100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan132 halaman

Panduan KSP 2024

Diunggah oleh

inten
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan132 halaman

Panduan KSP 2024

Diunggah oleh

inten
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 132

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PENGEMBANGAN

Kurikulum Satuan
Pendidikan
EDISI REVISI TAHUN 2024 MERDEKA
BELAJAR
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PENGEMBANGAN

Kurikulum Satuan
Pendidikan
EDISI REVISI TAHUN 2024
MERDEKA
BELAJAR

2024
Panduan Pengembangan
Kurikulum Satuan Pendidikan
Edisi Revisi

Pengarah
Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan

Penanggung Jawab
Yogi Anggraena, Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran

Penyusun
Windy Hastasasi (Sekolah Cikal, Jakarta)
Tracey Yani Harjatanaya (Universitas Satya Terra Bhinneka, Medan)
Ari Dwi Kristiani (Sekolah Dian Harapan, Cikarang)
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Yusri Saad (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)

Penelaah
Zulfikri (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
M. Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Nur Rofika Ayu Shinta Amalia (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Anggraeni (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Moh. Irfan (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Rizki Maisura (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Indriyati Herutami (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Ardanti Andiarti (Praktisi Pendidikan)

Kontributor
Taufiq Dhamarjati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Rosmala Nainggolan (SMAN 109 Jakarta)
Fera Herawati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran ) Ade Hermawan Zulkarnain (SMKN 2 Cikarang Barat)
Eskawati Musyarofah (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Eko Ady Saputra (SKB Kulon Progo DIY)
Antonius Nahak (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Tri Cahyadi Arief (SLBN 5 Jakarta)
Farah Ariani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Nita Suherneti (Dinas Pendidikan Kota Bandung)
Neneng Kadariyah (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Nuraini Masud (Dinas Pendidikan Kota Belitung)
Arie Tristiani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Lily Rosnawati (Dinas Pendidikan Kota Batam)
Nurul Husnainì Destianty (TK Al Azhar 13 Jakarta) Yurnida (Dinas Pendidikan Provinsi Riau)
Misnawati (SDN Bintara 6 Kota Bekasi) Saksono Liliek Susanto (Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta)
Dadi Ardiansyah (SMPN 19 Jakarta)

Ilustrator
Saad Ibrahim

Penata Letak
Muhammad Ridha Ridwan
M. Firdaus Jubaedi
Joko Setiyono

Penerbit:
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Edisi Revisi Ke-2, Mei 2024
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Allah Swt. atas ridha dan rahmat-Nya Panduan Pengembangan Kurikulum
Satuan Pendidikan dapat terselesaikan. Pengembangan kurikulum memuat seluruh rencana proses
belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, Kurikulum Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, serta satuan pendidikan dan daerah.

Dalam penyusunannya, satuan pendidikan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan


kurikulum. Prinsip pengembangan ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun
kurikulum satuan pendidikan dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
kurikulum. Satuan pendidikan diberikan kebebasan dalam pengembangan dengan menyesuaikan
tujuan utama dari Kurikulum Satuan Pendidikan, sejauh komponen dasarnya tercakup di dalamnya.
Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kurikulum adalah kurikulum implementatif yang
menjabarkan kurikulum inti bidang dan program kompetensi ke dalam bentuk konsentrasi serta
potensi internal sekolah dan dunia kerja.

Menyesuaikan dengan regulasi terbaru bahwa penetapan Kurikulum Satuan Pendidikan dilakukan
oleh Kepala Satuan Pendidikan, pembaruan detail informasi dan contoh pengembangan kurikulum
satuan pendidikan pada setiap jenjang.

Harapannya, panduan ini dapat dijadikan acuan satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulumnya dengan menyesuaikan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Selamat dan terima kasih kepada seluruh tim penyusun, kontributor, dan penelaah, beserta
plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, yang telah bekerja dengan sepenuh hati untuk
menyelesaikan panduan ini.

Kepala Badan Standar, Kurikulum,


dan Asesmen Pendidikan

Anindito Aditomo, Ph.D.

iiiiii
PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI
PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA

Langkah 02
Memahami Pembelajaran
04
dan Asesmen

Langkah 04
Memahami pengembangan
02 Kurikulum Satuan
Pendidikan

Langkah 01
Memahami garis besar
Kurikulum Merdeka
03

01 Langkah 03
Memahami pengembangan
projek penguatan profil
pelajar Pancasila

Langkah 1 Langkah 2
Memahami garis besar Kurikulum Merdeka Memahami Pembelajaran dan Asesmen

• Kajian Akademik Kurikulum Merdeka Panduan Pembelajaran dan Asesmen


• Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 • Prinsip pembelajaran dan asesmen
tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang • Pembelajaran sesuai dengan tahapan peserta
Pendidikan Menengah didik
• Perencanaan pembelajaran dan asesmen
(termasuk alur tujuan pembelajaran)
• Merencanakan pembelajaran
• Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen

Langkah 3 Langkah 4
Memahami pengembangan projek Memahami pengembangan kurikulum
penguatan profil pelajar Pancasila satuan pendidikan

Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan


Pelajar Pancasila Pendidikan
• Menyiapkan ekosistem sekolah • Analisis karakteristik satuan pendidikan
• Mendesain projek penguatan profil pelajar • Penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan
Pancasila pendidikan
• Mengelola projek penguatan profil pelajar • Pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran
Pancasila
• Evaluasi, pengembangan profesional, dan
• Mengolah asesmen dan melaporkan hasil projek pendampingan
penguatan profil pelajar Pancasila
• Evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil
pelajar Pancasila

iviv
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................... iii


Daftar Isi................................................................................................................... v

1 Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan..................... 1


Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan....................................................... 1
Fungsi Kurikulum Satuan Pendidikan .......................................................................................... 2
Cara Menggunakan Panduan......................................................................................................... 2
Prinsip Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan.................................................................. 3
Sasaran Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan....................................... 4

2 Acuan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan.......................... 5

3 Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan............................................. 6


Proses Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan................................................................... 6
Proses Peninjauan dan Revisi Kurikulum Satuan Pendidikan................................................. 8
Peran Koordinasi dan Supervisi...................................................................................................... 10
Peran Pengawas Sekolah atau Penilik dalam Koordinasi dan Supervisi
Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan......................................................................... 11

4 Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan............................................... 12

5 Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan........................ 15


Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan..................................................................................... 15
Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan
Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan............................................................................................... 17
Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik dan Merumuskan Visi, Misi,
dan Tujuan (untuk SMK) .................................................................................................................. 18
Tahapan dalam Melakukan Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan................................ 19

6 Komponen 2: Visi, Misi, dan Tujuan........................................................... 24


Visi, Misi, dan Tujuan.......................................................................................................................... 24
Merumuskan Tujuan Satuan Pendidikan..................................................................................... 25
Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan...................................................... 27
Tahapan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan................................................................... 28

7 Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran....................................... 32


Pengorganisasian Pembelajaran di Satuan Pendidikan.......................................................... 32
Menganalisis Kebutuhan untuk Mengorganisasi Pembelajaran ......................................... 34
Pendekatan Pembelajaran: Mata Pelajaran, Tematik, Integrasi, dan Blok ........................ 38
Tahapan dalam Mengorganisasi Pembelajaran......................................................................... 51

v v
8 Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran................................................ 56
Perencanaan Pembelajaran............................................................................................................. 56
Perencanaan Pembelajaran untuk Intrakurikuler..................................................................... 57
Perencanaan Pembelajaran untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.................. 58
Perencanaan Pembelajaran di Satuan Pendidikan.................................................................... 59
Proses Berpikir Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran.......................................................... 60
Pengalaman Belajar yang Bermakna............................................................................................ 61
Tahapan dalam Merencanakan Pembelajaran........................................................................... 62
Perencanaan Pembelajaran untuk PAUD .................................................................................... 65
Perencanaan Pembelajaran untuk SMK ...................................................................................... 66
Perencanaan Pembelajaran untuk Pendidikan Khusus........................................................... 67
Perencanaan Pembelajaran untuk Satuan Pendidikan Nonformal Program
Pendidikan Kesetaraan..................................................................................................................... 68

9 Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan Pendampingan.................. 70


Hubungan Evaluasi, Pengembangan Profesional Pendidik, dan Pendampingan
dalam Pembelajaran.......................................................................................................................... 70
Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan...................... 71
Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan........................................................................................ 72
Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan............................................................... 74
Tahapan Satuan Pendidikan dalam Melakukan Evaluasi........................................................ 76
Pendampingan dan Pengembangan Profesional di Satuan Pendidikan............................ 82
Perencanaan Berdasarkan Evaluasi untuk Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan . 84

10 Tahapan Implementasi Pengembangan Kurikulum Satuan


Pendidikan...................................................................................................... 85

Glosarium................................................................................................................. 87
Lampiran.................................................................................................................. 88
Lampiran 1. Contoh Penggunaan Rapor Pendidikan Untuk Perencanaan
Kurikulum Satuan Pendidikan......................................................................................................... 88
Lampiran 2. Contoh Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan ............................................. 92
Lampiran 3. Contoh Pembuatan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan...................... 97
Lampiran 4. Contoh Penerapan Pendekatan Pembelajaran dalam
Mengorganisasikan Pembelajaran................................................................................................ 104
Lampiran 5. Contoh Pelaksanaan Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan
Pendampingan.................................................................................................................................... 116
Lampiran 6. Contoh Ilustrasi Perencanaan Berbasis Data dalam Siklus Kerja
Satuan Pendidikan ............................................................................................................................. 118
Lampiran 7. Contoh Penetapan Kurikulum Satuan Pendidikan............................................ 120
Lampiran 8. Contoh Kurikulum Satuan Pendidikan.................................................................. 122
Lampiran 9. Tahapan Implementasi ............................................................................................. 123

Daftar Pustaka......................................................................................................... 124

vivi
Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan

1 Panduan Pengembangan
Kurikulum Satuan
Pendidikan

Ringkasan Bab
Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan
Fungsi Kurikulum Satuan Pendidikan
Cara Menggunakan Panduan
Prinsip Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan
Sasaran Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan


Pendidikan

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan berkelanjutan. Dalam menyusun kurikulum


Pendidikan (KSP) merupakan dokumen satuan pendidikan, satuan pendidikan diberikan
untuk membantu satuan pendidikan dalam kewenangan untuk menentukan bentuk
mengembangkan kurikulumnya. Kurikulum dan sistematika penyusunannya, dan dapat
satuan pendidikan dikembangkan dan dikelola disesuaikan dengan konteks satuan pendidikan.
dengan mengacu kepada struktur kurikulum
dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah Panduan ini digunakan bersama dengan
serta menyelaraskannya dengan karakteristik dokumen-dokumen lain yang terkait, di
dan kebutuhan peserta didik, satuan antaranya: Panduan Pembelajaran dan
pendidikan, serta daerah. Asesmen, Panduan Pengembangan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Panduan
Panduan meliputi komponen minimal yang Pelaksanaan Pendidikan Inklusif, Panduan
ditetapkan oleh Kementerian dalam Peraturan Implementasi Bimbingan dan Konseling, dan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Panduan Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun SMA/MA dan SMK/MAK serta bentuk lain
2024 dan satu komponen tambahan, yaitu yang sederajat. Dokumen-dokumen tersebut
evaluasi, pendampingan, dan pengembangan diharapkan dapat dibaca dan dipelajari dengan
profesional yang dapat dilaksanakan saksama sebagai penunjang pengembangan
oleh satuan pendidikan yang siap untuk kurikulum satuan pendidikan.
meningkatkan kualitas pembelajaran yang

Pusat Kurikulum dan Pembelajaran 1


Edisi Revisi - 2024

Fungsi Kurikulum Satuan Pendidikan


Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan efektif dan efisien sesuai dengan kondisi dari
memiliki fungsi utama sebagai dokumen satuan pendidikan untuk mencapai tujuannya.
hidup yang membantu satuan pendidikan
Kedua, dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan
untuk menyelenggarakan pendidikan yang
dapat membantu kepala satuan pendidikan
berkualitas. Hal ini dapat tercapai dikarenakan
melakukan diversifikasi kurikulum berdasarkan
pertama, dalam proses penyusunan dokumen
hasil identifikasi potensi dan karakteristik
ini, bersama warga satuan pendidikan didorong
daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
untuk melakukan analisis, refleksi proses
Diversifikasi ini diharapkan dapat memperkuat
pembelajaran, dan evaluasi berbasis data
ciri khas satuan pendidikan dan membantu
yang telah dijalankan dengan sistematis dan
untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya.
terstruktur.
Ketiga, pengembangan kurikulum satuan
Proses ini dipercaya dapat memunculkan
pendidikan yang prosesnya diharapkan
kemandirian dan mengembangkan kompetensi
melibatkan berbagai pemangku kepentingan
kepala satuan pendidikan, pendidik, dan
dapat memunculkan rasa kepemilikan
tenaga kependidikan untuk mengorganisasi
dan gotong royong dalam menyukseskan
dan merencanakan pembelajaran dengan lebih
pelaksanaan kurikulumnya menuju pendidikan
yang berkualitas.

Cara Menggunakan Panduan


Panduan pengembangan ini dibuat untuk masing. Panduan ini juga berisi contoh-contoh
membantu satuan pendidikan dalam strategi dan alat yang bisa dijadikan inspirasi
mengembangkan kurikulum yang kontekstual pengembangan.
dan relevan bagi satuan pendidikan, terutama
bagi peserta didik dalam mencapai profil pelajar Satuan pendidikan memiliki kebebasan
Pancasila dan Capaian Pembelajaran yang untuk mengembangkan kurikulumnya
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dengan cara lain selama selaras
(Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan dengan tujuan pendidikan nasional.
Anak untuk PAUD). Satuan pendidikan dapat melengkapi
Panduan ini memberikan gambaran mengenai penyusunan dokumen Kurikulum
prinsip-prinsip dalam merencanakan, Satuan Pendidikan dengan menyertakan
melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum, beberapa lampiran guna mendukung
serta tahapan pembelajaran. Dalam dokumen penjelasan komponen analisis satuan
ini, diberikan beberapa tahapan dalam pendidikan, pengorganisasian dan
menyusun setiap komponen kurikulum satuan perencanaan pembelajaran, serta
pendidikan sesuai kesiapan dan kondisi masing- evaluasi, pengembangan profesional, dan
pendampingan.

2
Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan

Prinsip Penyusunan Kurikulum Satuan


Pendidikan
Prinsip Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

Berpusat pada peserta didik


Pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

Kontekstual
Menunjukkan diversifikasi, berdasarkan pada karakteristik satuan
pendidikan, konteks daerah (sosial budaya dan lingkungan), serta
dunia kerja (khusus SMK)

Esensial
Memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan
dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas,
ringkas, dan mudah dipahami

Akuntabel
Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan

Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite


satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta dunia kerja untuk SMK
dan SLB/SMALB, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Pusat Kurikulum dan Pembelajaran 3


Edisi Revisi - 2024

Sasaran Panduan Pengembangan Kurikulum


Satuan Pendidikan
Kepala satuan pendidikan dapat Tenaga kependidikan dapat menggunakan
menggunakan dokumen ini untuk memimpin dokumen ini untuk mendukung layanan
dan melibatkan berbagai pemangku pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan
kepentingan dalam pengembangan kurikulum kebutuhan peserta didik.
yang kontekstual dan memenuhi kebutuhan
Dinas Pendidikan dapat menggunakan
belajar peserta didik. Sebagai pemimpin
dokumen ini untuk memberi bimbingan
proses belajar di satuan pendidikan, kepala
bagi satuan pendidikan dalam proses
satuan pendidikan memimpin perencanaan,
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan
implementasi, dan evaluasi kurikulum satuan
kondisi riil satuan pendidikan.
pendidikan, kemudian menetapkan dokumen
kurikulum satuan pendidikan. Kepala satuan Pengawas sekolah atau penilik diharapkan
pendidikan juga perlu melakukan refleksi dapat mendorong tiap satuan pendidikan di
sebagai bagian aktivitas sehari-hari. Proses bawah binaannya untuk mengembangkan
refleksi menjadi budaya dan kebiasaan yang kurikulum secara kreatif dan inovatif yang
dilakukan secara personal dan sebagai bagian dijadikan sebagai referensi tiap anggota satuan
diskusi dengan seluruh anggota satuan pendidikan dalam perencanaan pembelajaran
pendidikan. dan mencerminkan pembelajaran yang dapat
mengembangkan kompetensi peserta didik dan
Pendidik dapat menggunakan dokumen
pencapaian profil pelajar Pancasila.
ini untuk mengembangkan kurikulum yang
diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan
harapan peserta didik yang beragam di dalam Pengembangan kurikulum satuan
satuan pendidikan. Sebagai fasilitator proses pendidikan tidak menekankan pada
belajar peserta didik di kelas, pendidik perlu pemenuhan aturan administrasi yang
mengembangkan rencana pembelajaran, seragam.
kemajuan pembelajaran (learning progression),
dan asesmen yang dapat memberikan umpan
balik efektif dan melibatkan peserta didik.

4
Acuan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan

2 Acuan Pengembangan
Kurikulum Satuan
Pendidikan
Sekilas penjelasan mengenai dokumen yang menjadi rujukan dalam
mengembangkan kurikulum di satuan pendidikan

Kurikulum Satuan Pendidikan disusun berdasarkan:


a. Kerangka dasar dan struktur yang ditetapkan secara nasional; dan
b. Visi, misi, dan karakteristik satuan pendidikan.

Standar Nasional Pendidikan


Standar Nasional Pendidikan yang menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum meliputi:
a. Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah);
b. Standar Isi (Permendikbudristek No. 8 Tahun 2024 tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah);
c. Standar Proses (Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah);
d. Standar Penilaian Pendidikan (Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 tetang Standar Penilaian
Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah);
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f. Standar Pengelolaan (Permendikbudristek No. 47 Tahun 2023 tentang Standar Pengelolaan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah);
g. Standar Sarana dan Prasarana (Permendikbudristek No. 22 Tahun 2023 tentang Standar
Sarana dan Prasarana Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah); dan
h. Standar Pembiayaan (Permendikbudristek No. 18 Tahun 2023 tentang Standar Pembiayaan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah).

Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan satuan pendidikan untuk
mengembangkan kurikulum yang terdiri atas intrakurikuler dan kokurikuler sekurang-kurangnya
berupa projek penguatan profil pelajar Pancasila. Khusus untuk SKB/PKBM kokurikuler dilaksanakan
paling sedikit melalui muatan pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila.
Selain Intrakurikuler dan Kokurikuler, struktur Kurikulum dapat memuat Ekstrakurikuler sesuai
dengan karakteristik Satuan Pendidikan. Pengembangan kurikulum ini menuju tercapainya profil
pelajar Pancasila dan dapat ditambahkan dengan kekhasan satuan pendidikan sesuai dengan
visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Khusus SMK dan SMALB ditambah dengan Praktik Kerja
Lapangan (PKL), khusus SLB ditambah dengan Keterampilan Pilihan dan Program Kebutuhan Khusus.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 5


Edisi Revisi - 2024

3 Penyusunan Kurikulum
Satuan Pendidikan

Ringkasan Bab
Proses Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

Proses Peninjauan dan Revisi Kurikulum Satuan Pendidikan

Proses Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan


Dalam penyelenggaraannya, kurikulum satuan pendidikan perlu menjadi dokumen yang
dinamis, diperbarui secara berkesinambungan, menjadi referensi dalam keseharian,
direfleksikan, dan terus disusun sesuai dengan evaluasi dan kebutuhan satuan pendidikan.

Penyusunan dokumen kurikulum satuan Hal Ini berarti proses evaluasi tidak seharusnya
pendidikan hendaknya dimulai dengan menjadi akhir dari proses penyusunan
memahami secara utuh struktur Kurikulum Kurikulum Satuan Pendidikan, melainkan
Merdeka. Langkah penyusunan Kurikulum evaluasi dapat menjadi awal siklus yang
Satuan Pendidikan merupakan sebuah siklus tidak terpisah sebelum mulai melakukan
yang berkesinambungan dan berkelanjutan. perencanaan.

Bagi satuan pendidikan yang belum pernah menyusun kurikulum satuan


pendidikan, berikut beberapa pertanyaan pemantik yang dapat membantu proses
penyusunan dokumen:

Apakah satuan pendidikan sudah mengetahui kondisi dan karakteristik satuan pendi-
dikan untuk dapat menyusun kurikulum?
Apakah satuan pendidikan sudah memiliki inspirasi kurikulum dari satuan pendidikan
lain?
Apakah satuan pendidikan telah memiliki visi dan misi?
Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam penyusunan ini?

Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum oleh pemangku kepentingan internal?


(kepala satuan pendidikan dan pendidik)?

Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum satuan pendidikan oleh pemangku


kepentingan eksternal? (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku
kepentingan lainnya yaitu, organisasi, berbagai sentra, serta mitra dunia kerja untuk SMK
dan SMALB)?

6
Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

Proses penyusunan kurikulum 1. TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang
satuan pendidikan bersifat: ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan

2. FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum satuan


pendidikan berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan).

Kurikulum Satuan Pendidikan ditetapkan oleh kepala Satuan Pendidikan. Pengawas sekolah
atau penilik dan dinas pendidikan memastikan satuan pendidikan melibatkan warga satuan
pendidikan berdasarkan potensi dan data.

Langkah-langkah Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan


(Bagi yang belum pernah menyusun)

01
Menganalisis konteks
KARAKTERISTIK SATUAN
02 PENDIDIKAN

Merumuskan
VISI, MISI, dan
TUJUAN

Evaluasi

03 Jangka Panjang
(4-5 tahun)

Menentukan
04 PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
Evaluasi
Menyusun Jangka Pendek
RENCANA
PEMBELAJARAN 05 (semester/tahunan)

Merancang
EVALUASI,
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL, dan
PENDAMPINGAN

Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 7


Edisi Revisi - 2024

Proses Peninjauan dan Revisi Kurikulum Satuan


Pendidikan

Bagi satuan pendidikan yang sudah pernah menyusun dokumen kurikulum satuan
pendidikan, berikut beberapa pertanyaan pemantik yang dapat membantu proses
peninjauan dan revisi dokumen:

Apakah sudah melakukan evaluasi kurikulum satuan pendidikan sebelumnya?


Adakah hal-hal yang menjadi fokus perbaikan untuk meningkatkan kualitas penerapan
kurikulum satuan pendidikan?
Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam peninjauan dan revisi ini?
Apakah kurikulum satuan pendidikan yang telah dibuat sudah sesuai dengan kerangka
dan ketentuan penyusunan?
Apakah ada proses diskusi/kerja kolaborasi untuk menyusun kurikulum satuan
pendidikan?
Apakah ada informasi atau pembahasan yang disampaikan pada orang tua mengenai
kurikulum dan/atau program-program?
Apakah ada hal penting yang perlu dibenahi berdasarkan rapor pendidikan yang perlu
difasilitasi dalam kurikulum satuan pendidikan?
Bagaimana strategi yang akan dilakukan untuk mengevaluasi?
Khusus untuk SMK dan SMALB, apakah substansi kurikulum yang ada masih sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja?

8
Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

Langkah-langkah Peninjauan dan Revisi Kurikulum Satuan


Pendidikan
(bagi yang telah memiliki dokumen kurikulum satuan pendidikan)

01
Menganalisis konteks
KARAKTERISTIK SATUAN
02 PENDIDIKAN

Meninjau dan/
atau merevisi

VISI, MISI, dan


TUJUAN

Evaluasi

03
Jangka Panjang
(4-5 tahun)

Meninjau dan/
atau merevisi
04 PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN

Menyusun Evaluasi
Jangka Pendek
RENCANA
PEMBELAJARAN 05 (semester/tahunan)

Merancang
EVALUASI, PENGEMBANGAN
PROFESIONAL, DAN
PENDAMPINGAN

• Peninjauan dapat dilaksanakan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan satuan


pendidikan.
• Revisi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi aktual satuan
pendidikan.
• Evaluasi jangka pendek terhadap pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran dapat
dilakukan per semester atau per tahun sesuai kebutuhan melalui data seperti observasi,
diskusi dengan warga sekolah, dan rapor pendidikan. Hasil evaluasi tersebut membantu
kepala satuan pendidikan dan pendidik untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum satuan
pendidikan sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat.
• Evaluasi jangka panjang terhadap analisis karakteristik satuan pendidikan dan visi, misi,
serta tujuan satuan pendidikan dapat dilakukan 4-5 tahun sekali. Apabila ada perubahan
dari hasil evaluasi ini, satuan pendidikan perlu melihat kembali penyesuaian pada
pengorganisasian serta perencanaan pembelajaran.

Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Meninjau Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 9


Edisi Revisi - 2024

Peran Koordinasi dan Supervisi

Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20/2003 dan PP SNP No. 57/2021

UU Sisdiknas Pasal 37 PP SNP No. 57/2021 Pasal 38

Kurikulum pendidikan dasar dan Pengembangan kurikulum satuan


menengah dikembangkan sesuai dengan pendidikan sebagaimana dimaksud pada
relevansinya oleh setiap kelompok atau ayat (1) melibatkan komite sekolah/
satuan pendidikan dan komite sekolah/ madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
madrasah di bawah koordinasi dan dinas pendidikan atau kantor kementerian
supervisi dinas pendidikan atau kantor yang menyelenggarakan urusan
departemen agama kabupaten/kota pemerintahan di bidang agama kabupaten/
untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk kota.
pendidikan menengah.

Peran koordinasi dan 1. Satuan pendidikan menginformasikan ke dinas melalui


supervisi pengawas sekolah atau penilik bahwa satuan pendidikan
sudah mengembangkan dan menetapkan Kurikulum Satuan
Pendidikannya.

2. Dinas pendidikan diwakili pengawas sekolah atau penilik


melakukan supervisi untuk memastikan bahwa satuan
pendidikan telah memiliki Kurikulum Satuan Pendidikan yang
dikembangkan melalui evaluasi dan refleksi dengan melibatkan
pendidik.

3. Jika belum selaras, maka pengawas sekolah atau penilik perlu


mendampingi satuan pendidikan untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan komponen minimum.

10
Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

Peran Pengawas Sekolah atau Penilik dalam


Koordinasi dan Supervisi Pengembangan
Kurikulum Satuan Pendidikan

Dalam rangka 1. Pengawas sekolah atau penilik memfasilitasi satuan


koordinasi dan supervisi pendidikan melakukan refleksi, mengidentifikasi akar masalah,
pengembangan Kurikulum dan membuat prioritas.
Satuan Pendidikan, maka:
2. Pengawas sekolah atau penilik memfasilitasi satuan
pendidikan melakukan analisis karakteristik di lingkungan
sekolah.

