0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan16 halaman

2.2.3 Dokumen Monev Pemanfaatan Sumber Belajar

Baru coba

Diunggah oleh

Pemain Bayangan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan16 halaman

2.2.3 Dokumen Monev Pemanfaatan Sumber Belajar

Baru coba

Diunggah oleh

Pemain Bayangan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 16

1

EVALUASI PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS


TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MTS AL MA’RUF
MARGODADI KABUPATEN TANGGAMUS

The purpose of this study was to evaluate the use of ICT-based learning resources
in (1) use of computer / laptop and LCD projector. (2) use of an interactive CD.
(3) the use of a tape recorder. (4) the use of the Internet as a source of alternative
information. (5) learning in the computer lab. (6) learning in the laboratory
multistudy. Research-oriented evaluation approach goal (goal-oriented
evaluation). Data was collected through observation and questionnaires. Data
analysis using quantitative descriptive analysis. Results were obtained: 1) the
teacher in learning to use a computer and LCD projector categorized enough; 2)
teachers in the use of interactive CD learning enough categorized; 3) the use of
tape recorders in learning categorized less; 4) the use of the Internet as a source of
information categorized sufficient; 5) teachers in the use of computer labs
categorized less; 6) teachers in exploiting the multi lab study categorized less.

Keywords: evaluation, learning source, and information and communication


technology

Evaluasi Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi Dan


Komunikasi di MTs Al Ma’ruf Margodadi.Tujuan penelitian ini untuk
mengevaluasi pemanfaatan sumber belajar berbasis TIK dalam (1) pemanfaatan
komputer/laptop dan LCD projector. (2) pemanfaatan CD interaktif.
(3) pemanfaatan tape recorder.(4) pemanfaatan internet sebagai sumber informasi
alternatif. (5) pembelajaran di laboratorium komputer. (6) pembelajaran di
laboratorium multi studi. Penelitian menggunakan pendekatan evaluasi
berorientasi tujuan (goal oriented evaluation). Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi dan angket. Analisis data menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh: 1) Guru dalam pembelajaran
menggunakan komputer dan LCD Projector dikategorikan cukup; 2) Guru dalam
memanfaatkan CD interaktif dalam pembelajaran dikategorikan cukup; 3)
Penggunaan tape recorder dalam pembelajaran dikategorikan kurang; 4)
Pemanfaatan internet sebagai sumber informasi dikategorikan cukup; 5) Guru
dalam memanfaatkan laboratorium komputer dikategorikan kurang; 6) Guru
dalam memanfaatkan laboratorium multi studi dikategorikan kurang.

Kata kunci: evaluasi, sumber belajar, teknologi informasi dan komunikasi.


2

PENDAHULUAN ada 5 pergesaran dalam proses


Mutu pendidikan dipengaruhi banyak pembelajaran, yaitu:
faktor, yaitu: peserta didik, (1) Dari pelatihan ke penampilan, (2)
pengelolaan sekolah (kepala sekolah, dari ruang kelas ke di mana dan
karyawan dan komite sekolah), kapan saja, (3) dari kertas ke line atau
lingkungan (orang tua, masyarakat, saluran, (4) dari fasilitas fisik ke
sekolah), kualitas pembelajaran, dan fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu
kurikulum (Suhartoyo, 2005:2). siklus ke waktu nyata.
Pengaruh teknologi informasi dan Kemajuan teknologi modern dalam
komunikasi dalam dunia pendidikan hubungan dengan pendidikan lebih
semakin sejalan dengan adanya dikenal dengan multimedia. Dalam
pergeseran pola pembelajaran dan hal ini multimedia dianggap sebagai
tatap muka yang konvensional kearah media pembelajaran yang berkesan
pendidikan yang lebih terbuka dan berdasarkan kemampuan menyentuh
bermedia. Mason R dalam Riyana panca indra. Munir (2001:15)
(2006:2) berpendapat bahwa mengemukakan bahwa multimedia
pendidikan mendatang akan lebih adalah alat, media dan pendekatan
ditentukan oleh jaringan informasi yang digunakan untuk membuat
yang memungkinkan berinteraksi dan komunikasi diantara guru dengan
kolaborasi, bukannya gedung sekolah. peserta didik selama proses
Nasution (2006:112) mengungkapkan pembelajaran menjadi lebih berkesan.
bahwa teknologi pendidikan adalah
Sumber belajar yang menarik
pengembangan, penerapan dan
partisipasi peserta didik untuk terlibat
penilaian sistem-sistem, teknik dan
aktif adalah penggunaan teknologi
alat bantu untuk memperbaiki dan
informasi beserta aplikasi
meningkatkan proses belajar
pembelajarannya yang guru dapat
mengajar. Menurut Rosenberg dalam
gunakan dalam mendukung tujuan
Muhamad Surya (2007:75)
pembelajaran di kelas. Penggunaan
berkembangnya penggunaan
sarana kompeter, LCD merupakan
teknologi informasi dan komunikasi
syarat minimal yang harus guru
3

