0% found this document useful (0 votes)
22 views

Bab I Topografi Dan Perhitungan Sumberdaya: 1.1 Dasar Teori 1.1.1 Quicksurf

This document discusses the steps to create contour maps and calculate resource volumes using Quicksurf plugin in AutoCAD. The key steps include: 1. Importing elevation data points into Quicksurf 2. Generating contour lines at set intervals 3. Annotating the map with labels, indices, and other information 4. Using tools like flatten to create cross-sections and calculate excavation volumes The overall process allows engineering drawings to be made from terrain data and quantities like cut/fill volumes to be estimated for construction planning and resource management. Proper topographic mapping and volume calculations are important for project design, operations, and cost control.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
22 views

Bab I Topografi Dan Perhitungan Sumberdaya: 1.1 Dasar Teori 1.1.1 Quicksurf

This document discusses the steps to create contour maps and calculate resource volumes using Quicksurf plugin in AutoCAD. The key steps include: 1. Importing elevation data points into Quicksurf 2. Generating contour lines at set intervals 3. Annotating the map with labels, indices, and other information 4. Using tools like flatten to create cross-sections and calculate excavation volumes The overall process allows engineering drawings to be made from terrain data and quantities like cut/fill volumes to be estimated for construction planning and resource management. Proper topographic mapping and volume calculations are important for project design, operations, and cost control.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 22

BAB I

TOPOGRAFI DAN PERHITUNGAN SUMBERDAYA

1.1 Dasar Teori

1.1.1 Quicksurf

Quicksurf adalah perangkat lunak plugin yang dibuat khusus untuk


autoCAD versi 2002 – 2005. Di desain khusus untuk aplikasi yang
berhubungan dengan pembuatan kontur, Digital Terrain Model, aplikasi
Teknik Sipil. Pembuatanya adalah Schreiber Instruments, Inc.

Surface pada quicksurf adalah bagian dari memori yang dibuat oleh
Quicksurf, berisi data-data yang di ekstrak dari entitas gambar pada
autoCAD, data-data ini dapat digambarkan langsung atau hanya
ditampilkan saja pada jendela gambar AutoCAD.

Quicksurf membuat dan memanipulasi surface tanpa harus


menampilkannya di layar. Surface pada quicksurf adalah deskripsi
matematis dari semua data yang dimasukkan. Surface dapat terdiri dari
berbagai bagian seperti point, breakline, TIN (Triangulated Irregular
Network), grids atau Triangulated Grids (TGRD).Surface bukan bagian
entitas dalam AutoCAD, penting sekali untuk membedakan antara
Quicksurf Surface dengan entitas gambar dari AutoCAD.

Mengakses Quicksurf

Untuk mengakses perintah Quicksurf dapat dilakukan dari:

1. Quiksurf toolbar

1
2. Quicksurf Menu

3. Membuat Quicksurf Surface


Sebagian besar perintah pada quicksurf akan berhubungan
dengan “surface” oleh karena itu sebelum kita memberikan perintah,
terlebih dahulu kita harus membuat “surface”. Untuk membuat surface
pada Quicksurf dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
a. Mengimport data dari file berupa data x, y, z
b. Mengekstrak langsung dari entitas gambar pada AutoCAD, seperti
gambar topografi yang telah di digitasi.

Setiap kali kita membuat surface, secara otomatis Quicksurf akan


memberi nama surface tersebut dengan nama “titik” <.>.

4. Menampilkan surface
Ada dua cara dalam menampilkan surface pada Quicksurf yaitu
dengan Show dan dengan Draw. Pada pilihan Show idata hanya akan
ditampilkan saja pada layar gambar AutoCAD, siementara itu pada
pilihan Draw data akan digambarkan dan menjadi entitas pada layar
gambar AutoCAD.

2
1.1.2 Topografi

Topografi secara ilmiah artinya adalah studi tentang bentuk


permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan
sebagainya), dan asteroid.dalam pengertian yang lebih luas, topografi
tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan
pengaruh manusia terhadap lingkungan dan bahkan kebudayaan local
(Ilmu Pengetahuan Sosial). Topografi umumnya menyuguhkan relief
permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan.

Penggunaan kata topografi dimulai sejak zaman Yunani kuno dan


berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Kata itu
datang dari kata Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphia yang
berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian
dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti
garis lintang dan garis bujur, dan secara vertical yaitu ketinggian.
Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini.
Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya
perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk kebutuhan konstruksi
sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkan studi
topografi yang lebih detail.

1.1.3 Perhitungan Cadangan

Perhitungan cadangan adalah kegiatan yang dilakukan setelah


melakukan tahapan eksplorasi dengan melakukan Analisa dan
perhitungan cadangan. Tujuan dari perhitungan cadangan yaitu agar
dapat menentukan jumlah dan mutu kualitas yang dapat dipertanggung
jawabkanuntuk di eksploitasi sesuai dengn kebutuhan. Dengan
perhitungan cadangan akan dapat diketahui biaya produksi, membantu
perencanaan, efisiensi operasi, kontrol kehilangan dalam penambangan,
unsur produksi tambang , dan sebagainya.

3
Perhitungan cadangan dilakukan dengan rumus Volume x
Densitas. Pada peta 2D AutoCAD, jumlah volume dapat diketahui
dengan rumus :

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 1 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 2


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑥 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔

Sedangkan untuk peta 3D, jumlah Volume dapat diketahui dengan cara
mengetik pada command : “massprop”, lalu select object dengan cara
diblock, kemudian di enter.

1.2 Langkah Kerja

1.2.1 AutoCAD 2D

Cara memunculkan peta kontur dari Autocad Quicksurf dengan


langkah – langkah sebagai berikut :

1. Import Data dari file:

Sebelum melakukan import data dari file, terlebih dahulu kita harus
memahami format dari file yang akan di import. Data yang akan di
import berupa file data x,y,z dan setiap kolomnya dipisahkan tanda
koma.

Sintaks perintah :

Menu : Quicksurf > Import Data > Read ASCII Point

4
Kemudian akan muncul dialog explorer seperti dibawah ini, cari data
koordinat yang telah tersedia lalu klik open.

5
2. Contour Interval
Contour interval berfungsi untuk memberikan jarak/interval pada setiap
garis kontur.
Menu : Quicksurf > Contour Interval > ketik 1 > Enter

3. Contour
Klik Quicksurf > Contour, kemudian tekan enter pada kolom command,
ketik “d” lalu enter hingga muncul perintah command lagi.

6
4. Memunculkan gambar topografi
Setelah lanhkah diatas peta topografi belum muncul, oleh karena itu perlu
dilakukan top view.

5. Membuat Interval Kontur


Membuat interval kontur dilakukan dengan cara:
a. Membuat garis diagonal melintang pada peta dengan menggunakan
tools polyline pada toolbar.

7
b. Secara otomatis membuat label sepanjang garis polyline
Sintaks perintah :
Menu : Quicksurf > Annote > Autolabel Contours
Pada baris command ketikkan:
Label interval <all>: 5
Text height <5.0000>: 5

Sehingga akan muncul label contour seperti dibawah ini :

8
6. Memperhalus Kontur (Smooth Contours)
Sintaks perintah :
Menu : Quicksurf > Annotate > Smooth Contours

7. Membuat Index Contour


Membuat index contour dilakukan dengan cara : Quicksurf >
Annotate > Index Contour. Pada kolom index interval ketik “5”, index layer
<unchanged> tekan enter. Ketik “5” untuk index width. Kemudian blok
peta dan tekan enter.

8. Membuat Sayatan

9
Sebelum membuat sayatan kita harus menentukan terlebih dahulu
daerah yang akan disayat menggunakan line atau polyline. Untuk mengatur
jarak antar polyline, klik offset > ketik 400 > klik sayatan > klik dibawah
sayatan. Agar dapat menggunakan perintah flatten, garis sayatan harus
dalam bentuk 3D polyline, oleh karena itu sebelum perintah flatten
digunakan harus didahului dengan perintah drape. Sintaks perintah :
Menu : Quicksurf > Design Tools > Drape > Enter > Select Object >
Enter.

Setelah itu, baru perintah flatten dengan cara klik Quicksurf > Design Tools
> Flatten

Pada baris perintah akan terlihat

10
Command: Flatten > klik garis sayatan > Vertical multiplier : 1 > Text
size for labeling: 4 > Base elevation for grid/Auto : 0 > Draw a grid
background: y > Vertical spacing : 5 > labeling interval : 10 > Vertical
Horizontal spacing : 10 > Vertical Horizontal spacing : 10 >Select
origin point

Menghapus grid pada penampang dilakukan dengan cara : Klik garis grid
> tekan Delete

9. Mengetahui Luas Area Penampang

11
Mengetahui luas area penambang dilakukan dengan caran membuat
line pada sisi kanan penampang.

Menghapus garis berlebih dengan cara klik trim > klik garis pemotong >
enter klik garis yang ingin dipotong.

Menggabungkan semua line agar semua line dapat terhubung dengan cara :

12
Ketik “pedit” pada command > ketik “m” pada select polyline or [Multiple]
> block object > ketik “y” pada Convert Lines and Arcs to Polylines
[Yes/No]?
<Y> > ketik “j” untuk join > tekan enter hingga muncul command kembali.

Untuk mengetahui luasan dari penampang dilakukan dengan cara : klik kiri
penampang > klik kanan > properties > lihat pada area

10. Membuat Bingkai pada Peta

13
Membuat bingkai pada peta dilakukan dengan klik rectangle pada
toolbar. Kemudian buat bingkai sebesar peta.

11. Membuat koordinat


Membuat koordinat dilakukan dengan cara :
a. Membuat line pada ujung peta.
b. Klik Dimension > Ordinat > buat garis tepat pada line yang telah dibuat.
c. Mengatur angka koordinat agar lebih rapi (tidak ada komanya) dengan
cara mencari nilai selisih antara nilai yang akan digunakan dengan nilai
koordinat yang sudah ada.
d. Klik offset > masukkan nilai selisih > klik line > klik disamping line.
e. Menghapus nilai koordinat awal dan menampilkan koordinat pada line
baru seperti pada poin b.
f. Mengatur jarak antar koordinat membuat line atau polyline di titik awal
koordinat .
Offset > klik 100 (enter) > klik line atau polyline > klik di samping
polyline.
g. Membuat koordinat sama seperti poin b.

14
1.2.2 Langkah Kerja AutoCAD 3D

Untuk menentukan sumberdaya terlebih dahulu kita membuat peta


topografi yang akan diubah dalam bentuk 3D dengan cara Import data
topografi dengan settingan kontur interval 1. Untuk menampilkan peta
dilakukan : klik contour > enter > ketik “d” > ketik “y” >

15
a. Mengubah tampilan peta menjadi tampak samping kanan (right view)

b. Extrude topografi dengan menggunakan part, sebelumnya terlebih


dahulu membuat partnya dengan polyline.

Kemudian lakukan Extrude dengan cara ketik “ext” > block object >
enter > ketik “p” > klik polyline

16
Selanjutnya mengubah tampilan menjadi SW Isometric View

c. Melakukan penggabungan dengan perintah union dengan cara ketik


“uni” > block object > enter

17
1.4 Analisis dan Pembahasan

1.4.1 Analisis

18
1.4.1.1 Analisis Peta 2D

 Perhitungan hasil volume bahan galian pada peta 2D, yaitu :

Luas penampang A-A’ = 52.476,7515 m²

Jarak penampang = 400 m

Luas penampang B-B’ = 44.145,7852 m²

19
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 1 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 2
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑥 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔

52.476,7515 + 44.145,7852
= 𝑥 400
2

= 19.324.507,34 m³

 Perhitungan sumber daya bahan galian, yaitu :


Sumber Daya = Volume x Densitas
= 19.324.507,34x 2,1
= 40.581.465,414 ton.

1.4.1.2 Analisis Peta 3D

20
 Perhitungan hasil volume bahan galian pada peta 3D
Untuk mengetahui jumlah volume bahan galian yang tertambang
lakukan perintah MASSPROP, select object lalu enter

 Perhitungan sumberdaya bahan galian pada peta 3D


Sumber Daya = Volume x Densitas
= 12806947.7784 x 2,1
= 26894590,33464 ton.

1.4.2 Pembahasan

1.4.2.1 Pembahasan Peta 2D

Dari analisis hasil perhitungan, didapat bahwa luas


penampang A-A’ adalah 52.476,7515 m² dan luas penampang B-
B’ adalah 44.145,7852 m², dengan jarak antar sayatan/penampang
sebesar 400 m. Dengan menggunakan rumus perhitungan volume,
didapat nilai volume antar sayatan yaitu sebesar 19.324.507,34 m³.
hasil dari perhitungan tersebut lalu dikalikan dengan densitas
bahan galian sebesar 2,1. Sehingga, didapatkan jumlah sumber
dayanya yaitu 5 ton. Jadi sumber daya bahan galian yang didapat

21
dari penampang A-A’ dan penampang B-B’ adalah
5.596.317,20025 ton.

1.4.2.2 Pembahasan Peta 3D

Dari data yang ditampilkan pada AutoCAD, maka


didapatkan nilai volumenya yaitu 12806947.7784 m³. Dari nilai
volume yang telah didapat, maka nilai sumber dayanya dapat
diketahui dengan mengkalikan nilai volume dan densitas bahan
galian sebesar 2,1. Sehingga didapatkan nilai sumber dayanya yaitu
26894590,33464 ton.

22

You might also like