0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
128 tayangan48 halaman

Modul 2.3 Membangun Kemitraan Pengelolaan Dan Pengembangan HBW - New Version 100123

Modul ini membahas tentang membangun kemitraan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf. Nazhir perlu mengidentifikasi kekurangan yang dimiliki untuk mengelola harta wakaf, seperti dana, sarana prasarana, SDM, dan sistem teknologi informasi. Kriteria pengelolaan harta wakaf yang dapat dikerjasamakan ditentukan dengan metode BCG untuk menentukan prioritas. Kriteria mitra yang sesuai adalah yang mampu mem

Diunggah oleh

djakhirudin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
128 tayangan48 halaman

Modul 2.3 Membangun Kemitraan Pengelolaan Dan Pengembangan HBW - New Version 100123

Modul ini membahas tentang membangun kemitraan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf. Nazhir perlu mengidentifikasi kekurangan yang dimiliki untuk mengelola harta wakaf, seperti dana, sarana prasarana, SDM, dan sistem teknologi informasi. Kriteria pengelolaan harta wakaf yang dapat dikerjasamakan ditentukan dengan metode BCG untuk menentukan prioritas. Kriteria mitra yang sesuai adalah yang mampu mem

Diunggah oleh

djakhirudin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 48

UK. Q.88NZR00.024.

MEMBANGUN KEMITRAAN
PENGELOLAAN & PENGEMBANGAN
HARTA BENDA WAKAF
Susi Susiatin, SE, MM, RFP, QWP
Founder Gerakan Wakaf Indonesia

Agama : Islam
Email : [email protected]

EXPERIENCE

Zurich Financial Indonesia PT. Maple Trust PT. Asuransi Jiwa Generali
2000 — 2004 2011 — Sekarang Indonesia
Pimpinan Cabang Surabaya Direktur Utama 2017 — Sekarang
Business Director
Universitas Narotama Surabaya Sun Life Financial Indonesia
2005 — 2008 2011 — 2017
Koperasi Surya Artha Mandiri
Dosen Praktisi Keuangan Program Agency Directur
2017 — Sekarang
Mahasiswa S2
PT. Emerald Properti Indonesia Ketua
PT. Citra Mandiri Perdana 2016 — Sekarang
2008 — 2011
Gerakan Wakaf Indonesia
Komisaris
2018 — Sekarang
Direktur
Ketua Pembina
UNIT KOMPETENSI SKEMA 2 :
PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
HARTA BENDA WAKAF
No NAMA UNIT KOMPETENSI
1 Membuat Desain Pengembangan dan
Pengelolaan Harta Benda Wakaf
2 Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran
Belanja Program Pengelolaan dan
Pengembangan
Harta Benda Wakaf
3 Membangun Kemitraan Program Pengelolaan dan
Pengembangan Harta Benda Wakaf
4 Melaksanakan Evaluasi dan Monitoring Program
Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf
5 Menyusun Laporan Program Pengelolaan dan
Pengembangan Harta Benda Wakaf
6 Melaksanakan Manajemen Risiko Pengelolaan dan
Pengembangan Harta Benda Wakaf
7 Mengelola Risiko Operasional
Kriterian
Unjuk Kerja

Kode Unit
Q.88NZR00.024.1

Judul Unit
Membangun Kemitraan
Pengelolaan dan Pengembangan
Harta Benda Wakaf
PENDAHULUAN
Wakaf telah terbukti sebagai instrumen keuangan Islam yang selama
berabad-abad mampu membangun peradaban dan kejayaan Islam.
Wakaf dapat dikelola secara optimal apabila nazhir mempunyai
kemampuan manajemen yang baik, termasuk dalam perencanaan
pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf.
Agar program kerja pengelolaan dan pengembangan harta benda
wakaf dapat dilaksanakan, Nazhir harus mampu membangun
kemitraan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mempelajari modul ini, para
peserta diharapkan dapat membangun
kemitraan pengelolaan dan
pengembangan harta benda wakaf.
Penduduk Muslim Indonesia

Jumlah populasi muslim di


Indonesia yang mencapai
229,6 juta penduduk, atau
sekitar 87% dari total
penduduk di Indonesia (Global
Religious Futures, 2020)
Potensi Wakaf di Indonesia

• Tanah wakaf di Indonesia tersebar ke 339.462 lokasi.


• Luas tanah wakaf di Indonesia mencapai 52.926,20 Ha.

Siwak Kemenag. http://siwak.kemenag.go.id/grafik_jumlah_tanah_wakaf.php, accessed 12 Mar 2021


Hasil survei tahun 2020 Kementrian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia
mencatat penduduk Indonesia didominasi usia produktif

usia muda (0-14 tahun) Usia Produktif (15-64 tahun) lanjut usia (65 tahun ke atas)
63,03 juta jiwa (23,33%) 191,08 juta jiwa (70,72%) 16,07 juta jiwa (5,95%)
Target Lembaga dalam 5 Tahun
Outside of the box

Membangun
kemitraan antar
Lembaga
KOMPETENSI
Peserta mampu mengidentifikasi
BAB I potensi, masalah, kepentingan dan
PERENCANAAN komitmen kemitraan serta mampu
merumuskan materi Kerja sama
KEMITRAAN & KERJA
SAMAPENGELOLAAN
MATERI POKOK
DAN PENGEMBANGAN
Identifikasi potensi, masalah dan kriteria
HARTA BENDAWAKAF harta benda wakaf
Kriteria pengelolaan harta benda wakaf
yang dikerjasamakan
Mengidentifikasi komponen yang belum dimiliki nazhir,
antara lain :
a. Dana, kemitraan perlu dijalin dalam rangka menjaring
investasi untuk mengelola aset wakaf yang ada;
b. Sarana dan Prasarana untuk kegiatan pengelolaan &
IDENTIFIKASI pengembangan program, seperti : tempat atau ruang
KEKURANGAN belajar dan praktik, bahan belajar dan alat peraga,
modal, dan lain-lain.
N AZ H I R c. SDM, tenaga yang memadai (qualified) yang dimiliki
oleh sebuah lembaga dapat dijadikan asset untuk
didayagunakan oleh lembaga lain. Begitu juga
sebaliknya.
d. Sistem Teknologi Informasi, misalnya untuk
kampanye dan pengumpulan dana wakaf
e. Pendayagunaan hasil, dapat dilakukan antara lain
untuk penyaluran manfaat kepada mauquf alaih
diluar jangkauan nazhir atau pengelolaan aset wakaf.
FORMULIR IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BERMITRA

KEBUTUHAN YANG PERLU DIKERJASAMAKAN


HARTA STATUS
NO SARANA PENDAYAG KETERANGAN
BENDA PENGELOLAA
DANA SDM SISTEM TI
WAKAF N & U NAAN
PRASARAN HASIL
A

1 Tanah
Setelah diketahui komponen-komponen yang
akan dimitrakan, selanjutnya mencari alon
KRITERIA PENGELOLAAN mitra yang sesuai dengan kebutuhan dan
kriteria yang ditentukan
HARTA BENDA WAKAF
Salah satu cara untuk menentukan kebutuhan
adalah menggunakan metode BCG (Boston
Consulting Group), yaitu membuat empat
kuadran harta benda wakaf dengan dua
variabel utama, yaitu potensi pengembangan
dan hasil pengelolaan saat ini.
• Kuadran star dan cash cow, menunjukkan bahwa
nazhir mempunyai kapasitas dan kompetensi untuk
mengelola sendiri, dibuktikan dengan hasil
pengelolaan yang besar, sehingga tidak terlalu
METODE BCG prioritas untuk dikerjasamakan dengan pihak lain.
(BOSTON CONSULTING GROUP) • Kuadran Q Mark, menunjukkan bahwa nazhir belum
kompeten untuk mengelolanya karena hasilnya yang
kecil. Tetapi karena harta benda wakaf kuadran ini
mempunyai potensi pengembangan yang besar, maka
GROWTH

sayang apabila tidak dioptimalkan.


