0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman

Bahasa Indonesia

Dokumen ini membahas perangkat lunak antiplagiasi yang dapat digunakan oleh mahasiswa, seperti Viper, Plagscan, dan Turnitin, serta cara kerja masing-masing perangkat. Selain itu, terdapat latihan parafrasa untuk menghindari plagiasi dengan menggunakan kutipan dari berbagai penulis. Sumber informasi diambil dari modul Bahasa Indonesia Universitas Terbuka.

Diunggah oleh

Anita Nur Aini
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman

Bahasa Indonesia

Dokumen ini membahas perangkat lunak antiplagiasi yang dapat digunakan oleh mahasiswa, seperti Viper, Plagscan, dan Turnitin, serta cara kerja masing-masing perangkat. Selain itu, terdapat latihan parafrasa untuk menghindari plagiasi dengan menggunakan kutipan dari berbagai penulis. Sumber informasi diambil dari modul Bahasa Indonesia Universitas Terbuka.

Diunggah oleh

Anita Nur Aini
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 3

Saudara Mahasiswa Mahasiswa UT yang berbahagia, sampailah kita pada diskusi ke delapan

atau diskusi terakhir. Pada diskusi terakhir ini, Saudara diminta mendiskusikan hal-hal
berikut ini.

1. Sebutkan perangkat lunak antiplagiasi?


Perangkat lunak antiplagiasi yang dapat digunakan ialah :
a. Viper
b. Plagscan
c. Duplicheker
d. Plagiarism Chechker
e. Turnitin
f. Unicheck
2. Bagaimana cara kerja perangkat lunak antiplagiasi?
Perangkat lunak antiplagiasi memiliki cara kerja yang berbeda-beda bergantung pada
software dan cara penganalisaannya. Pada dasarnya, cara kerja perangkat tersebut adalah
untuk mengecek keaslian dari sebuah data atau tugas yang telah dilakukan perangkat
tersebut, memastikan seberapa akurat laporan atau tugas yang diberikan, dan
memudahkan kita lebih waspada terhadap plagiasi.
Cara kerja perangkat lunak antiplagiasi :
a. Viper : Software ini berfungsi sebagai alat pendeteksi plagiat. Software ini berjalan
secara online. Aktivasi akun diperlukan. Oleh karena itu, isikan alamat email valid
anda. Setelah akun terdaftar, anda bisa langsung login menggunakan antarmuka yang
ada di perangkat lunak ini. Anda diminta untuk mengunggah sebuah file (adobe file
atau office file), yang nantinya akan diproses dan dicocokkan dengan referensi yang
ter-indeks di viper.
b. Plagscan : aplikasi PlagScan yang bisa dipakai langsung untuk melakukan deteksi
plagiasi dengan cara copy paste tulisan di kolom yang sudah disediakan. Anda juga
upload file yang dipilih dalam format ms word dan pdf. Hasil teks yang dipilih
nantinya berupa kemiripan tulisan dengan tulisan lain yang berada di internet.
c. Duplicheker : mem copy paste tulisan dalam kotak yang disediakan, atau bisa juga
dengan meletakkan URL nya. Dalam sekejab, akan ada hasil berupa link menuju
kontan yang diplagiasi jika memang terdeteksi plagiat.
d. Plagiarism Chechker : copy paste ke dalam box plagiarism checker.
e. Turnitin : membandingkan teks yang diunggah oleh pengguna dengan database yang
berisi jutaan dokumen akademis, artikel jurnal, situs web, dan konten lainnya.
f. Unicheck : lalu letakkan tulisanmu pada kotak yang tersedia. Keunggulan dari
Uniceck adalah aplikasi dari unicheck ini mampu memindai teks-teks dari format
yang berbeda secara bersamaan.
3. Berlatih parafrasa untuk mengindari plagiasi. Silakan saudara akses artikel pada laman
https://ejournal.upi.edu/index. php/BS_JPBSP/article/view/6963/pdf selanjutnya
ambillah/gunakanlah 5 kutipan yang sudah dipakai oleh peneliti, lalu tulis/parafrasakan
dengan menggunakan kalimat sendiri.
a. Kutipan penulis :
Kesalahan berbahasa menurut Setyawati (2010, p. 15) adalah penggunaan bahasa baik
secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu
berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari
kaidah tata bahasa Indonesia.
Parafrasa :
Penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulisan yang menyimpang dari
determinan komunikasi atau menyimpang dari norma sosial dan kaidah tata bahasa
Indonesia merupakan penjabaran dari kesalahan berbahasa menurut Setyawati (2010,
p.15).
b. Kutipan penulis :
Media luar ruang merupakan media yang berukuran besar di pasang di tempat-tempat
terbuka seperti di pinggiran jalan, di pusat keramaian atau tempat-tempat khusus
lainnya, seperti di dalam bus kota, gedung, pagar tembok dan sebagainya (Tjiptono,
2008, p. 243).
Parafrasa :
Media luar ruang adalah media berukuran besar yang dipasang di tempat terbuka
seperti pinggir jalan, pusat keramaian atau tempat khusus lainnya seperti di dalam bus
kota, gedung, pagar tembok, dan lain-lain. (Tjiptono, 2008, hal. 243).
c. Kutipan Penulis :
Penelitian kualitatif menurut Strauss dalam Golafshani (2003, p. 600) yaitu suatu jenis
penelitian tentang segala hal yang hasil penelitiannya tidak melalui prosedur statistic
atau hitungan.
Prafrasa :
Penelitian kualitatif menurut Strauss dalam Golafshani (2003, p. 600) adalah jenis
penelitian tentang segala sesuatu yang hasilnya tidak melalui prosedur atau
perhitungan statistik.
d. Kutipan Penulis :
Berdasar pada Permendiknas (2009, p. 19) dijelaskan bahwa singkatan gabungan kata
yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat-menyurat) masing-masing
diikuti oleh tanda titik.
Parafrasa :
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2009, hal. 19), singkatan
dijelaskan sebagai gabungan kata yang terdiri dari dua huruf (biasanya digunakan
dalam korespondensi) yang diikuti dengan titik.
e. Kutipan Penulis :
Bahasa Inggris menurut Amir (2014, p. 4) semakin sering diserap untuk dijadikan cara
bertutur dalam keseharian masyarakat Indonesia, setidaknya oleh mereka yang hidup
di kota besar.
Parafrasa :
Menurut Amir (2014, p. 4), Bahasa Inggris semakin banyak digunakan sebagai cara
berbicara dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, setidaknya oleh mereka
yang tinggal di kota-kota besar.
Sumber :
Anang, Santoso dkk. 2023. Modul Bahasa Indonesi (MKWU4108). Tangerang : Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai