JURNAL
PEMBELAJARANKU
PRINSIP PENGAJARAN DAN
ASESMEN
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Disusun Oleh :
Nama : WAHIDIN
Universitas : INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI
SELATAN
Program : PILOTING PPG GURU TERTENTU
TAHAP 2
Nama Penyusun Mata Pelajaran : EKONOMI
WAHIDIN
Tahun : 2024
Instansi Asal
SMA Negeri 6 Talang Ubi
Kab. Penukal Abab Lematang
Ilir
Provinsi Sumatera Selatan
LPTK Maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
Institut Pendidikan pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat
Tapanuli Selatan dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Jln. Sutan Mhd. Arif Kelurahan Sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan
Batang Ayumi Jae, Kecamatan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah
Padangsidimpuan Utara, Kota menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat
Padangsidimpuan, Provinsi tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-
Sumatera Utara masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa
selamat dan bahagia.
-- Ki Hajar Dewantara --
Merdeka
Mengajar
sebuah PENGANTAR
Setiap murid dalam sebuah kelas memiliki beragam kebutuhan, kemampuan, minat, dan gaya
belajar yang unik. Setiap murid belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda, sehingga
pendekatan pengajaran yang seragam (satu untuk semua) atau pembelajaran teacher center sudah
tidak lagi efektif untuk memenuhi semua kebutuhan belajar mereka. Dengan menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat menyesuaikan metode, materi, dan aktivitas belajar agar
sesuai dengan kebutuhan belajar murid.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
beragam siswa dalam satu kelas. Di era pendidikan modern, guru dihadapkan pada keragaman
siswa dalam hal kemampuan, gaya belajar, minat, dan kesiapan belajar. Setiap siswa memiliki
karakteristik unik yang memengaruhi cara mereka menerima dan memproses informasi. Oleh
karena itu, pembelajaran berdiferensiasi sebagai salah satu solusinya.
Apa Itu Pembelajaran BERDIFERENSIASI
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pengajaran yang bertujuan untuk
mengakomodasi keragaman kebutuhan, minat, dan kemampuan murid dalam satu kelas.
Pendekatan ini berusaha untuk memberikan pengalaman belajar yang tepat dan bermakna bagi
setiap murid, dengan memperhatikan perbedaan kebutuhan murid dalam hal:
Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar atau readiness yaitu sejauh mana tingkat pemahaman dan keterampilan murid
pada materi tertentu. Kesiapan belajar disini bukanlah tentang tingkat kemampuan pemahaman
murid (IQ) tetapi berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan awal murid sebelum memulai
pembelajaran.
Minat
Minat berkaitan dengan bidang atau topik yang menarik perhatian murid. Minat adalah salah satu
faktor motivasi murid untuk mengikuti pembelajarana. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh
guru untuk menarik minat murid diantaranya adalah menciptakan situasi pembelajaran yang
Merdeka
Mengajar
menarik perhatian murid, misalnya dengan menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan
dengan minat individu murid atau dengan mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang
dipelajari murid.
Profil Belajar
Merupakan cara terbaik bagi murid untuk belajar, yang dapat mencakup kecepatan dalam
memahami materi yang diajarkan, lingkungan belajar dan gaya belajar.
Perbedaan kebutuhan belajar murid (kesiapan, minat dan profil) dapat diidentifikasi melalui:
• Mengamati perilaku murid.
• Melakukan identifikasi awal melalui pertanyaan-pertanyaan pemantik.
• Melakukan komunikasi dengan guru yang mengajar murid sebelumnya.
• Membaca dan menganalisis raport murid dikelas sebelumnya.
• Melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran.
Manfaat Pembelajaran BERDIFERENSIASI
Manfaat pembelajaran berdiferensiasi meliputi beberapa aspek penting yang mendukung
keberhasilan belajar murid secara individual:
1. Pemenuhan kebutuhan individual murid: pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru
untuk menyesuaikan metode, materi, dan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan, minat,
dan kemampuan setiap murid. Hal ini membantu setiap murid belajar dengan cara yang paling
efektif bagi mereka.
2. Meningkatkan motivasi dan partisipasi: ketika murid merasa bahwa materi dan metode
pembelajaran relevan dengan minat dan kemampuan mereka, mereka lebih termotivasi untuk
berpartisipasi aktif dalam proses belajar.
3. Mengembangkan potensi setiap murid: murid yang mendapatkan pendekatan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan mereka cenderung lebih cepat mengembangkan potensinya.
