Lompat ke isi

Hidrat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam kimia, hidrat adalah zat yang mengandung air atau unsur penyusunnya. Keadaan kimiawi air sangat bervariasi pada kelas hidrat yang berbeda, beberapa di antaranya dinamai demikian sebelum struktur kimianya dipahami.[1] Istilah ini digunakan dalam kimia organik dan anorganik untuk menunjukkan bahwa suatu substansi mengandung air.

Sebenarnya, perbedaan dari senyawa hidrat dan anhidrat bisa didapat dari definisi masing-masing. Berikut ini perbedaan dari senyawa hidrat dan anhidrat yang perlu kamu ketahui:

  • Senyawa hidrat adalah senyawa atau substansi kimia yang di dalamnya mengandung molekul air yaitu H2O.
  • Senyawa anhidrat adalah senyawa atau substansi kimia yang tidak ada kandungan molekul air yaitu H2O.
  • Reaksi yang bersifat bolak-balik bisa terjadi pada senyawa-senyawa hidrat.
  • Penambahan air bisa dilakukan untuk membentuk atau menciptakan senyawa hidrat.
  • Sebaliknya, pengurangan atau peniadaan air bisa merubah senyawa hidrat menjadi senyawa anhidrat.

Pada dasarnya, kandungan airlah yang menjadi pembeda dari keduanya.

Berikut ini beberapa contoh senyawa hidrat lengkap dengan rumus kimianya:

  • Asam Oksalat Dihidrat dengan rumus kimia H2C2O4.2H2O
  • Natrium Metaborat Pentahidrat dengan rumus kimia Na2B4O7.5H2O
  • Natrium Karbonat Dekahidrat dengan rumus kimia Na2CO3.10H2O
  • Fero Bromida Tetrahidrat dengan rumus kimia FeBr2.4H2O

Berikut ini beberapa contoh senyawa anhidrat lengkap dengan rumus kimianya:

  • Asam Oksalat dengan rumus kimia H2C2O4
  • Natrium Metaborat dengan rumus kimia Na2B4O7
  • Natrium Karbonat dengan rumus kimia Na2CO3
  • Fero Bromida dengan rumus kimia FeBr2

Kimia anorganik

[sunting | sunting sumber]

Hidrat adalah garam anorganik yang "mengandung molekul air yang tergabung dalam rasio tetap sebagai bagian penting dari kristal".[2][3] Air ini dapat terikat ke pusat logam atau terkristalisasi dengan kompleks logam. Hidrat ini juga dikatakan mengandung air kristalisasi atau air hidrasi. Jika air tersebut adalah air berat, yaitu unsur hidrogennya berupa isotop deuterium, istilah deuterat akan digunakan untuk menggantikan hidrat.[4]

Kimia organik

[sunting | sunting sumber]

Dalam kimia organik, hidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari penambahan air ke molekul lain. Misalnya, etanol (CH3–CH2–OH) dapat dianggap sebagai hidrat dari etena (CH2=CH2) karena terbentuk dari penambahan H ke satu C dan OH ke C yang lain. Contoh lain adalah kloral hidrat (CCl3–CH(OH)2) yang terbentuk dari reaksi antara air dengan kloral (CCl3–CH=O).[butuh rujukan]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Astari, Rika; Triana, Winda (2018). Kamus Kesehatan Indonesia-Arab (PDF). Sleman, Yogyakarta: Trussmedia Grafika. hlm. 166. ISBN 978-602-5747-22-9. 
  2. ^ "Hydrate". Farlex, Inc (TheFreeDictionary.com). Diakses tanggal 2009-07-08. 
  3. ^ Greenwood, N. N.; Earnshaw, Alan (1997). Chemistry of the Elements. Elsevier Science Ltd. 
  4. ^ Lewin, Sherry (1974). Displacement of water and its control of biochemical reactions. Internet Archive. London, New York, Academic Press. ISBN 978-0-12-446250-2.