Solo Center Point berada di Jl. Brigjend Slamet Riyadi, Surakarta.
Solo Center
Point merupakan bangunan mixed–use building sama seperti Solo Paragon. Bangunan ini
memiliki dua fungsi yang berbeda, yaitu sebagai IT Mal Computer Center Point (IT Mal
CCP) dan Hotel Aston. IT Mal CCP merupakan mal pertama di Surakarta dengan fungsi
khusus untuk produk teknologi informasi seperti komputer dan aksesoris lainnya.
2.1.1 EmQuartier Bangkok
Gambar 2–3. EmQuartier Bangkok
Sumber: Data Penulis, 2017
EmQuartier merupakan bangunan mixed – use building di Kota Bangkok, Thailand.
EmQuartier termasuk dalam kawasan komersial EM District dengan bangunan lain seperti
Emporium dan EmSphere. EmQuartier difungsikan sebagai mal dan terbagi dalam 3 zona
yang berbeda dengan posisi bangunan yang terpisah, namun tetap terhubung melalui jalur
pejalan kaki. Ketiga zona tersebut diberi nama dengan The Helix Quartier, The Waterfall
Quartier, dan The Glass Quartier. Pada salah satu zona EmQuartier terdapat Bhiraj Tower
dengan fungsi hotel dan office.
2.1.2 Ambarrukmo Yogyakarta
Ambarrukmo Plaza terletak di Jl. Laksada Adisucipto, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Ambarrukmo Yogyakarta dapat dikatakan sebagai bangunan multifungsi
(mixed–use building) karena terdapat bangunan dengan fungsi yang berbeda seperti mal
(Plaza Ambarrukmo) dan hotel (Royal Ambarrukmo Yogyakarta).
Gambar 2–4. Ambarrukmo Yogyakarta
Sumber: Data Penulis, 2017
2.1.3 Kesimpulan Hasil Studi Banding Mixed-Use Building
Berdasarkan hasil analisa studi banding yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa bangunan mixed-use building dapat mempermudah manusia dalam
segi aksesibilitas antara bangunan dengan fungsi yang berbeda, selain itu dapat
mempermudah dalam penggunaan efisiensi waktu karena berada di lokasi yang sama.
2.2 Green Architecture
2.2.1 Konservasi Air
Semakin lama persediaan air di bumi ini semakin menipis terutama di wilayah
perkotaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya konservasi air, baik air
hujan maupun air tanah. Di daerah perkotaan perlu adanya area untuk penampungan air
seperti pemberian danau buatan atau kolam-kolam kecil yang dapat difungsikan sebagai
sarana rekreasi, seperti taman air maupun area pemancingan (Karyono, 2010).
2.2.2 Renewable, Reuse, Recycle (3R)
Penerapan konsep arsitektur hijau bertujuan untuk melestarikan lingkungan,
meminimalkan penggunaan sumber daya alam, dan membuat kehidupan manusia lebih
baik dan sehat. Untuk mewujudkan bebeapa tujuan tersebut perlu adanya penggunaan
aspek material sehat. Material sehat adalah material yang tidak menimbulkan masalah bagi
kesehatan manusia dalam waktu pendek maupun panjang. Dalam konsepsi arsitektur hijau
juga dianjurkan menggunakan material bekas untuk mengurangi penumpukan sampah
yang terbuang secara percuma (Karyono, 2010).
2.2.3 Vertical Garden
Vertical Garden atau taman vertikal merupakan suatu kreasi yang digunakan untuk
menumbuhkan tanaman tanpa penggunaan media tanah. Penataan taman vertikal
diletakkan pada dinding dengan skala yang luas. Vertical garden dapat menjadi solusi
untuk pembuatan taman pada lokasi dengan lahan yang terbatas. Menurut Mulyadi (2012),
vertical garden merupakan penanaman yang diterapkan pada media dinding atau struktur
vertikal.
2.2.4 Roof Garden
Menurut Mulyadi (2012) roof garden (taman atap) memiliki beberapa manfaat,
yaitu menurunkan suhu udara, hemat energi, mengurangi kebisingan dan polusi udara,
konservasi air, memperindah suatu bangunan, meningkatkan keanekaragaman hayati kota.
2.2.5 Arsitektur Tropis
Dalam perancangan suatu bangunan, arsitek selalu mempertimbangkan beberapa
faktor yang mempengaruhi seperti radiasi matahari, temperatur udara, kelembaban,
kecepatan angin, dan curah hujan. Arsitektur yang berada di wilayah ini didominasi oleh
atap yang lebar dan berfungsi untuk melindungi bangunan terhadap terik sinar matahari
dan terpaan hujan. Sejumlah bukaan seperti pintu, jendela, dan ventilasi memerlukan
shading, kanopi, dan teritisan yang memberikan bentuk tersendiri bagi arsitektur di
wilayah ini (Karyono, 2016).
I. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Site
Berdasarkan analisa penulis, lokasi yang sesuai untuk mixed-use building berada di
Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Lokasi ini dirasa sesuai karena letak
area yang belum begitu padat oleh bangunan, selain itu dengan letaknya yang strategis
dapat mempermudah akses transportasi menuju site. Lokasi ini diharapkan dapat
mengurangi dampak banjir yang terjadi ketika hujan di sekitar area tersebut. Area ini
merupakan sawah dengan luas lahan 5,5 ha. Lokasi site memiliki letak yang strategis
karena dekat dengan pusat Kawasan Solo Baru. Di sekitar site juga terdapat beberapa
sarana dan prasarana yang memadai seperti sarana kesehatan yaitu terdapat RS. Indriarti
dan RS. Dr. Oen Solo Baru. Di sebrang lokasi tersebut terdapat pula fasilitas untuk
olahraga seperti futsal.
