0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3K tayangan

Modul Ajar-Sistem Imunitas

Modul ini membahas tentang sistem pertahanan tubuh manusia, meliputi fungsi, mekanisme, faktor yang mempengaruhinya, dan gangguan sistem pertahanan tubuh.

Diunggah oleh

Muhammad Rizaldi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3K tayangan

Modul Ajar-Sistem Imunitas

Modul ini membahas tentang sistem pertahanan tubuh manusia, meliputi fungsi, mekanisme, faktor yang mempengaruhinya, dan gangguan sistem pertahanan tubuh.

Diunggah oleh

Muhammad Rizaldi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 44

Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

PETA KONSEP

Si s tem Pertahanan Tubuh

Fa ktor ya ng
Fungsi sistem Meka nisme Progra m da n jenis Ga ngguan sistem
memengaruhi s istem
pertahanan tubuh perta hanan tubuh i munisasi perta hanan tubuh
perta hanan tubuh

Perta hanan Hi persensitivitas


Pertahanan spesifik Genetik
nons pesifik (Al ergi)

Perta hanan
Interaksi a ntigen- Komponen respons
fi s ik,mekanis dan Fi s iologis Penya kit automunitas
a ntibodi i munitas s pesifik
ki mia

Sel -sel sistem


Fa gositosis Jeni s imunisasi Strees Imunodefisiensi
i munitas

Meka nisme respons Meka nisme respons


Imfl amasi Us i a
i munitas humoral i munitas s eluler

Za t a ntimikroba
Hormon
nons pesifik

Ol a hraga

Nutri si

Oba t-obatan

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah: SMAN 12 Fase: F Materi: Sistem


Banjarmasn Pertahanan Tubuh

Mata Pelajaran: Biologi Kelas/Semester: XI/2 Alokasi Waktu 4 x 45


Menit

Ketersediaan Materi :

a. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK


b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA /
TIDAK
c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK
d. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK

A. KOMPETENSI DASAR
1.12 Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi terhadap proses
fisiologi di dalam tubuh.
2.12 Melakukan kampanye pentingnya partisipasi masyarakat dalam
program dan imunisasi serta kelainan dalam sistemMembuat
ulasan pentingnya menyiapkan generasi terencana dalam rangka
meningkatkan mutu Sumber Daya Mannusia dalam bentuk
makalah ilmiah.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis dan mendeskripsikan
fungsi sistem pertahanan tubuh, mekanisme sistem pertahanan
tubuh yang terdiri dari pertahanan non spesifik dan pertahanan
spesifik.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

2. Peserta didik diharapkan mampu dan menjabarkan faktor yang


mempengaruhi sistem pertahanan tubuh dan gangguan sistem
pertahanan tubuh.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan mandiri.

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Laptop 5. Link artikel
2. LCD Proyektor 6. Alat tulis
3. Smartphone 7. Buku paket
4. Link video

E. MATERI POKOK
1. Pertemuan pertama
• Pengertian sistem pertahanan tubuh
• Fungsi sistem pertahanan tubuh
• Mekanisme pertahanan tubuh
2. Pertemuan kedua
• Program dan jenis imunisasi
• Faktor yang memengaruhi sistem pertahanan tubuh
• Gangguan sistem pertahanan tubuh

F. METODE/MODEL PEMBELAJARAN
1. Metode : Scientific Learning dan Culturally Responsive Teaching
2. Model : Inquiri dan Problem Based Learning (PBL)

G. PERTANYAAN PEMATIK
Mengapa pada saat pertama kali berpergian dan mendapatkan
situasi yang ekstrim kita langsung jatuh sakit? Namun jika kita sudah sering

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

bepergian atau sudah pernah terserang suatu penyakit, tubuh kita tidak
kenapa-napa? Inilah yang akan dibahas dapam pembelajaran kali ini.

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu menciptakan rasa syukur, menjelaskan
konsep, mengutarakan pendapat mengenai sistem pertahanan tubuh dan
dapat mengetahui mengenai gangguannya.

I. URAIAN KEGIATAN
1. Pertemuan Pertama

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, siswa menjawab


salam
2. Guru meminta siswa untuk berdo’a sebelum
memulai pelajaran, siswa berdo’a.
3. Guru memeriksa kehadiran, siswa merespon
guru.
4. Guru menayangkan gambar animasi tentang
anak yang tetap sehat walau terdapat virus
disekitarnya (Sumber:
https://www.lifebuoy.co.id/) Guru
menanyakan kepada peserta didik: “Setiap
saat tubuh kita terpapar oleh substansi yang
membahayakan tubuh (virus, bakteri dan zat
asing lain), akan tetapi kita tidak selalu sakit,
bukan? Mengapa demikian?
5. Guru menyampaikan topik dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru memaparkan sedikit materi yang
berkaitan dengan pembelajaran hari ini.
Inti 1. Guru membagi siswa menjadi kelompok
kecil yang beranggotakan 4-5 orang, siswa
membentuk kelompok masing-masing.
Fase 1: Mengidentifikasi topik
2. Guru menyampaikan masalah yang akan
dipecahkan peserta didik. “Menurut
pemahaman kalian, bagaimana antibodi
mengenali antigen yang masuk ke tubuh?”
3. Peserta didik mengamati dan memahami
masalah yang disampaikan. Peserta didik
menyampaikan pendapat/jawaban dari
masalah yang diangkat.
4. Guru memberikan penjelasan awal terkait
antigen dan antibodi pada manusia.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Fase 2: Merencanakan tugas


5. Guru membagikan LKPD 1 kepada kelompok
belajar siswa serta menjelaskan tujuan dari
investigasi topik dan cara menjawab LKPD
tersebut, siswa menerima LKPD dan
mendengarkan penjelasan guru.
6. Guru meminta siswa untuk merencanakan
kegiatan dan menyelesaikan tugas yang telah
diberikan, siswa merencanakan kegiatan
bersama dan menyelesaikan tugas.
Fase 3: Melaksanakan investigasi
7. Guru meminta siswa melakukan investigasi
dengan suatu percobaan, diskusi kelompok
serta saling bertukar dan mengumpulkan
berbagai informasi dari berbagai sumber
yang relevan, siswa melakukan investigasi
dengan suatu percobaan yang sudah
ditentukan, diskusi kelompok serta saling
bertukar dan mengumpulkan berbagai
informasi dari berbagai sumber.
8. Guru meminta siswa untuk menganalisis data
yang telah dibuat dan meminta siswa untuk
menyiapkan laporan akhir untuk
dipresentasikan, siswa menganalisis data dan
menyiapkan laporan.

