0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan4 halaman

Tugas 1 Arbitrase, Mediasi, Dan Negosiasi A.N James Markus Purba (044899428)

Dokumen ini membahas tentang penyelesaian sengketa bisnis antara Sdr. Tomi dan Sdr. Tono yang dapat dilakukan melalui metode arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa (ADR) seperti konsultasi, negosiasi, mediasi, dan konsiliasi. Metode negosiasi dianggap sebagai yang paling sederhana karena memberikan kontrol penuh kepada pihak yang bersengketa, biaya yang rendah, dan prosedur yang tidak rumit. Namun, keberhasilan negosiasi tergantung pada itikad baik kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan.

Diunggah oleh

james purba
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan4 halaman

Tugas 1 Arbitrase, Mediasi, Dan Negosiasi A.N James Markus Purba (044899428)

Dokumen ini membahas tentang penyelesaian sengketa bisnis antara Sdr. Tomi dan Sdr. Tono yang dapat dilakukan melalui metode arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa (ADR) seperti konsultasi, negosiasi, mediasi, dan konsiliasi. Metode negosiasi dianggap sebagai yang paling sederhana karena memberikan kontrol penuh kepada pihak yang bersengketa, biaya yang rendah, dan prosedur yang tidak rumit. Namun, keberhasilan negosiasi tergantung pada itikad baik kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan.

Diunggah oleh

james purba
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 4

Nama :James Markus Purba

NIM : 044899428
Program Studi : Ilmu Hukum

TUGAS 1 MATA KULIAH ARBITRASE MEDIASI DAN NEGOSIASI

Sdr Tomi adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang industri pembuatan ban mobil. Selama
ini bahan baku karetnya disupplai oleh pengusaha perkebunan karet Sdr. Tono. Suatu ketika, karena
adanya kegagalan panen, Sdr. Tono tidak bisa mengirimkan karet sejumlah yang diperjanjikan
sebelumnya. Akibatnya Sdr. Tomi tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan secara tepat waktu. Hal
ini berdampak pada menurunnya kepercayaan pelanggan kepada perusahaan Sdr. Tomi dan
mengakhiri kerja sama yang telah terjalin.

Sdr Tomi tidak bisa menerima keadaan demikian dan meminta pertanggungjawaban kepada Sdr.
Tono. Sdr. Tono dalam hal ini pun juga tidak mau dipersalahkan, sehingga timbullah perselisihan
diantara keduanya yang berkembang menjadi sengketa bisnis.

Terkait dengan cerita di atas:

1. Metode penyelesaian sengketa apakah yang bisa saudara sarankan pada kedua pihak
tersebut? Jelaskan pula tahapannya?
Jawab:

Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase harus terlebih didahului dengan


kesepakatan parapihak secara tertulis untuk melakukan penyelesaian menggunakan lembaga
arbitrase. Para pihak menyepakatidan mengikat diri untuk menyelesaikan perselisihan
yang akan terjadi oleh arbitrase sebelum terjadiperselisihan yang nyata dengan
menambahkan klausul pada perjanjian pokok. Namun apabila para pihakbelum
memasukkannya pada kkalusul perjanjian pokok, para pihak dapat melakukan kesepakatan
apabilasengketa telah terjadi dengan menggunakan akta kompromis yang ditandatangani
kedua belah pihak dandisaksikan oleh Notaris.

Penyelesaian sengketa dengan menggunkan lembaga arbitrase akan menghasilkan


PutusanArbitrase. Menurut undang-undang nomor 30 tahun 1999, arbiter atau majelis
arbitrase untuk segeramenjatuhkan putusan arbitrase selambat-lambatnya 30 hari
terhitung sejak selesainya pemeriksaan sengketaoleh arbiter. Jika didalam putusan yang
dijatuhkan tersebut terdapat kesalahan administratif, para pihak dalam waktu 14 hari
terhitung sejak putusan dijatuhkan diberikan hak untuk meminta dilakukannya koreksi
atasputusan tersebut. Putusan arbitrase merupakan putusan pada tingkat akhir (final) dan
langsung mengikat parapihak. Putusan arbitrase dapat dilaksanakan setelah putusan tersebut
didaftarkan arbiter atau kuasanya kepanitera pengadilan negeri. Setelah didaftarkan,
ketua pengadilan negeri diberikan waktu 30 hari untukmemberikan perintah
pelaksanaan putusan arbitrase.

