0% found this document useful (0 votes)
57 views

Pemodelan Arsitektur Ti Untuk Institusi Perguruan Tinggi Di Indonesia

Pemodelan Arsitektur Teknologi Informasi berbasis Cloud Computing untuk Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia

Uploaded by

Achmad Solichin
Copyright
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
57 views

Pemodelan Arsitektur Ti Untuk Institusi Perguruan Tinggi Di Indonesia

Pemodelan Arsitektur Teknologi Informasi berbasis Cloud Computing untuk Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia

Uploaded by

Achmad Solichin
Copyright
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 61

Achmad Solichin - 0806444751

PEMODELAN ARSITEKTUR TI
BERBASIS CLOUD COMPUTING
UNTUK INSTITUSI PERGURUAN
TINGGI DI INDONESIA
Agenda

Latar Belakang

Permasalahan

Tinjauan Pustaka

Metodologi

Analisis dan Hasil

Kesimpulan dan Saran


latarbelakang
LATAR BELAKANG

 Terdapat 3.150 Perguruan Tinggi (dikti)


 Masing-masing PT memiliki proses bisnis
yang hampir sama, namun mengembangkan
sistem informasi sendiri-sendiri
 Redundancy
 Lack of Standardization
 Lack of Consolidation
 Inconsistency
 Laporan EPSBED 6 bulan sekali
Permasalahan

 Bagaimana model arsitektur TI berbasis


cloud computing yang sesuai untuk institusi
PT di Indonesia?
 Apa saja yang menjadi komponen arsitektur
TI berbasis cloud computing untuk PT di
Indonesia?
 Apa saja layanan yang diberikan oleh cloud
computing provider dalam model arsitektur
TI di PT?
tinjauanpustaka
TINJAUAN PUSTAKA

Arsitektur Service
Teknologi Oriented
Informasi Architecture

Framework
Cloud Cloud
Computing Computing
Arsitektur Perusahaan

Apa itu arsitektur perusahaan?


 Enterprise architecture is a strategic information asset
base, which defines the mission, the information
necessary to perform the mission and the technologies
necessary to perform the mission, and the transitional
processes for implementing new technologies in
response to the changing mission needs.
An enterprise architecture includes a baseline
architecture, target architecture and a sequencing plan.
(Andersen, 2008)
Arsitektur Perusahaan

Arsitektur saat ini Arsitektur tujuan


(existing) (future) Tahapan-tahapan
Framework Arsitektur TI

 TOGAF
 Zachman Framework
 FEAF
 Gartner
 dll
TOGAF

 The Open Group Architecture Framework


 Dikembangkan pertengahan 1990, rilis
pertama 1995
 Terdiri dari 4 pilar
 Business Architecture
 Application Architecture
 Data Architecture
 Technology Architecture
TOGAF

Busines Applica Technol


Data
s tion ogy
Archite
Archite Archite Archite
cture
cture cture cture
TOGAF ADM
 Preliminary
 Phase A: Architecture Vision
 Phase B: Business Architecture
 Phase C: Information Systems
Architecture
 Phase D: Technology Architecture
 Phase E: Opportunities and
Solution
 Phase F: Migration Planning
 Phase G: Implementation
Governance
 Phase H: Architecture Change
Management
 Requirements Management
Zachman Framework

 Dikembangkan oleh John Zachman


 Rilis pertama tahun 1987
 Zachman Framework bukan metodology,
tetapi sebuah taxonomy untuk
mengorganisasikan komponen-komponen
arsitektur
Zachman Framework
TOGAF vs Zachman Framework

Sessions, 2007
Service Oriented Architecture
 A service-oriented architecture (SOA) is a combination of consumers and
services that collaborate, is supported by a managed set of capabilities, is
guided by principles, and is governed by supporting standards (Bean, 2010)
 SOA is a new approach to building IT systems that allows businesses to
leverage existing assets and easily enable the inevitable changes required
to support the business (Hurwitz, Baroudi, Bloor, & Kaufman, 2006)
 Service-oriented architectures (SOA) is an emerging approach that
addresses the requirements of loosely coupled, standards-based, and
protocol-independent distributed computing (Papazoglou & Heuvel, 2007)
 SOA is an architectural paradigm for dealing with business processes
distributed over a large landscape of existing and new heterogonous
systems that are under the control of different owners (Josuttis, 2007)
Service Oriented Architecture