lakukan dalam pembelajaran yang :”evaluation refer to the act or


selanjutnya penerapan aplikasi process to determining the value of
pendidikan berupa animasi something” (evaluasi merupakan
pembelajaran, CD interaktif, tape suatu tindakan atau suatu proses
recorder, DVD player dan televisi untuk menentukan nilai dari sesuatu).
beserta pemanfaatan internet sebagai Sementara menurut Cross dalam
sumber belajar yang mendorong Sukardi (2009: 1): “evaluation is a
peserta didik mengembangkan process which determines the extent
kemampuan mencari informasi to which objectives have been
sehingga guru dapat terbantu dalam achieved”. Artinya evaluasi
mencapai tujuan pembelajaran. merupakan proses yang menentukan
Peneliti bermaksud ingin mengetahui kondisi, dimana suatu tujuan telah
efektifitas pemanfaatan sumber dapat dicapai.
belajar berbasis TIK pada Sedangkan menurut stufflebeam
pembelajaran. Evaluasi difokuskan dalam Daryanto (2005: 2) “evaluation
pada proses pembelajaran yaitu: is the process of delineating obtaining
1. Penggunaan Komputer dan LCD and providing useful information for
2. Penggunaan CD interaktif. judging decision alternatives”.
3. Penggunaan Tape Recorder. Artinya evaluasi merupakan proses
4. Penggunaan internet menggambarkan, memperoleh dan
sebagai sumber informasi menyajikan informasi yang berguna
alternatif. untuk menilai alternatif keputusan.
5. Pembelajaran dilakukan Selain itu dalam suharsimi (2008: 1)
di laboratorium komputer. menurut suchman bahwa evaluasi
6. Pembelajaran dilakukan dipandang sebagai suatu proses,
di laboratorium multi menentukan hasil yang telah dicapai
study. beberapa kegiatan yang direncanakan,
Evaluasi memiliki pengertian sebagai untuk mendukung tercapainya tujuan.
bentuk penilaian mengenai hal-hal Worthen dan Sanders dalam
yang berkaitan dengan kegiatan, dari Suharsimi (2008:1) mengemukakan
sudut pandang istilah menurut wandt definisi evaluasi merupakan kegiatan
dan brown dalam sudiyono (2005: 1)
4

mencari sesuatu yang berharga kerja keras Phi Delta Kappa National
tentang sesuatu. Dalam mencari Study Committee selama empat
sesuatu tersebut juga termasuk tahun, yang diketuai oleh Daniel
mencari informasi yang bermanfaat Stuffle – Beam. Model ini konsisten
dalam menilai keberadaan sesuatu dengan definisi evaluasi program
program, produksi, prosedur serta pendidikan yang dikeluarkan oleh
alternatif strategi yang diajukan untuk komite tersebut, yaitu : evaluasi
mencapai tujuan yang sudah adalah proses menggambarkan,
ditentukan. Berdasarkan beberapa memperoleh, dan menyediakan
pendapat tersebut maka evaluasi informasi yang bermanfaat dalam
merupakan kegiatan untuk menilai alternative-alternatif
mengumpulkan informasi tentang keputusan.
bekerjanya sesuatu yang selanjutnya Berkaitan dengan definisi di atas,
informasi tersebut digunakan untuk Stufflebeam dalam Worthen dan Sanders,
menentukan alternatif yang tepat (1981 : 129 menyatakan bahwa terdapat
dalam mengambil sebuah keputusan. beberapa aspek kunci yang perlu di