3. Pengawas sekolah atau penilik membantu atau mendorong


sekolah untuk mencari data atau informasi menyeluruh untuk
analisis karakteristik daerah (potensi dan tantangan daerah
dan sekolah), termasuk melibatkan komite satuan pendidikan.

4. Pengawas sekolah atau penilik membantu satuan pendidikan


untuk berjejaring memperkaya pembelajaran untuk
intrakurikuler dan kokurikuler projek penguatan profil pelajar
Pancasila.

Dalam prosesnya, pengawas sekolah atau penilik dapat melakukan pendampingan


dengan opsi di bawah ini:

• Melakukan fasilitasi dengan berdiskusi dengan kepala satuan


pendidikan, dan memastikan kepala satuan pendidikan
berdiskusi atau mengumpulkan aspirasi pendidik serta warga
sekolah.

• Melakukan fasilitasi dengan berdiskusi langsung dengan


kepala satuan pendidikan dan pendidik.

Dalam pengembangan kurikulum ini, pengawas sekolah atau penilik memastikan satuan
pendidikan melibatkan komite sekolah. Untuk pendidikan menengah kejuruan, satuan
pendidikan juga melibatkan dunia kerja. Bagi pendidikan khusus, satuan pendidikan juga
melibatkan ahli yang relevan.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 11


Edisi Revisi - 2024

4 Komponen Kurikulum
Satuan Pendidikan

Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap 4 – 5 tahun.

Karakteristik satuan Berdasarkan analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai


pendidikan karakteristik satuan pendidikan, termasuk peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, dan sosial budaya.
Untuk SMK, karakteristik melingkupi program keahliannya. Untuk
SLB, karakteristik satuan pendidikan melingkupi keterampilan
pilihan dan program kebutuhan khusus.

Visi, misi, dan tujuan Visi


Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam
tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang
dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan.
Visi juga mengandung nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan
pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar
Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD).

Misi
Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi. Di dalam
kalimat misi juga dijabarkan nilai-nilai penting yang diprioritaskan
selama menjalankan misi.

Tujuan
Mendeskripsikan tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan
yang berdampak kepada peserta didik. Di dalam kalimat tujuan
juga mengandung kompetensi/karakteristik yang menjadi
kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan dan selaras dengan
profil pelajar Pancasila. Tujuan juga menggambarkan tahapan-
tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi.

Untuk SMK, visi, misi, dan tujuan disusun untuk lingkup satuan
pendidikan dan ditambahkan dengan tujuan program keahlian.

12
Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan

Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap tahun.

Pengorganisasian Cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu


pembelajaran rentang waktu dan beban belajar, serta cara mengelola pembelajaran
untuk mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran (CP) dan profil
pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)

• Intrakurikuler, berisi kegiatan pembelajaran untuk mencapai


tujuan belajar sesuai jadwal dan beban belajar pada struktur
kurikulum.

• Kokurikuler berupa projek penguatan profil pelajar Pancasila,


merupakan pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu dalam
mengamati, mengeksplorasi, dan/atau merumuskan solusi
terhadap isu-isu permasalahan nyata yang relevan bagi peserta
didik. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan
dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya satuan
pendidikan dan peserta didik.

• Ekstrakurikuler, kegiatan yang dikembangkan oleh satuan


pendidikan dalam bentuk pelayanan yang ditujukan untuk
mengembangkan minat dan bakat peserta didik. Satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
jalur formal menyelenggarakan layanan ekstrakurikuler.
Satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan satuan
pendidikan penyelenggara pendidikan kesetaraan dapat
menyelenggarakan layanan ekstrakurikuler.

Perencanaan Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan


pembelajaran pendidikan dan ruang lingkup kelas.

• Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan


memuat tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran
beserta gambaran besar asesmen pembelajaran untuk kegiatan
intrakurikuler. Untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila
dijelaskan tema dan topik yang dipilih, dimensi, elemen, dan
subelemen yang disasar, serta alokasi waktu dan alur pelaksanaan
projek.

• Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti


rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau modul ajar. Untuk
dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup
melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk
rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran
pada bagian Lampiran 8.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 13


Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

5 Komponen 1: Analisis
Karakteristik Satuan
Pendidikan

Ringkasan Bab
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik Satuan Pendidikan dan Merumuskan


Visi, Misi, dan Tujuan

Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik dan Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan
(untuk SMK)

Tahapan dalam Melakukan Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan


Sebelum mengembangkan kurikulum, pendidikan penting untuk dilakukan agar
satuan pendidikan perlu melakukan analisis mendapatkan gambaran utuh kondisi dan
karakteristik dan lingkungan belajar dengan kebutuhan satuan pendidikan dan seluruh
menampung aspirasi anggota komunitas, warganya. Hasil analisis karakteristik akan
dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan menjadi landasan dalam proses perumusan visi,
yang disepakati oleh seluruh warga satuan misi, dan tujuan satuan pendidikan.
pendidikan. Analisis karakteristik satuan

Prinsip-prinsip analisis • Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan seperti


lingkungan belajar: pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua, dan
lain-lain

• Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/


kondisi satuan pendidikan

• Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,


pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data

• Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk


mengembangkan strategi atau solusi

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 15


Edisi Revisi - 2024

Contoh informasi yang perlu • Nilai-nilai apa yang perlu dihidupkan oleh satuan pendidikan
didapatkan dalam analisis dalam keseluruhan proses?
lingkungan belajar satuan
• Bagaimana keterlibatan orang tua untuk mendukung
pendidikan:
perkembangan peserta didik di satuan pendidikan?

• Apa potensi dan kekhasan daerah setempat yang penting untuk


diketahui, diberdayakan, atau dilestarikan?

• Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari


masyarakat setempat?

• Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan


saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan
pendidikan itu sendiri)?

• Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta


didik mencapai profil pelajar Pancasila?

• (SMK dan SMALB) Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja
yang relevan?

Satuan pendidikan dapat mengumpulkan informasi melalui:

• Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan, dan sasaran yang dibutuhkan.

• Wawancara, untuk mendapatkan data secara langsung

• Diskusi kelompok terpumpun/Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang


perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh masyarakat

• Observasi, mengamati dan mencatat apa yang tampak dari objek penelitian. Disarankan
lebih dari 1 orang yang melakukan observasi di waktu yang sama untuk menghasilkan hasil
pengamatan yang dapat diandalkan (reliable).

• Analisis Rapor Pendidikan, terkait mutu dan hasil belajar, kompetensi dan kinerja pendidik
dan tenaga kependidikan, mutu dan relevansi pembelajaran. Hasil Rapor Pendidikan
digunakan untuk melakukan identifikasi masalah pada satuan pendidikan, refleksi untuk
mencari tahu akar masalah, dan perbaikan kualitas satuan pendidikan. Contoh penggunaan
hasil Rapor Pendidikan dapat dilihat pada Lampiran 1.

Selain cara di atas, satuan pendidikan juga dapat menggunakan cara lain dalam mengumpulkan
informasi untuk analisis karakteristik satuan pendidikan.

16
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik


Satuan Pendidikan dan Merumuskan Visi, Misi,
dan Tujuan
Dalam menyusun kurikulum satuan pendidikan, yang komprehensif. Informasi ini kemudian
setiap komponennya dapat dikembangkan dianalisis untuk memberikan kesimpulan
melalui proses reversibel (bolak-balik) antara yang tepat bagi perencanaan yang optimal.
analisis lingkungan belajar satuan pendidikan, Satuan pendidikan dapat menggunakan
visi-misi satuan pendidikan, serta tujuan dan berbagai cara yang dinilai sesuai dengan
strateginya. Dalam perencanaan, penting bagi kebutuhan berproses selama hasilnya selaras
satuan pendidikan untuk mengumpulkan antarkomponennya.
berbagai data untuk mendapatkan informasi

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 17


Edisi Revisi - 2024

Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik


dan Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan (untuk
SMK)
Untuk SMK, visi dan misi disusun untuk bagi satuan pendidikan untuk mengumpulkan
lingkup satuan pendidikan, sedangkan tujuan berbagai data untuk mendapatkan informasi
disusun untuk lingkup program keahlian yang komprehensif. Informasi ini kemudian
berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja. dianalisis untuk memberikan kesimpulan yang
Dalam menyusun kurikulum satuan pendidikan, tepat bagi perencanaan yang optimal. Setiap
setiap komponennya dikembangkan melalui program keahlian dapat menggunakan
proses reversibel (bolak-balik) antara analisis berbagai cara yang dinilai sesuai dengan
lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi kebutuhan berproses selama hasilnya selaras
satuan pendidikan, serta tujuan dan strategi antarkomponennya.
program keahlian. Dalam perencanaan, penting

Apakah SMK sudah


memiliki visi, misi, dan Sudah
tujuan yang ajek?

Belum

Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis karakteristik


lingkungan belajar SMK
• Menggambarkan keunikan SMK
dan program keahlian
dan program keahlian dalam hal
peserta didik, sosial, budaya,
pendidik, dan tenaga kependidikan.
Apakah sudah memiliki
• SMK yang berada di bawah yayasan analisis kebutuhan
tertentu dapat merumuskan Merumuskan visi, program keahlian?
idealisme yayasan tersebut selama misi, dan tujuan SMK
tidak bertentangan dengan Tujuan
Pendidikan Nasional dan profil
pelajar Pancasila.
Belum Sudah
• Menggambarkan program keahlian
yang dibuka dan rasional program Merumuskan tujuan
keahlian tersebut dibuka. Catatan: program keahlian
SMK boleh membuka lebih dari 1
program keahlian sesuai kebutuhan
Apakah sudah
dunia kerja.
memiliki strategi?
Karakteristik Program Keahlian
Menyusun
• Menggambarkan konsentrasi dari Belum Sudah
strategi
setiap program keahlian yang
dibuka. Contohnya, Program
Keahlian Teknik Otomotif akan
memilih untuk berkonsentrasi pada
teknik sepeda motor. Mendesain
pengorganisasian
pembelajaran

18
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Tahapan dalam Melakukan Analisis Karakteristik


Satuan Pendidikan
Dalam menganalisis karakteristik, satuan pendidikan dapat dilakukan sesuai kesiapan dan
pendidikan perlu melakukan evaluasi kesiapan kondisi masing-masing satuan pendidikan.
implementasi sehingga dapat menyesuaikannya
dengan tahapan yang akan dijalankan. Satuan pendidikan diharapkan melakukan
refleksi secara rutin agar dapat menentukan
Tahapan ini bertujuan untuk memberikan tahapan yang sesuai dalam menyusun dan
gambaran bagi satuan pendidikan bahwa melaksanakan kurikulumnya.
penyusunan dan pelaksanaan kurikulum satuan

Tahap Awal Tahap Berkembang

Analisis kekuatan dan Analisis kekuatan dan


perbaikan dari satuan perbaikan dari satuan
pendidikan dalam ranah pendidikan dalam ranah
perencanaan dan perencanaan dan pengelolaan
pengelolaan pembelajaran. pembelajaran dengan
mempertimbangkan sudut
pandang peserta didik.

Tahap Siap Tahap Mahir

Analisis kekuatan dan perbaikan di


Analisis kekuatan dan perbaikan
dalam satuan pendidikan, serta
di dalam satuan pendidikan,
kesempatan dan ancaman terhadap
serta kesempatan dan ancaman
satuan pendidikan dengan
terhadap satuan pendidikan
mempertimbangkan sudut pandang
dengan mempertimbangkan
kebijakan daerah/nasional dan sudut
sudut pandang peserta didik dan
pandang/masukan berbagai
orang tua.
pemangku kepentingan (pihak internal
dan eksternal satuan pendidikan).

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 19


Edisi Revisi - 2024

Tahap Awal Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Analisis kekuatan dan aspek perbaikan dalam ranah perencanaan dan pengelolaan
pembelajaran

Pada tahapan ini, kepala satuan pendidikan memahami struktur kurikulum sebelum membentuk dan
memimpin tim untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan. Pengawas sekolah atau penilik
harus dapat memahami Kurikulum Merdeka secara utuh sehingga dapat memberikan pelatihan
terkait dengan struktur kurikulum dan menjadi mentor dalam proses pengembangan kurikulum,
jika diperlukan oleh satuan pendidikan. Kepala satuan pendidikan dapat membuat penyesuaian
sederhana pada contoh analisis yang telah dilakukan oleh satuan pendidikan lainnya.

Data yang dapat disiapkan dalam melakukan Contoh pertanyaan:


analisis pada tahap awal: • Apa yang sudah berjalan baik?
• Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar, • Apa pencapaian yang sudah pernah satuan
kompetensi dan kinerja pendidik dan pendidikan raih?
tenaga kependidikan, mutu dan relevansi
• Apa strategi yang diimplementasikan
pembelajaran
oleh satuan pendidikan untuk meraih
keberhasilan?
• Hasil observasi pembelajaran
• Apa rencana yang belum tercapai? Apa
yang membuatnya belum dapat tercapai?

Tahap Berkembang Analisis Karakteristik Satuan


Pendidikan

Analisis kekuatan dan aspek perbaikan dalam ranah perencanaan dan pengelolaan
pembelajaran dengan mempertimbangkan sudut pandang peserta didik.

Pada tahapan ini, kepala satuan pendidikan mentor jika diperlukan dalam proses
melibatkan pendidik dalam mengembangkan pengumpulan data untuk menjadi bahan
kurikulumnya. Hal ini dilakukan untuk analisis. Kepala satuan pendidikan dapat
mendapatkan gambaran riil kebutuhan dan membuat modifikasi pada contoh analisis yang
aspirasi peserta didik. Pengawas sekolah atau telah dilakukan oleh satuan pendidikan lainnya
penilik dapat memantau proses penyusunan dengan menyesuaikan karakteristik peserta
kurikulum satuan pendidikan dan menjadi didik di satuan pendidikannya.

Data yang dapat disiapkan dalam melakukan analisis pada tahap berkembang:

• Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar, • Hasil observasi pembelajaran


kompetensi dan kinerja pendidik dan • Hasil diskusi dengan pendidik dan tenaga
tenaga kependidikan, mutu dan relevansi kependidikan
pembelajaran

20
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Contoh pertanyaan:

• Apa program/kegiatan/ aspek yang • Bagaimana kompetensi pendidik dalam


menunjukkan keterlibatan tinggi dari menjalankan proses pembelajaran?
peserta didik? • Bagaimana keterlibatan orang tua dalam
• Apa kesulitan yang dialami oleh peserta proses pembelajaran peserta didik?
didik?

Tahap Siap Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Analisis kekuatan, aspek perbaikan di dalam satuan pendidikan, serta kesempatan dan ancaman
terhadap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan sudut pandang peserta didik dan
orang tua.

Pada tahap siap, kepala satuan pendidikan pendidikan dan menjadi mentor jika diperlukan
menangkap aspirasi peserta didik dan/atau untuk merancang instrumen pengambilan
orang tua dalam mengembangkan kurikulum informasi dan metode analisisnya. Kepala
satuan pendidikan. Hal ini dilakukan untuk satuan pendidikan dapat mengembangkan
mendapatkan gambaran riil kebutuhan analisisnya berdasarkan data yang diperolehnya
dan aspirasi peserta didik, serta harapan dan membuat prediksi kesempatan dan
dan dukungan dari orang tua peserta didik. ancaman berdasarkan masukan dari pendidik,
Pengawas sekolah atau penilik dapat memantau peserta didik, dan orang tuanya.
proses penyusunan kurikulum satuan

Data yang dapat disiapkan dalam melakukan analisis pada tahap siap:

• Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar, • Hasil observasi pembelajaran


kompetensi dan kinerja pendidik dan
• Masukan dari pendidik, peserta didik, dan/
tenaga kependidikan, mutu dan relevansi
atau orang tua peserta didik
pembelajaran

Contoh pertanyaan:

• Bagaimana pencapaian satuan pendidikan • Apa sumber daya atau kesempatan


saat ini? belajar yang dapat dimanfaatkan untuk
• Apa kekuatan sekolah yang harus pembelajaran peserta didik?
ditonjolkan?
• Apa pembelajaran terpenting yang peserta
didik dapatkan selama belajar di satuan
pendidikan?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 21


Edisi Revisi - 2024

Tahap Mahir Analisis Karakteristik Satuan


Pendidikan

Analisis kekuatan, aspek perbaikan di dalam satuan pendidikan, serta kesempatan dan ancaman
terhadap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan sudut pandang kebijakan daerah/
nasional dan sudut pandang/masukan berbagai pemangku kepentingan (pihak internal dan
eksternal satuan pendidikan).

Pada tahap mahir, kepala satuan pendidikan Pengawas sekolah atau penilik dapat memantau
melibatkan berbagai pemangku kepentingan proses penyusunan kurikulum satuan
dalam mengembangkan kurikulum. Hal ini pendidikan, menjadi coach jika diperlukan
dilakukan tidak hanya untuk mendapatkan dalam memperkaya dan menajamkan analisis.
gambaran riil kebutuhan dan aspirasi peserta Kepala satuan pendidikan dapat membagikan
didik, tapi juga peluang dan penyelarasan proses analisis yang telah dilakukan oleh satuan
dengan visi-misi-tujuan daerah untuk pendidikannya sebagai inspirasi untuk satuan
memperkaya proses pembelajaran peserta didik. pendidikan lainnya.

Data yang dapat disiapkan dalam melakukan analisis pada tahap mahir:

• Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar, • Masukan dari pendidik, peserta didik,
kompetensi dan kinerja pendidik dan orang tua peserta didik, mitra (organisasi,
tenaga kependidikan, mutu dan relevansi komunitas, dll)
pembelajaran • Visi-misi-tujuan daerah setempat
• Hasil observasi pembelajaran • Data terkait informasi sistem, sumber daya,
fasilitas, dan mitra yang tersedia

Contoh pertanyaan:

• Apakah ada sumber daya dari lingkungan • Apa saja kebijakan satuan pendidikan
sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh terkait indikator kebijakan daerah?
satuan pendidikan dalam proses belajar? • Siapa saja pihak-pihak yang dapat
• Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? dilibatkan untuk mendukung program
satuan pendidikan? (organisasi, komunitas,
tokoh, dll.)

Beberapa alat yang dapat digunakan untuk menganalisis informasi:

• Analisis SWOT (contoh dapat dilihat pada • Root Cause analysis


Lampiran 2) • Fish Bone diagram

Rapor Pendidikan dapat diakses pada laman berikut https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/


login

22
Edisi Revisi - 2024

6 Komponen 2: Visi, Misi, dan


Tujuan

Ringkasan Bab
Visi, Misi, dan Tujuan

Merumuskan Tujuan Satuan Pendidikan

Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan

Tahapan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan

Visi, Misi, dan Tujuan


Visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan prioritas satuan
pendidikan.

Merumuskan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan merupakan langkah awal yang sangat penting
sebagai acuan utama dalam merancang pembelajaran yang berkualitas. Untuk satuan pendidikan,
visi, misi, dan tujuan harus berpusat pada peserta didik.

Visi adalah cita-cita bersama pada a. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin
masa mendatang dari warga satuan dicapai oleh satuan pendidikan.
pendidikan, yang dirumuskan b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan
berdasarkan masukan dari seluruh serta motivasi.
warga satuan pendidikan.
c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif.
Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal
dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap
pemangku kepentingan.

24
Komponen 2: Visi, Misi, dan Tujuan

Misi adalah pernyataan a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas


bagaimana satuan pendidikan mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan
mencapai visi, yang ditetapkan pendidikan.
untuk menjadi rujukan bagi b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat
penyusunan program jangka yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat
pendek, menengah, dan jangka yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada
panjang, dengan berdasarkan rumusan visi.
masukan dari seluruh warga
c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus
satuan pendidikan.
ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya
secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan
lebih dari satu rumusan misi.
d. Misi menggambarkan upaya bersama yang
berorientasi kepada peserta didik.

Tujuan adalah gambaran hasil a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan
yang akan dicapai dalam kurun nilai-nilai satuan pendidikan.
waktu tertentu oleh setiap b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada
satuan pendidikan dan/atau peserta didik.
program keahlian dengan
c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai
mengacu pada karakteristik dan/
dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui
atau keunikan setiap satuan
pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan
pendidikan sesuai dengan
dapat melakukan evaluasi.
prinsip yang sudah ditetapkan.
d. Tujuan Pendidikan Khusus dapat dikembangkan
sesuai karakteristik dan kebutuhan peserta
didik. Tujuan Pendidikan Kesetaraan dapat
dikembangkan sesuai dengan program
pendidikannya (Paket A, B, dan/atau C).

Merumuskan Tujuan Satuan Pendidikan

TIPS

• Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik untuk mengenal diri dan cara belajar
mereka sendiri

• Memungkinkan peserta didik untuk melihat kemajuan mereka sendiri, merefleksikan cara
dan kekuatan belajar mereka, dan menetapkan tujuan individu

• Tinjau kembali dan refleksikan berdasarkan profil pelajar Pancasila. Sepanjang tahun,
peserta didik akan berubah dan bertumbuh. Berikan ruang bagi peserta didik untuk
merekam refleksi diri secara teratur.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 25


Edisi Revisi - 2024

Tujuan harus selalu merupakan perwujudan dari visi dan misi, dan tujuan satuan pendidikan harus
mencerminkan karakteristik atau hasil yang akan dicapai oleh peserta didik. Karakteristik tersebut
mencakup berbagai kapasitas dan tanggung jawab seseorang yang mencakup pertumbuhan
intelektual, pribadi, emosional, dan sosial.

Prinsip-prinsip dalam merumuskan tujuan yang berpusat pada peserta didik:

1. Dalam kurikulum satuan pendidikan, tua, peserta didik) maupun sumber daya
profil pelajar Pancasila secara lengkap lainnya, seperti dunia kerja, lingkungan/
menjadi fondasi, termasuk semua dimensi komunitas di sekitar satuan pendidikan.
beserta elemen dan subelemennya.
Satuan pendidikan dapat menambahkan 4. Menjadikan profil pelajar Pancasila sebagai
kompetensi peserta didik sesuai dengan prinsip utama setiap program pembelajaran
karakteristik satuan pendidikan, selama untuk membantu peserta didik
tidak bertentangan dengan profil pelajar berkembang sesuai keragaman potensinya.
Pancasila.
5. Menggunakan profil pelajar Pancasila
2. Mengevaluasi secara kritis lingkungan sebagai alat untuk melakukan refleksi dan
belajar di satuan pendidikan dan membuat analisis seluruh program pembelajaran di
perubahan yang diperlukan agar satuan pendidikan.
memungkinkan semua peserta didik dan
pendidik untuk bekerja mengembangkan 6. Satuan pendidikan melakukan refleksi
nilai-nilai profil pelajar Pancasila pada secara berkala, untuk mengetahui sejauh
peserta didik. mana keberhasilan dalam pembelajaran,
pada struktur dan sistem serta kurikulum
3. Memfokuskan kembali tujuan satuan yang ada di satuan pendidikan
pendidikan dan program keahlian untuk memungkinkan peserta didik dan pendidik
SMK dan keterampilan pilihan untuk SLB, yang melaksanakan program pembelajaran,
secara kreatif mengelola sumber daya untuk berkembang menjadi seperti yang
yang ada pada satuan pendidikan baik itu dideskripsikan di profil pelajar Pancasila
sumber daya manusia (pendidik/orang yang ada di satuan pendidikan.

26
Komponen 2: Visi, Misi, dan Tujuan

Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan


Pendidikan
TIPS

Saat melakukan analisis lingkungan belajar, pastikan visi, misi, dan tujuan tidak bertentangan
dengan kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat: tujuan pendidikan nasional dan
struktur kurikulum.

Tujuan Pendidikan Nasional

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 27


Edisi Revisi - 2024

Tahapan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan


Dalam merumuskan visi, misi, dan tujuan, dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing-
satuan pendidikan perlu melakukan evaluasi masing satuan pendidikan.
kesiapan implementasi sehingga dapat
menyesuaikannya dengan tahapan yang akan Satuan pendidikan diharapkan melakukan
dijalankan. refleksi secara rutin agar dapat menentukan
tahapan yang tepat dalam menyusun dan
Tahapan ini bertujuan untuk memberikan melaksanakan kurikulum. Contoh penyelarasan
gambaran bagi satuan pendidikan bahwa dan pembuatan visi dan misi pada tahap awal,
penyusunan dan pelaksanaan kurikulum dapat berkembang, siap, dan mahir dapat dilihat pada
Lampiran 3.

Tahap Awal Tahap Berkembang

Menggunakan visi, misi, dan Meninjau ulang visi, misi, dan


tujuan satuan pendidikan tujuan satuan pendidikan
yang sudah ada. serta melakukan penyesuaian
sederhana terhadap tujuan
yang disesuaikan dengan
kondisi lingkungan internal
satuan pendidikan.

Tahap Siap Tahap Mahir

Meninjau ulang visi, misi, dan Mempertimbangkan sudut


tujuan satuan pendidikan serta pandang/masukan dari berbagai
menyesuaikannya berdasarkan pemangku kepentingan satuan
hasil evaluasi dan disesuaikan pendidikan dalam meninjau
dengan kondisi lingkungan ulang secara menyeluruh dan
internal dan eksternal satuan merumuskan kembali visi, misi,
pendidikan, karakteristik peserta dan tujuan berdasarkan analisis
didik, dan aspirasi orang tua. karakteristik satuan pendidikan.

28
Komponen 2: Visi, Misi, dan Tujuan

Tahap Awal
Menggunakan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang sudah ada

Pada tahap awal, kepala satuan pendidikan membantu anggota satuan pendidikan untuk
memahami dan berkomitmen terhadap visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Kepala satuan
pendidikan mengajak anggota satuan pendidikan untuk melakukan refleksi terhadap celah
(gap) antara visi, misi, dan tujuan dengan kondisi riil satuan pendidikan. Kepala satuan
pendidikan kemudian memastikan program prioritas, strategi, organisasi, dan rancangan
pembelajaran yang akan dijalankan di satuan pendidikan sudah selaras dengan visi, misi, dan
tujuan satuan pendidikan dan dapat memenuhi kebutuhan satuan pendidikan. Pengawas
sekolah atau penilik menjadi mentor kepala satuan pendidikan dalam penyelarasan komponen
kurikulum dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan.

Contoh pertanyaan:
Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi prioritas untuk
mencapai visi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?
Bagaimana satuan pendidikan mengorganisasi dan merancang pembelajarannya untuk
mencapai tujuan?

