0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan5 halaman

9-13 Evi Sahfitri

Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara kepatuhan pengobatan dan kualitas hidup pada pasien TB Paru di Puskesmas Pangkalan Budiman, dengan 47 responden. Hasil menunjukkan bahwa kepatuhan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup pasien (P=0.002 < 0.05), di mana kepatuhan yang lebih tinggi terkait dengan kualitas hidup yang lebih baik. Penelitian ini merekomendasikan agar kader kesehatan lebih aktif dalam memberikan edukasi tentang pentingnya kepatuhan dalam pengobatan TB Paru.

Diunggah oleh

Arif Rahman
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan5 halaman

9-13 Evi Sahfitri

Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara kepatuhan pengobatan dan kualitas hidup pada pasien TB Paru di Puskesmas Pangkalan Budiman, dengan 47 responden. Hasil menunjukkan bahwa kepatuhan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup pasien (P=0.002 < 0.05), di mana kepatuhan yang lebih tinggi terkait dengan kualitas hidup yang lebih baik. Penelitian ini merekomendasikan agar kader kesehatan lebih aktif dalam memberikan edukasi tentang pentingnya kepatuhan dalam pengobatan TB Paru.

Diunggah oleh

Arif Rahman
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 5

e-ISSN : 2807-2448

www.jurnalbikes.com/index.php/bikes

Jurnal Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan (J-BIKES) 2024, Vol. 4 (No. 2) : Halaman : 9-13

Hubungan Kepatuhan Pengobatan Dengan Kualitas Hidup Pada


Pasien TB Paru Di Puskesmas Pangkalan Budiman

The Relationship Of Treatment Compliance With Quality Of Life In


Pulmonary TB Patients At Pangkalan Budiman Health Center

Evi Sahfitri Siregar1 & Lina Rizki2


1,2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Flora, Indonesia
Disubmit: 02 Agustus 2024; Diproses: 15 September 2024; Diaccept: 15 November 2024; Dipublish: 30 November 2024
*Corresponding author: E-mail: [email protected]
Abstrak
Kepatuhan dan Kualitas Hidup merupakan peran penting dalam pengendalian TB Paru serta
mempengaruhi Tingkat kesembuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak
dari hubungan kepatuhan pasien dengan kualitas hidup. Metode penelitian ini bersifat deskriptif
korelasi dengan pendekatan cross sectional dan dengan sample 47 responden. Pengukuran kepatuhan
pasien menggunakan kuisoner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8 )sementara kualitas
hidup diukur dengan kuisoner WHO Quality Of Life-Bref (WHOQOL-BREF) Uji statistic yang digunakan
dalam penelitian ini adalah cross sectional. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepatuhan memiliki
pengaruh signifikansi terhadap kualitas hidup ,analisis bivariant menunjukkkan bahwa kepatuhan
dengan kualitas hidup memiliki hubungan P(0.02 < 0.05). Dalam konteks ini terdapat hubungan yang
signifikan antara kepatuhan pengobatan terhadap kualitas hidup, jika seorang pasien patuh dalam
pengobatanya maka kualitas hidup pasien tersebut akan meningkatpula, sebaliknya jika pasien kurang
patuhdalam pengobatan maka akan menurunkan kualitas hidup pasien. Saran penelitian ini agar kader
kesehatan di lingkungan Puskesmas dapat lebih aktif dalam memberikan edukasi tentang pentingnya
kepatuhan minum obat pasien TB Paru.
Kata Kunci: Kepatuhan; Kualitas Hidup;TB Paru

Abstract
Compliance and Quality of Life play an important role in controlling pulmonary TB and influence the
patient's recovery rate. This study aims to investigate the impact of the relationship between patient
compliance and quality of life. This research method is descriptive correlation with a cross sectional
approach and with a sample of 47 respondents. Patient compliance was measured using the Morisky
Medication Adherence Scale (MMAS-8) questionnaire, while quality of life was measured using the WHO
Quality of Life-Bref (WHOQOL-BREF) questionnaire. The statistical test used in this study was cross
sectional. The results of the analysis show that compliance has a significant influence on quality of life,
bivariant analysis shows that compliance with quality of life has a relationship of P (0.02 < 0.05). In this
context there is a significant relationship between treatment compliance and quality of life, if a patient is
compliant with treatment then the patient's quality of life will also increase, conversely if the patient is
less compliant with treatment it will reduce the patient's quality of life. The suggestion of this research is
that health cadres in the Puskesmas environment can be more active in providing education about the
importance of compliance with taking medication for pulmonary TB patients.
Keywords: Compliance; Quality of Life; Pulmonary TB

DOI: 10.51849/j-bikes.v%vi%i.63
Rekomendasi mensitasi :
Siregar.ES & Rizki.L. 2024, Hubungan Kepatuhan
Pengobatan Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien TB Paru
Di Puskesmas Pangkalan Budiman. Jurnal Kebidanan,
Keperawatan dan Kesehatan (J-BIKES), 4 (2): Halaman. 9-
13

1
e-ISSN : 2807-2448
www.jurnalbikes.com/index.php/bikes

PENDAHULUAN Menurut Global Tb Report tahun 2021,


Tuberkulosis (TB) merupakan terdapat 824.000 kasus tb paru di
penyakit menular yang disebabkan oleh Indonesia, namun yang terlapor ke dalam
bacillus mycobacterium tuberculosis. sistem informasi nasional hanya 393.323
Sekitar 90% penderita tuberkulosis (48%). Pada tahun 2022 temuan serta
adalah orang dewasa. Kasus TB lebih pengobatan penyakit tb paru sejumlah
banyak dialami oleh pria dibandingkan 39% dengan angka keberhasilan
wanita karena pria lebih rentan terhadap pengobatan sebesar 74% (Kemkes, 2022).
paparan dan memiliki akses kesehatan Provinsi Sumatera Utara memiliki
yang lebih baik dibandingkan wanita. angka kejadian Tb paru cukup tinggi
Hampir seperempat populasi di dunia hingga menempati posisi kedua dengan
terinfeksi oleh TB, namun penyakit ini jumlah 19.147 kasus pada tahun 2022.
mungkin tidak berkembang pada sebagian Kota Medan berada pada urutan pertama
orang. TB merupakan penyakit yang telah dengan jumlah penderita Tb paru
menginfeksi manusia selama berabad- sebanyak 2.697 orang (Dinkes Provinsi
abad dan menjadi salah satu infeksi yang Sumatera Utara, 2022). Tb paru adalah
paling umum namun menyumbang ancaman dalam pembangunan sumber
kematian terbanyak di dunia. Pada tahun daya manusia yang sangat perlu
2021, terdapat sekitar 1,6 juta orang yang mendapatkan perhatian serius dari
meninggal karena TB dan terdapat sekitar seluruh pihak (Fitri et al., 2018).
10,6 juta orang yang mengidap TB. Berdasarkan Profil Kesehatan
Berdasarkan World Health Kabupaten/Kota tahun 2017, angka
Organization (WHO), TB menjadi urutan keberhasilan pengobatan TB (Success
ke-13 sebagai penyebab kematian utama Rate/SR) di tingkat provinsi mencapai
dan menjadi urutan kedua sebagai 91,31%, sedikit menurun dibandingkan
penyakit infeksius yang mematikan dengan pencapaian tahun 2016 yaitu
setelah COVID19. Kasus TB pada tahun sebesar 92,19%. Persentase kesembuhan
2021 paling banyak muncul di negara Asia TB tahun 2017 sebesar 82,40%,
Tenggara dengan 45% kasus baru. Hal ini mengalami penurunan dibandingkan
diikuti dengan kasus TB di negara bagian dengan pencapaian tahun 2016 yaitu
Afrika dengan 23% kemunculan kasus sebesar 85,52%. Angka SR Provinsi
baru, wilayah pasifik barat dengan 18% Sumatera Utara pada tahun 2017 ini juga
kasus baru, diikuti kemunculan 8,1% telah mampu melampaui target nasional
kasus yang berasal dari Mediterania yaitu 85% (Dinkes Sumut, 2018).
timur, 2,9% dari Amerika Serikat dan Sementara itu, berdasarkan data
2,2% dari Eropa. Indonesia juga Riskesdas Sumut 2019, angka penemuan
merupakan salah satu negara dengan kasus TB Paru di Provinsi Sumatera Utara
beban TB tertinggi di dunia yang terkhususnya kota Medan berada di
menduduki peringkat kedua dengan urutan pertama dari beberapa kabupaten
penderita TB paru terbanyak di Asia kota yang ada di Sumatera Utara dengan
setelah India yakni sejumlah 969.000 besar persentase adalah 87%. Sedangkan
dengan angka kematian 93.000/ tahun. angka keberhasilan kesembuhan TB Paru