TINGGI

• Apabila harta benda wakaf masukdi kuadran Q mark


dan deadwood, maka harta benda wakaf ini yang
diprioritaskan untuk dikembangkan melalui kemitraan.
• Yang tergolong deadwood dapat saja dikerjasamakan,
GROWTH
RENDAH

tetapi karena potensi dan hasil pengelolaannya kecil,


maka tidak perlu diprioritaskan.
• Sebaliknya dengan Star & Cashcow juga dapat
PANGSAPASAR BESAR PANGSAPASAR KECIL dikerjasamakan dengan memperhitungkan feasibility
studynya.
1. Setelah ditentukan prioritas kerjasamanya,
selanjutnya adalah menentukan kriteria mitra yang
akan diajak untuk bekerjasama.
2. Kriteria utama mitra yang dapat diajak kerjasama
dalam pengelolaan harta benda wakaf adalah yang
dapat memenuhi kebutuhan nazhir, baik itu berupa
dana, sarana, SDM, sistem teknologi informasi
ataupun pendayagunaan hasil.
3. Selain itu perlu dipertimbangkan juga aspek
pengalaman, track record, reputasi, kesamaan visi,
serta pembagian hasilnya.
KRITERIA MITRA 4. Cara paling tepat adalah dengan mencari beberapa
calon mitra dan dinilai secara weighted average
semua variabel kriteria di atas.
KOMPETENSI
Peserta mampu mengidentifikasi calon
BAB II mitra, menyusun draf naskah kerja sama
NEGOSIASI dan melakukan negosiasi dengan calon
mitra
KEMITRAAN
PENGELOLAAN DAN
MATERI POKOK
PENGEMBANGAN
Identifikasi calon mitra
HARTA BENDAWAKAF
Menyusun draft naskah kerja sama
Prosedur negosiasi untuk membangun
kemitraan
Kesamaan perhatian ( Common interest),
Dalam membangun kemitraan, masing-masing anggota harus
merasa mempunyai perhatian dan kepentingan bersama. Tanpa
adanya perhatian dan kepentingan yang sama terhadap suatu
masalah niscaya kemitraan tidak akan terjadi. Nazhir harus
memastikan bahwa mitra yang akan menjadi partner adalah
mereka yang memahami karakteristik harta benda wakaf yang
memiliki kekhususan dalam pengelolaannya;
IDENTIFIKASI Saling percaya dan saling menghormati,
CALON MITRA Kepercayaan (trust) modal dasar setiap relasi/hub antar
manusia, Nazhir harus mampu menimbulkan trust bagi
partnernya;
Harus saling menyadari arti kemitraan,
Arti penting dari kemitraan adalah mewujudkan kebersamaan
antar pihak mitra untuk menghasilkan manfaat yang lebih baik
untuk mawquf alaih, sehingga hal- hal yang menghalangi
pencapain ini harus dihindari bersama;
Harus ada kesepakatan visi, misi, tujuan & nilai yang sama
Kesepakatan Visi, misi, tujuan dan nilai nilai dalam pengelolaan
dan pengembangan harta benda wakaf perlu disepakati
bersama, hal ini akan sangat memudahkan dalam menciptkan
komitmen bersama dalam meningkatkan manfaat wakaf.
Harus berpijak pada landasan yang sama,
IDENTIFIKASI Prinsip lain yang harus dibangun dalam kemitraan adalah bahwa
harta benda wakaf tidak hanya boleh didistribusikan hasil
CALON MITRA pengeloloaannya, sementara pokoknya harus tetap utuh;
Harus bersedia untuk berkorban,
Dalam kemitraan sangat memerlukan sumber daya, baik berupa
tenaga, sarana dan dana yang dapat berasal dari masing-
masing mitra, tetapi dapat juga diupayakan bersama. Oleh
karenanya, dibutuhkan mitra yang siap berkorban dalam bentuk
tenaga, pikiran, dana, materi, waktu dsb.
1. Maksud dan tujuan kerja sama, yaitu arah yang ingin
dicapai dengan dibuatnya naskah kerja sama, sedangkan
