KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA
Nama penyusun : JUNI SARNI, S.Pd.I
Nama Sekolah : SD ISLAMIYAH SIBOLGA
Mata pelajaran : ILMU PENGETAHUAN ALAM & SOSIAL
( IPAS)
Fase C, Kelas / Semester : VI (Enam) / I (Ganjil)
KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Nama guru : Juni Sarni, S.Pd.I
Nama Sekolah : SD Islamiyah Sibolga
Mata Pelajaran : IPAS
Kelas : VI
Fase : C
Semester : 1
Tahun pelajaran : 2024-2025
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pemahaman IPAS (sains dan sosial)
Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dalam mengembangkan teori-teori yang membantu kita memahami bagaimana dunia kita bekerja. Lebih jauh lagi, ilmu
pengetahuan telah membantu kita mengembangkan teknologi dan sistem tata kelola
yang mendukung terciptanya kehidupan yang lebih baik. Dengan menguasai ilmu pengetahuan kita dapat melakukan banyak hal untuk menyelesaikan
permasalahan atau menghadapi tantangan yang ada.
Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika seseorang memilih dan mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta memprediksi
suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang berbeda. Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip,
hukum, teori dan model yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan.
Keterampilan proses
Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara
objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan memiliki keterampilan proses yang
baik maka profil tersebut dapat dicapai.
Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen
dan menemukan perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang kurang lengkap, merancang investigasi,
menemukan informasi, menciptakan model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri
sangat direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran (Anderson,
2002).
Dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif
adalah menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan contoh penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai pembelajar yang
pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, peserta didik diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan observasi, melakukan
eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007).
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research Council,
1996; Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka berpikir yang
dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diprediksi. Oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar
aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996).
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada enam keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik.
Mengamati
Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan berikutnya. Pada saat melakukan pengamatan,
peserta didik memperhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan
dan perbedaannya. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain seperti kuesioner, wawancara.
Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini peserta didik juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum sebab
akibat.
Merencanakan dan melakukan penyelidikan Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki, peserta didik
membuat
rencana dan menyusun langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan
melakukan penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal di lapangan yang
mendukung dan menghambat
kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut peserta didik mengambil data dan melakukan serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan temuan-
temuan.
Memproses, menganalisis data dan informasi Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Ia menafsirkan informasi yang didapatkan
dengan jujur dan
bertanggung jawab. Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan
referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.
Mengevaluasi dan refleksi
Pada tahapan ini peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga
meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang perlu dipertahankan dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang. Peserta didik melakukan refleksi
tentang bagaimana pengetahuan baru yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa depan
berkelanjutan.
Mengomunikasikan hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media digital
dan non-digital untuk mendukung penjelasan. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam berbagai media,
baik digital dan atau non digital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah, melainkan suatu siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
MATERI TUJUAN PEMBELAJARAN Karakteristik Karakteristik NILAI
Muatan Pelajaran Peserta
BAB (Kompleksitas) Didik
(Intake)
0-100 0-100
Bab 1- Topik A: Rangka, Sendi, dan Mengidentifikasi organ tubuh yang berkaitan dengan sistem
Bagaimana Otot: Aktor Dibalik Bentuk gerak.
Tubuh Kita Tubuh Kita Menjelaskan cara tubuh kita bisa bergerak.
Bergerak? . Topik B: Sistem Saraf: Kabel Mengenal sistem saraf yang mengendalikan tubuh kita.
Panjang di Tubuh Kita Menjelaskan cara menjaga kesehatan sistem gerak dalam
Topik C: Penyakit yang perilaku sehari-hari.
Menyerang Sistem Gerak
Bab 2- Topik A: Kedatangan Bangsa- Mengenal sejarah, baik tokoh maupun periodisasinya di
Cerita Bangsa Asing di Indonesia Indonesia serta menghubungkan dengan konteks kehidupan
tentang Topik B: Macam-Macam saat ini.
Indonesia Perlawanan Topik C: Menceritakan kembali bagaimana perjuangan bangsa Indonesia
Kita Kemerdekaan dan Peristiwa di melawan imperialisme dan mencapai kemerdekaan.
Sekitarnya Merefleksikan semangat juang para pahlawan dan meneladani
perjuangan pahlawan yang diimplementasikan dalam tindakan
nyata di kehidupan sehari-hari.
Bab 3- Pelesir Topik A: Enam Benua di Dunia Mengidentifikasi pembagian wilayah di enam benua, ciri khas
Keliling Dunia Topik B: Perbedaan Geografis kondisi geografis di berbagai negara.
Negara-Negara di Dunia Mengenali ciri khas di beberapa negara dan bentang alam
Topik C: Pemanfaatan Kondisi populernya.
Geografis demi Optimalisasi Menganalisis negara-negara yang mampu memanfaatkan
Potensi kondisi geografisnya.
Mengidentifikasi potensi wilayah di sekitar tempat tinggal, dan
Indonesia sebagai bagian dari dunia.
Bab 4- Topik A: Hubungan Menjelaskan bentuk-bentuk interaksi antarnegara di dunia
Indonesia dan Antarnegara sebagai dampak dari perkembangan globalisasi.