Fase 4: Mempresentasikan laporan akhir


9. Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja mereka secara
lisan dengan penuh tanggung jawab, siswa
mempresentasikan hasil kerjanya.
10. Guru mempersilakan kelompok lain untuk
menanggapi presentasi dengan
mengemukakan idea tau pendapatnya, siswa
dari kelompok lain menanggapi presentasi
11. Guru melakukan tanya jawab bersama siswa
untuk memperkuat pemahaman siswa
terhadap konsep yang telah dipelajari, siswa
melakukan tanya jawab bersama guru.
Fase 6: Mengevaluasi
12.Guru membimbing siswa mengevaluasi hasil
presentasi yang telah mereka lakukan, siswa
mengevaluasi hasil presentasi.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
belajar, siswa bersama guru menyimpulkan
hasil belajar.
2. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu perubahan dan
pelestarian lingkungan, siswa
memperhatikan tugas yang disampaikan guru

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Guru mengakhiri pembelajaran dengan


mengucapkan salam, siswa menjawab salam.

2. Pertemuan kedua

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, siswa


menjawab salam
2. Guru meminta siswa untuk berdo’a
sebelum memulai pelajaran, siswa
berdo’a.
3. Guru memeriksa kehadiran, siswa
merespon guru.
4. Guru menanyakan kepada peserta didik:
“Dari informasi orang-orang yang telah
melakukan vaksinasi, beberapa
diantaranya seringkali mengalami
demam setelah pemberian vaksin.
Menurut kalian mengapa hal tersebut
terjadi? “
5. Guru menyampaikan topik dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru memaparkan sedikit materi yang
berkaitan dengan pembelajaran hari ini.
Inti 7. Guru membagi siswa menjadi kelompok
kecil yang beranggotakan 4-5 orang, siswa
membentuk kelompok masing-masing.
Fase 1: Mengidentifikasi topik
8. Guru menyediakan beberapa topik dan
meminta siswa untuk memilih topik untuk
masing-masing kelompok, siswa memilih
topik dan mempelajarinya dengan masing-
masing anggota kelompok.
Fase 2: Merencanakan tugas
9. Guru membagikan LKPD 2 kepada kelompok
belajar siswa serta menjelaskan tujuan dari
investigasi topik dan cara menjawab LKPD
tersebut, siswa menerima LKPD dan
mendengarkan penjelasan guru.
10. Guru meminta siswa untuk merencanakan
kegiatan dan menyelesaikan tugas yang telah
diberikan, siswa merencanakan kegiatan bersama
dan menyelesaikan tugas.
Fase 3: Melaksanakan investigasi
11.Guru meminta siswa melakukan investigasi
dengan suatu percobaan, diskusi kelompok
serta saling bertukar dan mengumpulkan
berbagai informasi dari berbagai sumber

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

yang relevan, siswa melakukan investigasi


dengan suatu percobaan yang sudah
ditentukan, diskusi kelompok serta saling
bertukar dan mengumpulkan berbagai
informasi dari berbagai sumber.
12.Guru meminta siswa untuk menganalisis data
yang telah dibuat dan meminta siswa untuk
menyiapkan laporan akhir untuk
dipresentasikan, siswa menganalisis data dan
menyiapkan laporan.

Fase 4: Mempresentasikan laporan akhir


13. Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja mereka secara
lisan dengan penuh tanggung jawab, siswa
mempresentasikan hasil kerjanya.
14. Guru mempersilakan kelompok lain untuk
menanggapi presentasi dengan
mengemukakan idea tau pendapatnya, siswa
dari kelompok lain menanggapi presentasi
15. Guru melakukan tanya jawab bersama siswa
untuk memperkuat pemahaman siswa
terhadap konsep yang telah dipelajari, siswa
melakukan tanya jawab bersama guru.
Fase 6: Mengevaluasi
16.Guru membimbing siswa mengevaluasi hasil
presentasi yang telah mereka lakukan, siswa
mengevaluasi hasil presentasi.
Penutup 17. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
belajar, siswa bersama guru menyimpulkan
hasil belajar.
18.Guru menugaskan siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu perubahan dan
pelestarian lingkungan, siswa
memperhatikan tugas yang disampaikan guru
19.Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam, siswa menjawab salam.

J. URAIAN MATERI
I. Fungsi sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai
berikut :
• Mempertahankan tubuh dari patogen invasif (dapat masuk ke
dalam sel inang), misalnya virus dan bakteri.
• Melindungi tubuh terhadap suatu agen dari lingkungan
eksternal yang berasal dari tumbuhan dan hewan (makanan

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

tertentu, serbuk sari, dan rambut hewan) serta zat kimia (obat-
obatan dan polutan).
• Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit
atau cedera sehingga memudahkan penyembuhan luka dan
perbaikan jaringan.
• Mengenali dan menghancurkan sel abnormal
(mutan) seperti kanker.
II. Mekanisme pertahanan tubuh
Tubuh manusia memiliki dua macam mekanisme pertahanan
tubuh, yaitu pertahanan nonspesifik (alamiah) dan pertahanan
spesifik (adaptif).
A. Pertahanan nonspesifik (Alamiah)
Pertahanan nonspesifik merupakan imunitas
bawaan sejak lahir, berupa komponen normal tubuh yang
selalu ditemukan pada individu sehat, serta siap mencegah dan
menyingkirkan dengan cepat antigen yang masuk ke dalam
tubuh. Pertahanan ini disebut nonspesifik karena tidak
ditujukan untuk melawan antigen tertentu, tetapi dapat
memberikan respons langsung terhadap berbagai antigen
untuk melindungi tubuh. Jumlah komponennya dapat
meningkat oleh infeksi, misalnya jumlah sel darah putih akan
meningkat jika terjadi infeksi.
1. Pertahanan fisik, kimia, dan mekanis terhadao Agen
infeksi
• Kulit yang sehat dan utuh, , menjadi garis
pertahanan pertama terhadap antigen. Sebaliknya,
kulit yang rusak atau hilang (misalnya akibat luka
bakar), akan meningkatkan risiko infeksi.
• Membran mukosa, yang melapisi permukaan bagian
dalam tubuh , menyekresikan mukus sehingga dapat

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

memerangkap antigen, serta menutup jalan masuk ke


sel epitelium.
• Cairan tubuh yang mengandung zat kimia
antimikroba, Zat kimia tersebut membentuk
lingkungan yang buruk bagi beberapa mikroorganisme
• Pembilasan oleh air mata, saliba dan urine, berperan
juga dalam perlindungan terhadap infeksi.
2. Fagositosis
Fagositosis merupakan garis pertahanan kedua bagi
tubuh terhadap agen infeksi. Fagositosis meliputi proses
penelanan dan pencernaan mikroorganisme dan toksin
yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Proses ini dilakukan
oleh neutrofil dan makrofag (derivat monosit). Neutrofil
dan makrofag bergerak ke seluruh jaringan secara
kemotaksis yang dipengaruhi oleh zat kimia. Zat kimia
tersebut diproduksi oleh mikroorganisme, leukosit lain,
atau komponen sel darah lainnya.
3. Inflamasi (Peradangan)
Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap
infeksi atau cedera. Penyebabnya, antara lain terbakar,
toksin, bakteri, gigitan serangga, atau pukulan keras.
Inflamasi dapat bersifat akut (jangka pendek) atau kronis
(berlangsung lama). Tanda-tanda lokal respons inflamasi,
yaitu kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, atau
kehilangan fungsi.
4. Zat antimikroba nonspesifik yang diproduksi tubuh
Zat antimikroba nonspesifik dapat bekerja tanpa
adanya interaksi antigen dan antibodi sebagai pemicu.
Contoh zat antimikroba nonspesifik, yaitu sebagai berikut.
• Inteferon (IFN), protein antivirus yang dapat
disintesis oleh sebagian besar sel tubuh sebagai

