6219 22114 2 PB
6219 22114 2 PB
6219 22114 2 PB
Bobot Relatif dan Panjang Usus Halus Ayam Broiler yang Diberi Ransum Menggunakan
Cangkang Telur Mikropartikel dengan Suplementasi Probiotik Lactobacillus sp.
Relative Weight and Small Intestine Length Given Feed Composed of Microparticle Egg Shell
with Supplemental Probiotic Lactobacillus sp.
ABSTRACT
This study was aimed to know feeding effect of feed composed of microparticle egg shell with supplemental
probiotic Lactobacillus sp. on relative weight and length of small intestine also carcass weight. Experimental
animals were 160 birds of 14 days old broiler chickens strain New Lohmann MB 202 with average body weight
of 407,65 ± 16,51 g. Experiment was arranged in a completely randomized design with 5 treatments and 4
replications (8 birds each). Treatments applied were T 0 = feed with 21% protein; T 1 = feed with 18% protein; T 2
= T1composed of microparticle egg shell; T 3 = T1+ 1.2 ml Lactobacillus sp.; T4 = T2+ 1.2 ml Lactobacillus sp.
Parameters observed including relative weight of small intestine, length of small intestine and carcass weight.
Data were statistically analyzed using analysis of variance and continued to Duncan test. Results showed that
ration with 18% protein using microparticle egg shell flour plus 1.2 ml Lactobacillus sp. significantly affected
(P<0,05) on relative weight of duodenum, length of duodenum and carcass weight. Conclusion is that ration
with 18% protein composed of microparticle egg shell plus 1.2 ml Lactobacillus sp. (T4) improve relative
weight and length of duodenum also improve carcass weight.
Key words: Broiler chickens, Lactobacillus sp., microparticle egg shell, small intetine, carcass.
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum menggunakan cangkang telur mikropartikel
dan probiotik Lactobacillus sp. pada ayam broiler terhadap bobot relatif dan panjang usus halus serta bobot
karkas ayam broiler. Ternak yang digunakan ayam broiler strain New Lohmann MB 202 umur 14 hari sebanyak
160 ekor dengan rata-rata bobot badan 407,65 ± 16,51 g. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan (masing-masing 8 ekor). Perlakuan yang diberikan yaitu T 0 =
ransum dengan protein 21%, T 1 = ransum dengan protein 18%, T 2 = T1 + tepung cangkang telur mikropartikel,
T3 = T1+ Lactobacillus sp. 1,2 ml dan T4 = T2+ Lactobacillus sp. 1,2 ml. Parameter yang diukur meliputi bobot
relatif usus halus, panjang usus halus dan bobot karkas. Data dianalisis ragam dan dilakukan uji Duncan. Hasil
menunjukkan bahwa pemberian ransum dengan protein 18% menggunakan cangkang telur mikropartikel
ditambah Lactobacillus sp. berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot relatif duodenum, panjang duodenum
dan bobot karkas. Kesimpulan yang diperoleh yaitu pemberian ransum dengan protein 18% menggunakan
tepung cangkang telur mikropartikel ditambah Lactobacillus sp. 1,2 ml (T4) dapat meningkatkan bobot relatif
dan panjang duodenum serta bobot karkas ayam broiler.
Kata kunci: Ayam broiler, Lactobacillus sp., cangkang telur mikropartikel, usus halus, karkas.
397 | Bobot relatif dan panjang usus halus broiler diberi ransum cangkang telur (Satimah et al., 2019)
mikropartikel dan dengan mikropartikel serta premix non antibiotic (Tabel 1).
