JURNAL PEMBELAJARAN
MODUL 3
FILOSOFI PENDIDIKAN DAN PENILAIAN
Oleh :
Nama : Asri Stefani Br Boang Manalu S.Pd
No.UKG/NIM : 202000883375/A951248519
LPTK : Universitas Muhammadiyah Surakarta
B.Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Instansi : SD Negeri 040452 Kabanjahe
PPG GURU TERTENTU TAHAP 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
LPTK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2025
FILSAFAT PANCASILA DAN PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA SEBAGAI LANDASAN
PENDIDIKAN NASIONAL
Filosofi pendidikan indonesia merupakan dasar pemikiran nilai pandangan hidup yang menjadi landasan
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.Filosofi ini tidak hanya mencerminkan cita-cita bangsa tetapi
juga menuntun arah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya.Secara umum,filosofi pendidikan Indonesia
bersumber pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,serta nilai-nilai budaya ,sosial spritual bangsa
Indonesia.
Aksi nyata : Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara Sebagai Landasan Pendidikan Nasional
Rencana Pembelajaran : Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara Sebagai Landasan Pendidikan
Nasional, Pada Siswa Kelas 3 SD
Langkah-Langkah Pembelajaran:
1. Melakukan Orientasi
(Mengucapkan Salam Pembuka, Berdoa Sebelum Memulai Pembelajaran)
2. Apresiasi
(Memberikan Pertanyaan Menarik untuk mendapat tingkat pemahaman Siswa)
3. Motivasi
(Memberikan Penjelasan tentang manfaat pembelajaran)
4. Melaksanakan Diskusi
(belajar Mengidentifikasi masalah dan Memecahkan masalah
5. Melakukan asesmen
(Menilai seberapa Mengertinya siswa akan Pembelajaran)
Topik Pembelajaran : Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara Sebagai Landasan Pendidikan
Nasional
Filsafat pendidikan di Indonesia berperan sebagai dasar ideologis yang membentuk arah dan tujuan pendidikan
nasional. Landasannya berasal dari pandangan hidup bangsa yang tertuang dalam Pancasila, UUD 1945, serta
kearifan budaya lokal. Peran filsafat ini tidak hanya bersifat normatif, melainkan juga menjadi acuan praktis
dalam merancang, menjalankan, dan menilai sistem pendidikan di Indonesia.
Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan:
A. Sila ke-1: Pendidikan menanamkan iman, takwa, dan sikap toleransi antar umat beragama.
B. Sila ke-2: Guru membentuk sikap adil, hidup berempati, dan menghargai hak asasi manusia.
C. Sila ke-3: Semangat persatuan dan cinta tanah air ditanamkan sejak dini melalui penghargaan terhadap
keberagaman manusia
D. Sila ke-4: Pembelajaran mendorong siswa untuk aktif bermusyawarah dan juga berpendapat.
E. Sila ke-5: Setiap siswa diberi hak untuk belajar yang adil tanpa diskriminasi dari sekitarnya
Pemikiran Ki Hajar Dewantara Sebagai Landasan Pendidikan
Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara berfokus pada pengembangan potensi anak secara utuh dan merdeka,
dengan menekankan pada budi pekerti, pikiran, dan tubuh. Pendidikan menurutnya bukan hanya transfer
pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan pengembangan potensi diri. Ia memperkenalkan konsep "Tri
Pusat Pendidikan" dan trilogi kepemimpinan pendidikan "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa,
Tut Wuri Handayani
Konsep Ki Hajar Dewantara dinilai sudah lengkap atau komplit dalam acuan untuk Landasan pendidikan
Nasional terkhusus bagi siswa siswa Kelas III SD di Sekolah tempat saya bekerja.
Penerapaan dalam Pembelajaran
- Guru memberikan Pertanyaan kepada murid atas apa yang telah diterangkan
- Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk merumuskan apa saja yang mereka ketahui terhadap Ki
Hajar Dewantara
- Siswa menjelaskan ke depan, apa saja yang mereka ketahui tentang Ki Hajar Dewantara berdasarkan atas
apa yang telah rumuskan
Penutup
a. Guru melakukan refleksi bersama siswa
b. Guru memberikan umpan balik memuji yang dikerjakan siswa
REFLEKSI
1. Setelah menyusun rancangan pembelajaran ini, pemahan baru apa yang bapak/ibu dapatkan mengenai konsep
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Setelah menyusun rancangan pembelajaran ini saya semakin memahami bahwa pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik adalah pembelajaran yang memerdekakan, memberi ruang untuk menekspresikan minat,
kebutuhan, dan potensi masing masing siswa. Guru tidak lagi menjadi pusat tetapi berperan sebagai fasilitator
dan pendamping dalam proses pembelajaran, pemikiran Ki Hajar Dewantara seperti Tut Wuri Handayani dan
pendidikan sesuai kuadrat anak sangat relevan karena menekankan kepentingannya memberi dukungan tanpa
paksaaan dan membimbing siswa sessuai dengan jamannnya, pembelajaran menjadi lebih bermakna,
konstektual dan menyenangkan.
2. Tantangan apa saja bapak/ibu hadapi saat menyusun rancangan pembelajaran ini ? bagaimana bapak/ibu
mengatasi tantangan tersebut ?
Tantangan yang saya hadapi saat menyusun rancangan pembelajaran ini adalah menyesuaikan materi dengan
minat dan kemampuan siswa yang beragam serta menysusun aktivitas yang tetap terarah namun fleksibel.
Selain itu saya juga menghadapi kendala dalam menyediakan waktu dan media yang sesuai untuk proyek
siswa.
Cara mengatasi : dengan melakukan pemetaan awal kebutuhan dan karakter siswa melaluli observasi dan
tanya jawab serta menyusun beberapa pilihan aktivitas agar siswa dapat memilih sesuai gaya belajar mereka,
saya juga memanfaatkan alat dan abahan yang mudah dijangkau di lingkungan sekitar.
3. Bagimana rancangan pembelajaran yang bapak/ibu susun ini dapat berkotribusi pada peningkatan kualitas
pembelajaran dikelas bapak/ibu
Rancangan pembelajaran ini berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran karena mampu
membangun keterlibatan aktif siswa maningkatkan motivasi belajar dan mengembakngan kemampuan berpikir
kritis serta kerjasama. Dengan pendekatan yang berpusat pada peserta didik dan memerdekakan siswa menjadi
lebih percaya diri, berani berpendapat, serta terbiasa merefleksikan proses belajarnya, selain itu pembelajaran
menjadi lebih bermakna dan konstektual karena dikaitkan dengan kehidupan sehari hari siswa, hal ini
menciptakan suasan kelas yang lebih hidup, inklusiv, dan menyenangkan sehingga proses belajar tidak hanya
berfokus pada capaian akademik tetapi juga pembentukan karakter dan kemandirian belajar.
DOKUMENTASI
UMPAN BALIK
Rancangan Pembelajaran ini sudah sangat baik
karena berpusat pada siswa dasn memerdekakan
mereka, langkah langkahnya jelas dan mendorong
partisipasi aktif semoga strategi ini terus
dikembangkan agar pembelajaran makin bermakna
dan menyenangkan.
Deslani Br Ginting S.Pd ( Guru Kelas II )
Langkah-langkah nya praktis dan mudah diikuti
penggunaan strategi diferensiasi dan proyek sangat
tepat untuk membangun kemandiriian dan kerja
sama siswa
Ibu Nurdianita Br Situmorang S.Pd ( Guru Kelas IV)