2
e-ISSN : 2807-2448
www.jurnalbikes.com/index.php/bikes

di Sumatera utara, kota medan berada di penelitian ini adalah total sampling. Alat
urutan ke empat terendah dari beberapa pengumpulan data yang digunakan dalam
kabupaten kota yang ada di Sumatera penelitian ini adalah kuesioner, yang
Utara dengan besar persentase adalah terdiri dari: 1) Kuesioner untuk
72%. mengidentifikasi karakteristik responden
Berdasarkan survey pendahuluan di yang Aloysia Juniarti Ritassi, I Kadek
wilayah kerja Puskesmas Pangkalan Nuryanto, Made Rismawan. Juni 2024.
Budiman didapatkan data pasien yang 17(1): 63-78 terdiri dari nama pasien,
rutin berobat dan positif TB sebanyak 49 umur, jenis kelamin, pekerjaan,
orang. Dari wawancara dengan 6 pasien pendidikan, alamat, dan lama pengobatan,
TB Paru 3 diantaranya pernah melewati 2) Kuesioner yang digunakan untuk
minum obat dengan alasan lupa, obat mengukur kepatuhan minum obat dalam
habis, dan merasa jenuh minum obat penelitian ini adalah Kuesioner MMAS 8
karna tidak kunjung sembuh. Pertanyaan yang telah dimodifikasi oleh peneliti
terkait kualitas hidup di peroleh 3 orang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan
memiliki kualitas hidup buruk dan 3) Kuesioner untuk menilai kualitas hidup
tidak puas terhadap kesehatannya, 2 yaitu instrumen kualitas hidup WHOQOL-
orang memiliki kualitas hidup sedang dan BREF. Uji validitas pada penelitian ini
kepuasan terhadap kesehatan biasa-biasa menggunakan teknik face validity. Pada
saja, serta 1 orang memiliki kualitas hidup penelitian ini analisis data yang digunakan
baik dan kepuasan terhadap kesehatan adalah analisis data univariat dan bivariat.
yang biasa-biasa saja Dalam penelitian ini analisis univariat
digunakan untuk menghasilkan distribusi
METODE PENELITIAN frekuensi dan persentase yang disajikan
Desain penelitian ini adalah bersifat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
deskriptif korelatif dengan pendekatan Analisis bivariat pada penelitian ini adalah
cross sectional yang bertujuan untuk chi–square.
mengetahui hubungan kepatuhan
pengobatan dengan kualitas hidup pada HASIL DAN PEMBAHASAN
pasien TB paru di Puskesmas Pangkalan Tabel 1 Distribusi frekuensi dan persentase
Budiman. Lokasi penelitian akan data karakteristik distribusi responden
dilaksanakan di Puskesmas Pangkalan (N=49)
Karakteristik F %
Budiman. Waktu penelitian akan
Usia
dilakukan pada tanggal Januari – Februari a. 25-40 tahun 30 40.8
2024. Populasi dalam penelitian ini adalah b. 41-55 tahun 16 34.5
c. 56-69 tahun 13 24.7
seluruh penderita Tuberkulosis dengan
Jumlah 49 100.0
pengobatan berulang di Puskesmas
Pangkalan Budiman yang masih menjalani Jenis Kelamin
a. Pria 17 34.7
pengobatan sejumlah 49 orang.
b. Wanita 32 65.3
Responden yang tidak kooperatif Jumlah 49 100.0
akan dikeluarkan dari penelitian. Teknik
Tingkat Pendidikan
sampling yang digunakan dalam
a. Sd 0 0

3
e-ISSN : 2807-2448
www.jurnalbikes.com/index.php/bikes

b. Smp 10 20.4 Hasil uji statistik lebih lanjut


c. Sma 17 34.7
d. Perguruan Tinggi 22 44.9
menunjukkan bahwa nilai p 0.002<0.05.
Jumlah 49 100.0 Hal ini menjelaskan bahwa terjadi
penolakkan terhadap Ho atau Ha diterima
Pekerjaan
a. Tdk bekerja 2 4.1
sehingga disimpulkan ada hubungan
b. Buruh/Karyawan 8 16.3 kepatuhan minum obat dengan kualitas
c. Petani 18 36.7 hidup pada Pasien Tuberkulosis Paru (TB
d. Pns 12 42.9
Jumlah 49 100.0
Paru) di Puskesmas Pangkalan Budiman
Tahun 2024,arah hubungan adalah positif
Penghasilan yaitu jika pasien TB Paru patuh dalam
a. <1 Juta 17 34.7
b. 1-2 Juta 4 8.2
minum obat semakin baik kualitas
c. 2-3 Juta 9 18.4 hidupnya dan sebaliknya jika pasien tidak
d. > 3 Juta 19 38.8 patuh dalam minum obat maka semakin
Jumlah 49 100.0
tidak baik kualitas hidupnya.
Lama Pengobatan 13 26.5
a. 2 Minggu-2 Bulan 17 34.7
b. >2-6 Bulan 19 38.8
c. >6 Bulan 49 100.0
SIMPULAN
Jumlah Mayoritas kepatuhan minum obat
adalah dalam kategori patuh yaitu 41
Usia responden termuda adalah 25 responden (78,2 %) dan minoritas tidak
tahun, dan usia tertua adalah 69 tahun. kepatuhan minum obat responden yaitu
Mayoritas pasien berusia 25-40 tahun. sebanyak 8 responden (16,3 %).
Pasien terbanyak berjenis kelamin Mayoritas kualitas hidup pasien
perempuan dengan tingkat pendidikan Tuberkulosis adalah dalam kategori baik
terbanyak yaitu Perguruan Tinggi. yaitu sebanyak 23 responden (47,1%) dan
Pekerjaan responden didominasi oleh minoritas kualitas hidup responden
petani dengan penghasilan terbanyak adalah rendah yaitu sebanyak 26
>3.000.000. Kebanyakan responden lama responden (52,9%). Berdasarkan hasil uji
pengobatan TB Paru selama >6 bulan. statistik ditemukan nilai p 0.002 <0.05.
Hal ini menjelaskan bahwa terjadi
Tabel 2 Hasil Analisis Kepatuhan Pengobatan penolakkan terhadap Ho atau Ha diterima
Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien TB Paru sehingga disimpulkan ada hubungan
Motivasi Diri TerhadapKualitas Hidup yang kepatuhan minum obat dengan kualitas
Menjalani Rawat Jalan di Puskesmas hidup pada PasienTuberkulosis Paru (TB
Pangkalan Budiman (N=49)
Paru) di Puskesmas Pangkalan Budiman
Model Person N
Tahun 2024, arah hubungan adalah positif
Correlation
Kepatuhan 0.025 49 yaitu jika pasien TB Paru patuh dalam
Pengobatan minum obat semakin baik kualitas
Kualitas 0.025 49 hidupnya dan sebaliknya jika
Hidup
pasien tidak patuh dalam minum obat
maka semakin tidak baik kualitas
hidupnya.

4
e-ISSN : 2807-2448
www.jurnalbikes.com/index.php/bikes

TBC untuk Minum Obat Anti


DAFTAR PUSTAKA Tuberkulosis. Motorik: Journal of Health
Science. 1
Aggarwal, A. 2010. Editorial: Health-related
Notoatmodjo, S. 2015. Metodologi Penelitian
Quality Of Life: A Neglected Aspect Of
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pulmonary Tuberculosis. Lung
Notoatmodjo, S. 2018.Promosi Kesehatan
India 27, 1–3.
Teori dan Aplikasinya: Edisi Revisi.
https://doi.org/10.4103/0970
Jakarta: PT Rineka Cipta.
2113.59259.
Sigalingging, I. N., Hidayat, W., & Tarigan, F. L.
Chambers, H.F. 2010. Mycrobacterium
2019. Pengaruh Pengetahuan, Sikap,
tuberkulosis Complex, dalam: Yu, V.L.,
Riwayat Kontak dan Kondisi Rumah
Weber, R., Raoult, D., Antimicrobial
Terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah
Therapy and Vaccines. Vol I:Microbes,
Kerja UPTD Puskesmas Hutarakyat
Second Edition. New York: Apple Trees
Kabupaten Dairi Tahun 2019. Jurnal
Productions.
Ilmiah Simantek. vol. 3(3): 87– 99.
Dinkes Provinsi Sumatera Utara. 2022. Jumlah
Kasus Penyakit Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Penyakit di
Provinsi Sumatera Utara 2022. Diakses
tanggal 12 September 2022
https://newsmartprovince.sumutprov.g
o.id/User/iframe/507.
Fitri, L. D., Marlindawani, J., & Purba, A. 2018.
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien
Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Vol 7 (1), 33–42.
Kastien-Hilka, T., Abulfathi, A., Rosenkranz, B.,
Bennett, B., Schwenkglenks, M.,
Sinanovic, E., 2016. Health-related
Quality Of Life and Its Association With
Medication Adherence in Active
Pulmonary Tuberculosis- a Systematic
Review Of Global Literature With Focus
On South Africa. Health Qual. Life
Outcomes 14.
https://doi.org/10.1186/s12955-016-
0442-6
Kementerian Kesehatan RI (2018). Sekretariat
Jenderal Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2018.
Kenedyanti, e., & sulistyorini, l. 2017. Analisis
Mycobacterium Tuberkulosis dan
Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian
Tuberkulosis Paru. Jurnal berkala
epidemiologi. vol. 5(2): 152–162.
Kristini, t., & Hamidah, R. 2020. Potensi
Penularan Tuberculosis Pada Anggota
Keluarga Penderita. Jurnal kesehatan
masyarakat indonesia. vol. 15(1):
https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.20
20.24-28.
Lestari S., Chairil, HM. 2017. Faktor yang
Mempengaruhi Kepatuhan Penderita

Anda mungkin juga menyukai