Tabel 1. Komposisi ransum perlakuan tanpa Lactobacillus sp. dan kandungan nutrien
Komposisi
Bahan Ransum
T0 T1 T2 T3 T4
-------------------------- (%) ---------------------------
Jagung Giling 44,00 50,00 50,00 50,00 50,00
Bekatul 17,00 19,00 19,00 19,00 19,00
Bungkil Kedelai 31,00 23,00 23,00 23,00 23,00
Tepung Ikan 5,50 5,50 5,50 5,50 5,50
Tp. Cangkang Telur 2,00 2,00 0,00 2,00 0,00
Tp. Cangkang Telur Mikropartikel 0,00 0,00 2,00 0,00 2,00
Premiks 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Total 100 100 100 100 100
Kandungan Nutrien (1)
Energi Metabolis (kkal/kg) (2) 2914,51 2915,67 2915,67 2915,67 2915,67
Protein Kasar (%) 21,21 18,13 18,13 18,13 18,13
Lemak Kasar (%) 2,16 2,22 2,22 2,22 2,22
Serat Kasar (%) 4,31 4,45 4,45 4,45 4,45
Kalsium (%) 1,22 1,20 1,20 1,20 1,20
Fosfor (%) 0,55 0,57 0,57 0,57 0,57
Metionin (%) (3) 0,38 0,36 0,36 0,36 0,36
Lisin (%) (3) 1,25 1,06 1,06 1,06 1,06
Arginin (%) (3) 1,48 1,26 1,26 1,26 1,26
Keterangan : (1) = Hasil analisis proksimat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas
Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang (2017).
(2) = Dihitung berdasarkan rumus Balton (Siswohardjono, 1982).
(3) = Dihitung berdasarkan kandungan asam amino bahan pakan berdasarkan Tabel
National Research Council (1994).
Tabel 2. Bobot relatif usus halus, panjang usus halus dan bobot karkas ayam broiler
Perlakuan
Parameter
T0 T1 T2 T3 T4
Bobot Relatif Usus Halus (%)
Duodenum 0,52b 0,45c 0,53b 0,58a 0,59a
Jejunum 1,11 1,10 1,12 1,18 1,19
Ileum 0,93 0,89 0,96 0,95 0,97
Panjang Usus Halus (cm)
Duodenum 32,75b 31,00b 31,75b 35,00a 35,50a
Jejunum 79,25 78,25 86,75 88,25 91,00
Ileum 83,25 83,50 85,75 85,50 86,00
Bobot Karkas (g) 1173,75c 1158,75c 1207,25bc 1252,25ab 1266,00a
Keterangan:Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05)
399 | Bobot relatif dan panjang usus halus broiler diberi ransum cangkang telur (Satimah et al., 2019)
Bobot Relatif Usus Halus meningkatkan jumlah sel epitel usus halus
Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui yaitu sel goblet yang berfungsi untuk
bahwa rata-rata bobot relatif duodenum ayam melindungi mukosa usus halus dari
broiler yang diberi perlakuan ransum dengan kerusakan. Hal ini sesuai pendapat Harimurti
tambahan Lactobacillus sp. (T3 dan T4) dan Rahayu (2009) bahwa asam lemak rantai
memiliki nilai rata-rata bobot relatif yang pendek yang diproduksi oleh proses
lebih besar dibandingkan perlakuan lainnya. fermentasi bakteri probiotik berperan dalam
Hal ini karena penambahan probiotik stimulasi perbanyakan sel epitel usus karena
Lactobacillus sp. dalam ransum perlakuan asam lemak rantai pendek merupakan
(T3 dan T4) dapat meningkatkan panjang vili komponen fosfolipid membran epitel.