tujuan kerja sama menjelaskan secara terperinci, konkrit
dan riil kondisi yang diharapkan sebagai hasil dari kerja
MENYUSUN sama;
DRAFT MATERI 2. Ruang lingkup memberikan petunjuk mengenai hal-hal
yang disepakati dan yang perlu dilakukan dalam rangka
& NASKAH kerja sama;
KERJA SAM A 3. Tugas dan Tanggung Jawab menguraikan hal-hal yang
menjadi tanggung jawab para pihak yang akan diatur..
Beberapa item yang harus ada Penentuan tugas dan tanggung jawab para pihak
disesuaikan dengan tugas, fungsi dan kewenangan yang
dalam Perjanjian Kerjasama dimiliki;
4. Pelaksanaan mengatur mengenai tata cara dan/atau
mekanisme pelaksanaan kerja sama. Pelaksanaan dapat
ditentukan melalui rencana kerja yang telah disusun
sebelumnya, atau melalui pembentukan Tim Kerja yang
disesuaikan dengan kebutuhan;
5. Pembiayaan, mengatur mengenai sumber pembiayaan
untuk pelaksanaan kerja sama;
6. Pelaporan, mengatur mengenai mekanism pelaporan
MENYUSUN pelaksanaan kerja sama oleh Para Pihak;
DRAFT MATERI & 7. Monitoring dan evaluasi, mengatur tentang kewajiban para
pihak untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
NASKAH KERJA pelaksanaan kerja sama dan mekanisme pelaksanaannya
oleh Para Pihak.
SAMA 8. Penghentian dan pemutusan perjanjian, mengatur
mengenai hal dan kondisi-kondisi yang dapat menjadi dasar
Beberapa item yang harus ada bagi para pihak untuk menghentikan atau memutus
perjanjian.
dalam Perjanjian Kerjasama
9. Penyelesaian perselisihan mengatur mengenai cara dan
forum Penyelesaian perselisihan
KOMPETENSI
BAB III Peserta mampu melakukan negosiasi
PELAKSANAAN dan menyepakati perjanjian kerja sama
KEMITRAAN
PENGELOLAAN DAN MATERI POKOK
PENGEMBANGAN Prosedur negosiasi untuk membangun
HARTA BENDAWAKAF kemitraan
Penandatanganan naskah perjanjian
kerjasama
1. Melaksanakan rapat internal pembahasan ruang
lingkup, program dan kegiatan kerjasama
2. Melaksanakan rapat dengan calon mitra untuk
menyepakati tujuan, ruang lingkup, tugas & tanggung
jawab, hak & kewajiban, mekanisme kerjasama,
pembiayaan, jangka waktu dan hal-hal yang menjadi
kesepakatan Bersama.
3. Menyusun draft berdasarkan poin-poin yang disepakati
dalam rapat pembahasan dengan calon mitra.
4. Perumusan Draft Naskah Kerja Sama:
5. Membahas draf awal naskah kerja sama dengan bagian
legal dan pihak terkait dengan kerja sama di internal
PROSEDUR nazhir.
NEGOSIASI 6. Menyampaikan draf awal naskah kerja sama tersebut
kepada calon mitra.
7. Pembahasan draft Naskah Kerja sama bersama mitra.
1. Perhatikan komparasinya : nama lembaga,
legalitas lembaga dan pejabat penandatangan
2. Pastikan pendatangan adalah orang yang
berwenang untuk menandatangani naskah
kerja sama
3. Lakukan cek materi naskah kerjasama dengan
secara internal terlebuh dahulu dengan
melakukan paraf dari legal dan pimpinan unit
yang terkait.
PENANDATANGANAN 4. Penandatanganan bisa dilakukan secara
NASKAH KERJASAMA langsung, bisa dilakukan secara sirkuler
M ITRA
GERAKAN
WAKAF
INDONES I
A
Crowdfunding
(Penghimpunan Dana Wakaf)
M A NULIFE
INDONES IA
GERAKAN W A K A F I N D O N E S I A
BEKERJA S A M A DENGAN MANULIFE
I N D O N E S I A DAN TELAH
ME NGADAKAN W A K A F MELALUI
ASURANSI
BANK JATIM S YARIAH

