI JAYA MAKASSAR
Development Of Cooking Class Game Model To Improve Fine Motor Of Early Childhood
At Kindergarten Yapi Jaya Makassar
Abstract:The aims of this research were: (1) To find out the level of the needs of the development of cooking class
game model to improve fine motor of early childhood. (2) To describe the design level of the development of
cooking class game model to improve fine motor of early childhood. (3) To find out the level of validity and
practicality of the development of cooking class game model to improve fine motor of early childhood. The research
employed ADDIE (Analysyis, Design, Development, Implementation, Evaluation). The product was produced in this
study was guidebook of game to improve fine motor of early childhood. The result of this research were (1) from
needs analysis of developing of cooking class game model to improve fine motor of early childhood, the
implementation was still monotonous, because the teacher talked more than the students during learning process so it
impressed that only the teacher was active. Based on needs analysis that was required e new learning creative and
interesting which can improve fine motor of early childhood. (2) The design of cooking class game model is
conducted through several stage so it is obtained that needs a product in a from of guidebook of development of
cooking class game model to improve fine motor of early childhood in TK Yapi Jaya Makassar, showed that the
assesment from all of the devices which had been presented can be stated as valid to be applied and the development
of cooking class game model to improve fine motor of early childhood the practicality aspect, so it is feasible to
appleid
Abstrak: Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui tingkat kebutuhan pengembangan model permainan cooking
class untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini, 2) untuk mendeskripsikan desain pengembangan model
permainan cooking class untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini, 3) untuk mengetahui tingkat validitas
dan kepraktisan pengembangan model permainan cooking class untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini.
Penelitian ini menggunakan pengembangan ADDIE (Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, Evaluasi.
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu: (1) Dari analisis kebutuhan pengembangan model permainan
cooking class untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini pelaksanaan pembelajarannya masih bersifat
monoton, karena pada saat pembelajaran hanya guru yang berperan aktif. Berdasarkan analisis kebutuhan bahwa
dibutuhkan suatu pembelajaran baru yang kreatif dan menarik yang dapat mengembangkan motorik halus anak. (2)
Desain dari model permainan cooking class dilakukan melalui beberapa tahap sehingga didapatkan bahwa perlunya
suatu produk yang berupa buku pedoman pengembangan model permainan cooking class untuk meningkatkan
motorik halus anak usia dini. (3) Tingkat validitas isi dan kepraktisan pengembangan model permainan cooking class
untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini di TK Yapi Jaya Makassar menunjukkan bahwa penilaian validator
dari semua perangkat yang telah disajikan dapat dinyatakan valid untuk digunakan dan pengembangan model
permainan cooking class untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini memenuhi aspek praktis sehingga layak
digunakan.
besar dalam kemampuan motorik halus. Guru playdough, memukul-mukul playdough, meremas-
seharusnya mampu mengembangkan model atau remas playdough, mencubit playdough menjadi
metode pembelajaran yang sesuai dengan bagian-bagian kecil, membuat playdough menjadi
kurikulum dan kondisi anak didik untuk dapat lempengan bundar, memotong playdough dengan
lebih baik dalam mengembangkan dan melatih pisau kue, dan membuat playdough menjadi ular-
aspek perkembangan motorik anak. ularan. Dalam permainan cooking class anak
Berdasarkan hasil observasi yang ditemui mencoba membuat bahan-bahan makanan dengan
oleh peneliti di sekolah, pembelajaran yang media plastisin atau playdough untuk diolah
digunakan saat ini cenderung mengarah pada menjadi makanan dan minuman. Anak juga belajar
kegiatan yang kurang kreatif dan inovatif, seperti merencanakan apa yang akan dilakukan dan apa
mewarnai sehingga kemampuan motorik halus yang akan dihasilkan.
anak masih belum berkembang dengan baik, Berdasarkan latar belakang tersebut
sehinga kemampuan motorik halus anak masih diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
rendah, dan KBM yang dilakukan tiap hari tentang “Pengembangan Model Permainan
kebanyakan menggunakan LKA. Oleh karena itu, Cooking Class untuk Meningkatkan Motorik
peneliti ingin mengadakan suatu perubahan Halus Anak”.
kegiatan pembelajaran agar lebih menyenangkan Berdasarkan latar belakang masalah yang
dan dapat mencapai hasil yang diharapkan yaitu telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
dengan mengajak anak-anak dalam permainan penelitian ini, yaitu:
memasak (cooking class). Permainan cooking class 1. Bagaimana tingkat kebutuhan pengembangan
dilaksanakan salah satunya untuk mengembangkan model permainan cooking class untuk
kemampuan motorik halus anak. Pada kegiatan meningkatkan motorik halus anak di Taman
permainan cooking class atau belajar tentang Kanak-Kanak Yapi Jaya Makassar?