usus halus. Peningkatan panjang vili usus
halus dapat menyebabkan permukaan bidang Panjang Usus Halus
absorpsi menjadi lebih luas sehingga Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
penyerapan nutrien dapat terjadi secara bahwa panjang duodenum ayam broiler yang
optimal. Hal tersebut sesuai pendapat diberi perlakuan ransum dengan tambahan
Hartono et al. (2016) bahwa Lactobacillus Lactobacillus sp. (T3 dan T4) memiliki nilai
sp. sebagai probiotik akan memperluas rata-rata yang lebih panjang dibandingkan
proses absorpsi karena mampu perlakuan ransum tanpa tambahan
mempengaruhi anatomi vili usus menjadi Lactobacillus sp. Panjang duodenum
lebih tinggi dan memiliki densitas yang padat berkaitan erat dengan panjang vili dan bobot
sehingga penyerapan nutrien lebih optimal. relatif duodenum dimana semakin panjang
Penyerapan nutrien yang optimal akan vili usus maka permukaan untuk absorpsi
meningkatkan kecernaan nutrien termasuk nutrien juga akan semakin luas dan
didalamnya kecernaan protein. Kecernaan penyerapan nutrien lebih optimal sehingga
protein yang meningkat dapat mempengaruhi menyebabkan duodenum juga semakin berat
bobot relatif duodenum berkaitan dengan dan panjang. Hal ini sesuai pendapat
fungsi protein menurut pendapat Ketaren Lenhardt dan Mozes (2003) yang
(2010) yaitu protein berperan dalam menyatakan bahwa pertumbuhan tinggi vili
pembentukan sel, mengganti sel yang mati usus halus berhubungan erat dengan potensi
dan membentuk jaringan tubuh. Sel dan usus halus dalam menyerap nutien, semakin
jaringan tubuh yang dibentuk termasuk tinggi vili usus halus maka semakin besar
didalamnya yaitu sel epitel usus halus. efektifitas penyerapan nutrien melalui epitel
Semakin banyak sel epitel usus halus maka usus halus. Wang et al. (2016) berpendapat
permukaannya akan semakin luas dan jumlah bahwa usus halus yang lebih panjang adalah
vili akan semakin banyak sehingga bobot indikasi daerah pencernaan dan penyerapan
duodenum akan semakin berat. nutrien yang lebih besar.
Peningkatan panjang vili usus halus Perlakuan ransum dengan protein kasar
terjadi karena penambahan Lactobacillus sp. 21% (T0), perlakuan ransum dengan protein
dapat membuat kondisi saluran pencernaan kasar 18% (T1) dan perlakuan ransum
menjadi sehat. Menurut Kamal (2016) dengan protein kasar 18% menggunakan
populasi BAL yang meningkat akan cangkang telur mikropartikel (T2) tidak
menghasilkan lebih banyak asam lemak memberikan dampak terhadap bobot relatif
rantai pendek, asam laktat dan zat dan panjang duodenum. Perbedaan level
antimikrobia yang bersifat antagonis protein dan penggunaan cangkang telur
terhadap pertumbuhan bakteri patogen dan mikropartikel tidak memberikan pengaruh
memperbaiki bakteri menguntungkan dalam nyata terhadap panjang vili dan bobot relatif
usus halus. Lactobacillus sp. juga dapat duodenum sehingga tidak berdampak pada
menghasilkan short chain fatty acids bobot dan panjang duodenum.
(SCFA), salah satunya yaitu asam butirat Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
yang didalam usus halus berperan untuk bahwa pemberian ransum mikropartikel
401 | Bobot relatif dan panjang usus halus broiler diberi ransum cangkang telur (Satimah et al., 2019)
2007. Balai Besar Penelitian changes of the small intestine in
Veteriner. 552 – 555. growth-stunted broilers. Acta Vet.
Brno. 72: 353 - 358.
Asmawati. 2013. The Effect of In Ovo
Feeding on Hatching Weight and National Research Council. 1994. Nutrient
Small Intestinal Tissue Development Requiment of Poultry. 9th Rev. Ed.
of Native Chicken. Fakultas National Academy Press, Washington
Peternakan Unniversitas Hasanuddin. D. C.
Makassar. (Disertasi Doktor
Peternakan). Pertiwi, D. D.R., R. Murwani dan T.
Yudiarti. 2017. Bobot relatif saluran
Ensminger, M. E. 1992. Animal Science. pencernaan ayam broiler yang diberi
Interstate Publishing, Inc. Danville. tambahan air rebusan kunyit dalam air
Illionis. minum. J. Pet. Ind. 19(2): 60 - 64.