G E R A K A N W A K A F I N D O N E S I A BEKERJA S A M A
D E N G A N B A N K J A T I M S Y A R I A H D A N TELAH
MENGADAKAN W A K I F GATHERING
Penghimpunan Dana Wakaf
melalui Platform

Mariwakaf.id
Bidang
Perkebunan
Peng himpunan
dana wakaf
produktif Bidang
di berbagai Perikanan
bidang melalui
mariwakaf.id
Halal
Booth
Pengelolahan
Harta Benda Wakaf
TERNAKNESIA

Dalam rangka
mengelola dana wakaf,
Gerakan Wakaf
Indonesia bekerja sama
dengan Ternaknesia
Pendistribusian
(Penerima Manfaat Wakaf)

Pendidikan Kesehatan Sosial


KERJASAMA DENGAN PERGURUAN TINGGI
Pendidikan

MOU MOU MOU MOU


GWI - UNAIR GWI - UTM GWI - UINSA GWI - STAINIM

KERJASAMA DENGAN
PERGURUAN TINGGI
LAIN:
Kegiatan ceremony penerimaan
mahasiswa mbkmdi hotel santika
premiere surabaya (Kiri)
dan Acara Final Sprint
Di Java Paragon Hotel

Mahasiswa mbkm saat


market survey (kiri) dan menjadi
marketing suppport di acara
wakif gathering 2023 di luminor
hotel (kanan)
Kegiatan pembelajaran
mahasiswa mbkm
di luar kantor gwi

Kegiatan pembelajaran
mahasiswa mbkmsecara online
(kiri) rekaman podcast di kantor
gwi oleh mahasiswa
mbkm(kanan)
Kegiatan pembelajaran
mahasiswa mbkm
di kantor gwi

Kegiatan pembelajaran
mahasiswa
mbkm di kantor
gwi
Kesehatan
Penyaluran APD

RSUD Dr. Soetomo RS. Islam Jemursari


Program Berbagi Berkah
Kepada Pasien TB RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Pemberian nutrisi tambahan


untuk Pasien TB yang sedang
menjalankan pengobatan

Pemberian nutrisi tambahan untuk


Pasien TB yang sedang menunggu reaksi
pengobatan TB di gazebo Poli TB
Sosial Pembagian 100 Paket Sembako
PenyerahanAlatSholat kepadaMauquf Alaih

Pembagian alat
Sholat di Maluku

Pembagian alat
Sholat di Gresik
Penyerahan Bantuan Bencana
Gempa Bumi Cianjur
Pemberian Bantuan S embako
untuk Dapur Umum
Korban Bencana Gempa Bumi
Contoh Asset Wakaf

RS. Hasyim Asy’ari, Jombang


Kolaborasi Dompet Dhuafa
dengan …
Demikianlah materi modul ini yang berisi
PENUTUP tentang membangun kemitraan
pengelolaan dan pengembangan harta
benda wakaf.
Besar harapan kami, peserta pelatihan
dapat memahaminya dengan baik..
1 Lembaga anda mendapatkan penawaran
kerjasama dari Luar negeri dan
mensyaratkan beberapa hal yang tidak
SOAL sesuai dengan kebijakan yang berlaku di
Indonesia, bagaimana sikap anda?
LATIHAN 2 Apa yang dimaksud dengan kuadran
DAN TUGAS Q- mark pada metode BCG dalam
menentukan harta benda wakaf yang
pengelolaannya akan dikerjasamakan?

3 Buat draf naskah perjanjian kerja sama


dengan mitra!

Anda mungkin juga menyukai