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

respons terhadap infeksi virus, stimulasi imunitas, dan


stimulan kimia. Interferon berfungsi menghalangi
multiplikasi virus. Contohnya, IFN-a (diproduksi oleh
leukosit yang terinfeksi virus) dan IFN-B (diproduksi
oleh fibroblas yang terinfeksi virus).
• Komplemen, beberapa jenis protein plasma yang
tidak aktif, tetapi dapat diaktifkan oleh berbagai bahan
dari antigen, seperti liposakarida bakteri
B. Pertahanan spesifik (Adaptif)
Pertahanan spesifik merupakan sistem kompleks
yang memberikan respons imunitas terhadap antigen yang
spesifik. Antigen spesifik, contohnya bakteri, virus, toksin,
atau zat lain yang dianggap asing,
1. Komponen respons imunitas spesifik
Respons imunitas spesifik melibatkan dua
komponen, yaitu antigen dan antibodi
• Antigen, yaitu zat yang merangsang respons imunitas,
terutama dalam menghasilkan antibodi. Permukaan
bakteri mengandung banyak protein dan polisakarida
yang bersifat antigen. Oleh karena itu, antigen dapat
berupa bakteri, virus, protein. karbohidrat, sel-sel
kanker, atau racun. Antigen memiliki bagian-bagian
sebagai berikut.
➢ Determinan antigen (epitop), bagian antigen
yang dapat membangkitkan respons imunitas
(dapat menginduksi pembentukan antibodi).
➢ Hapten, molekul kecil yang jika sendirian tidak
dapat menginduksi produksi antibodi. Namun,
hapten akan bersifat imunogenik (mampu
menginduksi produksi antibodi) jika bergabung
dengan carrier yang bermolekul besar. Contohnya,

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

penisilin akan memicu respons imunitas jika


bergabung dengan protein serum.
• Antibodi, yaitu protein larut yang dihasilkan oleh
sistem imunitas sebagai respons terhadap keberadaan
suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen
tersebut. Antibodi merupakan protein plasma yang
disebut imunoglobulin (Ig). Terdapat lima kelas
imunoglobulin, yaitu sebagai berikut.
➢ IgA, berfungsi untuk melawan mikro- organisme
yang masuk ke dalam tubuh. IgA berjumlah sekitar
15% dari semua antibodi dalam serum darah serta
dapat ditemukan dalam zat sekresi seperti keringat,
ludah, air mata, ASI, dan sekresi usus.
➢ IgD, berfungsi membantu memicu respons
imunitas. IgD banyak ditemukan dalam limfosit B.
IgD dalam serum darah dan limfa berjumlah relatif
sedikit.
➢ IgE, terikat pada reseptor sel tiang dan basofil. IgE
menyebabkan pelepasan histamin dan mediator
kimia lainnya. IgE dapat ditemukan dalam darah
dengan konsentrasi yang rendah. Namun, kadarnya
akan meningkat selama reaksi alergi dan pada
penyakit parasitik tertentu.
➢ IgG, berjumlah paling banyak sekitar 80% dari
keseluruhan antibodi yang bersirkulasi. Jumlahnya
akan lebih besar saat terjadi pajanan kedua, ketiga,
dan seterusnya terhadap suatu antigen spesifik.
IgG dapat menembus plasenta dan memberikan
imunitas pada bayi yang baru lahir. IgG berfungsi
sebagai pelindung terhadap mikroorganisme dan

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

toksin, mengaktivasi komplemen dan


meningkatkan efektivitas sel fagositik.
➢ IgM, antibodi yang pertama tiba di lokasi infeksi.
IgM menetap di dalam pembuluh darah dan tidak
masuk ke jaringan. IgM berumur relatif pendek
serta berfungsi mengaktivasi komplemen dan
meningkatkan fagositosis.
a. Struktur antibody
Pada umumnya, molekul antibodi berbentuk seperti
huruf Y. bagian-bagian sebagai berikut.
• Dua rantai berat dan dua rantai ringan yang
dihubungkan oleh jembatan disulfida. Daerah
variabel (V) antarmolekul memiliki rangkaian asam
amino yang berbeda dan membentuk suatu reseptor
untuk antigen spesifik.
• Daerah konstan (C) menstabilkan sisi pengikat
antigen.
• Daerah hinge (engsel) memungkinkan kedua
lengan Y dapat membuka atau menutup untuk
mengakomodasi pengikatan terhadap dua
determinan antigen yang terpisah pada jarak
tertentu seperti yang ditemukan pada permukaan
bakteri,
2. Interaksi antibodi dan antigen
Mekanisme pengikatan antibodi ke antigen dapat melalui
beberapa cara sebagai.
• Fiksasi komplemen (aktivasi sistem komplemen),
yaitu aktivasi sistem komplemen olch kompleks
antigen-antibodi. Pada saat terjadi infeksi, protein
pertama dalam rangkaian protein komplemen
diaktifkan, selanjutnya memicu serangkaian aktivasi

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

protein komplemen berikutnya (jalur berantai atau


cicade). Hasil dari rangkaian reaksi komplemen
tersebut menyebabkan lisisnya banyak jenis virus dan
sel-sel patogen. Penghancuran sel-sel patogen oleh
komplemen yang dipicu oleh pengikatan antibodi-
antigen disebut jalur klasik. Efek dari fiksasi
komplemen, yaitu sebagai berikut.
➢ Opsonisasi, Partikel antigen diselubungi antibodi
atau komponen komplemen yang dapat
meningkatkan pertautan makrofag ke
mikroorganisme sehingga memfasilitasi dan
meningkatkan fagositosis.
➢ Sitolisis, Kombinasi dari faktor-faktor komplemen
dapat menghancurkan lapisan polisakarida dinding
sel patogen sehingga terbentuk lubang-lubang
pada membran sel, yang menyebabkan lisozim
dapat masuk, sitoplasma keluar, dan sel patogen
akan hancur (lisis).
➢ Inflamasi, Produk komplemen berkontribusi
dalam inflamasi akut melalui aktivasi sel tiang,
basofil, dan trombosit darah.
• Netralisasi, terjadi jika antibodi menutup situs
determinan antigen sehingga antigen menjadi tidak
berbahaya dan sel fagosit dapat mencerna antigen
tersebut.
• Aglutisnasi (Penggumpalan), terjadi jika antigen
berupa materi partikel seperti bakteri atau sel-sel darah
merah.
• Presipitasi (Pengendapan), yaitu pengikatan silang
molekul-molekul antigen yang terlarut dalam cairan