4. Mendorong pembelajaran kolaboratif: dalam lingkungan yang mendukung pembelajaran
berdiferensiasi, murid sering kali berkolaborasi dengan rekan-rekannya, berbagi perspektif
yang berbeda, dan saling membantu untuk memahami konsep yang lebih sulit.
Merdeka
Mengajar
5. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif: setiap murid, tanpa memandang perbedaan
kemampuan atau latar belakang, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berhasil. Ini
menciptakan budaya belajar yang inklusif di kelas.
Penerapan Pembelajaran BERDIFERENSIASI
Sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu melakukan beberapa langkah
persiapan untuk memastikan bahwa strategi yang akan diterapkan dapat memenuhi kebutuhan
murid, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:
1. Pertama mengenal murid: Guru perlu mengumpulkan informasi tentang murid untuk
memahami perbedaan individu dalam hal kesiapan belajar, minat, dan profil belajar. Beberapa
cara untuk melakukannya melalui penilaia awal, observasi atau dengan wawancara secara
langsung.
2. Merencanakan pembelajaran: Dengan informasi yang diperoleh dari tahap pengenalan murid,
guru dapat merencanakan strategi pembelajaran yang efektif melalui menetapkan tujuan
pembelajaran yang jelas dan spesifik yang mencakup keterampilan dan pengetahuan yang
ingin dicapai oleh semua murid, merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan murid, menyiapkan bahan dan sumber belajar seperti buku teks, artikel, video, dan
alat bantu pembelajaran lainnya yang sesuai dengan berbagai kebutuhan murid.
3. Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung murid untuk belajar
4. Mengembangkan penilaian: Penilaian harus mencerminkan keragaman dalam cara murid
menunjukkan pemahaman mereka.
5. Membangun hubungan yang kuat
Membangun hubungan yang positif dan kuat dengan murid melalui komunikasi terbuka dan
mengajak murid untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
Strategi Pembelajaran BERDIFERENSIASI
Selanjutnya untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dikelas dapat dilakukan dengan
mengimplementasikan strategi diferensiasi diantaranya diferensiasi konten, diferensiasi proses,
dan diferensiasi produk.
Merdeka
Mengajar
Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten melibatkan penyediaan materi pelajaran yang berbeda sesuai dengan tingkat
kesiapan, minat, dan profil belajar murid.
Misalnya:
• Kontent berkaitan dengan tingkat kesulitan yang berbeda: guru dapat menyediakan teks
bacaan dengan berbagai tingkat kesulitan. Misalnya, beberapa murid membaca artikel
yang lebih sederhana tentang peristiwa tertentu, sementara yang lain membaca buku teks
yang lebih mendalam.
• Pilihan Sumber Belajar: konten pembelajaran yang dapat diterapkan murid dapat memilih
untuk belajar melalui video, buku, artikel, atau infografis tentang topik yang sama.
Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses melibatkan variasi dalam cara murid mempelajari materi pelajaran dan
berpartisipasi dalam kegiatan belajar.
Misalnya:
• Memberikan kegiatan yang bervariasi: dalam pelajaran ekonomi tentang macam-macam
alat pembayaran, murid dapat memilih untuk belajar melalui permainan peran, kerja
kelompok, atau latihan soal individual.
• Berikutnya pendekatan belajar yang berbeda: murid dapat bekerja dalam kelompok kecil,
belajar secara mandiri dengan lembar kerja, atau berpartisipasi dalam diskusi kelas yang
dipimpin oleh guru.
• Selanjutnya penggunaan teknologi: murid dapat menggunakan alat teknologi seperti
simulasi komputer atau aplikasi edukasi untuk mempelajari konsep tertentu.
Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk melibatkan variasi dalam cara murid menunjukkan hasil pemahaman mereka
terhadap materi pelajaran.
Misalnya:
• Murid dapat memilih untuk menyelesaikan proyek dengan cara menulis esai, membuat
presentasi, poster, infografis atau dalam bentuk video atau menghasilkan karya seni untuk
menunjukkan pemahaman mereka.
Merdeka
Mengajar
• Murid dapat menghasilkan karya kreatif seperti cerita pendek, lagu, atau drama menulis
puisi, membuat komik, atau merekam drama pendek tentang pembelajaran yang telah
disampaikan.