Fadilah, R., A. Polana, S. Alamdan E. Pramudia, A., I. Mangisah dan B. Sukamto.
Purwanto. 2007. Sukses Beternak 2013. Kecernaan lemak kasar dan
Ayam Broiler. Agromedia Pustaka, energi metabolis pada itik Magelang
Jakarta. jantan yang diberi ransum dengan
level protein dan probiotik berbeda. J.
Fanani, A. F. 2014. Pemberian Umbi Bunga Anim. Agri. 2(4): 148 -160.
Dahlia (Dahlia variabilis) sebagai
Sumber Inulin terhadap Kecernaan Radhiyani, U. A., N. Suthama dan I.
Protein dan Produktivitas pada Ayam Mangisah. 2017. Pengaruh
Lokal Persilangan. Fakultas penambahan asam asetat pada ransum
Peternakan dan Pertanian, Universitas dengan level protein berbeda terhadap
Diponegoro. Semarang. (Tesis retensi kalsium dan massa protein
Magister Ilmu Ternak). daging pada ayam broiler.
Agromedia. 35(1): 21 – 27.
Harimurti S. dan E. S. Rahayu. 2009.
Morfologi Usus Ayam Broiler yang Samuelson D. A. 2007. Textbook of
Disuplementasi dengan Probiotik veterinary histology. Elsevier,
Strain Tunggal dan Campuran. Missouri, US.
Agritech. 29(3): 179 – 183.
Shivus, B. 2014. Function of the digestive
Hartono, E. F., N. Iriyanto dan S. system. J. Appl. Poult. Res. 23: 306 –
Suhermiyati. 2016. Efek penggunan 314.
simbiotik terhadap kondisi mikroflora
dan histologi usus ayam sentul jantan. Siswohardjono, W.1982. Beberapa metode
J. Agripet. 16 (2): 97 - 195. pengukuran energi metabolis bahan
ransum pada itik. Makalah Seminar
Kamal, N. A. 2016. Efek Pemberian Umbi Pasca Sarjana. 12 November 1982.
Bunga Dahlia sebagai Sumber Inulin Institut Pertanian Bogor, Bogor. 21 –
terhadap pH dan Laju Digesta Broiler. 25.
Fakultas Peternakan, Universitas
Hasanuddin, Makassar. (Skripsi). Steel, R. G., J. H. Torrie dan D. A. Dickey.
1997. Principles and Procedures of
Ketaren, P. P. 2010. Kebutuhan gizi ternak Statistic a Biomedical Approach, 3rd
unggas di Indonesia. Wartazoa. 2(4): Edit. McGraw – Hill, Inc., Singapore.
172 - 180.
Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R.
Lenhardt, L. and S. Mozes. 2003. Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar
Morphological and functional
402 | Bobot relatif dan panjang usus halus broiler diberi ransum cangkang telur (Satimah et al., 2019)
Ternak Unggas. Penebar Swadaya, growth performance, small intestine
Jakarta. morphology, and resident
Lactobacillus of male broilers.
Syam, Z.Z., H.A. Ammirudin dan M. Nurdin. Poultry Science 95: 1332 – 1340.
2014. Pengaruh serbuk cangkang telur
ayam terhadap tinggi tanaman Zang. J. J., S. Piao, D. S. Huang, J. J Wang,
kamboja jepang (Adenium obesum). X. Ma and Y. X. Ma. 2009. Effects of
EJipbiol. 3: 9 - 15. feed particle size and feed form on
growth performance, nutrient
Wang, X., Y. Z. Farnell, E. D. Peebles, A. S. metabolizability and intestinal
Kiess, K. G. S. Wamsley and W. morphology in broiler chickens. J.
Zhai. 2016. Effects of prebiotics, Anim. Sci. 22(1): 107 - 112.
probiotics, and their combination on
403 | Bobot relatif dan panjang usus halus broiler diberi ransum cangkang telur (Satimah et al., 2019)