masak–memasak yang didalamnya tercakup 2. Bagaimana desain (prototype) pengembangan
mulai dari perencanaan sampai bahan tersebut model permainan cooking class untuk
siap disajikan, namun pada kegiatan bermain meningkatkan motorik halus anak di Taman
cooking class disini dilakukan dengan menggunakan Kanak-Kanak Yapi Jaya Makassar?
bahan nonriil atau menggunakan 3. Bagaimana tingkat validitas isi dan
playdough/plastisin. kepraktisan model permainan cooking class
Permainan cooking class yang dilakukan untuk meningkatkan motorik halus anak di
pada penelitian ini dilakukan agar dapat Taman Kanak-Kanak Yapi Jaya Makassar?
meningkatkan kemampuan motorik halus anak Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai
adalah dilakukan dengan cara menggenggam yaitu untuk:
3
Tabel 3.1. Kriteria Kevalidan permainan permainan cooking class. Observasi dilakukan
Cooking Class Anak Usia Dini
oleh dua orang observer pada setiap pertemuan.
Interval Kriteria Data hasil observasi pengelolaan
4 ≤ RTV < 5 Sangat Valid pembelajaran dilaksanakan, dianalisis dan
3 ≤ RTV < 4 Valid
2 ≤ RTV < 3 Kurang valid dideskripsikan. Tiap pertemuan dihitung rata-rata
1 ≤ RTV < 2 Tidak valid setiap aspek observasi. Kemudian menentukan
Sumber: Khabibah (2006)
kategori kemampuan guru dalam mengelola
2. Gambaran Kepraktisan
pembelajaran setiap atau keseluruhan aspek (Ai)
Uji kepraktisan permainan cooking class
dan rata-rata total aspek ( X ) dengan kategori
dalam meningkatkan motorik halus bagi anak usia
yang ditetapkan.
dini dilakukan dengan menganalisis hasil
c. Perkembangan Belajar Anak Didik
observasi pengelolaan pembelajaran oleh guru dan
Perkembangan belajar anak didik dihitung
hasil observasi terhadap kegiatan yang telah
berdasarkan 3 jenis kegiatan permainan cooking
dilakukan oleh guru.
class dan nilai presentase untuk perolehan hasil.
a. Mengukur tingkat keterlaksanaan
Kemudian dideskripsikan sesuai skala
Tabel 3.2. Kriteria Keterlaksanaan Setiap
Aspek ketercapaian tingkat perkembangan belajar anak
Interval Kriteria didik sebagai berikut:
2,5 ≤ KM ≤ 3,0 terlaksana seluruhnya Tabel 3.3. Kriteria Ketercapaian Tingkat
1,5 ≤ KM < 2,5 terlaksana sebagian Perkembangan Belajar Anak
0,5 ≤ KM < 1,5 tidak terlaksana Didik
Interval Kriteria
Sumber: Khabibah (2006)
90% ≤ M Berkembang Sangat Baik
Keterangan: 80% ≤ M<90% Berkembang Sesuai Harapan
70% ≤ M<80% Mulai Berkembang
M = K i untuk mencari validitas setiap 60% ≤ M<70% Belum Berkembang
kriteria, Sumber : Khabibah (2006)
M = A i untuk mencari validitas setiap aspek, d. Analisis data aktivitas anak didik
M = X untuk mencari validitas keseluruhan Tabel 3.7. Kategori Data Hasil Pengamatan
aspek. Aktivitas Anak Didik
b. Mengukur Kemampuan Guru Mengelola Interval Kriteria
1,5 AAD < 2,5 Belum Berkembang
Pembelajaran Mulai Berkembang
2,5 AAD < 3,5
Kemampuan guru mengelola pembelajaran 3,5 AAD < 4 Berkembang Sesuai Harapan
pada uji coba permainan cooking class anak usia AAD ≥ 4 Berkembang Sangat Baik
dini diukur dengan menggunakan LOPP yang Sumber: Khabibah (2006)
krim, dan (3) bermain cooking class membuat 3. Hasil tingkat validitas dan kepraktisan
pengembangan model permainan cooking
pizza
class untuk meningkatkan motorik halus
Tahap penguasaan materi kegiatan pada anak (4-5 tahun).
