100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
5K tayangan7 halaman

Tugas 2 Bahasa Dan Sastra Indonesia

1. Dokumen tersebut berisi tugas mengenai semantik, sastra anak, dan apresiasi karya sastra dari seorang mahasiswa bernama Marius Gulo. 2. Beberapa pertanyaan tugas tersebut membahas tentang menemukan antonim kata, klasifikasi makna leksikal dan gramatikal, superordinat hiponim, perbedaan sastra anak dengan sastra umum, serta cara mengajarkan apresiasi karya sastra kepada sis

Diunggah oleh

Mariu us
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
5K tayangan7 halaman

Tugas 2 Bahasa Dan Sastra Indonesia

1. Dokumen tersebut berisi tugas mengenai semantik, sastra anak, dan apresiasi karya sastra dari seorang mahasiswa bernama Marius Gulo. 2. Beberapa pertanyaan tugas tersebut membahas tentang menemukan antonim kata, klasifikasi makna leksikal dan gramatikal, superordinat hiponim, perbedaan sastra anak dengan sastra umum, serta cara mengajarkan apresiasi karya sastra kepada sis

Diunggah oleh

Mariu us
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

Nama : MARIUS GULO

Nim : 837707309
Kode/MK : PDGK4109/BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD
Tugas : 2 (Dua)

1. Amati 10 kata dan frasa berikut ini:


Menangis
Besar kepala
Berlari
Berpangku tangan
Berhemat
Menulis surat
Mogok makan
Tewas
Dosen
Menutup
Temukan antonim dari kata-kata tersebut!
Dari jawaban anda, manakah yang termasuk dalam antomin
mutlak dan kutub
Jawab :
Berikut adalah antonim dari 10 kata dan frasa yang diberikan:

1. Menangis - Tertawa
2. Besar kepala - Rendah hati
3. Berlari - Berjalan
4. Berpangku tangan - Bekerja keras
5. Berhemat - Boros
6. Menulis surat - Membaca surat
7. Mogok makan - Makan
8. Tewas - Hidup
9. Dosen - Mahasiswa
10. Menutup - Membuka

Dari daftar antonim di atas, yang termasuk dalam antonim mutlak


atau antonim kutub adalah:
Antonim mutlak/kutub:
- Menangis - Tertawa
- Tewas - Hidup
- Menutup - Membuka

Antonim mutlak atau antonim kutub adalah antonim yang


menunjukkan dua keadaan yang berlawanan secara ekstrem,
sehingga tidak ada kemungkinan keduanya terjadi secara bersamaan.

2. Salah satu yang dipelajari dari semantik, yakni memahami ragam


dan relasi makna. Amati 10 kata
dan frasa berikut ini:
Melamun
Belajar
Menangis
Lapang dada
Berpangku tangan
Uang pelican
Menulis surat
Mogok makan
Buah tangan
Layu
Klasifikasikan kata-kata tersebut berdasarkan makna leksikal dan
makna gramatikal beserta alasannya!
Jawab :
Baik, mari kita klasifikasikan 10 kata dan frasa tersebut berdasarkan
makna leksikal dan makna gramatikal:

Makna Leksikal:
1. Melamun
2. Belajar
3. Menangis
4. Lapang dada
5. Layu

Kata-kata di atas memiliki makna leksikal, yaitu makna dasar atau


makna kamus dari sebuah kata. Makna leksikal merujuk pada makna
yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi oleh konteks kalimat.

Makna Gramatikal:
1. Berpangku tangan
2. Uang pelican
3. Menulis surat
4. Mogok makan
5. Buah tangan
Frasa-frasa di atas memiliki makna gramatikal, yaitu makna yang
ditentukan oleh struktur gramatikal atau tata bahasa. Makna
gramatikal terbentuk dari hubungan antar kata dalam suatu
konstruksi kebahasaan.
Alasan Klasifikasi:
- Kata-kata yang memiliki makna leksikal adalah kata-kata yang dapat
berdiri sendiri dan memiliki makna dasar yang jelas.
- Frasa-frasa yang memiliki makna gramatikal adalah konstruksi
kebahasaan yang terdiri dari dua kata atau lebih, dan maknanya
ditentukan oleh hubungan antar kata-kata tersebut.
Jadi, secara garis besar, 10 kata dan frasa tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi 5 kata bermakna leksikal dan 5 frasa
bermakna gramatikal.