Secara umum evaluasi sebagai suatu pahami, yaitu :


tindakan atau proses setidak-tidaknya 1) Evaluation is performed in the service
memiliki tiga macam fungsi pokok of decision-making, hence, it should
yaitu: (1) mengukur kemajuan, (2) provide information which is useful to
menunjang penyusunan rencana, dan decision-maker.
(3) memperbaiki atau melakukan
2) Evaluation is a cyclic, continuing
penyempurnaan kembali. (Sudijono,
process and, therefore, must be
2003:8). Adapun secara khusus fungsi
implemented through a
evaluasi dalam dunia pendidikan
systematic program.
dapat ditilik dari tiga segi, yaitu: (1)
segi psikologis, (2) segi didaktik, (3) 3) The evaluation process includes
segi administratif. the three main steps of
delineating, obtaining and
Model evaluasi CIPP (Context, Input,
providing. These steps provide
Process, Product) merupakan hasil
5

the basis for methodology of kerja sama antara evaluator dan


evaluation. pengambil keputusan, sementara
4) The delineating and providing tahapan pemerolehan informasi
steps in the evaluation process merupakan aktivitas yang bersifat
are interface activities requiring teknis yang sebagian besar dilakukan
collaboration between evaluator oleh evaluator.
and decision-maker, while the Berdasarkan pendapat yang telah
obtaining step is largely a diuraikan di atas, untuk mewujudkan
technical activity which is keempat tipe keputusan ini, maka
executed mainly by the evaluator. terdapat empat jenis evaluasi yang
Kutipan di atas menjelaskan bahwa : masing-masing diperuntukan bagi
(1) evaluasi dilaksanakan untuk setiap keputusan. Contect evaluation,
melayani pengambilan keputusan, menghasilkan informasi yang
oleh karena itu evaluasi hendaknya berkaitan dengan kebutuhan (yaitu
menyediakan informasi yang sejauh mana perbedaan yang timbul
bermanfaat bagi pengambil antara kenyataan yang terjadi dan
keputusan. (2) evaluasi merupakan harapan yang diinginkan, dikaitkan
proses yang bersifat siklis dan dengan harapan terhadap nilai-nilai
berkesinambungan, sehingga harus tertentu, lingkup perhatian, hambatan
dilaksanakan melalui sebuah program dan peluang dalam rangka
yang sistematis. (3) proses evaluasi merumuskan tujuan umum dan tujuan
terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu; khusus sebuah program. Input
penggambaran, pemerolehan, dan evaluation, menyediakan informasi
menyediakan informasi. Tahapan- tentang kekuatan dan kelemahan dari
tahapan ini merupakan dasar bagi desain dan strategi alternative dalam
metodelogi evaluasi. (4) Tahapan rangka mencapai tujuan yang telah
penggambaran dan penyediaan ditetapkan. Proses evaluation,
informasi dalam proses evaluasi menyediakan informasi untuk
adalah aktivitas yang saling melakukan pemantauan terhadap
berhubungan yang membutuhkan pelaksanaan prosedur dan strategi
yang telah dipilih, sehingga faktor-
6

