We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF or read online on Scribd
You are on page 1/ 2
To
cc
INTERNAL MEMO
+ Bpk. Samanhudi ( Mine Manager )
Bpk. Cipto W. ( Mine Service Manager )
‘Semua Departement — Jakarta & Kalimantan
2 Bpk. KT.Seng,
Bpk. Soekardono
Bpk. Kusmono
Ibu Marna Unidjaya
From: Denny Hartanto
Date —: June 29, 2005
Subject : Tertib Administrasi— Advance & Prepaid
SEES Seance ee eee eee ee eee HP ee
Dengan Hormat,
Schubungan dengan hasil audit PT Marunda Grahamineral 2003, maka berikut
inj kami sampaikan beberapa hal penting mengenai Advance & Prepaid :
Banyak sckali kasus perjalanan dinas, uang muka pembelian, dan ang muka
Jainnya ( Advance ) yang belum selesai pertanggungjawabannya ( hingga saat
diaudit ini )
Sebagai solusi dari masalh ini, maka kami telah berdiskusi dengan pihak
management dan membuat keputusan sebagai berikut :
a. Setiap Advance ( Uang Muka Perjalanan Dinas, Uang Muka Pembelian, Uang
Muka Lainnya ) harus diselesaikan paling lambat dalam waktu salu minggu
setelah kembali dari perjalanan dinas / pekerjaan terkait.
b. Jika ada Advance yang masih belum diselesaikan dalam waktu satu bulan
setelah Kembali dari perjalanan dinas / pekerjaan terkait ( dapat dicek oleh
Finance Accounting ) , maka Finance Accounting akan melaporkan hal ini
kepada HRD untuk dilakukan pemotongan gaji, Hal ini berlaku untuk
semua level yang ada di PT MGM & PT SMM.
¢. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada advance yang menggantung lebih dari satu
bulan. Setain menyulitkan administrasi, juga kontrol atas kevangan akan
menjadi lebih baik.
d. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jika anda mengambil advance di
Jakarta, maka harus diselesaikan di Jakarta dan jika mengambil advance
di Kalimantan, maka harus diselesaikan di Kalimantan,
. Yang dimaksud dengan penyelesaian adalah : menyerahkan semua bukti2
pengeluaran dan sisa uang ( jika ada ) dan jika ternyata expense yang
dikeluarkan lebih besar dari advance yang diambil, maka Finance
Accounting akan memberikan kekurangan uangnya sesuai prosedur yang
berlaku,
f. Tidak diperkenankan mengambil advance dari dua tempat yang berbeda
sekaligus, sclain jika penyelesaiannya juga langsung di tempat yang
bersangkutan .
Contoh :
“A mengambil advance di Jakarta untuk perjalanan dinasnya sebesar Rp
1.000.000,-...ternyata setelah sampai dan bertugas di Kalimantan, “A”
kchabisan uang dan untuk itu dia meminta vang Rp 500.000.- ke Finance
Accounting Kalimantan. Jika memang keadaannya mengharuskan “A”mengambil uang Rp 500.000,- di Kalimantan, maka “ A" harus
mengembalikan uang sisa ( jika ada) berikut invoice / bukti2 nya kepada
Finance Accounting Kalimantan dan haus menyelesaikan yang Rp
1.000.000,- kepada Finance Accounting Jakarta. Jangan sampai semua bon2 ¢
termasuk yang Rp 500.000,- ) dibawa ke Jakarta,
Jadi pada prinsipnya Rp 1.000.000,- harus diselesaikan ( bon? nya ) di Jakarta
sedangkan yang Rp 500.000,- ( bon2 nya ) harus diselesaikan di Kalimantan.
Namun perlu diingat bahwa ini hanya untuk kasus urgent saja. Pada dasarnya
tidal diperbolehkan mengambil dari 2 lokasi berbeda, Jika temyata tidak
diselesaikan di tempat masing-masing, maka resiko akan ditanggung oleh
advance ( dalam contoh inj Mr. “A “) dan bukan menjadi
tanggung jawab Finance — Accounting,
fg. Untuk Advanee dan Prepaid dari kontraktor / supplier ( contoh : misalnya jika
BUMA atau yang lainnya pinjam uang atau minta dibetikan material ) maka
hendaknya dikirimkan ke Jakarta. Jangan mengambil uang dari Kalimantan
tetapi diselesaikan dengan cara potong invoice di Jakarta, Untuk detail
mengenai advance / prepaid dari kontraktor / supplier ini, sebaiknya
we diinformasikan ke Finance Accounting Jakarta untuk prakteknya,
karena Kita menghindari jangan sampai ada pengambilan ang
Kalimantan namun tidak diperhitungkan dalam pembayaran invoice
kepada kontraktor / supplier tersebut.
h. Untuk advance / prepaid dari kontarktor / supplier, harus ada approval
fertulis dari management Jakarta , walaupun untuk urgent case, karena
berdampak pada kontrak yang sudah ditandatangani sebelumnya antara pihak
Marunda dengan kontraktor / supplier tersebut. Hal ini hendaknya menjadi
makium, Karena jika teryata tidak sesuai dengan kontrak , berarti ada
penyimpangan prosedural yang nanti saat diaudit akan menimbuikan masalah
Demikian informasi dari kami yang hendaknya dapat dilaksanakan sejal Internal
Memo ini ditandatangani.
‘Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya,
ie Acknowledgement, wlblov 7 SUPA A bmannnemomange! Kati,
TAg Rc AaRerran 4/é/oy-
Phy AARURDA GaataniTismeAl \
RK TA i
Suryadi Efnawan’ Denny Hartanto