SGD 14 LBM 2 Pertemuan Ke 2 M.komaruddinnur
SGD 14 LBM 2 Pertemuan Ke 2 M.komaruddinnur
Komaruddinnur
NIM : 30101800103
A 37-year old woman presents to the type C clinic with a chief complain of a lump and ulcer
with nodule on her left neck. A month ago, the lump is about the size of mung bean. It is
increasing in size and with nodule painless and without fever. The patient denies having a
chronic cough, food and drug allergy. Her mother has a history of a chronic cough and under
medication in primary health center. Her general status is moderate pain without febrile, an
enlarged lymph node colli sinistra, painless. Dermatological status in colli sinistra region:
0.5x0.3 in diameter and erythemateous (livide), uneven edges, with pus and necrotic tissue.
The doctor who examined considers several possible diseases due to bacterial and
mycobacterium infections. Thus, he decides to order a bacteriological examination of the pus
and the possibility of finding acid-fast bacilli (AFB) and perform a exisional biopsy.
STEP 1
1. Livide : warna kemerahan atau kebiruan akibat abses yang pecah menjadi fistel kemudian
meluas menjadi ulkus
2. Pus :
- berasal dari vesikel yang isinya sel radang, jika pecah cairannya akan beruba nanah
- Suatu cairan hasil proses peradangan yang terbentuk dari sel leukosit yang bercampur
dg bakteri
3. Excisional biopsy : pengangkatan seluruh jaringan digunakan untuk pemeriksaan
histopatologis
4. AFB(acid fast bacilli) : nama lain M.TB yg ditemukan dalam px Ziehl Nelson, berbentuk
basil/batang dan tahan thd asam. Memantau efektifitas dari pengobatan
STEP 2
1. Why a lump and ulcer with nodul was founded in the left neck?
2. What is relation between mother history of symptom and the patient?
3. Why do the nodule not hurt and without fever?
4. Why the patient get eritematouses ulcer/livide ?
5. Why the doctor suggested the patient to bacterial examination and excisional biopsy?
1. Why a lump and ulcer with nodul was founded in the left neck?
M.TB masuk sal napasmasuk ke alveolusdifagositosis oleh makrofag, tapi
kuman lebih mendominasi m.TB bereplikasi di makrofag kuman menyebar ke
kelenjar limfe regionalinflamasi di saluran limfe(limfangitis) dan kelenjar
limfe(limfadenitis)periadenitis KGB membesarabses dingin abses dingin
mecah menjadi fistel ulcer
Tidak nyeri dan tidak demam
5. Why the doctor suggested the patient to bacterial examination and excisional biopsy?
Excisional bipsy :
stadium limfadenitis TB susah didiagnosis, sehingga dilakukan biopsy untuk
membedakan dg penyakit keganasan KGB yg lainnya.
Untuk mengetahui ada kuman apa dijaringan tersebut, untuk penegakan diagnosis.
Dilakukan dijaringan yg merasa sakit yg ukurannya <2cm
Bacterial examination :
- Untuk mengetahui jenis kuman, menggunakan pengecatan ZN, sampel dari dasar
ulkusnya dan dibiakkan dimedia LJ ditemukan bakteri Mycobacterium
Tuberculosis
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
limfadenitis
berkelompok maupun soliter tanpa disertai rasa sakit.
Dasar masa pada kulit mengalami perlunakan tidak
serentak, konsistensinya kenyal dan mengakibatkan
Lesi di leher, berasal dari tonsil atau paru paru. Di daerah KGB banyak kelenjar
limfe, bakteri dari paru berindah ke leher adenitis (peradangan di periadenitis
( perlengketan kelenjar) melunak dan membentuk abses dingin pecah jadi
fistel meluas jd ulkus ( linier, irregular, terdapat trowongan dibawahnya, merah
kebiruan,) mongering mjd krusta berwarna kekuningan
Patofisiologi :
M.TB masuk ke saluran napas menyebar ke KGBlimfadenitis tuberculosis tanpa
tanda2 TB paru KGB menyebarperiadenitis(perlekatan KGB dg jar di
sekitarnya) KGB melunak abses dingin abses akan mecah fistel (fistel
meluas berbentuk panjang dan tidak teraut, berwarna merah kebiruan/livide)
meluas menjadi ulkus ulkus yg mongering krusta berwatna kekuningan diats
siktrik terdapat jebatan kulit ( skin bridge )
