Diskusi 4 - Putri Astina
Diskusi 4 - Putri Astina
NIM : 043746111
DISKUSI 4
PT. SUNRISE INDONESIA
Sunrise menjadi salah satu brand produk-produk keperluan rumah tangga terpercaya di
Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 1975, keluarga Indonesia telah mempercayakan berbagai
produk Sunrise yang meliputi berbagai produk rumah tangga, perawatan pribadi, makanan &
minuman, serta mengharapkan Sunrise selalu menjadi penyedia produk berkualitas untuk
berbagai keperluan sehari-hari. Kekuatan merek Sunrise telah diwariskan dari generasi ke
generasi. Dengan teknologi manufaktur canggih, fasilitas kelas dunia, dan jaminan kualitas
yang ketat, produk Sunrise telah memenuhi standar industri tertinggi. Dengan tetap
berinovasi dan memberikan produk berkualitas tinggi selama lebih dari 45 tahun, Sunrise
menghormati komitmennya untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari konsumen Indonesia
dan menunjukkan sejauh mana perusahaan menghargai pelanggannya. Inovasi dan mengikuti
perubahan selera konsumen telah membuat Sunrise tetap berada di garis depan pasar barang
konsumsi. Perusahaan telah memperluas jangkauan portofolio produknya melalui joint
ventures dengan Lion Jepang, Glico Jepang dan Calbee Jepang.
Salah satu produk hasil joint ventures dengan Calbee Jepang adalah produk makanan
ringan kaya serat dengan merek Slim-one. Slim-one merupakan makanan cair tinggi protein,
rendah karbohidrat dan bebas gula yang diperuntukkan bagi para wanita yang ingin
menurunkan berat badan. Slim-one membantu mencukupi kebutuhan asupan makanan
sekaligus menciptakan rasa kenyang yang tahan lama. Produk ini dibuat khusus untuk wanita
yang kesulitan menurunkan berat badan dan kurang waktu melakukan olah raga. Dengan
demikian tujuan konsumen utama adalah para wanita dewasa yang ingin menurunkan berat
badan. Karena produk mempunyai spesifikasi khusus dan dikembangkan melalui penelitian
yang canggih, maka produk dijual dengan harga yang tergolong mahal. Saat ini, produk Slim-
one baru saja diluncurkan dan berada pada tahap untuk mengenalkan produk tersebut kepada
konsumen. Pada tahap ini memang perusahaan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk
promosi dan sedikit pemasukan karena penjualan produk masih sangat sedikit. Karena masih
banyak konsumen potensial yang belum mengetahui keberadaan produk, maka perusahaan
menggunakan strategi untuk mempromosikan secara besar-besaran produk tersebut melalui
berbagai media, termasuk promosi menggunakan media sosial seperti facebook dan
instagram.
Untuk menghasilkan produk Slim-one yang rendah karbohidrat dan tinggi protein,
diperlukan bahan baku berupa umbi koja yang harus diimpor dari Jepang. Selain umbi koja,
diperlukan pula sari tanaman agalis yang akan diekstrak sebagai pengganti gula tebu. Kedua
bahan baku tersebut merupakan bahan baku utama yang harus diimpor dan memerlukan
penanganan khusus. Untuk itu, perusahaan berusaha untuk melakukan perencanaan
kebutuhan bahan baku dengan tepat. Perusahaan harus menentukan berapa banyak setiap
bahan baku harus dibeli pada setiap periode pembelian sehingga tidak terjadi kelebihan
persediaan yang akan mengurangi kualitas bahan baku serta memerlukan biaya penyimpanan
yang menjadi mahal. Untuk melakukan analisis, perusahaan menghitung bahwa untuk umbi
koja, diperlukan sebanyak 36.000 kg per tahun, sedangkan untuk sari agalis diperlukan
sebanyak 8.000 kg per tahun. Biaya pemesanan kedua bahan baku tersebut sama, yaitu
Rp300.000,00 setiap kali pemesanan, sedangkan biaya penyimpanan umbi koja sebesar
Rp2.000,00 per kg dan biaya penyimpanan sari agalis sebesar Rp1.000,00 per kg.