faktor yang menjadi kekuatan dapat yaitu dimensi deskripsi (Kauffman &
dipertahankan dan faktor-faktor yang Thomas,1980:123).
menjadi kelemahan dapat
Model evaluasi yang dikemukajan
dihilangkan. Product evaluation,
oleh Tyler, yaitu goal oriented
menyediakan informasi sejauh mana
evaluation atau evaluasi yang
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
berorientasipada tujuan, yaitu sebuah
sebelumnya dapat dicapai dan utnuk
model evaluasi yang menekankan
menentukan apakah strategi,
peninjauan pada tujuan sejak awal
prosedur, atau metode yang telah
kegiatan dan berlangsung secara
diimplementasikan dalam rangka
berkesinambungan. Program
mencapai tujuan-tujuan tersebut harus
pembelajaran yang mewakili jenis
dihentikan, diperbaiki, atau
program pembrosesan ini merupakan
dilanjutkan dalam bentuknya yang
sebuah proses pengalihan ilmu dan
sekarang.
pembimbingan sebelum para pendidik
Model CSE memfokuskan pada mulai melakukan kegiatan, harus
evaluasi itu dilaksanakan. Ada empat membuat persiapan mengajar yang
model yaitu: 1) menaksir kebutuhan diarahkan pada pencapaian tujuan.
(need assesment), 2) perencanaan Para evaluator dapat mengecek
program (programme planning), 3) apakah rencana pembelajaran yang
evaluasi formatif (formative dibuat oleh pendidik betul-betul
evaluation), dan 4) evaluasi sumatif sudah benar, mengarahkan
(summative evaluation). kegiatannya pada tujuan? Selanjutnya
Model evaluasi stake (Stake's model rencana tersebut diimplementasikan
of evaluation) ini, terkonsentrasi pada dalam pelaksanaan pembelajaran
dua langkah pekerjaan evaluasi yaitu melalui langkah-langkah yang
deskripsi dan pertimbangan. Model berkesinambungan. Berdasarkan
evaluasi Stake sebenarnya agak mirip penjelasan diatas maka model
dengan CIPP dan CES model, namun evaluasi yang berorientasi pada tujuan
Stake memasukan dimensi yang lain ini cocok diterapkan untuk
mengavulasi program yang jenisnya
pemrosesan dalam bentuk
7

pembelajaran. Peninjauan atas dengan iquiri ilmiah dan melengkapi


keterlaksanaan tujuan, dilakukan legitiminasi untuk mengangkat
secara terus-menerus dan pemahaman tentang evaluasi. Pada
berkesinambungan. model tyler sangan membedakan
Model Tyler ini secara konsep antara konsep pengukuran dan
menekankan adanya proses evaluasi evaluasi. Menurut tyler, pengetahuan
secara langsung didasarkan atastujuan pengukuran dan pengetahuan evaluasi
pembelajaran yang telah ditetapkan terpisah dan merupakan proses
bersamaan dengan persiapan dimana pengukuran hanya satu dari
mengajar, ketika seorang pendidik beberapakemungkinan salah satu cara
berinteraksi dengan para peserta dalam mendukung tercapainya
didiknya menjadi sasaran pokok evaluasi.
dalam proses pembelajaran. Proses Reigeluth (1999: 5) mengatakan, “An
pembelajaran dikatakan berhasil instructional-design theory is a theory
menurut para pendukung Tyler, that offers explisit guidance on how to
apabila para peserta didik dalam better help people learn and
proses pembelajaran dapat mencapai develop”. Sebuah teori desain
tujuan yang telah ditetapkan dalam pembelajaran adalah sebuah teori
proses pembelajaran. Tujuan sebagai yang menawarkan tuntunan yang
pedoman untuk dievaluasi secara tegas bagaimana membantu orang-
konsep diajukan oleh Tyler dalam orang belajar dan berkembang
monograf, Basic Principles of menjadi lebih baik.
Curriculum adn Instruction (1950), ia
Dick and Carey (2005: 4) mengatakan
menyatakan bahwa proses evaluasi
bahwa Desain Pembelajaran
esensinya adalah suatu proses dan
mencakup seluruh proses yang
kegiatan yang dilakukan oleh seorang
dilaksanakan pada pendekatan sistem,
evaluator.
sedangkan teori belajar; teori evaluasi
Dalam implementasinya, model tyler dan teori pembelajaran merupakan
juga menggunakan unsur pengukuran teori-teori yang melandasi desain
dengan usaha secara konstan, pararel, pembelajaran.
8