STEP 4
STEP 7
1. Why a lump and ulcer with nodul was founded in the left neck?
M. TB masuk sal napasmasuk ke alveolusdifagositosis oleh makrofag, tapi
kuman lebih mendominasi m.TB bereplikasi di makrofag kuman menyebar ke
kelenjar limfe regionalinflamasi di saluran limfe(limfangitis) dan kelenjar
limfe(limfadenitis)periadenitis KGB membesarabses dingin abses dingin
mecah menjadi fistel ulcer
Tidak nyeri dan tidak demam
Jawaban STEP 7
pecah dan membentuk ulkus linier dan tidak teratur, di sekitarnya berwarna merah
kebirubiruan (livide).
Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI
Tepat di bawah dagu terdapat kgb. submentalis, di bawah mandibula ialah kgb.
submandibularis. Di sekitar muskulus stemokleodomastoideus terdapat kgb.
servikalis superfisialis dan profunda. Aliran getah bening dari daerah hidung, farings,
dan tonsil ditampung oleh kgb. submandibularis kemudian ke servikalis profunda,
karena itu bagi skrofulodenna di leher kuman dapat masuk dari tonsil. Demikian pula
aliran getah bening paru akan menuju ke kgb. tersebut.
Pada daerah lipat paha secara klinis terdapat 3 golongan kgb. Jika antara spina iliaka
anterior superior dan simfisis dibagi menjadi dua bagian yang sama, maka di bagian
lateral terletak kgb. inguinalis lateralis, sedangkan di bagian medial terdapat kgb.
inguinalis medialis. Yang ketiga adalah kgb. femoralis yang terletak di trigonum
femoralis.
Kgb. yang menampung getah bening dari daerah ekstremitas bawah ialah kgb.
Inguinalis lateralis dan kgb. femoralis. Selain itu kgb. inguinalis lateralis juga
menampung getah bening dari kulit di perut di bawah umbilikus dan dari daerah
bokong.
Kgb. di aksila merupakan kelenjar regional untuk ekstremitas atas serta dada dan
punggung. Pada skrofuloderma di lipat paha yang diserang ialah kgb. inguinalis
lateralis dan femoralis karena port d'entree biasanya terletak di ekstremitas bawah.
Kgb. inguinalis medialis merupakan kelenjar regional bagi genitalia eksterna karena
itu pada skrofuloderma biasanya tidak membesar. Pada stadium lanjut dapat
membesar akibat penjalaran dari kgb. inguinalis lateralis.
Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Jawaban STEP 7
Dicurigai bahwa ibunya menderita TBC karena adanya batuk kronis, jika seorang
penderita penyakit TBC berbicara, meludah, batuk atau bersin, maka kuman-kuman
TBC yang berada di dalam paru-parunya akan menyebar ke udara dan dapat terhirup
oleh orang lain yang berada di sekitar penderita. Dalam waktu satu tahun, 1 orang
penderita TBC dapat menularkan penyakitnya pada 10 sampai 15 orang di sekitarnya.
Pada saat terjadi infeksi pertama bakteri TBC, mayoritas orang tidak mengalami
gejala-gejala. Dalam waktu satu tahun setelah terinfeksi TBC, sekitar 5%
orang akanmengalami penyakit TBC (penyakit TBC aktif). 95% orang memasuki
periode infeksi yang tidak aktif, yang disebut periode latent. Berarti walaupun orang
terinfeksi TBC, dia tidak merasa sakit, dan tidak dapat menularkan bakteri TBC pada
orang lain. Orang ini mungkin menderita penyakit TBC pada masa depan. Hal ini
lebih mungkin jika seorang terinfeksi TBC memiliki sistem kekebalan kurang fit
(mis. menderita AIDS). Bila dia sudah mengalami penyakit TBC, dia dapat
menularkan TBC pada orang lain.
Patofisiologi, Diagnosis, dan Klasifikisasi Tuberkulosis. Retno Asti Werdhani
o Kuman langsung masuk ke kulit, jika ada kerusakan kulit dan resistensi
lokalnya telah menurun, contohnya tuberkulosis kutis verukosa.
Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI
Jawaban STEP 7
Cold abses : pasien tidak mengeluhkan demam dan nyeri, karena Mycrobacteriumnya
dapat merusak dari system saraf perifer, kemudian karena perjalanan penyakitnya yg
sudah kronis sehingga tubuh sudah punya fokal infeksi sehingga tubuh sudah
mengenali mycrobacteriumnya dan reaksi inflamasi tidak akan terasa termasuk
demam dan nyeri
Kuliah Skill dr.Pasid Harlisa, Sp.KK
5. Why the doctor suggested the patient to bacterial examination and excisional biopsy?
Excisional bipsy :
stadium limfadenitis TB susah didiagnosis, sehingga dilakukan biopsy untuk
membedakan dg penyakit keganasan KGB yg lainnya.
Untuk mengetahui ada kuman apa dijaringan tersebut, untuk penegakan diagnosis.
Dilakukan dijaringan yg merasa sakit yg ukurannya <2cm
Bacterial examination :
- Untuk mengetahui jenis kuman, menggunakan pengecatan ZN, sampel dari dasar
ulkusnya dan dibiakkan dimedia LJ ditemukan bakteri Mycobacterium
Tuberculosis
- 5 sediaan : px mikroskopis dilakukan didaerah KGB
Kultur ditemukan bakteri dlm 8 minggu + TB
Binatang percobaan(marmot) krn susunan anatoinya hamper sama dg manusia ->
Percobaan resistensi
Percpbaan biokimia
6. What is the etiologic of the scenario?
Mycobacterium tuberculosis
m. atipikal :
- gol 1 : fotokromogen(ada pigmen jika ada cahaya)
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Jawaban STEP 7
Etiologi :
Penyebab utama tuberkulosis kutis di ialah Mycobacterium tuberculosis berjumlah
91,5%. Sisanya (8.5%) disebabkan oleh mikobakteria atipikal yang terdiri atas
golongan II atau skotokromogen, yakni M. scrofulaceum (80%) dan golongan IV atau
rapid growers (20%) M. bovis dan M. avium belum pernah ditemukan, demikian pula
mikobakteria golongan lain.
Jawaban STEP 7
UKK
- Skrofuloderma ditemukan pembesarakan KGB di leher(colli sinistra)
- Ulcer : kerusakan kulit (epidermis dan dermis) yang memiliki dasar,
dinding, tepi dan isi.
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Jawaban STEP 7
DX : TB kutis akibat infeksi endogen Skrofuloderma
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
DD :
Pembeda Tuberculosis Hidraadenitis Limfogranuloma
Cutis Supurativa (HS) Venerum (LGV)
Definisi tuberculosis pada Penyakit menular seksual Infeksi kelenjar apokrin
kulit
Etiologi M. Tb, M. Bovis, Staphylococcus Aureus Chlamydia Trachomatis
M. Scrofulaceum, Sub type L1, L2, L3
M. Avium, M.
Atypical
Predileksi Leher, Axilla, Lipatan : Axilla, Inguinal, Vagina dan
Inguinal Mammae, Paha, Perianal Penis
UKK Nodul, fistule, Oklusi folikel Papul, Nodul, ulkus,
ulkus, eritem tidak comedolike, inflamasi eritem dan nyeri, serta
nyeri kronis berulang, permukaan panas.
discharge mukopurulen, fistule jaringan parut
eritem dan skar progresif.
Nyeri Tidak Ya, nyeri persisten Ya
Demam Tidak Tidak/Ya Ya, gejala sistemik lain :
fever, malaise, weight
loss, and fatigue
Gambaran
Klinis
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
- Hidradenitis Supuratif
Keluhan sama hanya saja terjadi di aksila
- Gomasiphilis
- Sporotrikotis
Nodul subkutan dengan tanda tanda peradanga. Penjalarannya lewat KGB
- Limfogranuloma Venorum,
Terjadi peradangan akut dengan demam. Predileksinya di kgb di ingunal yang media
- Infeksi Mikrobakteria Atipikal
Mikobakteria atipikal merupakan kuman tahan asam yang agak lain sifatnya
dibandingkan dengan M. tuberculosis, yakni patogenitasnya rendah, pada pembiakan
umumnya membentuk pigmen, dan tumbuh pada suhu kamar.