Selain melalui proses arbitrasi, penyelesaian sengketa non litigasi dapat juga dilakukan dengan
caraalternatif penyelesaian sengketa atau alternative dispute resolution (ADR). Alternatif
penyelesaian sengketa adalah suatu bentuk penyelesaian sengketa diluar pengadilan
berdasarkan kata sepakat (konsensus) yangdilakukan oleh para pihak yang bersengketa baik
tanpa ataupun dengan bantuan para pihak ketuga yangnetral. Menurut Undang-Undang
nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,pada pasal 1
angka 10, alternatif penyelesaian sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau
bedapendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian diluar
pengadilan dengan carakonsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli.

Penyelesaian sengketa melalui ADR mempunyai keungulan-keunggulan dibandingkan


denganpenyelesaian sengketa melalui litigasi, diantaranya ialah adanya sifat kesukarelaan
dalam proses karena tidakadanya unsur pemaksaan, prosedur yang cepat, keputusannya
bersifat non judicial, prosedur rahasia,fleksibilitas dalam menentukan syarat-syarat
penyelesaian masalah, hemat waktu dan hemat biaya, tingginyakemungkinan untuk
melaksanakan kesepakatandan pemeliharaan hubungan kerja.

Lembaga alternatif penyelesaian sengketa dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya ialah
sebagaiberikut:

a. KONSULTASI
Konsultasi merupakan suatu tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak tertentu,yang
disebut dengan klien dengan pihak lain yang merupakan pihak konsultan,
yangmemberikan pendapatnya kepada klien tersebut untuk memenuhi keperluan dan
kebutuhankliennya tersebut. Peran dari konsultan dalam penyelesaian sengketa
tidaklah dominan, konsultan hanya memberikan pendapat (hukum), sebagaimana yang
diminta oleh kliennya, yanguntuk selanjutnya keputusan mengenai penyelesaian sengketa
tersebut akan diambil sendirioleh para pihak, meskipun adakalanya pihak konsultan diberi
kesempatan untuk merumuskan bentuk-bentuk penyelesaian sengketa yang dikehendaki
oleh para pihak yang bersengketatersebut.
Dengan adanya perkembangan zaman, konsultasi dapat dilakukan dengan secara
langsungmaupun dengan menggunakan teknologi komunikasi yang telah ada.
Konsultasi dapatdilakukan dengan cara klien mengajukan sejumlah pertanyaan kepada
konsultan. Hasilkonsultasi berupa saran yang tidak mengikat secara hukum, artinya
saran tersebut dapatdigunakan atau tidak oleh klien, tergantung kepentingan masing-
masing pihak.

b. NEGOSIASI
Negosiasi adalah sarana bagi pihak-pihak yang bersengketa untuk
mendiksusikanpenyelesaiannya tanpa keterlibatan pihak ketiga. Menurut KBBI (Kamus
Besar BahasaIndonesia), negosiasi diartikan sebagai penyelesaian sengketa secara
damai melaluiperundingan antara pihak-pihak yang bersengketa.

Melalui negosiasi para pihak yang bersengketa dapat melakukan suatu proses
penjajakankembali akan hak dan kewajiban para pihak yang bersengketa dengan suatu situasi
yang sama-sama menguntungkan, dengan melepaskan atau memberikan kelonggaran
atas hak-haktertentu berdasarkan pada asas timbal balik. Kesepakatan yang telah
dicapai kemudian dituangkan secara tertulis untuk ditandatangani dan dilaksanakan oleh
para pihak.

Namun proses negosiasi dalam penyelesaian sengketa terdapat beberapa kelemahan.


Yangpertama ialah ketika kedudukan para pihak yang tidak seimbang. Pihak yang
kuat akan menekan pihak yang lemah. Yang kedua ialah proses berlangsungnya
negosiasi acap kalilambat dan bisa memakan waktu yang lama. Yang ketiga ialah ketika
suatu pihak terlalu kerasdengan pendiriannya.
c. MEDIASI
Mediasi adalah intervensi terhadap suatu sengketa oleh pihak ketiga (mediator) yang
dapatditerima, tidak berpihak dan netral serta membantu para pihak yang berselisih
mencapaikesepakatan secara sukarela terhadap permasalahan yang disengketakan. Menurut
RachmadiUsman, mediasi adalah cara penyelesaian sengketa diluar pengadilan melalui
perundingan yangmelibatkan pihak ketiga (mediator) yang bersikap netral dan tidak berpihak
kepada pihak-pihakyang bersengketa serta diterima kehadirannya oleh pihak-pihak yang
bersengketa.