Merancang Pembelajaran BERDIFERENSIASI
A. IDENTITAS
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Ekonomi
Prediksi Alokasi Waktu : 4JP
Tahun Penyusunan : 2024
B. KOMPETENSI AWAL
Setelah mempelajari bab pendapatan nasional dan kesenjangan ekonomi, murid akan menemukan
konsep masalah ketimpangan distribusi pendapatan. Salah satu faktor penyebab ketimpangan distribusi
pendapatan adalah adanya faktor geografis yang berbeda-beda di wilayah Indonesia. Berdasarkan letak
geografisnya, beberapa wilayah di Indonesia terletak jauh dari pusat kota, hal ini mengakibatkan
perbedaan keterampilan dalam memproduksi barang/jasa. Keterampilan produksi yang berbedabeda
didasari oleh karakteristik setiap daerah di Indonesia. Setelah mempelajari materi geografi tentang
karakteristik setiap daerah di Indonesia, maka murid akan lebih paham bagaimana hal tersebut menjadi
salah satu faktor yang menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia. Dalam materi
kesenjangan ekonomi, guru juga dapat mengaitkannya dengan pelajaran sosiologi pada materi
kesenjangan sosial.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berdoa diawal dan akhir pembelajaran.
2. Mandiri, saat berusaha menemukan pemahaman tentang materi pembelajaran secara mandiri.
3. Bernalar Kritis, saat memahami materi pembelajaran.
4. Gotong Royong, saat murid bekerja sama dalam kelompok.
5. Kreatif, saat menyusun hasil penugasan dalam berbagai bentuk sesuai yang diinginkan (infografis,
bagan, ppt, video, rangkuman teks, dll).
D. SARANA DAN PRASARANA
• Komputer/Laptop
• Smartphone
• Jaringan internet/wifi
• LCD/proyektor
• Papan tulis
• Video Pembelajaran
• Slide show materi
• LKPD
E. TARGET MURID
Semua murid yang tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar.
Merdeka
Mengajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning (PBL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Melalui pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),
murid membedakan tindakan, motif, prinsip ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi serta
menyajikan hasil diskusi dengan jujur dan tanggung jawab.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari materi pada proses pembelajaran ini murid dapat membedakan tindakan, motif,
prinsip ekonomi, dalam melakukan kegiatan ekonomi.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskrip Kegiatan Alokasi
Pendahuluan ▪ Guru dan murid mengucapkan salam, dan do’a 20 menit
▪ Guru menanyakan kabar, melalukan presensi kehadiran dan
kesiapan belajar murid
▪ Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan materi
sebelumnya yaitu tentang keinginan dan kebutuhan.
▪ Guru memberikan motivasi pada murid dengan mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari
▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
▪ Guru menjelaskan manfaat pembelajaran
▪ Guru melakukan asesmen diagnostik non kognitif dan
asesmen diagnostik kognitif untuk mengetahui kesiapan
belajar murid dan sebagai bahan pertimbangan
pembentukan kelompok dengan memanfaatkan google
form (https://forms.gle/qGKExd1hKGJB7hou5) dan melalui
laman akupintar.com (https://akupintar.id/mp/tes-gaya-
belajar)
Inti ▪ Guru membagi murid ke dalam kelompok berdasarkan hasil 150 menit
asesmen diagnostik yang telah dilakukan (diferensiasi
proses).
▪ Guru membagi LKPD kepada masing-masing kelompok.
PBL - ORIENTASI PADA MASALAH
▪ Guru memberi arahan terkait kegiatan pembelajaran
▪ Guru menyajikan materi berupa video, teks bacaan dan
info grafis.
▪ Untuk kelompok visual mereka mengamati video terkait
denan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat,
untuk kelompok auditori diarahkan mendengarkan
penjelasan langsung baik dari guru maupun tutor sebaya.
Merdeka
Mengajar
Sedangkan untuk kelompok kinestetik mereka akan
melakukan pengamatan langsung dilingkungan sekolah
dengan melakukan wawancara dengan dewan guru.
Sebelumnya mereka akan dibimbing terkait dengan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada
narasumber (diferensiasi konten)
▪ Guru meminta murid untuk memahami masalah-masalah
berdasarkan studi kasus yang disajikan dari bahan bacaan
dan kegiatan menonton video atau wawancara langsung
dengan narasumber.
▪ Guru membebaskan kelompok mencari sumber bacaan lain
di internet terkait contoh-contoh kegiatan/masalah
ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat.
▪ Guru mengamati diskusi masing-masing kelompok dan
mengadakan pendampingan (scafolding) kepada kelompok
yang masih belum memahami.
PBL – IDENTIFIKASI MASALAH
▪ Guru meminta masing-masing Kelompok membuat daftar
pertanyaan yang perlu dijawab untuk memahami masalah
secara mendalam, misalnya mengapa seseorang
menyisihkan sebagian penghasilannya setiap bulan untuk
menabung di bank demi keamanan finansial di masa
depan,
▪ Guru membagikan link padlet.com melalui WA group.
