Clinical Judgement
Clinical Judgement
CLINICAL JUDGMENT
TUGAS INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH PROSES KEPERAWATAN DAN
BERPIKIR KRITIS
JL. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.1, Kedungwaru, Kec. Kedungwaru, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur 66224
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Clinical Judgment” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memeuhi tugas dosen pada mata
kuliah Proses Keperawatan dan Berfikir Kritis. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Clinical Judgment”.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iv
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................1
C. TUJUAN..............................................................................................................................2
D. MANFAAT..........................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Clinical Judgement (Penilaian Klinis)..............................................................................3
B. Penilaian Klinis dan Keperawatan....................................................................................3
C. Proses Penilaian Klinis.......................................................................................................4
D. Contoh Penilaian Klinis.....................................................................................................4
E. Manfaat Pengambilan KeputusanKlinis yang benar & tepat........................................6
BAB III...........................................................................................................................................7
PENUTUP......................................................................................................................................7
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................7
B. SARAN...................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berfikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup
interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berfikir kritis merupakan
konsep dasar yang terdiri dari konsep berfikir yang berhubungan dengan proses belajar
dan kritis itu sendiri.
Perawat sebagai bagian dari pemberi layanan kesehatan, yaitu memberi asuhan
keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan akan selalu dituntut untuk
berfikir kritis dalam berbagai situasi. Penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan
dengan kasus nyata yang akan memberikan gambaran kepada perawat tentang pemberian
asuhan keperawatan yang komprehensif dan bermutu. Seseorang yang berfikir dengan
cara kreatif akan melihat setiap masalah dengan sudut yang selalu berbeda meskipun
obyeknya sama, sehingga dapat dikatakan, dengan tersedianya pengetahuan baru,
seseorang profesional harus selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang selalu efektif
dan ilmia dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri maupun orang
lain.
Proses berfikir ini dilakukan sepenjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam
pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita jadi lebih mampu
untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat simpulan yang valid. Semua proses
tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berfikir dan belajar.
Pilar seorang perawat yang terdapat pada kerangka kerja menurut ICM (2015) adalah
pengetahuan, keahlian dalam melaksanakan pelayanan asuhan kepada bayi baru lahir,
wanita, keluarga sepanjang kehidupannya. Pengetahuan yang ada bisa menjadi pondasi
untuk melakukan suatu keahlian jika dilakukan sesuai tujuan dan setiap bertindak harus
diiringi dengan berpikir kritis dengan menjawab setiap pertanyaan mengapa dan kenapa
saat bertindak, selain itu mampu memberikan penilaian klinis dengan baik serta
memberikan pemecahan masalah yang tepat sehingga perawat sebagai pelaksana
pelayanan kesehatan reproduksi dan KB, perlu berpikir kritis dan menguasai dengan
benar pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana baik dalam pelayanan,
pengambilan keputusan dan pemecahana masalahnya berdasarkan data informasi yang
didapatkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Clinical Judgement?
2. Bagaimana penerapan Clinical Judgement dalam asuhan keluarga berencana dan
Kesehatan reproduksi?
1
3. Apa pentingnya perawat berperilaku professional dalam memberikan asuhan keluarga
berencana dan Kesehatan reproduksi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dari Clinical Judgement.
2. Untuk mengetahui penerapan Clinical Judgement dalam asuhan keluarga berencana
dan Kesehatan reproduksi.
3. Untuk mengetahui pentingnya perawat berperilaku professional dalam memberikan
asuhan keluarga berencana dan Kesehatan reproduksi.
D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Makalah ini bermanfaat bagi penulis guna pemenuhan tugas dan penambahan
wawasan bagi penulis.
2. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat bermanfaat sebagai salah satu reverensi atau sumber rujukan
dalam proses pembelajaran utamanya dalam penambahan wawasan tentang Clinical
Judgement.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
karena itu, penting untuk mempelajari kapan harus bertindak untuk mencegah perburukan
klinis, keadaan klinis yang memburuk terkait dengan dekompensasi fisiologis (Padilla &
Mayo, 2017).
Untuk memfasilitasi penilaian klinis, Anda harus menentukan apakah data yang
dikumpulkan mewakili temuan normal atau temuan abnormal. Jika temuan tidak normal,
Anda harus bertindak berdasarkan petunjuk ini karena hal tersebut menandakan potensi
kekhawatiran dan memerlukan tindakan. Kegagalan dalam mengenali temuan-temuan
abnormal dan menindaklanjuti gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan konsekuensi negatif
termasuk kesehatan dan kesejahteraan yang tidak optimal – dan yang lebih penting,
kerusakan klinis. Beberapa temuan abnormal dianggap sebagai temuan kritis yang
menempatkan klien pada risiko lebih lanjut jika perawat tidak segera bertindak.