Gambar 3–1. Lokasi Site
Sumber: Data Penulis, 2017
3.2 Analisa dan Konsep Bangunan
3.2.1 Aksesibilitas dan Sirkulasi
A. Analisa
- Lokasi mudah dijangkau oleh transportasi umum maupun kendaraan pribadi.
- Dapat ditempuh dari Jl. Ir. Soekarno dan Jl. Raya Solo-Wonogiri melalui Jl. Palem
Raya pada utara site.
- Letak site berada di dekat persimpangan jalan yang dapat menjadi rawan
kemacetan.
- Belum adanya jalur sirkulasi di dalam site. Sirkulasi dibuat serapi mungkin untu
kenyamanan dan kelancaran bagi pengguna di dalam bangunan.
B. Konsep
- Main entrance diletakkan jauh dari persimpangan jalan untuk menghindari rawan
kemacetan.
- Jalur main entrance dibuat 2 (IN-OUT) agar memudahkan pencapaian ke dalam
dan luar site yang terletak pada bagian utara dan barat site.
- Pemisahan area sirkulasi bagi pengunjung dan jalur servis.
- Pemisahan area sirkulasi untuk fungsi mal dan office.
- Pengunaan selasar untuk mempermudah jalur sirkulasi antara gedung yang berbeda.
Gambar 3–2. Analisa dan Konsep Sirkulasi
Sumber: Data Penulis, 2017
3.2.2 Vegetasi (Konsep Landscape)
A. Analisa
- Vegetasi yang ada saat ini berupa pohon yang terdapat di seberang jalan, karena
mengingat lahan yang ada saat ini merupakan sawah.
- Vegetasi memiliki beberapa fungsi untuk menunjang site, yaitu sebagai fungsi
estetika, fungsi teknis, dan fungsi pendukung. Jenis tanaman yang dapat digunakan
berupa tanaman peneduh, tanaman hias, dan penutup tanah atau groundcover.
B. Konsep
- Pada sisi terluar site akan diberikan pepohonan dengan daun yang rapat, karena
akan difungsikan sebagai peneduh dan menyaring polusi akibat asap kendaraan.
Pada bagian dalam site akan diberikan pohon ketapang sebagai peneduh kawasan.
- Alas site tidak menggunakan paving block melainkan terdapat pemberian ground
cover serta penggunaan block grass agar terlihat sejuk dan segar.
- Tidak hanya diterapkan di dalam site, namun vegetasi dapat diterapkan juga pada
bangunan yaitu dengan menerapkan konsep vertical garden dan roof garden.
Gambar 3–3. Analisa dan Konsep Vegetasi
Sumber: Data Penulis, 2017
3.3 Analisa dan Konsep Ruang
Tabel 3–1. Besaran Ruang Mall
Luas Ukuran Jumah Total
No Kebutuhan Ruang Sumber
ruang (m²) Ruang (m) Ruang (m²)
1 Toko Tipe 1 40 NAD 5x8 5 200
2 Toko Tipe 2 60 NAD 7,5 x 8 40 2400
3 Toko Tipe 3 160 NAD 8 x 20 2 320
4 Lavatory 80 NAD 8 x 10 7 560
5 Ruang Duduk 12 AS 3x4 5 60
6 Teater Bioskop 192 NAD 12 x 16 2 384
7 Cafetaria Bioskop 125 AS 10 x 12,5 1 125
8 Lobby Bioskop 120 NAD 10 x 12,5 1 120
9 Tiket Box Bioskop 10 NAD 2x5 1 10
Ruang Staff
10 15 NAD 3x5 1 15
Bioskop
Ruang Operator
11 16 NAD 4x4 6 96
Bioskop
12 Panggung 144 AS 8 x 18 1 144
13 Elevator 2,8 NAD 1,6 x 2,4 5 14
14 Elevator Barang 3 NAD 1,5 x 2 4 12
15 Ruang Staff Mall 20 AS 4x5 1 20
16 Tangga Darurat 12 NAD 3x4 4 48
17 Ruang Keamanan 3 AS 3x3 2 6
18 Ruang Kebersihan 9 AS 3x3 4 36
19 Gudang 50 AS 10 x 50 3 150
20 Musholla 40 AS 7x9 2 80
21 Lobby Mall 30 AS 5x6 1 30
22 Drop Off Barang 20 AS 4x5 1 20
23 ATM Centre 35 AS 5x7 1 35
24 Ruang Administrasi 12 NAD 3x4 1 12
25 Plaza 48 AS 6x8 1 48
Ruang Informasi
26 17,5 AS 4,5 x 8 1 17,5
MEE
Luas Ukuran Jumah Total
No Kebutuhan Ruang Sumber
ruang (m²) Ruang (m) Ruang (m²)
27 Ruang MEE 315 AS 17.5 x 18 1 315
Ruang Panel
28 17 AS 4 x 4,5 1 17
Distribusi
29 Ruang Server 9 AS 3x3 1 9
Jumlah (m²) 5303,5
Flow (50%) 2651,75
Total (m²) 7955,25
Sumber: Data Penulis 2017