 SOA merupakan suatu pendekatan


pembangunan aplikasi dengan melakukan
kolaborasi antara consumer dan service
provider yang didukung dengan adanya
kemampuan, prinsip dan standardisasi yang
dimiliki oleh SOA, memiliki fleksibilitas dan
waktu reaksi yang singkat dalam memberikan
tanggapan meskipun sistem memiliki arsitektur
yang berbeda (heterogonous systems).
Komponen SOA
Prinsip Dasar SOA

Loose
Governance.
Coupling

Discoverabi Interoperabi
lity lity

Reusability
Kelebihan SOA

 Biaya dan resiko pengembangan aplikasi


lebih rendah
 Perawatan layanan akan lebih mudah
 Penyajian layanan untuk pengguna lebih
cepat
 Integrasi dengan sistem lain lebih mudah
Definisi Cloud Computing
 Cloud computing is a model for enabling
convenient, on-demand network access to a shared
pool of configurable computing resources (e.g.,
networks, servers, storage, applications, and
services) that can be rapidly provisioned and
released with minimal management effort or
service provider interaction. This cloud model
promotes availability and is composed of five
essential characteristics, three service models, and
four deployment models.” (Mell & Grance, 2009)
Definisi Cloud Computing

 A Cloud is a type of parallel and distributed


system consisting of a collection of inter-
connected and virtualized computers that are
dynamically provisioned and presented as
one or more unified computing resource(s)
based on service-level agreements
established through negotiation between the
service provider and consumers (Buyya, Shin,
Venugopal, Broberg, & Brandic, 2009)
Definisi Cloud Computing

SOA

Grid
Virtualization
Computing
Karakteristik Cloud Computing

On-demand Broad network


self-service access

Resource Rapid
pooling elasticity
Model Cloud Computing
 Application atau
Software as
Architecture
 Platform as
Architecture
 Infrastructure as
Architecture

Oracle White Paper, 2009


Model Pengembangan CC

Community
Private Cloud
Cloud

Public Cloud Hybrid Cloud


Framework Arsitektur Cloud

 Cloud Computing Open Architecture (CCOA)


 Liang-Jie Zhang dan Qun Zhou (2009)
 3 Tujuan : menciptakan platform yang scalable,
kumpulan layanan umum, maksimalkan potensi bisnis
 7 prinsip utama  adopsi dari 7 OSI Layer
 Market Oriented Cloud Architecture
 Dikembangkan oleh Buyya Rajkumar dkk
 Mengutamakan kebutuhan pengguna
 Mengedepankan SLA
Cloud Computing Open Architecture
Market Oriented Cloud Arch.
metodologi
Metodologi
 Menggunakan
Framework TOGAF
yang ditambah konsep
cloud computing
 Arsitektur yang
dihasilkan berupa
arsitektur bisnis,
arsitektur data,
arsitektur aplikasi dan
arsitektur teknologi
kondisisekarang
Struktur Organisasi PT
Stakeholder PT

Pimpinan PT
Staff / Karyawan
Dosen
Mahasiswa
Masyarakat
Alumni
Pemerintah
Industri
Proses Bisnis di PT
Arsitektur Data di PT
Hasil Observasi Aplikasi di PT
 Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
 Sistem Informasi Akademik
 Learning Management
 Sistem Informasi Perpustakaan
 Sistem Informasi Laboratorium
 Sistem Informasi Kurikulum
 Sistem Informasi Kemahasiswaan
 HRD atau Sistem Kepegawaian
 Sistem Informasi Penelitian atau Jurnal
 Sistem Inventaris Barang atau Sarana &
Prasarana
 Sistem Informasi Keuangan (Payroll)
 Sistem Pengelolaan Proyek SI
 Sistem Karir dan alumni
 Sistem Informasi Executive atau
Management
 Website Perguruan Tinggi
 Email untuk dosen atau mahasiswa
 Blog dosen / mahasiswa
 Knowledge Management System.
Arsitektur Aplikasi di PT

Aplikasi
dikembangkan
sendiri-sendiri
di perguruan
tinggi, tidak
ada integrasi
dengan PT
yang lain
McFarlan Grid Aplikasi di PT
Jaringan INHERENT

32 simpul perguruan tinggi, 1 simpul DIKTI


Model Integrasi PT
 PT mengembangkan SI
sendiri-sendiri
 Integrasi dilakukan oleh PT
yang berkepentingan
 Biaya mahal karena harus
membangun link ke setiap PT
 Kurang fleksibel, misal jika
terjadi perubahan arsitektur
di salah satu PT
 Sulit direplikasi
 Memerlukan sumber daya
yang banyak
arsitekturbaru
Arsitektur Bisnis
Arsitektur Data

 Diusulkan komunikasi data antara PT dan


DIKTI melalui jaringan INHERENT yang sudah
ada.
 Ditambahkan komponen “Data Integrator”
yang mengkonsolidasikan dan meng-
integrasikan data di PT dengan data di DIKTI
 DIKTI disarankan untuk menetapkan
standardisasi data atau metadata yang harus
dipatuhi oleh PT
Arsitektur Data
Arsitektur Data – Contoh Metadata
Arsitektur Aplikasi PT

9 Aplikasi
diletakkan di
cloud dan setiap
perguruan
tinggi dapat
mengaksesnya
melalui jaringan
Inherent
Model Integrasi PT
 Antar PT tidak
melakukan integrasi
secara langsung
 Terdapat cloud provider
yang dirujuk oleh semua
PT
 Akan menekan biaya
pengembangan aplikasi
 Tidak terjadi
redundancy
Posisi Cloud Provider
 Posisi cloud provider
diletakkan di jaringan
Inherent, sehingga
untuk mengaksesnya
PT cukup
menggunakan biaya
lokal atau IIX bukan
biaya bandwidth
international
Arsitektur TI Perguruan Tinggi
Arsitektur TI Perguruan Tinggi

 Physical Machines
 Arsitektur Fisik Server untuk Layanan Cloud.
 Virtual Machines
 Server virtual
 SLA Resource Allocator
 Bertugas mengatur alokasi layanan ke client termasuk
biaya layanan
 Cloud Client / Perguruan Tinggi
 Perguruan Tinggi di Indonesia dan pihak-pihak terkait
lainnya
Arsitektur Jaringan
 PT agar menggunakan
jaringan INHERENT
untuk berkomunikasi
 Pemerintah
mengkoordinasikan
seluruh PT dalam hal
layanan akses internet
internasional (IX)
 Tujuan: menghemat
biaya bandwidth dalam
komunikasi antar PT
TANTANGAN dan SOLUSI

TANTANGAN SOLUSI

 Mahalnya biaya akses  Memanfaatkan Jaringan


internet INHERENT

 Sumber daya manusia  Bekerja sama dengan cloud


yang mahir dalam computing provider besar
membangun cloud seperti Amazon, Google
computing provider belum dan Oracle untuk
tersedia. penyediaan sumber daya
manusia.
TANTANGAN dan SOLUSI

TANTANGAN SOLUSI

 Perangkat untuk melayani  Bekerja sama dengan


seluruh perguruan tinggi di vendor penyedia
Indonesia. infrastruktur cloud seperti
Amazon dan Google.

 Standardisasi data dan  Pemerintah perlu


sistem informasi yang membuat ketetapan
masih kurang standardisasi struktur data
dan sistem informasi.
TANTANGAN dan SOLUSI

TANTANGAN SOLUSI

 Tidak adanya peraturan  Pemerintah harus


yang mengatur membuat ketetapan dan
pengembangan arsitektur kebijakan yang jelas terkait
berbasis cloud computing. penyelenggaraan layanan
berbasis cloud computing.
TATA KELOLA LAYANAN
 Peraturan standardisasi
penyediaan layanan cloud
 Ketetapan pihak-pihak yang
menjadi cloud provider
 Ketentuan prosedur dalam
implementasi layanan cloud
Tata  Ketentuan ukuran-ukuran dalam
Kelol
a layanan
 Mekanisme yang mendukung
penerapan layanan cloud
 Policy atau peraturan
perundang-undangan yang jelas
sehubungan dengan
penyelenggaraan layanan cloud.
kesimpulansaran
KESIMPULAN

 Jumlah PT yang banyak dan kondisi PT yang


belum terintegrasi menjadi latar belakang
pemodelan arsitektur TI berbasis cloud
 Terdapat 9 layanan yang bersifat umum dan
diusulkan untuk diletakkan di cloud
 Dengan menggunakan TOGAF dan konsep cloud
computing, dihasilkan model arsitektur TI
 Arsitektur TI untuk PT terdiri dari arsitektur bisnis,
arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur
teknologi
SARAN

 Pemerintah dan PT diharapkan segera


merencanakan penerapan teknologi SOA dan
cloud computing
 Masih perlu dilanjutkan dengan design
aplikasi / layanan pada cloud provider
 Perlu kebijakan yang jelas dari pemerintah
terkait penerapan cloud computing
terimakasih

You might also like