▪ Guru meminta menuliskan hasil diskusi ini secara
kolaboratif di halaman Padlet sesuai dengan kelompok
mereka masing-masing
PBL – MEMBIMBING PENYELIDIKAN
▪ Guru bersama murid melakukan penyelidikan terhadap
masalah atau kegiatan ekonomi yang telah dituliskan di
halaman padlet
▪ Guru membebaskan murid-murid untuk mencari sumber
bacaan secara online atau melalui buku panduan.
▪ Guru meminta murid untuk mengelompokkan mana yang
termasuk motif, prinsip atau tindakan dari studi kasus yang
telah mereka identifikasi pada tahap sebelumnya.
▪ Guru meminta masing-masing kelompok merangkum hasil
diskusi mereka.
▪ Guru melakukan teknik STOP (mainfullness)
PBL – MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL
▪ Setiap kelompok diarahkan untuk mengembangkan dan
menyajikan hasil dari penyeledikan pada tahap sebelumnya
dalam bentuk karya.
▪ Guru memberikan kebebasan kepada masing-masing
kelompok untuk memilih hasil karya yang akan disajikan
apakah dalam bentuk peta minda/info grafis, video
Merdeka
Mengajar
penjelasan ataupun melalui rekaman suara (diferensiasi
produk)
▪ Setelah karya dibuat masing-masing kelompok akan
mempresentasikan di depan kelas. Kelompok yang lain
diminta untuk menyimak, menghargai dan mengapresiasi
presentasi kelompok lain serta memberikan pertanyaan
atau saran yang konstruktif.
PBL – MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PROSES
PEMECAHAN
▪ Guru memberikan apresiasi kepada masing-masing
kelompok dan memberikan elaborasi pemahaman
terhadap materi diskusi yang belum dipahami.
▪ Guru meminta perwakilan kelompok untuk memberikan
evaluasi dan kesimpulan terkait pembelajaran hari ini.
Kegiatan ini disampaikan oleh perwakilan masing-masing
kelompok
▪ Masing-masing murid diminta merefleksikan pembelajaran
hari ini melalui padlet.com
▪ Guru meminta menyelesaikan lebar kerja pada halaman
LKPD.
Penutup ▪ Murid bersama guru mengevaluasi dan menyimpulkan hasil 10 menit
pembelajaran.
▪ Murid bersama guru merefleksikan pembelajaran yang
telah dilakukan dan cara guru mengajar.
▪ Guru mengkonfirmasi materi untuk pertemuan berikutnya.
▪ Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa.
E. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian Ketercapaian Pembelajaran Materi Pendapatan Nasional
Tujuan Lembar Kriteria Ketercapaian
No
Pembelajaran Aktivitas 1 2 3 4
1. Menyebutkan Hanya menyebutkan menyebutkan menyebutkan
pengertian menyebutkan pengertian pengertian pengertian
motif, prinsip pengertian motif, prinsip motif, prinsip motif, prinsip
dan tindakan motif ekonomi ekonomi ekonomi dan ekonomi dan
ekonomi tindakan tindakan
ekonomi ekonomi
serta
memberikan
contohnya.
2. Mampu Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
menyebutkan satu alasan dua alasan tiga alasan empat alasan
alasan
mengapa
individu atau
kelompok
Merdeka
Mengajar
melakukan
tindakan
ekonomi.
3. Mengelompok Hanya mengelompokk mengelompok mengelompo
kan mana yang mengelompok an yang kan yang kkan yang
termasuk kan yang termasuk termasuk termasuk
motif, prinsip termasuk motif, prinsip motif, prinsip motif, prinsip
atau tindakan motif dari ekonomi dari dan tindakan dan tindakan
dari studi kasus studi kasus studi kasus ekonomi dari ekonomi dari
yang yang disajikan. studi kasus studi kasus
disajikan. yang disajikan yang
disajikan dan
memberikan
contoh kasus
lain yang
termasuk
motif, prinsip
dan tidakan
ekonomi.
4. Memahami mengidentifika mengidentifika Mengaplikasik menerapkan
bagaimana, si motif, prinsip si faktor-faktor an bagaimana motif,
motif, prinsip dan tindakan yang motif, prinsip prinsip-
dan tindakan ekonomi dalam memengaruhi dan tindakan prinsip, dan
ekonomi keputusan motif, prinsip diterapkan tinndakan
diaplikasikan sehari-hari dan tindakan secara pribadi. ekonomi
dalam berbagai ekonomi dalam dalam
konteks keputusan memberikan
kehidupan sehari-harii solusi atau
sehari-hari rekomendasi
.