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

tubuh. Setelah diendapkan, antigen tersebut


dikeluarkan dan dibuang melalui fagositosis.
3. Jenis imunitas (Kekebalan tubuh)
Jenis imunitas terhadap penyakit (patogen) dapat
dibedakan menjadi dua macam, jara sebagai berikut
• Imunitas aktif, dapar diperoleh akibat kontak
langsung dengan toksin atau. patogen sehingga tubuh
mampu memprodukal antibodinya sendiri.
➢ Imunitas aktif alami, terjadi jika seseorang
terpapat satu jenis penyakit. kemudian sistem
imunitas memproduksi antibodi dan limfout
khusus.
➢ Imunitas aktif buatan (Induksi), merupakan
hasil vaksinasi. Vakain adalah patogen yang
mari/dilemahkan, atau toksin yang telah diubah.
Vaksin dapar merangsang respons imunitas, tetapi
tidak menyebabkan penyakit.
• Imunitas pasif, jika antibodi dari satu individu
dipindahkan ke individu lainnya.
➢ Imunitas pasif alami, terjadi melalui pemberian
ASI kepada bayi dan saat IgG ibu masuk ke
plasenta sehingga dapat memberikan kekebalan
sementara untuk beberapa minggu atau beberapa
bulan setelah kelahiran.
➢ Imunitas pasif buatan, dalam serum yang
dihasilkan oleh orang atau hewan yang kebal
karena pernah terpapar antigen tertentu.
4. Sel-sel yang terlibat dalam respons imunitas
Terdapat empat jenis sel yang berperan penting
dalam imunitas, yaitu sel B (limfosit B), sel T limfosit T),
makrofag, dan sel pembunuh alami (NK natural killer).

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

• Sel B (limfosit B, B bone marrow), limfosit yang


berfunga menibentuk antibodi untuk melawan antigen.
➢ Sel B matang terdapat pada organ limfa seperti
limpa, nodus limfa, tonsil, dan bercak Peyer
saluran pencernaan. Saat sel B teraktivasi oleh
antigen, sel B akan terdiferensiasi menjadi sel
plasma, selanjutnya sel plasma memproduksi
molekul antibodi.
➢ Sel memori B adalah sel yang berasal dari pecahan
limfosit B yang teraktivasi dan tidak
terdiferensiasi. Sel memori B menetap pada
jaringan limfoid dan berfungsi dalam respons
imunitas sekunder (merespons antigen
perangsang pada pajanan selanjutnya).
• Sel T (limfosit T. T= timus), sel darah putih limfosit
yang mampu mengenali dan: membedakan jenis
antigen atau patogen spesifik. Jika terdapat antigen,
sejumlah sel T teraktivasi menjadi sel memori yang
mampu berproliferasi dengan cepat untuk melawan
infeksi yang mungkin terulang kembali. Sel T tidak
memproduksi antibodi.
➢ Sel T memproduksi limfokin (aat aktif
imunologis) yang berfungsi untuk membantu
limfosit B mengenali antigen dan meningkatkan
aktivasi makrofag memfagosit antigen
➢ Saat pengenalan antigen asing, sel T
berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel T
efektor. Sel T efektor ada tiga jenis, yaitu sebagai
berikut.
1) Sel T sitotoksik (sel T pembunuh, CTL
cytotoxic T lymphocytes). untuk mengenali

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

dan menghancurkan sel yang


memperlihatkan antigen asing pada
permukaannya. Sel ini juga dapat mengenali
antigen MHC (major histocompatibility
complex) kelas I yang ditemukan pada semua
permukaan sel berinti.
2) Sel T penolong (helper), tidak berperan
langsung dalam pembunuhan sel, tetapi
berfungsi mengenali antigen MHC kelas II
yang hanya ditemukan pada jenis sel tertentu,
terutama sel-sel yang menelan antigen asing,
seperti sel B dan makrofag.
3) Sel T supresor, setelah diaktivasi oleh sel T
penolong akan menekan sel B dan sel T.
• Makrofag (makros = pemakan besar), sel fagosit besar
dalam jaringan, berasal dari perkembangan sel darah
putih monosit yang diproduksi di sumsum tulang
belakang, dan berfungsi menelan antigen atau bakteri
untuk dihancurkan secara enzimatik. Makrofag
mencerna antigen untuk menghasilkan fragmen
determinan antigen, selanjutnya meletakkan fragmen
tersebut pada permukaan selnya sehingga terjadi
kontak dengan limfosit T dan mengaktifkan limfosit T.
• Sel pembunuh alami (NK - natural killer),
sekumpulan limfosit non-T dan non-B yang bersifat
sitotoksik. Sel ini tidak perlu berinteraksi dengan
antigen atau limfosit untuk menghancurkan sel
tertentu. Sel ini berperan untuk menghancurkan sel-sel
kanker pada lokasi primer, virus, jamur, dan parasit
lainnya.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

5. Mekanisme respons imunitas humoral (Diperantarai


antibodi)
Respons kekebalan (imunitas) humoral melibatkan
aktivasi sel B yang akan menghasilkan antibodi dalam
plasma darah dan limfa. Mekanisme respons imunitas
humoral sebagai berikut.
• Antigen (patogen) menginvasi (memasuki) tubuh.
Antigen dibawa ke limfosit B di dalam nodus limfa.
• Sel T penolong mengaktifkan limfosit B. Limfosit B
berproliferasi melalui pembelahan mitosis, sehingga
menghasilkan tiruan sel B.
• Klon (tiruan) sel B banyak yang terdiferensiasi
menjadi sel plasma. Sel plasma menyekresikan
antibodi untuk dibawa ke lokasi infeksi.
• Di lokasi infeksi, kompleks antigen-antibodi secara
langsung menginaktifkan antigen (patogen).
• Sebagian tiruan sel B tidak terdiferensiasi dan menjadi
sel limfosit memori B yang menetap pada jaringan
limfoid. Sel limfosit memori B ini hanya
menyekresikan sedikit antibodi, jauh setelah infeksi
teratasi, dan berfungsi dalam respons imunitas
sekunder jika terjadi pajanan antigen berulang.
6. Mekanisme respons imunitas seluler (Diperentarai sel)
a. Ekstrakulikuler (jika antigen dicerna oleh makrofag)
• Antigen (misalnya bakteri) ditelan oleh makrofag.
Makrofag mengandung fragmen protein (peptida)
dari antigen tersebut.
• Makrofag membentuk molekul MHC kelas II, dan
molekul tersebut bergerak menuju ke permukaan
makrofag.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

• MHC kelas II menangkap peptida antigen dan


membawanya ke permukaan, serta
memperlihatkannya ke sel T penolong.
• Sel T penolong akan mengaktivasi makrofag untuk
menghancurkan mikroorganisme yang ditelan.
b. Intraseluler (jika antigen menginfeksi sel)
• Antigen (misalnya virus) menginfeksi sel tubuh.
Sel mengandung fragmen protein (peptida) virus,
jika virus bereplikasi dalam sel tersebut.
• Sel tubuh membentuk molekul MHC kelas I,
molekul tersebut bergerak ke permukaan sel.
• MHC kelas I tersebut menangkap peptida virus dan
membawanya ke permukaan sel, serta
memperlihatkannya ke sel T sitotoksik (CTL).
• Sel T sitotoksik (CTL) akan teraktivasi oleh
kompleks MHC kelas I, peptide virus pada sel yang
terinfeksi, dan sel T penolong. Sel T sitotoksik
kemudian berdiferensiasi menjadi sel pembunuh
aktif yang akan menghancurkan sel terinfeksi.
• Sel T sitotoksik yang tidak berdiferensiasi akan
menjadi sel T memori.
• Sel-sel T memori berfungsi dalam respons
imunitas sekunder jika terjadi pajanan
antigen berulang.