• Tahap Berkembang

Meninjau ulang visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan serta melakukan penyesuaian
sederhana terhadap tujuan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal satuan
pendidikan

Pada tahap berkembang, kepala satuan pendidikan melakukan analisis keselarasan tujuan
satuan pendidikan dengan visi dan misi. Dari hasil analisis tersebut, kepala satuan pendidikan
meninjau ulang tujuan yang telah ditetapkan dan melakukan penyesuaian sederhana terhadap
tujuan yang belum sesuai dengan kondisi riil satuan pendidikan dan yang tidak mendukung
pencapaian visi dan misi. Pengawas sekolah atau penilik dapat memantau dan menjadi mentor
jika diperlukan dalam proses peninjauan dan penyesuaian sederhana tujuan satuan pendidikan
agar menjadi lebih spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan berbatas waktu.

Contoh pertanyaan untuk reviu tujuan:


Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan (atau program keahlian untuk SMK)
dalam mendukung kompetensi peserta didik?
Apa yang mendasari tujuan ini?
Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki oleh peserta didik?
Mengapa kompetensi ini dianggap penting?
Apa karakteristik individu yang ingin dibangun?
(SMK) Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan program
keahlian ini?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 29


Edisi Revisi - 2024

Tahap Siap

Meninjau ulang visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan serta menyesuaikannya
berdasarkan hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal dan
eksternal satuan pendidikan, karakteristik peserta didik, dan aspirasi orang tua

Pada tahap siap, kepala satuan pendidikan melakukan analisis keselarasan antara visi, misi, dan
tujuan menggunakan hasil evaluasi, kondisi riil satuan pendidikan, karakteristik peserta didik,
dan aspirasi orang tua. Dari hasil analisis tersebut, kepala satuan pendidikan meninjau ulang visi,
misi, dan tujuan satuan pendidikan dan melakukan revisi untuk menajamkan aspek yang belum
selaras dengan pencapaian profil pelajar Pancasila atau yang belum sesuai dengan kondisi riil
satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan umpan balik dari orang tua. Pengawas sekolah
atau penilik dapat memantau proses peninjauan dan revisi visi, misi, dan tujuan dan menjadi
mentor jika diperlukan.

Contoh pertanyaan untuk menelaah visi-misi-tujuan:


Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi?
Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan
karakteristik peserta didik?
Apa saja prioritasnya?

Tahap Mahir

Mempertimbangkan sudut pandang/masukan dari berbagai pemangku kepentingan satuan


pendidikan dalam meninjau ulang secara menyeluruh dan merumuskan kembali visi, misi,
dan tujuan berdasarkan analisis karakteristik satuan pendidikan

Pada tahap mahir, kepala satuan pendidikan melakukan analisis keselarasan antara visi, misi, dan
tujuan menggunakan hasil evaluasi dan sudut pandang/masukan dari berbagai pemangku
kepentingan. Dari hasil analisis tersebut, kepala satuan pendidikan merumuskan ulang visi, misi,
dan tujuan satuan pendidikan agar lebih selaras dengan pencapaian profil pelajar Pancasila atau
lebih sesuai dengan kondisi riil satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan masukan/sudut
pandang berbagai pemangku kepentingan. Pengawas sekolah atau penilik dapat memantau
proses perumusan ulang visi, misi, dan tujuan, serta menjadi coach jika diperlukan oleh satuan
pendidikan.
Contoh pertanyaan:
Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan
pendidikan?
Bagaimana satuan pendidikan bisa mencapai gambaran ideal tersebut?
Adakah visi, misi, tujuan program, dan/atau prioritas pemerintah daerah yang relevan
dengan program keahlian yang dikembangkan oleh satuan pendidikan?
Bagaimana menggunakan aset yang dimiliki untuk membantu kemajuan/perkembangan
satuan pendidikan?

30
Edisi Revisi - 2024

7 Komponen 3:
Pengorganisasian
Pembelajaran

Ringkasan Bab
Pengorganisasian Pembelajaran di Satuan Pendidikan

Menganalisis Kebutuhan untuk Mengorganisasi Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran: Mata Pelajaran, Tematik, Integrasi, dan Blok

Tahapan dalam Mengorganisasi Pembelajaran

Tahapan Pembelajaran Satuan Pendidikan dalam Mengorganisasi Pembelajaran

Pengorganisasian Pembelajaran di Satuan


Pendidikan

• Apakah itu pengorganisasian pembelajaran?


• Apa pentingnya untuk satuan pendidikan?
• Apa saja unsur yang terdapat di dalam pengorganisasian pembelajaran?

Dokumen rujukan dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran:


• Regulasi yang mengatur struktur Kurikulum Merdeka
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
• Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Pengorganisasian pembelajaran adalah ​cara pembelajaran secara efektif, satuan pendidikan


satuan pendidikan mengatur pembelajaran perlu membuat perencanaan berbasis data.
muatan kurikulum dalam satu rentang waktu. Contoh ilustrasi perencanaan berbasis data
Pengorganisasian struktur kurikulum mengatur dalam bentuk siklus kerja kepala satuan
tentang muatan, kompetensi, dan beban pendidikan dapat dilihat pada Lampiran 6.
belajar. Untuk dapat mengorganisasi program

32
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Penyusunan struktur kurikulum merupakan SMALB termasuk ke dalam pembelajaran


hal penting di dalam mengorganisasikan intrakurikuler sedangkan projek penguatan
pembelajaran. Struktur kurikulum adalah profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan
pola dan susunan mata pelajaran yang harus kokurikuler. Kegiatan pembelajaran yang
ditempuh oleh peserta didik pada satuan lainnya adalah ekstrakurikuler. Selain itu, satuan
pendidikan dalam kegiatan pembelajaran pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat
dan merupakan aplikasi dari konsep menambahkan muatan lokal dan muatan
pengorganisasian konten dan beban belajar. tambahan sesuai kebutuhan dan karakteristik
satuan pendidikan dan/atau daerah. Pada
Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran satuan pendidikan nonformal program
dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pendidikan Kesetaraan, pengorganisasian
pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler. pembelajaran bersifat fleksibel dengan
Pembelajaran kokurikuler pada pendidikan memperhatikan Satuan Kredit Kompetensi
formal sekurang-kurangnya dilaksanakan (SKK), karakteristik peserta didik, lingkungan
dalam bentuk projek penguatan profil belajar, dan kondisi satuan pendidikan.
pelajar Pancasila, dan kokurikuler pada
pendidikan kesetaraan sekurang-kurangnya Oleh karena itu, satuan pendidikan perlu
dilaksanakan melalui Pemberdayaan dan mengorganisasikan pembelajaran ke dalam
Keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila. bentuk struktur kurikulum yang meliputi:
Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk SMK dan

Intrakurikuler Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan


lainnya jika ada (mulok), penetapan konsentrasi, dan Praktik Kerja
Lapangan untuk SMK dan SLB.

Kokurikuler dalam Kegiatan kokurikuler yang dirancang terpisah dari intrakurikuler


bentuk projek untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
penguatan profil sesuai dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan
pelajar Pancasila pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase.

Ekstrakurikuler Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah


bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 33


Edisi Revisi - 2024

Menganalisis Kebutuhan untuk Mengorganisasi


Pembelajaran
Mengidentifikasi kebutuhan merupakan proses perencanaan pembelajaran yang lebih aktual
awal dalam menyusun pengorganisasian dan kontekstual.
pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan sebelum menentukan struktur Selain itu, menggunakan hasil Rapor Pendidikan
kurikulum dan program pembelajaran satuan sebagai perencanaan berbasis data akan
pendidikan perlu memperhatikan prinsip- sangat bermanfaat untuk mengorganisasi
prinsip untuk menganalisis kebutuhan satuan serta merencanakan kegiatan pembelajaran
pendidikan. Prinsip-prinsip tersebut adalah: yang sesuai kebutuhan dan konteks
satuan pendidikan. Dari hasil tersebut,
• Memprioritaskan kebutuhan peserta didik
satuan pendidikan akan menemukan serta
• Menyesuaikan sumber daya pendidik dan mengevaluasi apa yang menjadi prioritas di
tenaga kependidikan dalam pembenahan pembelajaran selama satu
• Mempertimbangkan ketersediaan sarana tahun ajaran sehingga tercipta pendidikan
dan prasarana satuan pendidikan yang semakin berkualitas dari tahun ke
• Mempertimbangkan keterlibatan satuan tahun. Pembenahan pembelajaran tersebut
pendidikan dengan kemitraan bersama dapat terwujud dalam proses pembelajaran
dunia kerja dan instansi terkait (untuk SMK intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, serta
dan SMALB) program-program satuan pendidikan yang
disusun dalam satu tahun ajaran. Penyusunan
• Mempertimbangkan keterlibatan satuan
dan perencanaan yang teratur dalam kurun
pendidikan dengan kemitraan dengan LPA
waktu tertentu ini dapat membantu satuan
(untuk SPK)
pendidikan dalam menyelenggarakan kegiatan
Dengan melakukan analisis kebutuhan untuk belajar yang efektif.
mengorganisasi dan merancang pembelajaran,
satuan pendidikan memiliki arah yang lebih Contoh penggunaan hasil Rapor Pendidikan
jelas dalam menyusun pengorganisian serta dapat dilihat pada Lampiran 1.

34
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan


Pembelajaran Intrakurikuler

Intrakurikuler

Tujuan Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran dirancang


agar peserta didik dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam Capaian
Pembelajaran. Untuk SPK, Capaian Pembelajaran yang dimaksud adalah Capaian
Pembelajaran untuk 3 (tiga) mata pelajaran wajib (Agama, Bahasa Indonesia,
dan Pendidikan Pancasila) dengan mengikuti alokasi waktu struktur Kurikulum
Merdeka.

Metode • Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar sebagai


wujud ‘Merdeka Belajar, Merdeka Bermain’

• Menggunakan berbagai instrumen asesmen yang bermakna dalam menilai


progress dan capaian peserta didik

• Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil


asesmen

• Dalam konteks PAUD, satuan bebas memilih ragam pendekatan yang sesuai
sepanjang mengusung pengalaman yang menyenangkan dan mampu
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam program intrakurikuler, tema
tidak ditetapkan. Satuan PAUD bebas mengembangkan tema/topik yang
kontekstual sesuai dengan karakteristiknya.

• PKL pada jenjang SMK merupakan mata pelajaran, sehingga diperlukan


perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan
asesmen. PKL dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan
mitra dunia kerja. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Panduan PKL.

Hasil • Bukti pencapaian Capaian Pembelajaran berupa portofolio/kumpulan hasil


pekerjaan peserta didik dari berbagai instrumen asesmen

• Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD

• Untuk PKL, bukti berupa umpan balik yang komprehensif meliputi


perkembangan peserta didik dan dapat berupa lembar sertifikat, skill set, atau
bentuk penghargaan lainnya.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 35


Edisi Revisi - 2024

Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Tujuan
Kegiatan yang dirancang terpisah dari intrakurikuler dengan tujuan untuk
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila. Tujuan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan
tujuan materi pelajaran intrakurikuler. Pada PAUD, projek penguatan profil pelajar
Pancasila ini bertujuan untuk pengayaan wawasan dan penanaman karakter sejak
dini.

Metode
• Mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk
projek sesuai dengan alokasi waktu projek pada struktur kurikulum

• Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri dan
fleksibel

• Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan


menyelenggarakan projek

• Bekerja secara kolaboratif dan terencana

Catatan:
• Khusus satuan PAUD, kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1-2 tema yang
berbeda dalam satu tahun serta dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi
lokal, hari besar nasional, dan internasional dengan menggunakan 4 (empat)
pilihan tema besar yang sudah ditetapkan. Namun, tidak harus selalu dikaitkan
dengan perayaan.

• Untuk Sekolah Perjanjian Kerja sama (SPK), alokasi waktu untuk projek
penguatan profil pelajar Pancasila mengikuti struktur Kurikulum Merdeka dan
diambil dari minimum 3 (tiga) mata pelajaran wajib.

Hasil
• Bukti dapat berupa melakukan aksi atau membuat karya yang fokus pada
proses dan pencapaian tujuan projek.

• Dilaporkan melalui rapor yang terpisah dengan intrakurikuler. Pada konteks


PAUD, laporan kemajuan belajar tidak terpisah bagian dengan intrakurikuler.

36
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan


Pembelajaran Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler

Muatan Kegiatan ini memuat kompetensi muatan pembelajaran dan beban belajar.
Ekstrakurikuler dikembangkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk layanan
yang ditujukan untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik.
Satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal
menyelenggarakan layanan ekstrakurikuler. Satuan pendidikan formal wajib
menyediakan layanan ekstrakurikuler, sekurang-kurangnya ekstrakurikuler
pramuka.

Tujuan Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan
satuan pendidikan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,


kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Metode • Dilaksanakan dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya satuan


pendidikan dan peserta didik
• Terdiri atas kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dipilih sesuai bakat dan minat
peserta didik
• Mengacu pada prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan
• Melibatkan pendidik dan narasumber profesional dalam melatih keterampilan
tertentu
Catatan:
• Satuan pendidikan mendorong peserta didik untuk memilih ekstrakurikuler
yang sesuai dengan potensi dan minat. Peserta didik yang ikut dalam
keanggotaan ekstrakurikuler pramuka bersifat sukarela.
• Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka merujuk kepada panduan yang
diterbitkan oleh Kwartir Nasional.
• Satuan Pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan kesetaraan dapat menyelenggarakan layanan
ekstrakurikuler.

Hasil • Bukti berupa testimoni, cerita, atau portofolio dari peserta didik
• Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD,
pada bagian terpisah dengan intrakurikuler

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 37


Edisi Revisi - 2024

Pendekatan Pembelajaran: Mata Pelajaran,


Tematik, Integrasi, dan Blok
Terdapat 4 (empat) pendekatan yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan dalam
mengorganisasikan muatan pembelajaran yang perlu disesuaikan dengan kondisi dan tujuan
masing-masing satuan pendidikan.

Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu


mapel dengan mapel lainnya.

01
Pendekatan Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu,
mata pelajaran dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.

Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi


kompetensi-kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan

02
Pendekatan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke
tematik dalam berbagai tema.
SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.

Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata


pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching).
Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk
Pendekatan
03 secara
terintegrasi
merencanakan, melaksanakan, dan melakukan asesmen
untuk suatu pembelajaran yang terpadu.
Sebagai contoh, satuan pendidikan mengajarkan muatan
Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial
secara terintegrasi.

Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu


dengan berbagai macam pengelompokan.
Pendekatan
secara Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia

04 bergantian
dalam blok
dan IPAS akan diajarkan dari jam 07.00-12.00 dalam
semester 1. Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu
waktu terpisah Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
bergantian dalam blok waktu yang terpisah.

38
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Tips
• Pendekatan pembelajaran akan mempengaruhi satuan pendidikan dalam mengelola
waktu (penjadwalan) dan sumber dayanya. Oleh karena itu, dalam memilih pendekatan
pembelajaran perlu mempertimbangkan jumlah pendidik dan peserta didik, beban
mengajar, dan kesiapan satuan pendidikan.

• Satuan pendidikan dapat memilih salah satu atau mengkombinasi ketiga pendekatan
tersebut. Misalnya dengan menggunakan pendekatan secara integrasi dan blok waku
terpisah secara bersamaan atau mengkombinasikan ketiganya.

• Dalam konteks PAUD, pengorganisasian pembelajaran disarankan menggunakan


pendekatan tematik dan/atau integrasi, serta disesuaikan dengan pilihan peserta didik
sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Contoh pengorganisasian menggunakan pendekatan
tematik dan/atau integrasi dapat dilihat di Lampiran 4.

Kelebihan Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Pendekatan Memudahkan satuan pendidikan • Beban yang harus dihadapi


mata dalam pembuatan jadwal peserta didik setiap minggu harus
pelajaran pembelajaran di satuan pendidikan diperhitungkan sedemikian rupa,
sehingga peserta didik tidak
terbebani dengan banyaknya
beban mata pelajaran.

• Daya serap peserta didik terhadap


mata pelajaran akan sangat
berpengaruh jika macam mata
pelajaran yang diberikan dalam
satu waktu tertentu terlampau
banyak. Ada kecenderungan
konten suatu mapel belum
terserap, sudah harus ganti mata
pelajaran yang lainnya.

• Perlunya koordinasi antar pendidik


pengampu mata pelajaran.
Pengaturan harus dilakukan
sedemikian rupa, sehingga tidak
memberikan tugas dalam waktu
yang bersamaan.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 39


Edisi Revisi - 2024

Kelebihan Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Pendekatan • Adanya tema sebagai payung • Penentuan tema tidak harus


tematik besar yang menaungi kompetensi- diawali dari pemetaan kompetensi-
kompetensi dari berbagai mata kompetensi dari berbagai mata
pelajaran pelajaran.

• Mengembangkan kompetensi • Satuan pendidikan memberikan


pengetahuan, keterampilan, dan keleluasaan kepada pendidik untuk
sikap peserta didik menentukan tema yang relevan
dan kontekstual.
• Menyajikan kegiatan yang bersifat
pragmatis • Satuan pendidikan memberikan
fleksibilitas bagi pendidik untuk
• Berpusat pada peserta didik,
menyatukan konsep dari berbagai
menghadirkan tema-tema yang
mata pelajaran atau dikaitkan
relevan serta kontekstual dan
dengan kehidupan peserta didik.
berkaitan dengan kehidupan
riil peserta didik, memadukan • Satuan pendidikan memfasilitasi
konsep-konsep dari berbagai pendidik untuk berkolaborasi
mata pelajaran, bersifat fleksibel, dalam merancang pembelajaran.
menghasilkan pembelajaran yang
menyenangkan

Pendekatan • Peserta didik belajar suatu • Memberikan waktu yang cukup


secara konsep secara komprehensif dan untuk merencanakan dan
terintegrasi kontekstual karena keterampilan, menyelaraskan di antara pendidik
pengetahuan dan sikap mata pelajaran yang mengajarkan
diintegrasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
suatu penguasaan kompetensi berkaitan atau sama dengan unit
tertentu. atau konsep yang dipelajari.

• Para pendidik terkondisikan untuk • Satuan pendidikan harus


berkolaborasi secara intensif memberikan fleksibilitas bagi
karena perlu memilih kompetensi/ pendidik untuk mengelola
konten yang selaras dengan penjadwalan mengikuti
pemahaman yang dituju. kebutuhan/fokus pemahaman
yang bisa berbeda setiap term/
• Lebih efisien karena pendidik
semester/tahun.
bisa memilah konsep yang perlu
dieksplorasi secara lebih mendalam
dan konten yang memerlukan
waktu lebih sedikit.

40
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Kelebihan Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Pendekatan • Memberikan waktu yang • Pengaturan jam mengajar pendidik


secara cukup bagi peserta didik untuk harus diperhitungkan sedemikian
bergantian mempelajari materi secara rupa, sehingga pendidik tetap
dalam blok mendalam memiliki beban kerja proporsional.
waktu
• Waktu pembelajaran menjadi • Ketersediaan sarana prasarana,
terpisah
lebih banyak dan hal tersebut mengingat pendekatan blok
memungkinkan peserta didik membutuhkan pengaturan sarana
belajar hingga tuntas. dan prasarana yang ketat.

• Dengan blok waktu yang lebih • Perlu dirancang strategi tertentu


panjang, pendidik memiliki agar materi yang diajarkan pada
lebih banyak waktu untuk satu blok tertentu bisa tetap
menyelesaikan rencana pelajaran diingat.
dan untuk mengevaluasi
pembelajaran.

• Dengan blok waktu yang lebih


lama memungkinkan untuk
studi yang mendalam, seperti
mengerjakan projek/penelitian
individu/kelompok, kolaborasi
antar peserta didik dan pendidik.

Pendekatan Mata Pelajaran

Pengorganisasian muatan pembelajaran dengan pendekatan mata pelajaran diibaratkan


makanan dengan lauk yang terpisah, bertujuan untuk mencapai Capaian Pembelajaran di
masing-masing mata pelajaran.
Saat perencanaan pembelajaran, pendidik, dan wakil kepala satuan pendidikan bidang
kurikulum melihat tujuan pembelajaran dan merancang asesmen dan kegiatan untuk setiap
mata pelajaran.
Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran dengan masing-masing alokasi jam pelajaran tiap
tahunnya.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 41


Edisi Revisi - 2024

Matematika Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau


objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang
melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah
sampai 100 (Fase B, Elemen Aljabar).

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mengembangkan pola gambar atau objek sederhana


dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan
berbagai operasi hitung.

IPAS Menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh


pada manusia (panca indra). Peserta didik dapat membuat simulasi
menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup
makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang
berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan
sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup
(Fase B, Elemen Pemahaman IPAS).

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik memaparkan masalah dan upaya pelestarian sumber


daya alam di lingkungan sekitarnya melalui presentasi singkat.

Pendidikan Pancasila Menunjukkan makna sila-sila Pancasila, dan penerapannya dalam


kehidupan sehari-hari; mengenal karakter para perumus Pancasila;
menunjukkan sikap bangga menjadi anak Indonesia yang memiliki
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat (Fase B, Elemen Pancasila).

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik menuliskan aksi nyata sebagai penerapan Pancasila di


rumah, sekolah, dan masyarakat melalui sebuah jurnal harian.

Seni Musik Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata
bunyi-musik sederhana dengan menunjukkan kepekaan akan
unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik (Fase B,
Elemen Mengalami/Experiencing).

Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik menunjukkan kepekaan terhadap unsur bunyi musik


melalui lagu-lagu daerah Indonesia.

42
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Pendekatan Tematik
Pendekatan tematik adalah pendekatan Pertanyaan pemantik untuk satuan pendidikan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai dalam mengorganisasi pembelajaran dengan
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke pendekatan tematik:
dalam berbagai tema.
1. Apakah ada tema yang kontekstual sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan?
Pendekatan pembelajaran tematik memiliki
karakteristik sebagai berikut: 2. Apakah satuan pendidikan memiliki
pendidik yang cukup mumpuni untuk
1. Memiliki tema yang dekat dengan menggali informasi dan pengetahuan
kehidupan peserta didik terkait materi pembelajaran?
2. Tema diibaratkan sebagai payung yang 3. Apakah satuan pendidikan menyesuaikan
menaungi kompetensi-kompetensi dari ruang lingkup tema dengan usia dan
berbagai mata pelajaran. perkembangan peserta didik (minat
3. Berpusat pada peserta didik dan bersifat kebutuhan, dan kemampuan)?
fleksibel 4. Apakah satuan pendidikan cukup
4. Pemisahan antar mata pelajaran tidak fleksibilitas di dalam menyusun tema-tema
terlihat secara jelas. pembelajaran?

5. Materi yang diajarkan bersifat relevan 5. Apakah model yang dipilih sudah sesuai
dengan kebutuhan peserta didik sehingga dengan konteks satuan pendidikan?
pembelajaran menjadi lebih bermakna. 6. Apakah satuan pendidikan telah
6. Hubungan antara kompetensi terlihat jelas memikirkan cara penilaian yang
di dalam aktivitas yang dilakukan. komprehensif dalam menyusun tema-tema
pembelajaran?

Pendekatan Secara Terintegrasi


Pengorganisasian muatan pembelajaran melalui pendekatan secara terintegrasi diibaratkan jus, di
mana bermacam bahan dilebur dan sudah tidak dapat dipilah. Pembelajaran integratif berfokus
membangun pemahaman terhadap satu ide besar (konsep).

Fragmented Connected Nested Sequenced Shared

Webbed Threaded Integrated Immersed Networked

Sepuluh model pendekatan terpadu/integratif menurut Forgaty (2009)

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 43


Edisi Revisi - 2024

Menurut Forgaty (2009), terdapat sepuluh model pendekatan integratif:


1. Model penggalan (fragmented) adalah memadukan yang terbatas pada satu mata
pelajaran saja.
2. Model keterhubungan (connected) adalah memadukan konsep mata pelajaran tertentu
dan dihubungkan dengan konsep pada mata pelajaran lain.
3. Model sarang (nested) adalah memadukan berbagai bentuk penguasaan konsep
keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran.
4. Model urutan/rangkaian (sequenced) adalah memadukan topik-topik antar mata pelajaran
yang berbeda secara paralel.
5. Model bagian (shared) mengajarkan semua konsep, tetapi dimulai dari memadukan konsep
yang beririsan.
6. Model jaring laba-laba (webbed) adalah memadukan beberapa konsep yang berkaitan
melalui sebuah tema.
7. Model galur/benang (threated) adalah memadukan bentuk keterampilan yang berfokus
pada metakurikulum.
8. Model keterpaduan (integrated) adalah memadukan konsep-konsep yang beririsan atau
tumpang tindih.
9. Model celupan (immersed) adalah memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
10. Model jaringan (networked) adalah integrasi pembelajaran berdasarkan kemungkinan
terjadinya perubahan konsep, format pemecahan masalah, dan persyaratan keterampilan
format baru setelah siswa melakukan studi lapangan dalam situasi, kondisi, dan situasi yang
berbeda.

Catatan:

Untuk menguatkan jati diri bangsa, mata pelajaran yang tidak diperkenankan untuk dilebur
menjadi unit pelajaran dengan nama yang berbeda adalah Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Pancasila.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ide besar (konsep) yang menjadi tujuan akhir
di dalam menyusun pembelajaran dengan proses pembelajaran.
pendekatan secara integrasi:
• Jadwal disusun dengan meleburkan
• Saat menyusun pengorganisasian beberapa mata pelajaran dan sudah menjadi
pembelajaran, pendidik, dan wakil kepala satu unit pembelajaran integratif sehingga
satuan pendidikan bidang kurikulum melihat JP tidak berdasarkan pada masing-masing
tujuan pembelajaran dan merancang sebuah mata pelajaran itu sendiri.

44
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Contoh Kerangka Pembelajaran dengan Pendekatan Secara


Integrasi

Ide utama/konsep: Ide utama/konsep:

Membudidayakan tanaman obat untuk Pengolahan dan penyajian data terha-


kehidupan rumah tangga dengan cara dap sebuah fenomena dapat menjadi
membuat apotek hidup. salah satu cara berkomunikasi yang
efektif dan menarik.
Asesmen (performance task):
Asesmen (performance task):
Membuat tanaman obat keluarga
(TOGA) dengan menanam beberapa Membuat data statistik mengenai
tanaman obat, seperti jahe, kunyit, jumlah pengangguran di suatu daerah
kencur di rumah. tertentu.

Mata pelajaran yang terintegrasi: Mata pelajaran yang terintegrasi:

IPA, Seni, dan Prakarya. Matematika, IPS, dan Informatika.