pembelajaran dengan model permainan dilakukan
a. Validasi Isi
dengan proses latihan berdasarkan sintaks/tahapan
Hasil penilaian validator terhadap
pelaksanaan dan disetiap kegiatan berlangsung
perangkat pembelajaran ini yang meliputi: Buku
dilakukan pengamatan dan diakhir kegiatan
Pedoman Pengembangan model permainan
dilakukan pengukuran untuk mengetahui
cooking class untuk meningkatkan motorik halus
perubahan yang dicapai dari setiap kegiatan yang
anak usia dini, Buku Panduan, Program Semester,
diberikan pada anak. Berdasarkan rangkaian
Program Mingguan, Program Harian, Analisis
kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran
Kebutuhan Guru, Observasi Pelaksanaan Model
dengan model permainan cooking class, maka
Permainan, Evaluasi Guru, Angket Respon Guru,
tujuan dari semua kegiatan tersebut adalah untuk
Lembar Pengamatan Anak, dan Media
meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.12 Deskripsi Hasil Penilaian Validator Terhadap Pengembangan Model Permainan
Cooking Class untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini
Tabel 4.15 Rekapitulasi Lembar Evaluasi Guru Terhadap Pedoman Bahan Ajar Model
Permainan Cooking Class untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini
mereka yang masih takut bertemu dengan mengarah pada kegiatan yang kurang kreatif
teman baru yang cukup banyak, apalagi dan inovatif, seperti mewarnai sehingga
mereka harus membiasakan diri dengan kemampuan motorik halus anak masih belum
kelompok duduk dan kelompok belajarnya, berkembang dengan baik, masih rendahnya
meskipun senantiasa didampingi oleh guru kemampuan motorik halus anak, dan KBM
sehingga peneliti menganggap perlu adanya yang dilakukan tiap hari kebanyakan LKA.
sistem tukaran pasangan duduk yang Kegiatan ini belum cukup mampu
diterapkan oleh guru bagi setiap anak didik mengembangkan kemampuan motorik halus
sekaligus mampu mengaktifkan semua aspek anak dan sering digunakan sehingga pada
perkembangan yang dimiliki anak didik. akhirnya anak merasa bosan. Berdasarkan
Dari hasil observasi dapat disimpulkan fenomena itu dilakukan analisis kebutuhan
bahwa anak mampu mengembangakan motorik sehingga disimpulkan bahwa dibutuhkan suatu
halus melalui model permainan cooking class yang pembelajaran baru yang kreatif dan menarik
diberikan. Untuk anak-anak belajar sambil yang dapat mengembangkan kemampuan
bermain dengan menggunakan model permainan motorik halus pada anak usia dini.
cooking class memberikan banyak manfaat yaitu 2. Hasil dari gambaran desain pengembangan
membantu anak untuk meningkatkan kemampuan model permainan cooking class untuk
motorik halusnya terutama untuk kegiatan meningkatkan motorik halus anak usia dini
menulisnya nanti. Model permainan ini terdiri atas 2 komponen yaitu komponen
memberikan sedikit sentuhan tentang permainan filosofi model yang meliputi rasionalitas
cooking class dan hal ini membuktikan bahwa model, tujuan serta peran guru sedangkan
anak bisa mengembangkan kemampuan motorik untuk komponen operasional model dijabarkan
halus anak khususnya dalam permainan cooking secara rinci pada semua jenis kegiatan
class melalui model permainan yang permainan dengan berbagai tema dan subtema.
dikembangkan oleh peneliti. 3. Hasil dari tingkat validitas menurut penilaian
validator terhadap perangkat pembelajaran
Kesimpulan
yang meliputi Buku Panduan, Program
Kesimpulan yang dapat ditarik dari Semester, Program Mingguan, Program
penelitian dan pengembangan motorik halus anak Harian, Analisis Kebutuhan Guru, Observasi
usia dini adalah: Pelaksanaan Model Permainan, Evaluasi
1. Dari analisis kebutuhan tentang pengembangan Guru, Angket Respon Guru, Lembar
model permainan cooking class untuk Pengamatan Anak, dan Media Pembelajaran
meningkatkan motorik halus anak usia dini, di dinyatakan valid untuk digunakan. Dan untuk
TK Yapi Jaya Makassar saat ini cenderung
13
Nuryani. 2005. Peranan Permainan Terhadap Suyanto, 2005. Konsep Dasar Anak Usia Dini.
Aspek Gerak Motorik pada Anak Taman Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Kanak-Kanak. Karya Tulis Guru
Berprestasi Kabupaten Bantul. Wiyani, Novan Ardy. 2014. Psikologi
Perkembangan Anak Usia Dini.
Ridwan, Abdullah. 2015. Pembelajaran Cooking Yogyakarta: Gava Media.
untuk Anak Usia Dni. Jakarta: Bumi
Aksara Yin, Robert K. 2003. Studi Kasus Desain dan
Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Samsuddin. 2008. Pembelajaran Motorik Di
Taman kanak-Kanak. Jakarta: Litera
Prenada Media Group.