Model desain sistem pembelajaran ini nilai yang baik atau hadiah berupa
telah lama digunakan untuk barang atau lainnya.
menciptakan program pembelajaran
Menurut Behavioristik belajar
yang efektif, efisien, dan menarik.
merupakan perubahan tingkah laku,
Model yang mereka kembangkan
khususnya kapasitas peserta didik
didasarkan pada penggunaan sistem
untuk perilaku yang baru sebagai
terhadap komponen-komponen dasar
hasil belajar. Selain itu dijelaskan
dari sistem pembelajaran yang
bahwa perubahan tingkah laku
meliputi; analisis, desain,
manusia sangat dipengaruhi oleh
pengembangan, implementasi, dan
lingkungan yang akan memberikan
evaluasi. Model desain sistem
berbagai pengalaman kepada
pembelajaran yang dikembangkan
seseorang. Lingkungan merupakan
terdiri atas beberapa komponen dan
stimulan yang dapat mempengaruhi
sub komponen yang perlu dilakukan
atau merubah kapasitas untuk
untuk membuat rancangan aktivitas
merespon. Sehingga secara tidak
pembelajaran yang lebih besar.
langsung dikatakan bahwa belajar
Skinner memandang belajar sebagai merupakan perubahan tingkah laku
suatu proses adaptasi atau hasil interaksi antara stimulus-respon
penyesuaian tingkah laku yang yaitu proses manusia untuk
berlangsung secara progresif. Dengan memberikan respon tertentu
demikian ini mamaknai belajar berdasarkan stimulus yang datang
sebagai suatu perilaku dan karena dari luar.
belajar responnya menjadi lebih baik.
Menurut AECT, sumber belajar
Demikian sebaliknya apabila orang
meliputi setiap pesan, orang, alat,
tidak belajar maka responya akan
teknik dan latar yang digunakan
menurun. Sehingga dengan belajar
dalam proses pembelajaran. Sumber
terjadi perubahan respon. Skinner
belajar adalah segala sesuatu yang
memandang anak belajar karena
dimanfaatkan oleh peserta didik untuk
mengejar hadian atau pujian (operant
mempelajari pengalaman belajar
conditioning) atau penguatan
sesuai dengan tujuan yang hendak
(reinforcement) yang dapat berupa
9

dicapai. Hal tersebut sesuai pendapat disekitarnya. Komunkasi lisan seperti


Sanjaya (2006:174). Beberapa sumber bimbingan, situasi belajar. Media
yang didapat dimanfaatkan adalah tertulis meliputi buku, majalah, diktat,
manusia sumber, alat dan bahan, sedangkan gambar atau gambar hidup
aktifitas atau kegiatan dan lingkungan seperti gambar proses terjadinya
atau setting. Belajar sebagai proses reaksi baik dua dimensi atau melalui
pembelajaran yang dibangun oleh film.
pendidik untuk mengembangkan
Presentasi merupakan cara yang
kreatifitas yang dapat meningkatkan
sudah lama digunakan, dengan
kemampuan berfikir peserta didik,
menggunakan OHP atau chart.
serta dapat meningkatkan
Peralatan yang digunakan sekarang
kemampuan mengkonstruksi
biasanya menggunakan sebuah
pengetahuan baru sebagai upaya
komputer/laptop dan LCD proyektor.
meningkatkan penguasaan yang baik
Ada beberapa keuntungan jika kita
terhadap materi pelajaran..
memanfaatkan TIK diantaranya kita
Nasution (2006:195) beberapa media bisa menampilkan animasi dan film,
yang dapat dipergunakan untuk sehingga tampilannya menjadi lebih
belajar antara lain benda-benda, menarik dan memudahkan siswa
demontrasi, manusia sebagai model, untuk menangkap materi yang kita
komunikasi lisan, media tertulis, sampaikan. Software yang paling
gambar-gambar hidup atau televisi, banyak digunakan untuk presentasi
mesin belajar. Benda-benda dapat adalah Microsoft Powerpoint.
berupa mainan, perabot, binatang, Menurut Supriyanto (2005 : 12) Ada
tanaman. Kemudian demonstrasi beberapa hal yang harus diperhatikan
seperti batu tenggelam, air mendidih, dalam pembuatan bahan presentasi,
lilin mencair, manusia sebagai model diantaranya:
mencontoh orang lain seperti batu
1. Jangan terlalu banyak tulisan yang
tenggelam, air mendidih, lilin
harus ditampilkan.
mencair, manusia sebagai model
2. Tulisan jangan terlalu kecil karena
moncontoh orang lain seperti
harus dilihat oleh banyak siswa.
kelakuan orang tua atau orang
10