Jawabaan STEP 7
Pathogenesis:
M. tuberculosis masuk melalui saluran pernapasan limfosit T bereaksi dengan
antigen M. tuberculosis yang disajikan pada permukaan APC sel T mengeluarkan
limfokin, interleukin, dan interferon aktivasi antigen MHC II dan IL-2 pada
limfosit T akumulasi makrofag dan pembentukan granuloma M. tuberculosis
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Patofisiologi
Lesi skrofuloderma awalnya berupa pembesaran beberapa kelenjar limfe yang tidak
nyeri tanpa tanda radang akut, kemudian makin banyak kelenjar limfe yang
membesar dan berkonfluensi. Selain limfadenitis terjadi juga periadenitis yang
menyebabkan perlekatan kelenjar limfe dengan jaringan sekitarnya. Kelenjar tersebut
akan mengalami perlunakan menjadi lunak dan kenyal (abses dingin). Abses dapat
pecah dan membentuk fistel, kemudian menjadi ulkus yang memanjang dan tidak
teratur. Kulit di sekitar ulkus berwarna merah kebiruan, dinding ulkus bergaung,
dasar ulkus berupa jaringan granulasi tertutup oleh pus seropurulen, jika mengering
akan terbentuk krusta berwarna kuning. Ulkus dapat sembuh menjadi sikatrik yang
memanjang dan tidak teratur.
Jawaban STEP 7
KLASIFIKASI
Klasifikasi tuberkulosis kutis menurut Pillsburry :
Tuberkulosis Kutis Sejati
Tuberkulosis kutis sejati berarti kuman penyebab terdapat pada kelainan kulit disertai
gambaran histopatologis yang khas.
TBC kutis primer terjadi karena infeksi eksogen pada penderita yang belum pernah
terpapar dengan M. Teubercukosis dan tidak mempunyai imunitas terhadap kuman TB.
Jawaban STEP 7
Pemeriksaan penunjang
1. Tuberculin Skin Test (TST) tidak terlalu bermakna, karena tes tuberculin akan me
mberikan arti pada penderita <5tahun,namun jika hasilnya positif hanya berarti perna
h atau sedang menderita TBC.
Protein M.tuberculosis (tuberculin) disuntikkan intradermal sebanyak 5U (0,1 ml) di
bagian anterior lengan. Reaksi maksimal terjadi 48 jam setelah disuntikkan. Reaksi
positif berupa indurasi eritema batas tegas ukuran diameter lebih dari 10 mm. Pada
pasien infeksi HIV, diameter lesi ≥5mm sudah dinyatakan positif. Pada pasien yang
sudah pernah mendapat vaksin BCG, diameter lesi ≥15 mm dinyatakan positif. Hasil
tes positif terjadi 2-3 minggu setelah infeksi.Hasil tes tuberkulin positif tergantung
pada imunitas host.
o Pembengkakan (Indurasi) : 0–4mm,uji mantoux negatif.
Arti klinis : tidak ada infeksi Mikobakterium tuberkulosa.
o Pembengkakan (Indurasi) : 3–9mm,uji mantoux meragukan.
Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan Mikobakterium
atipik atau setelah vaksinasi BCG.
o Pembengkakan (Indurasi) : ≥ 10mm,uji mantoux positif.
2. Pemeriksaan Histopatologi
Sediaan pemeriksaan histopatologi berasal dari biopsi lesi kulit. Pada skrofuloderma
akan terlihat Tuberkel granuloma, dikelilingi tepi nekrosis, netrofil, dan eosinofil
3. Pemeriksaan Basil Tahan Asam
Pemeriksaan mikroskopik untuk menemukan bakteri tahan asam dilakukan dengan
pewarnaan spesimen kulit menggunakan Ziehl- Neelsen. Hasil positif bila ditemukan
104 bakteri per millimeter. Hasil pemeriksaan bakteri tahan asam ini dapat
mengklasifikasikan tuberkulosis kutis menjadi multibasiler dan pausibasiler.
