Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi
Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi
a Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University, Jalan Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang
b Chemistry Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Gadjah Mada University, Yogyakarta
Abstrak
Kata Kunci: Evalusi karakter dari membran kitosan-suksinat/poli vinil alkohol-poli etilen glikol
membran kitosan- (PVA-PEG) yang disiapkan dalam pelarut asam asetat melalui metoda inversi fasa telah
suksinat; poli vinil dilakukan. Penelitian diawali dengan pembuatan senyawa kitosan yang bertaut silang
alkohol; poli etilen
dengan asam suksinat, dilanjutkan preparasi menjadi membran dengan memadukan
glikol; kemampuan
menggunakan PVA-PEG. Analisis karakter dari material yang dihasilkan menggunakan
permeasi; kreatinin
FTIR, EDX, TGA, uji penyerapan air, kuat tarik, hidrofilisitas membran. Kemampuan
permeasi membran diujikan terhadap kreatinin. Hasil analisis menunjukkan bahwa
suksinat telah bereaksi dengan kitosan. Modifikasi kitosan baik melalui taut silang dan
paduan polimer meningkatkan kuat tarik dan regangan membran sebesar 1,7-2,5 x dari
membran kitosan murni. Selain itu, membran termodifikasi juga memiliki nilai serapan
air dan hidrofilisitas yang lebih tinggi dibandingkan membran tanpa modifikasi, dan hal
ini berimplikasi terhadap kemampuan permeasi kreatinin oleh membran. Nilai permeasi
berturut-turut adalah 13,8% pada kitosan, 24,84% pada kitosan-suksinat dan 25% pada
kitosan-suksinat/PVA-PEG. Membran kitosan-suksinat mempunyai kemampuan
penggunaan lebih dari 4x pemakaian berulang.
kurangnya jumlah sisi aktif penangkap permeat. Serbuk kitosan/suksinat dimasukkan ke 100 mL larutan
Pembuatan membran berbasis kitosan selanjutnya asam asetat 1% dan diaduk menggunakan pengaduk
dikembangkan melalui modifikasi struktur dan magnet pada waterbath air mendidih selama 4 jam.
permukaan dari kitosan [1]. Selanjutnya kedua larutan dicampur pada rasio tertentu
(CS-Suk,75/PVA-PEG,25) untuk membuat membran
Modifikasi struktur terhadap kitosan harus
CS-Suk/PVA-PEG. Membran dicetak menggunakan
memperhatikan beberapa aspek, seperti: gugus fungsi
cawan petri, dan dikeringkan di oven pada suhu 50-
[2], selektivitas dan fleksibilitas [3] material hasil
70°C. Membran yang sudah kering dilepaskan dan dicuci
modifikasi ketika diaplikasi sebagai membran permeasi.
dengan akuades sampai netral.
Dalam proses permeasi terhadap kreatinin oleh
membran berbasis kitosan termodifikasi, dibutuhkan Karakterisasi Membran
suatu modifier yang bisa menciptakan ikatan hidrogen
Karakterisasi: gugus fungsi membran
yang cukup kuat antara kreatinin dengan sisi aktif, agar
menggunakan FTIR, EDX, stabilitas termal
kreatinin dapat melewati membran dengan cepat [2, 4,
menggunakan TGA, serapan terhadap air, fleksibiltas
5]. Beberapa gugus fungsi telah digunakan sebagai
dan kelenturan, ketebalan membran menggunakan
modifier dalam proses permeasi kreatinin, seperti asam
thicknessmeter.
sitrat [1, 6], tripolifosfat [2, 7, 8].
Uji Permeasi Terhadap Kreatinin
Asam suksinat merupakan asam dikarboksilat,
banyak digunakan untuk keperluan industri farmasi Uji permeasi dilakukan menggunakan alat
karena bersifat hidrofil dan non-toksik. Gugus permeasi, yang di tengahnya terdapat sebuah membran.
karboksilat (-COO-) dari asam suksinat akan berikatan Fasa sumber berisi 50 mL larutan standar kreatinin 25
dengan gugus –NH2 dari kitosan membentuk ikatan taut ppm dalam larutan buffer fosfat dan fasa akseptor berisi
silang (crosslink) yang dapat menata jarak antara 50 mL buffer fosfat. Permeasi dilakukan selama 6 jam
polimer kitosan satu dengan lainnya untuk membentuk dengan setiap jam diambil 2 mL sampel dari fasa sumber
struktur yang lebih rapi dalam bentuk struktur jaring. dan akseptor yang kemudian dikompleks menggunakan
Struktur jaring yang tertata ini selanjutnya akan asam pikrat dan dianalisis menggunakan
membuat kreatinin lebih mudah melewati membran. spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 486
Selain itu adanya gugus –O bebas dari modifier akan nm.