REFLEKSI (pengalaman bermakna)
Pertanyaan Pemantik: Ide yang didapatkan
Setelah belajar merancang pembelajaran berdiferensiasi, beberapa ide yang saya dapatkan antara lain:
1. Pemahaman yang lebih dalam tentang kebutuhan siswa, setiap siswa memiliki latar belakang, gaya
belajar, dan kemampuan yang berbeda. Pembelajaran berdiferensiasi memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang bagaimana menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individu.
2. Penggunaan beragam strategi dan metode pengajaran, guru dapat menerapkan variasi strategi
pengajaran seperti menggunakan media visual, kinestetik, atau auditory untuk menjangkau berbagai
gaya belajar siswa. misalnya, menggunakan video, infografik, praktik langsung untuk mendukung
pembelajaran.
Merdeka
Mengajar
3. Fleksibilitas dalam penilaian, penilaian dalam pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berbasis tes
tertulis, tetapi juga melalui proyek, presentasi, atau karya kreatif lainnya. Guru dapat memberikan
pilihan kepada siswa dalam menyampaikan pemahaman mereka.
4. Pendekatan pembelajaran berpusat pada murid, pembelajaran berdiferensiasi mendorong murid untuk
lebih mandiri dalam belajar, memberi mereka pilihan sesuai dengan minat, kebutuhan, dan tingkat
kesiapan mereka. Ini akan meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar.
5. Pengelompokan yang dinamis, guru bisa menggunakan pengelompokan fleksibel berdasarkan
kemampuan, minat, atau gaya belajar yang berbeda. Kelompok ini bisa berubah sesuai dengan
kebutuhan siswa dalam berbagai mata pelajaran.
6. Desain pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning - pbl), guru dapat mengintegrasikan
pbl dalam pembelajaran berdiferensiasi, di mana siswa diajak untuk bekerja secara kolaboratif
memecahkan masalah dunia nyata sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.
Pertanyaan Pemantik: Pembelajaran berdiferensiasi seperti apa yang relevan untuk dikembangkan di
sekolah.
Untuk mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi yang relevan di sekolah tempat saya mengabdi saya
akan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kondisi siswa, ketersediaan sumber daya, serta
kebutuhan kurikulum. Sebelum merancang RPP/modul ajar, saya akan berusaha untuk memahami
perbedaan di antara siswa, baik dari segi kemampuan akademik, minat, maupun gaya belajar mereka. Ini
bisa dilakukan dengan menggunakan asesmen awal atau observasi.
KESIMPULAN
Pembelajaran berdiferensiasi bukan model pembelajaran yang harus diberikan berbeda-beda untuk setiap
individu, misalnya menggunakan 36 cara untuk 36 murid dalam satu kelas, atau memberikan beban
tambahan kepada murid yang lebih mengerti dibanding murid-murid lainya, bukan juga mengelompokkan
murid pintar dengan yang pintar, karena pada hakekatnya guru bukan manusia super power yang bisa
memecahkan permasalahan murid yang beragam dalam satu waktu. Konsep pembelajaran berdiferensiasi
adalah pendekatan pengajaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam
dengan memberikan fleksibilitas dalam konten, proses, produk, dan lingkungan belajar.
Merdeka
Mengajar
UMPAN BALIK
Evi Eriska, S.Pd.
“Pembelajarannya menarik, modul
disampaikan secara runtut, semoga
saya bisa terapkan di kelas saya”
Bobby Sandi, S.Pd. Gr.
“Pembelajarannya menarik karna
siswa cukup aktif, modulnya d
sampaikan secara rinci.. semangat
pak. ”
Eka Sri Lestari, S.Pd.
“Sangat menginspirasi pak. Siswa
lebih aktif dan modul yang
disampaikan sudah menggambarkan
proses diferensiasi dengan model
PBL.”
Arsanudi, S.Pd.
“Saya selaku rekan kerja melihat
rancangan berdifrensiasi berjalan
dengan baik sekali, siswa sangat
antusias dan terpenuhi gaya
belajarnya”
Merdeka
Mengajar
DOKUMENTASI
Tahap perencanaan melakuan diskusi dengan rekan sejawat atau belajar mendiri terkait
pengalaman dan rencana pemebelajaran yang akan dilaksanakan
Kegiatan awal pembelajaran melakukan asesmen diagnostik kognitif dan non kognitif melalui
google form dan akupintar.com
Diferensi proses melalui kegiatan melihat tayangan video (visual), penjelasan (auditori) dan
pengamatan langsung (kinestetik)
Merdeka
Mengajar
Penyajian hasil dan refleksi