3. Berikut ini adalah koleksi kata dari benda-benda di sekitar kita.


Temukan superordinat dari hiponim utama “Alat Tulis Kantor”!
Botol; Klip kertas; Penghapus; Stapler; Meja; Tas; Laptop; Kursi;
Handphone; LCD; Buku; Komputer; Pensil; Printer; Scanner; Kertas;
Selotip; Pintu; Pigora; KAcamata; Papan tulis; Kapur;
Spidol
Jawab :
Berdasarkan koleksi kata yang diberikan, hiponim utama "Alat Tulis
Kantor" dapat ditemukan superordinatnya, yaitu:

Superordinat: Perlengkapan Kantor


Hiponim dari "Alat Tulis Kantor" dalam daftar tersebut adalah:
- Pensil
- Penghapus
- Klip kertas
- Stapler
- Selotip
- Kertas
- Spidol
- Printer
- Scanner
- Buku
Sedangkan benda-benda lainnya dalam daftar, seperti:
- Botol
- Meja
- Tas
- Laptop
- Kursi
- Handphone
- LCD
- Komputer
- Pintu
- Pigora
- Kacamata
- Papan tulis
- Kapur
Termasuk ke dalam hiponim lain dari superordinat "Perlengkapan
Kantor", seperti Perabot Kantor, Elektronik Kantor, dan lain-lain.
Jadi, superordinat dari hiponim utama "Alat Tulis Kantor" adalah
"Perlengkapan Kantor", yang mencakup berbagai jenis perlengkapan
yang digunakan di kantor, termasuk alat tulis.
4. Definisi sastra menurut Sumardja dan Saini (1991), yakni ungkapan
pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan,
ide, semangat, dan keyakinan dalam bentuk gambaran konkret
yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Dari definisi
tersebut disederhanakan bahwa
sastra merupakan suatu bentuk karya dari ungkapan manusia.
Sastra dapat dinikmati siapa saja. Akan tetapi, khusus untuk anak-
anak, dapat disebut sebagai sastra anak. Menurut anda, apa yang
membedakan sastra anak dengan sastra lainnya?
Jawab :
Berdasarkan definisi sastra yang disampaikan, dapat disimpulkan
bahwa sastra anak memiliki beberapa perbedaan dengan sastra pada
umumnya, antara lain:

1. Segmentasi Pembaca
Sastra anak ditujukan secara khusus untuk pembaca anak-anak,
dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan, minat, dan
kebutuhan anak-anak. Sementara sastra pada umumnya dapat
dinikmati oleh pembaca dari berbagai usia.

2. Tema dan Isi


Tema dan isi sastra anak cenderung lebih sederhana, dekat dengan
dunia anak, dan mengandung nilai-nilai positif yang sesuai dengan
perkembangan anak. Sementara sastra untuk pembaca dewasa dapat
membahas tema yang lebih kompleks dan beragam.

3. Bahasa dan Gaya Penyampaian


Bahasa yang digunakan dalam sastra anak lebih sederhana,
komunikatif, dan mudah dipahami oleh anak-anak. Gaya
penyampaiannya juga lebih menarik, misalnya dengan menggunakan
ilustrasi, gambar, dan bahasa yang imajinatif.

4. Tujuan
Tujuan utama sastra anak adalah untuk menghibur, mendidik, dan
mengembangkan imajinasi serta kreativitas anak. Sementara sastra
pada umumnya dapat memiliki tujuan yang lebih beragam, seperti
mengkritik, menyampaikan pesan, atau mengekspresikan
pengalaman pengarang.

Secara garis besar, perbedaan utama antara sastra anak dan sastra
lainnya terletak pada segmentasi pembaca, tema, bahasa, dan tujuan
penulisannya, yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan
anak-anak sebagai pembaca utamanya.
5. Sastra sangat penting diajarkan di sekolah dasar. Sebagai guru,
anda harus dapat mengajak siswa agar bisa menghargai karya
sastra dengan cara memberikan apresiasi. Menurut anda, apresiasi
karya sastra itu yang seperti apa?
Jawab :
Sebagai guru, saya memahami bahwa mengajarkan sastra di sekolah
dasar sangat penting untuk mengembangkan kemampuan apresiasi
siswa terhadap karya sastra. Apresiasi karya sastra yang dapat
diajarkan kepada siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman Isi dan Makna


Mengajak siswa untuk memahami isi, tema, dan makna yang
terkandung dalam karya sastra, baik puisi, prosa, maupun drama.
Membantu mereka menangkap pesan, nilai, dan pengalaman yang
disampaikan oleh pengarang.

2. Penghayatan Emosional
Mendorong siswa untuk menghayati dan merasakan emosi yang
tergambar dalam karya sastra, seperti sedih, gembira, takut, atau
kagum. Membantu mereka terlibat secara emosional dengan cerita
atau puisi yang dibaca.

3. Apresiasi Estetika
Mengembangkan kepekaan siswa terhadap keindahan bahasa, gaya
penuturan, dan unsur-unsur estetika lainnya dalam karya sastra.
Membantu mereka menikmati keindahan karya sastra.
4. Kreativitas dan Imajinasi
Mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi
mereka dengan bereksplorasi membuat karya sastra sederhana,
seperti menulis puisi atau cerita pendek.

5. Penanaman Nilai-Nilai
Memanfaatkan karya sastra untuk menanamkan nilai-nilai positif,
seperti moral, etika, dan karakter yang baik pada diri siswa.

Dengan pendekatan-pendekatan tersebut, diharapkan siswa sekolah


dasar dapat menghargai dan mengapresiasi karya sastra dengan baik,
serta memperoleh manfaat dan pengalaman berharga dari
pembelajaran sastra.

Anda mungkin juga menyukai