3. Perbanyak memasukkan gambar mempunyai laboratorium atau


dan animasi digunakan sebelum melakukan
4. Usahakan bentuk presentasi yang eksperimen yang sesungguhnya.
interaktif.
METODE PENELITIAN
Demontrasi biasanya digunakan
Penelitian ini dilakukan di MTs Al
untuk menampilkan suatu kegiatan di
Ma’ruf Margodadi pada kelas IX.
depan kelas, misalnya eksperimen.
Waktu pelaksanaan penelitian ini
Kita bisa membuat suatu film cara-
dilaksanakan pada bulan Juli –
cara melakukan suatu kegiatan
Agustus 2023.
misalnya cara melakukan pengukuran
dengan mikrometer yang benar atau Penelitian ini adalah penelitian

mengambil sebagian kegiatan yang evaluatif yang dirancang untuk

penting. Sehingga dengan cara ini memperoleh informasi yang akurat

siswa bisa kita arahkan untuk tentang pemanfaatan sumber belajar

melakukan kegiatan yang benar atau berbasis TIK oleh guru di MTs Al

mengambil kesimpulan dari kegiatan Ma’ruf Margodadi.

tersebut. Cara lain adalah Untuk menunjang keberhasilan


memanfaatkan media internet, kita penelitian ini maka peneliti
bisa menampilkan animasi yang menggunakan model evaluasi yang
berhubungan dengan materi yang kita dikemukakan oleh Tyler, yaitu model
ajarkan (meskipun tidak semuanya evaluasi goal oriented evaluation atau
tersedia). evaluasi yang berorientasi pada

Maksud dari virtual eksperimen disini tujuan, yaitu sebuah model yang

adalah kegiatan laboratorium yang menekankan peninjauan pada tujuan

dipindahkan di depan komputer. sejak awal kegiatan berlangsung

Siswa bisa melakukan beberapa secara berkesinambungan.

eksperimen dengan memanfaatkan


Subjek penelitian ini adalah Guru
software virtual eksperimen.
MTs Al Ma’ruf Margodadi kelas IX
Misalnya membuat rangkaian listrik.
(Sepuluh) berjumlah 16 Guru. Objek
Metode ini digunakan jika kita tidak
penelitian ini bertempat di MTs Al
Ma’ruf Margodadi yaitu pemanfaatan
sumber belajar berbasis
11

TIK. Pada penelitian ini peneliti angket diperoleh skor 2,63 peserta
mengambil 16 guru yang dijadikan didik mengemukakan bahwa guru
sebagai responden untuk mengisi telah memanfaatkan komputer/ laptop
angket evaluasi pemanfaatan sumber dan LCD projector dengan baik
belajar berbasis TIK. dalam pembelajaran. Dari kedua alat
HASIL PENELITIAN DAN pengumpul data diperoleh skor rata-

PEMBAHASAN rata 2,72 dan dapat disimpulkan guru


telah memanfaatkan komputer dan
Berdasarkan hasil obeservasi dan
LCD projector dengan baik dalam
angket diperoleh informasi tentang
pembelajaran di kelas.
pemanfaatan komputer dan laptop
yang di kategorikan baik. Pemanfaatan komputer dan LCD
Komputer/laptop merupakan sarana projector oleh guru tersebut diperoleh
pendukung pembelajaran di kelas informasi bahwa dengan
untuk menyampaikan materi ataupun memanfatakan alat tersebut
tugas pembelajaran peserta didik pembelajaran lebih mudah dilakukan
dengan bantuan LCD projector karena fokus perhatian siswa terarah
sebagai sarana presentasi. ke media tayangan sehingga guru
Pemanfaatan komputer dan LCD tidak repot lagi menuliskannya di
projector oleh guru sebagai stimulan papan tulis serta mempermudah guru
agar memperoleh respon yang positif menayangkan media gambar yang
dari siswa hal ini sesuai dengan teori diperoleh guru dengan men-download
behaviorisme yaitu proses belajar dari internet sehingga dapat
terdiri dari beberapa unsur yaitu menghemat waktu guru dalam
dorongan (drive), stimulus, respon menggambarnya dan itupun belum
dan penguatan (reir forcement). tentu bagus. Alasan lain sebagai hasil
wawancara dengan guru yang
Hasil penelitian melalui lembar
memanfaatkan komputer dan LCD
observasi diperoleh skor 2,82 guru
projector bahwa pembelajaran yang
telah memanfaatkan komputer/laptop
dilakukan siswa dapat dimaksimalkan
dan LCD projector dalam
dengan presentasi tugas yang
pembelajaran. Perolehan data melalui
12