Umbi koja merupakan bahan baku yang memerlukan penanganan khusus dalam
penyimpanannya. Umbi ini tidak tahan terhadap jamur, terutama di lingkungan tropis yang
lembab. Oleh karena itu, perusahaan tengah merencanakan untuk membeli mesin penyimpan
khusus umbi koja yang mampu menjaga kelembaban udara sehingga umbi koja dapat
bertahan agak lama. Harga mesin tersebut adalah Rp800.000.000,00 taksiran umur ekonomis
selama 8 tahun dan nilai sisa sebesar Rp300.000.000,00 pada akhir tahun umur ekonomis
berdasarkan perhitungan metode penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu
memberikan laba setelah pajak sebesar Rp130.000.000,00 selama delapan tahun. Pihak
manajemen harus menentukan apakah pembelian mesin tersebut menguntungkan atau tidak
bagi perusahaan.
Rencana pembelian mesin baru tersebut juga memiliki konsekuensi untuk menambah
tenaga kerja, yang mana tenaga kerja baru tersebut diperlukan agar dapat mengoperasikan
mesin dengan tepat agar kelembaban udara mesin dapat terjaga dengan baik. Untuk itu,
perusahaan berencana untuk merekrut tenaga kerja yang akan ditempatkan sebagai
penanggungjawab penanganan penyimpanan umbi koja. Untuk memenuhi kebutuhan
karyawan tersebut, perusahaan memutuskan untuk mengambil dari tenaga kerja yang sudah
ada saat ini. Karena mesin merupakan mesin yang bekerja berbasis software digital, maka
diperlukan tenaga kerja yang memiliki latar belakang pendidikan minimal D3 sistem
informasi untuk menempati posisi sebagai operator mesin penyimpan. Untuk menempati
posisi baru tersebut, beberapa karyawan yang terpilih akan dilatih terlebih dahulu agar
mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan mesin penyimpan tersebut.
Dalam kebijakan pemberian upah nantinya, perusahaan berusaha untuk memberikan rasa
keadilan bagi para karyawan terpilih, sehingga kebijakan yang akan ditetapkan adalah
mengacu pada pembandingan diantara individu pada posisi atau jabatan yang sama di dalam
perusahaan. Karena mereka adalah karyawan terpilih dan memiliki keahlian khusus, maka
gaji yang diterima juga akan berada pada rentang gaji operator, namun akan lebih tinggi
daripada operator mesin manual lainnya. Hal ini diharapkan dapat memberikan rasa keadilan
bagi calon karyawan sehingga dapat memberikan kinerja terbaik mereka.
Berdasarkan kasus di atas. tentukan apakah mesin apakah mesin penyimpanan umbi
koja tersebut feasible untuk dibeli? Lakukan analisis pembelian mesin dengan menggunakan
metode NPV dengan tingkat bunga yang relevan adalah 11% per tahun! Uraikan jawaban
Saudara! Skor 100
JAWABAN
Diketahui :
C = Rp130.000.000
r = buna 11% (0.11)
n = 8 tahun
PV = ?
−8
1−(1+ 0.11)
PV =130.000 .000 x
0.11
−8
1−(1.11)
PV =130.000 .000 x
0.11
1−0.423045
PV =130.000 .000 x
0.11
0.576955
PV =130.000 .000 x
0.11
PV =Rp . 681.855.850
Rumus :
FV
PV =
¿¿
n = 8 tahun
PV = ?
FV
PV =
¿¿
300.000 .000
PV =
¿¿
300.000 .000
PV =
¿¿
300.000 .000
PV =
2.367364
PV =Rp .126.721 .350
NPV = (Present Value Laba) + (Present Value Nilai Sisa) – (Biaya Investasi Awal)
NPV = Rp 681.855.850 + Rp 126.721.350 – Rp 800.000.000
NPV = Rp 808.577.200 – Rp 800.000.000
NPV = Rp 8.577.200
Berdasarkan perhitungan NPV, nilai NPV dari pembelian mesin penyimpanan umbi
koja adalah positif, yaitu sebesar Rp 8.577.200.