III. Program dan jenis imunisasi


Program imunisasi adalah kegiatan pemberian kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit tertentu. Seseorang yang kebal
(resisten) terhadap suatu penyakit, belum tentu kebal terhadap
penyakit lainnya. Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan
angka kematian akibat penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

imunisasi. Imunisasi biasanya dilakukan dengan cara


memasukkan vaksin ke dalam tubuh melalui suntikan diteteskan
melalui mulut.
Jenis-jenis imunisasi, antara lain sebagai berikut.
1. Imunisasi BCG (bacillus calmette guerin) untuk mencegah
penyakit tuberculosis (TBC). BCG diberikan kepada bayi yang
baru lahir sampai usia kurang dari dua bulan.
2. Imunisasi hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B
(infeksi organ hati). Vaksin ini diberikan sebanyak tiga kali,
yaitu 12 jam setelah lahir, saat bayi berumur 1 bulan, dan usia
3-6 bulan. 3.
3. Imunisasi polio untuk mencegah penyakit poliomielitis yang
dapat menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi polio di Indonesia
dilakukan dengan cara meneteskan vaksin sabin sebanyak 2
tetes sebanyak empat kali, yaitu saat setelah bayi lahir, umur 2
bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Pemberian vaksin ini diulang pada
usia 18 bulan dan 5 tahun.
4. Imunisasi DPT untuk mencegah tiga macam penyakit
sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Vaksin diberikan saat bayi berusia lebih dari 6 minggu, 4 bulan,
dan 6 bulan. Pemberian vaksin diulang pada usia 18 bulan, 5
tahun, dan usia 12 tahun dengan vaksin DT (difteri tetanus)
atau TT (tetanus toksoid) dalam program BIAS (bulan
imunisasi anak sekolah).
5. Imunisasi campak diberikan pertama kali saat anak berusia 9
bulan. Vaksin campak-2 diberikan saat anak berusia 6 tahun
melalui program BIAS.
6. Imunisasi Hib (haemophilus influenzae tipe B) untuk
mencegah penyakit meningitis (radang selaput otak). Vaksin
Hib diberikan mulai usia 2 bulan dengan jarak pemberian dari
vaksin pertama ke vaksin berikutnya adalah 2 bulan.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

7. Imunisasi MMR untuk mencegah penyakit gondongan


(mumps), campak (measles), dan campak Jerman (rubella).
Vaksin dapat diberikan pada anak usia 12 bulan apabila belum
mendapatkan imunisasi campak ketika berusia 9 bulan.
Imunisasi diulang saat anak berusia 6 tahun.
8. Imunisasi hepatitis A untuk mencegah penyakit hepatitis A
yang menyerang organ hati. Vaksin dapat diberikan pada anak
berusia di atas 2 tahun, diberikan sebanyak dua kali dengan
interval 6-12 bulan.
9. Imunisasi tifoid untuk mencegah penyakit demam tifoid
(tipus). Vaksin dapat diberikan pada anak berusia di atas 2
tahun dan diulang setiap 3 tahun.
10. Imunisasi PCV (pneumococcal vaccine) untuk mencegah
penyakit radang selaput otak, infeksi darah, dan radang paru-
paru. Vaksin dapat diberikan sejak anak berusia 2, 4, dan 6
bulan. Pemberian vaksin keempat saat berusia 12-15 bulan atau
setelah berusia 2 tahun.
11. Imunisasi varisela untuk mencegah penyakit cacar air. Vaksin
dapat diberikan hanya satu kali pada anak berusia 12 tahun.
Namun, jika anak sudah berusia diatas 12 tahun, vaksin
diberikan dua kali dengan interval 1-2 bulan.
12. Imunisasi influenza untuk mengurangi risiko terkena
penyakit flu. Imunisasi influenza dapat dilakukan setiap tahun
karena vaksin berubah dari tahun ke tahun mengingat virus
influenza bermutasi sangat cepat. Pemberian vaksin melalui
suntikan atau semprotan ke hidung (nasal spray).
IV. Faktor yang memengaruhi sistem pertahanan tubuh
Beberapa faktor yang memengaruhi sistem pertahanan tubuh
sebagai berikut :
• Genetik (keturunan), yaitu kerentanan terhadap penyakit
secara genetik. Contohnya, seseorang dengan riwayat

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

keluarga diabetes mellitus akan berisiko menderita penyakit


tersebut dalam hidupnya.
• Fisiologis, melibatkan fungsi organ-organ tubuh. Contohnya,
berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan sirkulasi
darah kurang lancar sehingga meningkatkan kerentanan
terhadap penyakit.
• Stres, dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh karena
melepaskan hormon seperti neuroendokrin, glukokortikoid,
dan katekolamin.
• Usia, dapat meningkatkan atau menurunkan kerentanan
terhadap penyakit tertentu.
• Hormon, bergantung pada jenis kelamin. Wanita
memproduksi hormon estrogen yang meningkatkan sintesis
IgG dan IgA sehingga menjadi lebih kebal terhadap infeksi
daripada pria. Sementara itu, pria memproduksi androgen
yang bersifat memperkecil risiko penyakit autoimun, sehingga
penyakit autoimun lebih sering dijumpai pada wanita.
• Olahraga, jika dilakukan secara teratur akan membantu
meningkatkan aliran darah dan membersihkan tubuh dari
racun. Namun, olahraga yang berlebihan meningkatkan
kebutuhan suplai oksigen sehingga memicu timbulnya radikal
bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.
• Tidur, jika kekurangan akan menyebabkan penibahan pada
jaringan sirokin yang dapat menurunkan imunitas seluler
sehingga kekebalan tubuh menjadi melemah.
• Nutrisi, seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam
pengaturan sistem imunitas. DHA (docosahexaenoic acid) dan
asam arakidonat memengaruhi maturasi (pernatangan) sel T.
Protein diperlukan dalam pembentukan imunoglobulin dan
komplemen. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dapat
memperlambat proses penghancuran bakteri oleh makrofag.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