Pendekatan Secara Bergantian dalam Blok Waktu


Terpisah

Tips:

Pertimbangkan alokasi waktu mata pelajaran, jumlah ketersediaan pendidik dan tenaga
kependidikan, jumlah peserta didik, dan jumlah paralel kelas.

Pertimbangkan bobot kesulitan dan kekhasan dari masing-masing mata pelajaran sehingga
peserta didik memiliki jadwal pelajaran yang seimbang pada tahun ajaran tersebut.

Pengorganisasian muatan pembelajaran materi yang diperoleh juga dapat dipelajari


berdasarkan pendekatan secara bergantian lebih mendalam. Selain itu, satuan pendidikan
dalam blok waktu terpisah merupakan suatu memiliki waktu lebih untuk menyusun
sistem pembelajaran yang mengatur atau perencanaan pembelajarannya.
mengelompokkan jam pelajaran menjadi
Pengaturan waktu dengan pendekatan ini
lebih panjang dari biasanya yang bertujuan
mempertimbangkan jumlah alokasi waktu mata
agar peserta didik dapat mengalami proses
pelajaran, jumlah ketersediaan pendidik dan
pembelajaran lebih maksimal.
tenaga kependidikan, jumlah peserta didik, dan
Dengan pendekatan ini, peserta didik dapat banyaknya paralel kelas.
menyelesaikan pekerjaannya hingga tuntas
karena waktu belajarnya menjadi lebih lama,

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 45


Edisi Revisi - 2024

Bagaimana pelaksanaannya?

• Pendekatan ini mengelompokkan jam • Penyusunan jadwal mengatur periode kelas


belajar efektif dalam satuan waktu yang menjadi sedikit, tetapi lebih lama sehingga
terangkum. memungkinkan aktivitas pembelajaran yang
lebih fleksibel.
• Jadwal disusun per tahun ajaran dengan
membentuk blok-blok yang terdiri dari • Pengaturan dalam satu tahun ajaran
beberapa mata pelajaran. tergantung kepada kesiapan satuan
pendidikan dan sumber daya.

Pengorganisasian Pembelajaran untuk PAUD

Struktur Kurikulum Berdasarkan regulasi yang mengatur struktur Kurikulum Merdeka,


kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak
dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam Capaian
Pembelajaran. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah
bermain bermakna sebagai perwujudan ‘Merdeka Belajar, Merdeka
Bermain’. Kegiatan intrakurikuler harus memberikan pengalaman
yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Alokasi waktu
pembelajaran di PAUD usia 4-6 tahun minimal 900 (sembilan ratus)
menit per minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3-4 tahun minimal
360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.

Projek Penguatan Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk


Profil Pelajar Pancasila memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila.
Pelaksanaannya menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD,
dilaksanakan 1-2 projek dengan dua tema yang berbeda dalam
satu tahun ajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan
perwujudan enam karakter profil pelajar Pancasila pada fase
fondasi. Tema-tema utama yang dapat dipilih adalah “Aku Sayang
Bumi”, “Aku Cinta Indonesia”, “Kita Semua Bersaudara”, “Imajinasi
dan Kreativitasku”.

Pendekatan Dalam konteks PAUD, pengorganisasian pembelajaran disarankan


Pembelajaran menggunakan pendekatan tematik dan pendekatan terintegrasi
yang disesuaikan dengan pilihan anak sesuai situasi dan
kebutuhan.

46
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Pengorganisasian Pembelajaran untuk SMK

Berdasarkan regulasi yang mengatur struktur Spektrum Keahlian terdiri atas: Bidang
Kurikulum Merdeka, struktur kurikulum SMK/ Keahlian, Program Keahlian, dan Konsentrasi
MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum Keahlian. Spektrum Keahlian SMK/MAK adalah
Keahlian SMK/MAK. Spektrum Keahlian adalah acuan penyusunan struktur kurikulum serta
rangkaian keahlian berdasarkan kompetensi pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan
yang dibutuhkan dunia kerja. program keahlian pada SMK.

Penetapan Konsentrasi Satuan pendidikan memilih konsentrasi keahlian dari Spektrum


Konsentrasi Keahlian yang ditetapkan oleh Kepala BSKAP,
Kemendikbudristek. Satuan pendidikan diberikan peluang
untuk mengajukan usulan konsentrasi keahlian baru jika belum
tercantum dalam spektrum tersebut. Usulan konsentrasi keahlian
baru ini disusun bersama dengan mitra dunia kerja dan diajukan
ke BSKAP untuk dilakukan penelaahan. Penetapan konsentrasi
keahlian dilakukan di kelas XI.

Program Keahlian Struktur kurikulum mengacu kepada regulasi yang mengatur


yang dikonsentrasikan struktur Kurikulum Merdeka. Setiap program keahlian terdiri atas
minimum 1 (satu) konsentrasi keahlian. Pendekatan program
keahlian dilakukan di kelas X.

Projek Penguatan Dalam 1 (satu) tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar
Profil Pelajar Pancasila Pancasila dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) projek dengan 2
(dua) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan di kelas X, 2 (dua)
projek dengan 1 (satu) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan
di kelas XI, dan 1 (satu) projek dengan tema Kebekerjaan di kelas
XII SMK/MAK. Kelas XIII pada SMK program 4 (empat) tahun tidak
mengambil projek penguatan profil pelajar Pancasila. Untuk SMK/
MAK, projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat dilaksanakan
secara terpadu berkolaborasi dengan mitra dunia kerja dan dengan
komunitas/organisasi serta masyarakat.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 47


Edisi Revisi - 2024

Pengorganisasian Pembelajaran untuk Pendidikan Khusus

Struktur Kurikulum Struktur kurikulum SLB mengacu kepada struktur kurikulum SD/
MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang disesuaikan untuk peserta didik
berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual. Peserta didik
yang tidak mengalami hambatan intelektual dapat menggunakan
kurikulum pendidikan reguler dengan memperhatikan akomodasi
kurikulum. Penyesuaian struktur kurikulum dilakukan terhadap
keterampilan fungsional dan mata pelajaran yang menunjang
kebutuhan tersebut. PKL untuk SMALB mempertimbangkan
fleksibilitas, keragaman peserta didiknya, dan lokasi.

Program Pendidikan Satuan pendidikan dapat menyusun Program Pendidikan Individual


Individual (PPI) dengan melibatkan kepala satuan pendidikan, pendidik,
peserta didik, tenaga ahli, dan orang tua. Asesmen diagnostik
dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan
untuk menyusun Program Pendidikan Individual (PPI).

Program Kebutuhan Program kebutuhan khusus bertujuan untuk membantu peserta


Khusus didik memaksimalkan indera yang dimilikinya dan mengatasi
keterbatasannya.

Program kebutuhan khusus bagi peserta didik:

1. Tunanetra: Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial, dan


Komunikasi (OMSK)
2. Tunarungu: Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan
Irama (PKPBI)
3. Tunagrahita: Pengembangan Diri
4. Tunadaksa: Pengembangan diri dan gerak
5. Autis: Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan
Perilaku.

Program kebutuhan khusus menjadi mata pelajaran wajib di TKLB,


SDLB, SMPLB dan SMALB.

Projek Penguatan Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan


Profil Pelajar Pancasila kokurikuler yang disusun sesuai dengan alokasi waktu projek pada
struktur kurikulum.

Pertanyaan pemantik dalam mengorganisasikan pembelajaran:

1. Apakah seluruh peserta didik yang ada 2. Apakah satuan pendidikan telah melakukan
pada satuan pendidikan memiliki hambatan asesmen diagnostik pada peserta didik
intelektual? untuk menentukan program pembelajaran?

48
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Pengorganisasian Pembelajaran untuk Satuan Pendidikan


Nonformal Program Pendidikan Kesetaraan

Pada satuan pendidikan nonformal program didik, lingkungan belajar, dan satuan
pendidikan Kesetaraan, pengorganisasian pendidikan. Pengorganisasian pembelajaran
pembelajaran bersifat fleksibel dengan memperhatikan pemetaan SKK yang dilakukan
memperhatikan karakteristik peserta oleh satuan pendidikan.

Struktur Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan terdiri dari mata pelajaran


Kurikulum kelompok umum (intrakurikuler) serta muatan pemberdayaan dan
keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila (kokurikuler). Kelompok
umum memuat mata pelajaran yang disusun mengacu pada standar
nasional pendidikan sesuai jenjang pendidikan formal dan merupakan mata
pelajaran yang wajib diberikan untuk semua peserta didik.

Muatan pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar


Pancasila dilaksanakan sebagai kokurikuler. Pemberdayaan memuat
kompetensi untuk menumbuhkan keberdayaan, harga diri, percaya diri,
sehingga peserta didik mampu mandiri dan berkreasi dalam kehidupan
bermasyarakat.

Keterampilan diberikan dengan memperhatikan variasi potensi sumber


daya daerah yang ada, kebutuhan peserta didik dan peluang kesempatan
kerja yang tersedia, sehingga peserta didik mampu melakukan aktualisasi
kemandirian, otonomi, kebebasan, dan kreativitas dalam berkarya untuk
mengisi ruang publik secara produktif.

Muatan Penguatan profil pelajar Pancasila dalam pendidikan kesetaraan dilakukan


Pemberdayaan melalui melalui kegiatan kokurikuler yang dilaksanakan paling sedikit
dan melalui pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila,
Keterampilan yang mencakup keterampilan mencakup keterampilan okupasional,
berbasis fungsional, vokasional, sikap dan kepribadian profesional, dan jiwa
profil pelajar wirausaha mandiri yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Pancasila dan karakteristik pendidikan kesetaraan. Muatan pemberdayaan dan
keterampilan dilaksanakan sesuai dengan SKK di setiap fase pada program
Paket A, Paket B, dan Paket C.

Muatan Belajar Muatan belajar program pendidikan kesetaraan dinyatakan dalam Satuan
Kredit Kompetensi (SKK) yang dilakukan satuan pendidikan. 1 SKK dimaknai
dengan 1 (satu) jam tatap muka, 2 (dua) jam tutorial, 3 (tiga) jam mandiri,
atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Pembelajaran tatap
muka adalah model pembelajaran di mana pendidik dan peserta didik
bertemu serta berinteraksi secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran tutorial adalah suatu bentuk pembelajaran di mana
seorang pendidik atau tutor memberikan bimbingan, dukungan, dan
konfirmasi kepada peserta didik, setelah melakukan pembelajaran mandiri.
Pembelajaran mandiri adalah suatu proses di mana peserta didik mengambil
inisiatif dan tanggung jawab penuh atas pembelajaran mereka sendiri.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 49


Edisi Revisi - 2024

Tahapan dalam Mengorganisasi Pembelajaran

Catatan:
• Tahapan-tahapan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing-masing satuan
pendidikan.
• Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan
tahapan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum.

Tahap Awal Tahap Berkembang

Menggunakan inspirasi atau meneruskan Melakukan modifikasi terhadap


untuk menyusun pengorganisasian dokumen untuk menyusun
pembelajaran dari dokumen yang pengorganisasian pembelajaran, seperti
sudah ada, seperti struktur kurikulum struktur kurikulum (intrakurikuler, projek
(intrakurikuler, projek penguatan profil penguatan profil pelajar Pancasila,
pelajar Pancasila, ekstrakurikuler, PKL ekstrakurikuler, PKL untuk SMK dan
untuk SMK dan SMALB). SMALB, dan pendekatan mata pelajaran
atau tematik berdasarkan kebutuhan
satuan pendidikan.

Tahap Siap Tahap Mahir

Mengembangkan elemen-elemen dalam Merancang pengorganisasian


pengorganisasian pembelajaran seperti pembelajaran secara mandiri,
struktur kurikulum (intrakurikuler, melaksanakan projek penguatan
projek penguatan profil pelajar profil pelajar Pancasila dengan idenya
Pancasila, ekstrakurikuler, PKL untuk sendiri dan relevan, menyediakan
SMK dan SMALB, pendekatan muatan pilihan-pilihan ekstrakurikuler yang
pembelajaran dari beragam sumber beragam. Satuan pendidikan secara
berdasarkan hasil analisis dan refleksi fleksibel dan dinamis mengembangkan
terhadap kondisi, sarana, prasarana, pendekatan pembelajaran sesuai
tenaga pendidik sesuai dengan dengan kebutuhannya.
kebutuhan satuan pendidikan.

50
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Tahapan dalam Mengorganisasi Pembelajaran

Tips:

Gunakan Panduan Pembelajaran dan Asesmen serta Panduan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dalam mengorganisasi pembelajaran sebagai panduan yang terkait.

Tahap Awal
Satuan pendidikan menggunakan inspirasi dalam menyusun pengorganisasian
pembelajaran.

Satuan pendidikan menggunakan inspirasi untuk menyusun pengorganisasian


pembelajaran dari dokumen yang sudah ada, seperti struktur kurikulum (intrakurikuler,
projek penguatan profil pelajar Pancasila, ekstrakurikuler).

Pertanyaan pemantik:
Apakah satuan pendidikan telah membuat pengaturan waktu belajar berdasarkan
pendekatan pembelajaran yang dipilih sesuai dengan inspirasi pada panduan ini?
Apakah satuan pendidikan telah mendapatkan inspirasi program PKL (SMK dan SMALB)?
Apakah satuan pendidikan telah mengacu kepada panduan projek penguatan profil
pelajar Pancasila?
Apakah satuan pendidikan telah menemukan inspirasi projek penguatan profil pelajar
Pancasila?
Apakah satuan pendidikan telah memilih tema-tema yang akan digunakan dalam projek
penguatan profil pelajar Pancasila?
Apakah satuan pendidikan telah menuliskan jenis-jenis ekstrakurikuler yang hendak
dilaksanakan?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 51


Edisi Revisi - 2024

Tahap Berkembang

Satuan pendidikan melakukan modifikasi dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran.

Satuan pendidikan melakukan modifikasi terhadap dokumen untuk menyusun


pengorganisasian pembelajaran, seperti struktur kurikulum (intrakurikuler, projek penguatan
profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler). Satuan pendidikan mulai menyusun secara
mandiri menggunakan pendekatan mata pelajaran/ tematik/ terintegrasi/ blok sesuai
dengan kebutuhan.

Pertanyaan pemantik:

Dari inspirasi yang telah didapat, apakah ada yang ingin dimodifikasi? Bagian mana yang
perlu disesuaikan dengan konteks satuan pendidikan?
Apakah satuan pendidikan pernah membuat pengaturan waktu belajar berdasarkan
pendekatan pembelajaran dan ingin mencoba pendekatan lain?
Apakah satuan pendidikan telah memilih tema-tema yang akan digunakan dalam projek
penguatan profil pelajar Pancasila?
Apakah satuan pendidikan telah menyesuaikan beberapa projek penguatan profil pelajar
Pancasila yang terdapat dalam panduan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Apakah satuan pendidikan telah mendapatkan inspirasi program PKL (SMK dan SMALB)?
Apakah satuan pendidikan telah menemukan inspirasi ekstrakurikuler yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik?
Apakah ada bagian dari hasil Rapor Pendidikan yang dapat ditindaklanjuti melalui
pengorganisasian pembelajaran?

52
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran

Tahap Siap

Satuan pendidikan mengembangkan elemen-elemen dalam menyusun pengorganisasian


pembelajaran dari berbagai sumber.

Satuan pendidikan mengembangkan elemen-elemen dalam pengorganisasian


pembelajaran seperti struktur kurikulum (intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar
Pancasila, dan ekstrakurikuler). Satuan pendidikan mulai mengembangkan
pengorganisasian muatan pembelajaran secara mandiri sesuai dengan konteks kebutuhan.

Pertanyaan pemantik:

Apakah satuan pendidikan telah mencoba dan memodifikasi beberapa pendekatan


pembelajaran lain yang sesuai dengan kebutuhan?
Apakah ada tema-tema lain dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila yang sesuai
dengan perkembangan lingkungan satuan pendidikan?
Apakah ada permasalahan di sekitar satuan pendidikan yang ingin diselesaikan melalui
projek penguatan profil pelajar Pancasila? Apakah satuan pendidikan telah bertanya
kepada beberapa pihak di lingkungan satuan pendidikan terkait isu terkini yang dapat
dipecahkan melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Apakah ada program ekstrakurikuler yang ingin ditambahkan sesuai kebutuhan peserta
didik dan perkembangan zaman?
Apakah ada sumber-sumber lain sebagai inspirasi di dalam menentukan ekstrakurikuler
dan pengaturan waktu belajar?
Apakah satuan pendidikan telah menjalin kerja sama dengan mitra dunia kerja dan
mencoba mengembangkan program PKL (SMK dan SMALB)?
Apakah ada strategi yang dibuat oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut dari
evaluasi hasil Rapor Pendidikan?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 53


Edisi Revisi - 2024

Tahap Mahir

Satuan pendidikan menyusun pengorganisasian pembelajaran secara mandiri.

Satuan pendidikan merancang pengorganisasian pembelajaran secara mandiri, telah


memiliki struktur kurikulum yang ajek, melaksanakan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dengan idenya sendiri dan relevan, menyediakan pilihan-pilihan ekstrakurikuler
yang beragam. Satuan pendidikan dapat secara fleksibel dan dinamis mengembangkan
sistem pengaturan waktu pembelajarannya.

Pertanyaan pemantik:

Apakah satuan pendidikan telah mencoba dan memodifikasi beberapa pendekatan


pembelajaran lain yang sesuai dengan kebutuhan?
Apakah ada tema-tema lain dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila yang sesuai
dengan perkembangan lingkungan satuan pendidikan?
Apakah ada permasalahan di sekitar satuan pendidikan yang ingin diselesaikan melalui
projek penguatan profil pelajar Pancasila? Apakah satuan pendidikan telah bertanya
kepada beberapa pihak di lingkungan satuan pendidikan terkait isu terkini yang dapat
dipecahkan melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Apakah ada program ekstrakurikuler yang ingin ditambahkan sesuai kebutuhan peserta
didik dan perkembangan zaman?
Apakah ada sumber-sumber lain sebagai inspirasi di dalam menentukan ekstrakurikuler
dan pengaturan waktu belajar?
Apakah satuan pendidikan telah menjalin kerja sama dengan mitra dunia kerja dan
mencoba mengembangkan program PKL (SMK dan SMALB)?
Apakah ada strategi yang dibuat oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut dari
evaluasi hasil Rapor Pendidikan?

54
Edisi Revisi - 2024

8 Komponen 4: Perencanaan
Pembelajaran

Ringkasan Bab
Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran di Satuan Pendidikan

Proses Berpikir Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

Pengalaman Belajar yang Bermakna

Tahapan dalam Merencanakan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:

1. Ruang lingkup satuan pendidikan - kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian
penyusunan alur tujuan pembelajaran. pembelajaran. Contoh dapat dilihat pada
Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, Lampiran 8.
perumusan dan penyusunan alur dan
tujuan pembelajaran mata pelajaran
berfungsi mengarahkan satuan pendidikan Perencanaan dan pelaksanaan
dalam merencanakan, mengimplementasi, pembelajaran dan asesmen pada mata
dan mengevaluasi pembelajaran secara pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL)
keseluruhan sehingga Capaian Pembelajaran di SMK dan SMALB dilaksanakan secara
diperoleh secara sistematis, konsisten, dan kolaboratif oleh satuan pendidikan dan
terukur. mitra dunia kerja.

2. Ruang lingkup kelas - penyusunan


perencanaan pembelajaran (rencana
pelaksanakan pembelajaran atau modul
ajar). Untuk dokumen rencana pelaksanaan
pembelajaran pada ruang lingkup kelas,
satuan pendidikan dapat menggunakan,

3. memodifikasi, atau mengadaptasi contoh


modul ajar yang disediakan Pemerintah,
dan cukup melampirkan beberapa contoh
rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)/modul ajar atau bentuk rencana

56
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran untuk Intrakurikuler


Dokumen terkait:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Catatan:
Pendidik dapat (1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau perencanaan pembelajaran,
(2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang
disediakan Pemerintah, atau (3) menggunakan contoh yang disediakan, (4) Pada beberapa satuan pendidikan,
perencanaan pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan berisi garis besar cakupan serta capaian
kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Dalam menyusun perencanaan pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:

Menganalisis Menyusun Merencanakan


Capaian Tujuan Pembelajaran Pembelajaran
Pembelajaran dan Alurnya dan Asesmen

• Capaian Pembelajaran merupakan esensi alur tujuan pembelajaran adalah


kompetensi pembelajaran yang harus pengorganisasian tujuan pembelajaran
dicapai peserta didik di akhir setiap fase. berdasarkan laju perkembangan anak
Capaian Pembelajaran ditetapkan oleh yang dikembangkan oleh masing-masing
Pemerintah dan disusun dalam fase-fase. satuan PAUD agar dapat mencapai CP. Pada
Untuk SPK, Capaian Pembelajaran mata Pendidikan Kesetaraan, proses merancang
pelajaran yang menggunakan kurikulum pembelajaran memperhatikan alokasi
dari LPA mengacu pada kerangka dasar waktu didasarkan pada pemetaan Satuan
(framework) yang ditetapkan oleh LPA. Kredit Kompetensi (SKK) yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan dengan bentuk
• Capaian Pembelajaran dirumuskan menjadi
pembelajaran tatap muka, tutorial, mandiri,
beberapa tujuan pembelajaran. Perumusan
ataupun kombinasi secara proporsional dari
tujuan pembelajaran meliputi kompetensi
ketiganya.
dan lingkup materi.
• Proses merancang pembelajaran dan
• Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut
asesmen meliputi tujuan pembelajaran yang
kemudian diurutkan menjadi alur tujuan
telah dibuat sebelumnya, langkah-langkah
pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran
pembelajaran, dan asesmen pembelajaran
adalah rangkaian tujuan pembelajaran
yang disusun dalam bentuk dokumen
yang disusun secara logis menurut urutan
yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual.
pembelajaran sejak awal hingga akhir
Dokumen tersebut digunakan oleh pendidik
suatu fase. Alur ini disusun secara linear
dalam upaya mencapai profil pelajar
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran
Pancasila dan Capaian Pembelajaran (CP).
yang dilakukan dari hari ke hari. Prinsip
Dalam proses merancang pembelajaran,
penyusunan alur tujuan pembelajaran:
pendidik dapat mengembangkan alur tujuan
esensial, berkesinambungan, kontekstual,
pembelajaran dan rencana pembelajaran
dan sederhana. Pada Satuan PAUD,
secara mandiri.

Catatan:
Pada beberapa satuan pendidikan, perencanaan pembelajaran untuk ruang lingkup satuan
pendidikan berisi garis besar cakupan serta capaian kegiatan intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 57


Edisi Revisi - 2024

Perencanaan Pembelajaran untuk Projek


Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dokumen terkait:
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam merencanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila, satuan pendidikan perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

Membentuk tim
pelaksana projek
penguatan profil pelajar
Pancasila

Mengidentifikasi
tahapan kesiapan satuan
pendidikan

Menentukan
dimensi, tema, dan
alokasi waktu

Menyusun modul

Merancang strategi
pelaporan

Pada dokumen KSP, satuan pendidikan membuat perencanaan; dapat berupa pemetaan selama
satu tahun ajaran yang berisi tema, dimensi, elemen, subelemen, target pencapaian di akhir fase,
serta alokasi jam pelajaran untuk tiap tema projek yang hendak dilaksanakan. Pelajari Panduan
Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk memahami setiap prosesnya.

58
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran di Satuan Pendidikan


Dalam merancang pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran dan asesmen.
Prinsip pembelajaran dan asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan
utama dalam merancang struktur kurikulum satuan pendidikan.
Satuan pendidikan dapat menggunakan Panduan Pembelajaran dan Asesmen sebagai
panduan terkait.

Prinsip Pembelajaran Prinsip Asesmen

Interaktif, pendidik berperan sebagai fasilitator Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan
proses pembelajaran dan tidak menjadi satu sesuai dengan tujuan penilaian secara
satunya sumber pembelajaran berkeadilan; pendidik melakukan penilaian yang
tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau
kebutuhan khusus peserta didik.

Inspiratif, memberi keteladanan dan menjadi Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan
sumber inspirasi positif bagi peserta didik sesuai dengan tujuan Penilaian secara objektif.

Menyenangkan, agar peserta didik mengalami Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan
proses belajar sebagai pengalaman yang sesuai dengan tujuan Penilaian secara edukatif.
menimbulkan emosi positif

Menantang, untuk mendorong peserta didik


terus meningkatkan kompetensinya melalui
tugas dan aktivitas dengan tingkat kesulitan
yang tepat

Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi


aktif

Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,


kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik

Catatan:
Satuan pendidikan dapat memanfaatkan momentum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
untuk tidak menggunakan tes terkait calistung (baca, tulis, hitung) sebagai asesmen untuk
pertimbangan penerimaan peserta didik kelas 1 SD.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 59


Edisi Revisi - 2024

Proses Berpikir Penyusunan Alur Tujuan


Pembelajaran
Proses perancangan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan,
kebutuhan peserta didik, serta kesiapan satuan pendidikan.

2 (Dua) aspek tujuan pembelajaran adalah kompetensi dan ruang lingkup materi.
Tujuan pembelajaran yang tersusun dalam alur tujuan pembelajaran akan menjadi dasar
bagi pendidik untuk menyusun perencanaan pembelajaran.

Fase A dimulai Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan


Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
di kelas 1 1 2 3 4

Capaian Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan


Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Pembelajaran (n) ... ... 5

Kompetensi yang
diharapkan dapat
dicapai oleh peserta
didik di akhir Fase A

Fase A berakhir di
kelas 2

Alur Tujuan Pembelajaran

Pertanyaan pemantik:

• Tahap awal: sudahkah mendapatkan contoh alur tujuan pembelajaran? Contoh manakah yang
paling sesuai dengan satuan pendidikan Anda?
• Tahap berkembang: dari contoh yang ada, bagian manakah yang hendak dimodifikasi?
• Tahap siap: apakah ada bagian lain yang akan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik?
• Tahap mahir: apakah ada diskusi bersama kepala satuan pendidikan di dalam menyusun alur
tujuan pembelajaran?

60
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran

Pengalaman Belajar yang Bermakna

Satuan pendidikan diharapkan menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta
didik.

Pengalaman belajar yang bermakna adalah Pertanyaan pemantik dalam menyusun


sebuah proses yang bertujuan untuk pembelajaran yang bermakna, apakah satuan
membangun pemahaman konsep yang pendidikan telah:
dipelajari. Proses pembelajaran yang bermakna
• menetapkan tujuan belajar?
ini bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan
peserta didik dalam seluruh prosesnya. • menganalisis situasi kelas?