Mediator bertindak sebagai fasilitator. Hal ini menunjukkan bahwa tugas mediator
hanyamembantu para pihak yang bersengketa dalam menyelesaikan masalah dan tidak
mempunyaikewenangan untuk mengambil keputusan. Mediator berkedudukan membantu
para pihak agardapat mencapai kesepakatan yang hanya dapat diputuskan oleh para pihak
yang bersengketa.Mediator tidak memiliki kewenangan untuk memaksa, tetapi
berkewajiban untukmempertemukan para pihak yang bersengketa. Mediator harus mampu
menciptakan kondisiyang kondusif yang dapat menjamin terciptanya kompromi
diantara pihak-pihak yangbersengketa untuk memperoleh hasil yang saling menguntungkan.

d. KONSILIASI
Penyelesaian melalui konsiliasi dilakukan melalui seorang atau beberapa orang atau
badan(komisi konsiliasi) sebagai penegah yang disebut konsiliator dengan
mempertemukan ataumemberi fasilitas kepada pihak-pihak yang berselisih untuk
menyelesaikan perselisihannyasecara damai. Konsiliator ikut serta secara aktif memberikan
solusi terhadap masalah yangdiperselisihkan.

2. Metode penyelesaian sengketa tersebut dikatakan sebagai metode yang paling sederhana.
Jelaskan mengapa dikatakan demikian!
Jawab:
Mekanisme penyelesaian perselisihan ataupun sengketa alternatif dengan cara perundingan
atau negosiasi mengenai waktu maupun tempat dilaksanakannya perundingan atau negosiasi
dapat ditentukan oleh para pihak yang bersengketa, dan juga didalam pelaksanaannya pihak
yang terlibat bersengketa juga harus bersifat kooperatif. Kemudian hal mendasari keputusan
negosiasi adalah adanya itikad baik dari kedua pihak agar dapat mencapai suatu kesepakatan.
Keunggulan negosiasi dalam Penyelesaian Sengketa Alternatif tidak melibatkan pihak ketiga
dalam ruang negosiasi, Perundingan juga dilaksanakan dengan cara tertutup, perundingan
guna mendapatkan kesepakatan yang tidak merugikan salah satu pihak dan juga memberi
keuntungan kepada para pihak. Terdapat pula keuntungan didalam penyelesaian
permasalahan perdata dengan cara perundingan atau negosiasi yakni tidak memerlukan pihak
ketiga yakni hanya dilakukan para pihak yang sedang bermasalah atau bersengketa, tidak
memerlukan biaya yang banyak atau biayanya murah, dan juga tidak menimbulkan
perpecahan ataupun permusuhan kepada para pihak yang sedang bersengketa.

Berikut beberapa alasan mengapa metode Negosiasi dikatakan sebagai metode paling
sederhana:
1) Kontrol Penuh
Dalam negosiasi, pihak yang terlibat memiliki kontrol penuh atas proses dan hasil
penyelesaian. Mereka dapat merumuskan solusi yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan mereka.

2) Biaya Rendah
Negosiasi cenderung lebih murah dibandingkan metode penyelesaian sengketa
lainnya seperti arbitrase atau litigasi, yang melibatkan biaya pengacara dan proses
hukum yang lebih panjang.

3) Sederhana
Negosiasi tidak memerlukan prosedur hukum yang rumit atau proses
berkepanjangan. Hal ini membuatnya menjadi metode yang paling sederhana.

Namun, negosiasi hanya efektif jika kedua pihak bersedia untuk bekerja sama
mencapai kesepakatan. Jika negosiasi tidak berhasil, mereka masih dapat mempertimbangkan
metode penyelesaian sengketa alternatif seperti mediasi, arbitrase, atau sebagai opsi terakhir
litigasi.

Sumber Referensi:

1. Soemartono, R.M. Gatot P & Margono, Suyud. Cetakan Kesembilan, November 2024.
Arbitrase, Mediasi, dan Negosiasi. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka.
2. Ariasa, I Putu Jayaninggrat. 2023. Keunggulan Negosiasi Sebaga Sarana Penyelesaian Sengketa
Secara Non-Litigasi. Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai