BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 3
Nama Mahasiswa :
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4305 / HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
Kode/Nama UT Daerah :
Masa Ujian : 2024/2025 Genap (2025.1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
JAWAB
1. Peran International Criminal Court terhadap Negara Myanmar yang dianggap tidak mau
(unwilling) atau tidak mampu (inability) dapat berlaku terhadap Negara Pihak dan Bukan
Negara Pihak Statuta Roma 1998. Terhadap Negara Pihak dapat menggunakan tiga
mekanisme, yaitu berdasarkan inisiatif Negara pihak, Arahan Dewan Keamanan dan Penuntut
umum, sedangkan untuk Bukan Negara Pihak, dapat menggunakan dua mekanisme, yaitu atas
inisiatif bukan negara pihak dan Arahan Dewan Keamanan. Mekanisme kedua ini dapat
digunakan dalam upaya penyelesaian pelanggaran 108 Kejahatan terhadap Kemanusiaan di
Myanmar terhadap Kaum Rohingya.
2. Penyelesaian terhadap pelanggaran berat HAM secara hukum pada dasarnya mengacu kepada
prinsip exhaustion of local remedies melalui mekanisme forum pengadilan nasional.
Ketidakmauan (unwillingness) dan ketidakmampuan (inability) dari negara yang diduga
melakukan pelanggaran berat HAM untuk menyelesaikan masalah pelanggaran tersebut di
tingkat nasional dapat mendasari dibentuknya Mahkamah Internasional Ad hoc dan diambil
alihnya Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dengan yurisdiksi untuk mengadili kejahatan
genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang dan kejahatan agresi sesuai
dengan Rome Statute Pasal 5 ayat (1). Siapapun orang yang melakukan kejahatan akan
dihukum secara individu sesuai dengan Rome Statute Pasal 25 ayat (2) dan diadili tanpa
adanya perbedaan mengenai Kapasitas atau Jabatannya sesuai dengan Pasal 27.
3. Terkait sanksi hukum terhadap Myanmar yang dapat diberikan oleh ICC adalah pengenaan
prinsip tanggungjawab pidana individu (individual criminal responsibility) dan tanggung jawab
komandan dan atasan (commander and superior responsibility). Selanjutnya, pelaku dapat
dikenakan hukuman ganti rugi kepada korban termasuk restitusi, kompensasi dan rehabilitasi
serta dapat pula dikenakan pidana penjara paling lama 30 tahun atau penjara seumur hidup
dengan melihat beratnya kejahatan serta kondisi-kondisi personal dari terpidana ditambah
denda dan pembekuan harta kekayaan yang didapat secara langsung atau tidak langsung dari
kejahatan yang dilakukannya.
Sumber Modul HKUM4305 / Hukum Pidana Internasional