4. Pemeriksaan Kultur
Media yang digunakan untuk kultur adalah Egg-Based Media/Lowenstein Jensen dan
media agar semisintesis (Middlebrook 7H10 dan 7H11). Hasil kultur dengan media
solid terlihat pada minggu ke-4 sampai ke-8. Hasil kultur positif pada tuberkulosis
kutis multibasiler, sedangkan tidak semua kasus tuberkulosis kutis pausibasiler hasil
kulturnya positif
5. Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR)
Pemeriksaan ini bisa mendeteksi fragmen DNA M. tuberculosis; sangat cocok pada
tuberkulosis kutis dengan jumlah bakteri tahan asam sedikit yang tidak terdeteksi
dengan pemeriksaan mikroskop menggunakan pewarnaan Ziehl-Neelsen dan
pemeriksaan kultur. Pemeriksaan PCR juga cocok digunakan pada pasien
immunocompromised (infeksi HIV). Pemeriksaan sangat spesifik sehingga bisa
membedakan antigen M.tuberculosis dengan mikobakterium lainnya
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
6. Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi antibodi yang terbentuk akibat infeksi
tuberkulosis. Pemeriksaan QFT-G menggunakan antigen protein M.tuberculosis yaitu
ESAT-6 dan CFP-10. Pada pemeriksaan ini diukur kadar IFN-γ yang terbentuk
setelah 16-24 jam sebagai respons terhadap antigen tersebut. Pemeriksaan lain yang
lebih sensitif adalah T-SPOT® yang mengukur IFN-γ yang diproduksi oleh sel T.
7. Biopsy
Berdasarkan banyaknya bakteri tahan asam yang ditemukan melalui pemeriksaan mik
roskop biopsi kulit dengan pewarnaan Ziehl-Nielsen, tuberkulosis kutis dapat dibedak
an menjadi bentuk multibasiler dan pausibasiler. Pada tuberkulosis kutis multibasiler
ditemukan banyak basil tahan asam; yang termasuk tipe multibasiler adalah tuberkulo
sis inokulasi primer, skrofuloderma, tuberkulosis orifisialis, tuberkulosis miliaris akut,
dan tuberkulosis gumosa. Pada tuberkulosis kutis pausibasiler sangat jarang ditemuk
an basil tahan asam, mikroorganisme sangat sulit diisolasi; yang termasuk tipe pausib
asiler adalah tuberkulosis verukosa, lupus vulgaris, dan tuberkulid
Putu Indah Andriani.2014. Pendekatan Klinis Infeksi Tuberculosis pada Kulit
Jawaban STEP 7
- Non medikamentosa
Keadaan umum diperbaiki, misalnya keadaan gizi dan anemia.
- Medikamentosa
Prinsip pengobatan tuberkulosis kutis sama dengan tuberkulosis paru. Untuk
mencapai hasil yang baik, hendaknya diperhatikan syarat berikut ini.
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
o Pengobatan harus dilakukan secara teratur tanpa terputus agar tidak cepat
terjadi resistensi.
o Pengobatan harus dalam kombinasi, maksudnya sama dengan butir satu.
Dalam kombinasi tersebut INH disertakan, karena obat tersebut bersifat
bakterisidal, harganya murah dan efek sampingnya langka. Sedapat-dapatnya
dipilih paling sedikit 2 obat yang bersifat bakterisidal.
Kriteria penyembuhan pada skrofuloderma ialah: semua fistel dan ulkus telah
menutup, seluruh kelenjar getah bening mengecil (kurang daripada 1 cm dan
berkonsistensi keras), dan sikatriks yang semula eritematosa menjadi tidak
eritematosa lagi. LED dapat dipakai sebagai pegangan untuk menilai
penyembuhan pada penyakit tuberkulosis. Jika terjadi penyembuhan LED
akan menurun dan menjadi normal. Daftar obat antituberkulosis yang terdapat
di Indonesia dicantumkan pada tabel. Yang bersifat bakterisidal ialah INH
(H), rifampisin (R), pirazinamid (Z), dan streptomisin (S), sedangkan
etambutol (E) bersifat bakteriostatik.
- Jawaban STEP 7
Prognosis dari penyakit ini baik jika pengobatan dilakukan secara teratur
o Prognosis quo ad vitam bonam,
Karena tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103