diberikan guru kepada peserta didik LCD projector jumlahnya hanya 3


yang dibuatnya di rumah secara unit yang disimpan di ruang kepala
berkelompok dalam bentuk file sekolah dan pada waktu akan
presentasi sehingga mendorong melakukan pembelajaran dipasang
peserta didik menguasai teknologi. sendiri dengan memakan waktu
Bahkan peserta didik dapat juga sekitar 10 menit. Itupun kalau masih
diberikan tugas melakukan kebagian atau tidak terpakai oleh guru
penjelajahan dunia maya dalam lain karena jumlahnya terbatas
mencari informasi yang diminta kadangkala berebut.
gurunya untuk dikemas menjadi
Berdasarkan observasi lapangan
laporan yang dapat dipresentasikan di
diperoleh informasi bahwa;
depan kelas sehingga komputer dan
pemanfaatan komputer/laptop
LCD projector dapat membantu
digunakan guru biasanya dalam hal
pembelajaran yang dilakukan guru
pembuatan soal ulangan, penyusunan
dan peserta didik lebih maksimal
perangkat pembelajaran serta
dalam pencapaian tujuan
pembuatan media pembelajaran
pembelajaran.
sederhana. Dalam pembelajaran di
Terdapat kurang separuh jumlah guru kelas, komputer/laptop lebih efektif
belum optimal memanfaatkan pemanfaatannya dengan
komputer/laptop dan LCD projector menambahkan LCD projector sebagai
dalam pembelajaran. Hal ini antara sarana tayangan sehingga peserta
lain karena; terdapat 3 orang guru didik tidak hanya mendengar
tidak mampu memanfaatkan penjelasan guru namun juga dapat
komputer, terdapat 9 guru hanya melihat dan mengamati tayangan
mampu menampilkan tayangan sehingga diharapkan materi
melalui LCD projector dan belum pembelajaran lebih dimengerti peserta
menjadi pembuat bahan ajar yang didik.
akan digunakan dalam pembelajaran.
Bagi guru yang tidak memanfaatkan
Selain itu, beberapa guru merasa
komputer/laptop dan LCD projector
repot dalam membawa dan memasang
dalam pembelajaran mempunyai
LCD projector di kelas dikarenakan
13

alasan sebagai berikut; memanfaatkan dalam pembelajaran, namun


LCD projector berarti membuat masih lebih dari separuh jumlah
materi dalam bentuk power point guru yang peneliti amati belum
dahulu sehingga merepotkan, guru memanfaatkan CD interaktif, hal
malas memanfaatkan LCD projector ini karena CD interaktif yang
karena memakan waktu dalam tersedia terbatas oleh materi
pemasangannya, repot dalam pokok dan mata pelajaran
membawanya, jumlahnya terbatas tertentu saja.
sehingga berebut.
3. Guru cenderung kurang
SIMPULAN memanfaatkan tape recorder
DAN dalam pembelajaran, hal ini
REKOMENDASI karena pemanfaatan tape
Simpulan recorder dinilai kurang sesuai
dengan kebutuhan kompetensi
1. Guru dalam pembelajaran
yang akan dicapai pada mata
memanfaatkan komputer/laptop
pelajaran tertentu, hanya
dan LCD projector cenderung
kelompok matapelajaran bahasa
cukup, namun masih separuh dari
sajalah yang cenderung sesuai
jumlah guru yang peneliti amati
dengan kebutuhan kompetensinya
belum memanfaatkan
terutama pada ranah mendengar.
komputer/laptop dan LCD
projector. Hal ini karena 4. Guru cenderung cukup dalam
terbatasnya jumlah LCD pemanfaatan internet sebagai
projector dan masih terdapat sumber informasi. Namun masih
guru yang belum mampu lebih dari separuh guru yang
menggunakan dengan baik peneliti amati belum
komputer/laptop dan LCD memanfaatkannya hal ini kerena
projector. jaringan internet yang ada
dilingkungan sekolah lambat dan
2. Guru cenderung cukup
guru juga beranggapan bahwa
memanfaatkan CD interaktif
dalam pembelajaran yang
mendorong siswa beraktivitas
14