Proses yang mengarah pada penilaian klinis digambarkan sebagai penalaran klinis. Proses
ini melibatkan:
* Dengan cermat mempertimbangkan seluruh data klien secara keseluruhan, apakah
setiap informasi relevan atau tidak, dan bagaimana setiap informasi terkait atau tidak.
* Menafsirkan masalah. Apa yang menjadi prioritas permasalahannya dan apa faktor
penyebabnya? Apa lagi yang perlu Anda nilai untuk memvalidasi atau membatalkan
penafsiran Anda? Informasi lain apa yang perlu Anda kumpulkan untuk membuat
penilaian klinis yang akurat?
Proses penalaran klinis dicakup oleh pemikiran kritis. Ini berarti bahwa ketika terlibat
dalam proses penalaran klinis, Anda harus menganalisis pemikiran Anda sendiri secara
sistematis sehingga hasilnya jelas, rasional, kreatif, dan obyektif dengan risiko penilaian dan
kesalahan yang terbatas.
4
Seorang klien memberi tahu anda, "Saya sakit kepala." Sebagai perawat, anda langsung
mengenali isyaratnya: sakit kepala. Namun, Anda tidak memiliki informasi yang cukup untuk
menganalisis isyarat ini dan mengidentifikasi signifikansinya.
Oleh karena itu, Anda mungkin menanyakan serangkaian pertanyaan subjektif seperti
"Kapan sakit kepala itu mulai? Apa yang anda lakukan saat sakit kepala itu mulai? Pernahkah
Anda mengalami sakit kepala seperti ini sebelumnya?" Tanggapan klien akan memberi anda
informasi rinci untuk memfasilitasi pemikiran kritis anda dan proses membuat hipotesis
tentang apa yang sedang terjadi, dan dengan demikian membantu anda menentukan tindakan
apa yang harus diambil.
Penilaian klinis difasilitasi oleh langkah-langkah kognitif yang membantu Anda
menentukan kapan dan bagaimana bertindak untuk mencegah kerusakan klinis; lihat Tabel
1.2. Seperti proses keperawatan, langkah-langkah ini harus dilakukan secara berulang-ulang
sesuai dengan situasi klien dan proses pertimbangan klinis Anda.
5
temuan/isyarat yang tidak normal. Hal ini
mungkin melibatkan identifikasi solusi
mana yang diindikasikan/ efektif, tidak
penting, tidak berhubungan, dan
dikontraindikasikan.
Ambil Tindakan Mengambil tindakan melibatkan identifikasi
tindakan yang harus diambil. Contoh
tindakan bersifat spesifik namun bisa
berhubungan dengan memberi tahu dokter
atau perawat praktisi, meminta bantuan,
memantau klien, mengumpulkan data lebih
lanjut.
Evaluasi Hasil Mengevaluasi hasil melibatkan penentuan
apakah tindakan yang diambil efektif. Hal
ini dapat mencakup mengidentifikasi hasil
yang dianggap membaik, tidak berubah,
atau memburuk.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Clinical Judgement (Penilaian klinis) merupakan penerapan informasi berdasarkan pengamatan
aktual pada klien yang dikombinasikan dengan data subjektif dan objektif yang mengarah pada
kesimpulan akhir/ analisis/ diagnosis.
Dalam penerapan berfikir kritis, penilaian klinis dan pemeecahan masalah meliputi melakukan
pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana sesuai dengan standar dan evidence
based secara prima sehingga menghasilkan keputusan yang dapat diterima dengan baik oleh
klien.
B. SARAN
Tenaga medis dituntut untuk mampu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan
teknologi yang ada, dengan tidak melupakan pengalaman dimasa lampau yang dapat dijadikan
pelajaran agar dalam proses pemberian keputusan dapat lebih efisien, tepat. Kemudian, dengan
adanya materi Clinical judgment ini, diharapkan mampu membantu tenaga medis dalam
mengupayakan pengambilan keputusan klinik secara tepat dan tidak terjadi kekeliruan. Jadi,
sebagai tenaga medis semampunya dapat beradaptasi dengan perkembangan dan tidak
melupakan masa lampau.
7
DAFTAR PUSTAKA
Gita kostania. 2015. Critical Thinking, Clinical Judgment dan Evidence Based
https://www.unisayogya.ac.id/wordpress_unisa/wp=content/uploads[2018/0%/SEMINAR.CDC-
materi-bu=istri-uami.pdf