• Parjanan zat berbahaya, contohnya bahan radioaktif,


pestisida, rokok, minuman beralkohol, dan bahan pembersih
kimia, mengandung zat-zat yang dapat menurunkan imunitas,
• Racun tubuh, yatiu sisa metabolisme. Jika racun ini tidak
berhasil dikeluarkan dari tubuh, akan mengganggu kerja
sistem imunitas.
• Penggunaan obat-obatan, terutama penggunaan antibiotik
yang berlebihan atau teratur, menyebabkan bakteri lebih
resisten sehingga ketika bakteri menyerang lagi, sistem
kekebalan tubuh akan gagal melawannya.
V. Gangguan sistem pertahanan tubuh
A. Hipersensitivitas (Alergi)
Hipersensitivitas adalah peningkatan sensitivitas
atau reaktivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan atau
dikenal sebelumnya. Respons imunitas ini berlebihan dan tidak
diinginkan karena menyebabkan ketidaknyamanan. Pada
umumnya terjadi pada beberapa orang saja dan tidak terlalu
membahayakan tubuh. Antigen yang mendorong timbulnya
alergi disebut alergen. Contoh alergen, yaitu spora kapang,
serbuk sari, rambut hewan, kotoran serangga, karet lateks,
obat-obatan, dan bahan makanan (telur, susu, kacang, udang,
dan kerang).
B. Penyakit Antoimunitas
Autoimunitas adalah kegagalan sistem imunitas
untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing sehingga sistem
imunitas menyerang sel tubuh sendiri. Contohnya, artritis
rematoid, penyakit Grave (hipertiroidisme), anemia pernisiosa,
penyakit Addison, systemic lupus erythematosus (SLE),
diabetes melitus tergantung insulin (DM tipe 1). dan multiple
sclerosis (MS, penyakit neurologis kronis).

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

C. Imunodefisensi
Imunodefisiensi adalah kondisi menurunnya
keefektifan sistem imunitas atau ketidakmampuan sistem
imunitas untuk merespons antigen.
• Defisiensi imun kongenital, keadaan tidak memiliki sel B
maupun sel T sejak lahir. Penderita harus hidup dalam
lingkungan steril.
• AIDS (acquired immunodeficiency syndrome),
disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency
virus). Jumlah sel T penolong berkurang, sehingga sistem
imunitas melemah.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Sistem Pertahanan Tubuh

Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelompok :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal :

1. PETUNJUK PENGERJAAN

1. Isilah identitas pada kolom yang telah disediakan


2. Sebelum mengerjakan, bacalah petunjuk LKPD.
3. Perhatikan materi dengan seksama dan untuk lebih jelas bacalah
buku bahan ajar Biologi kelas XI agar isi materi dapat di pahami
4. Ikuti dan kerjakan setiap kegiatan bersama teman sekelompokmu
dan jawablah setiap pertanyaan yang ada di LKPD.
5. Tanyakan kepada teman sekelompokmu atau kepada guru jika
ada yang belum di pahami.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

2. MATERI POKOK
1. Pengertian sistem pertahanan tubuh
2. Fungsi sistem pertahanan tubuh
3. Mekanisme pertahanan tubuh
1. Program dan jenis imunisasi
2. Faktor yang memengaruhi sistem pertahanan tubuh
3.3. KIGangguan
dan Tujuan
sistem pertahanan tubuh
Kompetensi Inti :
Peserta didik dapat menganalisis mengenai pengertian dan fungsi
sistem dan mekanisme pertahanan tubuh
Tujuan :
Peserta didik mampu menganalisis mengenai pengertian, fungsi dan
meklanisme sistem pertahanan tubuh.

4. ALAT dan BAHAN


Alat dan Bahan
1. Buku
2. Kertas
3. Pena
4. Smartphone

5. Petunjuk Penggunaan
1. Bahan ajar ini merupakan suatu lembar kerja peserta didik (LKPD)
yang berisi beberapa kegiatan yang dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran.
2. Bacalah terlebih dahulu permasalahan yang ada. kemudian pahami
uraian materi dengan membacanya secara seksama dan teliti.
3. Jawablah pertanyaan yang ada dalam LKPD ini dengan benar.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

7. SOAL
1.

Amati pada mekanisme nomor 4, pada tahapan tersebut sel – sel fagosit akan
memakan bakteri. Setelah sel – sel fagosit memakan bakteri apa yang akan
terjadi? Uraikan jawaban Anda!
Jawab :

2. Pahamilah wacana dibawah ini untuk menjawab pertanyaan nomor 2!


EDWARD JENNER Perintis Vaksinasi (1766 1843). Jenner
melakukan penyelidikan terhadap para petani di Inggris yang menderita
semacam cacar sapi, penyakit yang menyebar di sekitar peternakan sapi
perah dan masyarakatnya. Petani yang telah mengidap cacar sapi tidak
pernah menderita cacar air. Cacar air bukan saja fatal (10 - 40 persen yang
terkena meninggal, dan anak-anak mudah terkena), tetapi bila sembuh
meninggalkan bekas bopeng. Cacar sapi lebih ringan, penderita yang
sembuh, kulitnya kembali bersih, tidak ada noda bekas cacar. Diam-diam
selama 20 tahun Jenner meneliti dan melakukan penyuntikan bibit cacar air
terhadap orang-orang yang pernah menderita cacar sapi. Jenner kemudian
secara hati-hati melakukan imunisasi cacar sapi kepada masyarakat
lainnya. Hasilnya mereka tetap sehat. Bahkan anak usia 4 tahun pun
setelah diimunisasi, tidak pernah menderita kedua macam cacar tersebut.
Seperti Jenner harapkan, imunisasi virus cacar sapi hanya menyebabkan
demam ringan pada anak-anak. Ketika Jenner mengulang imunisasi
tersebut, anak tersebut tidak menunjukkan gejala sakit.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

6. Daftar Pustaka

Arizza. (2018). E-LKPD Sistem Imun. Diakses melalui https://www.studocu.com. Diakses


pada tanggal 15 Mei 2023

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

6. Soal

1. Amati grafik imun dibawah ini

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Sistem Pertahanan Tubuh

Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelompok :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal :

2. PETUNJUK PENGERJAAN

2. Isilah identitas pada kolom yang telah disediakan


3. Sebelum mengerjakan, bacalah petunjuk LKPD.
4. Perhatikan materi dengan seksama dan untuk lebih jelas bacalah
buku bahan ajar Biologi kelas XI agar isi materi dapat di pahami
5. Ikuti dan kerjakan setiap kegiatan bersama teman
sekelompokmu dan jawablah setiap pertanyaan yang ada di
LKPD.
6. Tanyakan kepada teman sekelompokmu atau kepada guru jika
ada yang belum di pahami.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

3. MATERI POKOK
4. Program dan jenis imunisasi
5. Faktor yang memengaruhi sistem pertahanan tubuh
6. Gangguan sistem pertahanan tubuh

4. KI dan Tujuan
Kompetensi Inti :
Peserta didik dapat menganalisis mengenai pengertian dan fungsi
sistem pertahanan tubuh.
Peserta didik dapat mengetahui dan memberi pengetahuan kepada
peserta didik lainnya mengenai solusi dari program vaksisnasi
diindonesia yang masih mengalami kendala.
Tujuan :
Peserta didik mampu menganalisis mengenai pengertian dan fungsi
sistem pertahanan tubuh.
Peserta didik mampu mengetahui dan memberi pengetahuan kepada
peserta didik lainnya mengenai mengenai solusi dari program
vaksisnasi diindonesia yang masih mengalami kendala.