berfungsi sebagai sisi aktif yang akan menangkap
kreatinin secara selektif dan cepat. 3. Hasil dan Pembahasan
Fleksibilitas membran dibutuhkan untuk menjaga Seluruh membran yang dibuat memiliki
stabilitas membran ketika berada dalam lingkungan kenampakan tipis, transparan, dengan tebal antara 10-
berair dalam waktu tertentu. Modifikasi dengan gugus 2
±2 mm. Ada beberapa metode pembuatan membran,
karboksilat meningkatkan hidrofilisitas senyawa diantara adalah sintering, streaching, track-etching,
kitosan, karena adanya ikatan hidrogen dengan molekul template leaching dan inversi fasa. Pada penelitian ini
air. Hidrofilisitas yang terlalu tinggi dapat membuat pembuatan membran dilakukan dengan proses inversi
membran akan rapuh dan mudah sobek. Untuk fasa. Inversi fasa adalah metode yang paling banyak
meningkatkan kekuatan mekanik senyawa yang akan digunakan dalam pembuatan membran polimer untuk
dibuat menjadi membran, maka dilakukan pemaduan proses pemisahan, karena kemudahan dan reproducible
menggunakan polimer sintetik seperti poli vinil alkohol yang tinggi. Pada metode ini, polimer bentuk padatan
(PVA) poli etilen glikol (PEG) [9] dan poli vinil acetate diubah ke bentuk larutan dan kembali diubah ke bentuk
[10]. padatan secara terkontrol pada suhu dan waktu tertentu
Proses pemadatan sangat sering diawali dengan
Dalam penelitian ini dilakukan sintesis kitosan taut
perpindahan polimer dari suatu cairan (pelarut) ke
silang suksinat (CS-Suk), pemaduan menggunakan
cairan lain (non pelarut) dilanjutkan dengan evaporasi
PVA/PEG untuk membuat membran melalui proses
larutan berlebih. Fase dengan konsentrasi polimer yang
inversi fasa. Membran CS-Suk/PVA-PEG diuji
tinggi dalam larutan polimer akan membentuk padatan
kemampuan dan penggunaan berulang membran pada
atau matriks membran, sedangkan fase dengan
proses permeasi terhadap kreatinin.
konsentrasi polimer yang rendah akan membentuk
pori-pori [11].
2. Metodologi Penelitian
Karakterisasi Kimia Senyawa Kitosan-Suksinat (CS-
Bahan
Suk)
Kitosan dengan deasetilasi 89%, didapatkan dari PT
Keberhasilan taut silang antara kitosan dengan
Surindo Tech, Cirebon Indonesia. Asam suksinat, asam
asam suksinat diperlihatkan oleh spektra pada Gambar
asetat, NaOH, kreatinin, buffer fosfat, poli vinil alkohol,
1. Pada spektra spesifik kitosan terlihat serapan pada
poli etilen glikol asm pikrat didapatkan dari Merck.
daerah 3400 cm-1 yang merupakan serapan gugus –OH
Persiapan Pembuatan Komposit Kitosan/Sitrat Dan dan –NH yang berhimpit. Serapan kembar gugus –NH2
Kitosan/Suksinat primer akan terlihat pada daerah 1600 dan 1658 cm-1.
Serapan lemah di daerah 1059 cm-1 yang merupakan
Serbuk PVA/PEG dimasukkan dalam 100 mL
serapan gugus –C-O. Setelah mengalami reaksi taut
akuades hangat diaduk selama 2 jam pada suhu ±60°C.
silang, maka terjadi pergeseran serapan yang dapat
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 21 (2) (2018): 80 – 84 82
dilihat pada daerah sekitar 1750 cm-1, dimana serapan dalam struktur polimer, keteraturan jarak membuat
kembar –NH2 akan hilang, sebagai gantinya muncul proses pemutusan ikatan menjadi lebih mudah dan
serapan tunggal gugus C=O. Pada daerah 3400 cm-1 menurunkan stabilitas termal senyawa modifikasi [13].
terjadi pergeseran serapan yang merupakan indikasi, Untuk mempertegas interprestasi hasil reaksi cangkok
perubahan gugus pada –NH primer menjadi –NH dilakukan analisis elemen menggunakan EDX, seperti
sekunder atau tersier. Selain itu, pada daerah 1060 dan terlihat pada Tabel 1.
1025 cm-1 muncul puncak yang cukup tajam, yang
Tabel 1. Persentase komposisi elemen membran
menunjukkan serapan gugus C-O dari asam suksinat
yang menempel pada kitosan [2, 6, 12] Membran Karbon Oksigen Hidrogen Nitrogen
(%) (%) (%) (%)
CS 42,1 38,8 7,0 7,8
CS-Suk 42,2 40,0 6,0 7,1
b.