• menyusun asesmen untuk mengetahui


Prinsip-prinsip pembelajaran yang bermakna:
posisi peserta didik di awal siklus
• Pengetahuan yang akan dipelajari harus pembelajaran?
masuk akal bagi peserta didik (konsep yang
• menentukan strategi dan metode untuk
dipelajari dan aktivitas yang dilakukan
mencapai tujuan pembelajaran?
dapat dihubungkan dengan kondisi nyata,
termasuk menunjukkan permasalahan nyata • memilih dan menetapkan perangkat ajar,
yang harus dipecahkan/diselesaikan). serta aktivitas pembelajaran?

• Pendekatan yang berpusat pada peserta • melakukan sosialisasi target belajar dan
didik (ketika peserta didik lebih terlibat menyepakati pembelajaran bersama
dalam proses belajar, mereka akan memiliki pelajar?
pemahaman yang lebih baik tentang tujuan • melaksanakan pembelajaran dan asesmen
pelajaran). Pendidik mengajukan pertanyaan untuk memonitor kemajuan belajar?
terbuka, mendorong kolaborasi dan projek
kelompok, serta memberi tugas yang melatih • melakukan refleksi untuk menetapkan
kemampuan refleksi dan sintesis. tujuan belajar berikutnya?

• Melibatkan banyak referensi dan sumber


belajar (belajar dari berbagai buku, majalah,
jurnal penelitian, Program TV, Internet,
narasumber/profesional).

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 61


Edisi Revisi - 2024

Tahapan dalam Merencanakan Pembelajaran

Catatan:
• Tahapan-tahapan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing-masing satuan
pendidikan.
• Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan
tahapan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum.
Tahapan dalam Merencanakan Pembelajaran

Tahap Awal Tahap Berkembang

Menggunakan inspirasi Melakukan modifikasi


dokumen perencanaan terhadap dokumen-dokumen
pembelajaran, seperti Alur penyusun perencanaan
Tujuan Pembelajaran, Perangkat pembelajaran berdasarkan
Ajar, dan diakhiri dengan inspirasi yang ada, seperti Alur
refleksi pembelajaran. Tujuan Pembelajaran dan
Perangkat Ajar. Modifikasi
dilakukan agar sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan
kondisi satuan pendidikan.

Tahap Siap Tahap Mahir

Mengembangkan dokumen Mengembangkan dokumen


seperti Alur Tujuan Pembelajaran perencanaan pembelajaran, seperti
dan Perangkat Ajar berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran dan
refleksi yang telah dilakukan dan Perangkat Ajar yang kontekstual dan
pencarian sumber-sumber lain bervariasi, serta dapat menjadi
yang diperoleh tanpa inspirasi untuk dapat diterapkan
mengabaikan prinsip-prinsip oleh satuan pendidikan lainnya.
penyusunan. Selain itu, satuan pendidikan
memanfaatkan teknologi di dalam
menyusun perencanaan
pembelajaran untuk menghasilkan
proses pembelajaran yang inovatif.

62
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran

Tahapan dalam Merencanakan Pembelajaran

TIPS:

Gunakan Panduan Pembelajaran dan Asesmen dalam merencanakan pembelajaran sebagai


panduan yang terkait.

Tahap Awal

Satuan Pendidikan menggunakan inspirasi alur tujuan pembelajaran, perangkat ajar, dan
diakhir dengan refleksi pembelajaran.

Satuan Pendidikan menggunakan inspirasi alur tujuan pembelajaran, perangkat ajar dan
diakhiri dengan refleksi pembelajaran

Pertanyaan pemantik:

Apakah satuan pendidikan telah memiliki Capaian Pembelajaran (CP) untuk semua mata
pelajaran?
Apakah satuan pendidikan telah membuat alur tujuan pembelajaran sesuai dengan
inspirasi pada panduan terkait?
Apakah kepala satuan pendidikan telah mengimbau pendidik dan tenaga pendidik untuk
membaca Capaian Pembelajaran (CP), alur tujuan pembelajaran, dan perangkat ajar
sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya?
Apakah kepala satuan pendidikan telah memastikan bahwa pendidik dan tenaga
pendidik sudah mendapatkan perangkat ajar?

Tahap Berkembang

Satuan pendidikan melakukan modifikasi dalam menyusun perencanaan pembelajaran.

Satuan pendidikan melakukan modifikasi terhadap dokumen-dokumen penyusun


perencanaan pembelajaran berdasarkan contoh yang diberikan, seperti alur tujuan
pembelajaran dan perangkat ajar. Modifikasi dilakukan agar sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan kondisi satuan pendidikan.

Pertanyaan pemantik:

Dari inspirasi yang telah dikumpulkan, apakah ada yang sesuai dengan konteks dan
kebutuhan satuan pendidikan?
Penyesuaian apa yang dilakukan di dalam merancang alur tujuan pembelajaran dan
perangkat ajar?
Berdasarkan analisis Rapor Pendidikan, apakah ada hal penting yang perlu dibenahi
melalui kegiatan pembelajaran?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 63


Edisi Revisi - 2024

Tahap Siap

Satuan pendidikan mengembangkan perencanaan pembelajaran berdasarkan sumber


yang beragam.

Pertanyaan pemantik:

Tahap Mahir

Satuan pendidikan mengembangkan perencanaan pembelajaran secara mandiri, terstruktur,


dan inovatif.

Satuan Pendidikan mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran, seperti alur


tujuan pembelajaran, perangkat ajar yang kontekstual dan bervariasi, serta dapat menjadi
inspirasi untuk dapat diterapkan pada satuan pendidikan lainnya. Selain itu, satuan
pendidikan memanfaatkan teknologi di dalam menyusun perencanaan pembelajaran untuk
menghasilkan proses pembelajaran yang inovatif.

Pertanyaan pemantik:

Apakah ada sistem informasi khusus sebagai inventory yang dapat membantu pendidik
dan tenaga kependidikan dalam merencanakan pembelajaran?
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara berkala, konten apa yang
paling sesuai dengan konteks satuan pendidikan dan kebutuhan peserta didik?
Berdasarkan analisis rapor pendidikan, apakah ada hal penting yang perlu dibenahi
melalui kegiatan pembelajaran?
Apakah perangkat ajar telah dikembangkan secara digital yang dapat diakses oleh
seluruh pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan orang tua?
Apakah ada tim khusus yang melakukan verifikasi dokumen perencanaan yang telah
dibuat oleh pendidik?
Apakah satuan pendidikan telah memiliki linimasa yang ajek di dalam proses penyusunan,
pengumpulan, penelaahan perencanaan pembelajaran?

64
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran untuk PAUD

Perencanaan pembelajaran yang efektif adalah perencanaan yang menunjukkan keterkaitan


antara kegiatan yang dipilih dengan tujuan pembelajaran dan adanya bentuk asesmen untuk
menilai ketercapaian dari tujuan.

Capaian Pada PAUD, CP bertujuan untuk memberikan arah yang sesuai dengan usia
Pembelajaran perkembangan pada semua aspek perkembangan anak sehingga kompetensi
pembelajaran yang diharapkan dicapai anak pada akhir PAUD dapat dipahami
dengan jelas agar anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya. Lingkup
CP di PAUD dikembangkan dari tiga elemen stimulasi yang saling terintegrasi dan
merupakan elaborasi dari aspek-aspek perkembangan anak, yaitu nilai agama
dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa; dan nilai Pancasila;
serta bidang-bidang lain untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai
dengan kebutuhan pendidikan Abad 21 di Indonesia. Tiga elemen stimulasi yang
dimaksud, yaitu: 1) Nilai Agama dan Budi Pekerti; 2) Jati Diri; dan 3) Dasar-dasar
Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni; diharapkan dapat
mengeksplorasi aspek-aspek perkembangan anak secara utuh dan tidak terpisah.

Tujuan Pada fase fondasi (PAUD) cara merumuskan CP menjadi tujuan pembelajaran
Pembelajaran dengan cara memetakan CP ke dalam tujuan pembelajaran dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, visi misi satuan pendidikan dan
sumber daya satuan PAUD serta laju perkembangan anak.

Metode Kegiatan yang dipilih dan disajikan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus
dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Untuk mencapai hal tersebut, pendidik dapat:
• menggunakan berbagai strategi pendekatan belajar
• menggunakan berbagai media ajar
• menggunakan berbagai sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan
sekitar. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan
dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.

Pelaporan Penyusunan laporan kemajuan hasil belajar mengacu pada data asesmen
Hasil Belajar autentik yang telah dimiliki dalam rentang periode waktu tertentu. Selain
berisikan laporan kemajuan belajar (Capaian Pembelajaran dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila), laporan dapat memuat informasi tumbuh
kembang anak dan refleksi orang tua supaya Satuan PAUD dan orang tua/
wali mendapat informasi perkembangan peserta didik secara utuh. Satuan
pendidikan berhak menentukan apakah akan melaporkan hasil kemajuan belajar
setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.

Pertanyaan pemantik dalam merencanakan pembelajaran:


• Apakah satuan PAUD telah menyelaraskan visi, misi, tujuan pembelajaran dalam KSP dengan
capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila?
• Apakah tujuan pembelajaran dalam KSP telah dirancang berdasarkan hasil analisis karakteristik
satuan pendidikan?
• Apakah metode pembelajaran telah sesuai dengan perkembangan peserta didik?
• Sejauh mana kesiapan satuan PAUD untuk menunjang pembelajaran yang bermakna dan
menyenangkan bagi peserta didik?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 65


Edisi Revisi - 2024

Perencanaan Pembelajaran untuk SMK


Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran mata pelajaran kelompok umum mengacu
untuk Mata Pelajaran pada Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah.
pada Kelompok Umum

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran mata pelajaran Dasar-Dasar Program


untuk Mata Pelajaran Keahlian (fase E) dan Konsentrasi Keahlian (fase F) dikembangkan
pada Kelompok oleh Pemerintah. Satuan pendidikan bersama dunia kerja dapat
Kejuruan mengembangkan kontekstualisasi Capaian Pembelajaran dan
menuangkannya dalam tujuan pembelajaran serta perencanaan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik konsentrasi yang
diselenggarakan.

Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan dari analisis Capaian


Pembelajaran, identifikasi tujuan yang lebih spesifik dan
operasional merujuk pada tahap perkembangan peserta didik
dan konteks lingkungan sekitarnya. Tujuan pembelajaran terdiri
dari dua komponen: kompetensi dan lingkup materi. Tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dapat disusun
bersama dengan mitra dunia kerja.

Metode Setiap pendidik berhak mengembangkan metode pembelajaran


dengan mengacu pada tujuan pembelajaran yang tertuang di
kurikulum satuan pendidikan:
• menggunakan berbagai strategi pendekatan belajar;
• menggunakan berbagai instrumen;
• asesmen autentik dalam menilai ketercapaian tujuan kegiatan
harian.

Pelaporan Hasil Belajar Laporan hasil belajar. Satuan pendidikan berhak menentukan
apakah akan melaporkan hasil belajar setiap 3 bulan atau 6 bulan
sekali.

Pertanyaan pemantik dalam merencanakan pembelajaran:

• Apakah satuan pendidikan telah merancang tujuan pembelajaran berdasarkan hasil analisis
karakteristik satuan pendidikan?
• Apakah asesmen yang disusun telah mengacu kepada prinsip-prinsip asesmen?
• Apakah metode yang digunakan dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar?

66
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran untuk Pendidikan


Khusus
Capaian Capaian Pembelajaran mata pelajaran di SLB diperuntukan bagi semua
Pembelajaran jenis kekhususan mengacu pada Capaian Pembelajaran yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Capaian pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan
khusus di satuan pendidikan regular/inklusif dapat menggunakan CP
satuan pendidikan reguler yang dimodifikasi sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan peserta didik. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa
hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum. Penentuan fase pada peserta didik berkebutuhan
khusus didasarkan pada hasil asesmen awal, sehingga pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Sebagai contoh, salah
seorang peserta didik kelas VIII SMPLB (fase D) berdasarkan hasil asesmen
awal memiliki kemampuan fase B, maka pembelajaran bagi peserta didik
tersebut adalah fase B (lintas fase dan lintas elemen).

Tujuan Tujuan pembelajaran dirumuskan dari analisis Capaian Pembelajaran.


Pembelajaran Selain terdiri dari dua komponen: kompetensi dan lingkup materi, tujuan
pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan sesuai
karakteristik peserta didik. Selain itu, tujuan pembelajaran diarahkan pada
terbentuknya kemandirian dalam aktivitas sehari-hari hingga kesiapan
memasuki dunia kerja.

Metode Pendidik mengembangkan metode pembelajaran dengan menggunakan


berbagai strategi pendekatan pembelajaran sesuai dengan jenis kekhususan
dan kebutuhan peserta didik.

Pelaporan Laporan hasil belajar dilaksanakan pada setiap akhir semester 1 dan 2 dapat
Hasil Belajar dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan.

Pertanyaan pemantik dalam merencanakan pembelajaran:

• Apakah satuan pendidikan telah menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan jenis
kekhususan dan kebutuhan peserta didik?
• Apakah satuan pendidikan memiliki sarana prasarana yang menunjang peserta didik untuk
terlibat di dalam pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan peserta didik?
• Apakah metode yang digunakan dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 67


Edisi Revisi - 2024

Perencanaan Pembelajaran untuk Satuan


Pendidikan Nonformal Program Pendidikan
Kesetaraan

Pada satuan pendidikan nonformal program Pendidikan Kesetaraan, perencanaan


pembelajaran bersifat fleksibel dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, lingkungan
belajar, satuan pendidikan.

Capaian Capaian pembelajaran pada kelompok mata pelajaran umum di pendidikan


Pembelajaran kesetaraan mengacu pada Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Untuk muatan pemberdayaan dan keterampilan dapat
mengacu pada capaian pembelajaran atau muatan yang diambil dari
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan/atau muatan
yang dikembangkan sendiri oleh satuan pendidikan.

Tujuan Tujuan pembelajaran dirumuskan mengacu pada Capaian Pembelajaran


Pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kebutuhan belajar, dan
kondisi lingkungan.

Metode Penyusunan langkah-langkah pembelajaran memperhatikan bentuk


Pembelajaran pembelajaran yakni tatap muka, tutorial, mandiri ataupun kombinasi secara
proporsional dari ketiganya. Dapat berupa kombinasi dari berbagai metode
agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Pembelajaran dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup untuk
kemandirian yang sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan peserta
didik. Dalam kegiatan tutorial, pendidik membahas materi, memberi
latihan, mengidentifikasi materi-materi yang sulit dan memberikan umpan
balik. Dalam kegiatan mandiri, pendidik menyediakan waktu belajar
bagi peserta didik untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Pendidik dapat
menggunakan media secara visual, audio, audio visual, atau media penyaji
guna mendukung proses pembelajaran.

Pelaporan Laporan hasil belajar dilaksanakan pada setiap akhir semester 1 dan 2.
Hasil Belajar

Pertanyaan pemantik dalam merencanakan pembelajaran:

• Apakah satuan pendidikan telah menyusun rencana pembelajaran yang menarik, interaktif, dan
melibatkan peserta didik secara aktif?
• Apakah satuan pendidikan memiliki sarana prasarana yang menunjang peserta didik untuk
terlibat di dalam pembelajaran yang menyenangkan dan menantang?
• Apakah metode yang digunakan dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar?

68
Evaluasi,
Pengembangan
Profesional, dan
Pendampingan
Edisi Revisi - 2024

9 Evaluasi, Pengembangan
Profesional, dan
Pendampingan

Ringkasan Bab
Hubungan Evaluasi, Pengembangan Profesional Pendidik, dan Pendampingan dalam
Pembelajaran

Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan

Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan

Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan

Pendampingan dan Pengembangan Profesional di Satuan Pendidikan

Hubungan Evaluasi, Pengembangan


Profesional Pendidik, dan Pendampingan dalam
Pembelajaran

Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan pemberian umpan balik dilakukan secara terus menerus
dalam keseharian belajar mengajar penting dilakukan oleh pendidik. Pendampingan dan
pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran merupakan salah satu tindak lanjut
dari evaluasi. Pendidik dapat melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang
telah ditetapkan (misalnya, tujuan pembelajaran, capaian pembelajaran, dan capaian dimensi,
elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila) untuk melakukan perencanaan berikutnya
sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

70
Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan Pendampingan

Gambar 1. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sebagai satu siklus yang saling berkaitan

Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi


Kurikulum Satuan Pendidikan

• Evaluasi pembelajaran dan evaluasi • Kedua proses ini saling berkaitan, tetapi
Kurikulum Satuan Pendidikan dilakukan mempunyai sasaran evaluasi yang
secara mandiri dan berkala oleh satuan berbeda. Sasaran langsung dari evaluasi
pendidikan. pembelajaran adalah peserta didik dan
pendidik, sedangkan sasaran utama evaluasi
• Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh
Kurikulum Satuan Pendidikan adalah
bertujuan untuk mengukur keberhasilan
kepala satuan pendidikan dan pendidik, di
pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran.
mana peserta didik menjadi sasaran tidak
• Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan langsung.
bertujuan untuk mengukur keberhasilan
• Proses ini dikelola oleh para kepala satuan
kepala satuan pendidikan dan pendidik
pendidikan dan/atau pendidik yang
dalam menjalankan seluruh program
dianggap sudah mampu untuk melakukan
pendidikan yang direncanakan dengan
peran ini.
tujuan untuk memahami apakah visi, misi
dan tujuan satuan pendidikan telah tercapai. • Evaluasi dilakukan secara bertahap dan
Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu mandiri agar terjadi peningkatan kualitas
bagian penting dari evaluasi Kurikulum secara berkelanjutan di satuan pendidikan,
Satuan Pendidikan. sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 71


Edisi Revisi - 2024

Prinsip-prinsip melakukan evaluasi:


1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan
2. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan
3. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan data/informasi
yang diinginkan
4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan perencanaan dan
pengembangan bagi pendidik dan pelaksana program
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur

Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan

Kapan evaluasi kurikulum satuan pendidikan bisa dilakukan?

Per-hari: pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses
belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespons
proses kegiatan belajar.

Per-Unit Belajar: setelah melakukan asesmen, secara individual maupun tim, pendidik bisa
mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun
penyesuaian terhadap proses belajar.

Per-Semester: setelah 1 semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat rangkaian
pencapaian pembelajaran.

Per-Tahun: evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam satu tahun dapat
dikumpulkan berkala dalam rentang waktu yang lebih pendek dan bagaimana hal tersebut
berkontribusi pada visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.

Apa saja yang bisa menjadi sumber data dalam meninjau ulang
kurikulum satuan pembelajaran?

Data asesmen: hasil asesmen capaian belajar peserta didik per unit, hasil capaian peserta
didik dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila, survei lulusan, observasi kepala satuan
pendidikan

Artefak peserta didik: portofolio peserta didik, pameran karya, pertunjukan, dsb.

Proses refleksi pendidik

Rapor Pendidikan

Beberapa contoh cara mengumpulkan informasi

Rapor Pendidikan. Menganalisis informasi dari hasil Rapor Pendidikan.


72
Observasi dan refleksi mandiri. Melakukan asesmen berupa observasi dan refleksi mandiri
secara individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, capaian
pembelajaran, profil pelajar Pancasila)
mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun
penyesuaian terhadap proses belajar.

Per-Semester: setelah 1 semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat rangkaian
pencapaian pembelajaran. Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan Pendampingan

Per-Tahun: evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam satu tahun dapat
dikumpulkan berkala dalam rentang waktu yang lebih pendek dan bagaimana hal tersebut
berkontribusi pada visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.

Apa saja yang bisa menjadi sumber data dalam meninjau ulang
kurikulum satuan pembelajaran?

Data asesmen: hasil asesmen capaian belajar peserta didik per unit, hasil capaian peserta
didik dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila, survei lulusan, observasi kepala satuan
pendidikan

Artefak peserta didik: portofolio peserta didik, pameran karya, pertunjukan, dsb.

Proses refleksi pendidik

Rapor Pendidikan

Beberapa contoh cara mengumpulkan informasi

Rapor Pendidikan. Menganalisis informasi dari hasil Rapor Pendidikan.

Observasi dan refleksi mandiri. Melakukan asesmen berupa observasi dan refleksi mandiri
secara individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, capaian
pembelajaran, profil pelajar Pancasila)

FGD (Focus Group Discussion). Melakukan diskusi terpumpun yang dilakukan secara
kelompok untuk melihat hubungan antar data yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil
belajar peserta didik, serta refleksi dalam self-study, untuk menganalisis masalah dan menarik
kesimpulan, serta mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan.

Kuesioner peserta didik. Mengumpulkan persepsi peserta didik terhadap proses belajar,
kualitas sarana prasarana, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik memaknai hasil
belajarnya.

Kuesioner orang tua. Mengumpulkan persepsi orang tua terhadap perkembangan belajar
peserta didik.

Kuesioner pendidik. Mengumpulkan persepsi pendidik mengenai proses belajar dan


mengajar, serta kualitas sarana, prasarana, dan fasilitas yang mendukung terciptanya
ekosistem belajar yang optimal.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 73


Edisi Revisi - 2024

Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum Satuan


Pendidikan

Mengapa kurikulum satuan pendidikan perlu ditinjau ulang?

Meningkatkan hasil belajar peserta didik, keterlibatan, dan kepuasan belajar

Menunjukkan kekuatan dan tantangan pelaksanaan program belajar sebagai implementasi


kurikulum

Mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan

Mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki

Mengukur ketercapaian visi dan misi melalui program yang diajarkan di satuan pendidikan

Evaluasi merupakan sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar pendidik,
yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik serta kebutuhan dunia kerja
(terutama bagi SMK).

Apa yang bisa ditinjau kembali?

Alur pembelajaran, mutu dan relevansi hasil belajar dan prosesnya, untuk menentukan
tujuan pembelajaran berikutnya.

Kompetensi utuh peserta didik yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
akan dituju (mengacu kepada profil pelajar Pancasila), dengan mempertimbangkan aspek
penting di setiap mata pelajaran (kecuali PAUD) dan projek penguatan profil pelajar
Pancasila.

Asesmen pembelajaran

Sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan
perkembangan anak

Persepsi peserta didik dalam menjalani proses belajar

Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan agar
mereka dapat bekerja dengan efektif

Proses dan program yang dianggap paling berhasil serta indikator keberhasilannya

Proses dan program apa yang perlu dikembangkan serta bagian-bagian yang paling penting
untuk dikembangkan

Untuk SMK, relevansi kompetensi dengan kebutuhan dunia kerja dan berwirausaha

Untuk pendidikan khusus, kesesuaian layanan pendidikan inklusif dan khusus dengan potensi
dan kebutuhan peserta didik

74
Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan Pendampingan

Bagaimana cara melakukannya?

Kolaboratif: melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk peserta didik

Reflektif: melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan
berdasarkan bukti

Berdasarkan data: membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang dikumpulkan dari berbagai
sumber dan yang ditelaah secara saksama

Berpusat pada peserta didik: mengedepankan kepentingan peserta didik dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan

Fokus pada perbaikan dan pengembangan kualitas pembelajaran peserta didik

Siapa yang terlibat dalam evaluasi kurikulum satuan pendidikan?

Kepala satuan pendidikan

Wakil kepala satuan pendidikan bidang kurikulum (bila ada)

Kepala Program Keahlian (SMK)

Pendidik

Tenaga kependidikan

Peserta didik

Orang tua peserta didik

Pengawas atau penilik satuan pendidikan

Mitra (dunia kerja, organisasi komunitas, dll)

Pakar

Balai Guru Pembelajar

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 75


Edisi Revisi - 2024

Tahapan Satuan Pendidikan dalam Melakukan


Evaluasi

Evaluasi kurikulum satuan pendidikan dilaksanakan mandiri dan bertahap sesuai dengan
konteks, kebutuhan, dan kemampuan satuan pendidikan.

Catatan:
• Tahapan-tahapan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing-masing satuan
pendidikan.

Tahapan Satuan Pendidikan dalam
Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan
tahapan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum.
Melakukan Evaluasi

Tahap Awal Tahap Berkembang

Melakukan evaluasi terhadap Melakukan evaluasi terhadap proses


proses dan hasil dan hasil perkembangan belajar
perkembangan belajar peserta peserta didik selama pembelajaran
didik selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan
intrakurikuler dan projek profil pelajar Pancasila, PKL (SMK
penguatan profil pelajar dan SMALB), dan ekstrakurikuler
Pancasila peserta didik, dengan peserta didik, dengan
memperhatikan: memperhatikan:

Capaian pembelajaran Capaian pembelajaran


Capaian dimensi, elemen, dan Capaian dimensi, elemen, dan
subelemen profil pelajar subelemen profil pelajar Pancasila
Pancasila
Hasil asesmen pembelajaran
Hasil asesmen pembelajaran
Karakteristik program keahlian
Karakteristik program keahlian (kelas X SMK) dan konsentrasi
(kelas X SMK) dan konsentrasi keahlian (kelas XI, XII, XIII SMK)
keahlian (kelas XI,
XII, XIII SMK) Kualitas pengajaran pendidik dan
penggunaan perangkat ajar

Evaluasi ini mempertimbangkan


sudut pandang peserta didik.

76
Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan Pendampingan

Tahap Siap Tahap Mahir

Melakukan evaluasi terhadap Melakukan evaluasi terhadap proses dan


proses dan hasil perkembangan hasil perkembangan belajar peserta didik
belajar peserta didik selama selama pembelajaran intrakurikuler,
pembelajaran intrakurikuler, projek projek penguatan profil pelajar Pancasila,
penguatan profil pelajar Pancasila, PKL (SMK dan SMALB), dan
PKL (SMK dan SMALB), dan ekstrakurikuler peserta didik, dengan
ekstrakurikuler peserta didik, memperhatikan:
dengan memperhatikan:
Capaian pembelajaran
Capaian pembelajaran
Capaian dimensi, elemen, dan
Profil pelajar Pancasila subelemen profil pelajar Pancasila
Hasil asesmen pembelajaran Hasil asesmen pembelajaran
Karakteristik program keahlian Karakteristik program keahlian (kelas X
(kelas X SMK) dan konsentrasi SMK) dan konsentrasi keahlian (kelas
keahlian (kelas XI, XII, XIII SMK) XI, XII, XIII SMK)
Kualitas pengajaran pendidik Penggunaan perangkat ajar
dan penggunaan perangkat ajar
Keselarasan dengan visi, misi, tujuan
Keselarasan dengan visi, misi, dan kekhasan satuan pendidikan
tujuan dan kekhasan satuan
Kesuksesan implementasi program
pendidikan
satuan pendidikan dengan mitra.
Evaluasi ini mempertimbangkan
sudut pandang peserta didik dan Evaluasi ini mempertimbangkan sudut
orang tua. pandang kebijakan daerah/nasional dan
masukan berbagai pemangku
kepentingan (pihak internal dan
eksternal satuan pendidikan).

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 77


Edisi Revisi - 2024

Tahap Awal

Satuan pendidikan melakukan evaluasi yang fokus kepada evaluasi pembelajaran


oleh pendidik.

Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan belajar peserta didik
selama pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila peserta
didik, dengan memperhatikan:
Capaian pembelajaran
Capaian dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila
Hasil asesmen pembelajaran
Karakteristik program keahlian (kelas X SMK) dan konsentrasi keahlian
(kelas XI, XII, XIII SMK)

Pertanyaan refleksi atau pemantik yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan
maupun pengawas sekolah atau penilik:

Apa tujuan evaluasi yang diharapkan?


Apa saja asesmen pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam mengukur proses
dan hasil pembelajaran peserta didik?
Siapa saja yang terlibat dalam proses mengukur hasil pembelajaran ini?
Apa saja data proses dan hasil pembelajaran yang dimiliki oleh satuan pendidikan?
Apa dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran intrakurikuler?
Apa dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi profil pelajar Pancasila apa yang sudah berkembang dengan baik?
Dimensi apa yang harapannya akan dikembangkan dalam pembelajaran berikutnya?
Apa saja proses pembelajaran yang sudah berjalan dengan baik?
Apa saja proses pembelajaran yang masih perlu untuk terus ditingkatkan?
Bagian kurikulum apa yang perlu disesuaikan?

78
Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan Pendampingan

Tahap Berkembang

Satuan pendidikan melakukan evaluasi dengan memperhatikan perspektif peserta didik.

Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan belajar peserta didik
selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, PKL (SMK
dan SMALB), dan ekstrakurikuler peserta didik, dengan memperhatikan:
Capaian pembelajaran
Capaian dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila
Hasil asesmen pembelajaran
Karakteristik program keahlian (kelas X SMK) dan konsentrasi keahlian (kelas XI, XII, XIII
SMK)
Kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar
Umpan balik dari peserta didik mengenai pengalaman belajar peserta didik

Pertanyaan refleksi atau pemantik yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan
maupun pengawas atau penilik:
Apakah tujuan evaluasi yang diharapkan?
Apa saja asesmen pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam mengukur proses
dan hasil pembelajaran peserta didik?
Siapa saja yang terlibat dalam proses mengukur hasil pembelajaran ini?
Apakah peserta didik terlibat dalam proses evaluasi pembelajaran ini? Apa pendapat
mereka mengenai pengalaman belajar mereka?
Apa saja data proses dan hasil pembelajaran yang dimiliki oleh satuan pendidikan?
Apa dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran intrakurikuler?
Apa dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi profil pelajar Pancasila apa yang sudah berkembang dengan baik?
Dimensi apa yang harapannya akan dikembangkan dalam pembelajaran berikutnya?
Apa saja proses pembelajaran yang sudah berjalan dengan baik?
Apa saja proses pembelajaran yang masih perlu untuk terus ditingkatkan?
Bagian kurikulum apa yang perlu disesuaikan?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 79


Edisi Revisi - 2024

Tahap Siap

Satuan pendidikan melakukan evaluasi dengan memperhatikan perspektif peserta didik


dan orang tua.

Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan belajar peserta didik
selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, PKL (SMK
danSMALB), dan ekstrakurikuler peserta didik, dengan memperhatikan:
Capaian pembelajaran
Capaian dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila
Hasil asesmen pembelajaran
Karakteristik program keahlian (kelas X SMK) dan konsentrasi keahlian
(kelas XI, XII, XIII SMK)
Kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar
Keselarasan dengan visi, misi, tujuan, dan kekhasan satuan pendidikan
Umpan balik dari peserta didik dan orang tua mengenai pengalaman belajar peserta didik

Pertanyaan refleksi atau pemantik yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan
maupun pengawas sekolah atau penilik:

Apakah tujuan evaluasi yang diharapkan?


Apa saja asesmen pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam mengukur proses
dan hasil pembelajaran peserta didik?
Siapa saja yang terlibat dalam proses mengukur hasil pembelajaran ini?
Apakah peserta didik terlibat dalam proses evaluasi pembelajaran ini? Apa pendapat
mereka mengenai pengalaman belajar mereka?
Apakah orang tua terlibat dalam proses evaluasi pembelajaran ini? Apa pendapat mereka
mengenai pengalaman belajar anaknya?
Apa saja data proses dan hasil pembelajaran yang dimiliki oleh satuan pendidikan?
Apa dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran intrakurikuler?
Apa dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi profil pelajar Pancasila apa yang sudah berkembang dengan baik?
Dimensi apa yang harapannya akan dikembangkan dalam pembelajaran berikutnya?
Apa saja proses pembelajaran yang sudah berjalan dengan baik?
Apa saja proses pembelajaran yang masih perlu untuk terus ditingkatkan?
Apa strategi, kebijakan, dan/atau program yang akan diperkenalkan untuk meningkatkan
kurikulum yang ada?
Bagian kurikulum apa yang perlu disesuaikan?

80
Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan Pendampingan

Tahap Mahir

Satuan Pendidikan melakukan evaluasi dengan memperhatikan sudut pandang kebijakan


daerah/nasional dan masukan berbagai pemangku kepentingan (pihak internal dan eksternal
satuan pendidikan)

Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan belajar peserta didik
selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, PKL (SMK
danSMALB), dan ekstrakurikuler peserta didik, dengan memperhatikan:

Capaian pembelajaran
Capaian dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila
Hasil asesmen pembelajaran
Karakteristik program keahlian (kelas X SMK) dan konsentrasi keahlian
(kelas XI, XII, XIII SMK)
Kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar
Keselarasan dengan visi, misi, tujuan dan kekhasan satuan pendidikan
Umpan balik dari peserta didik dan orang tua mengenai pengalaman belajar peserta didik
Kesuksesan implementasi program satuan pendidikan dengan mitra.
Pertanyaan refleksi atau pemantik yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan
maupun pengawas sekolah atau penilik:

Apakah tujuan evaluasi yang diharapkan?


Apakah asesmen pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam mengukur proses
dan hasil pembelajaran peserta didik sudah dikomunikasikan dan dipahami oleh peserta
didik?
Apakah peserta didik, orang tua, dan mitra satuan pendidikan terlibat dalam proses
evaluasi pembelajaran? Apa pendapat mereka mengenai proses dan hasil pembelajaran
yang ada?
Apa saja data proses dan hasil pembelajaran (internal dan eksternal) yang dimiliki oleh
satuan pendidikan?
Apa dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila yang disasar pendidik dalam
pembelajaran intrakurikuler?
Apa dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi profil pelajar Pancasila apa yang sudah berkembang dengan baik?
Apakah ada kesinambungan antara dimensi profil yang dikembangkan di dalam
intrakurikuler dengan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi apa yang harapannya akan dikembangkan dalam pembelajaran berikutnya?
Apa strategi, kebijakan, dan/atau program yang akan diperkenalkan untuk meningkatkan
kurikulum yang ada?
Organisasi dan/atau pihak luar mana yang dapat diajak kerjasama untuk
mengoptimalkan proses dan hasil pembelajaran di satuan pendidikan?
Bagian kurikulum apa yang perlu disesuaikan?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 81


Edisi Revisi - 2024

Tips

Strategi untuk Evaluasi Kurikulum Satuan


Pendidikan
Evaluasi kurikulum satuan pendidikan dapat dilakukan dengan:

• Mengadakan pertemuan dengan orang tujuan yang disampaikan oleh pihak-pihak


tua, dan warga satuan pendidikan untuk yang menjalankan
mendapatkan gambaran mengenai
• Mengidentifikasi hal-hal yang menjadi akar
pandangan mereka terhadap evaluasi
permasalahan. Untuk setiap permasalahan
kurikulum; apa yang dipahami, bagaimana
perlu didesain proses evaluasi, dan mencari
perasaan dan pendapatnya mengenai
data yang spesifik.
evaluasi satuan pendidikan
• Menentukan cara untuk mencari data;
• Mengarahkan diskusi pada pembahasan
melalui observasi, penilaian, wawancara,
mengenai lingkup evaluasi kurikulum;
diskusi terpumpun ataupun melalui Rapor
tunjukkan sampel yang akan digunakan
Pendidikan
atau dokumen evaluasi yang akan
digunakan • Menjalankan prosedur pencarian dan
pengumpulan data secara objektif dan
• Mengamati jalannya program secara
sistematis
saksama untuk mendapatkan informasi
nyata mengenai implementasinya dan • Mengelompokkan dan mengatur informasi
mengingatkan semua pihak terhadap dalam tema-tema dan menyiakan potret
tujuan program implementasinya. Potret ini bisa dalam
bentuk video, artefak, kasus atau bentuk
• Memahami tujuan program dan
-bentuk lain.
kekhawatiran yang dimiliki pihak-pihak
yang terlibat mengenai program dan • Memutuskan pihak yang akan diberi
evaluasi; cari tahu apakah terdapat laporan dan memilih format laporan yang
perbedaan antara tujuan yang tertulis dan sesuai

Pendampingan dan Pengembangan Profesional


di Satuan Pendidikan

Contoh pertanyaan yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas
sekolah atau penilik dalam mendorong proses pendampingan dan pengembangan
profesional pendidik:

82
Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan Pendampingan

• Bagaimana kepala satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan profesional


pendidik?
• Siapa saja pihak dari dalam satuan pendidikan yang dapat dilibatkan untuk membantu
proses pendampingan dan pengembangan profesional pendidik?
• Siapa saja pihak dari luar satuan pendidikan yang dapat dilibatkan untuk membantu proses
pendampingan dan pengembangan profesional pendidik?
• Apakah metode pendampingan dan pengembangan profesional pendidik yang sesuai
dengan kebutuhan pendidik dan karakteristik satuan pendidikan?
• Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan kualitas pengajaran?

Pendampingan dan pengembangan Prinsip-prinsip pendampingan dan


profesional ditekankan pada prinsip reflektif pengembangan profesional
dan pengembangan diri bagi pendidik, serta 1. Pendampingan dan pengembangan
menggunakan alat penilaian yang jelas dan profesional sebagai aktivitas yang
terukur. Kepala satuan pendidikan merancang dilakukan berdasarkan hasil kegiatan
dan melakukan proses pendampingan dan evaluasi disesuaikan dengan karakteristik
pengembangan profesional sesuai kebutuhan dan kebutuhan satuan pendidikan
sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan (lihat Lampiran 5 sebagai ilustrasi
dan evaluasi dengan melibatkan pengawas. dalam menggunakan evaluasi untuk
Kepala satuan pendidikan dan pengawas menyusun program pendampingan dan
dapat memainkan peran dalam berbagai pengembangan profesional).
contoh pendampingan dan pengembangan
2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan
profesional yang bisa dilakukan di satuan
dan pengembangan profesional, serta
pendidikan, seperti:
menentukan area yang perlu diperbaiki.
• Coaching: proses pendampingan untuk
mencapai tujuan dengan menggali 3. Pendampingan dan pengembangan
pemikiran-pemikiran seseorang terhadap profesional dilakukan secara terencana
suatu masalah dan strategis untuk mencapai suatu tujuan
dalam jangka waktu tertentu, dan orang
• Mentoring: proses pendampingan dengan
yang tepat untuk melakukan aktivitas
berbagi pengalaman/pengetahuan untuk
pembinaan tersebut.
mengatasi suatu kendala
• Pelatihan: proses pendampingan dengan 4. Pendampingan dan pengembangan
menguatkan pengetahuan dan keterampilan profesional dilakukan secara bertahap dan
yang berkaitan dengan kinerja, dengan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas
narasumber internal atau eksternal secara berkelanjutan di satuan pendidikan,
(menyesuaikan dengan kemampuan satuan sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan) pendidikan.

5. Pendampingan dan pengembangan


profesional adalah sebuah proses
kolaboratif dalam satuan pendidikan antara
pendamping dan pendidik, demi tercapainya
tujuan bersama.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 83


Edisi Revisi - 2024

Perencanaan Berdasarkan Evaluasi untuk


Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan

Mengapa perencanaan itu penting?

Perencanaan penting untuk membantu kepala satuan pendidikan dalam menindaklanjuti hasil
evaluasi dan refleksi pembelajaran secara sistematis. Dengan melakukan perencanaan, kepala
satuan pendidikan dapat membuat keputusan strategis demi meningkatkan kualitas layanan
pendidikan dan memastikan alokasi sumber daya yang dikeluarkan tepat guna.

Satuan pendidikan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut dalam melakukan


perencanaan:

• Perencanaan disusun berdasarkan hasil • Perencanaan dapat disusun per semester


evaluasi dari pengorganisasian dan atau per tahun sesuai dengan kebutuhan
perencanaan pembelajaran yang dilakukan dan kesepakatan para pemangku
secara berkala dari berbagai perspektif kepentingan di satuan pendidikan masing-
pemangku kepentingan. masing.

• Perencanaan disusun dengan • Perencanaan disusun dengan


memperhatikan alokasi sumber daya yang memperhatikan fungsi dan tujuannya.
dimiliki dan diperlukan. Sebagai contoh, RKAS (Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah) bertujuan
• Perencanaan dapat disusun dengan untuk merencanakan pengelolaan dan
memasukkan lini masa yang dapat diubah pembiayaan satuan pendidikan. RKT
jika diperlukan. (Rencana Kinerja Tahunan) bertujuan
untuk merencanakan kegiatan satuan
• Perencanaan yang telah disusun dibagikan pendidikan dalam kurun waktu satu tahun
kepada warga satuan pendidikan (pendidik, yang bersifat strategis. Kalender akademik
tenaga kependidikan, peserta didik, dan berisi jadwal penyelenggaraan program
orang tua/wali peserta didik) sesuai dengan dan kegiatan satuan pendidikan. Contoh
kebutuhannya sebagai rujukan bersama perencanaan dalam bentuk kalender
dalam menjalankan proses pembelajaran. akademik dapat dilihat pada Lampiran 5.

84
Tahapan Implementasi Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan

10 Tahapan Implementasi
Pengembangan Kurikulum
Satuan Pendidikan

Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, Tahapan-tahapan ini dikembangkan sebagai


termasuk kurikulum, adalah suatu proses langkah atau proses belajar untuk melakukan
yang kompleks. Pemerintah memandang perubahan atas praktik pembelajaran dan
bahwa implementasi kurikulum adalah suatu asesmen yang perlu dilakukan pendidik
proses pembelajaran yang panjang sehingga saat mereka menggunakan Kurikulum
pendidik dan satuan pendidikan diberikan Merdeka. Secara teknis, pendidik dapat
kesempatan untuk mengimplementasikan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai pada tahap yang berbeda. Namun demikian,
dengan kesiapan masing-masing. Seperti halnya secara filosofis setiap tahapan dirancang agar
peserta didik belajar sesuai dengan tahap pendidik tetap mengacu pada prinsip-prinsip
kesiapan dan tahap capaian mereka, pendidik pembelajaran dan asesmen.
dan satuan pendidikan juga perlu belajar
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Tabel di bawah memperlihatkan bagaimana
sesuai dengan kesiapan masing-masing, aspek-aspek dalam Kurikulum Merdeka
dan berangsur-angsur semakin mahir dalam dapat diterapkan secara bertahap, dalam
menggunakannya. hal mengembangkan kurikulum satuan
pendidikan. Tabel ini dapat digunakan oleh
Kesiapan pendidik dan satuan pendidikan satuan pendidikan dan/atau pemerintah serta
tentu berbeda-beda, oleh karena itu tahapan organisasi atau lembaga yang berperan dalam
implementasi ini dirancang agar setiap mendukung implementasi kurikulum di satuan
pendidik dapat dengan percaya diri mencoba pendidikan dan daerah. Adanya penahapan ini
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. menunjukkan bahwa satuan pendidikan dapat
Rasa percaya diri yang dimaksud merupakan mulai mengimplementasikan pada tahap yang
keyakinan bahwa pendidik dapat terus lebih rendah dibandingkan dengan satuan
belajar dan mengembangkan kemampuan pendidikan lain, tetapi pelaksanaannya tetap
dirinya untuk melakukan yang terbaik berpegang pada prinsip-prinsip perancangan
dalam mengimplementasikan kurikulum. kurikulum yang berlandaskan pada filosofi
Kemampuan untuk terus belajar merupakan Merdeka Belajar dan mengarah pada
modal penting bagi pendidik, termasuk penguatan kompetensi dan karakter yang telah
dalam mengimplementasikan kurikulum. ditetapkan.
pendidik tidak harus langsung fasih dalam
menerapkannya, melainkan melalui tahapan-
tahapan.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 85


Edisi Revisi - 2024

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tahapan-tahapan implementasi:

• Tahapan-tahapan di bawah bukanlah • Tahapan-tahapan ini digunakan sebagai


suatu ketetapan yang baku. Satuan bahan diskusi antar pendidik dalam satuan
pendidikan dan/atau pemerintah daerah pendidikan dan dalam komunitas belajar di
dapat mengembangkan tahapan-tahapan mana pendidik menjadi bagiannya. Diskusi
implementasi yang lebih sesuai dengan tersebut membahas hal-hal teknis apa yang
kondisi dan kekhasan masing-masing. perlu dilakukan untuk mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka sesuai tahap masing-
• Tahapan-tahapan ini digunakan sebagai
masing.
bahan refleksi diri tentang kesiapan pendidik
dan/atau satuan pendidikan sehingga • Pimpinan satuan pendidikan serta
tidak digunakan sebagai alat/instrumen pemerintah daerah perlu mendukung
untuk mengukur kinerja pendidik dan/atau pendidik dalam mengimplementasikan
satuan pendidikan yang membawa dampak Kurikulum Merdeka sesuai dengan tahap
pada karier atau kesejahteraan mereka. kesiapan pendidik, serta memberikan
Implementasi sesuai tahapan yang disepakati dukungan agar berangsur-angsur pendidik
bersama tidak seharusnya memberikan meningkatkan tahap implementasinya.
dampak apapun terhadap penilaian kinerja
pendidik atau satuan pendidikan.

Tahap Awal Tahap Berkembang Tahap Siap Tahap Mahir

Membuat penyesuaian Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan


kecil terhadap contoh kurikulum satuan kurikulum satuan kurikulum satuan
Perancangan Kurikulum Satuan Pendidikan

dokumen kurikulum pendidikan pendidikan secara pendidikan yang


satuan pendidikan berdasarkan contoh mandiri dengan contoh kontekstual dan
yang disediakan oleh dokumen kurikulum dokumen kurikulum sesuai aspirasi
Kemendikbudristek. satuan pendidikan satuan pendidikan komunitas satuan
yang disediakan oleh sebagai referensi dan/ pendidikan, termasuk
Memodifikasi bagian Kemendikbudristek. atau memodifikasi menstrukturkan
pengorganisasian seluruh komponen pembelajaran sesuai
dan perencanaan Memodifikasi yang ada di contoh visi-misi dan konteks
pembelajaran pengorganisasian dokumen kurikulum sekolah, dengan
berdasarkan analisis dan perencanaan satuan pendidikan dari melibatkan perwakilan
sederhana pada ruang pembelajaran dengan Kemendikbudristek peserta didik, orang
lingkup kelas guna melakukan analisis sesuai dengan tua, dan masyarakat.
mengetahui kebutuhan konteks pada ruang kebutuhan dan
belajar peserta didik. lingkup satuan konteks satuan
pendidikan dan kelas. pendidikan.

86
Glosarium

Glosarium

Anekdotal Berbentuk cerita singkat yang menarik dan mengesankan, biasanya


mengenai hal penting dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Eksplorasi Melakukan penyelidikan dan penjelajahan lapangan dengan tujuan


memperoleh pengetahuan dan kemampuan yang lebih banyak.

Holistik Kerangka berpikir yang memandang bahwa setiap hal baru bisa
dimaknai dengan baik jika dilihat secara utuh dan menyeluruh serta
saling terhubung antar bagiannya.

Implementasi Pelaksanaan di lapangan.

Kolaboratif Bersifat kolaborasi; memiliki ciri-ciri dapat melakukan upaya saling


membantu dan berbagi peran untuk menuntaskan sebuah pekerjaan
atau mencapai tujuan bersama.

Kontekstual Sesuai dengan kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sesuatu


yang bersifat kontekstual pasti memiliki keterkaitan dengan
pengalaman yang dapat langsung dirasakan.

Pendidik Tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,


konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan (Pasal 1 angka 6
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional).

Portofolio Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta


didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan
dalam kurun waktu tertentu.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 87


Edisi Revisi - 2024

Lampiran

LAMPIRAN 1

Contoh Penggunaan Rapor Pendidikan Untuk


Perencanaan Kurikulum Satuan Pendidikan

Contoh penggunaan Rapor Pendidikan untuk perencanaan


pembelajaran di SMP A

Ringkasan kondisi SMP A

Dari seluruh capaian tahun ini, karakter SMP A menjadi indikator pencapaian terbaik. Meski
demikian, kemampuan literasi, numerasi, dan iklim kebinekaan adalah indikator dengan
pencapaian ‘kurang’.

Berdasarkan data tersebut,


Indikator Capaian
pembenahan yang dilakukan oleh
Kemampuan literasi Kurang satuan pendidikan berdasarkan akar
permasalahannya dapat disusun
Kemampuan numerasi Kurang untuk membuat perencanaan
Karakter Baik pembelajaran di beberapa mata
pelajaran sebagai berikut:
Iklim keamanan satuan pendidikan Sedang

Iklim kebinekaan Kurang

Kualitas pembelajaran Sedang

88
Lampiran

Subindikator Mata Pelajaran dan


Indikator yang
yang perlu Projek Penguatan Tindak Lanjut
perlu dibenahi
ditingkatkan Profil Pelajar Pancasila

Pembiasaan membaca hening


Kompetensi buku cerita sastra selama 15
membaca teks Bahasa Indonesia menit sebelum pembelajaran
sastra dimulai dan diskusi sastra saat
pembelajaran berlangsung.

Kemampuan Pembiasaan berbagi informasi


literasi terkait pemaknaan isi teks
yang relevan bagi peserta didik
Kompetensi Pendidikan Pancasila,
dari berbagai sumber media
membaca teks IPA, IPS, dan/atau
informasi di dalam kelompok
informasi Bahasa Indonesia
sebelum pembelajaran dimulai
dan saat pembelajaran
berlangsung.

Pembiasaan mengerjakan soal


Kompetensi pada cerita berisi permasalahan
Matematika
Domain Aljabar sehari-hari yang sering dijumpai
pada materi aljabar.
Kemampuan
numerasi Melakukan pembelajaran
integrasi pada mata pelajaran
Kompetensi pada Seni Rupa dan
Seni Rupa dan Matematika
Domain Geometri Matematika
berhubungan dengan geometri
(garis, bangun, ruang).

Pendidikan Pancasila, Memilih tema Bhinneka Tunggal


Komitmen IPS, dan projek Ika dan mengembangkan
Iklim kebinekaan
kebangsaan penguatan profil elemen refleksi terhadap
pelajar Pancasila pengalaman kebinekaan.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 89


Edisi Revisi - 2024

Contoh penggunaan Rapor Pendidikan untuk perencanaan


pembelajaran di SMK Merdeka
Dimensi profil yang
Nomor Indikator Nilai Sekolah Capaian
perlu diprioritaskan
Indikator Anda
untuk dikuatkan dalam
A.3 Karakter 1.99 Perlu Dikembangkan projek penguatan profil
pelajar Pancasila adalah
A.3.1 Beriman, Bertakwa dimensi yang statusnya
kepada Tuhan yang oranye atau merah
2.17 Berkembang
Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia

A.3.2 Gotong Royong 2 Perlu Dikembangkan

A.3.3 Kreativitas 2 Perlu Dikembangkan

A.3.4 Bernalar Kritis Belum


1.80
Terinternalisasi

A.3.5 Kebhinekaan global 2 Perlu Dikembangkan

A.3.6 Kemandirian 2 Perlu Dikembangkan

Pengorganisasian projek penguatan profil pelajar Pancasila kelas XI di SMK Merdeka

Dimensi Tema Topik Jumlah JP

Projek 1 • Beriman, Kebekerjaan Pekerja bersih: 64 JP


Bertakwa Anti korupsi di
kepada Tuhan tempat kerja
Yang Maha
Esa
• Bernalar Kritis
• Mandiri

Projek 2 • Gotong Teknologi dan Memberi 80 JP


Royong Rekayasa manfaat pada
• Kreatif masyarakat
dengan
keahlianku

144 JP

90
Lampiran

Contoh perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila


kelas XI (fase F) di SMK Merdeka

Dimensi Tema Topik Jumlah JP

• Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Kebekerjaan Pekerja bersih: 64 JP


Maha Esa, dan berakhlak mulia Anti korupsi di
• Bernalar Kritis tempat kerja

• Mandiri

Tujuan

Dimensi Sub-elemen Indikator

Beriman, Integritas Peserta didik mampu menyadari bahwa aturan agama dan
Bertakwa sosial merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian
kepada Tuhan dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan
Yang Maha Esa kontekstual.

Bernalar Kritis Mengidentifikasi, Peserta didik secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis
mengklarifikasi, gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari
dan mengolah berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang
informasi dan paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.
gagasan

Mandiri Kerja sama Peserta didik mampu membangun tim dan mengelola
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan
target yang sudah ditentukan.

Komunikasi Peserta didik aktif menyimak untuk memahami dan


untuk mencapai menganalisis informasi, gagasan, emosi, keterampilan
tujuan bersama dan keprihatinan yang disampaikan oleh orang lain dan
kelompok menggunakan berbagai simbol dan media secara
efektif, serta menggunakan berbagai strategi komunikasi
untuk menyelesaikan masalah guna mencapai berbagai
tujuan bersama.

Langkah Pembelajaran

Langkah pembelajaran untuk mengeksplorasi berbagai bentuk dan budaya korupsi dalam situasi
kerja, serta menavigasi cara-cara yang baik/efektif untuk menghindari/memberantas korupsi
tersebut dilaksanakan dalam lima tahap meliputi pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi, dan
rencana tindak lanjut.

Asesmen

Asesmen kinerja melalui observasi pelaksanaan projek dan presentasi hasil projek

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 91


Edisi Revisi - 2024

LAMPIRAN 2

Contoh Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Contoh Untuk Seluruh Jenjang:


Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Pada Tahap Awal
Satuan pendidikan dapat mengidentifikasi Hal ini dapat dimulai dengan analisis
kekuatan dan kelemahan sebagai dasar sederhana terhadap proses perencanaan dan
penyusunan strategi untuk mengatasi pembelajaran di kelas.
permasalahan yang ada.

Contoh Pertanyaan Berjalan Baik Perlu Perbaikan

• Bagaimana proses pembelajaran yang Tuliskan dengan Tuliskan dengan


dilaksanakan di satuan pendidikan? detail proses/hal detail proses/
• Bagaimana proses penentuan strategi yang sudah berjalan hal yang belum
implementasi untuk perkembangan satuan dengan baik. berjalan dengan
pendidikan? baik dan butuh
• Bagaimana proses pendidik merancang dan perbaikan.
melaksanakan pembelajarannya?
• Bagaimana keterlibatan peserta didik di
dalam pembelajarannya?
• Bagaimana pendidik merancang dan
melaksanakan asesmen?

Contoh Untuk Seluruh Jenjang:


Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Pada Tahap
Berkembang
Satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai dasar penyusunan
strategi untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan mempertimbangkan sudut pandang
peserta didik.

92
Lampiran

Contoh Pertanyaan Berjalan Baik Perlu Perbaikan

Peserta didik Tuliskan dengan Tuliskan dengan


• Bagaimana proses satuan pendidikan detail proses/ detail proses/
mengklasifikasi peserta didik? hal terkait aspek hal terkait aspek
peserta didik yang peserta didik yang
• Dari klasifikasi tersebut, bagaimana
sudah berjalan belum berjalan
satuan pendidikan mengidentifikasi
dengan baik. dengan baik dan
kebutuhan masing-masing kelompok?
butuh perbaikan.
Bagaimana proses pemberian perhatian
dan pendampingan bagi kelompok yang
membutuhkannya? Bagaimana pemberian
pilihan tantangan belajar yang lebih tinggi
bagi kelompok peserta didik tertentu?

Pendidik dan tenaga kependidikan Tuliskan dengan Tuliskan dengan


• Bagaimana proses satuan pendidikan detail proses/ detail proses/
mengidentifikasi profil atau kompetensi hal terkait hal terkait
pendidik dan tenaga kependidikan untuk aspek pendidik aspek pendidik
pembelajaran yang optimal sesuai dengan dan tenaga dan tenaga
karakteristik peserta didik? kependidikan yang kependidikan yang
sudah berjalan belum berjalan
• Bagaimana proses satuan pendidikan
dengan baik. dengan baik dan
mengklasifikasi pendidik dan tenaga
butuh perbaikan.
kependidikan?
• Dari klasifikasi tersebut, bagaimana satuan
pendidikan mengidentifikasi kebutuhan
masing-masing kelompok? Bagaimana
proses pemberian bantuan/pendampingan
bagi kelompok yang membutuhkannya?
• Bagaimana proses pendidik dan tenaga
kependidikan melakukan fasilitasi terhadap
peserta didik dengan berbagai latar
belakang dan kebutuhan?

Sarana dan prasarana Tuliskan dengan Tuliskan dengan


• Bagaimana satuan pendidikan menyediakan detil proses/ detil proses/
sarana dan prasarana yang dibutuhkan hal terkait aspek hal terkait aspek
untuk pembelajaran yang optimal? sarana-prasarana sarana-prasarana
yang sudah berjalan yang belum
• Bagaimana proses satuan pendidikan
dengan baik. berjalan dengan
menyediakan lingkungan yang aman dan
baik dan butuh
sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
perbaikan.
• Bagaimana satuan pendidikan menyiapkan
perangkat yang memadai untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang
optimal dan mengelola data?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 93


Edisi Revisi - 2024

Contoh Untuk Seluruh Jenjang:


Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Tahap Siap
Satuan pendidikan dapat mengidentifikasi Salah satu cara yang dapat dipakai untuk
analisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta melakukan analisis ini adalah menggunakan
ancaman sebagai dasar penyusunan strategi metode SWOT. Satuan pendidikan dapat
untuk mengatasi permasalahan yang ada menggunakan metode lainnya untuk
dengan mempertimbangkan sudut pandang melakukan analisis ini.
peserta didik dan orang tua.
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan CONTOH UNTUK
Pada Tahap Siap SELURUH JENJANG

STRENGTH (KEKUATAN) S W WEAKNESS (KELEMAHAN)

INTERNAL
Situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan Situasi atau kondisi yang merupakan
yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa kelemahan yang dimiliki satuan pendidikan
memberikan pengaruh positif pada saat ini yang bisa memberikan pengaruh negatif
atau pun di masa yang akan datang. pada saat ini atau pun di masa yang akan
datang.
Contoh pertanyaan:
Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki Contoh pertanyaan:
satuan pendidikan? Apa yang belum berjalan dengan baik?
Apa yang membuat satuan pendidikan Apa saja kebutuhan peserta didik,
lebih baik dari satuan pendidikan lainnya? pendidik, dan tenaga kependidikan yang
belum terpenuhi di satuan pendidikan?

OPPORTUNITY (PELUANG) O T THREAT (ANCAMAN)

EKSTERNAL

Situasi atau kondisi yang merupakan peluang Ancaman atau tantangan apa saja yang
atau kesempatan di luar satuan pendidikan mungkin akan dihadapi satuan pendidikan
yang bisa memberikan peluang untuk yang bisa menghambat laju perkembangan
berkembang di kemudian hari. satuan pendidikan.
Contoh pertanyaan: Contoh pertanyaan:
Apa sumber daya dari lingkungan sekitar Hambatan apa yang sedang dihadapi
yang dapat dimanfaatkan oleh satuan sekarang?
pendidikan dalam proses belajar?
Adakah perubahan peraturan pemerintah
Apa saja perkembangan pola pikir orang yang akan berdampak bagi
tua yang bisa membantu satuan pendi- perkembangan satuan pendidikan?
dikan mengembangkan kompetensi
peserta didik dengan lebih optimal?

94
Lampiran

Contoh Untuk Seluruh Jenjang:


Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Pada Tahap Mahir
Satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kepentingan (pihak internal dan eksternal
analisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta satuan pendidikan).
ancaman sebagai dasar penyusunan strategi
untuk mengatasi permasalahan yang ada Salah satu cara yang dapat dipakai untuk
dengan mempertimbangkan sudut pandang melakukan analisis ini adalah menggunakan
kebijakan daerah/nasional dan sudut metode SWOT. Satuan pendidikan dapat
pandang/masukan berbagai pemangku menggunakan metode lainnya untuk
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
melakukan analisis ini. CONTOH UNTUK
Pada Tahap Mahir SELURUH JENJANG

STRENGTH (KEKUATAN) S W WEAKNESS (KELEMAHAN)

INTERNAL
Situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan Situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa
memberikan pengaruh positif pada saat ini atau memberikan pengaruh negatif pada saat ini
pun di masa yang akan datang. atau pun di masa yang akan datang.
Contoh pertanyaan: Contoh pertanyaan:
Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki Apa yang dapat kita tingkatkan dalam satuan
satuan pendidikan? pendidikan?
Apa yang membuat satuan pendidikan lebih Apa saja kebutuhan peserta didik, pendidik,
baik dari satuan pendidikan lainnya? dan tenaga kependidikan yang belum
Keunikan apa yang dimiliki oleh satuan terpenuhi di satuan pendidikan?
pendidikan? Apa saja yang harus dihindari satuan
Apa yang menyebabkan satuan pendidikan pendidikan?
mendapatkan “dukungan”? Faktor apa saja yang menyebabkan
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh kehilangan dukungan?
masyarakat sebagai suatu kelebihan? Apa yang dilihat atau dirasakan masyarakat
sebagai suatu kelemahan satuan pendidikan?

OPPORTUNITY (PELUANG) O T THREAT (ANCAMAN)

EKSTERNAL

Situasi atau kondisi yang merupakan peluang Ancaman atau tantangan apa saja yang
atau kesempatan di luar satuan pendidikan mungkin akan dihadapi satuan pendidikan
yang bisa memberikan peluang untuk yang bisa menghambat laju perkembangan
berkembang di kemudian hari. satuan pendidikan.
Contoh pertanyaan: Contoh pertanyaan:
Apa sumber daya dari lingkungan sekitar Hambatan apa yang sedang dihadapi
yang dapat dimanfaatkan oleh satuan sekarang?
pendidikan dalam proses belajar?
Tren apa yang menyebabkan ancaman
Apa saja kesempatan yang ada di luar bagi satuan pendidikan? Misalnya:
satuan pendidikan? (Misal: lingkungan perkembangan teknologi 95
Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan
yang mendukung, pelaku usaha yang
Adakah perubahan peraturan pemerintah
relevan serta berpotensi untuk diajak
yang akan berdampak bagi
bersinergi dalam pengembangan sekolah)
perkembangan satuan pendidikan?
Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki Apa yang dapat kita tingkatkan dalam satuan
satuan pendidikan? pendidikan?
Apa yang membuat satuan pendidikan lebih Apa saja kebutuhan peserta didik, pendidik,
Edisi Revisi - 2024
baik dari satuan pendidikan lainnya? dan tenaga kependidikan yang belum
Keunikan apa yang dimiliki oleh satuan terpenuhi di satuan pendidikan?
pendidikan? Apa saja yang harus dihindari satuan
Apa yang menyebabkan satuan pendidikan pendidikan?
mendapatkan “dukungan”? Faktor apa saja yang menyebabkan
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh kehilangan dukungan?
masyarakat sebagai suatu kelebihan? Apa yang dilihat atau dirasakan masyarakat
sebagai suatu kelemahan satuan pendidikan?

OPPORTUNITY (PELUANG) O T THREAT (ANCAMAN)

EKSTERNAL

Situasi atau kondisi yang merupakan peluang Ancaman atau tantangan apa saja yang
atau kesempatan di luar satuan pendidikan mungkin akan dihadapi satuan pendidikan
yang bisa memberikan peluang untuk yang bisa menghambat laju perkembangan
berkembang di kemudian hari. satuan pendidikan.
Contoh pertanyaan: Contoh pertanyaan:
Apa sumber daya dari lingkungan sekitar Hambatan apa yang sedang dihadapi
yang dapat dimanfaatkan oleh satuan sekarang?
pendidikan dalam proses belajar?
Tren apa yang menyebabkan ancaman
Apa saja kesempatan yang ada di luar bagi satuan pendidikan? Misalnya:
satuan pendidikan? (Misal: lingkungan perkembangan teknologi
yang mendukung, pelaku usaha yang
Adakah perubahan peraturan pemerintah
relevan serta berpotensi untuk diajak
yang akan berdampak bagi
bersinergi dalam pengembangan sekolah)
perkembangan satuan pendidikan?
Perubahan apa saja yang terjadi di luar
satuan pendidikan (hasil riset terbaru,
praktik- praktik pendidikan dan
pengasuhan) yang selaras dan bisa
menjadi pendukung satuan pendidikan?
Apa saja perkembangan pola pikir
masyarakat (orang tua dan praktisi
pendidikan) yang bisa membantu satuan
pendidikan untuk melakukan inovasi?

96
Lampiran

LAMPIRAN 3

Contoh Pembuatan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan


Pendidikan
Contoh Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
Pada Tahap Awal dan Berkembang

Visi dan misi perlu dikomunikasikan dengan jelas kepada seluruh warga satuan pendidikan
untuk membantu mereka memahami dampak peran masing-masing terhadap pencapaian visi
satuan pendidikan. Semua program prioritas dan tugas yang dilaksanakan oleh setiap warga
satuan pendidikan harus selaras dengan visi dan misi satuan pendidikan.

• Apa pendidik, tenaga kependidikan, dan • Apa strategi yang disusun mendukung
warga sekolah lainnya memahami visi, misi, pencapaian visi dan selaras dengan misi
dan tujuan satuan pendidikan? satuan pendidikan?

• Apa pendidik, tenaga kependidikan, • Apa program yang diprioritaskan sudah


dan warga sekolah lainnya memahami mendukung pencapaian visi dan selaras
keterkaitan antara visi, misi, dan tujuan dengan misi satuan pendidikan?
satuan pendidikan?
• Apa program prioritas sudah menjawab
• Bagaimana kepala satuan pendidikan kebutuhan peserta didik?
menyelaraskan visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan dengan praktik keseharian?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 97


Edisi Revisi - 2024

Contoh Membuat Visi Pada Tahap Siap

Tips

• Sesuaikan pertanyaan untuk peserta didik dengan tahapan perkembangan/ belajarnya.


• Tenaga kependidikan terkadang tidak melihat dirinya sebagai pendidik. Berikan pengantar
bahwa bekerja di satuan pendidikan adalah pendidik, apapun perannya.
• Untuk wakil orang tua, perlu cermat memilih perwakilan agar perwakilan representatif
(orang tua baru dan lama, orang tua yang kritis terhadap tujuan pendidikan untuk peserta
didik dan paham alasan memilih satuan pendidikan tersebut).

1. Lakukan wawancara atau survei terhadap ini merepresentasikan harapan bersama


peserta didik, pendidik dan tenaga warga satuan pendidikan.
kependidikan, dan orang tua, untuk b. Bahas perbedaan yang ditemukan.
mendapatkan informasi sebagai bahan Apa saja kemungkinan yang membuat
diskusi. perbedaan tersebut?
2. Dari jawaban mereka, buatlah keterkaitan/ c. Apa kaitannya dengan persamaan yang
benang merah. ditemukan?
3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga 4. Mengubah kesimpulan yang didapatkan
kelompok tersebut sehingga semuanya menjadi kalimat visi.
terlihat.
5. Menentukan komponen utama visi yang
4. Telisik persamaan dan perbedaannya: diturunkan menjadi indikator-indikator
a. Kumpulkan sebanyak mungkin pencapaian visi.
persamaannya. Kumpulan persamaan

Peserta didik • Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi di satuan pendidikan?


• Satuan pendidikan seperti apa yang kamu inginkan?
• Hal apa yang paling ingin didapat/dipelajari/dikuasai di satuan
pendidikan?
• Apa yang paling penting bagi kamu di satuan pendidikan?

Pendidik • Mengapa memilih profesi sebagai pendidik/bekerja di satuan


dan Tenaga pendidikan? Apa yang ingin dicapai?
Kependidikan
• Apa harapan bagi peserta didik yang ada di satuan pendidikan ini? Jika
mereka keluar atau sudah lulus ingin mereka jadi individu seperti apa?
• Apa nilai-nilai yang Anda percayai? Bagaimana menanamkan itu pada
peserta didik? Apa perubahan diri yang diharapkan terjadi?

Orang tua • Mengapa memilih satuan pendidikan ini?


• Apa harapannya terhadap satuan pendidikan?
• Pribadi peserta didik seperti apa yang diharapkan?
• Kalau bisa menentukan hal paling penting yang perlu dipelajari di satuan
pendidikan, apakah itu?

98
Lampiran

Contoh Membuat Misi Pada Tahap Siap

Tips
Untuk membuat kalimat aksi yang jelas, gunakan kata kerja operasional yang bersifat umum
yang masih bisa diterjemahkan menjadi pernyataan spesifik.

Contoh:

• Menjadi satuan pendidikan yang • Menginisiasi aksi-aksi nyata dalam rangka


menginspirasi perubahan. mendidik masyarakat mengenai cara hidup
ramah lingkungan.

1. Membuat misi dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi. Setiap kelompok dapat
ditugaskan untuk membuat sebanyak mungkin kalimat aksi dari satu indikator pencapaian
visi.
2. Kelompok membuat kalimat-kalimat aksi yang sesuai dengan indikator pencapaian visi
yang dimaksud.
3. Dalam rapat pleno, semua kalimat aksi yang telah dibuat direviu bersama, dikelompokkan
berdasarkan kemiripan dan mengarah pada komponen visi yang serupa. Kemudian
dirumuskan dalam kalimat aksi yang lebih sederhana, namun dengan cakupan yang lebih
luas. Satu indikator pencapaian visi dapat dibuat ke dalam 1-3 kalimat misi.
4. Cek kembali kalimat misi yang sudah dibuat dengan pertanyaan pemantik berikut.
• Apakah misi sudah berupa kalimat tindakan?
• Apakah misi menjelaskan pencapaian indikator visi?
• Apakah misi sudah dinyatakan dengan jelas dan tidak multitafsir?
• Apakah misi menunjukkan keberpihakan pada peserta didik?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 99


Edisi Revisi - 2024

Contoh Membuat Visi pada Tahap Mahir

Tips
Selain melibatkan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan orang tua, satuan
pendidikan juga dapat melibatkan pihak-pihak lainnya untuk mendapatkan gambaran
terhadap kebutuhan dunia kerja dan potensi kemitraan yang dapat terjalin untuk dapat
membantu mengoptimalkan pencapaian visi.

1. Selain melakukan wawancara atau survei a. Kumpulkan sebanyak mungkin


terhadap peserta didik, pendidik dan persamaannya. Kumpulan persamaan
tenaga kependidikan, dan orang tua, satuan ini merepresentasikan harapan
pendidikan juga dapat melibatkan alumni, bersama warga satuan pendidikan.
mitra dunia kerja, dan dinas pendidikan b. Bahas perbedaan yang ditemukan.
provinsi untuk mendapatkan informasi Apa saja kemungkinan yang membuat
sebagai bahan diskusi. perbedaan tersebut?
2. Dari jawaban mereka, buatlah keterkaitan/ c. Apa kaitannya dengan persamaan yang
benang merah. ditemukan?
3. Letakkan jawaban-jawaban kelima 4. Mengubah kesimpulan yang didapatkan
kelompok tersebut sehingga semuanya menjadi kalimat visi
terlihat.
5. Menentukan komponen utama visi yang
4. Telisik persamaan dan perbedaannya: diturunkan menjadi indikator-indikator
pencapaian visi

Alumni • Apa mata pelajaran yang diambil pada saat belajar di satuan
pendidikan selaras dengan jurusan/ bidang pekerjaan yang
ditekuni?

• Apa tantangan terbesar yang dihadapi ketika baru belajar di


jenjang berikutnya/bekerja?

• Apakah satuan pendidikan memberikan kompetensi yang


mumpuni untuk berada di jenjang berikutnya/bekerja?

Mitra Dunia Kerja • Apa bidang pekerjaan yang akan sangat dibutuhkan 10 tahun
dari sekarang?

• Kompetensi seperti apa yang diharapkan dapat dicapai oleh


lulusan satuan pendidikan?

• Profil pekerja seperti apa yang menonjol dan dapat menjadi


pemimpin di bidang pekerjaan?

Dinas Pendidikan • Apa visi, misi, dan tujuan daerah?

• Apa saja perubahan sistem yang terjadi di daerah setempat?

• Apakah ada integrasi aktivitas untuk mendukung pencapaian


visi satuan pendidikan?

100
Lampiran

Contoh

Membuat Tujuan Satuan Pendidikan atau


Program Keahlian

Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik dan
terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan untuk
menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu.

Prinsip penting dalam membuat tujuan:

Specific
S • Apakah tujuan dibuat sederhana dan spesifik?
• Apakah tujuan dapat menunjukkan ciri khas satuan pendidikan?

Measurable
• Apakah tujuan dapat diukur dan dapat memotivasi warga satuan pendidikan agar
M tercapai?
• Apakah kriteria pencapaiannya jelas?

Achievable/Attainable

A
• Apakah tujuan dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh warga satuan
pendidikan?
• Apakah pembuatan tujuan melibatkan masukan/sudut pandang pihak eksternal?

Relevant

R
• Apakah tujuan relevan dengan misi dan masuk akal?
• Apakah tujuan menempatkan peserta didik sehingga mampu memperkuat
kompetensinya?

Time Bound

T
• Apakah tujuan memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan linimasa yang
disesuaikan dengan kebutuhan?
• Apakah tujuan melibatkan semua pendidik dalam pembuatan linimasa tersebut?

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 101


Edisi Revisi - 2024

Selain SMART (Specific, Measurable, Achievable/Attainable, Relevant, Time bound), ada dua
prinsip tambahan yang perlu dipertimbangkan ketika satuan pendidikan menyusun tujuan
satuan pendidikan atau program keahlian (untuk konteks SMK), yaitu Evaluated dan Reviewed.

Prinsip penting dalam membuat tujuan:

S Specific

M Measurable

A Achievable/Attainable

R Relevant

T Time bound

Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah:

E
Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara berkala
menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan pendidikan.

R
Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama, dan
didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan.

102
Lampiran

1. Dari kalimat misi yang dibuat, deskripsikan 3. Contoh berikut dapat digunakan untuk
langkah yang dilakukan agar misi tersebut mengecek setiap kalimat tujuan sudah
dapat diselesaikan. memenuhi prinsip SMART (baris berwarna
adalah penjelasan dari SMART).
2. Pastikan setiap kalimat tujuan dibuat
dengan spesifik, dapat diukur, dan memiliki
alokasi waktu yang jelas.

Kalimat tujuan:

Menyelenggarakan program unggulan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi


peserta didik satu kali setiap akhir semester.

Specific
Sederhana dan jelas
S Menyelenggarakan program unggulan satuan pendidikan

Measurable
Ada satuan ukuran atau kriteria ketercapaian

Dapat diukur dengan contoh kriteria:


M • Satuan pendidikan jadi perintis dalam penyelenggaraan program
• Program berkualitas
• Program yang dipahami dan menjadi komitmen seluruh warga satuan pendidikan

Attainable
Masuk akal dan dapat dicapai

A Menyelenggarakan program dengan alokasi waktu yang tertera masuk akal dan
dapat dicapai

Relevant
Relevan dengan misi dan berpihak pada peserta didik
R Tujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik

Time bound
Ada alokasi waktu pencapaian
T Satu kali setiap akhir semester

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 103


Edisi Revisi - 2024

LAMPIRAN 4

Contoh Penerapan Pendekatan Pembelajaran


dalam Mengorganisasikan Pembelajaran

Pendiri satuan PAUD Cemerlang percaya Tujuan pembelajaran yang diturunkan dari visi
sepenuhnya bahwa lingkungan adalah sumber misi satuannya, dan dapat dimaknai sebagai
belajar utama bagi anak. Visi satuan adalah “big idea/central idea” yang ingin dibangun
“menjadi satuan pendidikan yang menginisiasi melalui kurikulum satuan pendidikan.
aksi nyata mengenai cara hidup ramah
lingkungan.”. Untuk memastikan setiap subelemen dalam
fase fondasi difasilitasi, PAUD Cemerlang sudah
PAUD Cemerlang menggunakan tema sebagai mempelajari CP Fase Fondasi dan menggunakan
upaya untuk membangun konsep, nilai dan contoh ATP dari kementerian untuk memetakan
keterampilan yang mencerminkan karakteristik tujuan pembelajaran per triwulan/semester.
satuan pendidikannya. PAUD Cemerlang Pendidik PAUD cukup menentukan modul ajar
juga sudah mampu menyusun Tujuan atau merancang kegiatan pembelajaran yang
Pembelajarannya sendiri. Mereka menyusun relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Intrakurikuler Projek Penguatan


Profil Pelajar
Pancasila

Aku sebagai bagian Memahami


Memahami keragaman alam
dari alam keragaman alam
Tema:
(Oktober-Desember)
(Juli - September) (Oktober-Desember)

Usia 4-5 TP: Mengetahui ragam TP: Mengetahui TP: mengenal alam W3-W4 April:
alam buatan Tuhan; ragam alam buatan sebagai mahluk Aku Sayang
serta ragam alam Tuhan; serta ragam hidup Bumi.
buatan manusia alam buatan manusia Diasah melalui 3
Diasah melalui 3 Diasah melalui 3 elemen
elemen elemen

Usia 5-6 TP: memahami TP: Mengevaluasi TP: memahami


bagaimana manusia perbedaan antara manfaat alam bagi
menggunakan ragam bentuk alam kehidupan manusia
dan menghargai Diasah melalui 3 Diasah melalui 3
lingkungan dengan elemen elemen
cara yang berbeda
Diasah melalui 3
elemen

104
Lampiran

Pengorganisasian dan Perencanaan Pembelajaran dengan


Pendekatan Tematik

TP 4-5 tahun TP: memahami bagaimana lingkungan TP: memahami TP: mengenal
dan budaya mempengaruhi identitas ragam alam buatan manfaat alam
dirinya Tuhan; serta ragam bagi kehidupan
alam buatan
(Juli - September) manusia (Oktober - (Januari - Juli)
Desember)

Agama dan TP 1: Anak dapat menyebutkan TP 2. Anak memahami bahwa makhluk


Budi Pekerti: nama Tuhannya dan agama yang hidup di sekitarnya merupakan
dipeluknya. ciptaan Tuhan, termasuk alam, serta
menunjukkan rasa sayang terhadap
TP 1: Anak menunjukkan makhluk hidup yang merupakan ciptaan
kesediaannya untuk berinteraksi Tuhan Yang Maha Esa.
dengan alam.
TP 2: Anak menjelaskan cara-cara
merawat alam

TP 2: Anak mengidentifikasi kegiatan ibadah dan mempraktikkan kegiatan ibadah


sesuai agama dan kepercayaannya.

