Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Geolistrik Resistivitas merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik di dalam bumi serta bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan di
permukaan bumi.(Santoso,2002)
Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang
terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Bumi tersusun dari
berbagai macam batuan-batuan. Dengan Metode resistivitas kita dapat mengidentifikasi
kondisi bawah permukaan bumi serta lapisan-lapisan di dalamnya berdasarkan parameter
kelistrikan berupa resistivitas batuan. Geolistrik juga merupakan salah satu metode geofisika
yang sangat berguna, Aliran arus listrik yang diinjeksikan kedalam tanah yaitu melalui
batuan-batuan dan sangat dipengaruhi oleh adanya air tanah dan garam yang terkandung
didalam batuan serta hadirnya mineral logam maupun panas yang tinggi. Dalam hal ini yang
diukur yaitu dalam pengukuran potensial,arus dan medan elektromagnetikyang terjadi baik
secara alamiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi.
Ada beberapa macam metode geolistrik antara lain : metode potensial diri,arus
telluric,magnetoteluric,elektromagnetik,IP,resistivitas, dan sebagainya. Dalam hal ini,akan
dibahas mengenai resistivitas listrik pada batuan.
Untuk menerapkan metode geolistrik dengan sempurna, dapat mengetahui tata cara
penggunaan metode geolistrik. Penggunaan metode geolistrik ini dengan menginjeksikan arus
listrik di bawah permukaan tanah melalui dua buah elektroda arus listrik.
1
1.2 Tujuan
1.Mengetahui apa itu pengertian Resistivitas listrik
2.Mengetahui macam-macam metode resistivitas listrik pada batuan
3.Mengetahui macam metode cara pengukuran Resistivitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
Metoda resistivitas merupakan salah satu dari kelompok metoda geolistrik yang
digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat
aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi. Yang dipelajari mencakup
pendeteksian besaran medan potensial dan medan elektromagnetik yang diakibatkan oleh
aliran arus listrik. Metoda ini dilakukan dengan mengalirkan arus listrik searah ke dalam
bumi melalui elektroda arus, selanjutnya distribusi medan potensial diukur dengan elektroda
potensial. Variasi nilai tahanan jenis dihitung berdasarkan besar arus dan potensial yang
terukur ( Santoso, 2002).
Resistivitas atau tahanan jenis suatu bahan adalah besaran/parameter yang menunjukkan
tingkat hambatannya teerhadap arus listrik. Bahan yang mempunyai resistivitas makin besar,
berarti makin sulit untuk dilalui arus listrik. Metode resistivitas adalah metode geofisika
untuk menyelidiki struktur bawah permukaan berdasarkan perbedaan resistivitas batuan. Pada
metode risistivitas yaitu :
Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang
berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan dibawah titik ukur (sounding point) .(Lilik Hendrajayadan Idam Arif, 1990)
Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang
memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet. Oleh karena
itu metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak tetapi lebih banyak digunakan
dalam bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian
reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi)
3
elektroda-elektroda potensial dan elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metoda
resistivitas tahanan jenis, antara lain :
4
sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan/mineral tersebut oleh elektron-elektron bebas itu.
Konduksi elektrolitik terjadi jika batuan/mineral bersifat porus dan pori-pori tersebut terisi
oleh cairan-cairan elektrolitik. Pada konduksi ini arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolit.
Sedang konduksi dielektrik terjadi jika batuan/mineral bersifat dielektrik terhadap aliran arus
listrik yaitu terjadipolarisasi saat bahan dialiri listrik. Berdasarkan harga resistivitas
listriknya, batuan/mineral digolongkan menjadi tiga yaitu:
Konduktor baik : 10 −8 <ρ < 1 Ω m
Konduktor pertengahan : 1 <ρ < 107 Ω m
Isolator : ρ > 10 7 Ω m
Dalam metoda geolistrik ini digunakan definisi-definisi :
1. Resistansi : R = V / I ohm ( Ω )
2. Resistivitas : ρ = E / J Ω m
3. Konduktivitas : σ = 1 /ρ ( Ω m) −1
dengan V : beda potensial 2 buah titik
I : besar arus listrik yang mengalir
E : medan listrik
J : rapat arus listrik (arus listrik persatuan luas)
Untuk silinder konduktor dengan panjang L dan penampang A
Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang ekivalen
dengan medium berlapis yang ditinjau. Sebagai contoh medium berlapis yang ditinjau
misalnya terdiri dari dua lapis yang mempunyai resistivitas berbeda. Resistivitas semu
merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang ekuivalen dengan medium
berlapis yang ditinjau. Sebagai contoh medium berlapis yang ditinjau misalnya terdiri atas
dua lapisan yang mempunyai resistivitas yang berbeda, dianggap sebagai medium satu lapis
5
homogen yang mempunyai satu harga resistivitas yaitu resistivitas semu.
(https://www.slideshare.net/fauziahpieter/geolistrik-ppt/03-Maret-2018/12 :49)
Ada beberapa macam metoda yang digunakan untuk menginterpretasi data resistivitas.
Salah satu cara yang cukup sederhana adalah dengan metoda pencocokan kurva (curve
matching). Ada tiga macam cara pengukuran resistivitas yang biasa dilakukan untuk fungsi-
fungsi yang berbeda, yaitu :
a. Geolistrik Mapping
Cara ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan harga resisivitas di suatu areal tertentu
dengan arah lateral atau horisontal. Setiap titik yang telah ditentukan pada areal tersebut
diukur dengan spasi elektroda yang tetap, kemudian dibuat kontur untuk setiap spasi
elektroda yang dilakukan.
b. Geolistrik sounding
Cara ini digunakan untuk mengetahui distribusi harga resistivas di bawah suatu titik sounding
di permukaan bumi dengan arah vertikal. Untuk satu titik sounding spasi elektroda diperbesar
secara gradual (bergantung pada jenis konfigurasi yang digunakan), kemudian hasil
pengukurannya di plot pada grafik bilog untuk mendapatkan kurva lapangan.
c. Geolistrik Imaging
Pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai variasi resistivitas baik secara lateral
maupun vertikal ( dua dimensi atau 3 dimensi ).( http://www.scribd.com/doc/38990252/13/II-
5-RESISTIVITAS-BATUAN/diakses pada tanggal 03-Maret-2018/12 :49)
A. Interpretasi Lapangan
a. Penentuan bentangan maksimal
b. Penentuan tipe kurva lapangan
Terdapat 4 tipe kurva lapangan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut
6
tipe A : ρ1< ρ2<ρ3
tipe Q : ρ1> ρ2>ρ3
tipe K : ρ1< ρ2>ρ3
tipe H : ρ1> ρ2<ρ3
B. Interpretasi Pendahuluan
Tahapan ini dilakukan untuk menentukan harga resistivitas masing-masing lapisan
dengan menggunakan kurva standar dan kurva bantu (Curve matchin partial). Cocokkan
untuk segmen kurva yang berspasi pendek dengan kurva standar dua lapis. Setelah cocok,
kedudukan pusat koordinat kurva standar pada kertas grafik lapangan akan memberikan d1
dan ρ 1 . Dengan menggunakan harga perbandingan ρ1/ ρ2 yang terbaca pada kurva yang
cocok ρ2 dapat ditentukan. Untuk menginterpretasi segmen-segmen kurva selanjutnya,
gabung lapisan-lapisan sebelumnya yang sudah diketahui harga resistivitas dan
kedalamannya menjadi satu lapisan fiktif yang mempunyai resistivitas ρf 0 dan d f 0 yang
masing-masing dapat ditentukan sebagai berikut :
a. Letakkan kurva lapangan di atas kurva bantu yang sesuai dengan tipenya hingga pusat
koordinat kurva bantu terletak pada koordinat (d,f) pada kertas grafik lapangan.
b. Tentukan kedudukan (df0, ρf0) yang sesuai dengan perbandingan resistivitas kedua lapisan
yang digabung (berupa garis).
c. Cocokkan segmen kurva berikutnya dengan kurva standar dengan syarat pusat koordinat
kurva standar harus selalu berada pada tempat kedudukan (df0, ρf0)sehingga setelah ada yang
cocok, d f 0 dan ρ f0 dapat ditentukan. Dalam hal ini perbandingan ρ1/ ρ2 yang terbaca pada
kurva standar yang cocok merupakan perbandingan ρ3/ ρf0. Dengan demikian ρ3 dapat
ditentukan.
d. Jika jumlah lapisan lebih dari tiga, ulanglah cara tersebut di atas untuk meneruskan
pencocokan segmen-segmen berikutnya.
7
C. Interpretasi Tahap Akhir
Pada tahap ini hasil interpretasi pendahuluan harus dikonfirmasikan dengan data lainnya
misalnya data geologi.( Wahyudi.2001)
Arus listrik dialirkan ke dalam bumi melalui elektroda arus. Jika permukaan bumi
datar,maka arus yang mengalir ke dalam lapisan bumi membentuk medan berbentuk setengah
bola,seperti pada gambar diatas.
Arus listrik yang dialirkan ke dalam bumi melalui elektroda arus ( C1 dan C2).
Potensial listrik diukur melalui elektroda potensial ( P1 dan P2). Dan mempermudah
pengukuran dan perhitungan dibuat konfigurasi elektroda yang baku ,seperti konfigurasi
Wenner,Schlumberger,dan dipole sounding yang telah dijabarkan sebelumnya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Metode resistivitas merupakan suatu metode eksplorasi geolistrik yang digunakan untuk
mengetahui nilai hambatan jenis suatu batuan.
3. Geolistrik Mapping
Cara ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan harga resisivitas di suatu areal tertentu
dengan arah lateral atau horisontal.
Geolistrik sounding
Cara ini digunakan untuk mengetahui distribusi harga resistivas di bawah suatu titik
sounding di permukaan bumi dengan arah vertikal.
Geolistrik Imaging
Pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai variasi resistivitas baik secara lateral
maupun vertikal ( dua dimensi atau 3 dimensi ).
3.2 Saran
Pembuatan laporan hasil presentasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Sekian dan terima kasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
Lilik Hendrajayadan Idam Arif, 1990. Monograf ,Geolistrik Tahanan Jenis. Laboratorium
FisikaBumi ITB. Bandung.
https://www.slideshare.net/fauziahpieter/geolistrik-ppt/03-Maret-2018/12 :49
10