tanpa internet mereka masih bisa pelatihan untuk guru dalam


menggunakan materi-materi dari pemanfaatan CD interaktif.
buku yang tersedia.
3. Direkomendasikan untuk
5. Guru cenderung kurang melengkapi koleksi kaset tape
memanfaatkan laboratorium recorder yang disesuaikan
komputer hal ini karena dengan kompetensi yang ingin
terbatasnya jumlah komputer dicapai beserta pelatihan
yang ada dan kemampuan guru pemanfaatannya.
dalam pemanfaatan laboratorium
4. Direkomendasikan untuk
komputer.
mengupayakan jaringan koneksi
6. Guru cenderung kurang internet yang baik agar dapat
memanfaatkan laboratorium membantu guru dalam
multi studi hal ini karena memperkaya materi pembelajaran
terbatasnya kemampuan guru beserta pelatihan pemanfaatan
dalam menggunakan laboratorium nya.
multi studi
5. Direkomendasikan untuk
Rekomendasi mengadakan penambahan jumlah
1. Direkomendasikan untuk komputer yang ada dalam
mengadakan penambahan jumlah laboratorium komputer beserta
komputer/laptop dan LCD pelatihan untuk guru dalam
projector beserta pelatihan untuk pemanfaatan laboratorium
guru dalam pemanfaatan komputer.
komputer/laptop dan LCD 6. Direkomendasikan mengadakan
projector dalam pembelajaran. pelatihan untuk guru dalam
2. Direkomendasikan untuk memanfaatkan laboratorium
melengkapi jumlah CD interaktif multi studi.
agar sesuai dengan materi pokok DAFTAR PUSTAKA
dan mata pelajaran beserta
Daryanto. 2005. Evaluasi pendidikan.
Rineka Cipta. Jakarta.
15

Dick, W and Cerey, L. 2005. The Penerbit Kencana Prenada Media


Sistematic Design of Group. Jakarta.
Instructional. Allyn and Bacon,
Sudiyono, A. 2005. Pengantar
Boston.
Evaluasi Pendidikan. PT Raja
Kauffman, Roger & Thomas, Grafindo Persada. Jakarta.
Susan.1980. Evaluation Without
Suharsimi. 2008. Dasar-dasar
Fear. New View Points. New
Evaluasi Pendidikan. Bumi
York.
Aksara. Jakarta.
Munir. 2001. Pengantar, Fasilitas
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian
Penggunaan Komputer.
Pendidikan. Bumi Aksara.
Direktorat Teknologi Informasi
Jakarta.
dan Komunikasi UPI. Bandung.
Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar
Surya, Mohamad. 2007. Psikologi
Teknologi dan Informasi.
Pembelajaran dan Pengajaran.
Salemba Infotek. Jakarta.
Pustaka Bani Quraisy. Jakarta.
Worthen & James R. Sanders. 1981.
Nasution, 5. 2006. Kurikulum dan
Education Evaluation:
Pengajaran. Bina Aksara. Jakarta
Altemative Approaches and
Reigeluth. C.M. 1999. Instructional Practical Guidelines. Longman.
Design Theories and models. New York.
Volume 11. Lawrence Erlboum
Associated, Publisher, Mahwah.
New Jersey.

Riyana, 2006. Media Pembelajaran;


Hakekat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan
Penilaian. Wacana Prima.
Bandung.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi


Pembelajaran; Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
1

Anda mungkin juga menyukai