Jati Diri TP 1: Anak TP 2: Anak dapat TP 3: Anak dapat mengikuti atau


mengenali memahami dan menyepakati aturan bersama dalam
rutinitas yang dapat melakukan konteks bermain bersama teman.
ada di sekolah aturan-aturan
maupun di rumah. sederhana yang
berlaku di rumah
atau di kelas
(mau bergiliran,
membereskan
mainan setelah
dipakai)

TP 1: Anak mengeksplorasi TP 2: Anak mendemonstrasikan strategi


sumber daya di sekitar untuk sederhana menggunakan sumber daya
mengembangkan fungsi motorik di sekitar untuk bermain bersama pada
kasar beragam aktivitas motorik kasar

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 105


Edisi Revisi - 2024

Dasar TP : Anak mengenal bunyi huruf (fonetik) dan atau mulai merangkai beberapa
Literasi, bunyi huruf
Matematika,
Sains, TP: Anak merespons cerita secara verbal dengan memberi komentar, bertanya
Teknologi, atau pun mengaitkan cerita dengan pengalaman pribadi.
Rekayasa
TP1: Anak membandingkan jumlah TP 2: Anak TP 3: Anak
dan Seni
(banyak - sedikit) benda yang ada di menunjukkan memahami
lingkungan pemahaman
korespondensi simbol angka
TP1: Anak membandingkan dan satu ke satu sebagai
menyebutkan perbedaan bentuk menggunakan representasi
geometri sederhana dua dimensi benda konkret objek.
(segitiga, lingkaran, dan persegi)
TP 2: Anak TP 3: Anak
TP1: Anak meniru pola sederhana membedakan menyebutkan
bentuk geometri posisi dari benda
sederhana dua yang dilihat
dimensi (segitiga, dibandingkan
lingkaran, persegi) benda lainnya
dan tiga dimensi (atas, bawah,
(kubus, bola, limas) belakang,
yang dilihat samping, depan)

TP:2: Anak
memprediksi
lanjutan pola yang
diberikan

TP 1: Anak aktif melakukan eksplorasi TP 2: Anak menemukan persamaan dan


terhadap lingkungan sekitarnya perbedaan atas informasi yang diterima
di lingkungan sekitarnya

TP: Anak terlibat aktif dalam kegiatan eksplorasi, eksperimen, atau penelitian
akan objek, fenomena alam, atau fenomena sosial dalam waktu berkelanjutan.

TP: Anak mengungkapkan pikiran dan perasaannya menggunakan lebih dari 1


jenis media seni dan atau teknik.

106
Lampiran

Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran berdasarkan


pendekatan tematik

Kelas 1 SD

Semester 1 Semester 2

Tema Durasi Tema Durasi

Aku Siapa? 72 JP Bersihnya Lingkunganku 72 JP

Hobiku 72 JP Temukan Benda di Sekitarmu 72 JP

Apa Kegiatanku? 72 JP Yuk, Amati Peristiwa Alam! 72 JP

Bahagia Bersama Keluargaku 72 JP Kebersihan Pangkal Kesehatan 72 JP

Aku Punya Pengalaman


72 JP Tugasku 72 JP
Menarik

Senangnya Naik Kendaraan 72 JP Temanku Sahabatku 72 JP

Projek Penguatan Profil Pelajar Projek Penguatan Profil Pelajar


108 JP 108 JP
Pancasila Pancasila

18 minggu 18 minggu
Total Total
(540 JP) (540 JP)

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 107


Edisi Revisi - 2024

Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran berdasarkan


pendekatan mata pelajaran (Paket B)

Fase D
Pendekatan Pembelajaran
No Mata Pelajaran SKK

Mata Pelajaran Integrasi Blok Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Mata Pelajaran Umum


Pendidikan
1 Agama dan ✓ - - 3 3 3
Budi Pekerti
Pendidikan ✓
2 - - 4 4 4
Pancasila
Bahasa ✓
3 - - 4 4 4
Indonesia
4 Matematika ✓ - - 4 4 4
5 IPA ✓ - - 3 3 3
6 IPS ✓ - - 3 3 3
7 Bahasa Inggris ✓ - - 3 3 3
Pendidikan
Jasmani ✓
8 - - 2 2 2
Olahraga dan
Kesehatan
Seni dan ✓
9 - - 2 2 2
Budaya
Jumlah SKK 84
Muatan Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila
1 Pemberdayaan
Keterampilan ✓ ✓ 10 10 9
2 Tata Boga
Jumlah SKK 29

• Proses pembelajaran pendidikan kesetaraan dapat ditempuh melalui kegiatan tatap muka, tutorial,
mandiri, dan/atau kombinasi ketiganya. 1 (satu) SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai
melalui pembelajaran 1 (satu) jam tatap muka atau 2 (dua) jam tutorial atau 3 (tiga) jam mandiri, atau
kombinasi secara proporsional dari ketiganya pada tiap minggu.
• Pengorganisasian SKK bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan serta analisis dari satuan pendidikan.
• Alokasi waktu Kelas VII dan VIII masing-masing 36 minggu efektif, dan pada kelas IX sejumlah 32
minggu efektif.
• Muatan pemberdayaan dan keterampilan dilaksanakan pada satuan pendidikan sebagai kokurikuler.

108
Lampiran

Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran berdasarkan


pendekatan mata pelajaran (SMP)

Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama, tetapi setiap
materi di mata pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema.

Total alokasi waktu pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di SMP kelas VII dan
VIII adalah 360 JP. Pelaksanaanya terpisah dari intrakurikuler.

Alokasi waktu mata pelajaran SMP/MTs Kelas VII-VIII


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 40 menit)
Alokasi Projek
Alokasi Alokasi Penguatan
No Mata Pelajaran Total JP Per
Intrakurikuler Intrakurikuler Profil Pelajar
Tahun
per Tahun per Minggu Pancasila per
Tahun
(JP) (JP) (JP) (JP)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 72 2 36 108
2 Pendidikan Pancasila 72 2 36 108
3 Bahasa Indonesia 180 5 36 216
4 Matematika 144 4 36 180
5 IPA 144 4 36 180
6 IPS 108 3 36 144
7 Bahasa Inggris 108 3 36 144
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
8 72 2 36 108
Kesehatan
9 Informatika 72 2 36 108
10 Seni Budaya dan Prakarya 72 2 36 108
11 Muatan Lokal*
Total** 1044 29 360 1404
*paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun
**total JP tidak termasuk pelajaran Muatan Lokal dan/atau pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 109


Edisi Revisi - 2024

Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran berdasarkan


pendekatan mata pelajaran (SMP)

Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama, tetapi konteks
materi di mata pelajaran dikaitkan dengan tema.

Total alokasi waktu pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di SMP kelas IX
adalah 320 JP. Pelaksanaanya terpisah dari intrakurikuler.

Alokasi waktu mata pelajaran SMP/MTS Kelas IX


(Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 40 menit)
Alokasi Projek
Alokasi Alokasi Penguatan
No Mata Pelajaran Total JP Per
Intrakurikuler Intrakurikuler Profil Pelajar
Tahun
per Tahun per Minggu Pancasila per
Tahun
(JP) (JP) (JP) (JP)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 64 2 32 96
2 Pendidikan Pancasila 64 2 32 96
3 Bahasa Indonesia 160 5 32 192
4 Matematika 128 4 32 160
5 IPA 128 4 32 160
6 IPS 96 3 32 128
7 Bahasa Inggris 96 3 32 128
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
8 64 2 32 96
Kesehatan
9 Informatika 64 2 32 96
10 Seni Budaya dan Prakarya 64 2 32 96
11 Muatan Lokal*
Total** 928 29 320 1248
*paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun
**total JP tidak termasuk pelajaran Muatan Lokal dan/atau pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan

110
Lampiran

Contoh Pengorganisasian Muatan Pembelajaran Berdasarkan


Pendekatan Secara Integrasi (SMP)
Satuan Pendidikan SMP Kelas VII

Struktur Keterangan Jumlah JP

Pedulikan Bumi (IPA, Seni Budaya dan Prakarya, Bahasa


Unit Integratif 162
Inggris)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila,


Mata Pelajaran Umum Bahasa Indonesia, Matematika, IPS, Informatika, Pendidikan 360
Semester 1 Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Projek Penguatan Profil


Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya 180
Pelajar Pancasila

Total 702

Kesehatanku (Matematika, Informatika, Pendidikan Jasmani


Unit Integratif 144
Olahraga dan Kesehatan)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila,


Mata Pelajaran Umum Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, Bahasa 378
Inggris
Semester 2

Projek Penguatan Profil


Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi 180
Pelajar Pancasila

Total 702

Satuan Pendidikan SMP Kelas VIII

Struktur Keterangan Jumlah JP

Pencernaan dan Kesehatan (Pendidikan Jasmani Olahraga


Unit Integratif 180
dan Kesehatan, Matematika, IPA)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila,


Mata Pelajaran Umum Bahasa Indonesia, IPS, Informatika, Seni Budaya dan Prakarya, 342
Semester 1 Bahasa Inggris

Projek Penguatan Profil


Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya 180
Pelajar Pancasila

Total 702

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 111


Edisi Revisi - 2024

Satuan Pendidikan SMP Kelas VIII

Struktur Keterangan Jumlah JP

Produk Lokal Go Internasional (Bahasa Inggris, Seni Budaya


Unit Integratif 90
dan Prakarya)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila,


Mata Pelajaran Umum Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, Pendidikan Jasmani 432
Olahraga dan Kesehatan, Informatika
Semester 2

Projek Penguatan Profil


Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi 180
Pelajar Pancasila

Total 702

Satuan Pendidikan SMP Kelas IX

Struktur Keterangan Jumlah JP

Unit Integratif Selamatkan Lingkungan (IPA dan Bahasa Inggris) 126

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila,


Bahasa Indonesia, IPS, Informatika, Seni Budaya dan Prakarya,
Mata Pelajaran Umum 396
Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,
Semester 1 Informatika

Projek Penguatan Profil


Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya 180
Pelajar Pancasila

Total 702

Kebugaran Jasmani (Matematika dan Pendidikan Jasmani


Unit Integratif 108
Olahraga dan Kesehatan)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila,


Mata Pelajaran Umum Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Informatika, Seni 414
dan Prakarya
Semester 2

Projek Penguatan Profil


Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi 180
Pelajar Pancasila

Total 702

Catatan: Pendekatan secara integrasi tetap mengikuti acuan alokasi waktu per mata pelajaran yang
terdapat di dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024

112
Lampiran

Contoh Pengorganisasian Muatan Pembelajaran Berdasarkan


Pendekatan Secara Bergantian dalam Blok Waktu Terpisah
(SMP)

Jadwal disusun dengan membentuk blok-blok yang terdiri dari beberapa mata pelajaran.

Semester SMP Kelas VII SMP Kelas VIII SMP Kelas IX

Blok A Blok B Blok A

JP/ JP/ JP/


Struktur Struktur Struktur
Semester Semester Semester

Pendidikan Agama Pendidikan Pendidikan Agama


72 72 64
dan Budi Pekerti Pancasila dan Budi Pekerti

Bahasa Indonesia 180 Matematika 144 Bahasa Indonesia 160

IPS 108 Bahasa Inggris 108 IPS 96

Semester 1 Pendidikan Pendidikan


Jasmani Olahraga 72 Informatika 72 Jasmani Olahraga 64
dan Kesehatan dan Kesehatan

Seni Budaya dan Seni Budaya dan


72 IPA 144 64
Prakarya Prakarya

Projek Penguatan Projek Penguatan Projek Penguatan


Profil Pelajar 198 Profil Pelajar 162 Profil Pelajar 176
Pancasila Pancasila Pancasila

Total 702 Total 702 Total 624

Blok B Blok A Blok B

JP/ JP/ JP/


Struktur Struktur Struktur
Semester Semester Semester

Pendidikan Pendidikan Agama Pendidikan


72 72 64
Pancasila dan Budi Pekerti Pancasila

Matematika 144 Bahasa Indonesia 180 Matematika 128

Bahasa Inggris 108 IPS 108 Bahasa Inggris 96


Semester 2
Pendidikan
Informatika 72 Jasmani Olahraga 72 Informatika 64
dan Kesehatan

IPA 144 Seni dan Prakarya 72 IPA 128

Projek Penguatan Projek Penguatan Projek Penguatan


Profil Pelajar 162 Profil Pelajar 198 Profil Pelajar 144
Pancasila Pancasila Pancasila

Total 702 Total 702 Total 624

Asumsi 1 tahun = 36 minggu (untuk SMP kelas VII-VIII), 32 minggu (untuk SMP kelas IX) dan 1 JP = 40
menit.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 113


Contoh Pendekatan Muatan Belajar Secara Blok untuk SMK

Edisi Revisi - 2024


114

Penjadwalan Sistem Blok Plus Teaching Factory

Semester 1
Rombel
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20
XI-RPL-1A TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK

XI-RPL-1B PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK

XI-RPL-2A TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK

XI-RPL-2B TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF

Semester 2
Rombel
M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 M39 M40
XI-RPL-1A TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK

XI-RPL-1B PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK

XI-RPL-2A TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK

XI-RPL-2B TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF

TMU = Teori Mata Pelajaran Umum


TMK = Teori Mata Pelajaran Kejuruan
PMK = Praktik Mata Pelajaran Kejuruan
TF = Teaching Factory

Karena kapasitas Teaching Factory hanya setengah dari jumlah rombel maka penjadwalan rombel dibagi 2 (A & B).
Penjadwalan Sistem Blok Biasa
Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan

Semester 1
Rombel
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20
XI-RPL-1 TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK

XI-RPL-2 PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK

Semester 2
Rombel
M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 M39 M40
XI-RPL-1 TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK

XI-RPL-2 PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK

TMU = Teori Mata Pelajaran Umum


TMK = Teori Mata Pelajaran Kejuruan
PMK = Praktik Mata Pelajaran Kejuruan

Karena kapasitas Teaching Factory hanya setengah dari jumlah rombel maka penjadwalan rombel dibagi 2 (A & B).

Lampiran
115
Edisi Revisi - 2024

LAMPIRAN 5

Contoh Pelaksanaan Evaluasi, Pengembangan


Profesional, dan Pendampingan

Contoh Pelaksanaan Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan


Pendampingan untuk SMK

Evaluasi Pembelajaran dan


Pendampingan dan Pengembangan Pendidik
Kurikulum Satuan Pendidikan

Evaluasi pembelajaran secara Dalam memfasilitasi pembelajaran peserta didik, pendidik di


menyeluruh bertujuan untuk SMK diharapkan dapat menguasai setidaknya dua aspek yaitu:
mengukur keberhasilan pedagogis dan vokasional. Pengembangan pedagogis pada
pendidik dalam memfasilitasi pendidik dapat didampingi oleh kepala satuan pendidikan
pembelajaran. Pembelajaran melalui kegiatan supervisi akademis dan supervisi klinis. Dalam
di SMK berorientasi pada aspek vokasional, satuan pendidikan dan dunia kerja dapat
kebutuhan dunia kerja. berbagi peran dalam pendampingan dan pengembangan
Oleh karena itu, evaluasi pendidik, sehingga pendidik mendapatkan dukungan optimal
ini dilakukan terhadap dalam memfasilitasi pembelajaran. Dunia kerja diharapkan
program pembelajaran di dapat mendukung satuan pendidikan dan pendidik dalam hal
satuan pendidikan maupun pemahaman akan dinamika kebutuhan dunia kerja, standar-
pembelajaran yang berlangsung standar yang berlaku pada dunia kerja, dan bagaimana
di mitra dunia kerja. Pelibatan menurunkan pemahaman tersebut dalam kegiatan-kegiatan di
dunia kerja menjadi penting dalam kelas.
dalam perencanaan dan
Program peningkatan profesional pendidik direncanakan oleh
pelaksanaan evaluasi.
kepala satuan pendidikan berdasarkan Rencana Pengembangan
Dalam melaksanakan evaluasi, Sekolah dan masukan dunia kerja. Program-program yang dapat
SMK bisa mengumpulkan data disertakan dalam rencana ini antara lain:
internal yang berupa catatan • sertifikasi pendidik;
keberhasilan implementasi • sertifikasi kompetensi;
pembelajaran, refleksi secara
• magang untuk pendidik dan tenaga kependidikan di dunia
individual, juga seluruh
kerja;
warga satuan pendidikan.
• pelatihan kompetensi pedagogis, dan profesional;
Bahan pembelajaran evaluasi
pembelajaran ini dapat • pelatihan upskilling dan reskilling;
dilengkapi dengan data • studi banding;
eksternal (seperti umpan • inovasi karya seni dan pameran;
balik dari dunia kerja serta
• kewirausahaan;
hasil kompetensi dan
kinerja pendidik dan tenaga • seminar;
kependidikan dari Rapor • lokakarya; dan
Pendidikan) untuk melakukan • keterlibatan dalam MGMP dan Studi lanjut, dst.
evaluasi kurikulum satuan
pendidikan.

116
Lampiran

Contoh perencanaan dalam bentuk kalender akademik

Ini merupakan cuplikan dari kalender akademik yang disusun dalam satu tahun ajaran.

Kalender Akademik Tahun Ajaran 2024/2025


SMP Merdeka
Juli 2024 Agustus 2024

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3 4 5 6 1 2 3

7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10

14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17

21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24

28 29 30 31 25 26 27 28 29 30 31

1 Rapat kerja: evaluasi dan perencanaan TA 24/25 2 Pelatihan untuk pendidik


15 Hari pertama masuk sekolah TA 24/25 17 Upacara bendera dan perayaan HUT ke-79 RI
15-16 MPLS kelas 7 14 Rapat akademik 'tim projek profil'
17 Promosi dan pemilihan ekstrakurikuler 23 Hari evaluasi dan perencanaan pembelajaran
19 Pertemuan orang tua peserta didik
26 Ekstrakurikuler TA 24/25 dimulai
26 Hari evaluasi dan perencanaan pembelajaran

• 1 Juli 2024 diadakan rapat kerja bersama mendengarkan harapan orang tua akan
pendidik sebelum tahun ajaran dimulai pendidikan putra/putrinya.
untuk mendiskusikan hasil evaluasi dari
pembelajaran di tahun ajaran 2023/2024 • 26 Juli 2024 diadakan kegiatan hari evaluasi
dan bagaimana melakukan perencanaan dan perencanaan pembelajaran karena
untuk meningkatkan kualitas layanan berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya,
pendidikan di tahun ajaran 2024/2025 pendidik membutuhkan waktu untuk
berefleksi dan berkolaborasi dalam
• 17 Juli 2024 diadakan kegiatan promosi menyusun rencana pembelajaran.
dan pemilihan ekstrakurikuler karena
berdasarkan hasil evaluasi pada tahun • 2 Agustus 2024 diadakan kegiatan
ajaran 2023/2024, kegiatan pembelajaran pelatihan untuk pendidik karena
ekstrakurikuler perlu diperkenalkan di awal berdasarkan evaluasi sebelumnya, pendidik
dalam bentuk promosi sehingga peserta perlu diberikan waktu dan ruang untuk
didik dapat mengeksplorasi dan memilih belajar bersama untuk meningkatkan
yang sesuai dengan minat dan bakat kinerjanya.
mereka.
• 14 Agustus 2024 diadakan kegiatan rapat
• 19 Juli 2024 diadakan kegiatan pertemuan akademik ‘tim projek profil’ sebagai sarana
orang tua murid dengan tujuan bagi tim untuk berkolaborasi: mengevaluasi
menyosialisasikan kegiatan pembelajaran dan merencanakan pembelajaran projek
selama 1 tahun ajaran, membagikan penguatan profil pelajar Pancasila agar
kalender akademik kepada orang tua, dan semakin efektif dan bermanfaat bagi
peserta didik.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 117


Edisi Revisi - 2024

LAMPIRAN 6

Contoh Ilustrasi Perencanaan Berbasis Data


dalam Siklus Kerja Kepala Satuan Pendidikan

Satuan pendidikan perlu membuat perencanaan berbasis data


untuk dapat mengorganisasikan program pembelajaran secara
efektif. Berikut contoh ilustrasi perencanaan berbasis data
dalam siklus kerja kepala satuan pendidikan.

Dalam implementasi, kepala satuan pendidikan perlu memiliki kompetensi dan alat bantu
untuk melakukan setiap tahapan pada siklus ini. Pengawas atau penilik satuan pendidikan yang
mumpuni dapat menjadi pendamping bagi kepala satuan pendidikan yang memerlukannya.

118
Lampiran

Delapan aksi penjabaran siklus peningkatan kualitas layanan


satuan pendidikan sebagai contoh perencanaan berbasis data.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 119


Edisi Revisi - 2024

LAMPIRAN 7

Contoh Penetapan Kurikulum Satuan Pendidikan

Contoh 1
Lembar Penetapan Kurikulum Satuan Pendidikan SD Merdeka

Setelah dilakukan serangkaian kegiatan evaluasi, perencanaan, dan lokakarya penyusunan


kurikulum satuan pendidikan yang melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pendidik,
guru bimbingan konseling, pengawas sekolah, komite sekolah, maka kurikulum Sekolah Dasar
Merdeka ditetapkan untuk dijalankan pada Tahun Ajaran 2024/2025.

Jakarta, Juli 2024


Kepala SD Merdeka

(tanda tangan)

Renjani Dhruvi, M.Pd.

Contoh 2
Lembar Penetapan Kurikulum Satuan Pendidikan SMA
Bhinneka

Nama Sekolah : SMA Bhinneka


Alamat : Dusun Kampung Harapan, Jayapura

Telah disusun dan ditetapkan penggunaan kurikulum satuan pendidikan pada bulan Juli 2024
dan dinyatakan berlaku untuk Tahun Ajaran 2024/2025.

Kampung Harapan
Kepala SMA Bhinneka

(tanda tangan)

Dr. Agastya

120
Lampiran

Contoh 3
Lembar Penetapan Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Garuda

Setelah mempelajari panduan-panduan Kurikulum Merdeka dan menyusun kurikulum


satuan pendidikan SMK Garuda sesuai dengan konteks, karakteristik, dan kebutuhan satuan
pendidikan, maka Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Garuda ditetapkan untuk dilaksanakan
pada Tahun Ajaran 2024/2025.

Bukit Permata, Kutai Timur, Juli 2024


Kepala SMK Garuda

(tanda tangan)

Rasendriya, M.Pd.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 121


Edisi Revisi - 2024

LAMPIRAN 8

Contoh Kurikulum Satuan Pendidikan

Satuan pendidikan dapat menggunakan bagian Lampiran ini untuk melihat inspirasi dalam
mengembangkan kurikulum. Satuan pendidikan dapat menggunakan tautan yang telah
disediakan untuk mengakses beberapa contoh dokumen kurikulum satuan pendidikan yang
telah disusun berdasarkan prinsip pembuatan kurikulum satuan pendidikan dan komponen-
komponen penyusun kurikulum satuan pendidikan.

1. Contoh KSP PAUD 5. Contoh KSP SMK

https://bit.ly/ksppaud https://bit.ly/kspsmk

2. Contoh KSP SD 6. Contoh KSP Pendidikan


Khusus
https://bit.ly/kspsd
https://bit.ly/kspdiksus

3. Contoh KSP SMP 7. Contoh KSP Pendidikan


Kesetaraan
https://bit.ly/kspsmp
https://bit.ly/kspdikran

4. Contoh KSP SMA

https://bit.ly/kspSMA

122
Lampiran

LAMPIRAN 9

Tahapan Implementasi

Aspek

Proses penyusunan kurikulum satuan pendidikan

Tahap
Berefleksi sebelum melakukan penyesuaian sederhana dari contoh
Awal kurikulum yang disediakan oleh Kemendikbudristek berdasarkan hasil
evaluasi dari kepala satuan pendidikan dan/atau pimpinan satuan
pendidikan.

Tahap
Berkembang Berefleksi sebelum melakukan penyesuaian sederhana dari contoh
kurikulum yang disediakan oleh Kemendikbudristek berdasarkan hasil
evaluasi yang melibatkan pimpinan dan pendidik satuan pendidikan.

Tahap
Siap Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dengan proses refleksi
berdasarkan hasil evaluasi yang melibatkan pimpinan satuan pendidikan,
pendidik, perwakilan orang tua, dan/atau peserta didik.

Tahap Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dari proses refleksi


Mahir berdasarkan hasil evaluasi yang melibatkan pimpinan satuan
pendidikan, pendidik, perwakilan orang tua, dan peserta didik dengan
mempertimbangkan konteks daerah sekitar dan/atau perkembangan dunia
pendidikan.

Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan 123


Edisi Revisi - 2024

Daftar Pustaka

AF Bureau. (2020, October 9). Strategic Statements: Definitions, Elements, Implementation, and
Examples. Alcor Fund. Disadur dari: https://alcorfund.com/insight/strategic-statements-
definition-elements-implementation-and-examples (6 Maret 2022)

Avallone, A. (2017, October 4). Getting to Know You: Learner Profiles for Personalization. Next Gen
Learning. Disadur dari: https://www.nextgenlearning.org/articles/getting-to-know-you-
learner-profiles-for-personalization pada tanggal 30 Maret 2022

Biggs, J. dan Collis, K.F. (1982). Evaluating the Quality of Learning: SOLO Taxonomy. New York:
Academic Press.

Fogarty, R. (2009). How to Integrate the Curricula (3rd ed.). Thousand Oaks, California, United States
of America: Corwin.

Gabriel, J. G. dan Farmer, P. C. (2009). How to Help your School Thrive without Breaking the Bank. US:
Association for Supervision and Curriculum Development.

Glatthorn, A.A., Boschee, F., Whitehead, B.M., dan Bonni, F.B. (2019). Curriculum Leadership:
Strategies for Development and Implementation (5th ed.). California: SAGE

Grady, R. (2012, October 25). Facilitating Meaningful Learning Experiences [Video]. Youtube: Cornell
SIPS. https://www.youtube.com/watch?v=6n5FTq7mEd0

Lathram, B. (2015, October 16). 5 Ways Learner Profiles Can Promote Competency-Based Education.
Getting Smart. Disadur dari: https://www.gettingsmart.com/2015/10/5-ways-learner-
profiles-can-promote-competency-based-education/ pada tanggal 20 Maret 2022.

Learning Space Toolkit (n.d). Needs Assessment Process. Disadur dari laman: https://
learningspacetoolkit.org/needs-assessment/needs-assessment-process/index.html pada
tanggal 15 Maret 2022.

Mind Tools (n.d.) SMART Goals: How to Make Your Goals Achievable. Disadur dari laman: https://
www.mindtools.com/pages/article/smart-goals.htm pada tanggal 4 Maret 2022.

Park, K., Ji, H., dan Lim, H. (2015) Development of a Learner Profiling System Using Multidimensional
Characteristics Analysis. Mathematical Problems in Engineering. https://doi.
org/10.1155/2015/652623

Relojo-Howell, D. (2017, October 9). 5 Ways to Make Learning More Meaningful to Students. American
Psychological Association: Psych Learning Curve. Disadur dari: http://psychlearningcurve.org/
learning-more-meaningful/ pada tanggal 24 Maret 2022.

Weurlander, M. (2006) Designing a course for meaningful learning. Department for Learning,
Informatics, Management and Ethics (LIME) Karolinska Institutet: Stockholm, Sweden. Disadur
dari laman: https://staff.ki.se/media/78625/download pada tanggal 16 Maret 2022.

Wiggins, G. dan McTighe, J. (2007). Schooling by Design: Mission, Action and Achievement. US:
Association for Supervision and Curriculum Development.

124

Anda mungkin juga menyukai