Masyarakat Topik B: Kerja Sama Menganalisis peran Indonesia dalam kerja sama dunia untuk
Dunia Indonesia dengan Negara- menghadapi tantangan global.
Negara di Dunia Memahami perannya dalam menjaga kelestarian budaya
Topik C: Warisan Budaya Indonesia.
Indonesia yang Mendunia Melakukan kampanye tentang salah satu topik yang sudah
dipelajari mencakup cara menghadapi perkembangan
globalisasi, berpartisipasi dalam isu dunia, atau melestarikan
warisan budaya Indonesia.
KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Nama guru : ……………
Nama Sekolah : SD/MI
Mata Pelajaran : IPAS
Kelas : VI
Fase :C
Semester :2
Tahun pelajaran : 2023-2024
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pemahaman IPAS (sains dan sosial)
Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dalam mengembangkan teori-teori yang membantu kita memahami bagaimana dunia kita bekerja. Lebih jauh lagi, ilmu
pengetahuan telah membantu kita mengembangkan teknologi dan sistem tata kelola
yang mendukung terciptanya kehidupan yang lebih baik. Dengan menguasai ilmu pengetahuan kita dapat melakukan banyak hal untuk menyelesaikan
permasalahan atau menghadapi tantangan yang ada.
Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika seseorang memilih dan mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta memprediksi
suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang berbeda. Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip,
hukum, teori dan model yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan.
Keterampilan proses
Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara
objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan memiliki keterampilan proses yang
baik maka profil tersebut dapat dicapai.
Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen
dan menemukan perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang kurang lengkap, merancang investigasi,
menemukan informasi, menciptakan model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri
sangat direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran (Anderson,
2002).
Dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif
adalah menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan contoh penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai pembelajar yang
pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, peserta didik diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan observasi, melakukan
eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007).
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research Council,
1996; Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka berpikir yang
dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diprediksi. Oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar
aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996).
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada enam keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik.
Mengamati
Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan berikutnya. Pada saat melakukan pengamatan,
peserta didik memperhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan
dan perbedaannya. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain seperti kuesioner, wawancara.
Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini peserta didik juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum sebab
akibat.
Merencanakan dan melakukan penyelidikan Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki, peserta didik
membuat
rencana dan menyusun langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan
melakukan penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal di lapangan yang
mendukung dan menghambat
kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut peserta didik mengambil data dan melakukan serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan temuan-
temuan.
Memproses, menganalisis data dan informasi Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Ia menafsirkan informasi yang didapatkan
dengan jujur dan
bertanggung jawab. Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan
referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.
Mengevaluasi dan refleksi
Pada tahapan ini peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga
meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang perlu dipertahankan dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang. Peserta didik melakukan refleksi
tentang bagaimana pengetahuan baru yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa depan
berkelanjutan.
Mengomunikasikan hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media digital
dan non-digital untuk mendukung penjelasan. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam berbagai media,
baik digital dan atau non digital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah, melainkan suatu siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
BAB Karakteri Karakterist NILAI
stik ik Peserta
Muatan Didik
TUJUAN
MATERI Pelajaran (Intake)
PEMBELAJARAN
(Komplek
sitas)
0-100 0-100
Bab 5- Topik A: Menjelajahi Mengaitkan peristiwa
Menjelajahi Bumi, Matahari, dan rotasi dan revolusi Bumi
Bumi dan Bulan dengan kehidupan di
Antariksa Topik B: Dampak Bumi.
Gerak Rotasi dan Menjelaskan sistem tata
Revolusi di surya dan karakteristik
Kehidupan Kita anggotanya.
Topik C: Menjelajahi
Sistem Tata Surya
Bab 6- Gawat! Topik A: Apa Memahami pentingnya
Benarkah Jadinya Jika Tidak peran energi dalam
Energi di Bumi Ada Energi? membantu kita menjalani
akan Habis? Topik B: Benarkah aktivitas sehari-hari.
Energi akan Habis? Memahami peran energi
Topik C: Energi terbarukan dalam upaya
Terbarukan bahwa ketersediaan
sumber energi terbatas.
Melakukan upaya-upaya
penghematan energi.
Bab 7- Bumi Topik A: Pengaruh Mempelajari bagaimana
Kita Terancam Aktivitas Manusia pengaruh aktivitas
Bahaya terhadap manusia terhadap
Lingkungan lingkungan.
Topik B: Ragam Mencari tahu
Permasalahan permasalahan pada
Lingkungan Akibat lingkungan yang
Perbuatan Manusia. diakibatkan oleh manusia.
Topik C: Kita Bisa Mengusulkan langkah
Menjadi Penyelamat atau tindakan yang dapat
Bumi mengurangi dampak
negatif pada lingkungan
Bab 8- Topik A: Apa Itu Merancang proyek akhir
Proyek Proyek Akhir IPAS? IPAS yang menarik.
Akhir IPAS Topik B: Bagaimana Melakukan proyek akhir
Cara Melakukan IPAS menggunakan
Proyek Akhir? pendekatan inkuiri.
Topik C: Jurnal Mengomunikasikan hasil
Proyek Akhir IPAS proyek akhir IPAS kepada
Topik D: Mentoring orang banyak.
Proyek Akhir IPAS
Topik E: Presentasi
Proyek Akhir IPAS