5. ALAT dan BAHAN


Alat dan Bahan
1. Buku
2. Kertas
3. Pena
4. Smartphone

7. Petunjuk Penggunaan
2. Bahan ajar ini merupakan suatu lembar kerja peserta didik
(LKPD) yang berisi beberapa kegiatan yang dapat diterapkan
dalam proses pembelajaran.
3. Bacalah terlebih dahulu permasalahan yang ada. kemudian
pahami uraian materi dengan membacanya secara seksama
dan teliti.
4. Jawablah pertanyaan yang ada dalam LKPD ini dengan benar.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

7. Soal

1. Amati grafik imun dibawah ini

Berdasarkan grafik tersebut buatlah kesimpulan yang sesuai mengenai


respon kekebalan tubuh, berikan alasan mengapa pada respon kedua antibodi
yang dihasilkan lebih cepat dan konsentrasi lebih tinggi?

2. Bacalah wacana dibawah ini

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kompak


menolak rencana menerapkan sertifikat vaksin menjadi syarat melakukan mobilitas
di pasar tradisional di DKI Jakarta. Mereka menilai sertifikat vaksin sebagai syarat
melakukan kegiatan di pasar terlalu memberatkan. Menurut Didi (42), salah satu
penjual beras di Pasar Minggu menyebut tak semua warga mengikuti program
vaksinasi dari pemerintah. Didi mengaku mendengar informasi soal pemberlakuan
syarat vaksin bagi penjual. Namun hingga kini, petugas baru melakukan pendataan
kepada para pedagang di Pasar Minggu terkait vaksinasi.
Ia sendiri hingga kini tak mau ambil pusing mengikuti vaksinasi. Dia sempat
ikut vaksin, tapi gagal karena masalah teknis di kelurahan tempat tinggalnya di
Pejaten, Jakarta Selatan.
"Saya belum vaksin kemarin, mau dapat vaksin, katanya penuh. Ya sudah
ntar aja," kata dia.
Sementara itu, Affandi (35), juga mengungkapkan keberatan terkait syarat
vaksinasi bagi pembeli. Pengunjung rutin pasar tradisional Pasar Minggu itu
menilai syarat vaksin hanya akan memberatkan, sebab tak semua orang bisa
mendapat akses disuntik vaksin Covid-19.
Oleh sebab itu, ia mengaku tak setuju syarat tersebut. Menurut Affandi,
vaksinasi mestinya hanya diperuntukkan bagi warga yang bersedia.
Berdasarkan wacana diatas bagaimana tanggapan kalian mengenai hal tersebut,
berikan solusi terbaik kalian untuk mengatasi peristiwa yang sedang terjadi?

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

8. DAFTAR PUSTAKA

Arizzka, L. (2017). E-LKPD Sistem Imun. Diakses melalui


https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-yogyakarta/bio
logi-dasar/lkpd-sistem-imun-3/27388101. Diakses pada tanggal 14 Mei
2023.
Yahsyi, Y. (2021). Pedagang dan Pembeli di Pasar Minggu Tolak Vaksin Jadi
Syarat. Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/nasion
al/20210804134843-20-676278/pedagang-dan-pembeli-di-pasar-minggu-
tolak-vaksin-jadi-syarat. Diakses pada tanggal 14 Mei 2023.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

RUBRIK PENILAIAN PESERTA DIDIK

No Indikator Deskripsi Skor Skor

1. Peserta didik mampu Peserta didik mampu menjelaskan secara 4


memberikan akurat dengan memberikan informasi yang
penjelasan yang benar disertai fakta yang tepat dan memadai
akurat berdasarkan
informasi yang Peserta didik mampu memberikan 3
benar, fakta yang penjelasan secara akurat dengan
tepat dan memadai memberikan informasi yang benar disertai
fakta yang tepat namun tidak memadai
Peserta didik mampu memberikan 2
penjelasan secara akurat dengan
memberikan informasi yang benar namun
tidak disertai fakta yang tepat dan memada
Peserta didik tidak mampu memberikan 1
penjelasan secara akurat

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Penilaian Antar Teman (Peer Assessment)


Nama :
Kelas/Kelompok :
Petunjuk :
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda centang (√) pada tiap-tiap kolom sesuai dengan kondisi dan keadaan yang sebenarnya!
No Pernyataan/Indikator Teman yang diamati
Pengamatan
1. Teman saya mengajukan
pertanyaan dengan sopan
2. Teman saya mengerjakan
kegiatan sesuai pembagian
tugas dalam kelompok
3. Teman saya mengemukakan ide
untuk menyelesaikan masalah
4. Teman saya memaksa
kelompok untuk menerima
usulnya
5. Teman saya menyela
pembicaraan teman kelompok
6. Teman saya menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh
teman lain
7. Teman saya menertawakan
pendapat teman yang aneh
8. Teman saya melaksanakan
kesepakatan kelompok
meskipun tidak sesuai dengan
pendapatnya Tindak Lanjut
Penilaian

Petunjuk
1. Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat
diberikan aktivitas tambahan dengan membaca materi (materi terlampir).
2. Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan
pendampingan Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Soal Evaluasi
1. Sistem pertahanan tubuh terserang penyakit cacar yang
memiliki beberapa fungsi, sama, karena….
kecuali…. a. Tubuh telah mendapatkan imunitas
a. Menyingkirkan sel-sel yang pasif alami
sudah rusak akibat cidera. b. Sistem imunitas telah membentuk
b. Mengenali dan menghancurkan antibody
sel-sel normal. c. Tubuh sudah menghasilkan
c. Mempertahankan tubuh dari antibiotik
patogen invasive. d. Terjadi aglutinasi terhadap virus
d. Melindungi tubuh terhadap penyebab cacar
serangan antigen dari lingkungan. e. Mendapatkan vaksinasi saat
e. Melakukan respons imunitas terserang cacar pertama kali
yang tidak tepat sehingga terjadi
alergi. 5. Sebagian besar imunoglobulin yang
dihasilkan tubuh termasuk dalam
2. Zat antimikroba yang secara kelas ....
alamiah terkandung dalam air a. IgM dan IgB
mata, urine dan keringat b. IgA dan IgG
adalah…. c. IgM dan IgG
a. Interferon d. IgD dan IgA
b. Antibody e. IgM dan IgD
c. Komplemen
d. Lisozim 6. Sistem pertahanan tubuh tidak
e. Antigen dipengaruhi oleh faktor….
a. Usia
3. Interferon merupakan protein b. Stres
yang dapat disintesis oleh sel-sel c. Keturunan
tubuh sebagai respons terhadap d. Pekerjaan
infeksi…. e. Nutrisi
a. Bakteri
b. Cacing 7. Mengonsumsi obat-obatan
c. Jamur sembarangan dapat mengakibatkan
d. Protozoa reaksi alergi pada kulit dan kelenjar
e. Virus mukosa yang sangat berbahaya,
bahkan dapat mengakibatkan
4. Seseorang yang pernah menderita kematian. Penyakit tersebut
penyakit cacar saat masih kecil adalah….
kemungkinan besar tidak dapat a. Sindrom Down
b. Artritis rematiod

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

c. Addison
d. Grave (hipertiroidism)
e. Sindrom Stevens Johnson (SSJ)

8. Gangguan sistem imunitas ditandai


dengan melemahnya kekebalan tubuh
sehingga menjadi rentan terhadap
penyakit oportunistik. Hal tersebut
dialami oleh penderita….
a. AIDS
b. Malaria
c. Anemia pernisiosa
d. Diabetes mellitus
e. Lupus

9. Seorang siswa merasakan gatal-gatal


dan pembengkakan pada kulitnya
setelah mengkonsumsi seafood.
Kemungkinan siswa tersebut
mengalami…
a. Hipersentivitas
b. Inflamasi
c. Imunodefisiensi
d. Autoimun
e. Defisiensi imun kongenital

10. HIV sangat berbahaya dan dapat


menyebabkan kematian karena ....
a. Dapat merusak jaringan tubuh
b. Menyerang sel-sel limfosit
c. Dapat ditularkan melalui kontak
cairan tubuh
d. Menurunkan kekebalan tubuh
sehingga memudahkan infeksi
penyakit lain
e. Merusak antibodi tubuh

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Kunci jawaban dan Pembahasan


Kunci
No. Pembahasan
Jawaban
1. C Fungsi dari sistem kekebalan tubuh, yaitu :
1. Mempertahankan tubuh dari pathogen invasif (dapat
masuk ke dalam sel inang), misalnya virus dan bakteri.
2. Melindungi tubuh terhadap suatu agen dari lingkungan
eksternal yang berasal dari tumbuhan dan hewan
(makanan tertentu, serbuk sari dan rambut binatang),
serta zat kimia (obat-obatan dan polutan).
3. Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu
penyakit atau cidera, sehingga memudahkan
penyembuhan luka dan perbaikan jaringan.
4. Mengenali dan menghancurkan sel abnormal (mutan)
seperti kanker.
2. D Pembilasan oleh air mata, saliva, dan urine, berperan juga
dalam perlindungan terhadap infeksi dan mengandung enzim
Lisozim
3. E Zat antimikroba terdiri dari Interferon, yaitu protein
antivirus yang berfungsi menghalangi multiplikasi virus dan
Komplemen, yaitu protein plasma yang tidak aktif dan dapat
diaktifkan oleh berbagai bahan dari antigen.
4. B Imunisasi aktif, diperoleh akibat kontak langsung dengan
toksin/patogen sehingga tubuh mampu memproduksi
antibodi sendiri
5. C IgG, jumlah paling banyak sekitar 80%. Jumlahnya akan
lebih besar setelah pajanan pertama.
IgM, antibodi pertama yang tiba di lokasi infeksi, menetap di
pembuluh darah.
6. D Faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh yaitu :
Genetik (keturunan), Fisiologis, Stress, Usia, Hormon,

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Olahraga, Tidur, Nutrisi, Pajanan zat berbahaya, Racun


tubuh, Penggunaan obat-obatan
7. E Hipersensitivitas (Alergi), adalah peningkatan sensitivitas
atau reaktivitas terhadap antigen . Gejala reaksi Alergi, yaitu
gatal-gatal, ruam, mata merah, sulit bernafas, kram
berlebihan, serum sicnes dan steven Johnson synsrome
(alergi pada kelenjar kulit dan mukosa yang berbahaya dan
dapat menimbulkan kematian)
8. A Imunodefisiensi, adalh kondisi menurunnya keefektifan
sistem imunitas atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk
merespon antigen. Contoh: defisiensi imun kongenital dan
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
9. A Hipersensitivitas (Alergi), adalah peningkatan sensitivitas
atau reaktivitas terhadap antigen . Gejala reaksi Alergi, yaitu
gatal-gatal, ruam, mata merah, sulit bernafas
10. D Imunodefisiensi, adalh kondisi menurunnya keefektifan
sistem imunitas atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk
merespon antigen. Contoh: defisiensi imun kongenital dan
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi.
Jumlah skor perolehan
Nilai = Jumlah skor maksimum 𝑥 100%

Konversi tingkat penguasaan :


90-100% = Baik sekali
80-89% = Baik
70-79% = Cukup
<70% = Kurang

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

GLOSARIUM
Antibodi : Zat kimia yang ada dialiran darah.
Vaksinasi : Pemberian vaksin untuk membantu system imun
mengembangkan perlindungan dari suatu penyakit.
Vaksin : Sediaan biologis yang digunakan untuk menghasilkan
kekebalan adaptif terhadap penyakit infeksi tertentu
Fagositosis : Fagositosis merupakan garis pertahanan kedua bagi tubuh
terhadap agen infeksi
Imflamasi : Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau
cedera
Inteferon : Protein antivirus yang dapat disintesis oleh sebagian besar
sel tubuh sebagai respons terhadap infeksi virus, stimulasi
imunitas, dan stimulan kimia
Antigen : zat yang merangsang respons imunitas
epitop : bagian antigen yang dapat membangkitkan respons
imunitas
Hapten : molekul kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi
produksi antibodi.
Antibodi : protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai
respons terhadap keberadaan suatu antigen dan akan
bereaksi dengan antigen tersebut.
Opsonisasi : Partikel antigen diselubungi antibodi atau komponen
komplemen yang dapat meningkatkan pertautan makrofag
ke mikroorganisme sehingga memfasilitasi dan
meningkatkan fagositosis.
Sitolisis : Kombinasi dari faktor-faktor komplemen dapat
menghancurkan lapisan polisakarida dinding sel patogen
Makrofag : sel fagosit besar dalam jaringan, berasal dari
perkembangan sel darah putih monosit yang diproduksi di
sumsum tulang belakang

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

Hipersensitivitas : peningkatan sensitivitas atau reaktivitas terhadap antigen


yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya.
Autoimunitas : kegagalan sistem imunitas untuk membedakan sel tubuh
dengan sel asing sehingga sistem imunitas menyerang sel
tubuh sendiri
Imunodefisiensi : kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas atau
ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespons antigen.

Asistensi Mengajar 2023


Modul Ajar Kelas XI Sistem Pertahanan Tubuh

DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas & Yossa Istiadi. (2014). Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit
Erlangga: Jakarta.

Priadi, A & Yanti Herlanti. (2016). Biologi II. Yudhistira: Jakarta.

Priadi, A & Yanti Herlanti. (2017). Biologi. Yudhistira: Jakarta.

Asistensi Mengajar 2023

Anda mungkin juga menyukai